Anda di halaman 1dari 37

PERENCANAAN DAN PERTUMBUHAN

KEUANGAN JANGKA PANJANG

Dosen: DrYeni Elfiza Abbas, MM,Ak,CA,CNICP


Rencana keuangan adalah suatu laporan tentang apa yang harus dilakukan di masa
depan.
Pengertian perencanaan keuangan
Dimensi-dimensi dari perencanaan keuangan adalah
1. Horizon perencanaan (planning horizon) : perencanaan keuangan dalam jangka
panjang, yang biasanya memakan waktu dua hingga lima tahun.
2. Pengelompokkan (aggregation) : seluruh proyek dan investasi yang akan
dijalankan perusahaan digabungkan untuk menentukan nilai total investasi yang
diperlukan.
Yang didapat dari perencanaan
 Memeriksa interaksi-interaksi
Rencana keuangan harus menetapkan keterkaitan secara eksplisit diantara
proposal-proposal investasi bagi kegiatan operasi perusahaan yang berbeda-beda
dan ketersediaan pilihan sumber pendanaannya.
 Menjejaki pilihan-pilihan
rencana keuangan memperkenankan perusahaan untuk mengembangkan,
menganalisis, dan membandingkan scenario yang berbeda-beda secara konsisten.
 Menghindari hal-hal yang terjadi di luar dugaan
perencanaan keuangan harus mengarahkan tindakan apa saja yang harus diambil
jika terjadi hal-hal yang salah, atau lebuh umumnya jika asumsi yang dibuat saat ini
tentang masa depan ternyata salah.
 Memastikan kelayakan dan konsistensi internal
perencanaan keuangan suatu cara untuk memverifikasi bahwa tujuan dan
rencana yang disusun untuk bagian operasi tertentu dipeusahaan adalah layak dan
konsisten secara internal.
Model perencanaan keuangan
Sebagian besar model perencanaan keuangan mengharuskan penggunanya untuk
menentukan beberapa asumsi tentang masa depan. Berdasarkan pada asumsi-
asumsi tersebut, model akan menghaslkan perkiraan nilai untuk variable-variable
lainnya.
• Hubungan antara laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan
pada tahapan ini bermanfaat untuk memeriksa hubungan antara laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan. Laporan laba rugi mengukur kinerja selama
beberapa periode waktu, biasanya satu tahun. Laba bersih adalah yang tersisi setelah
pendapatan dikurangu dengan beban pokok penjualan, beban penjualan, beban
adminitrasi umum, beban bunga, pajak, dan beban-beban lainnya yang secara
langsung dikeluarkan untukk menghasilkan pendapatan.
Laba bersih = pendapatan – beban pokok penjualan- beban – beban operasi – pajak
Laba bersih dapat dibagikan sebagai dividen atau menambah saldo laba yang
merupakan bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan
Laba bersih = dividen + tambahan pada saldo laba
Laporan posisi keuangan merupakan suatu gambaran dari perusahaan pada suatu
titik waktu tertentu. Persamaan pada laporan posisi keuangan adalah :
Aset = liabitas + ekuitas pemegang saham
• Peramalas penjualan (sales forecast)
peramalan penjualan merupakan pemicu (driver) berari bahwa pengguna
dari model perencanaan akan menyediakan nilai perkiraan penjualan, dan
sebagian besar nilai perkiraan penjualan, dan sebagian besar nilai-nilai lainnya
dalam model kami akan dihitung berdasarkan pada nilai perkiraan penjuanal
tersebut.
Pada hal ini akan meitikberatkan pada proyeksi penjualan di masa depan dan
asset serta pendanaan yang diperlukan untuk endukung penjualan tersebut.
Untuk membantu perusahaan dalam menyusun proyeksinya, beberapa
perusahaan menyesuaikan garis linear kecenderungannya sejalan dengan data
historis melalui pembuatan persamaan regresi penjualan terhadap waktu.
Penjualan = α + β (waktu)
• Laporan pro forma (pro forma statement)
rencana keuangan akan memiliki proyeksi laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Pro forma merupakan output dari
model perencanaan keuangan. Pengguna akan menyediakan angka penjualan,
dan model akan menghasilkan laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan.
• Kebutuhan asset.
Rencana keuangan akan menggambarkan proyeksi belanja modal. Pada
intinya laporan posisi keuangan proyeksi akan menentukan perubahan
dalam total asset tetap dan modal kerja bersih.
• Kebutuhan pendanaan
bagian dari rencana ini harus membahas kebijakan dividen dan kebijakan
utang.
• The plug
Plug merupakan sumber-sumber dari pendanaan eksternal yang
diperlukan untuk mengatasi kekurangan (atau kelebian)dalam pendanaan
yang akan membuat laporan posisi keuangan menjadi seimbang. Sebagai
contoh, perusahaan yang memiliki sejumlah besar peluang investasi dan arus
kas yang terbatas mungkin harus menerbitkan saham baru atau utang baru.
Saham atau utang baru ini merupakan variable plug.
• Asumsi-asumsii ekonomi
rencana keuangan harus menyatakan secara eksplisit lingkungan ekonomi
tempat perusahaan berharap tetap beroperasi selama rencana tersebut
berjalan. Beberapa asumsi ekonomi penting yang harus ditentukan adalah
tingkat suku bunga dan tarif pajak perusahaan.
Model perencanaan keuangan yang sederhana

Para perencana keuangan pada computerfield mengasumsikan bahwa seluruh


variable terkait secara langsung dengan penjualan dan hubungannya saat ini
optimal. Hal ini berari bahwa seluruh item akan mengalami tingkat
pertumbuhan yang sama dengan penjualan.
Anggap penjualan meningkat 20 persen, naik dari $1.000 menjadi $1.200.
perencanaan keuangan juga akan memperkirakan kenaikan beban-beban
sebesar 20 persen, dari $800 menjadi $960 = $800 x 1,2, laporan laba rugi pro
forma akan menjadi:
Asumsi bahwa seluruh variable akan bertumbuh sebesar 20 persen sehingga
akan memudahkan kita untuk membuat laporan posisi keuangan pro forma:
Dividen sebagai variable plug, sebagai contoh dapatkan laba bersih menjadi
sebsar $240 dan ekuitasnya hanya meningkat sebesar $50 artinya
computerfield telah membayarkan selisih dari $240 - $50 = $190,
kemungkinan sebagai dividen tunai.dalam contoh ini dividen sebagai plug.
Utang sebagai variable plug, andaikan computerfield tidak membayarkan
dividen tunai sebesar $190. dalam kasusu ini, tambahan saldo laba adalah
sebesar $240, dengan demikian ekuitas akan bertumbuh sebesar $240 (laba
bersih) menjadi $490, dan utang harus dilunasi untuk membuat total asset
tetap sebesar $600.
Dengan total asset $600 dan ekuitas sebesar $490 utang akan menjadi $600 -
$490 = $110. Karena saldo utang dimulai dengan $250, computerfield akan
harus melunasi utang sebsar $250 - $110 = $140.
Laporan pro forma yang dihasilkan sebagai berikut

Contoh ini menunjukkan interaksi antara pertumbuhan penjualan dan


kebijakan keuangan. Saat penjualan meningkat, total asset juga akan
menigkat. Hal ini terjadi karena perusahaan perlu berinvestasi dalam modal
kerja bersih dan aset tetap untuk mendukung tingkat penjualan yang lebih
tinggi.
Pendekatan persentase dari penjualan (percentage
of sales approach)
metode perencanaan keuangan yang
memperlihatkan perubahan pada akun-akun sesuai
dengan perkiraan tingkat penjualan perusahaan.
LAPORAN LABA RUGI
Contoh laporan keuangan pada Rosengarten corporation
Rosengarten telah memproyeksikan peningkatan penjualan sebesar 25 persen
di tahun depan, sehingga kita memerkirakan penjualan sebesar $1.000 x 1,25 =
$1.250. untuk menghasilkan aba rugi pro forma, kita mengasumsikan bahwa
total beban akan tetap sebesar $800/1,000 = 80% dari penjualan. Dengan
asumsi ini laporan laba rugi pro forma sebagai berikut:

Pengaruh yang diperoleh dengan mengasumsikan beban-beban merupakan


persentase dari penjualan yang konstan adalah margin laba diasumsikan
konstan. Dalam laporan pro forma margin laba adalah sebsar $165/$1.250 =
13,2 persen, sehingga margin laba tidak berubah.
Kita akan mengasumsikan bahwa Rosengarten memilik kebijakan
pembayaran dividen tunai yang konstan dari persentase laba bersih yang
diperoleh. Pada tahun terkini, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio)
adalah:
Rasio pembayaran dividen = dividen tunai / laba bersih
= $44/132 = 33 1/3%
Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio): jumlah uang tunai yang
dibayarkan kepada para pemegang saham dibagi dengan laba bersih.
Kita juga dapat mengihitung rasio atas tambahan pada saldo laba terhadap
laba bersih
Tambahan pada saldo laba = $88/132=66 2/3%.
Rasio ini disebut rasio retensi/rasio plowback (tambahan pada saldo laba
dibagi dengan laba bersih)
LAPORAN POSISI KEUANGAN

