Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

MASTER BUDGETING

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4 :

1. Andi Nisriina Nasywa Saudi R. (A031221169)


2. Anugrah Febriansyah Putra (A031221076)
3. Nayla Nubuwwah Saltika (A031221112)
4. Dicky Dermawan (A031221129)
5. Muhammad Fayyadh Attaturk lqbal (A031221123)
6. Muh. Yusuf Irwan (A031221128)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
PEMBAHASAN

Alasan dan Cara Organisasi Membuat Anggaran

Penggunaan anggaran mencakup dua tujuan yang berbeda, yaitu perencanaan dan
kontrol. Perencanaan mencakup proses pengembangan tujuan serta penyusunan berbagai
anggaran untuk mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, kontrol melibatkan tindakan
pengumpulan umpan balik untuk memastikan bahwa pelaksanaan rencana berjalan lancar
atau untuk menyesuaikannya sesuai dengan perubahan situasi. Untuk mencapai efektivitas,
suatu sistem anggaran yang berkualitas harus mampu menyokong baik perencanaan maupun
kontrol.

Mengapa Organisasi Membuat Anggaran?

Dari sudut pandang perencanaan, organisasi menggunakan anggaran untuk:

a). Mendorong manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa depan.


b). Mengkomunikasikan tujuan keuangan di seluruh organisasi.
c). Mengalokasikan sumber daya di dalam organisasi di mana mereka dapat digunakan
secara paling efektif.
d). Mengkoordinasikan rencana dan aktivitas manajer departemen.
e). Mengungkapkan kemacetan potensial sebelum terjadi.

Dari sudut pandang kontrol, organisasi membandingkan anggaran mereka dengan hasil aktual
untuk:

a). Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi.


b). Mengevaluasi dan memberi penghargaan kepada karyawan.

Pembuatan Anggaran Dalam Organisasi

Perusahaan biasanya menggunakan pendekatan gabungan hierarki dan partisipasi


dalam pembuatan anggaran. Pendekatan berdasarkan hierarki melibatkan manajer tingkat atas
yang menetapkan target keuntungan, sedangkan manajer tingkat bawah diminta untuk
menyusun anggaran sesuai dengan target tersebut. Sayangnya, pendekatan ini dapat
mengurangi motivasi manajer tingkat bawah karena kurang menghargai pengetahuan dan
pandangan mereka. Selain itu, target yang ditetapkan oleh manajer tingkat atas mungkin tidak
sesuai dengan kondisi operasional yang sebenarnya, yang dapat mengakibatkan masalah
seperti target terlalu tinggi atau terlalu rendah tanpa disadari. Jika target terlalu tinggi dan
manajer tingkat atas memberikan hukuman kepada manajer tingkat bawah, ini dapat
menciptakan rasa ketidakpuasan dan kurangnya kerjasama daripada komitmen.

Dalam menghadapi permasalahan ini, banyak perusahaan memilih untuk


mengikutsertakan manajer tingkat bawah dalam proses penganggaran karena alasan berikut:

1). Ini menunjukkan penghargaan terhadap pendapat mereka.


2). Ini memanfaatkan pengetahuan mereka untuk memberikan perkiraan yang lebih
akurat daripada yang diberlakukan oleh manajer tingkat atas yang memiliki
pengetahuan yang lebih kurang tentang operasi sehari-hari.
3). Ini meningkatkan motivasi mereka untuk mencapai tujuan yang mereka tetapkan
sendiri.
4). Memberikan mereka tanggung jawab untuk anggaran dan untuk ketidaksesuaian dari
anggaran tersebut.

Meskipun terdapat dorongan untuk sepenuhnya mengadopsi anggaran berdasarkan


partisipasi sendiri, pendekatan ini memiliki dua keterbatasan utama. Pertama, manajer tingkat
bawah mungkin menghasilkan perkiraan anggaran yang kurang optimal jika mereka tidak
memiliki perspektif strategis yang luas seperti yang dimiliki oleh manajer tingkat atas.
Kedua, ketika anggaran digunakan sebagai insentif bagi karyawan, manajer tingkat bawah
mungkin menciptakan celah anggaran yang terlalu besar untuk memastikan hasil aktual
mereka melebihi target anggaran, yang bisa mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan.

Karena alasan ini, sebagian besar perusahaan mengadopsi pendekatan yang


menggabungkan kontribusi manajer tingkat atas dan tingkat bawah dalam proses
penganggaran. Anggaran yang disiapkan oleh manajer tingkat bawah biasanya diawasi dan
dievaluasi oleh manajemen tingkat lebih tinggi. Tanpa tinjauan semacam ini, anggaran
berdasarkan partisipasi sendiri mungkin tidak mampu mendukung strategi organisasi secara
efektif atau malah terlalu fleksibel, yang dapat mengakibatkan kinerja yang kurang optimal.

Ketika manajer di seluruh organisasi bekerja sama untuk menyusun anggaran, mereka
sering berusaha untuk menetapkan target yang menantang namun tetap dapat dicapai. Tujuan
yang sangat dapat dicapai membangun kepercayaan dan komitmen manajer tingkat bawah
terhadap anggaran, sambil juga mengurangi kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan
untuk mencapai kompensasi yang diinginkan. Terakhir, manajer tingkat atas sebaiknya tidak
mendesak manajer tingkat bawah untuk mengambil langkah-langkah ekstrem untuk mencapai
target anggaran. Menciptakan lingkungan penganggaran yang mendukung kerja sama dan
perbaikan proses adalah lebih baik daripada menciptakan ketegangan, permusuhan, dan
ketidakpercayaan.

The Master budget

Anggaran induk (master budget) terdiri dari beberapa anggaran terpisah tetapi saling
terkait yang secara resmi menguraikan tujuan penjualan, produksi, dan keuangan perusahaan.
Anggaran induk mencakup anggaran kas, laporan laba rugi anggaran, dan neraca anggaran.
Gambar berikut memberikan gambaran umum tentang berbagai bagian dari anggaran induk
dan bagaimana keterkaitannya.

Langkah pertama dalam proses penganggaran melibatkan penyusunan anggaran


penjualan atau sales budget yang merinci proyeksi penjualan selama periode anggaran.
Keakuratan anggaran penjualan menjadi kunci utama dalam seluruh proses penganggaran.
Seperti yang diilustrasikan dalam Gambar, semua bagian lain dari anggaran induk bergantung
pada anggaran penjualan. Jika anggaran penjualan tidak akurat, maka seluruh anggaran akan
menjadi tidak akurat. Anggaran penjualan didasarkan pada proyeksi penjualan perusahaan,
yang mungkin memerlukan penggunaan model matematika yang canggih dan alat statistik
yang melebihi cakupan kursus ini.

Anggaran penjualan berdampak pada bagian variabel dari anggaran biaya penjualan
dan administrasi, serta mengalir ke anggaran produksi untuk menentukan jumlah unit yang
perlu diproduksi. Anggaran produksi digunakan untuk menentukan anggaran bahan baku,
anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead manufaktur. Setelah ketiga anggaran
biaya manufaktur ini disusun, langkah terakhir dalam anggaran utama adalah menyusun
anggaran persediaan barang jadi akhir.

