Anda di halaman 1dari 128

1

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT


PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor

Oleh
MAI YUNAN TAHIR ZAIN
H24096030

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
RINGKASAN

MAI YUNAN TAHIR ZAIN. H24096030. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup Bogor. Dibawah
bimbingan FARIDA RATNA DEWI

Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk


menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dilakukan dengan
menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead. UKM Cireng Cageur Grup merupakan usaha kecil yang memproduksi cireng
dengan enam aneka rasa, yaitu rasa keju, kornet pedas, ayam pedas, kornet tidak pedas,
sosis pedas, dan bakso pedas. UKM Cireng Cageur Grup dalam menjalankan produksi,
yaitu penetapan biaya produksi standar belum sepenuhnya diterapkan sehingga proses
produksi yang terjadi tidak efisien karena biaya produksi tidak dikeluarkan sesuai dengan
biaya perencanaan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk
biaya produksi pada UKM Cireng Cageur Grup yang mencakup biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada UKM Cireng
Cageur Grup, (2) Menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual
pada UKM Cireng Cageur Grup dan (3) Mengevaluasi varians yang terjadi masih dalam
batas pengendalian manajemen UKM Cireng Cageur Grup.
Berdasarkan analisis varians bahan baku yang digunakan selama bulan November
2011 bersifat favorable yaitu, tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak
goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa. Varians tarif
tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung
bersifat favorable. Varians biaya overhead variabel bersifat favorable atau
menguntungkan yaitu, box karton, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. Berdasarkan uji t
didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas
pengendalian manajemen adalah ayam fillet, cabe rawit merah, garam, sagu, dan
penyedap rasa. Varians efisiensi bahan baku langsung yang berada dalam batas
pengendalian manajemen adalah kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng,
bumbu penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa. Uji hipotesis pada
tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada
dalam batas pengendalian manajemen.
Keywords: Biaya standar, biaya produksi
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT
PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Alih Jenis
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
MAI YUNAN TAHIR ZAIN
H24096030

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul Skripsi : Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor
Nama : Mai Yunan Tahir Zain
NIM : H24096030

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(Farida Ratna Dewi, SE, MM)


NIP. 19710307 200501 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Manajemen

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.)


NIP. 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP

Penulis mempunyai nama lengkap Mai Yunan Tahir Zain yang lahir
di Bogor, Jawa Barat pada 16 Mei 1985 dan merupakan putra ketiga dari
pasangan Bapak Yulisman dan Ibu Kartini Djasmin. Penulis mengawali
pendidikan formal di TK Sandy Putra pada tahun 1991, kemudian
melanjutkan ke SDN Pengadilan 2 Bogor hingga tahun 1998, lalu pada tahun
yang sama melanjutkan SMP 2 Bogor hingga tahun 2001, dan menamatkan
pendidikan lanjutan tingkat atas pada tahun 2004 di SMAN 10 Bogor.
Pada tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi
Diploma Administrasi Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan
pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Selama perkuliahan, penulis ikut berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa
Extension Club Of Management (EXOM) pada Departemen Pembinaan
Sumber Daya Manusia periode 2009-2010.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian
Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup, Bogor.
Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk memproleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran-saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta
membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa dan
dukungannya kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Bogor, 19 Juni 2012

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,
terutama ditujukan kepada:
1. Kedua orang tua, Ayahanda Yulisman dan Ibunda Kartini Djasmin, serta
kakak-kakakku Yulfikar, Yuliansyah dan adikku Hickmah serta saudara
sepupu dan keponakanku Lely, Ichsan, Kurniati dan Yegi atas doa,
motivasi dan dorongan moril maupun materi kepada penulis selama masa
penulisan skripsi ini.
2. Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama
penyusunan skripsi ini.
3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM dan Nurhadi Wijaya, S.TP, MM selaku
dosen penguji atas kesediaannya menguji dan memberikan saran untuk
penyempurnaan skripsi ini.
4. Dosen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Bapak Didin dan Bapak Yadi yang telah memberikan izin penulis
melakukan penelitian di UKM Cireng Cageur Grup.
6. Seluruh Staf Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah
membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga
penyusunan skripsi.
7. Rizky Rahman, Anggia Hapsari, Dicky Kusdian, Kharina Olivia, Rengga
Prihandita, dan seseorang untuk semangat dan motivasinya.
8. Seluruh teman-teman dari Departemen Manajemen IPB angkatan VI yang
memberikan saran serta kritikan demi perbaikan penulisan skripsi.
9. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

v
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ..........................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................x
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...............................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................6
2.1. Konsep Biaya ........................................................................................6
2.1.1 Definisi Biaya..............................................................................6
2.1.2 Penggolongan Biaya....................................................................6
2.2. Biaya Produksi ......................................................................................7
2.2.1 Definisi Biaya Produksi ..............................................................7
2.2.2 Penggolongan Biaya Produksi ....................................................8
2.3. Konsep Biaya Standar ...........................................................................9
2.3.1 Definisi Biaya Standar ................................................................9
2.3.2 Tipe-tipe Biaya Standar...............................................................9
2.3.3 Tujuan Penerapan Biaya Standar ..............................................10
2.3.4 Penentuan Biaya Standar...........................................................10
2.4. Konsep Pengendalian ..........................................................................13
2.5. Analisis Varians ..................................................................................13
2.6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)....................................................15
2.7. Penelitian Terdahulu ...........................................................................18
III.METODE PENELITIAN .......................................................................19
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian...........................................................19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................21
3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................22
3.4. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................22
3.4.1 Metode Analisis Data................................................................22

vi
3.4.2 Analisis Varians ........................................................................23
3.4.3 Uji Hipotesis .............................................................................25
3.4.4 Analisis Deskriptif ....................................................................26
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................28
4.1. Gambaran Umum UMKM ..................................................................28
4.2. Proses Produksi Cireng Cageur Grup..................................................30
4.3. Penentuan Biaya Standar.....................................................................32
4.4. Biaya Produksi ....................................................................................33
4.4.1 Bahan Baku Langsung ..............................................................33
4.4.2 Tenaga Kerja Langsung ............................................................34
4.4.3 Overhead Pabrik ........................................................................34
4.5. Penetapan Standar ...............................................................................36
4.6. Analisis Varians ..................................................................................38
4.6.1 Analisis Varians Bahan Baku Langsung...................................38
4.6.2 Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung.................................52
4.6.3 Analisis Varians Overhead Pabrik ............................................53
4.7. Uji Hipotesis........................................................................................56
4.7.1 Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung ........................................57
4.7.2 Uji Hipotesis Tenaga Kerja langsung .......................................63
4.7.3 Uji Hipotesis Overhead Pabrik..................................................64
4.8. Implikasi Manajerial ...........................................................................64
KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................66
1. Kesimpulan..........................................................................................66
2. Saran....................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................68
LAMPIRAN...................................................................................................69

vii
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Perkembangan jumlah usaha dan tenaga kerja mikro, kecil dan
menengah tahun 2009-2010 .....................................................................2
2. Data produksi UKM Cireng Cageur Grup tahun 2009-2011...................3
3. Biaya overhead pabrik tetap produksi Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................35
4. Biaya overhead pabrik variabel produksi Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................36
5. Standar bahan baku cireng per unit .......................................................37
6. Analisis varians rata-rata harga bahan baku langsung Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................38
7. Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung
Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................43
8. Analisis varians total rata-rata bahan baku langsung Cireng Cageur
Grup Bulan November 2011..................................................................47
9. Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................52
10. Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................53
11. Analisis varians overhead variabel pembiayaan Cireng Cageur Grup
bulan November 2011............................................................................54
12. Analisis varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................56
13. Hasil uji t biaya bahan baku langsung Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................57
14. Hasil uji t biaya tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................63

viii
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian.................................................................21
2. Struktur organisasi ....................................................................................29

ix
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner wawancara............................................................................70
2. Jumlah produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..............71
3. Jumlah pemakaian aktual bahan baku cireng pada bulan November
2011 .......................................................................................................72
4. Data harga pasar untuk tiga tempat penjualan bahan baku cireng pada
bulan November 2011............................................................................73
5. Realisasi harga beli bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................74
6. Realisasi kuantitas bahan baku UKM Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 .....................................................................................76
7. Analisis varians harga bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................78
8. Analisis varians efisiensi bahan baku tepung terigu UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011......................................................79
9. Analisis varians harga bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................80
10. Analisis varians efisiensi bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................81
11. Analisis varians harga bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................82
12. Analisis varians efisiensi bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ..................................................................83
13. Analisis varians harga bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................84
14. Analisis varians efisiensi bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................85
15. Analisis varians harga bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011 ............................................................................86
16. Analisis varians efisiensi bahan baku garam UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011...................................................................87
17. Analisis varians harga bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011 ............................................................................88
18. Analisis varians efisiensi bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011 ............................................................................89
19. Analisis varians harga bahan baku minyak goreng UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................90
20. Analisis varians efisiensi bahan baku minyak goreng UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................91
21. Analisis varians harga bahan baku bumbu penyedap masakan UKM
Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................92
22. Analisis varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan UKM
Cireng Cageur Grup bulan November 2011 ..........................................93

x
23. Analisis varians harga bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011...................................................................94
24. Analisis varians efisiensi bahan baku pengembang UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................95
25. Analisis varians harga bahan sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan
November 2011 ......................................................................................96
26. Analisis varians efisiensi bahan baku sagu UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011...................................................................97
27. Analisis varians harga bahan baku penyedap rasa UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................98
28. Analisis varians efisiensi bahan baku penyedap rasa UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ......................................................99
29. Analisis varians harga bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 .................................................................100
30. Analisis varians efisiensi bahan baku susu skim UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011 ....................................................101
31. Standar jam kerja produksi cireng cageur grup bulan November
2011 .....................................................................................................102
32. Realisasi jam kerja produksi Cireng Cageur Grup bulan November
2011.....................................................................................................103
33. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011..........................................................................104
34. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011 ................................................................105
35. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku tepung terigu.........106
36. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku kornet sapi ............106
37. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku ayam fillet .................107
38. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku ayam fillet.............107
39. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku cabe rawit merah.......108
40. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku cabe rawit merah. .108
41. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku garam ........................109
42. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku garam....................109
43. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku keju.......................110
44. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku minyak goreng......110
45. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku bumbu penyedap
masakan. ..............................................................................................111
46. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku pengembang .........111
47. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku sagu...........................112
48. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku sagu ......................112
49. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku penyedap rasa ...........113
50. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku penyedap rasa .......113
51. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku susu skim..............114
52. Uji hipotesis penyimpangan tarif tenaga kerja langsung.....................114
53. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung ..............115

xi
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses produksi pada perusahaan manufaktur merupakan hal yang


sangat krusial karena didalamnya terkandung biaya produksi yang terdiri
dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan
pengendalian terhadap biaya produksi, hal tersebut perlu dilakukan agar
biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode
yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi
yaitu dengan menetapkan biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang
ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membiayai kegiatan produksi yang efisien (Mulyadi,
2005).
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bentuk
perusahaan manufaktur yang mempunyai peranan penting dalam
pertumbuhan perekonomian masyarakat. Terdapat tiga faktor yang
mendasari pentingnya keberadaan UKM. Faktor pertama adalah karena
kinerja UKM cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang
produktif. Kedua adalah UKM sering mencapai peningkatan
produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi dalam langkah
mengembangkan usahanya. Ketiga adalah UKM memiliki keunggulan
dalam hal fleksibilitas usaha dibandingkan dengan usaha besar jika terjadi
krisis ekonomi khususnya (www.ekonomirakyat.org, 2011).
Menurut Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun
2009 jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah berjumlah sekitar
52.764.603 unit dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,01%
menjadi 53.823.732 unit. Selain itu pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja
96.211.332 orang dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar
3,32% menjadi 99.401.775 orang.
2

Tabel 1. Perkembangan jumlah usaha dan tenaga kerja mikro, kecil,


dan menengah tahun 2009-2010
Tahun 2009*) Tahun 2010**) Perkembangan
Indikator Satuan
Jumlah Jumlah Jumlah (%)
1.Unit Usaha (Unit) 52.769.280 53.828.569 1.059.289 2,01
Usaha Mikro (Unit) 52.176.795 53.207.500 1.030.705 1,98
Usaha Kecil
(Unit) 546.675 573.601 26.926 4,93
(UK)
Usaha
(Unit) 41.133 42.631 1.498 3,64
Menengah(UM)

Usaha Mikro,
Kecil dan
(Unit) 52.764.603 53.823.732 1.059.129 2,01
Menengah
(UMKM)

2.Tenaga Kerja (Orang) 98.886.003 102.241.486 3.355.483 3,39

Usaha Mikro (Orang) 90.012.694 93.014.759 3.002.065 3,34


Usaha Kecil
(Orang) 3.521.073 3.627.164 106.091 3,01
(UK)
Usaha
(Orang) 2.677.565 2.759.852 82.287 3,07
Menengah(UM)
Usaha Mikro,
Kecil dan
(Orang) 96.211.332 99.401.775 3.190.443 3,32
Menengah
(UMKM)
Sumber: Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 2011
Keterangan:
*)
Angka sementara
**)
Angka prediksi

