Anda di halaman 1dari 10

Perencanaan Keuangan

Definisi perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses


perencanaan organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan
perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan
keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja
dari suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk
memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Dengan demikian dapat diperkirakan apakah kondisi perusahaan perlu
menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan di masa yang
akan datang dan sebagainya.

Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan


pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena tujuan utama dari
perencanaan keuangan adalah untuk memberikan arah pertumbuhan dan
perkembangan pada perusahaan secara berkelanjutan.

Dasar Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan tergantung dari macam perencanaan keuangan


yang dibuat. apabila korporasi membuat perencanaan keuangan untuk suatu
periode tertentu,dengan demikian dasar perencanaan yang baik adalah posisi
laporan terakhir. sedangkan apabila korporasi akan membuat anggaran kas
maka dasar perencanaan yang baik adalah menilainya dari rencana
penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode yang direncanakan. Bentuk
perencanaan dan proyeksi keuangan dapat bervariasi diantaranya seperti
perencanaan keuangan dan proyeksi kas. Proyeksi kas menjadi sedemikian
penting bagi korporasi karena kas merupakan alat yang sangat penting untuk
memenuhi kewajiban
Bentuk-bentuk perencanaan keuangan

Bentuk-bentuk perencanaan keuangan diantaranya sebagai berikut:


1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta


modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan
Warren (1992:25), Neraca merupakan Suatu daftar aktiva, kewajiban dan
modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada
tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.

Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu


perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun
kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang


pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan
Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang
mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu
tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan
utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam
meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.
Proses Perencanaan Keuangan

Proses perencanaan keuangan terbagi menjadi enam langkah yaitu:

1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk


menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan
berbagai rasio keuangan.

2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung lima tahunan. Hal


ini mencakup baik dana untuk pabrik dan peralatan maupun dana untuk
persediaan dan piutang usaha,program penelitian dan pengembangan serta
kampanye periklanan utama.
3. Meramalkan ketersediaan dana dalam lima tahun kedepan yang mana hal
ini melibatkan penyusutan estimasi untuk dana yang akan dihasilkan baik
secara internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber-sumber
eksternal.

4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur


alokasi dan penggunaan dana didalam perusahaan.

5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika


ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. Misalnya
jika ternyata lebih kuat dari pada yang diramalkan.

6. Menetapkan suatu sistem konpensasi manajemen berbasis kinerja. Adalah


sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan
kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh

pemegang saham yaitu memaksimalkan harga saham.

Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan yakni:

1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas


perusahaan.

2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam


bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya
berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi
pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. (Sundjaja
dan Barlian, 2003:162).

Model Perencanaan Keuangan


Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat
memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan
memiliki unsur-unsur seperti:

1. Ramalan penjualan. Hampir semua rencana keuangan meminta adanya


ramalan penjualan yang diberikan secara eksternal.

2. Laporan Pro Forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan


neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Meskipun perencanaan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan


kalkulator, hampir semua ramalan perusahaan dibuat dengan model peramalan
terkomputerisasi. Kebanyakan model peramalan pada program kertas kerja
computer seperti Microsoft exel. Kertas kerja computer memiliki dua
keunggulan utama dibandingkan dengan perhitungan manual yakni pertama
membuat suatu model kertas kerja computer jauh lebih cepat dibandingkan
dengan membuat ramalan “manual” jika periode ramalan mencakup satu atau
dua tahun. Kedua, dan yang lebih penting dengan model kertas kerja computer
kita daapat mengubah input dan langsung menghitung ulang laporan keuangan
proyeksi serta rasio sehingga memudahkan manajer untuk menentukan dampak
dari perubahan-perubahan dalam variable seperti penjualan unit, biaya tenaga
kerja dan harga jual.

Manfaat Perencanaan Keuangan

1. Mengetahui interaksi yakni rencana keuangan harus dapat menunjukkan


hubungan antara rencana investasi dan pendanaan

2. Menilai berbagai pilihan atau alternative

3. Menghindari kejutan

4. Memastikan kelayakan sasaran


Peramalan Keuangan

Pengertian Peramalan Keuangan

Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan


terjadi dimasa yang akan datang. Memperkirakan artinya menetapkan hal-
hal apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dasar untuk
memperkirakan kondisi kedepan dapat kita gunakan data masa lalu, makin
banyak data masa lalu akan makin baik dan factor yang mempengaruhi
dimasa yang akan datang.

Peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk


memperkirakan kebutuhan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

Langkah-Langkah Peramalan Keuangan

Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan dimasa yang


akan datang itu yakni:

1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua biaya


sepanjang periode perencanaan

2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang
dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diramalkan.

3. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang periode


perencanaan.

Dalam melakukan peramalan, pimpinan perusahaaan juga harus


mempertimbangkan berbagai strategi yang akan digunakan. Hasil peramalan tidak
dapat dikatakan pasti atau tepat. Hanya saja manajemen berharap bahwa hasil
ramalan tidak jauh berbeda dengan ramalan yang telah dilakukan. Akan sangat
berbahaya jika ternyata hasil ramalan meleset jauh dari hasil peramalan, karena
akan menyebabkan kerugian yang cukup besar akibat barang tidak mampu
diserap oleh konsumen dengan berbagai sebab. Oleh karena itu, sebelum meramal
sebaiknya kondisi data dan informasi tersebut dapat dijadiakan acuan bagi kondisi
sekarang dan dimasa yang akan datang haruslah benar-benar dapat dipercaya.

Ketidakpastian dalam peramalan keuangan

Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat untuk


melakukan peramalan, apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang
dengan asumsi-asumsi tertentu. Hal ini perlu dilakukan mengingat dimasa
yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini
perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang
akan datang meliputi hal-hal:

1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan


harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku,
tenaga kerja, atau faktor lainnya.
2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki
hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan.

3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran


selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.

4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan


bahan baku, maupun faktor bencana alam.

5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk


dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian,
atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.

6. ketidakpastian kelanjutan kepemimpinan perusahaan kedepan akibat


pergantian, atau pengunduran diri akibat berbagai sebab, dan lainnya.
Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat
100% atau berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang
dengan mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko
kegagalan dapat diminimalkan.
Jenis-Jenis Peramalan Keuangan

Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini
tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan
dimaksud antara lain:

1. Jika dilihat dari segi penyusunnya

a. Peramalan subjektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar


perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan
dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat
menentukan hasil ramalan.

b. Peramalan objektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan


informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik
atau metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk
beberapa metode.

2. Dilihat dari segi sifat ramalan


a. Peramalan kualitatif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar
data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil
penyelidikan sebelumnya.

b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar

data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).

3. Dilihat dari segi jangka waktu

a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada


waktu kurang 1 tahun.
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada
waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun.

c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada


kurun waktu lebih dari 3 tahun.

Metode Peramalan Keuangan

Model yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu meliputi:

1. Metode rasio konstan (constant ratio method)

Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode


untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa
mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap
konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).

2. Metode regresi linier

Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua


pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel
independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam
persamaan regresi (Husnan, 1992).

(Husnan, 1982:113), Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam


peramalan, antara lain:

1. Metode diagram pencar atau regresi sederhana.

2. Metode regresi berganda.

3. Metode regresi “curviliniear”.


2.2.6 Langkah-Langkah Peramalan

Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka


haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan
dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan,
paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil
peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data


yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer.
Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun
data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi,
wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.

2. Mengolah Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan


demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita
untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.

3. Menentukan Metode Peramalan

Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan


yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam
melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode
yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya.
Pemilihan metode peramalan harus mempertimbangkan faktor horizon
waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan
penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data

Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan
kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil
peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap
perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan
faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk
beberapa periode .

5. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil


keputusan untuk tidak membuat berbagai perencanaan seperti
perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya,
baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka
panjang berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di
sediakan dan waktu penyediaannya.

Daftar isi
Brigham,Eugene E dan Houston,Joel F.2006.Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan.Jakarta:Salemba Empat

Tampubolon,Manahan P.2013.Manajemen Keuangan (Financial Management).


Jakarta:Penerbit Mitra Wacana Media

Anda mungkin juga menyukai