Pada tahap akhir, anggaran induk melibatkan penyusunan anggaran kas, laporan laba
rugi, dan neraca. Informasi dari anggaran penjualan, anggaran biaya penjualan dan
administrasi, serta anggaran biaya manufaktur mempengaruhi penyusunan anggaran kas.
Anggaran kas atau cash budget adalah rencana terperinci yang menunjukkan bagaimana
sumber daya kas akan diperoleh dan digunakan. Laporan laba rugi yang dianggarkan
memberikan perkiraan laba bersih untuk periode anggaran, dengan mengandalkan informasi
dari berbagai bagian anggaran. Jadwal terakhir dalam anggaran induk adalah neraca, yang
memperkirakan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada akhir periode
anggaran.

Melihat Gambaran Besar

Sebelumnya telah dibahas sepuluh jadwal atau bagian yang terdapat dalam anggaran
induk, untuk melihat gambaran besar dapat dilihat dalam dua hal. Pertama, sebuah anggaran
induk untuk perusahaan manufaktur dirancang untuk menjawab 10 pertanyaan kunci berikut:

1). Berapa banyak penjualan yang akan diperoleh?


2). Berapa banyak uang tunai yang akan dikumpulkan dari pelanggan?
3). Berapa banyak bahan baku yang perlu dibeli?
4). Berapa biaya manufaktur (termasuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead manufaktur) yang akan dikeluarkan?
5). Berapa banyak uang tunai yang akan dibayarkan kepada pemasok dan pekerja
langsung, dan berapa banyak yang akan dibayarkan untuk sumber daya overhead
manufaktur?
6). Berapa total biaya yang akan dipindahkan dari persediaan barang jadi ke biaya barang
yang terjual?
7). Berapa banyak biaya penjualan dan administrasi yang akan dikeluarkan dan berapa
banyak uang tunai yang akan dibayarkan terkait dengan biaya-biaya tersebut?
8). Berapa banyak uang yang akan dipinjam dari atau dibayarkan kepada pemberi
pinjaman—termasuk bunga?
9). Berapa banyak pendapatan operasional bersih yang akan diperoleh?
10). Bagaimana tampilan neraca pada akhir periode anggaran?

Kedua, penting untuk memahami bahwa banyak jadwal dalam anggaran induk
bergantung pada berbagai perkiraan dan asumsi yang harus dibuat oleh para manajer ketika
menyusun jadwal-jadwal tersebut. Gambar dibawah merangkum pertanyaan yang mendasari
perkiraan dan asumsi-asumsi ini untuk tujuh dari jadwal yang tercakup dalam anggaran
induk. Saat mempelajari jadwal-jadwal anggaran yang akan datang, anggaran dirancang
untuk menjawab 10 pertanyaan kunci dan bahwa itu didasarkan pada berbagai perkiraan dan
asumsi—karena hal ini akan membantu dalam memahami mengapa dan bagaimana sebuah
anggaran induk diciptakan.

Perkiraan dan Asumsi untuk sebuah Master budget

Anggaran penjualan:

1. Berapa penjualan unit yang dianggarkan?


2. Berapa harga jual per unit yang dianggarkan?
3. Berapa persentase piutang yang akan dikumpulkan dalam periode saat ini dan periode
berikutnya?

Anggaran produksi:

1. Berapa persentase penjualan unit periode berikutnya yang perlu dipertahankan dalam
persediaan barang jadi akhir?

Anggaran bahan baku:

1. Berapa banyak unit bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat satu unit barang jadi?
2. Berapa biaya yang dianggarkan untuk satu unit bahan baku?
3. Berapa persentase kebutuhan produksi periode berikutnya yang harus dipertahankan dalam
persediaan bahan baku akhir?
4. Berapa persentase pembelian bahan baku yang akan dibayar dalam periode saat ini dan
periode berikutnya?
Anggaran tenaga kerja langsung:

1. Berapa banyak jam kerja langsung yang diperlukan per unit barang jadi?
2. Berapa tarif upah tenaga kerja langsung per jam yang dianggarkan?

Anggaran biaya overhead manufaktur:

1. Berapa biaya overhead variabel yang dianggarkan per unit basis alokasi?
2. Berapa total biaya overhead tetap yang dianggarkan per periode?
3. Berapa biaya penyusutan yang dianggarkan untuk aset pabrik per periode?

Anggaran biaya penjualan dan administrasi:

1. Berapa biaya variabel penjualan dan administrasi per unit yang dijual yang dianggarkan?
2. Berapa total biaya tetap penjualan dan administrasi yang dianggarkan per periode?
3. Berapa biaya penyusutan yang dianggarkan untuk aset non-pabrik per periode?

Anggaran kas:

1. Berapa saldo kas minimum yang dianggarkan?


2. Berapa perkiraan pengeluaran untuk pembelian aset noncurrent dan dividen?
3. Berapa perkiraan tingkat bunga pada pinjaman yang diambil?

Mempersiapkan Anggaran Induk

Tom Wills, pemegang mayoritas saham dan CEO Hampton Freeze, Inc., mendirikan
perusahaan tersebut pada tahun 2019. Bisnisnya fokus pada produksi es krim premium
dengan bahan alami dan beragam rasa eksotis, termasuk jeruk kecut dan mangga mint.
Operasional perusahaan cenderung bergantung pada musim, dengan penjualan paling tinggi
terjadi pada musim semi dan musim panas.

Pada tahun 2020, perusahaan mengalami tantangan keuangan serius pada kuartal
pertama dan kedua, hampir menghadapi kebangkrutan. Meskipun demikian, mereka berhasil
mengakhiri tahun dengan arus kas dan laba bersih yang mengesankan. Sebagai langkah
antisipatif, Tom memutuskan untuk merekrut Larry Giano, seorang manajer keuangan
berpengalaman, untuk mencegah masalah serupa di masa depan.

Tom memberikan tanggung jawab pada Larry untuk mengidentifikasi tindakan yang
bisa diambil guna menghindari masalah keuangan seperti yang terjadi pada tahun
sebelumnya. Larry menganalisis situasi perusahaan dengan menyoroti pola pengeluaran dan
penerimaan kas pada tahun sebelumnya, terutama pada kuartal-kuartal yang berbeda. Dia
menyarankan agar perusahaan membuat perkiraan defisit kas secara lebih akurat dan
mempersiapkan rencana keuangan yang lebih proaktif. Larry merekomendasikan agar
perusahaan menyusun anggaran kas yang rinci dan anggaran induk yang dapat membantu
memprediksi dampak dari skenario-skenario yang berbeda, seperti penurunan penjualan atau
kenaikan harga.

Tom merespon positif atas saran Larry dan menekankan pentingnya memulai proses
perencanaan secepat mungkin. Dia setuju bahwa memiliki anggaran yang komprehensif dapat
membantu perusahaan untuk mengantisipasi dan menghadapi tantangan keuangan di masa
depan dengan lebih efektif.

