Anda di halaman 1dari 128

Batch 1

Financial Forecasting,
Analysis and Modelling
Vindy Florensius S.E, M.Ak, CPMA

BINUS Alam Sutera


INTRODUCTION

BINUS Alam Sutera


Intro
Kerangka pengembangan financial modelling berbasis spreadsheet diilustrasikan dengan
menggunakan contoh konkrit sederhana. Spreadsheet digunakan untuk menghitung kebutuhan
pendanaan seperti kebijakan kredit 2/10 n30 pada omset tertentu.

Membangun model ini relatif mudah. Pembangunan model perlu memasukkan perkiraan untuk item
tertentu
(yaitu pergantian) dan kemudian memastikan bahwa rumus matematika sudah benar. Dari dasar
yang
sederhana ini, langkah-langkah proses pemodelan keuangan dijelaskan untuk membangun model
yang
canggih dan saling terkait untuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, serta skenario
“baik /
buruk maupun dasar-dasar yang dapat diubah dengan satu atau dua klik sederhana. Kemampuan
spreadsheet inilah yang digunakan untuk menangani angka-angka yang banyak jumlahnya.
Definisi

Investopedia mendefinisikan pemodelan keuangan sebagai proses dimana perusahaan membangun representasi
keuangan dari beberapa atau semua aspeknya. Model keuangan biasanya ditandai dengan melakukan
perhitungan dan membuat rekomendasi berdasarkan informasi tersebut.

Moneyterms mendefinisikan model keuangan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk menghitung,
meramalkan, atau memperkirakan angka keuangan. Model keuangan dapat berkisar dari rumus sederhana
hingga program komputer kompleks yang mungkin memerlukan waktu berjam-jam untuk dijalankan.
Akhirnya, menurut Wikipedia, 3 pemodelan keuangan adalah tugas membangun representasi abstrak (model)
dari situasi keuangan dunia nyata. Ini adalah model matematika yang dirancang untuk mewakili (versi yang
disederhanakan) kinerja asset finansial.

Model keuangan dapat sangat berbeda dalam kompleksitas dan penerapannya,


Beberapa orang / perusahaan dapat memiliki 1 halaman sederhana yang dibuat untuk mendapatkan perkiraan
“cepat dan kotor” dari laba bersih tahun depan.
Beberapa yang lainnya bias mencakup lebih dari 40 lembar kerja dan memproyeksikan berbagai skenario nilai
perusahaan.
Karakteristik

Meskipun model keuangan bervariasi dalam ruang lingkup dan penggunaannya, banyak yang
memiliki karakteristik yang sama. Sebagai contoh:
1. Laporan keuangan selama beberapa tahun terakhir adalah dasar untuk sebagian
besar model proyeksi. Untuk meramalkan laporan keuangan, kita menggunakan
pendorong kinerja utama yang berasal darikejadian masa lalu (history).
2. Memproyeksikan laporan tahun-tahun mendatang untuk 3 jenis laporan keuangan
utama - laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Biasanya
merupakan langkah pertama membuat perkiraan laporan laba rugi untuk EBITDA dan beban
bunga serta statistik leverage neraca seperti hutang / ekuitas dan cakupan bunga seringkali
merupakan keluaran model yang paling penting.
3. Memasukkan analisis laporan keuangan melalui penggunaan rasio. Lebih sering
rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas dihitung untuk menunjukkan kelemahan
apapun dalam posisi keuangan perusahaan.
Karakteristik

4. Melakukan penilaian. Valuasi melibatkan estimasi nilai perusahaan menggunakan


variabel teknik meskipun yang paling umum digunakan adalah perusahaan yang
sebanding dan pemodelan arus kas diskonto.

5. Melakukan berbagai bentuk analisis sensitivitas setelah model prakiraan selesai


dibuat. Analisis ini sering kali menjadi alasan sebenarnya sebuah model keuangan dibangun.
Misalnya, analisis sensitivitas dapat digunakan untuk mengukur dampak pada satu keluaran
model - katakanlah arus kas bebas - dari satu perubahan atau lebih masukan model,
katakanlah pertumbuhan pendapatan atau kebutuhan modal kerja perusahaan ("Apa yang
terjadi pada arus kas bebas jika meningkatkan pertumbuhan penjualan dengan tambahan 2%
tahun depan dan pada saat yang sama mengurangi syarat pembayaran ke pemasok sebanyak 5
hari? ”).
Kegunaan

Pemodelan keuangan sebagian besar identik dengan perkiraan arus kas dan digunakan untuk
membantu proses pengambilan keputusan manajemen dengan masalah yang berkaitan
dengan:
▪ Analisis historis suatu perusahaan
▪ Memproyeksikan kinerja keuangan perusahaan
▪ Penilaian bisnis atau keamanan
▪ Manfaat merger
▪ Penganggaran modal
▪ Perencanaan skenario
▪ Peramalan kebutuhan bahan baku di masa depan
▪ Perhitungan biaya modal (yaitu Biaya Rata-rata Tertimbang Modal (WACC))
▪ Analisis laporan keuangan
▪ Restrukturisasi perusahaan
Proses Financial Modelling
Proses Financial Modelling

Langkah 1:

Langkah pertama dari proses ini mencakup tim atau individu yang mengajukan pertanyaan yang tepat
pada awal proses pemecahan masalah. Hal ini terkadang sulit dipercaya karena sering kali orang-
orang tampaknya mencoba memecahkan masalah sebelum mereka mendefinisikannya dengan
benar. Mengajukan pertanyaan yang tepat membantu memecah masalah menjadi konstituen yang
lebih sederhana.

Misalnya, manajer komersial perusahaan meminta analis keuangan untuk mempresentasikan


dampaknya
terhadap hasil perusahaan dari Pengembangan Produk Baru.
Proses Financial Modelling

Misalkan biaya untuk keseluruhan proses pengembangan produk baru ,tersedia dan
sebagian besar dapat didanai melalui subsidi pemerintah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, analis keuangan perlu mengajukan pertanyaan-


pertanyaan berikut:
1. Berapa perkiraan volume penjualan produk baru per tahun?
2. Berapa harga satuannya?
3. Apa syarat kreditnya?
4. Apa kebutuhan persediaan produk?
5. Bagaimana ketentuan pembayaran pemasok bahan baku?
6. Berapa biaya variabel inkremental dan tetap per tahun untuk produksi yang
diusulkan?
7. Kapan subsidi pemerintah diantisipasi untuk biaya investasi awal diterima?
Proses Financial Modelling
Proses Financial Modelling

Langkah 2: Spesifikasi Model

Setelah mengidentifikasi variabel masalah, kita membutuhkan spesifikasi yang solid dan menyeluruh untuk
proses pemodelan keuangan yang sukses.