Menjalankan usaha dalam skala kecil dan menengah mengalami


beberapa hambatan salah satunya adalah kelemahan dalam manajemen
keuangan seperti keterbatasan pengetahuan dalam mengelola pengeluaran
dan pendapatan dari penjualan produk (www.suaramerdeka.com, 2011).
Sehingga usaha berjalan tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan
pengendalian biaya produksi dengan menetapkan biaya standar untuk biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Suatu produksi dianggap mencapai efisiensi apabila dalam pembuatan
barang tidak ada yang dirugikan baik kualitas maupun kuantitas. Semua
berjalan ke arah kualitas yang lebih baik tanpa mengurangi nilai yang ada
pada suatu barang. Selain itu produksi barang bisa menjadi lebih baik dalam
segi kualitas tanpa harus menambahkan jumlah pasokan. Beberapa strategi
untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya dan penerapan biaya standar
3

adalah dengan pengunaan bahan baku barang yang diperoleh dengan harga
terendah untuk setiap unit barang. Dan adanya kebijakan penurunan biaya
dengan cara mengurangi penggunaan beberapa bahan baku yang dibutuhkan
dalam produksi tanpa menurunkan kualitas barang (strategiefisiensi.com,
2012).
Usaha Cireng Cageur Grup merupakan UKM yang cukup dikenal di
kota Bogor. Hal ini dikarenakan usaha Cireng Cageur Grup merupakan
pelopor usaha cireng modern di kota Bogor. Cireng merupakan makanan
tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat sunda.
Tabel 2. Data produksi UKM Cireng Cageur Grup
Tahun Jumlah produksi cireng
2009 1.571.400
2010 1.343.376
2011 1.072.170
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup, 2011
Dimana dari data tersebut dapat dilihat terjadinya penurunan jumlah
produksi cireng setiap tahunnya dari tahun 2009 hingga tahun 2011.
Sehingga diperlukannya penetapan biaya standar untuk pengendalian biaya,
efisiensi dan mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya produksi
(Rony, 1990). Agar usaha Cireng Cageur grup dapat bertahan dalam industri
makanan ringan khususnya.
Dalam menjalankan produksinya, UKM Cireng Cageur Grup belum
menerapkan biaya standar secara baik dan konsisten sehingga tingkat
efisiensi proses produksi belum diketahui. Hal inilah yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Biaya Standar
Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur
Grup Bogor.

1.2. Perumusan Masalah

UKM Cireng Cageur Group merupakan salah satu unit usaha kecil dan
menengah yang memproduksi makanan tradisional Jawa Barat yaitu aci
goreng. Lokasi jalan ceremai bantarjati kaum RT.001/012, kel. bantarjati,
Bogor Utara 16153. Cireng yang diproduksi ada enam macam rasa, yaitu
keju, ayam pedas, baso pedas, kornet pedas, kornet tidak pedas, dan sosis
4

pedas. Pembuatan cireng membutuhkan tepung kanji, tepung terigu, air,


penyedap rasa, garam, susu skim, dan pengembang dan bahan tambahan
yaitu ayam, keju, kornet sapi, baso dan sosis.
Biaya produksi UKM Cireng Cageur Group terdiri dari biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Selama ini biaya produksi UKM tersebut belum dikelola dengan baik. Biaya
produksi yang tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan
kerugian. UKM tersebut sebelumnya telah membuat standar biaya produksi
yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi cireng. Pengendalian
biaya sangat diperlukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan
secara efisien. Pengendalian dilakukan dengan membandingkan antara biaya
standar dengan realisasinya. Jika terjadi varians (selisih) antara biaya
standar dengan realisasinya perlu penelitian lebih lanjut mengenai penyebab
terjadinya varians tersebut.
Pentingnya analisis varians antara biaya standar dengan realisasinya
untuk pengendalian produksi dalam efisiensi biaya produksi menjadikan
peneliti melakukan kajian dengan judul Analisis Biaya Standar Sebagai
Alat Pengendalian Produksi (studi kasus: UKM Cireng Cageur Group).
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di UKM Cireng Cageur
Group?
2. Bagaimana varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya
aktual pada UKM Cireng Cageur Group?
3. Apakah varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian
manajemen UKM Cireng Cageur Group?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian


ini adalah:
1. Mengetahui penerapan biaya standar untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik di UKM Cireng Cageur
Group.
5

2. Menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan


biaya aktual pada UKM Cireng Cageur Group.
3. Mengevaluasi varians yang terjadi apakah masih dalam batas
pengendalian manajemen UKM Cireng Cageur Group.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:


1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan kepada pemilik usaha dalam penerapan biaya standar
untuk mencapai efisiensi produksi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya dan informasi
dalam penerapan sistem biaya standar sebagai alat pengendalian
produksi.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang analisis biaya standar sebagai alat


pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi biaya di UKM
Cireng Cageur Group. Analisis penelitian ini berfokus pada penerapan biaya
standar bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik;
analisis varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya yang
sebenarnya terjadi; dan pengelolaan dalam mengendalikan biaya produksi.
Penelitian ini hanya membahas tiga rasa cireng, yaitu cireng rasa kornet
pedas, cireng rasa ayam pedas dan cireng rasa keju pada UKM Cireng
Cageur Group.
6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Biaya


2.1.1 Pengertian Biaya
Menurut Bustami dan Nurlela (2006), biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi
atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya
adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat
ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen,
2006). Kuswadi (2005) mendefinisikan biaya adalah semua
pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik
yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak.
Menurut Horngren et.al. (2008), biaya didefinisikan suatu sumber
daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk
mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang
yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa.
Biaya yang dibebankan pada produk membantu keputusan penetapan
harga dan untuk menganalisis bagaimana tingkat profitabilitas produk
yang berbeda.
2.1.2 Jenis-jenis Biaya
Kuswandi (2005) mengklasifikasikan pembebanan biaya ke dalam
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
1. Biaya Langsung
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung
dibebankan pada objek atau produk, misalnya bahan baku
langsung, upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
proses produksi, biaya iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.
2. Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung (direct cost) adalah biaya yang sulit atau
tidak dapat dibebankan secara langsung dengan unit produksi,
misalnya gaji pimpinan, gaji mandor, biaya iklan atau lebih
7

dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak langsung


disebut juga biaya overhead.
Kuswandi (2005) juga menggolongkan pola perilaku biaya yaitu
1. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak
berubah dalam rentang waktu tertentu. Seberapapun besarnya
penjualan atau produksi perusahaan.
2. Biaya Variabel (variable cost)
Biaya variabel adalah biaya yang dalam rentang waktu dan
sampai batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara
proposional.
3. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang sulit digolongkan ke
dalam kedua jenis biaya diatas (tidak termasuk ke dalam biaya
tetap atau biaya variabel.
Kedua jenis biaya berikut digolongkan pada saat penetapannya dan
digunakan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian yang terdiri atas
(Kuswadi, 2005):
1. Biaya yang Ditetapkan (predetermined cost)
Biaya yang ditetapkan adalah biaya yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu analisis masa lalu atau prediksi
masa datang. Biaya yang ditetapkan dilakukan untuk
penyusunan standar atau anggaran.
2. Biaya Historis (historical cost)
Biaya historis adalah biaya yang besarnya dihitung setelah ada
realisasi.

2.2. Konsep Biaya Produksi

2.2.1 Pengertian Biaya Produksi


Wibowo (2008) mendifinisikan produksi sebagai usaha yang
bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan atau barang
menjadi bahan atau barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan
mempunyai nilai tambah. Mulyadi (2005) mendifinisikan biaya
8

produksi sebagai biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku


menjadi produk yang siap untuk dijual. Menurut Hansen dan Mowen
(2006), biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi menurut Bustami dan
Nurlela (2006) adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.
2.2.2 Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis biaya,
yaitu (Rony, 1990):
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Suatu biaya produksi disebut sebagai biaya bahan baku
langsung jika bahan tersebut merupakan bagian yang integral,
dapat dilihat atau diukur secara jelas dan mudah serta dapat
ditelusuri baik fisik maupun nilainya dalam wujud produksi
yang dihasilkan.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Suatu biaya produksi disebut sebagai biaya tenaga kerja
langsung jika biaya itu dikeluarkan atau dibebankan karena ada
pembayaran upah kepada tenaga kerja yang langsung ikut serta
bekerja dalam membentuk produksi akhir. Biaya ini dapat
ditelusuri karena secara jelas dapat diukur dengan waktu yang
dipergunakannya dalam keikutsertaannya secara langsung
membentuk produksi akhir.
3. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah semua biaya pabrik yang bukan bahan
baku langsung dan tenaga kerja langsung yang timbul dan
dibebankan terhadap pabrik karena sifatnya sebagai bagian
yang memiliki eksistensi dalalm produksi akhir maupun hanya
memberikan pelayanan guna menunjang, memperlancar,
mempermudah atau sebagai penggerak kegiatan itu sendiri.
9

2.3. Konsep Biaya Standar

2.3.1 Pengertian Biaya Standar


Secara umum standar diartikan sebagai suatu kesatuan pengukuran
yang ditetapkan sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.
Standar adalah suatu ukuran kuantitas yang harus dicapai sehubungan
dengan adanya operasi atau kegiatan tertentu. Biaya standar dapat
diartikan biaya yang diperhitungkan secara wajar harus terjadi di dalam
memproduksi suatu barang, maka biaya standar adalah standar kuantitas
input yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produksi tertentu
(Rony, 1990).
Menurut Mulyadi (2005), biaya standar adalah biaya yang
ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai
kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan
faktor-faktor lain tertentu.
2.3.2 Tipe-tipe Standar
Menurut Hansen dan Mowen (2006), standar umumnya
diklasifikasikan baik sebagai sesuatu yang ideal maupun yang saat ini
dapat tercapai.
1. Standar ideal (ideal standards)
Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya
dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna.
Tidak ada mesin yang rusak, menganggur, atau kurangnya
keterampilan yang dapat ditoleransi.
2. Standar yang akan saat ini dapat dtercapai (currently attainable
standards)
Standar ini dapat dicapai dengan beroperasi secara efisien.
Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan,
keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lainnya.
10

2.3.3 Tujuan Penetapan Biaya Standar


Menurut Rony (1990), penetapan biaya standar sangat bermanfaat
bagi manajemen aktivitas perusahaan karena standar biaya bermanfaat
untuk :
1. Pembuatan anggaran.
2. Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi.
3. Mendorong upaya kemungkinan pengurangan biaya.
4. Memudahkan dalam pencatatan dan penyiapan laporan biaya.
5. Merencanakan biaya bahan baku, pekerjaan dalam proses
maupun persediaan barang jadi.
6. Sebagai pedoman penetapan harga penawaran dalam tender
suatu proyek atau kontrak tertentu.
2.3.4 Penentuan Biaya Standar
Menurut Nafarin (2003), penentuan biaya standar dibagi dalam tiga
bagian, yaitu biaya bahan baku langsung standar, biaya tenaga kerja
langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar.
1. Biaya Bahan Baku Langsung Standar
Biaya bahan baku langsung standar terdiri atas harga
bahan baku langsung standar dan kuantitas bahan baku
langsung standar.
i. Harga Bahan Baku Langsung Standar
Harga bahan baku langsung standar adalah taksiran harga
bahan baku per unit. Harga bahan baku langsung standar
biasanya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier),
katalog, atau informasi lain yang berhubungan dengan
kemungkinan perubahan harga di masa akan datang.
ii. Kuantitas Bahan Baku Langsung Standar
Kuantitas bahan baku langsung standar adalah taksiran
sejumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit produk tertentu. Kuantitas bahan
baku langsung standar dapat ditentukan dengan
menggunakan penyelidikan teknis dan analisis catatan
11

masa lalu. Penyelidikan teknis misalnya dengan


mengadakan taksiran yang wajar terhadap bahan baku
yang diperlukan untuk satu unit produk atau membuat
percobaan operasi produksi. Analisisi catatan masa lalu
misalnya dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan
baku untuk produk (pekerjaan) yang sama dalam periode
tertentu pada masa lalu.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar
Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif upah
tenaga kerja langsung standar dan jam tenaga kerja langsung
standar.
i. Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Standar
Tarif upah tenaga kerja langsung standar adalah tafsiran
tarif upah tenaga kerja langsung per jam. Tarif upah tenga
kerja langsung standar dapat ditentukan atas dasar
perjanjian dengan karyawan dan data upah masa lalu yang
dihitung secara rata-rata.
ii. Jam Tenaga Kerja Langsung Standar
Jam tenaga kerja langsung standar adalah taksiran
sejumlah satuan waktu yang diperlukan untuk membuat
satu unit produk tertentu. Jam tenaga kerja langsung
standar dapat ditentukan dengan cara penyelidikan teknis
dan analisis catatan masa lalu. Penyelidikan teknis
misalnya dengan mengadakan penyelidikan gerak dan
waktu, mengadakan taksiran yang wajar,
memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,
memperhitungkan faktor kelelahan, dan memperhitungkan
penundaan kerja yang tidak bisa dihindari. Analisis catatan
masa lalu misalnya menghitung rata-rata jam kerja yang
dikonsumsi dalam satu pekerjaan dari kartu harga pokok
periode yang lalu.
12

3. Biaya Overhead Pabrik Standar


Biaya overhead pabrik standar dapat ditaksir atas dasar
kapasitas normal. Misalnya dengan menghitung kapasitas
normal dalam satu tahun x unit atau y jam kerja langsung dan
biaya overhead pabrik satu tahun yang terdiri atas biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Jam kerja normal atau kapasitas normal adalah jam kerja
yang digunakakn untuk menentukan standar tarif pembebanan
biaya overhead pabrik. Kapasitas normal merupakan suatu
tingkat kapasitas operasi yang dapat dicapai dengan
pemanfaatan secara maksimal semua input atas fasilitas sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga pada
akhirnya tercapai biaya per unit produk yang serendah
mungkin.

2.4. Konsep Pengendalian

Pengendalian dibutuhkan dalam setiap pekerjaan untuk mengevaluasi


kegiatan yang telah dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan
semula. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah
yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang
direncanakan sebelumnya (Hansen dan Mowen, 2006). Menurut (Rony,
1990), pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode, dan langkah
yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana
dengan baik untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Biaya produksi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan.
Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat mengendalikan biaya
produksi agar berjalan secara efisien. Menurut Kuswadi (2005), penentuan
biaya standar dilakukan untuk mencapai produktivitas yang maksimum
dengan biaya serendah-rendahnya.

2.5. Analisis Varians

Varians atau selisih menurut Horngren et.al. (2008) adalah perbedaan


antara jumlah berdasarkan hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan, yakni
13

jumlah aktual dan jumlah yang diperkirakan berdasarkan anggaran. Varians


adalah perbedaan yang terjadi antara biaya standar dengan biaya sebenarnya
yang mungkin menguntungkan atau sebaliknya.
Kuswandi (2005) mendifinisikan varians adalah selisih antara biaya
standar dan biaya aktual. Varians dianggap baik jika biaya aktualnya lebih
kecil daripada biaya standar dan sebaliknya. Jumlah varians untuk suatu
periode biasanya terdiri atas varians yang baik (favorable) dan varians yang
tidak baik (unfavorable). Varians ini berasal dari biaya standar bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Dengan
membandingkan biaya standar dan biaya aktual, manajemen diharapkan
dapat memperhatikan varians-varians yang terjadi dan dapat mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan. Horngren et.al. (2008) membagi
varians ke dalam dua bagian yaitu:
1. Varians Harga
Varians harga adalah perbedaan antara harga harga aktual dan harga yang
dianggarkan dikalikan dengan kuantitas masukan aktual, seperti bahan
baku yang digunakan atau dibeli.
2. Varians Efisiensi
Varians efisiensi adalah perbedaan antara kuantitas masukan aktual dan
anggaran kuantitas masukan yang seharusnya digunakan untuk
memproduksi keluaran aktual dikali dengan harga yang dianggarkan.
Analisis varians digunakan untuk evaluasi kinerja. Ada dua hal yang
menjadi penilaian menurut Horngren et.al. (2008), yaitu:
1. Efektifitas, yaitu tingkat pencapaian tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2. Efisiensi, yaitu jumlah relatif masukan yang digunakan untuk
mencapai tingkat keluaran tertentu. Makin sedikit masukan yang
digunakan untuk mencapai tingkat keluaran tertentu atau semakin
banyak keluaran untuk tingkat masukan tertentu semakin tinggi
efisiensinya.
Penentuan biaya standar dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Maka analisis
14

varians juga terbagi atas varians bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik (Hansen dan Mowen, 2006).
1. Varians Bahan Baku Langsung
Aspek yang menyebabkan varians bahan baku langsung yaitu:
a. Varians Bahan Baku Langsung
Varians bahan baku langsung (material price variance-MPV)
mengukur perbedaan antara beberapa yang harus dibayar untuk bahan
baku dan beberapa yang secara aktual dibayar.
b. Varians Efisiensi Bahan Baku Langsung
Varians pengunaan bahan baku langsung (material usage variance-
MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara
aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya
digunakan untuk output aktual.
2. Varians Tenaga Kerja Langsung
Aspek yang menyebabkan varians tenaga kerja langsung yaitu:
a. Varians Tenaga Kerja Langsung
Varians tenaga kerja langsung (labor rate variance-LRV) menghitung
perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung
dan apa yang seharusnya dibayar.
b. Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung
Varians efisiensi tenaga kerja langsung (labor efisiency variance-
LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual
digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
3. Varians Overhead Pabrik
Varian overhead total yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan
dan yang aktual, juga dibagi menjadi beberapa variansi komponen.
a. Varians Overhead Variabel
Overhead variabel diasumsikan bervariansi sejalan dengan perubahan
volume produksi.
i. Varians Pengeluaran Overhead Variable
Varians pengeluaran overhead variable mengukur pengaruh agregat
dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual
15

variabel overhead rate-AVOR) dan tarif standar overhead variabel


(standard variabel overhead rate-SVOR). Tarif aktual overhead
variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam aktual.
ii. Varians Efisiensi Overhead Variable
Varians efisiensi overhead variable mengukur perubahan dalam
konsumsi overhead variabel yang mucul karena penggunaan
efisien tenaga kerja langsung.
b. Varians Overhead Tetap
Varians total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap
aktual dan overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap
yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar
overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output aktual.
i. Varian Pengeluaran Overhead Tetap
Varian pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan
antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan.
Varians pengeluaran dapat ditoleransi karena lebih sedikit overhead
tetap dikeluarkan daripada yang dianggarkan.
ii. Varian Volume Overhead Tetap
Varian volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead
tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan.
Varians volume mengukur pengaruh perbedaan output aktual dari
output yang digunakan di awal tahun dan untuk menghitung tarif
perkiraan standar overhead tetap.

2.6. Usaha Kecil dan Menengah

Pratomo dan Soejoedono dalam Widiyastuti (2007), menyatakan bahwa


definisi Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung pada
konsep yang digunakan oleh masing-masing negara. Dalam setiap definisi
tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga
kerja dan aspek pengelompokkan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga
kerja yang diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut.
Pengertian usaha kecil menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun
1998 yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
16

usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Berdasarkan Undang-Undang RI No.9 tahun 1995, usaha kecil didefinisikan
sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan yang memenuhi
kriteria-kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan sebagai berikut:
a) Memiliki Kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000
c) Milik warga negara Indonesia
d) Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
e) Berbentuk usaha persorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Menurut Wibowo (2008), ciri-ciri lain yang sering digunakan sebagai
ukuran suatu usaha tergolong kecil adalah
1. Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum.
2. Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok.
3. Usaha dimiliki dan dikelola oleh satu orang.
4. Usaha tidak memiliki banyak karyawan.
5. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi.
6. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat
usahanya.
Indonesia dan negara berkembang lain memandang penting keberadaan
usaha kecil. Hal ini disebabkan tiga alasan utama (Wibowo, 2008), yaitu:
1. Kinerja usaha kecil cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan
tenaga kerja yang produktif.
2. Usaha kecil sangat dinamis, dengan investasi dan inovasi
teknologinya usaha kecil mampu mencapai peningkatan
produktivitas yang tinggi.
17

3. Usaha kecil memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga mampu


hidup di sela-sela kehidupan usaha besar.
4. Kemampuan usaha kecil dalam menyerap tenaga kerja dan
mendukung pendapatan rumah tangga.
Menurut Primiana (2009), terdapat berbagai masalah yang dialami oleh
UKM seperti:
1. Permodalan
a. Modal kecil, sulit untuk memenuhi pesanan
b. Sulit mendapatkan kredit dari bank
c. Kurang mampu mengadakan perencanaan, pencatatan, dan
pelaporan
d. Tercampurnya atara keuangan perusahaan dengan keuangan
keluarga
2. Pemasaran
a. Kurang dapat melihat peluang pasar / selera pasar
b. Akses terhadap informasi pasar kurang
c. Terbatasnya tempat pemasaran
d. Kemampuan negosiasi yang lemah sehingga berakibat
kerugian pada sistem pembayaran
e. Kurangnya kerjasama dengan perusahaan besar atau sesama
UKM
f. Kurang mampu merancang strategi bisnis
3. Produksi / Teknologi
a. Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana memproduksi
barang yang berkualitas, efisien, dan tepat waktu
b. Tidak adanya transfer teknologi dari usaha besar
c. Tidak melakukan riset dan pengembangan
d. Tidak mengerti pentingnya kerjasama dengan pihak supplier
e. Tidak adanya proses perbaikan yang berkesinambungan
4. Sumber Daya Manusia
a. Pendidikan rendah
b. Rendahnya jiwa wirausaha
18

c. Keahlian terbatas
d. Rendahnya produktivitas pekerja
e. Tidak ada pembagian kerja
5. Pemerintah
a. Kurangnya dukungan dengan berbagai kebijakan yang
berpihak pada UKM
b. Kurangnya menciptakan lingkungan usaha yang kondusif

2.7. Penelitian Terdahulu

Ksheshariani(2011) meneliti tentang Analisis Biaya Standar sebagai


Alat Pengendalian Biaya Produksi pada UKM Wingko Cap Kapal Terbang.
Peneliti menggunakan alat analisis varians (selisih) dan uji t. Analisis
varians digunakan untuk menghitung varians yang terjadi antara biaya
standar dan biaya aktual dari BBL, TKL, OHP. Dari hasil analisis varians
diketahui bahwa kelapa memiliki varians unfavorable -1,06%. Gula pasir
memiliki varians unfavorable -0,79%. Pada tepung ketan terjadi varians
unfavorable -12,82%. Varians unfavorable juga terjadi pada mentega
sebesar unfavorable -14,67%. Pada nangka terjadi varians unfavorable -
28,76%. Durian memiliki varians unfavorable -54,80%. Sedangkan pada
gula jawa terjadi varians favorable -8,13%. Hasil analisis varians untuk
TKL menunjukkan bahwa tarif TKL memiliki varians favorable -18, 3%.
Efisiensi TKL memiliki varians unfavorable -26,7%. Hasil analisis varians
overhead variabel menunjukkan bahwa pada biaya kemasan berlogo terjadi
varians favorable -0,6%. Biaya kertas minyak memiliki varians unfavorable
-42,9%. Biaya gas terjadi varians favorable -13,6%. Terakhir analisis
dilakukan pada air yang memiliki varians favorable -50%. Pada biaya
overhead tetap variabel tidak terjadi varians.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t,
disimpulkan bahwa varians untuk BBL yang masih dalam batas
pengendalian yaitu kelapa, gula pasir, tepung, ketan, mentega, dan gula
jawa. Sedangkan varians yang diluar batas pengendalian yaitu nangka dan
durian. Uji hipotesis pada varians TKL terhadap tarif masih dalam batas
pengendalian. Sedangkan untuk efisiensi diluar batas pengendalian. Varians
19

yang terjadi pada OHP tidak dilakukan uji menggunakan uji t karena data
dihitung selama satu bulan selama bulan Desember 2010.
Rahman (2012) meneliti tentang Analisis Biaya Standar Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Produksi Pada UMKM Pia PiaKu! Bogor. Sistem biaya
standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan
pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dilakukan dengan
menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead. Pia PiaKu! merupakan usaha mikro yang
memproduksi pia kering dengan enam aneka rasa, yaitu rasa kacang hijau,
keju, cokelat, durian, kacang merah dan kacang hijau pandan. Penetapan
biaya produksi standar belum sepenuhnya diterapkan Pia PiaKu! sehingga
proses produksi yang terjadi tidak efisien karena biaya produksi tidak
dikeluarkan sesuai dengan biaya perencanaan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar
untuk biaya produksi pada UMKM Pia PiaKu! yang mencakup biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada
UMKM Pia PiaKu!, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar
dan biaya aktual pada UMKM Pia PiaKu! dan mengevaluasi varians yang
terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen UMKM Pia PiaKu!
Berdasarkananalisis varians didapatkan hasil bahwa bahan baku yang
digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable yaitu, tepung
terigu, kacang hijau kupas, mentega, minyak sayur, keju, cokelat blok,
chocochip dan susu bubuk. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat
unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable.
Varians biaya overhead variabel bersifat favorable yaitu, mika plastik,
pencetakan stiker, bahan bakar gas LPG, listrik dan air. Berdasarkan uji t
didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada
dalam batas pengendalian manajemen adalah kacang hijau kupas, gula pasir,
minyak sayur, keju dan cokelat bubuk. Uji hipotesis pada tenaga kerja
langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada
dalam batas pengendalian manajemen.
20

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu


menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya
produksi juga harus dilakukan pengendalian yang baik agar tidak terdapat
varians dan dapat berjalan secara efisien.
UKM Cireng Cageur Group merupakan salah satu pelopor unit usaha
kecil dan menengah yang memproduksi makanan tradisional Jawa Barat
khususnya di tataran sunda yaitu cireng. Biaya produksi UKM Cireng
Cageur Group terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. UKM Cireng Cageur Group ini dalam
aktivitasnya diharapkan pada kemungkinan terjadinya perbedaan antara
biaya produksi yang telah ditetapkan dengan biaya produksi yang
sebenarnya terjadi.
Biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
standar tertentu yang seharusnya terjadi dimaksud dengan biaya standar.
Analisis biaya standar menjadi metode yang akan digunakan untuk
mempermudah menetapkan harga pokok yang sebenarnya terjadi. Hal ini
dapat mempermudah dalam mengendalikan biaya dan dapat
mengoptimalkan laba yang diharapkan.
Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar
yang telah ditetapkan dengan realisasi biaya yang sebenarnya terjadi.
Analisis varians dilakukan dengan membandingkan standar biaya produksi
dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan
uji t (t-test). Analisis varians dilakukan untuk mengetahui deskripsi
persentase varians yang terjadi apakah dapat ditoleransi atau tidak dapat
ditoleransi dan ataukah varians tersebut menguntungkan atau tidak
menguntungkan. Uji t (t-test) dilakukan untuk mengetahui apakah varians
yang terjadi masih dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan analisis,
dari hasil analisis tersebut dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada
21

perusahaan untuk perbaikan manajemen perusahaan. Penjelasan


selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.

UKM Cireng Cageur Group

Biaya Produksi

Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead


Baku Langsung Kerja Langsung Pabrik

Standar Biaya Realisasi Biaya


Produksi Produksi

Varians Biaya Produksi

Alat Analisis:
- Analisis Varians
- Uji t
Saran/ Rekomendasi

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah produksi UKM Cireng Cageur


Group yang berlokasi di jalan Kolonel Enjo Martadisastra Kedung Badak
Bogor. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2011 sampai dengan
Desember 2011. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data
yang relevan dari perusahaan yang kemudian diolah dan dievaluasi hasilnya.
22

3.3. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara
langsung dengan pihak manajemen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
data perusahaan berupa data historis UKM Cireng Cageur Group, studi
literatur, karangan ilmiah, serta referensi lain yang relevan dengan
penelitian ini. Data historis perusahaan berupa laporan keuangan, data
produksi, data pembelian, data penjualan, dan data tentang perusahaan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian selama 30 hari pada
bulan November 2011.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1. Metode Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis varians biaya standar. Analisis varians digunakan untuk
mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi) dengan
biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Analisis varians
memperlihatkan varians yang terjadi antara standar biaya produksi
dengan realisasi biaya produksi. Sehingga dapat dicari penyebab dari
varians yang telah terjadi dan memberi rekomendasi perbaikan kepada
pihak manajemen.
Varians yang terjadi dapat menguntungkan (favorable) atau tidak
menguntungkan (unfavorable). Varians dikatakan menguntungkan
(favorable) jika biaya aktualnya lebih kecil dari biaya standar.
Sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) jika
biaya aktualnya lebih besar dari biaya standar.
Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis varian
menggunakan alat bantu piranti lunak dari komputer yaitu Microsoft
Excel 2010. Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan pengujian
dengan uji t atau disebut sebagai t-test menggunakan SPSS versi 16.
23

3.4.2 Analisis Varians


Analisis varians digunakan untuk mengukur varians yang terjadi
antara biaya standar yang seharusnya terjadi dengan biaya yang
sebenarnya terjadi atau realisasi (Hansen dan Mowen, 2006). Yaitu:
1. Perhitungan Varians Bahan Baku Langsung
a. Perhitungan Varians Harga Bahan Baku Langsung
Varian harga bahan baku langsung (material price variance-
MPV) dihitung menggunakan rumus:
MPV = (AP - SP) AQ ..................................(1)
Keterangan:
AP = Harga aktual per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunankan
b. Perhitungan Varians Efisiensi Bahan Baku Langsung
Varian efisiensi bahan baku langsung (material usage variance-
MUV) dihitung menggunakan rumus:
MUV = (AQ - SQ) AP ..................................(2)
Keterangan:
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunankan
SQ= Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk
output aktual
SP = Harga standar per unit
2. Perhitungan Varians Tenaga Kerja Langsung
a. Perhitungan Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung
Varians tarif tenaga kerja langsung (labor rate variance-LRV)
dihitung mengunakan rumus:
LRV = (AR - SR) AH ..................................(3)
Keterangan:
AR = Tarif upah aktual per jam
SR = Tarif upah standar per jam
AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
24

b. Perhitungan Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung


Varians efisiensi tenaga kerja langsung (labor efficiency
variance-LEV) dihitung mengunakan rumus:
LEV = (AH - SH) SR ..................................(4)
Keterangan:
AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
SH =Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya
digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
3. Perhitungan Varians Overhead
a. Perhitungan Varians Overhead Variabel
i. Perhitungan Varians Pengeluaran Overhead Variabel
Perhitungan varians pengeluaran overhead variabel dihitung
menggunakan rumus:
VPOV = (AVOR - SVOR) AH ..................................(5)
Keterangan:
VPOV = Varians pengeluaran overhead variabel
AVOR = Tarif aktual overhead variabel (actual variable
overhead rate)
SVOR = Tarif standar overhead variabel (standard variable
overhead rate)
AH = Jam Aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
ii. Perhitungan Varians Efisiensi Overhead Variabel
Perhitungan varians pengeluaran overhead variabel dihitung
menggunakan rumus:
VEOV = (AH - SH) SVOR ..................................(6)
Keterangan:
VEOV = Varians efisiensi overhead variabel
AH = Jam Aktual tenaga kerja langsung yang
digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang
seharusnya digunakan
25

SVOR = Tarif standar overhead variabel (standard variable


overhead rate)
b. Perhitungan Varians Overhead Tetap
Overhead tetap yang dibebankan dihitung menggunakan rumus:
OTYB = Tarif standar overhead tetap x Jam standar
Keterangan:
OTYB = Overhead tetap yang dibebankan
Varians total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead
tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan. Varians total
overhead tetap dihitung menggunakan rumus:

VTOT = Biaya aktual overhead tetap - OTYB


.................(7)
Keterangan:
VTOT = Varians total overhead tetap
OTYB = Overhead tetap yang dibebankan
i. Perhitungan Varians Pengeluaran Overhead Tetap
Varians pengeluaran overhead tetap pada intinya relatif kecil
dan dapat ditoleransi karena lebih sedikit overhead tetap
dikeluarkan daripada yang dianggarkan.
ii. Perhitungan Varians Volume Overhead Tetap
Varians volume overhead tetap dihitung menggunakan rumus:

VTOT = Biaya aktual overhead tetap - OTYB


................(8)
Keterangan:
OTYA = Overhead tetap yang dianggarkan
OTYB = Overhead tetap yang dibebankan
3.4.3 Uji Hipotesis
Uji t (t-test) dilakukan untuk mengukur varians yang terjadi antara
biaya standar yang seharusnya terjadi dengan realisasinya apakah masih
dalam batas pengendalian. Uji t (t-test) menggunakan alat bantu berupa
piranti lunak SPSS versi 16.0 beserta analisis deskriptif persentase. Uji t
(t-test) bertujuan untuk membandingkan apakah kedua data (variabel)
26

tersebut sama atau berbeda. Langkah-langkah dalam melakukan uji t (t-


test) yaitu:
1. Buatlah Ha dan Ho dalam uraian kalimat.
Ho : Varians yang terjadi antara biaya standar dan realisasinya
masih dalam batas pengendalian.
Ha : Varians yang terjadi antara biaya standar dan realisasinya
diluar batas pengendalian.
2. Mencari thitung
Rumus t :

.........................................(9)

( ) ( )
.......................................(10)

Keterangan:
x1= Rataan nilai biaya standar
x2= Rataan nilai biaya aktual (realisasi)
n1= Jumlah laporan biaya standar
n2= Jumlah laporan biaya aktual (realisasi)
x1= Biaya standar
x2= Biaya aktual (realisasi)
S1= Simpangan baku x1 (biaya standar)
S2= Simpangan baku x1 (biaya aktual)
3. Tentuikan terlebih dahulu taraf signifikan () kemudian dicari
ttabel dengan ketentuan db = n 1
4. Tetukan kriteria pengujian.
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
5. Bandingkan antara thitung dengan ttabel dan gambar posisinya.
6. Buatlah kesimpulan.
3.4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif memberikan uraian atau menjelaskan tentang
penyebab terjadinya varians antara biaya standar dengan biaya aktual
yang sebenarnya terjadi. Selain itu, analisis deskriptif memberikan
27

penjelasan tentang tindakan korektif yang harus dilakukan untuk


memperbaiki varians dan untuk menghindari terjadinya varians di masa
yang akan datang.
28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum UKM Cireng Cageur Grup

4.1.1 Sejarah UKM Cireng Cageur Group


UKM Cireng Cageur Group pertama didirikan pada tahun 1998 di
Bogor oleh Bapak Didin Jaenudin sebagai usaha kecil menengah yang
bergerak dibidang makanan yang memproduksi cireng. UKM Cireng
Cageur Group berlokasi di Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012,
Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara 16153. Dengan pusat produksi di
jalan Kolonel Enjo Martadisastra Kedung Badak Bogor. Sebelum
mendirikan UKM ini, Bapak Didin merupakan seorang supir yang
bekerja di Institut Pertanian Bogor. Dikarenakan pendapatan perbulan
masih kurang dari cukup, maka dari itu beliau mempunyai ide untuk
mencoba membuka usaha sendiri dengan memproduksi cireng yang lain
dari biasanya.
Pada awalnya produksi UKM Cireng Cageur Grup mengalami
pasang surut dikarenakan masih kurangnya minat dari masyarakat serta
informasi yang diperoleh. Dimana masyarakat cenderung mengenal
cireng yang tanpa isi, sedangkan yang ditawarkan oleh Cireng Cageur
Grup berupa cireng dengan aneka rasa. Dengan strategi dari pemilik
usaha Cireng Cageur Grup yang membagikan cireng aneka rasa kepada
masyarakat sekitar lingkungan kediaman beliau secara gratis, barulah
masyarakat mulai mengenal berbagai rasa cireng yang di tawarkan.
Setelah itu dengan kian berkembangnya informasi yang tersebar di
masyarakat barulah usaha cireng cageur group berkembang dengan
membuka tempat usaha berupa gerobak di daerah Taman Kencana
Bogor. Pada awalnya gerobak tersebut selalu diramaikan oleh
banyaknya pembeli sehingga menarik minat sebagian orang yang ingin
bergabung dengan Cireng Cageur Grup tersebut dengan sistem
pembelian langsung kepada pemilik yaitu dalam hal ini bapak Didin.
Sehingga pada saat itu jumlah produksi Cireng Cageur Grup meningkat
29

secara pesat bahkan mencapai 67.500 pcs cireng dengan membuka 15


pabrik ketika itu.
Akan tetapi dengan perkembangan kondisi pasar dan pesaing pada
industri yang sama, jumlah produksi Cireng Cageur Grup pun ikut
menurun, yang imbasnya ditutupnya beberapa pabrik pengolahan cireng
yang dimiliki, yang otomatis pula menurunkan jumlah produksi Cireng
Cageur Grup tersebut.
4.1.2 Struktur Organisasi Cireng Cageur Grup
Pemilik UKM Supervisor
Cageur Group

Produksi Pengantaran & Distributor


Belanja JKT dan BGR

Bag. Masak Isi Bag. Pembuatan


adonan & Pengisian

Gambar 2. Struktur organisasi


Deskripsi Pekerjaan di UKM Cireng Cageur Grup
Pemilik
Didin Jaenuddin merupakan pemilik dari UKM Cireng Cageur
Group memiliki tugas yaitu mengawasi, bertangung jawab
mengelola UKM Cireng Cageur Grup
Supervisor
Sumaryadi merupakan Supervisor dari UKM Cireng Cageur Grup.
Tugasnya yaitu mengawasi, membuat laporan keuangan mingguan,
mengatur bagian produksi, dan penggajian.
Bagian Produksi
Pada bagian produksi ini ada 5 orang yang bekerja antara lain:
1. Agus bagian membuat adonan
2. Aki bagian pencetakan
3. Sandi bagian pencetakan
30

4. Tandi bagian tengah (pembentukan, pemipihan, dan


penggilingan adonan)
5. Jarkasih bagian tengah (pembentukan, pemipihan, dan
penggilingan adonan)
Bagian Pengantaran dan Belanja
Bagian pengantaran dan belanja menjadi tugas Arief terhadap
distributor atau pedagang-pedagang dan juga bagian belanja bahan-
bahan produksi.
Bagian Masak Isi Cireng
Ibu Yani dan Pak Marsudin memiliki tugas bagian memasak
berbagai macam rasa isi cireng.
Bagian Distributor Jakarta dan Bogor
Iip adalah Distibutor yang melakukan pemesanan cireng di UKM
Cireng Cageur Grup yang dipasarkan di daerah Jakarta, Bogor dan
sekitarnya.
4.1.3 Macam-macam rasa isi cireng yang diproduksi
UKM Cireng Cageur Grup memproduksi berbagai macam isi rasa
pada cireng yaitu ada enam (6) macam rasa antara lain: Ayam Pedas
(AP), Kornet Pedas (KP), Sosis Pedas (SP), Baso Pedas (BP), Keju (KJ)
dan Kornet tidak Pedas (KTP). Jadi total keseluruhan yang diproduksi
saat ini ada enam isi rasa cireng yang diproduksi oleh UKM Cireng
Cageur Grup.
Akan tetapi yang menjadi fokus pada pembahasan dalam penelitian
ini yaitu cireng dengan rasa yang paling diminati dalam satu hari selalu
ada pesanan oleh konsumen diantaranya tiga (3) macam cireng, yaitu :
Ayam Pedas (AP), Kornet Pedas (KP), dan Keju (KJ)

4.2. Proses Produksi UKM Cireng Cageur Grup

Proses produksi cireng dilakukan yaitu dengan melalui beberapa


tahapan, antara lain:
Tahapan Pembuatan Adonan
Tahapan ini yaitu pembuatan adonan yang terdiri dari empat kg
terigu dan dua kg sagu dimasukkan kedalam bak besar yang sudah
31

tercampur dengan air matang yang kemudian digilas memakai tangan


kurang lebih sekitar 1 jam sampai adonan merata dan mengembang.
Tahap Pembuatan Isian
Tahap ini yaitu pembuatan isian menggunakan bahan baku sesuai
dengan jenis cireng seperti kornet sapi untuk cireng rasa kornet pedas
dan kornet tidak pedas, ayam fillet untuk cireng rasa ayam, sosis untuk
cireng rasa sosis, bakso untuk cireng rasa bakso. Bahan baku utama
tersebut digoreng dengan menggunakan campuran cabe rawit merah
minyak goreng dan bumbu penyedap masakansecukupnya akan tetapi
cabe rawit merah tidak digunakan untuk rasa kornet tidak pedas.
Pembuatan isian cireng rasa keju hanya menggunakan keju yang sudah
diparut tanpa campuran lain.
Tahapan Pembentukan Adonan
Tahapan ini adonan yang sudah jadi, dibuat memanjang seperti
tabung yang ukurannya sekitar panjang 15cm lebar 4cm dengan
menggunakan tangan yang sudah dilapisi oleh plastik. Tahapan ini
adonan dibentuk seperti tabung agar mempermudah pada tahapan
berikutnya.
Tahapan Memipih Adonan
Tahapan ini adonan yang sudah berbentuk tabung kemudian satu
persatu dipipih atau digilas dengan alat pemipih yang terbuat dari kayu.
Adonan yang dipipih tidak boleh menghasilkan adonan yang tipis atau
tebal. Karena apabila adonan yang terlalu tipis pada tahapan selanjutnya
yaitu penggilingan adonan tersebut akan terputus atau sobek. Adapun
sebaliknya, adonan yang terlalu tebal akan sulit dalam proses
penggilingan.
Tahapan Penggilingan Adonan
Tahapan penggilingan yaitu hasil adonan yang sudah dipipih
sebelumnya yang kemudian adonan tersebut digiling dengan
menggunakan alat penggilingan. Hasil dari penggilingan tersebut
adonan akan berbentuk panjang dan tipis yang 1 adonan bisa untuk
membungkus 5-6 isi cireng.
32

Tahapan Pembungkusan Isi Cireng


Sebelum pembungkusan isi cireng terlebih dahulu isi cireng
disajikan diatas meja besar yg sudah dilapisi plastik permanen supaya
tidak kotor. Isi cireng tersebut terdapat berbagai macam rasa tiap
barisnya. Setelah isi cireng tersaji diatas meja, adonan yang sebelumnya
sudah digiling diletakan diatas isi cireng kemudian dicetak dengan
berbagai macam cetakan yang tiap cetakan berbeda-beda arti rasa.
Tahapan Pengemasan
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah
cireng yg sudah dicetak sesuai rasa, kemudian dimasukan kedalam box
berbentuk persegi panjang yang didalamnya terdapat berbagai macam
rasa. Box tersebut merupakan pesanan distributor dan penjualan secara
langsung yang akan dilakukan pada pagi hari.

4.3. Penentuan Biaya Standar

Penentuan biaya standar pada UKM Cireng Cegur Grup dibagi menjadi
tiga bagian yang terdiri dari biaya bahan baku langsung standar, biaya
tenaga kerja langsung standar dan biaya overhead pabrik standar.
1. Biaya bahan baku langsung standar
a. Kuantitas bahan baku langsung standar
Penggunaan bahan baku langsung standar dalam produksi
cireng ditetapkan sendiri oleh pemilik dengan menghitung
rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan
yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.
b. Harga bahan baku langsung standar
Penetapan harga bahan baku langsung standar berdasarkan
tingkat harga rata-rata dari daftar harga toko grosir yang
menjual bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja langsung standar
a. Jam tenaga kerja langsung standar
Penetapan jam tenaga kerja standar ditetapkan oleh pemilik
UKM Cireng Cageur Grup kegiatan produksi dilakukan setiap
33

hari yang dimulai dari pukul 16.00 sampai pukul 23.00 dengan
waktu satu jam untuk istirahat.
b. Tarif upah tenaga kerja langsung standar
Penetapan tarif upah tenaga kerja standar ditetapkan oleh
pemilik UKM Cireng Cageur Grup berdasarkan perjanjian
dengan karyawan.
3. Biaya overhead pabrik standar
a. Biaya overhead pabrik tetap standar
Biaya overhead pabrik tetap standar terdiri dari biaya
penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu
biaya penyusutan kompor, roller, blender, freezer, peralatan
masak (panci, wajan, langseng).
b. Biaya overhead pabrik variabel standar
Biaya overhead pabrik variabel standar terdiri dari:
Biaya box karton
Biaya bahan bakar gas LPG
Biaya listrik
Biaya air PDAM

4.4. Biaya Produksi

UKM Cireng Cageur Grup memproduksi cireng dengan enam jenis rasa
yaitu ayam pedas, keju, baso pedas, kornet pedas, kornet tidak pedas, dan
sosis pedas. Penelitian ini menganalisis biaya produksi keju, ayam pedas,
dan kornet pedas karena ketiga rasa cireng ini yang paling diminati dan
dipesan oleh konsumen setiap harinya, sedangkan sosis pedas, baso pedas,
dan kornet tidak pedas diproduksi hanya pada waktu tertentu ketika
permintaan meningkat.
4.4.1 Bahan Baku Langsung
Produksi cireng rasa keju, ayam pedas, dan kornet pedas terdiri dari
bahan baku tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, cabe rawit merah,
garam, keju, minyak goreng, bumbu penyedap masakan, pengembang,
sagu, penyedap rasa, dan susu skim. Pembelian bahan baku tersebut
dilakukan di toko Yoeks yang berlokasi di Jalan Gedong Sawah 1 No.
34

7, Bogor dan di toko kelontongan dekat lokasi produksi cireng daerah


warung jambu Bogor.
Pembuatan adonan kulit cireng untuk setiap jenis rasa cireng
menggunakan bahan baku yang sama, sedangkan adonan isi cireng dan
isian menggunakan bahan baku yang berbeda untuk ketiga jenis rasa
cireng tersebut.
4.4.2 Tenaga Kerja Langsung
UKM Cireng Cageur Grup mempunyai tujuh (7) orang karyawan di
bagian produksi cireng, dimana setiap karyawan mempunyai satu hari
libur dalam seminggu. Kegiatan produksi pembuatan isian, pembuatan
kulit dan memasukan isian kedalam kulit cireng berlangsung setiap hari
yang dimulai pukul 16.00-23.00.
Tarif tenaga kerja yang diterima setiap karyawan selama satu bulan
kerja adalah sebesar Rp. 780.000. Kegiatan produksi cireng dilakukan
setiap hari dan setiap karyawan mempunyai waktu libur 4 hari dalam
sebulan, sehingga upah yang diterima oleh setiap karyawan adalah
sebesar Rp. 30.000 per hari.
4.4.3 Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik tetap UKM Cireng Cageur Grup terdiri dari
biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu
biaya penyusutan kompor gas, blender, freezer, roller, dan peralatan
masak yang digunakan untuk proses pembuatan isian dan pembuatan
kulit cireng. Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi
menggunakan metode garis lurus dengan rumus:
Tarif Penyusutan = Nilai Perolehan - Nilai Sisa .........(11)
Umur Ekonomis
35

Tabel 3. Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Cireng


Cageur Grup bulan November 2011

Nilai Umur Tarif


Nilai Sisa
P Peralatan Perolehan Ekonomis Penyusutan
(Rp)
(Rp) (Tahun) (per hari)
Kompor gas 250.000 97.500 3 140
Blender 225.000 75.000 1 420

Freezer 2.700.000 1.012.500 4 1180

Roller 1.000.000 250.000 4 520


Peralatan
1.000.000 150.000 1 2360
masak
Total 4620
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah)
Biaya overhead pabrik variabel Cireng Cageur Grup terdiri dari
Biaya box karton, Biaya bahan bakar gas LPG, Biaya listrik, Biaya air.
Produksi cireng dilakukan sesuai dengan produksi per hari yang
dikemas di dalam box karton. Satu kemasan berisi 60 buah cireng.
Dalam satu pengemasan dipakai satu box karton dengan harga Rp. 300
per box karton.
Biaya listrik yang terjadi pada proses produksi Cireng Cageur Grup
terdiri dari biaya listrik untuk rumah tangga dan konsumsi listrik yang
digunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk penggunaan listrik
untuk bulan November adalah sebesar Rp. 158.000. Jumlah konsumsi
biaya listrik rumah tangga diasumsikan mempunyai persentase sebesar
60% dari total biaya listrik. Hal tersebut dikarenakan jumlah peralatan
listrik rumah tangga yang digunakan lebih banyak dibandingkan dengan
peralatan usaha. Sedangkan konsumsi listrik yang digunakan untuk
usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar 40% dari total
seluruh biaya listrik yang digunakan. Biaya listrik yang digunakan
untuk proses produksi cireng selama bulan November adalah sebesar
Rp. 63.200.
Bahan bakar gas LPG digunakan untuk proses pemasakan isi cireng
serta untuk merebus air yang akan dijadikan adonan untuk kulit cireng.
Selama bulan November cireng menggunakan 26 tabung gas LPG
36

berukuran 3 kg. Sedangkan biaya air yang digunakan untuk menunjang


kegiatan produksi terdiri dari biaya air untuk rumah tangga dan
konsumsi air yang dugunakan untuk usaha. Total seluruh biaya untuk
penggunaan air untuk bulan november adalah sebesar Rp. 23.000.
Jumlah konsumsi biaya air rumah tangga diasumsikan mempunyai
persentase sebesar 80% dari total biaya air PDAM. Hal tersebut
dikarenakan jumlah pemakaian rumah tangga yang lebih banyak
dibandingkan dengan pemakaian usaha. Sedangkan konsumsi air yang
digunakan untuk usaha produksi cireng mempunyai persentase sebesar
20% dari total seluruh biaya air yang digunakan untuk proses
pembersihan bahan-bahan mentah cabai, dan lain-lain maupun air
digunakan untuk proses pembuatan adonan serta proses memasak isian
untuk cireng. Biaya air yang digunakan untuk proses produksi cireng
selama bulan November adalah sebesar Rp. 4.600. Biaya overhead
variabel produksi Cireng Cageur Grup selama bulan November
disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Biaya overhead pabrik variabel produksi UKM
Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Overhead Pabrik Variabel Biaya (Rupiah)
Biaya box karton 440.100
Biaya bahan bakar gas LPG 390.000
Biaya listrik 62.300
Biaya air PDAM 4.600
Total 897.000
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah)

4.5. Penetapan Standar

Penetapan standar digunakan dalam menetapkan harga dan jumlah


kuantitas biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar
memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran
pada kegiatan produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi.
Penetapan standar harga beli bahan baku Cireng Cageur Grup didapatkan
37

dari survei langsung pada toko penjual bahan baku yang berada di pasar
tradisional dekat lokasi produksi, toko Yoek dan pasar kebon kembang.
Bahan baku untuk produksi cireng mencakup tepung terigu, kornet sapi,
ayam fillet, cabai rawit merah, garam, keju, minyak goreng, bumbu
penyedap masakan, pengembang, sagu, penyedap rasa, dan susu skim.
Standar harga bahan baku cireng selama bulan November 2011 adalah
tepung terigu Rp. 7.583 per kg, kornet sapi Rp. 8.750 per kaleng, ayam fillet
Rp. 37.333 per kg, cabe rawit merah Rp. 17.875 per kg, garam Rp. 500 per
bks, keju Rp. 55.833 per kg, minyak goreng Rp. 11.833 per lt, bumbu
penyedap masakan Rp. 350 per bks, pengembang Rp. 39.333 per kg, sagu
Rp. 10.500 per kg, penyedap rasa Rp. 23.500 per kg, dan susu skim Rp.
20.750 per kg.
Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah cireng
adalah 0,00594 kg tepung terigu, 0,01360 kg kornet sapi, 0,00500 kg ayam
fillet, 0,00200 kg cabe rawit merah, 0,000120 kg garam, 0,00920 kg keju,
0,00015 lt minyak goreng, 0,000020 kg bumbu penyedap masakan,
0,000030 kg pengembang, 0,01203 kg sagu, 0,000179 kg penyedap rasa,
dan 0,00055 kg susu skim. Berikut ini komposisi bahan baku yang
digunakan dalam produksi cireng rasa ayam pedas, kornet pedas, dan keju
disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Standar bahan baku cireng per unit
Jenis Cireng

Bahan Baku
Ayam Pedas Kornet Pedas Keju

Tepung terigu (kg) 0,00594 0,00594 0,00594


Kornet Sapi (kg) 0 0,01360 0
Ayam Fillet (kg) 0,00500 0 0
Cabe Rawit Merah (kg) 0,00200 0,00200 0
Garam (kg) 0,000120 0,000120 0,000120
Keju (kg) 0 0 0,00920
Minyak Goreng (lt) 0,00015 0,00015 0
Bumbu penyedap (kg) 0,000020 0,000020 0
Pengembang (kg) 0,000030 0,000030 0,000030
Sagu (kg) 0,01203 0,01203 0,01203
38

Lanjutan Tabel 5.
Penyedap rasa (kg) 0,000179 0,000179 0,000179
Susu Skim (kg) 0,00055 0,00055 0,00055
Sumber: Data UKM Cireng Cageur Grup (diolah)
Penetapan standar jam kerja Cireng Cageur Grup ditetapkan oleh
pemilik selama 7 jam kerja setiap hari. Tarif upah standar Cireng Cageur
Grup setiap hari sebesar Rp. 30.000 per orang sehingga tarif upah standar
per jam sebesar Rp. 4.286. Penetapan standar biaya overhead pabrik
ditentukan oleh pemilik berdasarkan kebutuhan yang diperlukan selama
proses produksi cireng.

4.6. Analisis Varians

4.6.1 Analisis Varians Bahan Baku Langsung


Analisis varians bahan baku langsung terdiri dari varians harga dan
varians efisiensi pemakaian.
a. Analisis varians harga bahan baku langsung
Analisis varians harga bahan baku langsung rata-rata disajikan pada
Tabel 6.
Tabel 6. Analisis varians rata-rata harga bahan baku langsung Cireng
Cageur Grup bulan November 2011
Analisis Varians Rata-Rata Harga Bahan Baku (Rp)

Bahan Baku Standar Realisasi Kuantitas Analisis


Harga Harga Aktual Varians U/F Varians
(SP) (AP) (AQ) (MPV)
Tepung terigu (kg) 7.583 5.673 0,00593 -11,33 F 25,19%
Kornet Sapi (kg) 8.750 7.917 0,01261 -10,50 F 9,52%
Ayam Fillet (kg) 37.333 36.467 0,00493 -4,27 F 2,32%
Cabe Rawit Merah (kg) 17.875 17.467 0,00205 -0,84 F 2,28%
Garam (kg) 500 474 0,000118 -0,003 F 5,20%
Keju (kg) 55.833 52.750 0,00909 -28,02 F 5,52%
Minyak Goreng (lt) 11.833 11.750 0,00014 -0,01 F 0,70%
Bumbu penyedap (kg) 350 308 0,000018 -0,001 F 12,00%
Pengembang (kg) 39.333 40.000 0,000029 0,02 U -1,70%
Sagu (kg) 10.500 10.140 0,01206 -4,34 F 3,43%
Penyedap rasa (kg) 23.500 21.500 0,000178 -0,36 F 8,51%
Susu Skim (kg) 20.750 20.000 0,00058 -0,44 F 3,61%
39

1. Tepung Terigu
Bahan baku tepung terigu selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 7.583 per kg dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 5.673 per kg. Varians yang
terjadi antara harga tepung terigu standar dengan harga aktual
bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 11,33
dengan rataan persentase varians 25,19%. Varians yang terjadi
disebabkan karena bahan baku tepung terigu dibeli dalam kemasan
yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan
dengan pembelian tepung terigu dalam kemasan kecil.
2. Kornet Sapi
Bahan baku kornet sapi selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp.8.750 per kaleng dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 7.917 per kaleng. Varians yang
terjadi antara harga kornet sapi standar dengan harga aktual bersifat
favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 10,50 dengan
rataan persentase varians 9,52%. Varians yang terjadi disebabkan
karena pembelian kornet sapi dibeli dalam kuantitas yang lebih
besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan
pembelian kuantitas kecil.
3. Ayam Fillet
Bahan baku ayam fillet selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 37.333 per kg dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 36.467 per kg. Varians yang
terjadi antara harga ayam fillet standar dengan harga aktual bersifat
favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 4,27 dengan
rataan persentase varians 2,32%. Varians yang terjadi disebabkan
karena pembelian ayam fillet dilakukan di kios bahan baku
langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
kios bahan baku lainnya.
40

4. Cabe Rawit Merah


Bahan baku cabe rawit merah selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 17.875 per bungkus
dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 17.467 per bungkus. Varians
yang terjadi antara harga standar cabe rawit merah dengan harga
aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar
Rp. 0,84 dengan rataan persentase varians 2,28%. Varians yang
terjadi disebabkan karena pembelian cabe rawit merah dilakukan di
kios bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan kios bahan baku lainnya.
5. Garam
Bahan baku garam selama bulan November 2011 mempunyai
rataan standar harga sebesar Rp. 500 per bungkus dan rataan
realisasi harga sebesar Rp. 474 per bungkus. Varians yang terjadi
antara harga garam standar dengan harga aktual bersifat favorable
(F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,003 dengan rataan
persentase varians 5,20%. Varians yang terjadi karena garam dibeli
dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih murah
dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil.
6. Keju
Bahan baku keju selama bulan November 2011 mempunyai
rataan standar harga sebesar Rp. 55.833 per kg dan rataan realisasi
harga sebesar Rp. 52.750 per kg. Varians yang terjadi antara harga
keju standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 28,02 dengan rataan persentase
varians 5,52%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian
keju dilakukan di toko bahan baku langganan dengan harga yang
lebih murah dibandingkan dengan toko bahan baku kue lainnya.
7. Minyak Goreng
Bahan baku minyak goreng selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 11.833 per lt dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 11.750 per lt. Varians yang
41

terjadi antara harga minyak goreng standar dengan harga aktual


bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,01
dengan rataan persentase varians 0,70%. Varians yang terjadi
disebabkan karena minyak goreng dibeli dalam jumlah yang
banyak sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga
satuan kilo.
8. Bumbu Penyedap Masakan
Bahan baku bumbu penyedap masakan selama bulan
November 2011 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 350
per bungkus dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 308 per
bungkus. Varians yang terjadi antara harga bumbu penyedap
masakan standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan persentase
varians 12%. Varians yang terjadi disebabkan karena bumbu
penyedap masakan dibeli dalam jumlah yang banyak sehingga
harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan per
bungkus.
9. Pengembang
Bahan baku pengembang selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 39.333 per bungkus
dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 40.000 per bungkus. Varians
yang terjadi antara harga pengembang standar dengan harga aktual
bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar
Rp. 0,02 dengan rataan persentase varians 1,70%. Varians ini
terjadi karena pembelian dilakukan di toko bahan baku yang
menjual pengembang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan toko bahan baku lainnya.
10. Sagu
Bahan baku sagu selama bulan November 2011 mempunyai
rataan standar harga sebesar Rp. 10.500 per kg dan rataan realisasi
harga sebesar Rp. 10.140 per kg. Varians yang terjadi antara harga
sagu standar dengan harga aktual bersifat favorable (F) atau
42

menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 3,93 dengan rataan persentase


varians 3,43%. Varians yang terjadi disebabkan karena bahan baku
sagu dibeli dalam kemasan yang lebih besar sehingga harganya
lebih murah dibandingkan dengan pembelian tepung dalam
kemasan kecil.
11. Penyedap Rasa
Bahan baku penyedap rasa selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 23.500 per kg dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 21.500 per kg. Varians yang
terjadi antara harga penyedap rasa standar dengan harga aktual
bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,36
dengan rataan persentase varians 8,51%. Varians yang terjadi
karena penyedap rasa dibeli dalam kuantitas yang lebih besar
sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian
kuantitas kecil. Selain itu harga penyedap rasa lebih murah karena
pembeliannya dilakukan di toko bahan baku langganan
dibandingkan toko bahan baku lainnya.
12. Susu Skim
Bahan baku susu bubuk selama bulan November 2011
mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 20.750 per kg dan
rataan realisasi harga sebesar Rp. 20.000 per kg. Varians yang
terjadi antara harga susu bubuk standar dengan harga aktual
bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,44
dengan rataan persentase varians 3,61%. Varians yang terjadi
disebabkan karena pembelian susu bubuk dilakukan di toko bahan
baku langganan dengan harga yang lebih murah dibandingkan
dengan toko bahan baku lainnya.
b. Analisis varians efisiensi bahan baku langsung
Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku langsung
disajikan pada Tabel 7.
43

Tabel 7. Analisis varian rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku


langsung UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011.

Analisis Varians Rata-Rata Kuantitas Bahan Baku (Rp)

Bahan Baku Standar Realisasi Standar Analisis


Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Varians
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
Tepung terigu (kg) 0,00594 0,00593 7.583 -0,08 F 0,17%
Kornet Sapi (kg) 0,01360 0,01261 8.750 -8,66 F 7,28%
Ayam Fillet (kg) 0,00500 0,00493 37.333 -2,61 F 1,40%
Cabe Rawit Merah (kg) 0,00200 0,00205 17.875 0,89 U -2,50%
Garam (kg) 0,000120 0,000118 500 0 F 1,67%
Keju (kg) 0,00920 0,00909 55.833 -6,14 F 1,20%
Minyak Goreng (lt) 0,00015 0,00014 11.833 -0,12 F 6,67%
Bumbu penyedap (kg) 0,000020 0,000018 350 -0,001 F 10,00%
Pengembang (kg) 0,000030 0,000029 39.333 -0,04 F 3,33%
Sagu (kg) 0,01203 0,01206 10.500 0,31 U -0,25%
Penyedap rasa (kg) 0,000179 0,000178 23.500 -0,02 F 0,56%
Susu Skim (kg) 0,00055 0,00058 20.750 0,62 U -5,45%

1. Tepung Terigu
Bahan baku tepung terigu mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0.00594 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0.00593 kg
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,08 dengan rataan persentase
varians 0,17%. Varians yang terjadi disebabkan karena sering
terjadi pengurangan pemakaian bahan baku tepung agar
mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat.
2. Kornet Sapi
Bahan baku kornet sapi mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0,01360 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,01261 kg
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 8,66 dengan rataan persentase
varians 7,28 %. Kornet sapi merupakan bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi cireng rasa kornet sehingga
44

varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat


ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu
seringkali terjadi pengurangan penggunaan kornet sapi untuk
mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
3. Ayam Fillet
Bahan baku ayam fillet mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0,00500 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00493 kg
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2,61 dengan rataan persentase
varians 1,40 %. Ayam fillet merupakan bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi cireng rasa ayam pedas sehingga
varians yang terjadi disebabkan karena belum adanya standar alat
ukur yang pas guna mengetahui standar pasti, oleh sebab itu
seringkali terjadi pengurangan penggunaan ayam fillet untuk
mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
4. Cabe Rawit Merah
Bahan baku cabe rawit merah mempunyai rataan standar
efisiensi sebesar 0,00200 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar
0,00205 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi
antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U)
atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,89 dengan rataan
persentase varians 2,50 %. Cabe rawit merah merupakan bahan
baku yang digunakan dalam proses produksi penambahan isian
cireng rasa ayam dan cireng rasa kornet. Varians ini terjadi karena
sering terjadi penambahan bahan baku cabe rawit merah untuk
mendapatkan rasa cireng yang lebih tajam dan banyak disukai
pembeli.
5. Garam
Bahan baku garam mempunyai rataan standar efisiensi sebesar
0,000120 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000118 kg
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
45

standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau


menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan persentase
varians 1,67 %. Varians ini terjadi karena penggunaan garam
dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok
garam yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya.
6. Keju
Bahan baku keju mempunyai rataan standar efisiensi sebesar
0,00920 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00909 kg selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 6,14 dengan rataan persentase varians 1,20 %.
Keju merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan
karena terjadi pengurangan pemakaian keju pada isi cireng. Keju
merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan karena
belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar
pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan
keju untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
7. Minyak Goreng
Bahan baku minyak goreng mempunyai rataan standar
efisiensi sebesar 0,00015 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar
0,00014 kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi
antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,12 dengan rataan persentase
varians 6,67 %. Varians ini terjadi karena penggunaan minyak
goreng disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan dijadikan
isian cireng.
8. Bumbu Penyedap Masakan
Bahan baku bumbu penyedap masakan mempunyai rataan
standar efisiensi sebesar 0,000020 kg dan rataan realisasi efisiensi
sebesar 0,000018 kg selama bulan November 2011. Varians yang
46

terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable


(F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,001 dengan rataan
persentase varians 10,00%. Varians ini terjadi karena penggunaan
bumbu penyedap masakan dilakukan secukupnya maka oleh sebab
itu terjadi kelebihan stok bumbu penyedap masakan yang dapat
digunakan kembali untuk proses produksi selanjutnya.
9. Pengembang
Bahan baku pengembang mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0,000030 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000029
kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,04 dengan rataan persentase
varians 3,33 %. Varians ini terjadi karena jumlah pemakaian
pengembang hanya digunakan secukupnya untuk dapat membuat
hasil tekstur adonan kulit cireng yang tepat.
10. Sagu
Bahan baku sagu mempunyai rataan standar efisiensi sebesar
0,01203 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,01206 kg selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,31 dengan rataan persentase
varians 0,25 %. Varians ini sering terjadi karena penambahan
bahan baku sagu untuk mendapatkan adonan kulit cireng yang
tepat..
11. Penyedap Rasa
Bahan baku penyedap rasa mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0,000179 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,000178
kg selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,02 dengan rataan persentase
varians 0,56 %. Varians ini terjadi karena penggunaan penyedap
rasa dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan
47

stok penyedap rasa yang dapat digunakan kembali untuk produksi


selanjutnya.
12. Susu Skim
Bahan baku susu skim mempunyai rataan standar efisiensi
sebesar 0,00055 kg dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,00058 kg
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,62 dengan rataan persentase
varians 5,45 %. Varians yang terjadi disebabkan karena sering
terjadi penambahan pemakaian bahan baku susu skim agar
mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat dan lembut.
c. Analisis varians total bahan baku langsung
Analisis varians total bahan baku langsung merupakan gabungan
antara varians rata-rata harga bahan baku langsung dan varians rata-rata
efisiensi pemakaian bahan baku langsung. Analisis varians total bahan
baku langsung Cireng Cageur Grup disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis varians total rata-rata bahan baku langsung UKM
Cireng Cageur Grup bulan November 2011

Biaya Standar Biaya Aktual Analisis


Bahan Baku U/F Varians
(SP x SQ) (AP x AQ) Varians
Tepung terigu (kg) 45,04 33,64 -11,40 F 25,31%
Kornet Sapi (kg) 119 99,83 -19,17 F 16,11%
Ayam Fillet (kg) 186,67 179,78 -6,88 F 3,69%
Cabe Rawit Merah (kg) 35,75 35,81 0,06 U -0,17%
Garam (kg) 0,060 0,056 -0,004 F 6,78%
Keju (kg) 513,6636 479,50 -34,17 F 6,65%
Minyak Goreng (lt) 1,77 1,65 -0,13 F 7,32%
Bumbu penyedap (kg) 0,007 0,006 -0,001 F 20,80%
Pengembang (kg) 1,18 1,16 -0,02 F 1,69%
Sagu (kg) 126,32 122,29 -4,03 F 3,19%
Penyedap rasa (kg) 4,21 3,83 -0,38 F 9,02%
Susu Skim (kg) 11,41 11,60 0,19 U -1,64%

1. Tepung Terigu
Bahan baku tepung mempunyai biaya standar rata-rata sebesar
Rp. 45,04 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 33,64 selama bulan
48

November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan


biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu
sebesar Rp. 11,40 dengan rataan persentase varians 25,31 %.
Varians ini terjadi karena pembelian bahan baku tepung terigu
dilakukan dalam kemasan yang lebih besar sehingga harga belinya
lebih murah. Selain itu pembelian tepung terigu dilakukan pada
toko yang harganya lebih murah dibandingkan dengan toko bahan
baku lainnya. Dan juga dalam proses produksi sering terjadi
pengurangan pemakaian bahan baku tepung agar mendapatkan
tekstur adonan kulit cireng yang tepat
2. Kornet Sapi
Bahan baku kornet sapi mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 119 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 99,83 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 19,17 dengan rataan persentase varians 16,11 %.
Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian kornet sapi
dibeli dalam kuantitas yang lebih besar sehingga harganya lebih
murah dibandingkan dengan pembelian kuantitas kecil. Selain itu
kornet sapi merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi cireng rasa kornet sehingga varians yang terjadi
disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna
mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi
pengurangan penggunaan kornet sapi untuk mengantisipasi
kelebihan produksi yang ada.
3. Ayam Fillet
Bahan baku ayam fillet mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 186,67 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 179,78
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6,88 dengan rataan persentase
varians 3,69 %. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian
49

ayam fillet dilakukan di kios bahan baku langganan dengan harga


yang lebih murah dibandingkan dengan kios bahan baku lainnya.
Ayam fillet merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi cireng rasa ayam pedas sehingga varians yang terjadi
disebabkan karena belum adanya standar alat ukur yang pas guna
mengetahui standar pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi
pengurangan penggunaan ayam fillet untuk mengantisipasi
kelebihan produksi yang ada.
4. Cabe Rawit Merah
Bahan baku cabe rawit merah mempunyai biaya standar rata-
rata sebesar Rp. 35,75 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 35,81
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,06 dengan rataan persentase
varians 0,17 %. Varians ini terjadi karena sering terjadi
penambahan bahan baku cabe rawit merah untuk mendapatkan rasa
cireng yang lebih tajam dan banyak disukai pembeli.
5. Garam
Bahan baku garam mempunyai biaya standar rata-rata sebesar
Rp. 0,060 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 0,056 selama bulan
November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan
biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu
sebesar Rp.0,004 dengan rataan persentase varians 6,78 %.Varians
yang terjadi karena garam dibeli dalam kuantitas yang lebih besar
sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan pembelian
kuantitas kecil. Varians ini terjadi karena penggunaan garam
dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok
garam yang dapat digunakan kembali untuk produksi selanjutnya.
6. Keju
Bahan baku keju mempunyai biaya standar rata-rata sebesar
Rp. 513,66 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 479,50 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
50

dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,


yaitu sebesar Rp. 34,17 dengan rataan persentase varians 6,65 %.
Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian keju dilakukan
di toko bahan baku langganan dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan toko bahan baku kue lainnya dan juga Keju
merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
cireng rasa keju sehingga varians yang terjadi disebabkan karena
belum adanya standar alat ukur yang pas guna mengetahui standar
pasti, oleh sebab itu seringkali terjadi pengurangan penggunaan
keju untuk mengantisipasi kelebihan produksi yang ada.
7. Minyak Goreng
Bahan baku minyak goreng mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 1,77 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1,65 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 0,13 dengan rataan persentase varians 7,32 %.
Varians yang terjadi disebabkan karena minyak goreng dibeli
dalam jumlah yang banyak sehingga harganya lebih murah
dibandingkan dengan harga satuan kilo serta apabila dilihat dari
kuantitasnya. Varians ini terjadi karena penggunaan minyak goreng
disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan dijadikan isian
cireng.
8. Bumbu Penyedap Masakan
Bahan baku bumbu penyedap masakan mempunyai biaya
standar rata-rata sebesar Rp. 0,007 dan biaya aktual rata-rata
sebesar Rp. 0,006 selama bulan November 2011. Varians yang
terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable
(F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp.0,001 dengan rataan
persentase varians 20,80%. Varians yang terjadi disebabkan karena
bumbu penyedap masakan dibeli dalam jumlah yang banyak
sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga satuan
per bungkus serta karena penggunaan bumbu penyedap masakan
51

dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi kelebihan stok


bumbu penyedap masakan yang dapat digunakan kembali untuk
proses produksi selanjutnya.
9. Pengembang
Bahan baku pengembang mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 1,18 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1,16 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 0,02 dengan rataan persentase varians 1,69 %.
Varians ini terjadi karena jumlah pemakaian pengembang hanya
digunakan secukupnya untuk dapat membuat hasil tekstur adonan
kulit cireng yang tepat.
10. Sagu
Bahan baku sagu mempunyai biaya standar rata-rata sebesar
Rp. 126,32 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 122,29 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 4,03 dengan rataan persentase varians 3,19 %.
Varians yang terjadi disebabkan karena bahan baku sagu dibeli
dalam kemasan yang lebih besar sehingga harganya lebih murah
dibandingkan dengan pembelian tepung dalam kemasan kecil juga
disertai dengan sering terjadinya pengurangan pemakaian bahan
baku sagu agar mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat.
11. Penyedap Rasa
Bahan baku penyedap rasa mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 4,21 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 3,83 selama
bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya standar
dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan,
yaitu sebesar Rp. 0,38 dengan rataan persentase varians 9,02 %.
Varians yang terjadi karena penyedap rasa dibeli dalam kuantitas
yang lebih besar sehingga harganya lebih murah dibandingkan
dengan pembelian kuantitas kecil. Selain itu harga penyedap rasa
52

lebih murah karena pembeliannya dilakukan di toko bahan baku


langganan dibandingkan toko bahan baku lainnya serta penggunaan
penyedap rasa dilakukan secukupnya maka oleh sebab itu terjadi
kelebihan stok penyedap rasa yang dapat digunakan kembali untuk
produksi selanjutnya.
12. Susu Skim
Bahan baku susu skim mempunyai biaya standar rata-rata
sebesar Rp. 11,41 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 11,60
selama bulan November 2011. Varians yang terjadi antara biaya
standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 0,19 dengan rataan persentase
varians 1,64 %. Varians yang terjadi disebabkan karena sering
terjadi penambahan pemakaian bahan baku susu skim agar
mendapatkan tekstur adonan kulit cireng yang tepat dan lembut.
4.6.2 Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung
Analisis varians tenaga kerja langsung terdiri dari varians tarif
tenaga kerja langsung dan varians efisiensi tenaga kerja langsung.
1. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung
Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung disajikan pada
Tabel 9.
Tabel 9. Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja langsung
Cireng Cageur Grup bulan November 2011

Tarif Upah Tarif Upah Jam TKL Analisis


Standar per Aktual per Aktual Varians U/F Varians
Jam (SR) Jam (AR) (AH) (LRV)

4.286 4.912 6,2 3881,2 U -14,61%

Tarif upah standar yang ditetapkan pemilik Cireng Cageur Grup


selama satu bulan mempunyai rataan Rp. 4.286 per jam dan tarif upah
aktual selama bulan November 2011 mempunyai rataan sebesar Rp.
4.912. Jam kerja aktual produksi Cireng Cageur Grup selama bulan
November mempunyai rataan sebesar 6,2 jam. Varians yang terjadi
antara tarif tenaga kerja langsung standar dengan tarif aktual bersifat
53

unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 3881,2


dengan rataan persentase varians 14,61%. Varians ini terjadi karena
penyelesaian proses produksi yang lebih cepat dari jam kerja standar
sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja langsung per jam produksi
aktual yang diterima karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif
tenaga kerja langsung standar yang telah ditetapkan oleh pemilik.
2. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung
Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung rata-rata
disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung
Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Jam TKL Jam TKL Tarif Upah Analisis
Standar Aktual Standar per Varians U/F Varians
(SH) (AH) Jam (SR) (LEV)
7 6,2 4.286 -3428,8 F 11,43%

Jam tenaga kerja langsung standar yang ditetapkan pemilik


Cireng Cageur Grup setiap hari produksi mempunyai rataan 7 jam
dan selama bulan November 2011 Cireng Cageur Grup mempunyai
rataan jam tenaga kerja langsung aktual 6,2 jam dengan tarif upah
standar mempunyai rataan Rp. 4.286 per jam. Varians yang terjadi
antara jam tenaga kerja langsung standar dengan jam kerja aktual
bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar 3.428
dengan rataan persentase varians 11,43 %. Varians ini terjadi
karena Cireng Cageur Grup memproduksi cireng dalam jumlah
yang tidak sama setiap harinya sehingga penyelesaian proses
produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan jam kerja standar.
4.6.3 Analisis Varians Overhead Pabrik
i. Analisis varians overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik tetap Cireng Cageur Grup berupa biaya
penyusutan peralatan yang digunakan dalam proses produksi yaitu
kompor gas, blender, freezer, roller, dan peralatan masak.
Perhitungan penyusutan peralatan produksi menggunakan metode
garis lurus dengan cara mengurangi nilai pembelian peralatan
54

dengan nilai sisa peralatan, kemudian dibagi dengan umur


ekonomis yang dimiliki peralatan. Berdasarkan perhitungan
menggunakan metode garis lurus, didapatkan beban penyusutan
peralatan produksi Cireng Cageur Grup yaitu kompor gas sebesar
Rp. 140 per hari, blender sebesar Rp. 420 per hari, freezer sebesar
Rp. 1.180 per hari, roller sebesar Rp. 520 per hari, dan peralatan
masak sebesar Rp. 2360 per hari. Varians overhead pabrik tetap
selama bulan November 2011 sebesar 0 atau tidak ada varians.
ii. Analisis varians overhead pabrik variabel
Analisis varians overhead pabrik variabel terdiri dari varians
pengeluaran overhead variabel dan varians efisiensi overhead
variabel.
a. Analisis varians overhead variabel pembiayaan
Analisis varians overhead pabrik variabel pembiayaan selama
bulan November 2011 disajikan dalam Tabel 11.
Tabel 11. Analisis varians overhead variabel pembiayaan Cireng
Cageur Grup bulan November 2011
Tarif
Tarif Aktual Jam
Standar Analisis
Overhead Pabrik Overhead TKL
Overhead Varians U/F Varians
Variabel Variabel Aktual
Variabel (VOSV)
(AVOR) (AH)
(SVOR)
Biaya box karton 450.000 440.100 6,2 -61.380 F 2,20%
Bahan bakar gas
450.000 390.000 6,2 -372.000 F 13,33%
LPG

Listrik 70.000 62.300 6,2 -47.740 F 11,00%

Air 10.000 4.600 6,2 -33.480 F 54,00%

1. Box karton
Box karton yang digunakan sebagai tempat
pengemasan cireng mempunyai tarif standar overhead
variabel sebesar Rp. 450.000 dan tarif aktual overhead
variabel selama bulan November 2011 sebesar Rp. 440.100
dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam.
55

Varians yang terjadi bersifat favorable (F) atau


menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 61.380 dengan rataan
persentase varians 2,20 %. Varians ini terjadi karena
produksi cireng selama bulan November 2011 kurang dari
standar jumlah produksi yang ditetapkan sehingga
pemakaian box karton disesuaikan dengan jumlah cireng
yang diproduksi.
2. Bahan bakar gas LPG
Pemakaian bahan bakar gas LPG mempunyai tarif
standar overhead variabel sebesar Rp. 450.000 dan tarif
aktual overhead variabel selama bulan November 2011
sebesar Rp. 390.000 dengan jam kerja aktual tenaga kerja
langsung 6,2 jam. Varians yang terjadi bersifat favorable
(F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 372.000 dengan
rataan persentase varians 13,33%. Varians ini terjadi karena
pemakaian bahan bakar gas LPG hanya digunakan ketika
pembuatan isian cireng dan pemasakan air untuk pembuatan
adonan.
3. Listrik
Konsumsi listrik mempunyai tarif standar overhead
variabel sebesar Rp. 70.000 dan tarif aktual overhead
variabel selama bulan November 2011 sebesar Rp. 62.300
dengan jam kerja aktual tenaga kerja langsung 6,2 jam.
Varians yang terjadi bersifat favorable (F) atau
menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 47.740 dengan rataan
persentase varians 11 %. Varians ini terjadi karena biaya
konsumsi listrik pada bulan November 2011 kurang dari
standar biaya listrik yang ditetapkan sebelumnya.
4. Air
Penggunaan air untuk produksi cireng mempunyai tarif
standar overhead variabel sebesar Rp. 10.000 dan tarif
aktual overhead variabel selama bulan November 2011
56

sebesar Rp. 4.600 dengan jam kerja aktual tenaga kerja


langsung 6,2 jam. Varians yang terjadi bersifat favorable
(F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 33.480 dengan
rataan persentase varians 54 %. Varians ini terjadi karena
produksi cireng selama bulan November 2011 kurang dari
standar jumlah produksi yang ditetapkan sehingga
penggunaan air disesuaikan dengan kebutuhan selama
proses produksi cireng.
b. Analisis varians overhead variabel efisiensi
Analisis varians overhead pabrik variabel efisiensi selama
bulan November 2011 disajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12. Analisis varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Jam Tarif Standar


Jam TKL Analisis
Overhead Pabrik TKL Overhead
Standar Varians U/F Varians
Variabel Aktual Variabel
(SH) (VEOV)
(AH) (SVOR)

Biaya box karton 7 6,2 450.000 -360.000 F 11,43%


Bahan bakar gas
7 6,2 450.000 -360.000 F 11,43%
LPG

Listrik 7 6,2 70.000 -56.000 F 11,43%

Air 7 6,2 10.000 -8.000 F 11,43%

Varians overhead variabel efisiensi Cireng Cageur Grup


selama bulan November 2011 bersifat favorable (F) atau
menguntungkan dengan rataan persentase varians 11,43%. Varians
ini terjadi karena produksi cireng selama bulan November kurang
dari jumlah produksi standar cireng yang telah ditetapkan. sehingga
pengeluaran biaya overhead variabel menyesuaikan dengan
kebutuhan produksi cireng.