Dengan dukungan penuh dari Tom Wills, Larry Giano memulai penyusunan anggaran
induk untuk perusahaan pada tahun 2021. Dalam proses perencanaannya, Larry menyusun
daftar berikut yang akan menjadi bagian dari anggaran induk:

1. Anggaran penjualan, termasuk jadwal perkiraan penerimaan kas.


2. Anggaran produksi (untuk perusahaan perdagangan, anggaran pembelian barang
dagangan).
3. Anggaran bahan baku, termasuk jadwal perkiraan pembayaran kas untuk pembelian
bahan.
4. Anggaran tenaga kerja langsung.
5. Anggaran overhead manufaktur.
6. Anggaran persediaan barang jadi akhir.
7. Anggaran biaya penjualan dan administrasi.
8. Anggaran kas.
9. Laporan laba rugi yang dianggarkan.
10. Neraca anggaran.

Larry menyadari pentingnya mendapatkan kerjasama dari semua pihak, jadi ia


mengadakan pertemuan perusahaan yang dipimpin oleh Tom untuk menjelaskan proses
penganggaran. Meskipun awalnya ada beberapa keluhan, Tom berhasil meyakinkan hampir
semua orang akan kebutuhan perencanaan dan pengendalian pengeluaran yang lebih baik,
terutama mengingat krisis kas awal tahun yang masih segar dalam ingatan semua orang.
Meskipun beberapa orang mungkin tidak menyukai gagasan anggaran, mereka tetap fokus
pada pekerjaan mereka.

Dalam beberapa bulan berikutnya, Larry bekerja sama dengan semua manajer terkait,
mengumpulkan data dari mereka dan memastikan pemahaman dan dukungan penuh terhadap
bagian-bagian anggaran induk yang memengaruhi mereka. Dokumen-dokumen terkait yang
disusun oleh Larry Giano untuk Hampton Freeze terdiri dari schedule 1 hingga 10 dari
anggaran induk perusahaan. Bagian ini akan membahas jadwal-jadwal ini serta neraca awal
dan asumsi penganggaran yang termasuk dalam anggaran induk, membantu menjawab
pertanyaan "bagaimana jika" yang dibahasnya dengan Tom Wills.

The Beginning Balance Sheet (Neraca Awal)

Gambar dibawah menunjukkan tab pertama yang disertakan dalam file anggaran
induk Microsoft Excel milik Larry. Ini berisi neraca awal Hampton Freeze per 31 Desember
2020. Larry menyertakan neraca ini dalam file anggaran induknya agar dia bisa
menghubungkan sebagian data ini ke jadwal-jadwal berikutnya. Sebagai contoh, Larry
menggunakan referensi sel di dalam Excel untuk menghubungkan saldo piutang awal sebesar
$90,000 ke jadwal perkiraan penerimaan kas. Dia juga menggunakan referensi sel untuk
menghubungkan saldo kas awal sebesar $42,500 ke anggaran kas.

The Budgeting Assumptions (Asumsi Penganggaran)


Gambar dibawah menunjukkan tab kedua yang disertakan dalam file anggaran induk
milik Larry. Ini diberi label Asumsi Penganggaran dan berisi semua jawaban Hampton Freeze
terhadap pertanyaan yang dirangkum dalam gambar dibawah. Data yang termasuk dalam
gambar merangkum perkiraan dan asumsi yang menjadi dasar bagi seluruh anggaran induk
Hampton Freeze, jadi penting untuk mengenal informasi ini sekarang.

Dimulai dengan perkiraan yang mendasari anggaran penjualan, pada gambar


menunjukkan bahwa penjualan kuartalan yang direncanakan oleh Hampton Freeze adalah
10.000, 30.000, 40.000, dan 20.000 kasus. Harga jual yang direncanakan per kasus adalah
$20. Perusahaan ini berharap mengumpulkan 70 persen dari penjualan kredit dalam kuartal
penjualan, dan 30 persen sisanya akan dikumpulkan dalam kuartal setelah penjualan. Piutang
ragu-ragu perusahaan tidak signifikan.

Pada gambar juga ditunjukkan bahwa anggaran produksi didasarkan pada asumsi
bahwa Hampton Freeze akan mempertahankan persediaan barang jadi akhir sebesar 20
persen dari penjualan unit kuartal berikutnya. Dalam hal bahan langsung perusahaan, gula
fruktosa tinggi, perusahaan menganggarkan 15 pon gula per kasus es krim dengan biaya
$0,20 per pon. Perusahaan ini berharap mempertahankan persediaan bahan baku akhir
sebesar 10 persen dari bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi produksi kuartal
berikutnya. Selain itu, perusahaan berencana membayar 50 persen dari pembelian materi
dalam kuartal pembelian dan 50 persen sisanya dalam kuartal berikutnya.

Dari asumsi anggaran pada gambar, dua asumsi kunci yang mendasari anggaran
tenaga kerja langsung adalah bahwa diperlukan 0,40 jam tenaga kerja langsung per kasus es
krim dan biaya tenaga kerja langsung per jam adalah $15. Anggaran overhead manufaktur
didasarkan pada tiga asumsi mendasar—biaya overhead variabel per jam tenaga kerja
langsung adalah $4,00, total overhead tetap per kuartal adalah $60,600, dan penyusutan per
kuartal pada aset pabrik adalah $15,000. Gambar 8–4 juga menunjukkan bahwa biaya
variabel penjualan dan administrasi yang dianggarkan per kasus es krim adalah $1,80 dan
biaya tetap penjualan dan administrasi per kuartal mencakup iklan ($20,000), gaji eksekutif
($55,000), asuransi ($10,000), pajak properti ($4,000), dan biaya penyusutan ($10,000).

Asumsi anggaran lainnya yang digambarkan pada gambar terkait dengan anggaran
kas. Perusahaan berharap mempertahankan saldo kas minimum setiap kuartal sebesar
$30,000; perusahaan berencana melakukan pembelian peralatan setiap kuartal sebesar
$50,000, $40,000, $20,000, dan $20,000; perusahaan berencana membayar dividen setiap
kuartal sebesar $8,000; dan perusahaan mengharapkan membayar bunga sederhana atas
pinjaman sebesar 3 persen setiap kuartal.

Larry membuat tab Asumsi Penganggaran karena ini dapat menyederhanakan proses
menggunakan anggaran induk untuk menjawab asumsi. Misalnya, asumsikan bahwa Larry
ingin menjawab pertanyaan: Bagaimana jika kita meningkatkan harga jual per unit sebesar $2
dan mengharapkan penjualan turun sebesar 1.000 unit per kuartal, apa dampaknya terhadap
keuntungan? Dengan tab Asumsi Penganggaran yang dibuat dengan baik, Larry hanya perlu
melakukan beberapa penyesuaian pada data dalam tab ini, dan rumus yang tertanam dalam
masing-masing jadwal anggaran akan otomatis memperbarui hasil keuangan yang
diproyeksikan. Ini jauh lebih sederhana daripada mencoba menyesuaikan data masukan
dalam setiap jadwal anggaran induk.