Asumsi utama yang harus didokumentasikan dan diatur berdasarkan kategori (seperti harga pasar, volume
penjualan, biaya, persyaratan kredit, persyaratan pembayaran, pengeluaran modal, dan sebagainya). Semua
asumsi tersebut harus ditempatkan secara terpisah pada satu lembar sehingga kita tidak perlu mencari-cari rumus
untuk mencari tahu dari mana asumsi itu berasal.

Merumuskan standar laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Untuk masalah yang dijelaskan pada Langkah 1, laporan neraca dan arus kas digunakan untuk
menentukan tingkat pinjaman tambahan, meskipun lebih memakan waktu daripada laporan laba rugi
biasa, asalkan pengembangan produk baru akan didanai oleh hutang. Beban bunga dari pinjaman ini
adalah garis pengeluaran dalam laporan laba rugi yang perlu kita perkirakan untuk menjawab
Proses Financial Modelling

Untuk menentukan kerangka waktu perkiraan dan perinciannya (periode waktu). Ini mengacu pada apakah perhitungan
akan dilakukan pada tingkat detail bulanan atau secara tahunan. Ini penting ketika memproyeksikan arus kas untuk
memastikan likuiditas yang cukup untuk menahan lonjakan arus kas karena faktor-faktor seperti pengisian ulang
persediaan, siklus piutang yang lambat, pembayaran pajak triwulanan yang besar, pembelian modal besar, dan
peristiwa lainnya.

Hasil keluaran biasanya bulanan untuk tahun prakiraan pertama, triwulanan untuk tahun berikutnya, dan tahunan untuk
sisa rencana 5 tahun penuh.

Untuk mengelompokkan biaya operasi berdasarkan departemen yang sesuai untuk industri tertentu. Departemen
Umum dan Administrasi, Penjualan & Pemasaran, Riset & Pengembangan, atau Operasi.
Ini memungkinkan perbandingan biaya departemen sebagai persentase dari total biaya dengan perusahaan lain di
industri.

Untuk memutuskan Key Performance Indicators (KPI) mana yang perlu dihitung untuk mengatasi masalah tersebut.
KPI yang dinyatakan sebagai rasio seperti pendapatan tutupan EBITDA atau rasio cepat memungkinkan proyeksi
untuk dijadikan tolok ukur terhadap perusahaan lain di industri.
Proses Financial Modelling

Untuk membuat berbagai skenario, untuk menilai dampak dari strategi yang berbeda. Artinya,
untuk mengevaluasi serangkaian variabel keluaran model yang berbeda diberikan satu set
variabel masukan yang berbeda.

Untuk membuat analisis sensitivitas yang menunjukkan apa yang akan menjadi dampak dari
mengubah asumsi utama dengan jumlah yang sama, dalam persentase. Hal ini memungkinkan
kita untuk menentukan asumsi mana yang memiliki dampak terbesar pada perkiraan / asumsi
kita , dan karena itu harus dipikirkan dengan sangat hati-hati. Ini juga akan memungkinkan
kita untuk fokus pada variabel model penting daripada tersendat di antara semua variabel
model.

Terakhir, untuk membuat panel kontrol, yaitu ringkasan satu halaman tempat kami dapat
mengubah asumsi paling penting dan segera melihat bagaimana hal ini berdampak pada KPI
yang diminati.
Proses Financial Modelling

Langkah 3: Mendesain dan Membangun Model

Merancang dan membangun model keuangan adalah fase proses selanjutnya. Fase spesifikasi (Langkah 2) harus
menjabarkan struktur model secara rinci. Pada langkah ini, pertama kali mengidentifikasi file keluaran dari
model.

Jika tujuan model adalah untuk meramalkan laporan keuangan masa depan, semua pendorong utama yang
relevan dari laporan keuangan historis dihitung dan diramalkan ke masa depan.

Gunakan desain modular untuk membagi model Anda menjadi beberapa bagian seperti: Dokumentasi, Data,
Asumsi / Input, Cara Kerja, dan Output, seperti yang telah kami sebutkan di atas. Lembar pertama model harus
berfungsi sebagai panduan pengguna, dokumentasi langkah demi langkah tentang cara kerja model. Ini mungkin
tampak memakan waktu, tetapi ini sangat meningkatkan produktivitas seluruh tim, dan membebaskan waktu
ketika, pada tahap selanjutnya, saat Anda mencoba mengingat bagaimana Anda membangun model, Anda perlu
merevisinya.
Proses Financial Modelling
Langkah 4: Memeriksa Output Model

Model tersebut belum siap sampai kita memastikan bahwa model tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan
rancangannya. Kesalahan dalam data atau rumus bisa sangat merugikan, bahkan menghancurkan.

Standar Error yang diterima biasanya sekitar 5% dari semua formula dalam model spreadsheet mengandung
kesalahan, dan angka ini konsisten di seluruh spreadsheet. Kesalahan dapat terjadi di tingkat fungsionalitas,
tingkat logika, tingkat desain, dll.

Cara sederhana untuk memeriksa model adalah dengan memperkenalkan pemeriksaan langsung di formulir.
Beberapa pemeriksaan ini akan sangat umum dan karena itu akan disertakan lebih awal. Misalnya dalam kasus
neraca, pemeriksaan yang jelas adalah jumlah aset vs jumlah ekuitas dan kewajiban. Dalam hal laporan arus kas,
kas dan setara kas pada awal periode harus sama dengan kas dan setara kas pada akhir periode sebelumnya.
Selain itu, kas dan setara kas pada akhir periode harus sama dengan akun kas di neraca periode itu. Pemeriksaan
lain akan lebih spesifik untuk model, dan kebutuhannya tidak akan terlihat jelas di awal - oleh karena itu,
pemeriksaan baru akan disertakan selama fase pembuatan model.
Proses Financial Modelling

Tentunya ada alat pengecekan error yang bisa mempermudah hidup kita. Excel 2003 dan versi
yang lebih baru memiliki alat pemeriksa kesalahan bawaan. Misalnya di Excel 2003 di bawah
menu Tools, pilih saja Error Checking. Jika alat Pemeriksaan Kesalahan Excel mendeteksi
kemungkinan kesalahan, itu akan memunculkan kotak dialog. Kotak ini memberikan
beberapa pilihan, mulai dari mengabaikan peringatan hingga mengambil tindakan. Semakin
diperbarui versi Excel, semakin baik alat pemeriksa kesalahan yang telah disertakan. Namun,
alat pengecekan kesalahan yang ada di dalam Excel sederhana namun terbatas.
Strategic Planning

BINUS Alam Sutera


Tingkatan Strategi
Corporate Strategy
Corporate Strategy
Bussiness Strategy
Fungsional Strategy
BCG Matrix
BCG Matrix
Stars (Bintang)
produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan
pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini
berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka
yang diminati oleh pasar.

