Anda di halaman 1dari 50

PERENCANAAN

KEUANGAN
JANGKA PANJANG
Manajemen Keuangan
II

2
TOPIK.
.
1. Pengertian Perencanaan Keuangan
2. Tujuan Perencanaan Keuangan
3. Model-model Perencanaan Keuangan
4. Pendekatan Persentase Penjualan
5. Pendanaan Eksternal dan
Pertumbuhan
6. Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan 3
1
Pengertian naan
Perenca Keuangan
4
“ Perencanaan Keuangan adalah
cara untuk mencapai
keuangan dengan pernyataan
tujuan
tentang apa yang akan dilakukan
pada masa yang akan datang.

5
Elemen Kebijakan Keuangan Perusahaan
dalam menyusun rencana keuangan

Jumlah likuiditas
Investasi dalam Jumlah kas yang
Tingkat dan modal kerja
aktiva baru diperlukan untuk
leverage untuk menjamin
yang membayar pemegang
keuangan kelangsungan
dibutuhkan saham
perusahaan operasi perusahaan
perusahaan

6
2
Tujuan
Perencanaan
Keuangan
7
Tujuan Perencanaan
Perusahaan

Examining Interactions

Exploring Options

Avoiding

Surprises

8
Ensuring
3
Model-model
Perencanaan gan
Keuan
9
Model yang Menghasilkan Prediksi akan abel
Vari Lain

Sales Proforma Asset


Forecas Statement Requiremen
t s t
Financial Economic
Plug
Requiremen Assumptio
t n
10
Contoh Model Perencanaan Keuangan ana
Sederh

Anggap penjualan meningkat 20% atau naik dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.200.000. Perencana
keuangan juga memperkirakan kenaikan biaya 20% dari Rp 800.000 menjadi Rp 960.000.

11
Contoh Model Perencanaan Keuangan ana
Sederh
Proforma laporan laba rugi dan neraca
menjadi:

12
Asumsi tersebut mewajibkan perusahaan melakukan rekonsisiliasi antara Proforma Laporan Laba Rugi
dan Proforma Neraca.
• Laba bersih menjadi Rp 240.000 tetapi modal bertambah Rp 50.000

Modal yang awalnya 250.000, setelah


ada perubahan harusnya ditambah
laba bersih senilai Rp 240.000 dari
Laba Bersih Proforma di Laporan
Laba Rugi

13
• Masalah tersebut dapat diatasi dengan menganggap Perusahaan DEWATA harus
membayar dividen kas senilai Rp 190.000 [240.000-50.000].
• Dan karena hal tersebut, maka Dividen merupakan variabel plug.
• Namun jika diasumsikan tidak membagi dividen, maka laba ditahan akan
bertambah
Rp 240.000 menjadi Rp 250.000 + Rp 240.000 = Rp 490.000.
• Agar Total Pasiva tetap sama dengan Aktiva yaitu Rp 600.000, maka Utang harus
menjadi Rp 110.000 dari Rp 600.000 – Rp 490.000.
• Sedangkan utang awal adalah 250.000, artinya perusahaan harus melunasi utang
sebesar Rp 250.000 – Rp 110.000 = Rp 140.000. 14
Maka Proforma Neraca akan menjadi:

15
4
Pendekatan ase
Persent Penjualan
16
“ Pendekatan Persentase Penjualan
merupakan metode perencanaan
keuangan yang semua akun dalam
laporan keuangan berubah
berdasarkan prediksi tingkat
penjualan perusahaan.

17
Perluasan dari Model n
Perencanaa
Memisahkan akun laba rugi dan neraca
menjadi dua kelompok; akun yang berubah
secara langsung terkait dengan perubahan
penjualan dan akun yang tidak secara
langsung terkait dengan perubahan penjualan.

18
LAPORAN LABA
RUGI

19
Laporan Laba Rugi
(biaya masih ditampung dalam satu akun)

Perusahaan HANOMAN memprediksi


akan terjadi kenaikan penjualan 25% .
Maka,
• Penjualan menjadi Rp 1.250.000
• Biaya adalah 80% dari penjualan
[Rp 800.000/Rp 1.000.000 = 80%]
yaitu Rp 1.000.000

20
Proforma Laporan Laba Rugi menjadi…

Dengan asumsi persentase biaya adalah


tetap terhadap penjualan, maka profit
margin (laba bersih/ penjualan) juga
akan tetap.
• Rp 132.000/ Rp 1.000.000= 13.2%
• Profit margin proforma: Rp
165.000/Rp
1.250.000 = 13.2%