The Sales Budget (Anggaran Penjualan)


Schedule 1 adalah sales budget dari Hampton Freeze untuk tahun 2021. Saat
memeriksa bagian ini, penting untuk menyadari bahwa semua angka yang terdapat di
dalamnya berasal dari sel dan rumus yang terdapat di tab Asumsi Penganggaran, sehingga
tidak ada angka yang diinput secara manual ke dalam jadwal ini. Hal ini juga berlaku untuk
seluruh bagian lain dalam anggaran induk, di mana hampir semua data bergantung pada
referensi sel dan perhitungan.

Pada tahun tersebut, Hampton Freeze memproyeksikan penjualan sebanyak 100.000


kasus es krim dengan harga jual sebesar $20 per kasus, menghasilkan total penjualan yang
dianggarkan sebesar $2.000.000. Jumlah penjualan untuk setiap kuartal (10.000, 30.000,
40.000, dan 20.000) didasarkan pada sel C7 hingga F7 di tab Asumsi Penganggaran yang
dapat dilihat di Gambar 8-4, dan harga jual per kasus ($20,00) diambil dari sel B8 di tab
Asumsi Penganggaran. Schedule 1 juga mencantumkan bahwa perkiraan penerimaan kas
perusahaan untuk tahun 2021 adalah sebesar $1.970.000. Saldo piutang sebesar $90.000 yang
dikumpulkan pada kuartal pertama berasal dari sel B8 di neraca awal. Semua penerimaan kas
lainnya bergantung pada persentase perkiraan penerimaan kas yang terdapat di sel B9 dan
B10 di tab Asumsi Penganggaran. Sebagai contoh, schedule 1 menunjukkan bahwa penjualan
yang dianggarkan untuk kuartal pertama adalah sebesar $200.000. Pada kuartal pertama,
Hampton Freeze memproyeksikan bahwa mereka akan mengumpulkan 70 persen dari jumlah
ini, atau sebesar $140.000. Kemudian, pada kuartal kedua, perusahaan mengharapkan untuk
mengumpulkan sisa 30 persen dari jumlah ini, atau sebesar $60.000.

The Production Budget (Anggaran produksi)

Anggaran produksi disiapkan setelah anggaran penjualan. Dalam anggaran produksi,


tercantum jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan penjualan dan
untuk mempertahankan persediaan barang jadi akhir yang diinginkan. Kebutuhan produksi
dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut:

Jumlah unit penjualan yang dianggarkan............................................................XXX


Tambahkan, jumlah unit persediaan barang jadi akhir yang diinginkan..............XXX
Total kebutuhan...................................................................................................XXX
Kurangkan, jumlah unit persediaan barang jadi awal..........................................XXX
Jumlah produksi yang diperlukan dalam unit......................................................XXX

Perhatikan bahwa persyaratan produksi dipengaruhi oleh tingkat persediaan barang


jadi akhir yang diinginkan. Persediaan harus direncanakan dengan hati-hati. Persediaan yang
berlebihan mengikat dana dan menciptakan masalah penyimpanan. Persediaan yang tidak
mencukupi dapat menyebabkan kehilangan penjualan atau upaya produksi last-minute yang
mahal.
Schedule 2 berisi anggaran produksi dari Hampton Freeze. Data penjualan yang
dianggarkan berasal dari sel B7 hingga E7 dalam anggaran penjualan. Inventaris barang jadi
akhir yang diinginkan untuk kuartal pertama sebanyak 6.000 kasus dihitung dengan
mengalikan penjualan yang dianggarkan dari kuartal kedua (30.000 kasus) dengan persentase
inventaris barang jadi akhir yang diinginkan (20%) yang ditampilkan di sel B13 dari tab
Asumsi Penganggaran. Total kebutuhan untuk kuartal pertama (16.000 kasus) ditentukan
dengan menambahkan penjualan yang dianggarkan sebanyak 10.000 kasus untuk kuartal dan
inventaris akhir yang diinginkan sebanyak 6.000 kasus.

Seperti yang dibahas di atas, inventaris akhir dimaksudkan untuk memberikan sedikit
cadangan jika ada masalah dalam produksi atau penjualan meningkat secara tak terduga.
Karena perusahaan sudah memiliki 2.000 kasus inventaris barang jadi awal (seperti yang
ditunjukkan dalam neraca awal), hanya perlu diproduksi sebanyak 14.000 kasus dalam
kuartal pertama.

Perhatikan khususnya pada kolom Tahun di sebelah kanan anggaran produksi di


schedule 2. Dalam beberapa kasus (misalnya, penjualan unit yang dianggarkan dan produksi
yang diperlukan dalam unit), jumlah yang tercantum untuk tahun adalah jumlah dari jumlah
kuartalan untuk item tersebut. Dalam kasus lain (misalnya, unit akhir inventaris barang jadi
yang diinginkan dan unit awal inventaris barang jadi), jumlah yang tercantum untuk tahun
bukan hanya jumlah dari jumlah kuartalan. Dari sudut pandang seluruh tahun, inventaris
barang jadi akhir, yang diasumsikan oleh Larry Giano sebanyak 3.000 unit, sama dengan
inventaris barang jadi akhir untuk kuartal keempat—ini bukan jumlah dari inventaris barang
jadi akhir untuk keempat kuartal. Demikian pula, dari sudut pandang seluruh tahun,
inventaris barang jadi awal (2.000 unit) sama dengan inventaris barang jadi awal untuk
kuartal pertama—ini bukan jumlah dari inventaris barang jadi awal untuk keempat kuartal.
Penting untuk memperhatikan perbedaan seperti ini dalam semua jadwal yang mengikuti.

Inventory Purchases—Merchandising Company (Pembelian Persediaan—Perusahaan


Dagang)

Hampton Freeze menyusun anggaran produksi karena beroperasi sebagai perusahaan


manufaktur. Jika perusahaan ini adalah perusahaan dagang, maka mereka akan menyusun
anggaran pembelian barang dagangan yang akan menunjukkan jumlah barang yang akan
dibeli dari pemasok selama periode tertentu. Format anggaran pembelian barang dagangan
dijelaskan sebagai berikut:
Biaya penjualan barang yang dianggarkan.......................................................XXX
Tambahkan, persediaan barang dagangan akhir yang diinginkan....................XXX
Total kebutuhan................................................................................................XXX
Kurangkan, persediaan barang dagangan awal................................................XXX
Jumlah pembelian yang diperlukan..................................................................XXX

Sebuah perusahaan dagang akan menyusun anggaran pembelian barang dagangan


seperti yang dijelaskan di atas, untuk setiap item yang mereka miliki dalam stok. Anggaran
pembelian barang dagangan ini bisa dinyatakan dalam dolar (dengan judul di atas) atau dalam
unit. Baris atas anggaran pembelian barang dagangan berdasarkan unit akan mencantumkan
"Penjualan unit yang dianggarkan" bukan "Biaya penjualan barang yang dianggarkan."

Anggaran pembelian barang dagangan biasanya disertai dengan jadwal perkiraan


pengeluaran kas untuk pembelian barang dagangan. Format bagian ini mencerminkan
pendekatan yang digunakan untuk jadwal perkiraan pengeluaran kas untuk pembelian bahan.