Perusahaan membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi


produk-produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta
mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap
bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang
ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap
dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya
mengalami penurunan.
BCG Matrix

Question Marks (Tanda Tanya)


produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi
pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat
umumnya tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak
pengeluaran daripada pendapatan).

Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk


berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan
untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam
kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi.
BCG Matrix
Cash Cows (Sapi Perah)
produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau
pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaannya.

Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun
prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada
tingkat Cash Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan
pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Question
Marks (Tanda Tanya). Kondisi ini juga digunakan untuk membayar hutang-hutang
perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan
untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk
mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif
bagi perusahaan.
BCG Matrix

Dogs (Anjing)
produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami
tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini
biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah
atau bahkan harus menderita kerugian.

Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi
perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar
sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada
kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan, divestasi ataupun
likuidasi oleh manajemen perusahaan.
BCG Matrix
BCG Matrix
1.Hold Strategy → diadopsi untuk Star / Cash Cow yang Kuat
2.Build Strategy → diperlukan untuk Question Mark yang punya
potensi menjadi Star
3.Harvest Strategy → memaksimalkan arus kas masuk bersih
jangka pendek. R&D di nolkan, biaya pemasaran dikurangi,
tidak mengganti fasilitas sehingga tidak memperhatikan jangka
Panjang. (biasanya untuk Cash cow yang lemah ataupun Dog.
4.Divest Strategy → umumnya digunakan untuk Qusetion Mark
dan Dog yang mengurangi keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Hasil penjualan dari SBU ini kemudian digunakan
untuk investasi di bisnis yang lebih menguntungkan
Siklus Produk
Siklus Produk
Tahap Perkenalan (Introduction)

Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk
barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
•Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
•Omset penjualan yang masih rendah
•Kapasitas produksi masih rendah
•Biaya per unit yang masih tinggi
•Cash Flow Negatif
•Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih belum terbukti Kualitasnya.
•Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan produknya (biaya promosi yang tinggi)

Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :


•Mendorong Adopsi pelanggan
•Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada produk dan juga untuk
memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
•Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi (Penetration)
•Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
Siklus Produk
Tahap Perkembangan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah
dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
•Memperluas pasar
•Omset penjualan yang naik signifikan
•Meningkatnya kapasitas produksi
•Produk mulai diterima oleh pasar
•Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
•Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing baru akan mulai bermunculan
•Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan


•Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan memperkuat merek (branding)
•Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
•Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta memperbanyak model atau varian.
•Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
•Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan mereknya.
Siklus Produk
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
- Kapasitas produksi yang tinggi
- Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
- Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
- Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
- Harga Produk mulai turun

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan


- Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model, warna, bau, rasa, estetika)
- Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
- Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
- Menerapkan harga yang lebih bersaing
- Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produknya.
- Menarik pengguna-pengguna baru
- Distribusi yang intensif
- Memasuki Segmen pasar yang baru
- Repositioning
Siklus Produk
Tahap Penurunan (Decline)
Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan
jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan
hilang dari pasar (market). Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
•Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
•Pasar menjadi Jenuh
•Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
•Kapasitas produksi akan menurun

Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
•Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
•Mempersempit saluran distribusi
•Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
Market Strategy

Ada empat bentuk strategi yang menjadi incaran perusahaan, yaitu:

1. Pemimpin pasar (market leader), menguasai 40% pasar

2. Penantang pasar (market challengers), menguasai 30% pasar

3. Pengikut pasar (market followers), menguasai 20% pasar

4. Perelung pasar (market nichers), menguasai 10% pasar


Market Strategy
Market Leader

Karakteristik dari pemimpin pasar:

1. Memiliki pangsa pasar terbesar (40%) dalam pasar


produk yang relevan.
2. Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal
pengenalan produk baru, perubahan harga,
cakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi.
3. Merupakan pusat orientasi para pesaing (diserang,
ditiru dan dijauhi)
Market Leader

Tindakan yang harus ditempuh untuk menjadi pemimpin


pasar adalah:

1. Mengembangkan pasar keseluruhan


(Expanding the total market)
a. Mencari pemakai baru (new users)
b. Mencari kegunaan baru
c. Penggunaan yang lebih banyak (lebih sering)
d. Mencari atau memperluas wilayah pemasaran
Market Leader
2. Melindungi pangsa pasar (defending market share)

a. Pertahanan posisi (position defense)


Mempertahankan atau menjaga posisi produk di sekitar daerah kekuasaan,
contoh:Sekarang Coca-cola walaupun menguasai hampir setengah pasar minuman ringan didunia, telah membeli
perusahaan sari buah dan melakukan diversifikasi ke peralatan penyulingan air dan plastic
b.Bertahanan samping (flanking defense)
Mempertahankan dan melindungi bagian yang lemah dari posisi saat ini.
contoh: Untuk mengantisipasi munculnya Fast Food ataupun Pasar Swalayan terkemuka, di Jakarta menambah
pilihan dengan makanan beku dan makanan langsung jadi. Toko diskon dihadapi dengan mempromosikan
makanan generic , seperti Fresh Market , Family Mart, dkk.
c. Pertahanan aktif mendahului (preventive defense)
Menyerang lawan sebelum lawan tersebut menyerang
Caranya :
• Melakukan perang gerilya, menghantam satu pesaing disatu tempat, yang lain ditempat yang lain, sehingga
semua orang bingung
• Membanjiri pasar, misalnya yang dilakukan Seiko dengan 2.300 model jam tangan yang dijual diseluruh dunia
• Serangan harga terus menerus
Market Leader
2. Melindungi pangsa pasar (defending market share)
d. Pertahanan serangan balas (counteroffernsive defense)
Melakukan serangan balasan terhadap tindakan pesaing, Pemimpin Pasar tidak dapat
ditinggal diam, Ia akan melakukan promosi besar-besaran, melakukan peningkatan produk atau masuk
ke daerah penjualan.
Contoh : Kopiko yang sedang tidur, tiba-tiba melakukan kembali promosi ketika diserang oleh kino.
e. Pertahanan bergerak (mobile defense)
Memperluas daerah penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis penyerangan atau
pertahanan, Perluasan ini tidak hanya dengan menambah merek , tetapi dengan Inovasi
diperluasan pasar dan diversifikasi pasar .
Contoh : perusahaan minyak berubah menjadi perusahaan energi terbarukan.
f. Pertahanan kontrak mundur (contraction defense)
Melepaskan daerah yang tidak menghasilakan keuntungan dan mempertahankan daerah yang
menguntungkan. Contoh:
· SANKEN mengurangi jumlah model lemari esnya dari 10 ke 3 yang menghasilkan 85% penjualannya.
GM menstandarisasi mesinnya dengan menawarkan lebih sedikit pilihan.
Market Leader
3. Memperluas pangsa pasar (expanding market share)
Menurut data yang dikumpulkan dari ratusan unit bisnis, variable utama yang
paling berpengaruh terhadap laba, adalah Pangsa Pasar.