21
Proyeksi Dividen dan Laba Ditahan

▰ Asumsi jika Dividend Payout Ratio tetap yaitu Rp 44.000 / Rp 132.000=


33.33%
▰ Dan asumsi rasio laba ditahan (retention ratio atau plowback ratio) juga tetap
yaitu Rp 88.000 - Rp 132.000 = 66.67%
Proyeksi dividen yang dibayarkan = Rp 165.000 x 0.3333 = Rp 55.000

Mak Proyeksi laba ditahan = Rp 165.000 x 0.6667 = Rp 110.000

Rp 165.000
a
22
NERACA

23
Neraca
(Asumsi sebagian akun berubah langsung dengan penjualan dan sebagian lainnya tidak)

Nerac
a
Perusahaa
n
HANOMAN
pada
tahun
terakhi
r24
n/a = not applicable dalam artian di sini tidak berubah dengan
Proforma Neraca Perusahaan HANOMAN

25
EFN (External Financing Needed)

Berdasarkan proforma neraca, Perusahaan HANOMAN membutuhkan tambahan


dana
senilai Rp 565.000.

3
Kemungkinan
Cara Pinjaman Pinjaman Penerbita
untuk jangka jangka n saham
pendek panjang baru
Memenuhi

Kebutuha
26
n
EFN (External Financing Needed)

Anggap perusahaan memilih dengan penggunaan


pinjaman, maka dapat dilakukan pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang.

▰ Aktiva lancar meningkat Rp 300.000 sementara


utang lancar hanya meningkat Rp 75.000.
▰ Perusahaan dapat menggunakan pinjaman jangka
pendek senilai Rp 225.000 (Rp 300.000- Rp 75.000).
27
EFN (External Financing Needed)

▰ Sisa kebutuhan dana senilai Rp 340.000(Rp 565.000 –


Rp 225.000)

▰ Kekurangan tersebut dapat dipenuhi dengan


pinjaman
jangka panjang.

▰ Pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang


28
digunakan ini merupakan variabel plug.
Proforma Neraca Perusahaan
HANOMAN
(dengan variabel plug pinjaman jangka pendek dan jangka panjang)

29
5
Pendanaan l dan
Eksterna
Pertumbuhan
30
• Terdapat hubungan antara pendanaan eksternal dan pertumbuhan.

• Dengan asumsi semua faktor tetap, semakin tinggi penjualan atau

aktiva, semakin besar kebutuhan pendanaan eksternal.

• Jika kebijakan pendanaan tetap, maka perlu diperhatikan hubungan antara

kebijakan pendanaan dan kemampuan perusahaan mendanai investasi

baru karena pertumbuhan.


31
Kebutuhan Pendanaan Eksternal

32
Kebutuhan Pendanaan Perusahaan GUGUS hun
ta depan

▰ Perusahaan GUGUS memperkirakan tahun


depan penjualan mencapai Rp 600.000 atau
terjadi peningkatan Rp 100.000, sama
dengan 20% [Rp 100.000/Rp 500.000]
▰ Menggunakan pendekatan persentase
penjualan, maka proforma laporan
keuangan menjadi

33
Proforma Laporan Laba Rugi Perusahaan
GUGUS

33,33% melihat perhitungan pembagian


dividen tahun sebelumnya, dari Rp
22.000/Rp 66.000 = 33.33%

= Laba bersih x 33,33%

= Laba bersih - Dividen

34
Proforma Neraca Perusahaan
GUGUS

= Total Aktiva tahun ini – Total Utang dan


= Modal sendiri tahun sebelumnya + Laba ditahan tahun ini
Modal tahun ini
= Rp 250.000 + Rp 52.800 = Rp 302.800
= Rp 600.000 + Rp 552.800 = Rp 47.200 35
Kebutuhan Pendanaan Perusahaan GUGUS

▰ Perusahaan GUGUS memiliki tambahan aktiva Rp


100.000.

