Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan ke

22RESTRUKTURISASI
KEUANGAN, LBO, DAN
HOLDING COMPANY
Restrukturisasi

- Restrukturisasi adalah kegiatan banyak hal


termasuk merger dan akuisisi, reorganisasi dan
lainnya.
- Restrukturisasi keuangan adalah sebagai
penyusunan kembali setiap perubahan dalam
struktur modal, kegiatan operasi, kepemilikan
diluar kegiatan bisnis yang normal yang
menyangkut masalah keuangan perusahaan.
- Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk
memperbaiki dan menciptakan nilai lebih baik dari
semula. Swastanisasi dan Lverage Buyout(LBO)
adalah contoh dari restrukturisasi
RestrukturisasiContoh Restrukturisasi.

 Dapat dilihat dan dipelajari pada Merger


dan Akuisisi, topik Financial Term of
Exchange (dampak merger bagi
perusahaan).
 Restrukrisasi keuangan dapat melakukan
penciutan perusahaan , diversifikasi
perusahaan, reorganisasi manajemen dan
lainnya
 Leveraged Buyouts (LBOs)Adalah
transaksi dimana saham perusahaan yang
dimiliki oleh publik (masyarakat luas)
dibeli dengan menggunakan dana yang
sebagian besar berasal dari utang,
sehingga mengakibatkan perusahan
tersebut menjadi milik perorangan
dengan leverage yang sangat tinggi. Acap
kali manajemen perusahaan itu sendirilah
yang melakukan LBOs.
 Contoh:
PT.Indomix mempertimbangkan untuk melakukan
“swastanisasi/self corporation” (dari perusahaan tertentu/TBK
menjadi perusahaan milik perorangan) dengan LBO
Awal thn 2006 manajemen memiliki 25% dari 200 ribu saham
beredar. Harga saham $ 500/lbr, diperkirakan premi 40% atas
harga saat ini agar pemilik saham publik menawarkan saham
mereka dalam penawaran kas. Manajemen dengan LBO
memperoleh pinjaman 80% dari dana yg dibutuhkan untuk
mencapai sukses. Sisa dana 20% dengan obligasi dengan bunga
14% dan harus dilunasi akhir tahun ke 6 atau 2012. Bunga
pinjaman 2% ditas tingkat bunga utama dengan pengurangan
pokok 20% dari pinjaman awal setiap akhir tahun dalam 5 tahun
pertama atau thn 2011. Khusus obligasi memiliki”warrant”
dimana pemegangnya dapat membeli 30% saham perusahaan
akhir tahun ke 6.EBIT per tahun diharapkan $ 30 juta. Karena
kerugian pajak dibebankan dimuka , maka perusahaan tidak
membayar pajak selama 5 tahun kedepan. Manajemen
melakukan pengeluaran modal dalam jumlah yang sama dengan
penyusutan. Tingkat bunga utama rata-rata selama 5 tahun 10%.
Apakah LBO layak dilakukan ?
Solusi:
 a. Saham dimiliki pihak luar =200.000(100%-25%)= 150.000 lbr.
 b. Harga ditawarkan $500x1,40 =$ 700/lbr.
 c. Nilai LBO 150.000x $700=$ 105.000.000
 d. Debt nilai lebih besar = 105.000.000 x 0,80= $ 84.000.000
 e. Pembayaran pokok pinjaman/thn = $ 84.000.000 /5 = $
16.800.000
 f. Hutang jumlah kecil=.105.000.000x 0,20 = $ 21.000.000
 g. EBIT tiap tahun sebesar $ 1.900.000
 EBIT tahunan ,membayar hutang:
 a). Bunga hutang nilai besar 84.000.000 x 0,12 = $ 10.080.000
 b).Bunga hutang lebih besar 14% (bonds) =
 0,14 x 21.000.000 = $ 2.940.000
 c) Pokok pinjaman $16.800.000
 Jumlah EBIT dibutuhkan $ 29.820.000
 Untuk selama 5 tahun pertama, dengan laba bersih $ 30 juta
lebih dari cukup untuk membayar jumlah utang (nilai besar dan
kecil),maka perusahaan layak melakukan”swastanisasi dengan
LBO, karena laba lebih besar dari EBIT yang dibutuhkan.
Holding Company
Spin offAdalah divestitur dimana saha perusahaan anak
diberikan kepada pemegang saham perusahaan induk.
 Holding company ( Perusahaan induk )
 Adalah suatu perusahaan yang memiliki saham pada
perusahaan lain dalam jumlah tertentu sehingga ia dapat
mengendalikan perusahaan tersebut.
 Perusahaan Induk (Parent Company)
 Adalah holding company yaitu perusahaan yang
mengendalikan perusahaan lain karena memiliki saham
perusahaan tersebut dalam jumlah yang besar
 Operating Company (badan hukum terpisah dari holding
company)
Keunggulan Holding Company
 Hak kendali tanpa pemilikan penuh Holding company
dapat membeli 5,10,50, atau beberapa persen dari
saham perusahaan lain. Kepemilikan yang tidak
penuh ( fractional ownership) tersebut mungkin
sudah mencukupi untuk dapat mengendalikan secara
efektif operasi dari perusahaan yang sahamnya dibeli.
 Pemisahan resiko Karena berbagai operating
company pada sisten holdingcompany merupakan
badan hukukm terpisah,maka kewajiban setiap unit
terpisah dari kewajiban unit lainnya, kerugian fatal
yang dialami suatu unit lainnya. Karena itu kerugian
fatal yang dialami suatu unit tidak bisa dibebankan
sebagai kewajiban unit lainnya
 Badan hukum terpisah Perusahaan yang diatur secara
khusus seperti perusahaan jasa umum (utilitas) dan
lembaga keuangan menganggap lebih tepat untuk
beroperasi sebagai holdingcompany daripada sebagai
suatu perseroan yang dibagi-bagi kedalam sejumlah
divisi.
Kelemahan Holding Company
- Pemajakan berganda parsial.Apabila
holdingcompany memiliki sekurang-kurangnya
80 persen dari saham perusahaan anak yang
mempunyai hak suara.
 Pemajakan berganda secara parsial ini sedikit
banyakmengurangi keunggulan holdingcompany
yang dapat mengendalikan perusahaan anak
tanpa penuh,tetapi apakah penalti sebesar 15,3
persen sudah dapat mengimbangi keunggulan
holdingcompany lainnya,kiranya harus
ditentukankasus per kasus.
 Mudah dipaksa untuk melepaskan saham,Relatif
mudah bagi Departemen Kehakiman negara
tertentu untuk menuntut pelepasan perusahaan
anak dengan meminta holding company melepas
sahamnya pada perusahaan tersebut apabila
pemilikan saham itu dinilai tidak tepat.
Holding Compnay Sebagai Alat
Leverage
Holding Company dapat digunakan untuk
memperoleh pinjaman dalam jumlah yang
sangat besar. dapat dikatakan tersusun dalam
suatu “hirarki” atau “garis keturunan” di mana
pada setiap tingkatan,perusahaan membiayai
aktiva dengan sejumlah pinjaman tertentu.
Apabila holding company mempunyai leverage
yang sangat tinggi dan karena leverage
konsolidasi yang sangat tinggi tersebut,maka
penurunan laba yang kecil sekalipun pada
operating company dapat merontokkan seluruh
holding company tersebut.

Anda mungkin juga menyukai