Pangsa pasar lebih tinggi akan menghasilkan laba lebih tinggi jika diperlukan dua syarat:
a. Biaya per unit produk turun dengan naiknya pangsa pasar.
b. Produk bermutu tinggi dan memperoleh kesempatan memasang harga lebih tinggi.

Tiga kelompok yang dapat dijadikan fokus dan tumpuan utama untuk memenangkan persaingan:
a. Keunggulan operasional (operational excellent) menjadi pemimpin dalam aspek kualitas,
harga, kemudahan
b. Kepemimpinan produk (product leadership)
suatu perusahaan perlu secara terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi produk/jasa
yang dihasilkan.
Market Challenger

Jenis perusahaan yang diserang:

1. Perusahaan pemimpin besar


2. Perusahaan setara/sebanding yang tidak
berjalan dengan normal dan kekurangan dana.
3. Perusahaan kecil lokal dan regional yang tidak
berjalan dengan baik dan kekurangan dana.
Market Challenger
Market Challenger
STRATEGI MARKET CHALLENGER

a. Serangan dari depan (Frontal Attack)


mengungguli produk dari pemimpin pasar
b. Serangan menyamping/melambung (Flank Attack)
menyerang kelemahan perusahaan pemimpin pasar
c. Serangan mengepung (Encirclement Attack)
penyerangan besar-besaran terhadap produk pemimpin pasar hingga
konsumen tidak bisa menolak produk dari pesaing
d. Serangan lintas (bypass Attack)
serangan yang tidak langsung mengarah pada pemimpin pasar
e. Serangan gerilya (Guerilla Attack)
menyerang dengan cara tidak sehat
Market Challenger
Serangan dari depan (frontal attack)

Serangan penantang yang mengarahkan kekuatannya tepat


berhadapan dengan lawan dan lebih menyerang kekuatan lawan daripada kelemahan
lawan
Contoh :
Rokok no.1 menyerang secara frontal rokok 234, dengan mottonya “ kalau bisa no.1
buat apa 234.”

Hal ini akan berhasil apabila dilakukan dengan cara:


a. Perusahaan mempunyai kekuatan yang dapat diandalkan baik manusia maupun
produk itu sendiri.
b. Perusahaan menyerang penanam modal besar pada penelitian untuk menghasilkan
biaya produksi yang lebih rendah, sehingga dapat menetapkan harga lebih murah.
Market Challenger
Serangan menyamping (flank attack)

Menyerang di bagian titik lemah pesaing. Ada dua cara:


a. Serangan geografis ialah serangan yang ditujukan pada daerah-
daerah pemasaran di mana pesaing tidak menangani dengan baik.
Contoh :
pesaing APL, CL memilih memperkuat pemasaran pemasaran di
kota kecil atau pelosok.
b. Penutupan segmen pasar, artinya memasukkan segmen pasar
yang belum dimasuki market leader.
seperti Produsen Mobil Jepang memilih melayani pasar mobil
hemat bensin.
Market Challenger
Serangan Mengepung (encirlement attack)

mengepung pesaing dengan serangan besar-besaran terhadap


berbagai segmen. sehingga musuh harus melindungi muka, rusuk
dan belakang. Syaratnya penyerang memiliki sumber daya lebih
baik dan percaya bahwa pengepungan akan meningkatkan semangat
musuh.
Contoh :
Seiko di pasar jam tangan menggambarkan serangan mengepung.
Seiko meluaskan distribusinya di setiap pasar jam tangan,
membanjiri pasar dengan begitu banyak model yang terus berganti.
Di dunia ada 2.300 model Seiko.
Market Challenger

Serangan lintas (bypass attack)


Serangan Dengan Mendahului

Merupakan serangan paling tidak langsung dengan mengabaikan musuh dan


menyerang pasar yang lebih mudah.
Ada tiga cara serangan lintas yaitu:
a. Diversifikasi produk-produk yang tidak berkaitan
b. Diversifikasi ke pasar geografis yang baru
c. Beralih ke teknologi baru untuk mengganti produk
yang sudah ada
Contoh: keberhasilan Nintendo dengan video gamenya, kemudian disusul oleh
Sony yang menciptakan playstation, menggantikan dominasi Nitendo.
Market Challenger

Serangan gerilya (guerrilla attack)

Merupakan alternatif lain untuk penyerangan, terutama jika


keuntungan lemah. Melakukan serangan kecil di daerah musuh
dan akhirnya mendapat tempat permanen. Biasanya dilakukan
oleh perusahaan kecil terhadap perusahaan besar.
Contohnya :
Mula-mula Bayer menciptakan autan sebagai lotion anti nyamuk.
Soffel bergerilya melawan autan . Sekarang Soffel menjadi
pemimpin pasar nyamuk.
Market Follower
Strategi pengikut pasar adalah “strategi perusahaan
tidak melakukan serangan, tetapi berusaha mempertahankan pelanggan
dengan menonjolkan sifat khasnya”.

Mereka dapat tenang dan tidak mnimbulkan gejolak, di sebut pengikut


pasar.

Contoh penantang pasar, yang mengejar pemimpin pasar, bahkan


melampaui :
- Canon sekarang melampaui Xerox.
- Toyota sekarang melampaui General Motors.
- British Airways sekarang melampaui pendahulunya Pan Am
Market Follower
Berikut ada tiga strategi pengikut pasar:
1. Clooner:
Mengikuti produk, distribusi dan iklan pemimpin. Cloner tidak memulai apapun,namun hidup seperti parasit
dari investasi pemimpin pasar.
Contoh:
Apple Computer dan jam Rolex punya banyak masalah dengan pemalsu terutama di Timur jauh.
Biskuit oREro bisa disebut sebagai cloner dari Oreo.

2. Imitator:
Meniru beberapa hal dari pemimpin,namun masih membedakan ciri dalam kemasan, iklan, harga dan lain-lain. Pemimpin
biasanya tidak terganggu oleh imitator, selama imitator tidak menjadi penantang yang menyerangnya. Imitator bahkan
membantu pemimpin menghindari tuduhan monopoli.
Contoh:
· Obat Cacing Combantrin imitator Vermex
· Alfamart (1988) imitator Indomaret (1999)

3. Adapter
Mengikuti produk pemimpin lalu mengadaptasi dan kadang-kadang memperbaikinya. Adapter mungkin memilih pasar yang
berbeda untuk konfrontasi langsung dengan pemimpin namun sering adaptor menjadi penantang.
Contoh:
· Perusahaan Jepang mengadaptasi dan memperbaiki produk yang dikembangkan oleh dunia barat. Equil mengadaptasi Aqua.
Market Nicher

Alternatif dari pengikut dalam pasar besar adalah


menjadi pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk
pasar.Perusahaan kecil umumnya menghindari
persaingan melawan perusahaan besar dengan
mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan
Market Nicher

Beberapa spesialisasi yang dipergunakan:

1. Spesialisasi pemakai akhir


Perusahaan mengkhususkan diri melayani pengguna akhir.
Contoh: Pengacara dapat mengkhususkan untuk kasus hukum perdata, hukum
pidana atau hukum dagang.
2. Spesialisasi pesanan (Job-Shop Specialist)
Perusahaan membuat produknya berdasarkan pesanan masing-masing
pelanggan.
Contoh: Taylor(Penjahit), arsitektur, dan toko Furniture.
3. Spesialis ukuran pelanggan
Perusahaan hanya menjual kepada beberapa pelanggan.
Contoh: PT. Andarila Plastik khusus untuk PT. Aqua Golden Missisipi.
Market Nicher
Beberapa spesialisasi yang dipergunakan:

4. Spesialis geografis
Perusahaan hanya menjual di daerah tertentu.
Contoh: Seng hanya mengeluarkan video Vetamax di Indonesia.
5. Spesialis produk atau lini produk:
Perusahaan hanya membuat satu produk atau lini produk.
Contoh: Rodenstock hanya memproduksi kacamata dan lensanya saja. Intel hanya
memproduksi Chip Komputer.
6. Spesialis jasa
Perusahaan menawarkan jasa yang tidak ditawarkan perusahaan lain.
Contoh: Perusahaan Cleaning Service dan Perusahaan Parkir.
7. Spesialis saluran distribusi
Perusahaan yang mengkhususkan diri pada satu saluran distribusi.
Contoh: Avon hanya dijual dari rumah kerumah, tidak dijual ke toko-toko.
Competitive Strategy
Competitive Strategy
Competitive Strategy
Competitive Strategy
Competitive Strategy
Competitive Strategy
FINANCIAL FORECASTING

BINUS Alam Sutera


Forecasting

Forecasting (Peramalan) berhubungan erat dengan


penyusunan Sales Projection dan Cost Budgeting, yang
selanjutnya akan dihubungkan dengan Capital Budgeting –
bahkan sampai ke evaluasi kinerja perusahaan.

Metode yang digunakan meliputi Linear dan Non Linear


Forecasting

Tampilan grafik metode linear akan seperti garis lurus, karena


factor-factor dalam model (formula) tersebut hanya berpangkat
satu (X1)

Sedang, Metode Non Linear meliputi persamaan kuadratis,


logaritma ataupun persamaan akar kuadrat, sehingga tampilan
grafiknya akan melengkung tidak berupa garis lurus / linear.
Tujuan Forecasting

Fungsi perkiraan atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan.


Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan
apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Menurut
Heizer dan Render (2019:47), perkiraan atau forecasting memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di masa lalu,
serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
2. Perkiraan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3. Perkiraan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
Sales Forecasting
Sales Forecasting atau Ramalan Penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar permintaan terhadap produk yang ditawarkan oleh bisnis
Anda. Tanpa gagasan yang konkrit tentang penjualan di masa depan, Anda tidak dapat
mengelola arus kas.

Tujuan dari Sales Forecasting adalah untuk memberikan informasi yang bisa Anda
gunakan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat dan cerdas.

Manajemen harus memproyeksikan keadaan perekonomian nasional, kondisi


perekonomian dimana bisnisnya beroperasi, dan kondisi pasar dari produknya.
Selain itu, manajemen juga harus memperhitungkan strategi harga dan pasar, program
pemasaran atau periklanan, keterbatasan kapasitas serta mempertimbangkan strategi dan
kebijakan yang diterapkan oleh pesaing.
Sales Forecasting
Jika hasil aktual di lapangan meleset jauh dari ramalan penjualan yang dilakukan, maka
konsekuensinya akan menjadi serius. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti pasar berkembang lebih pesat dari dugaan sehingga mengakibatkan tidak
terpenuhinya kebutuhan konsumen, pesanan menumpuk, waktu penyerahan barang
menjadi panjang, ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan akan
meningkat dan berakibat pada berpindahnya konsumen kepada pesaing dan lenyapnya
kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis.

Sebaliknya, ramalan penjualan yang terlalu optimis juga akan berdampak buruk yang bisa
mengakibatkan pengangguran kapasitas perusahaan, rendahnya rasio perputaran,
tingginya biaya penyusutan dan biaya perawatan serta rendahnya tingkatnya
pengembalian ekuitas. Hal-hal tersebut dapat menekan harga saham perusahaan. Apabila
bisnis yang dibangun didanai dari hutang atau pinjaman, maka dampak buruknya bisa
berlipat ganda.
Cara menentukan Sales Forecasting

Sales Forecast atau perkiraan penjualan merupakan perkiraan jumlah barang atau jasa yang
dapat Anda jual sesuai dengan perkiraan periode, biaya barang dan jasa, serta perkiraan
keuntungan yang akan diperoleh.

Biasanya untuk menentukan ramalan penjualan, dibutuhkan beberapa hal berikut ini:
- Membuat daftar barang dan jasa yang akan dijual
- Perkirakan jumlah yang akan dijual dari masing-masing barang atau jasa yang
ditawarkan
- Harga satuan masing-masing, harga total, dan grand total
- Daftar lain dibuat dengan perkiraan biaya setiap barang atau jasa dan biaya total

Dengan melakukan pengurangan total biaya dari total penjualan akan memberikan perkiraan
keuntungan untuk periode perkiraan.
Faktor Sales Forecasting

1. Kondisi Ekonomi

Pada saat membuat ramalan penjualan atau Sales Forecasting, Anda harus jeli melihat keadaan
ekonomi yang sedang terjadi dan memperkirakan apakah kondisi ekonomi tersebut akan
mempengaruhi penjualan produk Anda.

Ramalan penjualan yang Anda buat harus mencakup perkiraan persentase pertumbuhan atau
penyusutan yang terjadi di pasar.
- Apakah ekonomi melambat?
- Apakah pasar bagi produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis Anda mengalami pertumbuhan
atau penurunan?
- Apakah ada semakin banyak pesaing yang memasuki pasar?
- Apakah Anda cenderung mendapatkan atau kehilangan pelanggan utama Anda?
Faktor Sales Forecasting
2. Produk atau Jasa yang Ditawarkan
Sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan oleh
bisnis Anda diterima di kalangan masyarakat. Perhatikan dengan baik apakah yang Anda jual
menaikkan jumlah pelanggan atau apakah jasa yang Anda tawarkan memenuhi ekspektasi. Selain itu
juga Anda perlu memperhatikan harga yang Anda terapkan pada produk atau jasa yang ditawarkan
kepada konsumen.

3. Strategi Pemasaran yang Dilakukan


Menentukan strategi pemasaran yang tepat juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar
dapat mengoptimalkan penjualan bisnis Anda. Untuk dapat membuat strategi pemasaran yang baik,
Anda bisa melakukan survei terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan dengan melihat hasil
atau dampak yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut.

4. Perubahan Peraturan Pemerintah


Terkadang perubahan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi bisnis Anda
terutama dalam hal ramalan penjualan baik secara positif maupun negatif.
Faktor Sales Forecasting

5. Membuat Sales Forecasting


Pembuatan ramalan penjualan untuk perusahaan yang sudah berjalan cukup lama tidak akan
mengalami kesulitan yang berarti. Hal ini dikarenakan pada umumnya perusahaan yang sudah
mapan telah memiliki perkiraan penjualan awal di masa lalu. Perusahaan yang telah mapan biasanya
hanya perlu memperhatikan para pelanggan yang sudah menjadi pembeli tetap agar ramalan
penjualan dapat terus efektif.

Berbeda dengan perusahaan yang telah lama berjalan, pembuatan ramalan penjualan akan sulit bagi
bisnis baru dikarenakan ketidaktersediaannya riwayat penjualan di masa sebelumnya. Maka pemilik
bisnis baru harus melakukan riset terhadap target pasar, memperhatikan pesaing yang berpotensi
mengancam bisnisnya, dan area tempat bisnis beroperasi agar dapat menentukan strategi pemasaran
seperti apa yang bisa diterapkan untuk menarik pelanggan.
Metode Grafik

Sebenarnya cukup banyak alat/metode/formula yang bias digunakan


untuk melakukan analisis dan forecasting, tetapi kita batasi yang sering
digunakan:
-Moving Average (MA) untuk analisis rata-rata bergerak menurut
periode/interval tertentu. Semakin panjang periode interval, maka garis
MA akan semakin landau.

-Trend Analysis, baik dengan single regression (satu variable


independent) ataupun multi regression (variable independent lebih dari
satu).
Model/persamaan regresi liniernya digunakan untuk forecasting.
Moving Average
Moving Average
Moving Average

MA tergantung interval
data

Rata-rata bergerak setiap 2


tahun (n=2) dari tahun
2012-2013 adalah
(35.996.469+40.308.692):2
= 38.152.581, dst
Moving Average
Moving Average
Moving Average
Trend Analysis

Menggunakan Model:
Y = a + bX

a = intercept (nilai tertentu pada saat X = 0)


b = slope (tingkat kemiringan garis), semakin besar SLOPE maka garis
akan semakin miring. Nilai b dapat negative (turun ke kanan bawah)
atau positif (naik ke kanan atas)
Y = Variabel terikat yang ditentukan oleh X
X = Variabel bebas
Trend Analysis
Trend Analysis
FINANCIAL Statement

BINUS Alam Sutera


Financial Statement
Laporan Keuangan menurut SAK tahun 2018 terdiri dari :
1. Laporan Posisi Keuangan
* Aktiva Lancar : Kas, Persediaan, Piutang, Perlengkapan
* Aktiva Tidak Lancar : Tanah, Bangunan, Mesin, Peralatan, dan akumulasi penyusutan
(tetapi di kredit)
* Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang : Utang Bank, Utang Usaha, Utang bunga
* Ekuitas : Modal, Saldo Laba, Dividen

2. Laporan Laba Rugi : Pendapatan, HPP, Beban/biaya, Laba/rugi


3. Laporan Perubahan Modal / Ekuitas
4. Laporan Arus Kas (Operasional, Investasi, Pendanaan)
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Financial Statement
Jurnal di akuntansi:
1. Jurnal Penyesuaian
Jurnal untuk menyesuaikan bila ada kesalahan pencatatan yang berfungsi untuk perbaikan

2. Jurnal Penutup
Jurnal yang digunakan untuk menutup saldo pendapatan dan saldo beban

3. Jurnal Pembalik
Jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan atau membalik beban-beban atau utang yang
masih tersisa (lebih dari satu tahun atau periode) seperti : beban sewa dibayar di muka,
utang Sewa dibayar dimuka.
Financial Statement
1. Modal Disetor 100 Juta 4. Beli Barang Dagang dengan Cash 25 juta
Cash 100 juta Persediaan Barang Dagang 25 juta
Modal Disetor 100 juta Cash 25 juta

2. Setor Kas ke Bank ABC 50 juta 5. Beli Barang Dagang dengan kredit 70 juta
Bank ABC 50 juta Persediaan Barang Dagang 70 juta
Cash 50 juta Utang Dagang PT AAA 70 juta

3. Ambil uang di Bank ABC 15 juta 6. Beli Tanah/Bangunan/Mesin, Cash 500 juta
Cash 15 juta Tanah, Bangunan, Mesin 500 juta
Bank ABC 15 juta Cash 500 juta
Financial Statement
7. Jual barang dagang seharga 50 Juta
secara Cash, HPP nya 35 juta.
8. Jual barang dagang seharga 150 Juta
secara kredit, HPP nya 85 juta.
Cash 50 juta
Penjualan 50 juta Piutang Usaha 150 juta
Penjualan 150 juta
HPP 35 juta
Pers. Brg. Dagang 35 juta HPP 85 juta
Pers. Brg. Dagang 85 juta
Financial Statement
Perhitungan Depresiasi (beban penyusutan) dan Akumulasi penyusutan

27 April 2019, PT ABC membeli Mesin Pabrik senilai 60 Juta dengan estimasi masa pakai 5 tahun. Tentukan
Beban penyusutan 30 April 2019, 31 Mei 2019, dan akumulasi penyusutan di 31 Agustus 2019.