▰ Perkiraan laba ditahan
Maka kebutuhan Rp 52.800.adalah Rp 100.000 – Rp 52.800
dana eksternal
=
Rp 47.200.
▰ Rasio utang terhadap modal tahun lalu (Rp 250.000 / Rp
250.000) adalah 1 atau 100%.
▰ Diasumsikan Perusahaan GUGUS tidak mau menerbitkan saham.
▰ Maka kebutuhan dana eksternal akan dipenuhi dengan
PINJAMAN. 36
Rasio Utang Perusahaan GUGUS tahun ini

▰ Jika perusahaan jadi menggunakan pinjaman, maka


total
▰utang
Makamenjadi Rp 250.000
rasio utang + Rp
terhadap 47.200
modal = Rpini297.200.
tahun
adalah
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑅𝑝 297.200
= 𝟎. 𝟗𝟖 = 𝟗𝟖%
𝑅𝑝302.800
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑆
𝑖𝑟𝑒𝑖𝑑
𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑦𝑘𝑠𝑖

37
Kebijakan Pendanaan dan an
Pertumbuh

Tingkat Pertumbuhan
Berkelanjutan
Pertumbuhan Internal (Sustainable Growth
Rate)

38
Tingkat Pertumbuhan
Internal

ROA x 𝑏
Tingkat Pertumbuhan Internal =
1
− (ROA x 𝑏)
b = rasio laba ditahan terhadap laba bersih

39
Tingkat Pertumbuhan
Internal
▰ Menggunakan contoh perusahaan GUGUS, laba bersih sebesar Rp
66.000 dan total aktiva Rp 500.000.
▰ ROA = Rp 66.000/Rp 500.000= 13,2%
▰ Rasio laba ditahan (b) adalah Rp 44.000/ Rp 66.000 = 66,67%.
0.132 x 0.6667
Tingkat Pertumbuhan Internal Perusahaan GUGUS adalah = = 𝟗. 𝟔𝟓%
1 − (0.132 x 0.6667 )

▰ Dengan demikian, Perusahaan GUGUS bisa melakukan ekspansi


maksimum
sampai dengan 9,65% per tahun tanpa pendanaan eksternal 40
Tingkat Pertumbuhan
Berkelanjutan (Sustainable Growth
Rate)

▰ Pertumbuhan maksimum perusahaan tanpa menggunakan


pendanaan modal sendiri yang bersumber dari luar perusahaan dan
tetap mempertahankan rasio utang terhadap modal sendiri (debt to
equity ratio)
▰ Tambahan modal sendiri yakni penambahan saham atau
penjualan saham baru.
▰ Perusahaan tidak menghendaki penjualan saham baru karena
biayanya mahal dan para pemegang saham cenderung enggan
mengubah kendalinya atas perusahaan.
41
Tingkat Pertumbuhan
Berkelanjutan (Sustainable Growth
Rate)

ROE x 𝑏
𝑆𝑢𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑒 =
1 − (ROE x 𝑏)

• ROE = Laba bersih / total ekuitas


• b = rasio laba ditahan terhadap laba bersih

42
Tingkat Pertumbuhan
Berkelanjutan (Sustainable Growth
Rate)
▰ ROE = Rp 66.000/ Rp 250.000 = 0.264 =
26.4%

▰ Rasio laba ditahan = 66.67%.
Maka SGR
adalah
0.264 x 0.6667
𝑆𝑢𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑒 = = 21.36%
1 − (0.264 x 0.6667)

▰ Dengan demikian, Perusahaan GUGUS bisa melakukan ekspansi


maksimum
21.36% per tahun tanpa tambahan modal sendiri dari luar perusahaan. 43
6
Faktor-faktor tu
Penen
Pertumbuhan
44
Faktor Penentu
Pertumbuhan

Profit Margin

Dividend Policy

Financial Policy

Total Asset Turnover


45
PROFIT
MARGIN
Semakin tinggi profit
margin, akan meningkatkan
kemampuan perusahaan
menghasilkan laba secara
internal dan akan
meningkatkan pertumbuhan
berkelanjutan perusahaan.

46
DIVIDEND
POLICY
Semakin rendah persentase
laba bersih yang dibagikan
sebagai dividen, semakin
tinggi laba ditahan. Dengan
demikian semakin tinggi
modal sendiri sehingga
dapat meningkatkan
pertumbuhan berkelanjutan.

47
FINANCIAL
POLICY
Semakin tinggi rasio
utang dengan modal
akan meningkatkan
financial leverage.

48
TOTAL ASSET
TURNOVER
Semakin tinggi perputaran
aktiva, maka kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan penjualan
semakin tinggi. Hal ini
menyebabkan menurunnya
kebutuhan akan aktiva
baru sehingga
meningkatkan
pertumbuhan
berkelanjutan 49
THANKS
!
50

Anda mungkin juga menyukai