The Direct Materials Budget (Anggaran Bahan Baku)

Anggaran bahan baku disusun setelah kebutuhan produksi telah dihitung. Anggaran
bahan baku mendetailkan bahan baku yang harus dibeli untuk memenuhi anggaran produksi
dan menyediakan inventaris yang memadai.

Pembelian bahan baku yang diperlukan dihitung sebagai berikut:

Produksi yang diperlukan dalam unit barang jadi.....................................XXX


Unit bahan baku yang dibutuhkan per unit barang jadi............................XXX
Unit bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi produksi..................XXX
Tambahkan unit persediaan bahan baku akhir yang diinginkan................XXX
Total unit bahan baku yang diperlukan.....................................................XXX
Kurangi unit persediaan bahan baku awal................................................XXX
Unit bahan baku yang akan dibeli.............................................................XXX
Biaya per unit bahan baku........................................................................XXX
Biaya bahan baku yang akan dibeli...........................................................XXX
Schedule 3 pada berisi anggaran bahan baku untuk Hampton Freeze. Baris pertama
anggaran ini berisi produksi yang dibutuhkan untuk setiap kuartal, yang diambil langsung
dari sel B14 hingga E14 dari anggaran produksi (schedule 2). Baris kedua dari anggaran
bahan baku mengakui bahwa 15 pon gula (lihat sel B16 dari tab Asumsi Anggaran)
diperlukan untuk membuat satu kemasan popsicle. Baris ketiga dari anggaran menghadirkan
bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi.

Misalnya, pada kuartal pertama, produksi yang dibutuhkan sebanyak 14.000 kemasan
dikalikan dengan 15 pon untuk sama dengan 210.000 pon gula yang dibutuhkan untuk
memenuhi produksi. Baris keempat menunjukkan unit persediaan bahan baku akhir yang
diinginkan. Untuk kuartal pertama, jumlah ini dihitung dengan mengalikan bahan baku yang
dibutuhkan untuk memenuhi produksi pada kuartal kedua sebesar 480.000 pon dengan
persentase persediaan akhir yang diinginkan sebesar 10 persen seperti yang ditunjukkan
dalam sel B18 dari tab Asumsi Anggaran. Unit persediaan bahan baku akhir yang diinginkan
sebesar 48.000 pon ditambahkan dengan 210.000 pon untuk memberikan total unit bahan
baku yang dibutuhkan sebesar 258.000 pon. Namun, karena perusahaan sudah memiliki
21.000 pon gula dalam persediaan awal (seperti yang ditunjukkan dalam sel A9 di lembar
saldo awal dalam gambar), hanya 237.000 pon gula yang perlu dibeli pada kuartal pertama.
Karena biaya anggaran bahan baku per pon adalah $0,20 (lihat sel B17 dari tab Asumsi
Anggaran), maka biaya bahan baku yang akan dibeli pada kuartal pertama adalah $47.400.
Untuk seluruh tahun, perusahaan berencana untuk membeli $303.300 bahan baku.

Schedule 3 juga menunjukkan bahwa perkiraan pembayaran tunai perusahaan untuk


pembelian material untuk tahun 2021 adalah $301.200. Saldo hutang usaha sebesar $25.800
yang dibayarkan pada kuartal pertama berasal dari sel C21 dari lembar saldo awal yang
ditunjukkan dalam gambar. Semua perhitungan pembayaran tunai lainnya bergantung pada
persentase pembayaran tunai yang diperkirakan (keduanya 50%) dari sel B19 dan B20 dari
tab Asumsi Anggaran. Misalnya, schedule 3 menunjukkan bahwa pembelian bahan baku yang
dianggarkan untuk kuartal pertama sebesar $47.400. Pada kuartal pertama, Hampton Freeze
berharap membayar 50 persen dari jumlah ini, atau $23.700. Pada kuartal kedua, perusahaan
berharap membayar 50 persen sisanya, atau $23.700.

The Direct Labor Budget (Anggaran Tenaga Kerja Langsung)

Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jam kerja langsung yang diperlukan
untuk memenuhi anggaran produksi. Dengan mengetahui sebelumnya berapa banyak waktu
tenaga kerja yang dibutuhkan sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat mengembangkan
rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja sesuai kebutuhan situasi. Perusahaan yang
mengabaikan proses anggaran berisiko menghadapi kekurangan tenaga kerja atau harus
merekrut dan memberhentikan pekerja pada waktu yang tidak tepat. Kebijakan tenaga kerja
yang tidak teratur menyebabkan ketidakamanan, moral rendah, dan ketidakefisienan.
Anggaran tenaga kerja langsung untuk Hampton Freeze ditunjukkan dalam schedule
4. Baris pertama dalam anggaran tenaga kerja langsung terdiri dari produksi yang diperlukan
untuk setiap kuartal, yang diambil langsung dari sel B14 hingga E14 dari anggaran produksi
(schedule 2). Kebutuhan tenaga kerja langsung untuk setiap kuartal dihitung dengan
mengalikan jumlah unit yang akan diproduksi pada setiap kuartal dengan 0,40 jam tenaga
kerja langsung yang diperlukan untuk membuat satu unit (lihat sel B23 dari tab Asumsi
Anggaran). Misalnya, 14.000 kemasan akan diproduksi pada kuartal pertama dan setiap
kemasan membutuhkan 0,40 jam tenaga kerja langsung, sehingga total 5.600 jam tenaga
kerja langsung (14.000 kemasan × 0,40 jam tenaga kerja langsung per kemasan) akan
dibutuhkan pada kuartal pertama. Kebutuhan tenaga kerja langsung kemudian diterjemahkan
menjadi biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan dengan cukup mengalikan kebutuhan
jam kerja langsung dengan tarif tenaga kerja langsung sebesar $15 per jam (lihat sel B24 dari
tab Asumsi Anggaran). Misalnya, biaya tenaga kerja langsung pada kuartal pertama adalah
$84.000 (5.600 jam tenaga kerja langsung × $15 per jam tenaga kerja langsung).

The Manufacturing Overhead Budget (Anggaran Biaya Overhead Manufaktur)

Anggaran biaya overhead manufaktur mencantumkan semua biaya produksi selain


bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Schedule 5 menunjukkan anggaran biaya
overhead manufaktur dari Hampton Freeze. Di Hampton Freeze, biaya overhead manufaktur
dibagi menjadi komponen variabel dan tetap. Seperti yang ditunjukkan dalam tab Asumsi
Anggaran, komponen variabel adalah $4 per jam tenaga kerja langsung dan komponen tetap
adalah $60.600 per kuartal. Karena komponen variabel overhead manufaktur bergantung
pada tenaga kerja langsung, baris pertama dalam anggaran biaya overhead manufaktur terdiri
dari jam kerja langsung yang dianggarkan dari sel B9 hingga E9 dalam anggaran tenaga kerja
langsung (Schedulul 4).
Jam kerja langsung yang dianggarkan dalam setiap kuartal dikalikan dengan tarif
overhead variabel untuk menentukan komponen variabel biaya overhead manufaktur.
Misalnya, biaya overhead variabel untuk kuartal pertama adalah $22.400 (5.600 jam kerja
langsung × $4,00 per jam tenaga kerja langsung). Ini ditambahkan dengan biaya overhead
tetap untuk kuartal itu untuk menentukan total biaya overhead manufaktur untuk kuartal
sebesar $83.000 ($22.400 + $60.600). Baris terakhir schedule 5 untuk Hampton Freeze
menunjukkan anggaran disbursement kas untuk biaya overhead manufaktur. Karena beberapa
biaya overhead tidak merupakan aliran kas, maka total biaya overhead manufaktur yang
dianggarkan harus disesuaikan untuk menentukan disbursement kas yang diharapkan untuk
biaya overhead manufaktur.

Di Hampton Freeze, satu-satunya biaya overhead manufaktur nonkas yang signifikan


adalah penyusutan, yaitu $15.000 per kuartal (lihat sel B29 di tab Asumsi Anggaran). Beban
penyusutan nonkas ini dikurangkan dari total biaya overhead manufaktur yang dianggarkan
untuk menentukan disbursement kas yang diharapkan untuk biaya overhead manufaktur di
setiap kuartal. Hampton Freeze membayar semua biaya overhead yang melibatkan
disbursement kas pada kuartal saat terjadi. Perlu dicatat bahwa tingkat overhead yang telah
ditentukan perusahaan untuk tahun ini adalah $10 per jam tenaga kerja langsung, yang
ditentukan dengan membagi total biaya overhead manufaktur yang dianggarkan untuk tahun
ini ($404.000) dengan total jam kerja langsung yang dianggarkan untuk tahun ini (40.400).
The Ending Finished Goods Inventory Budget

Setelah menyelesaikan schedule 1–5, Larry Giano telah mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk menghitung biaya per unit produk yang akan diakui dalam
perhitungan persediaan barang jadi akhir selama tahun anggaran. Perhitungan ini memiliki
dua tujuan utama: pertama, untuk membantu menentukan biaya barang yang akan dijual
dalam laporan laba rugi anggaran; dan kedua, untuk menilai nilai persediaan akhir yang akan
tercantum dalam neraca anggaran.

Berdasarkan schedule 6, biaya per unit produk yang diakui oleh Hampton Freeze
adalah sebesar $13 per kotak es krim. Rincian biaya ini mencakup $3 untuk bahan baku, $6
untuk upah langsung, dan $4 untuk biaya overhead manufaktur. Penting untuk dicatat bahwa
biaya overhead manufaktur diterapkan pada unit produk menggunakan tingkat $10 per jam
tenaga kerja langsung, sesuai yang tercantum dalam sel F17 dalam anggaran biaya overhead
manufaktur.

Selain itu, biaya transportasi persediaan akhir yang dianggarkan sebesar $39.000.
Dengan informasi ini, perusahaan dapat menghitung anggaran persediaan barang jadi akhir
yang mencerminkan nilai persediaan akhir yang akan tercantum dalam neraca anggaran.
The Selling and Administrative Expense Budget (Anggaran Biaya Penjualan dan
Administrasi)

Anggaran biaya penjualan dan administrasi merupakan komponen yang mencakup


perkiraan biaya untuk semua aspek di luar operasi manufaktur dalam perusahaan. Dalam
organisasi yang lebih besar, anggaran ini dapat terdiri dari sejumlah anggaran individu yang
diajukan oleh berbagai kepala departemen dan individu yang bertanggung jawab atas biaya
penjualan dan administrasi. Sebagai contoh, manajer pemasaran dapat mengajukan anggaran
yang rinci mengenai biaya iklan untuk setiap periode anggaran.

Schedule 7 menyajikan anggaran biaya penjualan dan administrasi dari Hampton


Freeze. Mirip dengan anggaran overhead manufaktur, anggaran biaya penjualan dan
administrasi dibagi menjadi dua komponen: biaya variabel dan biaya tetap. Oleh karena itu,
anggaran penjualan yang diantisipasi untuk setiap kuartal dicantumkan di bagian atas jadwal
ini. Data ini diambil dari sel B7 hingga E7 dalam anggaran penjualan (schedule 1).

Biaya variabel yang dianggarkan untuk penjualan dan administrasi dihitung dengan
mengalikan jumlah kasus yang diantisipasi terjual dengan biaya variabel penjualan dan
administrasi sebesar $1,80 per kasus (lihat sel B33 di tab Asumsi Anggaran). Sebagai contoh,
biaya variabel yang dianggarkan untuk penjualan dan administrasi pada kuartal pertama
adalah sebesar $18.000 (10.000 kasus × $1,80 per kasus).
Biaya tetap penjualan dan administrasi sebesar $99.000 per kuartal (lihat sel B35
hingga B39 di tab Asumsi Anggaran) kemudian ditambahkan ke biaya variabel penjualan dan
administrasi untuk menghasilkan total biaya penjualan dan administrasi yang dianggarkan.

Terakhir, untuk menentukan pembayaran kas untuk pos biaya penjualan dan
administrasi, total biaya penjualan dan administrasi yang dianggarkan disesuaikan dengan
mengurangi biaya penjualan dan administrasi yang tidak menghabiskan kas (dalam kasus ini,
hanya depresiasi).

The Cash Budget (Anggaran Kas)

Anggaran kas terdiri dari empat bagian utama:

1. Bagian penerimaan kas.


2. Bagian pengeluaran kas.
3. Bagian kelebihan atau kekurangan kas.
4. Bagian pembiayaan.

Bagian penerimaan mencantumkan semua aliran kas, kecuali yang berasal dari
aktivitas pembiayaan, yang diharapkan selama periode anggaran. Secara umum, sumber
utama penerimaan adalah dari penjualan. Bagian pengeluaran merangkum semua pembayaran
tunai yang direncanakan selama periode anggaran. Pembayaran ini termasuk pembelian
bahan mentah, pembayaran tenaga kerja langsung, biaya overhead manufaktur, dan
sebagainya, sebagaimana tercantum dalam anggaran masing-masing. Selain itu, pembayaran
tunai lainnya seperti pembelian peralatan dan dividen juga tercantum.

Bagian kelebihan atau kekurangan kas dihitung sebagai berikut:

Saldo kas awal........................................................................................XXX


Tambah penerimaan kas.........................................................................XXX
Total kas yang tersedia...........................................................................XXX
Kurangi pengeluaran kas........................................................................XXX
Kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia melebihi pengeluaran.........XXX

Jika ada kekurangan kas selama periode anggaran apa pun atau jika ada kelebihan kas
selama periode anggaran apa pun yang kurang dari saldo kas minimum yang diperlukan,
perusahaan perlu meminjam uang. Sebaliknya, jika terdapat kelebihan kas selama periode
anggaran apa pun yang melebihi saldo kas minimum yang diperlukan, perusahaan dapat
menginvestasikan dana berlebih atau membayar pokok dan bunga kepada pemberi pinjaman.

Dalam bagian pembiayaan dari anggaran kas, rinciannya mencakup pinjaman dan
pembayaran pokok serta bunga yang diantisipasi akan terjadi selama periode anggaran. Saat
membahas bagian ini, asumsi umumnya adalah bahwa semua pinjaman diperoleh pada hari
pertama periode pinjaman dan semua pembayaran dilakukan pada hari terakhir periode
terakhir yang termasuk dalam anggaran kas.

Untuk menghitung pinjaman dan pembayaran bunga, perlu diperhatikan saldo kas
minimum yang diinginkan oleh perusahaan serta syarat-syarat dari perjanjian pinjaman
perusahaan dengan bank. Sebagai contoh, saldo kas minimum yang diinginkan oleh Hampton
Freeze adalah $30.000 (lihat sel B42 di tab Asumsi Anggaran). Selain itu, kami akan
berasumsi bahwa perjanjian pinjaman Hampton Freeze menetapkan bahwa harus meminjam
uang dalam jumlah kelipatan $10.000 dan harus membayar bunga sederhana sebesar 3 persen
per kuartal (seperti yang ditunjukkan di sel B45 di tab Asumsi Anggaran).

Saldo kas pada awal dan akhir tahun mungkin memadai meskipun terjadi defisit kas
yang serius pada beberapa titik selama tahun. Oleh karena itu, anggaran kas harus dibagi
menjadi periode waktu yang cukup pendek untuk menangkap fluktuasi utama dalam saldo
kas. Meskipun anggaran kas bulanan paling umum, beberapa organisasi menganggarkan kas
secara mingguan atau bahkan harian.
Di Hampton Freeze, Larry Giano telah menyusun anggaran kas triwulanan yang dapat
disempurnakan lebih lanjut jika diperlukan. Anggaran ini muncul dalam schedule 8. Saldo
kas awal pada kuartal pertama sebesar $42.500 sesuai dengan sel B7 dari lembar neraca awal
dalam Exhibit 8–3. Setiap penerimaan dari pelanggan setiap kuartal berasal dari sel B18
hingga E18 dari jadwal perkiraan penerimaan kas yang diharapkan dalam Jadwal 1. Setiap
saldo kas awal kuartal ditambah penerimaan dari pelanggan sama dengan total kas yang
tersedia. Sebagai contoh, pada kuartal pertama, saldo kas awal sebesar $42.500 ditambah
penerimaan dari pelanggan sebesar $230.000 sama dengan total kas yang tersedia sebesar
$272.500.

Bagian pengeluaran dari anggaran kas mencakup enam jenis pembayaran tunai. Setiap
pembayaran tunai untuk bahan baku setiap kuartal berasal dari sel B27 hingga E27 dari
jadwal perkiraan pembayaran tunai untuk bahan (lihat schedule 3). Pembayaran tunai
triwulanan untuk tenaga kerja langsung dihitung di sel B11 hingga E11 dari anggaran tenaga
kerja langsung (lihat schedule 4), sedangkan pembayaran tunai triwulanan terkait overhead
manufaktur dihitung di sel B13 hingga E13 dari anggaran overhead manufaktur (lihat
schedule 5). Pembayaran tunai triwulanan untuk biaya penjualan dan administrasi berasal dari
sel B19 hingga E19 dari anggaran biaya penjualan dan administrasi (lihat schedule 7). Jadi,
menyatukan semuanya, pada kuartal pertama, pembayaran tunai untuk bahan baku ($49.500),
tenaga kerja langsung ($84.000), overhead manufaktur ($68.000), biaya penjualan dan
administrasi ($107.000), pembelian peralatan ($50.000), dan dividen ($8.000) (lihat sel C43
dan B44 di asumsi anggaran) sama dengan total pengeluaran kas sebesar $366.500.

Setiap total kas yang tersedia setiap kuartal dikurangi dengan total pengeluarannya
menghasilkan kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia melebihi pengeluaran. Sebagai
contoh, pada kuartal pertama total kas yang tersedia sebesar $272.500 dikurangi total
pengeluaran sebesar $366.500 menghasilkan kekurangan kas sebesar $94.000. Kelebihan atau
kekurangan kas secara langsung memengaruhi apakah Hampton Freeze akan memerlukan
pinjaman uang seperti yang ditunjukkan dalam bagian Pembiayaan dari anggaran kas.

Baris pertama dalam bagian pembiayaan anggaran kas berkaitan dengan proyeksi
pinjaman. Jika selama suatu periode, kelebihan kas perusahaan melebihi saldo kas minimum
yang diinginkan, perusahaan tidak akan memerlukan pinjaman uang selama periode tersebut.
Dalam kasus Hampton Freeze, perusahaan ingin menjaga saldo kas minimum sebesar
$30,000; oleh karena itu, perusahaan tidak akan perlu meminjam uang dalam setiap kuartal di
mana kelebihan kas yang tersedia melebihi biaya sebesar $30,000.

Namun, pada kuartal pertama tahun 2021 Hampton Freeze memperkirakan akan
mengalami kekurangan kas sebesar $94,000; karena itu, pinjaman minimum yang diperlukan
perusahaan pada awal kuartal pertama akan dihitung sebagai berikut:

Pinjaman yang Diperlukan di Awal Kuartal Pertama:

Saldo kas yang diinginkan......................................................................$ 30,000


Ditambah kekurangan kas yang tersedia dari pengeluaran.................. .$ 94,000
Pinjaman minimum yang diperlukan...................................................$ 124,000

Ingat bahwa bank mensyaratkan agar pinjaman dilakukan dalam kelipatan sebesar
$10,000. Karena Hampton Freeze perlu meminjam setidaknya $124,000, maka perusahaan
harus meminjam $130,000.

Pada kuartal kedua tahun 2021, Hampton Freeze memperkirakan akan mengalami
kekurangan kas sebesar $36,100; oleh karena itu, pinjaman minimum yang diperlukan
perusahaan pada awal kuartal kedua akan dihitung sebagai berikut:
Pinjaman yang Diperlukan di Awal Kuartal Kedua:

Saldo kas yang diinginkan...............................................................$ 30,000


Ditambah kekurangan kas yang tersedia dari pengeluaran............ $ 36,100
Pinjaman minimum yang diperlukan..............................................$ 66,100

Sekali lagi, ingat bahwa bank mensyaratkan agar pinjaman dilakukan dalam kelipatan
sebesar $10,000. Karena Hampton Freeze perlu meminjam setidaknya $66,100 pada awal
kuartal kedua, perusahaan akan harus meminjam $70,000 dari bank.

Pada kuartal ketiga dan keempat, Hampton Freeze memiliki kelebihan kas yang
tersedia melebihi $30,000, sehingga perusahaan tidak akan perlu meminjam uang dalam dua
kuartal ini. Perhatikan bahwa pada kuartal ketiga, Hampton Freeze memiliki kelebihan kas
sebesar $165,650, namun anggaran kas tidak mencakup pembayaran pokok dan bunga selama
kuartal ini. Hal ini terjadi karena, kecuali dinyatakan sebaliknya, kami selalu mengasumsikan
bahwa perusahaan akan, sejauh yang dapat dilakukan, melunasi pinjaman beserta bunga yang
terakumulasi pada hari terakhir periode terakhir yang dimasukkan dalam anggaran kas.
Karena Hampton Freeze memiliki kelebihan kas sebesar $263,300 pada kuartal keempat,
pada hari terakhir kuartal keempat, perusahaan akan dapat melunasi $200,000 yang dipinjam
dari pemberi pinjaman ditambah dengan $21,900 bunga yang dihitung sebagai berikut:

Bunga atas $130,000 yang dipinjam pada awal kuartal pertama:


$130,000 × 0.03 per kuartal × 4 kuartal*....................................................$ 15,600
Bunga atas $70,000 yang dipinjam pada awal kuartal kedua:
$70,000 × 0.03 per kuartal × 3 kuartal*........................................................$ 6,300
Total bunga yang terakumulasi hingga akhir kuartal keempat.........................$ 21,900
*Bunga sederhana, bukan bunga yang diakumulasi, diasumsikan untuk keperluan
kesederhanaan.

Saldo kas akhir untuk setiap periode dihitung dengan mengambil kelebihan
(kekurangan) kas yang tersedia atas pengeluaran ditambah total pembiayaan. Misalnya, pada
kuartal pertama, kekurangan kas Hampton Freeze sebesar $(94,000) ditambah total
pembiayaannya sebesar $130,000, sehingga saldo kas akhirnya adalah $36,000. Saldo kas
akhir untuk setiap kuartal kemudian menjadi saldo kas awal untuk kuartal berikutnya. Juga
perhatikan bahwa jumlah di bawah kolom Tahun dalam anggaran kas tidak selalu merupakan
jumlah dari jumlah keempat kuartal. Secara khusus, saldo kas awal untuk tahun yang sama
dengan saldo kas awal kuartal pertama dan saldo kas akhir untuk tahun yang sama dengan
saldo kas akhir kuartal keempat.

The Budgeted Income Statement (Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan)

Laporan laba rugi yang dianggarkan untuk Hampton Freeze tercantum dalam schedule
9. Semua penjualan dan biaya yang ditampilkan dalam laporan laba rugi yang dianggarkan
berasal dari data dalam neraca awal dan data yang dikembangkan dalam schedule 1-8.
Penjualan sebesar $2,000,000 berasal dari sel F9 dari anggaran penjualan (schedule 1).
Mengingat bahwa biaya produk per unit dari persediaan awal tahun dan produksi tahunan
keduanya adalah $13 per unit, maka biaya barang yang terjual sebesar $1,300,000 dapat
dihitung dengan mengalikan 100,000 unit yang terjual (lihat sel F7 dari schedule 1) dengan
biaya produk per unit sebesar $13 per unit (lihat sel H11 di schedule 6). Biaya penjualan dan
administrasi sebesar $576,000 berasal dari sel F17 dari anggaran biaya penjualan dan
administrasi (schedule 7). Terakhir, beban bunga sebesar $21,900 berasal dari sel G23 dari
anggaran kas (schedule 8).

Laporan laba rugi yang dianggarkan merupakan salah satu jadwal kunci dalam proses
anggaran. Ini menunjukkan keuntungan yang direncanakan perusahaan dan berfungsi sebagai
tolak ukur terhadap kinerja perusahaan selanjutnya. Karena Larry Giano membuat tab Asumsi
Anggaran dalam file Excel-nya dan menghubungkan semua jadwal anggarannya
menggunakan rumus Excel yang dibuat dengan baik, dia dapat melakukan perubahan pada
asumsi anggarannya dan seketika melihat dampak perubahan tersebut pada semua jadwal dan
pada laba bersih. Misalnya, jika Larry ingin memperkirakan dampak keuntungan jika
penjualan kuartal keempat adalah 18,000 kasus bukannya 20,000 kasus, dia hanya perlu
mengubah 20,000 kasus yang ditunjukkan di sel F7 lembar kerja Asumsi Anggarannya
menjadi 18,000 kasus. Laba bersih yang direvisi sebesar $87,045 akan langsung muncul di
sel C12 dari laporan laba rugi yang dianggarkan.

The Budgeted Balance Sheet (Neraca anggaran)

Neraca anggaran dibuat menggunakan data dari neraca pada awal periode anggaran
dan data yang terdapat dalam laporan/jadwal yang dibuat sebelumnya. Neraca anggaran
Hampton Freeze beserta penjelasan tentang bagaimana angka-angka tersebut diperoleh
disajikan dalam schedule 10.

Penjelasan mengenai angka neraca per 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

a). Dari sel G25 dari anggaran kas (Schedule 8).


b). Tiga puluh persen dari penjualan kuartal keempat, dari schedul 1 ($400.000 × 30% =
$120.000).
c). Dari anggaran bahan baku (schedule 3). Sel E12 dikalikan dengan sel E16. Dengan
kata lain, 22.500 pound × $0,20 per pound = $4.500.
d). Dari sel H16 anggaran persediaan barang jadi akhir (schedule 6).
e). Dari sel B13 neraca awal
f). Sel B14 neraca awal ditambah dengan sel G16 dari anggaran kas (schedule 8).
Dengan kata lain, $700.000 + $130.000 = $830.000.
g). Saldo awal sebesar $292.000 (dari sel B15 neraca awal) ditambah dengan penyusutan
sebesar $60.000 yang termasuk dalam sel F12 anggaran biaya overhead manufaktur
(schedule 5) dan biaya depresiasi sebesar $40.000 yang termasuk dalam sel F18 di
anggaran biaya penjualan dan administrasi (schedule 7). Dengan kata lain, $292.000 +
$60.000 + $40.000 = $392.000.
h). Separuh dari pembelian bahan baku kuartal keempat, dari schedule 3 ($55.800 × 50%
= $27.900).
i). Dari sel B23 neraca awal.

Saldo per 31 Desember 2020, dari sel B24 dalam neraca awal.....................$ 449,900
Tambahkan laba bersih, dari sel C12 di schedule 9....................................... $ 102,100
$ 552,000
Kurangkan dividen yang dibayarkan, dari sel G17 di schedule 8.................... $ 32,000
Saldo per 31 Desember 2021..........................................................................$ 520,000

Larry Giano membawa neraca anggaran Hampton Freeze kepada Tom Wills setelah
menyelesaikan anggaran utama. Meskipun pendapatan keseluruhan terlihat baik dan arus kas
bersih positif sepanjang tahun, Tom mencatat bahwa anggaran kas menunjukkan masalah
yang sama dengan aliran kas negatif pada kuartal pertama dan kedua, yang juga terjadi tahun
sebelumnya. Larry mengusulkan untuk mengajukan garis kredit terbuka ke bank, meyakinkan
Tom bahwa dengan rencana yang kuat untuk melunasi pinjaman, bank akan menyetujui
permintaan tersebut. Dia menegaskan bahwa anggaran ini berisi rumus tertanam yang
memungkinkan penghitungan mudah terhadap perubahan perkiraan atau asumsi dasar.

Anda mungkin juga menyukai