Rasio total aset terhadap penjualan ini kadang disebut dengan (capital
intensity ratio) yaitu total asset perusahaan dibagi dengan penjualannya, atau
jumlah asset yang diperlukan untuk menghasilkan penjualan sebesar $1.
Contoh kasus pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 halaman 115.
Sebagai contoh pada sisi asset, persediaan sama dengan 60% dari penjualan
(=$600/1.000) pada tahun yang baru saja berakhir. Kita mengasumsukan
persente tersebut tetap berlaku untuk tahun depan, sehingga untuk setiap
kenaikan penjualan sebesar $1 penjualan, persediaan akan mengalami
peningkatan sebesar $0,60. lebih umumnya, rasio dari total asset terhadap
penjualan untuk tahun yang baru saja berakhir adalah #3.000/1.000 = 3, atau
300 persen.
Bagi Rosengarten, yang mengasumsikan bahwa rasio intensitas modal adalah
konstan, diperlukan total asset sebesar $3 untuk menghasilkan penjualan
sebesar $1 (tampaknya Rosengarten adalah perusahaan yang relatif pada
model). Jika penjualan inin ditingkatkan sebesar $100, Rosengarten harus
meningkatkan total asetnya sebanyak tiga kali dari jumlah tersebut, atau
$300.
Kita sekarang dapat menyusun laporan posisi keuangan pro forma parsial
untuk Rosengarten . Kita melakukannya dengan menggunakan persentase
yang telah kita hitung sebelumnya. Sebagai contoh, aset tetap bersih adalah
180 persen dari penjualan, sehingga dengan tingkat penjualan yang baru
sebesar $1.250, jumlah asset tetap bersih akan menjadi 1,80 x $1.250 = $2.250,
terdapat kenaikan sebesar $2.250 – 1.800 = $450 dalm Gedung dan peralatn.
METODE RUMUS
Pendanaan eksternal yang diperlukan (EFN) dapat ditentukan dengan
menerapkan rumus berikut :
EFN = (A*/S) ∆S - (L*/S) ∆S – M S1(1-d) dimana
A*S = (asset yang menigkat secara spontan)/penjualan awal
L*S = (liabilitas yang meningkat secara spontan)/penjualan awal
S = penjualan awal
S1 = total penjualan tahun depan (didasarkan pada proyeksi)
∆S = perubahan dala penjualan (berdasarkan proyeksi) = S1-S
M = margin laba
d = rasio pembayaran dividen
SKENARIO KHUSUS

Dalam hal ini pendanaan dimungkinkan dalam tiga hal yaitu pinjaman jangka
pendek, pinjaman jangka Panjang dan ekuitas baru.
Contoh kasus pada halama 117
Andaikan Rosengarten memutuskan untuk meminjam dan yang diperlukan.
Dalam kasus ini, perusahaan mungkin memilih untuk meminjam sebagai
dananya dari utang jangka pendek dan sisanya dari utang jangka Panjang.
Sebagi contoh, asset lancar mengalami peningkatan sebesar $300 sedangkan
liabilitas lancar hanya naik sebesar $75. Rosengarten dapat meminjam sebesar
$300 – 75 = $225 dalam bentuk wesel bayar jangka pendek tanpa mengubah
modal kerja bersih. Total dana yang diperlukan sebesar $565 sehingga tersisa
$565 – 225 = $340 yang berasal dari utang jangka Panjang.
SKENARIO ALTERNATIF

Asumsi bahwa asset merupakan persentase yang tetap dari penjualan adalah
hal yang umum tetapi mungkin tidak sesuai dalam banyak kasus.
Contoh kasus pad ahalaman 118 -119
Ketika asset tetap tidak perlu ditambah, hanya asset lancar yang mengalami
peningkatan secara spontan dengan penjualan sehingga, A* = $1.200. dengan
sedikit penyesuaian, pendanaan eksternal yang diperlukan adalah sebagai
berikut.
EFN = (A*/S) ∆S - (L*/S) ∆S – M S1(1-d)
= ($1.200/1.000) ($1.250-1.000) – ($300/1.000) ($1.250 – 1.000) – ($132/1.000)
($1.250) (1 - $44/132)
=$300-75-110
=$115
KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN

Dalam hal ini, dua jenis tingkat pertumbuhan yang bermanfaat untuk
perencanaan jangka Panjang:
 Tingkat pertumbuhan internal (internal growth rate)
jenis dari tingkat pertumbuhan yang pertama adalah tingkat pertumbuhan
maksimum yang dapat dicapai tanpa adanya pendanaan eksternal atau
sejenisnya.
 Tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan
tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa
memerlukan pendanaan dari ekuitas dan tetap mempertahankan rasio utang
terhadap ekuitas yang konstan.
Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
1. Margin laba : kenaikan dalam margin laba akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana secara internal
sehingga meningkatkan pertumbuhannya yang berkelanjutan.
2. Kebijakan dividen : suatu penurunan dalam persentase dari laba bersih
yang dibayarkan sebagai dividen akan meningkatkan rasio retensi.
3. Kebijakan keuangan : suatu peningkatan dalam rasio utang terhadap
ekuitas atas akan meningkatkan leverage keuangan perusahaan.
4. Tingkatkan perputaran total aset : suatu peningkatan dalam tingkat
perputaran total asset perusahaan akan meningkatkan perolehan
penjualan untuk setiap dolar dalam asset.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai