Anda di halaman 1dari 5

4.3 Pendekatan Persentase penjualan Variable terpenting yang mempengaruhi kebutuhan pembiayaan perusahaan adalah proyeksi volume penjualannya.

Suatu perkiraan penjualan yang baik merupakan landasan penting untuk memperkirakan kebutuhan keuangan. Tetapi pada metode ini bukan untuk memperkirakan penjualan tapi, memperkirakan kebutuhan keuangan yang disusun berdasarkan perkiraan penjualan tersebut. Dalam memperkirakan kebutuhan keuangan untuk mendukung tingkat penjualan maka dibutuhkan laporan dasar keuangan yaitu income statemnet dan balance sheet. Disini, perlu dilakukan pemisahan laporan laba rugi (income statement) dan Balance sheet dengan laporan penjualan dan yang bukan penjualan terhadap laporan tersebut.1 The Income Statement Adalah laporan laba rugi untuk satu periode, terdiri dari revenue-expense The Balance Sheet Adalah laporan posisi keuangan pada satu saat tertentu. Income statement pada laporan keuangan PT.QS 2011

Contoh :2

PT. QS Income Statement


Sales Costs Taxable Income Taxes (34%) Net Income Dividends Addition to retained earnings $44 88 $1000 800 $200 68 $132

PT.QS Pro Forma Income Statement


Sales (proj Costs (80% of sales) Taxable Income Taxes ( Net Income $1250 1000 $250 85 $165

Pada laporan diatas PT.QS ingin menaikkan penjualan dari 1000 menjadi 1250. Untuk mnecari cost yang diperlukan untuk menaikkan penjualan 250 maka : cost PT. QS 2011 (800)/ Sales (1000) = 80% sehingga biaya yang dibutuhkan sebesar 80% dari penjualan, maka dapat hasil $1000 untuk meningkatkan penjualan $250 . Selanjutnya, menghitung dividend payout ratio masing-masing. - Dividen payout ratio = Cash dividends/Net Income
1

Weston, K.Fred dan Thomas E. Copeland. 1996. Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan.Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
2

Ross,Stephen A dkk. 2012. Findamentals of Corporate Finance, 9th ed. New york : McGraw-Hill.

o PT.QS 2011 = $44/132 = % o PT.QS project =$88/132 = %

Setelah melihat dari income statemnet, selanjutkan menggunakan Balance Sheet. PT. QS per 31 Desember 2011 Balance Sheet
Assets $
Percen-tage of Sales

Liability and Owners Equity $

Percent-age of Sales

Current Assets Cash Acc.rec Invento Total Fixed Assets Net plan&eq $1800 $160 440 600 $1200

16% 44 60 120

Current liab Account pay Notes payable Total Long-term debt Owners eq Common st Surplus Ret. Ear Total $800 1000 $1800 $3000 $300 100 $400 $800

30% -

180

Total Assets

$3000

300%

Total lia & own eq

Contoh di atas nilai inventory adalah 60% dari sales jadi, 600/1000= $60. sehingga jika ingin menaikknya sales menjadi 1250, inventory 1250 x 60 = 75000 dan ratio of total asset to sales dari 3000/1000 = 3 atau 300% di table atas diketahui bahwa net fixed assets 180% dari penjualan. Sehingga jika kita ingin menaikkan penjualan menjadi 1250, 1250 x 1.80 = 2250. Maka perubahan dari table di atas adalah 2250-1800 = 450. Dari hitungan di atas kita dapat membuat Balance shhet berdasarkan estimasi kita.

PT. QS per 31 Desember 2011 Partial Pro Forma Balance Sheet


Assets $
Percen-tage of Sales

Liability and Owners Equity $

Percent-age of Sales

Current Assets Cash Acc.rec Invento Total Fixed Assets Net plan&eq $2250 $200 550 750 $1500 $40 110 150 $300 $450

Current liab Account pay Notes payable Total Long-term debt Owners eq Common st Surplus Ret. Ear Total $800 1110 $1910 $3185 $565 $0 110 $110 $185 $565 $370 100 $475 $800 $75 0 $75 $0

Total Assets

$3750

$750

Total lia & own eq External finan needed

The Formula Method

Table yang di blok adalah nilai dari External financial needed. Dimana sumber dana terbagi dua dari perusahaan itu atau dari luar perusahaan. Ini merupakan dana yang di butuhkan dari luar perusahaan (EFN). Nilai itu didapat berdasarkan rumus :

EFN (External Financian Needed) = Spontaneous increase in assets Spontaneous increase in liabilitis Increase in retained earning

A*/S = (Assets that increase spontaneusly)/Original sales L*/S = (Liabilities that increase spontaneusly)/Original sales S = Original sales = Total sales for the next (berdasarkan prediksi) = (A*/S) S (L*/S) S M (1 - d)

= ($3000/$1000) ($1250 - $1000) ($300/$1000) ($1250 - 1000) ($132/$1000) ($1250) (1 - $44/135) =$750-75-110 =$565

S = Change in Sales ( based on projection) M = Profit margin d = Dividen payout ratio

4.4 External Financing and Growth 4.4.1 EFN and Growth External Financing Needed yang lebih sering disebut EFN dengan growth mempunyai keterkaitan yang cukup erat satu sama lain. Jika semua hal dianggap tidak mengalami perubahan, maka semakin tinggi tingkat growth atau pertumbuhan di dalam aset ataupun penjualan, maka akan semakin tinggi juga jumlah yang dibutuhkan dalam external financing. Eksternal Financing Needed itu sendiri dapat diartikan sebagai cara menghitung berapa banyak dana baru yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan yang dilakukan secara realisitis dalam melihat apakah perusahaan dapat menghasilkan dana tambahan dengan perhitungan tingkat penjualan yang diperkiarakan akan meningkat.3 Perhitungan EFN ini sendiri dapat dicari dengan cara
EFN = Perkiraan kenaikan aset- kenaikan spontan utang- kenaikan laba yang ditahan

Growth atau pertumbuhan itu sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu tujuan yang dapat menunjukkan interaksi antara investasi dan keputusan keuangan. Hal ini dapat dilihat melalui contoh laporan Income Statement and Balance Sheet milik Hoffman Company ini, pada awalnya perusahaan memiliki struktur keuangan seperti yang terdapat dalam table di bawah

Brigham, E.F., and M. Ehrhardt. 2008. Financial Management: Theory and Practice, 12th ed. Thomson South-Western, Mason

Lalu, pihak perusahaan memperhitungkan tentang projected sales atau penjualan yang diharapkan yang meningkat sebesar 20% dari $500 menjadi $600 yang mengakibatkan adanya perubahan pada perhitungan lainnya. Hal ini akan berpengaruh pada laporan neraca keseimbangan dimana sisi kanan (modal dan hutang) tidak seimbang dengan sisi kiri (aset). Karena itulah diperlukannya suatu keuangan pembiayaan eksternal seperti yang digambarkan pada table di bawah

Dari penggambaran mengenai pembiayaan eksternal pada table di atas, dapat dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara kebutuhan aset dan laba ditahan dengan pertumbuhan dalam penjualan yang diinginkan. Dimana jika dilihat ketika growth telah mencapai 10% maka EFN yang awalnya surplus berubah menjadi deficit.

Karena itulah perubahan penjualan yang diinginkan harus dihitung sedemikian rupa, agar juga melihat dari semua sisi agar tidak merugikan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai