Anda di halaman 1dari 24

MANEJEMEN

KEUANGAN II
DOSEN PENGAMPU :
DWI PUJI RAHAYU, SE, M.Ak

NAMA KELOMPOK :
1. PINGKY NURIKADINI (2012011)
2. WIWIN (2012016) 
SEMESTER 4
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERENCANAAN
DAN PERAMALAN
KEUANGAN
PEMBAHA 01 02
SAN : Ramalan Penjualan Peramalan Laporan Keuangan
Dengan Metode Rasio Konstan

03 04
Meramalkan Kebutuhan
Rumus Afn
Keuangan Apabila Rasio Neraca
Berubah
05 06
Teknik-Teknik Peramalan Model Perencanaan Yang
Lain
Terkomputerisasi
01
RAMALAN PENJUALAN
Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan suatu tinjauan atas penjualan
selama lima atau sepuluh tahun yang lalu, yang dinyatakan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar
15-1. Bagian pertama grafik itu memperlihatkan penjualan historis selama lima tahun untuk Allied
Food Products, sebuah perusahaan pemroses dan distributor makanan terdiversifikasi.
Grafik tersebut sebenarnya dapat menampung data penjualan untuk 10 tahun, tetapi Allied
biasanya memusatkan perhatian pada angka penjualan untuk 5 tahun terakhir karena pengkajian
perusahaan menunjukkan pertumbuhan masa depan lebih erat hubungannya dengan masa lalu yang
belum lama terjadi daripada yang sudah terlalu lama.
Ramalan penjualan sebenarnya adalah nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas atas
beberapa tingkat penjualan yang mungkin. Karena setiap ramalan penjualan dapat mengandung tingkat
ketidakpastian yang lebih besar atau lebih kecil, para perencana keuangan seringkali juga sangat
memperhatikan ketidakpastian yang terkandung dalam ramalan penjualan di samping nilai penjualan
yang diharapkan tentunya.
85%

47%
67%
02
PERAMALAN LAPORAN
KEUAGAN DENGAN
METODE RASIO KONSTAN
Langkah – Langkah Dalam Prosedur Ini Diuraikan Dibawah
Ini Untuk Allied Food Products

LANGKAH 2
• Meramalkan • Mendapatkan Dana
Laporan Rugi Tambahan Yang
• Meramalk Diperlukan
- Laba
an Neraca

LANGKAH 1 LANGKAH 3
Suatu kerumitan : umpan balik pembiayaan
Proyeksi laporan keuangan kita belum lengkap dalam satu pengertian, yakni laporan
tersebut tidak mencerminkan kenyataan bahwa bunga harus dibayar atas utang yang
digunakan untuk membantu membiayai AFN dan dividen harus dibayar atas saham yang
diterbitkan untuk memperoleh bagian ekuitas dari AFN. Pembayaran ini akan menurunkan
laba bersih dan laba ditahan yang diperlihatkan dalam laporan-laporan yang diproyeksikan
tersebut.
Kita dapat memperhitungkan "pengaruh umpan balik" (financing feedback effect)
ini dengan menambahkan kolom-kolom pada Tabel 15-1 dan Tabel 15-2 kemudian
mengadakan penyesuaian selanjutnya. Yang melibatkan suatu perhitungan aritmatik.
Mengingat kenyataan bahwa semua data didasarkan pada ramalan, dan karena penyesuaian
tersebut menambah pekerjaan tetapi relatif kecil artinya bagi ketepatan ramalan, kita akan
membahasnya dalam mata kuliah keuangan lanjutan.
Analisis Ramalan
Allied memutuskan untuk mengambil tiga langkah guna memperbaiki kondisi
keuangannya :
(1) Memberhentikan sebagian pekerja dan menutup operasi-operasi tertentu.
Langkah ini akan menurunkan biaya operasi (tidak termasuk penyusutan) dari
87,2 persen dari penjualan menjadi 86 persen.
(2) Menyaring pelanggan kredit secara lebih ketat dan dengan bertindak lebih.
agresif dalam menagih piutang yang sudah lewat waktu, sehingga jangka waktu
penagihan piutang dapat diturunkan dari 45 menjadi 42,5 hari.
(3) Perusahaan menaikkan rasio perputaran persediaan dari 4,9 menjadi 6 kali
melalui pengendalian persediaan yang lebih ketat.
03
RUMUS AFN
Sebagian besar perusahaan meramalkan kebutuhan modal mereka dengan
colors
menyusun laporan rugi-laba dan neraca pro forma seperti yang sudah diuraikan.
Tetapi jika rasio diperkirakan tetap konstan, formula berikut ini terkadang juga
digunakan untuk meramalkan kebutuhan keuangan :

Tambahan dana yang Kenaikan aktiva yang Kenaikan kewajiban


Kenaikan laba ditahan
diperlukan diperlukan secara spontan

AFN (A*/S0) S (L*/S0) S MS1 (1 – d)


Penjelasan :
AFN = Dana tambahan yang diperlukan
A* = Aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan, sehingga harus naik jika penjualan
dinaikkan. Perhatikan bahwa A adalah total aktiva dan A adalah total aktiva yang harus naik
jika penjualan dinaikkan Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, seperti dalam
kasus ini, A A. Namun, seringkali A tidak sama dengan A, dan persamaan itu harus
dimodifikasi atau harus digunakan metode proyeksi laporan keuangan

S0 = Penjualan selama tahun lalu


A*/S0 =Persentase kerikan aktiva yang diperlukan terhadap kenaikan penjualan. yang juga
memperlihatkan jumlah kenaikan yang diperlukan dalam aktival untuk setiap kenaikan $1
dalam penjualan A/S, $2.000/$3.000 atau 0.6667 untuk Albed Jadi untuk setiap kenaikan 81
pada penjualan aktiva harus bertanibah sekitar 67 sen dolar.

L* = Kewajiban yang naik secara spontan. L* biasanya lebih kecil daripada total kewajiban (L).
Penjelasan :
L*/S0 = Kewajiban yang naik secara spontan sebagai persentase dari penjualan atau dana pembiayaan yang
dihasilkan secara spontan untuk setiap kenaikan $1 dalam penjualan. Untuk Allied L*S 0 - ($2.000
+ $3,000 - 0.0667 untul Allied. Jadi, setiap kenaikan $1pada penjualan, aktiva harus bertambah
sekitar 67 sen dollar.
S1 = total penjualan yang diproyeksikan untuk taliun berikutnya. Perhatikan bahwa S 0 adalah penjualan
tahun lalu, dan S, = $3.300 juta untuk Allied.
S = Perubahan penjualan = S1 - S0 = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta untuk Allied

M = Marjin laba, atau besarnya laba untuk setiap $1 penjualan. M = $114/$3.000 = 0,0380 untuk
Allied. Jadi, Allied menghasilkan 3,8 sen dari setiap dolar penjualan.

d = Presentase laba yang dibagikan sebagai dividen, atau rasio pembagian dividen; untuk Allied d =
$558/$114 - 0,5088.
Hubungan Antara Pertumbuhan Penjualan
dan Kebutuhan Keuangan

1. Kelayakan keuangan
2. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebutuhan pembiayaan
3. Kepadatan modal
4. Marjin laba
04
MERAMALKAN KEBUTUHAN
KEUANGAN APABILA RASIO
NERACA BERUBAH
Asumsi mengenai rasio yang konstan dan pertumbuhan yang sama kadang – kadang
tepat, tetapi ada saat-saat dimana asumsi ini kurang begitu tepat. Tiga keadaan tersebut
diuraikan berikut ini :

1. Skala ekonomis : Jika penghematan dalam skala besar terjadi, rasio-rasio cenderung terus berubah
seiring dengan makin besarnya perusahaan. Hubungan yang digunakan untuk menjelaskan skala
ekonomi : linier dan nonlinier

2. Aktiva bernilai satuan besar : Pertimbangan teknologi memaksa peruahaan yang bersaing untuk
menambah aktiva tetap dalam jumlah satuan yang besar (lumpy assets). Lumpy assets berpengaruh besar
pada rasio aktiva tetap atau penjual pada berbagai tingkat penjualan, yang berarti juga pada kebutuhan
keuangan.

3. Kelebihan aktiva karena kesalahan peramalan : penjualan yang sebenarnya seringkali berbeda dari
proyeksi penjualan, dan rasio aktiva/penjualan yang sebenarnya berbeda dengan yang direncanakan.
Untuk itu perusahaan harus menyadarinya
05
TEKNIK – TEKNIK
PERAMALAN LAIN
Ada dua teknik peramalan untuk mengantisipasi ketidakonsistenan rasio : regresi linier
sedehana dan penyesuaian kelebihan kapasitaseksi AFN : turun.

1. Regresi linier sederhana, digunakan untuk memperkirakan kebutuhan jenis


aktiva pada setiap kenaikan penjualan Perbedaan hasil analisis regresi linier
sederhana dengan metode proyeksi laporan keuangan : karena asumsi yang
digunakan berbeda.
2. Penyesuaian kelebihan kapasitas : dalam kenyataan, kapastas penggunaan aktiva
tetap tidak penuh ( misalnya 96%)

PKP = PA/PPKS
RTAT/P = ATA/PKP
TATB = (RTAT/P) x PP
Dampak TATB terhadap proyeksi AFN : turun.
06
MODEL
PERENCANAAN YANG
TERKOMPUTERISASI
 Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program
spreadsheet seperti MS Excel.
 Spreadsheet memiliki keunggulan :

1. Membuat model Spreadsheet lebih cepat dibandingkan dengan


membuat ramalan manual jika periode ramalan mencangkup satu
atau dua tahun.
2. Model Spreadsheet dapat mengubah input dan langung
menghitung ulang sehingga hasilnya dapat dengan cepat diketahui.
Brigham, F.Engene dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan. Diterjemahkan
oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga
TERI
MA
KASI
H

Anda mungkin juga menyukai