Beban Penyusutan per tahun = 60 juta : 5 tahun = 12 Juta


Beban penyusutan per bulan = 12 juta : 12 bulan = 1 juta

Beban penyusutan 30 April 2019 = 1 juta


Beban penyusutan 31 Mei 2019 = 1 juta

Akumulasi penyusutan di 31 Agustus 2019 = 5 bulan (Penjumlahan beban penyusutan April, Mei, Juni, Juli,
Agustus) = 5 Juta
Financial Statement
27/4/2019 30/6/2019
Mesin 60 juta Beban Penyusutan 1 juta
Cash 60 juta Akumulasi Penyusutan 1 juta

30/4/2019 31/7/2019
Beban Penyusutan 1 juta Beban Penyusutan 1 juta
Akumulasi Penyusutan 1 juta Akumulasi Penyusutan 1 juta

31/5/2019 31/8/2019
Beban Penyusutan 1 juta Beban Penyusutan 1 juta
Akumulasi Penyusutan 1 juta Akumulasi Penyusutan 1 juta
FINANCIAL MODELLING

BINUS Alam Sutera


Financial Modelling
Financial Modelling merupakan sebuah cara untuk mengetahui efektivitas strategi atau kebijakan
dalam menciptakan kinerja keuangan, baik dilihat dari segi laba/rugi, arus kas, maupun neraca.

Keputusan Investasi berdampak pada beberapa dimensi:


- Sumber dana yang digunakan
- Estimasi jumlah produksi
- Estimasi jumlah penjualan
- Kebijakan penjualan yang dipilih (berapa banyak penjualan secara tunai dan kredit)
- Kebijakan penagihan piutang
- Kebijakan efisiensi pengeluaran
- Pengelolaan arus kas (dari penerimaan maupun pelunasan tagihan)
- Kebijakan dividen
Financial Modelling

Agar pemodelan keuangan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, maka


ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Model harus komprehensif artinya mewakili setiap aktivitas inti yang terjadi di
perusahaan. Dengan demikian dapat terbaca aktivitas perusahaan dari hulu ke
hilir.
2. Model harus mengacu pada system pencatatan yang berlaku
3. Model harus mampu menyajikan simulasi perubahan asumsi dengan cepat. Ini
bertujuan agar pengambil keputusan dapat mengubah keputusannya untuk
penyesuaian kondisi di lapangan.
4. Model harus komunikatif. Hal ini memungkinkan terjadinya kecepatan
pemahaman saat membaca dang menggunakan model.
Financial Modelling
Manfaat Financial Modelling:
1. Digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan di masa depan
2. Digunakan sebagai media simulasi keputusan bisnis
3. Digunakan sebagai alat evaluasi kinerja keuangan dalam periode yang sedang berjalan
4. Memberikan informasi yang bervariasi baik teknis maupun strategis

Tujuan Financial Modelling:


1. Menyederhanakan kompleksitas analisis keuangan dari setiap strategi yang diterapkan
2. Memperoleh gambaran output keuangan dari kebijakan yang akan dilaksanakan
3. Jika model digunakan pada periode berjalan, maka dapat segera dilakukan evaluasi kinerja
perusahaan
4. Untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai dasar keputusan strategis
pengembangan perusahaan seperti : keputusan investasi, pendanaan, arus kas serta dividen.
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Financial Modelling
Budgeting

BINUS Alam Sutera


Budgeting
Project budgeting merupakan pendekatan pembuatan anggaran dimana anggaran
yang dibuat terdiri dari semua biaya yang diekspektasikan akan terjadi di dalam
pelaksanaan proyek organisasi.

Proyek yang dilaksanakan tersebut merupakan bagian dari lini bisnis perusahaan
secara keseluruhan sehingga biaya – biaya dan profit yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek tersebut cukup signifikan untuk ditelusuri secara terpisah.

Proyek yang dilaksanakan perusahaan biasanya akan menggunakan sumber daya


dari berbagai bagian atau fungsi organisasi, misalnya desain, engineering,
produksi, pemasaran, akuntansi, dan human resources.
Semua aspek dalam project budget harus sesuai dengan anggaran induk atau
master budget perusahaan.
Budgeting
Zero‐based budgeting (ZBB) adalah proses perencanaan dimana tiap manajer harus
menyamakan anggaran dari departemennya selama setahun (atau seperiode).

Dalam ZBB, seorang manajer harus membuat anggarannya tiap tahun berdasarkan tahun 0.
Semua pengeluaran harus disamakan tanpa memperhatikan varians dari anggaran tahun
lalu.

Tujuannya adalah untuk mendorong pemeriksaan kembali terhadap semua biaya, dengan
harapan ada biaya yang bisa dikurangi atau dihilangkan.

Tingkat usaha yang berbeda dievaluasi untuk tiap aktivitas, pengukuran dari tiap pekerjaan
dan performa dibuat, dan aktivitas diperingkat (diprioritaskan) berdasarkan kepentingannya
kepada perusahaan.
Rolling Budgeting

Continuous/rolling budget adalah anggaran yang direvisi tiap


bulan/ triwulanannya dengan cara menghilangkan anggaran
sebuah periode lama yang telah lewat, dan memasukkan
anggaran periode yang baru.

Oleh karena itu, sebuah perusahaan yang ingin membuat


siklus anggaran tahunan, pasti akan memiliki anggaran penuh
untuk satu tahun kedepan, diwaktu kapanpun di tahun itu
(tidak terpengaruh awal, pertengahan, maupun akhir tahun).
Kaizen Budgeting
Kaizen merupakan konsep sederhana yang berasal dari Jepang.

Terdiri dari dua karakter bahasa Jepang, yaitu


- ”kai” yang artinya perubahan dan ”zen” yang artinya bagus.

