JANGKA PANJANG
Pengertian Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan menjelaskan cara untuk
mencapai tujuan keuangan. Rencana keuangan beriisi
pernyataan tentang apa yang akan dilakukan pada
masa yang akan datang.
Dalam menyusun rencana keuangan, manajemen harus
menetapkan beberapa elemen kebijakan keuangan
perusahaan, yang meliputi:
Exploring options
Avoiding surprises
Sales forecast.
Asset requirment.
Fianancial requirment.
Plug
Merupakan sumber yang dirancang dari pendanaan eksternal yang diperlukan
berhubung ada kekurangan atau kelebihan dalam pendanaan, sehingga neraca
perusahaan menjadi seimbang
Economic assumption.
Rencana harus menyatakan secara eksplisit asumsi kondisi ekonomi yang
dipakai dasar dalam penyusunan rencana tersebut
Penjualan
Biaya
Laba bersih
Rp1.200.000
960.000
-----------------Rp 240.000
==========
Rp600.000
Utang
Modal
Total
----------------Rp600.000
Total
==========
Rp300.000
300.000
----------------Rp600.000
=========
Rp110.000
490.000
---------------Total
Rp600.000
=========
Penjualan
Biaya
Laba kena pajak
Pajak (34%)
Laba bersih
Dividen
Laba ditahan
Rp1.000.000
(
800.000)
--------------------Rp 200.000
(
68.000)
-------------------Rp 132.000
=========
Rp44.000
88.000
Rp1.250.000
( 1.000.000)
----------------Rp 250.000
(
85.000)
-----------------Rp 165.000
=========
========
Neraca
Perusahaan HANOMAN
Neraca
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aktiva
Pasiva
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------% Penjualan
%Penjualan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aktiva lancar
Utang lancar
Kas
Rp160.000
16%
Utang dagang
Rp 300.000
30%
Piutang
440.000
44
Utang wesel
100.000
n/a
Persediaan
600.000
60
---------------- ---------------------------Total aktv. lancar Rp1.200.000 120
Total utang lancar Rp 400.000
n/a
Aktiva tetap
Utang jk. panjang
Rp 800.000
n/a
Peralatan mesin
Modal sendiri
neto
Rp1.800.000 180
Saham biasa
1.000.000
n/a
------------------ ---------------------- -------
Total Aktiva
Rp 3.000.000 300%
========== ===
n/a
====
Pasiva
--------------------------------------------------------------------------------------------Tahun berjalan
Perubahan
Tahun berjalan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar
Perubahan
Utang lancar
Kas
Piutang
Persediaan
Rp200.000
Rp 40.000
550.000
110.000
750.000
150.000
-----------------------Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp300.000
Aktiva tetap
Utang dagang
Utang wesel
Rp 375.000
100.000
Rp
75.000
75.000
0
Peralatan mesin
neto
Rp2.250.000
Rp450.000
Modal
Saham
Laba ditahan
Total Aktiva
Rp 800.000
0
1.110.000
Rp110.000
----------------- --------------Total modal
Rp1.910.000 Rp110.000
-------------- ------------------------ -----------Rp3.750.000 Rp750.000
Total Utg&Modal Rp3.185.000 Rp185.000
========== ========
=========
=========
EFN
Rp
565.000
Rp565.000
Tahun berjalan
Perubahan
Tahun berjalan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar
Kas
Piutang
225.000
Persediaan
Utang lancar
Rp 200.000
550.000
Rp
40.000
110.000
750.000
150.000
----------------------------------Rp1.500.000
Rp 300.000
Aktiva tetap
Peralatan mesin
neto
Rp2.250.000
Rp 375.000
325.000
Rp450.000
Rp340.000
Modal
Laba ditahan
Total modal
Rp110.000
Rp 75.000
Saham
Rp110.000
========
Utang dagang
Utang wesel
Total Aktiva
Perubahan
Rp
800.000
1.110.000
-----------------------Rp1.910.000
Laba bersih
Dividen
Laba ditahan
Rp500.000
( 400.000)
------------------Rp100.000
(
34.000)
Rp 66.000
============
Rp22.000
44.000
Perusahaan GUGUS
Neraca
--------------------------------------------------------------------------Aktiva
Pasiva
-----------------------------------------------------------------------------------Rp
%Penjualan
Rp
%Penjualan
--------------------------------------------------------------------------------------------Aktiva lancar
200.000
40%
Total utang
250.000
n/a
Aktiva tetapNeto
300.000
60%
Modal sendiri
250.000
n/a
-----------------------------------Total utang
Total Aktiva
500.000
100%
dan modal
500.000
n/a
========
=======
======= ======
Rp120.000
-----------------Laba bersih
79.200
==========
Dividen
Laba ditahan
Rp
Rp26.400
52.800
Rp
%Penjualan
Pasiva
Rp
%Penjualan
--------------------------------------------------------------------------------------------Aktiva lancar
240.000
40%
Total utang
250.000
n/a
Aktiva tetapNeto 360.000
60%
Modal sendiri 302.800
n/a
-----------------------------------Total utang
Total Aktiva
600.000
========
100%
=====
dan modal
552.800
n/a
========
=====
EFN
n/a
47.200
125
100
EFN > 0
75
Tambahan
Laba Ditahan
yang
Diproyeksikan
50
EFN < 0
25
Pertumbuhan
penjualan (%)
5
10
15
Pertumbuhan internal
ROA x b
Tingkat pertumbuhan internal = ---------------1 ROA x b
b = rasio laba ditahan terhadap laba bersih
0,132 x 0,6667
Tingkat pertumbuhan internal Persh GUGUS =
---------------------1 0,132 x 0,6667
= 9,65%
0,264 x 0,6667
Sustainable growth rate = ------------------------=21,36%
perusahaan GUGUS
1 0,264 x 0,6667
Faktor-faktor penentu
ROE = Profit margin x Total asset turnover x Equity multiplier
pertumbuhan
Kemampuan perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan ditentukan
oleh empat faktor berikut :
Profit margin : Semakin tinggi profit margin akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana secara
internal dan akan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan
perusahaan.
Dividend policy: Semakin rendah persentase laba bersih yang
dibayarkan sebagai dividen, maka semakin tinggi rasio laba
ditahan dan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan
perusahaan.
Financial policy: Semakin tinggi rasio utang dengan modal akan
meningkatkan financial leverage perusahaan. Karena ada
tambahan pendanaan dengan utang, maka akan menaikan
tingkat pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Total asset turnover: Semakin tinggi perputaran aktiva berarti
semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
penjualan dengan menggunakan setiap rupiah akativa, oleh
karena itu akan menaikkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan.