Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEUANGAN

“PERENCANAAN KAS”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keuangan

NURUL AFIAH ALMUNAWARAH


220903500070
MANAJEMEN J

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
IDENTITAS PENULIS

Nama : Nurul Afiah Almunawarah

Nim :220903500070

Kelas :Manajemen J

Mata kuliah :Manajemen Keuangan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cash sangat diperlukan, seperti yang ditunjukkan pada ungkapan "cash is king!" Kendala cash
di di suatu instansi bisa dikatakan kiamat tingginya membuat ketenangan akan tetapi pasti tidak
boleh juga terlalu tinggi itu dikarenakan bisa menjadikan dan menanggung oportunity cost yaitu
hilangnya pemasukan bunga dan terhambatnya investasi hal itu, disebabkan dengan adanya rencana
case yang pas sesuai keperluan dan itu dijadikan sebagai hal yang penting bagi suatu organisasi atau
instansi.

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat diperlukan adanya usaha Bagaimana
merencanakan pemasukan demi berlangsungnya kegiatan di suatu organisasi atau perusahaan bisa
berjalan dengan baik hal ini karena dalam suatu organisasi atau instansi yang menjadi patokan
utamanya yaitu adanya modal atau dana. Olehnya itu pada bagian merencanakan cash lah yang
harus dimaksimalkan agar bisa memperoleh tujuan dari organisasi atau perusahaan yang telah
ditetapkan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana estimasi kas?

2. Seperti apakah Pendanaan ekspansi?

3. Dimana Sumber arus kas?

4. Bagaimana itu Arus kas bebas?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Estimasi Kas

Case utama berasal dari hasil operation atau sale. Pada umumnya tidak semuanya sel secara
tunai itu disebabkan perkiraan di muka merupakan hal yang menjadi penentu besarnya sel tunai dan
penjadwalan pelunasan piutang sale agar memperoleh sel yang dibutuhkan bahan baku. Hal utama
yang paling awal dibutuhkan yaitu perkiraan jumlah HPP price pokok yang diinginkan. Dari HPP ini
kemudian diperkirakan jumlah yang wajib dilunasi secara langsung kemudian sisanya dijadikan
sebagai kewajiban dagang beban yang lain, diestimasikan menurut value dari sale yang umumnya
dalam bentuk cash di sisi lain suatu organisasi atau instansi perlu mempersiapkan kas kecil.

Dengan pandangan ini, sehingga membuat suatu instansi bisa menghitung apa saja yang
diperlukan dan seberapa banyak cash yang diperoleh pada setiap tahunnya apabila terlalu tinggi itu
tidak terlalu dijadikan sebagai problem namun bagusnya untuk dijadikan ke dalam marketable
securities jadi apabila menurun hal yang harus dilakukan suatu perusahaan yaitu menemukan cara
untuk bisa menormalkan kembali keperluan tersebut. Hal yang dibutuhkan tersebut harus bisa
didapatkan dengan tujuan kembalinya berjalan suatu perusahaan.

Example :

PT AB melakukan sale on January, February, march, April senilai Rp. 1.000 ; 900 ; 1.200;1.100.
kebijakan sale dalam waktu ini ialah dilunasi senilai 50%; sisanya akan dibayar pada waktu 3 month
dengan ketetapan senilai 20%; 20%; 10;. Dikatakan perkiraan HPP sebanyak 50%. HPP itu untuk 60%
nya wajib dibayar secara langsung, dan sebagiannya dibayar dalam waktu 2 bulan dengan prorate.
Beban lain – lain yang dikatakan berkisar senilai 20% dari hasil jualan dan semuanya haru dilunasi
secara langsung. PT AB juga wajib memiliki persediaan kas kecil senilai Rp. 100 per bulan.
Pertanyaanya, seperti apakah perencanaan kas PT AB?

ANSWER :

Pengelolaan kas yang didapatkan yaitu :


January :
Sale = Rp. 1.000
Kas = Januari (50%) Rp. 500 ; Februari Rp. 200 ; Maret Rp. 200 ; April Rp. 100
February :
Sale = Rp. 900
Kas = februari (50%) Rp.450; Maret Rp.180; April Rp.180; April Rp. 180; Mei Rp.90

Maret :
Sale = Rp. 1100
Kas = Maret Rp. 550; April Rp.220; Mei Rp.220; Juni Rp.110

April :
Sale = Rp. 1200
Kas = April Rp.600; Mei Rp.240; Juni Rp.240. Juni Rp.240; Juli Rp.120

Kas yang digunakan yaitu :


Sale on January = 1000
HPP (50%) = 500
Januari (60%) Rp.300; Februari (20%) Rp.100; Maret (20%) Rp.100
Beban lain – lain 20% : Januari Rp. 200
Sale on February = Rp.900
HPP = Rp.450
Februari Rp.270; Maret Rp.90; April Rp.90
Beban lain – lain = Rp.180
Sale on March = Rp.1100
HPP = Rp.550
Maret Rp. 330; April Rp. 110 Mei Rp.110
Beban lain-lain = Rp. 220
Sale on April = Rp. 1.200
HPP = Rp. 600
April Rp.360; Mei Rp.120; Juni Rp.120
Beban lain-lain = Rp. 240
C. Modal untuk Ekspansi

Semua organisasi atau perusahaan pasti sangat mengharapkan untuk selalu bisa bertumbuh
dan berkembang suatu perkembangan bisa dilihat dari bagaimana perusahaan bisa menumbuhkan
aktiva dan penjualan yang baik cara memperoleh sale yang dibutuhkan aktiva. Maka dari itu apabila
mau menambah penjualan hal yang bagus untuk ditingkatkan yaitu aktiva. Dengan meningkatkan
aktiva tak lepas juga dari pendanaan. Modal dapat berasal dari pihak internal perusahaan dan
eksternal perusahaan. Salah satu diantaranya itu yang kadang tidak mencukupi yaitu dana internal
maka dari itu diperlukan untuk selalu menyelaraskan pendanaan internal dan pendanaan eksternal
Dalam meningkatkan jumlah modal ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan yaitu:

1. Rasio aktiva atau penjualan selama ini. Hal ini yang bisa menjadi penentu berapa
banyak modal yang dibutuhkan.

2. Kewajiban yang sudah pasti diikuti dengan penjualan. Pada umumnya pada proses
pembuatan terdapat hal yang secara tidak sadar dilakukan dengan cara berurutan dan
sering dikatakan sebagai kewajiban dalam hal menurun seberapa banyak dana yang
dibutuhkan.

3. Proporsi keuntungan yang dijadikan sebagai Retained earning. Hal ini menjadi salah
satu sumber modal internal yang dapat menurunkan kuantitas model yang harus
dipersiapkan misalnya model yang berasal dari luar atau eksternal atau eksternal.

Rumus yang diperoleh dari peryataan di atas yaitu :

EFN = A/S Δsales – Dspontan Δsales – PM*Sales1 (1-DPR)

Ket :

A = Aktiva
S = Sale
D = Perubahan
Dspontan = spontaneous liabilities
PM = Profit margin – net (EAT/Sale)
S1 = Penjualan yang diharapkan
EFN = modal luar yang diperlukan

Dicontohkan agar memperoleh saleh senilai 2000 dibutuhkan aktiva senilai 5000 titik dari
saleh itu didapatkan kira-kira 25% dikenakan hutang titik pada umumnya organisasi atau instansi
memperoleh net profit margin senilai 20% dan keuntungan itu senilai 60 persen ditetapkan sebagai
sisa keuntungan. Suatu perseroan akan mengincar jumlah penjualan yaitu senilai rp3.000
pertanyaannya carilah seberapa banyak dana yang diperlukan?
ANSWER :
D sales = 3.000 – 2.000 = 1.000
Rasio aktiva.laba = 5.000/2.000 = 2.5
Tambahan modal yang dibutuhkan = 2,5*1.000 = 2.500
Modal yang ada :
1. Kewajiban tiba-tiba 25%
Kewajiban yang ada = 25%*1.000 = 250
2. Keuntungan yang ada
20%*3.000*60%
Total modal yang ada = 610
Modal yang masih diperlukan : 2.500 – 610 = 1.890

C. Sumber Arus Kas

Dalam sebuah perseroan tidak lepas dari adanya kondisi keuangan yang disampaikan yakni
mengenai seberapa banyak kas yang diperoleh dan sumbernya di mana bisa diperoleh. Sumber arus
kas terdiri atas tiga yaitu kegiatan operasi atau operating cash flow investing cash flow and financing
cash flow. Dalam neraca kita dapat memperhatikan prinsip ini :

Aktiva = pasiva
CA + FA =D+E
Kas + Aktiva Non Kas =D+E
Kas = D + E – Aktiva Non Kas

Sedangkan terdapat point kegiatan yaitu :

1. Operating cash flow

Berubahnya working capital yang dijumlahkan dengan keuntungan terakhir dan biaya
yang bukan kas.

OCF = ΔNWC + EAT + depresiasi

2. Investment cash flow


Kegiatan investasi ialah besarnya tambahan fixed assets kotor.
ICF = Gross FA1 – Gross FA0
(Net FA1 – Net FA0) + depresiasi

3. Funding cash flow


Berubahnya kewajiban wesel, kewajiban jangka Panjang, paid-up capital, dividend.

FCF = Δ kewajiban wesel + ΔLTD + E - Dividen


D. Arus Kas bebas

Dalam mengatur suatu keuangan terdapat kata yang dikenal free cash flow hal ini diartikan
sebagai besarnya kas yang ada untuk pemilik perseroan. Pemilik perseroan ialah si pemilik kewajiban
dan pemilik bursa efek. Cash flow ini berarti kas yang diperoleh dari total operasi yang dikurangkan
dengan keperluan perseroan.

Rumus arus kas :


FCF = OCF – (ΔNWC) – ICF
Ket :
OCF = EBIT – tax + depresiasi atau
= EAT + depresiasi
ΔNWC = NWC1 – NWC0
ICF = (Net FA1 – Net FA0) + depresiasi
BAB III
PENUTUP

1. Apa yang dimaksud dengan rasio kas?


2. Jelaskan bagaimana perencanaan kas yang baik untuk suatu perseroan!
3. Apa yang dimaksud dengan free cash flow?
4. Jelaskan sumber arus kas!
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, kelana. Dkk. 2016. Finance for non finance. Jakarta – Rajawali Pers
GLOSARIUM
Operating cash flow : arus kas operasi

Investment cash flow : arus kas investasi

Funding cash flow : arus kas pendanaan

Free cash flow : kas arus bebas

Depresiasi : pembagian pengurangan pajak penghasilan selama masa manfaat

suatu asset tetap.

EBIT : Earning Before Interest and Taxes

Anda mungkin juga menyukai