Dengan demikian, maksud dari implementasi anggaran ini adalah


untuk berubah ke arah yang lebih baik atau continous improvement.
Anggaran dengan prinsip dasar melakukan perbaikan terus menerus
selama periode anggaran.
Flexible Budgeting

Flexible budget didesain untuk memampukan dibuatnya penyesuaian


terhadap anggaran terhadap tingkat aktivitas actual sebelum akhirnya
membandingkan anggaran atas aktivitas tersebut dibandingkan dengan hasil
aktualnya.

Fleksibilitas penting jika biaya bervariasi untuk tiap tingkat aktivitasnya.


Oleh karena itu, flexible budget cocok untuk mengontrol direct material dan
direct labor (keduanya biaya variabel), tetapi kurang cocok untuk
mengontrol fixed factory overhead karena overhead cost tidak berubah jika
tingkat aktivitas berubah.
Flexible Budgeting
Flexible Vs Static Budget
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik dasarnya
adalah mengubah satu atau beberapa asumsi dan melihat apakah dampak perubahan tersebut
mendapatkan hasil.

Dalam laporan keuangan misalnya, analisis sensitivitas umumnya akan didasarkan pada
perubahan asumsi mengenai diskon, suku bunga atau nilai tukar, harga, tunjangan pensiun, dll.
Namun jika perkiraan keuntungan lebih sensitif terhadap perubahan asumsi faktor lainnya
seperti pengembangan atau biaya operasional, analisis sensitivitas harus didasarkan pada
perubahan asumsi-asumsi.

Misalnya, jika kita berbicara tentang sensitivitas harga, jika laba perusahaan ABC adalah
$ 15.000.000 serta pendapatan $ 100 juta, maka sensitivitas harga akan $15.000.000 ÷
$100.000.000 x 100% = 15%. Dengan kata lain, jika perusahaan menurunkan harga sebesar
15% dan semua asumsi lainnya tetap sama, perusahaan memiliki keuntungan nol.
Analisis Sensitivitas

Sensitivitas dapat menunjukkan bagaimana peningkatan relatif atau penurunan


akan berdampak pada arus kas. Sebagai contoh, jika Perusahaan ABC memiliki
pinjaman
$ 20.000.000 dengan tingkat bunga berfluktuasi rata-rata 4%, maka tingkat
bunga 5% akan mengurangi pendapatan tahunan sebesar $ 200 rb (yaitu, 20 juta
dikalikan dengan 1%).

Sebagai contoh lain, jika neraca saldo Perusahaan ABC adalah 5 juta Euro, Euro
penguatan (pelemahan) sebesar 10% akan menghasilkan $ 500.000 ($ 5.000.000
dikalikan dengan 10%) kenaikan (penurunan) laba.
Ten Best Practices Budgeting
1. Penganggaran sebagai bagian dari budaya perusahaan (akuntabilitas)
Penganggaran harus diadopsi sebagai bagian dari budaya perusahaan dan diperlakukan sebagai
alat manajemen strategis, bukan hanya alat keuangan. Ini harus menjadi pembelajaran di mana
manajemen senior menetapkan target yang realistis. Manajer divisi diminta untuk membuat
rencana mereka sendiri dan mengaitkan kompensasi insentif dengan kemampuan mereka untuk
mengelola bisnis dan mencapai tujuan mereka.

2. Perencanaan kolaboratif
Penganggaran harus menjadi aktivitas kolaboratif di berbagai departemen fungsional serupa
dengan aktivitas real-time lainnya di mana setiap departemen berkoordinasi dengan baik untuk
menjalankan operasi bisnis.

3. Sinkronisasi rencana strategis dan operasi


Baik rencana strategis dan operasi harus disinkronkan dan terkait untuk memastikan bahwa
manajer lini bekerja menuju tujuan yang sama, yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
Ten Best Practices Budgeting

4. Perencanaan berbasis Aspek


Perencanaan adalah tentang asumsi. Karena futuristik, model dibuat dengan asumsi yang
dianggap oleh manajemen puncak atau lini manajer bisnis untuk mencapai tujuan.
Pelaksana tidak lain adalah pilar yang didasarkan pada asumsi yang ditentukan. Jadi dari
sudut pandang praktik terbaik, sangat penting untuk membuat template atau model
perencanaan yang mencakup semua aspek.

5. Penggabungan Bottom up dan Top down


Untuk menghindari hasil yang tidak realistis yang berasal dari penggunaan ekstensif baik
pendekatan bottom-up atau top-down, penganggaran dilakukan dengan kedua skenario dan
akhirnya rencana bottom-up harus dikaitkan dengan rencana top-down (target),
menggabungkan keduanya.
Ten Best Practices Budgeting
6. Isi materi anggaran saja
Waktu penganggaran maksimum harus dihabiskan di bidang-bidang yang akan memiliki dampak
signifikan seperti pendapatan, biaya ataupun keuntungan. Bertujuan untuk pengurangan yang masuk
akal pada perencanaan yang mendalam.

7. Penganggaran dan Perencanaan yang Tepat Waktu dan Akurat


Pembuatan penganggaran harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan agar relevan.
Akurasi juga merupakan aspek lainnya. Khusus untuk elemen yang berdampak tinggi, penting agar
jumlahnya akurat. Saat membangun model berbasis target, perhitungan yang dihasilkan dari target harus
dimodelkan secara akurat untuk mendapatkan hasil yang tepat.

8. Perencanaan yang dapat beradaptasi dan berkelanjutan menggunakan permalan / forecast


Setiap perencanaan yang berhasil, hanya jika dapat fleksibel untuk diubah berdasarkan peristiwa
internal dan eksternal dan memasukkan dampaknya. Praktik terbaik merekomendasikan forecast yang
digabungkan dengan perencanaan tahunan, untuk memastikan rencana bisnis mencerminkan skenario
terbaru.
Ten Best Practices Budgeting

9. Penggunaan perangkat lunak utk perencanaan dan simulasi standar


Aktivitas Perencanaan dan Peramalan harus digabungkan dalam satu sistem yang
memungkinkan pengambilan dan analisis data terpusat, serta pemodelan, simulasi, dan
pemrosesan analitik online pada satu platform teknologi.

10. Standarisasi proses perencanaan, penganggaran dan peramalan


Untuk memastikan penyederhanaan dan penyatuan rasio dan definisi data kunci , tugas
penganggaran harus dilakukan dengan menggunakan model perencanaan yang konsisten
untuk semua unit bisnis.
Soal 1
Soal 1
Soal 1
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4

Anda mungkin juga menyukai