4.7. Uji Hipotesis

Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dapat
bersifat menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sehingga perlu
57

dilakukan pengendalian untuk mengetahui apakah varians tersebut masih


berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengendalian tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t (t-test) dengan
program aplikasi computer SPSS versi 16. Uji Hipotesis T-hitung Varians
harga dan varians efiensi bahan baku disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Uji hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi
bahan baku Cireng Cageur Grup bulan November 2011
Varians Harga Varians Efisiensi
Bahan Baku
Thitung Thitung
Tepung terigu (kg) - -3,372
Kornet Sapi (kg) - -4,831
Ayam Fillet (kg) -9,351 -6,647
Cabe Rawit Merah (kg) -1,151 6,707
Garam (kg) -3,117 -6,420
Keju (kg) - -5,747
Minyak Goreng (lt) - -4,938
Bumbu penyedap masakan (kg) - -6,885
Pengembang (kg) - -4,065
Sagu (kg) -1,588 3,944
Penyedap rasa (kg) -21,541 -6,747
Susu Skim (kg) - 10,081

4.7.1 Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung


a. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku tepung
terigu karena harga realisasi tepung terigu selama bulan November
2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians
efisiensi bahan baku tepung terigu dalam produksi Cireng Cageur
Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -3,372 dan t tabel sebesar 0,063
dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29.
Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih
kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi dalam penggunaan bahan baku tepung terigu
berada dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada
efisiensi tepung terigu dapat dilihat pada Lampiran 35.
58

b. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku kornet
sapi karena harga realisasi kornet sapi selama bulan November 2011
adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians
efisiensi bahan baku kornet sapi dalam produksi Cireng Cageur
Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -4,831 dan t tabel sebesar 0,063
dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29.
Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih
kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi
penggunaan bahan baku kornet sapi masih dalam batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi kornet
sapi dapat dilihat pada Lampiran 36.
c. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku ayam fillet
dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -
9,351 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga
dan realisasi harga beli bahan baku ayam fillet masih dalam batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga ayam fillet
dapat dilihat pada Lampiran 37.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku ayam
fillet dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung

sebesar -6,647 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()


5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0.
Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar
efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku ayam fillet masih
dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians
efisiensi ayam fillet dapat dilihat pada Lampiran 38.
d. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku cabe rawit
merah dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung
59

sebesar -1,151 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()


5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga
dan realisasi harga beli bahan baku cabe rawit merah masih dalam
batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga cabe
rawit merah dapat dilihat pada Lampiran 39.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku cabe
rawit merah dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t
hitung sebesar 6,707 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan
() 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, maka
tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara
standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku cabe rawit
merah berada di luar batas pengendalian manajemen. Hasil uji t
pada varians efisiensi cabe rawit merah dapat dilihat pada
Lampiran 40.
e. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku garam dalam
produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -3,117
dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat
bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan
realisasi harga beli bahan baku garam berada di didalam batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga garam
dapat dilihat pada Lampiran 41.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku garam
dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar
-6,420 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka tolak H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi
60

dan realisasi penggunaan bahan baku garam berada di dalam batas


pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi garam
dapat dilihat pada Lampiran 42.
f. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku keju
karena harga realisasi keju selama bulan November 2011 adalah
sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi
bahan baku keju dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh
hasil t hitung sebesar -5,747 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf
signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel,

maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi
antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku keju
berada di dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada
varians efisiensi keju dapat dilihat pada Lampiran 43.
g. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku minyak
goreng karena harga realisasi minyak goreng selama bulan
November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan
pada varians efisiensi bahan baku minyak goreng dalam produksi
Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -4,938 dan t tabel

sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df)


29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung

lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hasil pengujian


menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi
dan realisasi penggunaan bahan baku minyak goreng masih berada
dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians
efisiensi minyak goreng dapat dilihat pada Lampiran 44.
h. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku bumbu
penyedap masakan karena harga realisasi bumbu penyedap masakan
selama bulan November 2011 adalah sama setiap harinya. Uji t
yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap
masakan dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung
sebesar -6,885 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan ()
61

5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh


kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi
dan realisasi penggunaan bahan baku bumbu penyedap masakan
berada di dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada
varians efisiensi bumbu penyedap masakan dapat dilihat pada
Lampiran 45.
i. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku
pengembang karena harga realisasi pengembang selama bulan
November 2011 adalah sama setiap harinya Uji t yang dilakukan
pada varians efisiensi bahan baku pengembang dalam produksi
Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -4,065 dan t tabel

sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df)


29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung

lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi
penggunaan bahan baku pengembang masih dalam batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi
pengembang dapat dilihat pada Lampiran 46.
j. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku sagu dalam
produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -1,588
dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat
bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga dan
realisasi harga beli bahan baku sagu masih dalam batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga sagu dapat
dilihat pada Lampiran 47.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku sagu
dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar
3,944 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
62

kesimpulan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, maka tolak H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar efisiensi
dan realisasi penggunaan bahan baku sagu di luar batas
pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians efisiensi sagu
dapat dilihat pada Lampiran 48.
k. Uji t yang dilakukan pada varians harga bahan baku penyedap rasa
dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil thitung sebesar -
21,541 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan
derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal
ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga
dan realisasi harga beli bahan baku penyedap rasa masih dalam
batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada varians harga
penyedap rasa dapat dilihat pada Lampiran 49.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi bahan baku
penyedap rasa dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil
t hitung sebesar -6,747 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan
() 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka
terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara
standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku penyedap
rasa masih dalam batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada
varians efisiensi penyedap rasa dapat dilihat pada Lampiran 50.
l. Uji t tidak dapat dilakukan pada varians harga bahan baku susu
skim karena harga realisasi susu skim selama bulan November 2011
adalah sama setiap harinya. Uji t yang dilakukan pada varians
efisiensi bahan baku susu skim dalam produksi Cireng Cageur Grup
diperoleh hasil t hitung sebesar 10,081 dan t tabel sebesar 0,063 dengan
taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df) 29. Berdasarkan uji t
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel,

maka tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi
antara standar efisiensi dan realisasi penggunaan bahan baku susu
63

skim masih di luar batas pengendalian manajemen. Hasil uji t pada


varians efisiensi susu skim dapat dilihat pada Lampiran 51.
4.7.2 Uji Hipotesis Tenaga Kerja langsung
Uji Hipotesis T-hitung tenaga kerja langsung Cireng Cageur Grup
disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Uji hipotesis t-hitung tenaga kerja langsung Cireng
Cageur Grup bulan November 2011
TKL thitung

Varians Tarif TKL 4,769

Varians Efisiensi TKL -4,678

Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja langsung dalam
produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar 4,769 dan t
tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat bebas (df)
29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih
besar dari t tabel, maka tolak H0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar tarif tenaga kerja langsung dan
realisasinya berada di luar batas pengendalian manajemen. Hal ini
terjadi karena tarif tenaga kerja langsung aktual per jam yang diterima
karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif tenaga kerja langsung
standar per jam yang telah ditetapkan. Hasil uji t pada varians tarif
tenaga kerja langsung dapat dilihat pada lampiran 52.
Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja langsung
dalam produksi Cireng Cageur Grup diperoleh hasil t hitung sebesar -
4,678 dan t tabel sebesar 0,063 dengan taraf signifikan () 5% dan derajat
bebas (df) 29. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t
hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa
varians yang terjadi antara standar efisiensi dan realisasi efisiensi
tenaga kerja langsung masih dalam batas pengendalian manajemen.
Hasil uji t pada varians efisiensi tenaga kerja langsung dapat dilihat
pada lampiran 53.
64

4.7.3 Uji Hipotesis Overhead Pabrik


Cireng Cageur Grup menetapkan biaya standar terhadap biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung untuk satu unit cireng,
sedangkan biaya standar overhead pabrik tidak disiapkan untuk satuan
produksi tetapi untuk seluruh jumlah produksi berdasarkan jangka
waktu tertentu. Penelitian ini menganalisis biaya produksi Cireng
Cageur Grup selama bulan November 2011. Varians biaya overhead
pabrik tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi
varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. Hasil
analisis varians biaya overhead pabrik tetap dan overhead pabrik
variabel dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12.

4.8. Implikasi Manajerial

Penelitian biaya produksi selama bulan November 2011 pada UKM


Cireng Cageur Grup menunjukkan varians antara biaya standar dengan
biaya realisasinya. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa varians yang
terjadi antara standar harga beli bahan baku langsung dan harga realisasinya
terjadi karena pembelian bahan baku yang lebih murah dibandingkan
dengan harga standar. Hal ini dikarenakan pembelian bahan baku dilakukan
pada toko bahan baku yang lebih murah dibandingkan dengan toko lainnya
dan harga bahan baku dalam kemasan besar lebih murah dibandingkan
dengan kemasan kecil. Varians efisiensi bahan baku yang terjadi di Cireng
Cageur Grup disebabkan karena sering terjadinya penambahan bahan baku
pada proses produksi cireng, sehingga pemilik UKM seharusnya melakukan
peninjauan kembali dalam menetapkan standar efisiensi bahan baku.
Varians yang terjadi pada tarif tenaga kerja UKM Cireng Cageur Grup
disebabkan karena penyelesaian proses produksi yang lebih cepat dari jam
kerja standar sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja langsung aktual per
jam produksi yang diterima karyawan lebih tinggi. Sedangkan varians yang
terjadi pada efisiensi tenaga kerja UKM Cireng Cageur Grup disebabkan
jumlah produksi cireng yang kurang dari standar jumlah produksi sehingga
65

kegiatan produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan standar jam kerja
yang ditetapkan.
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah varians biaya
produksi yang terjadi antara biaya standar dan biaya realisasinya masih
berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengawasan harus tetap
dilakukan pada varians yang masih berada dalam batas pengendalian
manajemen agar varians yang terjadi pada proses produksi di masa datang
dapat diminimalisir. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa varians harga
pengembang dan tarif tenaga kerja langsung berada di luar batas
pengendalian manajemen. Solusi yang dapat dilakukan pemilik UKM
Cireng Cageur Grup adalah melakukan pembelian bahan baku pengembang
pada toko bahan baku lainnya yang lebih murah dibandingkan dengan
tempat pembelian sebelumnya. Selain itu varians yang terjadi pada efisiensi
bahan baku langsung disebabkan karena adanya penambahan penggunaan
bahan baku langsung sehingga pemilik UKM perlu meninjau kembali dalam
menetapkan standar penggunaan bahan baku. Varians yang terjadi pada tarif
tenaga tenaga kerja langsung disebabkan karena memproduksi cireng dalam
jumlah yang tidak sama setiap harinya sehingga penyelesaian proses
produksi cireng lebih cepat dibandingkan dengan jam kerja standar sehingga
pemilik UKM perlu meninjau kembali dalam menetapkan pembayaran tarif
yang berlaku berdasarkan jam kerja.
66

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Biaya standar sudah diterapkan oleh UKM Cireng Cageur Grup pada
biaya produksinya, bahan baku untuk setiap unit cireng adalah
0,00594 kg tepung terigu, 0,01360 kg kornet sapi, 0,00500 kg ayam
fillet, 0,00200 kg cabe rawit merah, 0,000120 kg garam, 0,00920 kg
keju, 0,00015 lt minyak goreng, 0,000020 kg bumbu penyedap
masakan, 0,000030 kg pengembang, 0,01203 kg sagu, 0,000179 kg
penyedap rasa, dan 0,00055 kg susu skim. Jam tenaga kerja langsung
standar Cireng Cageur Grup sebesar 7 jam untuk setiap hari produksi
dan tarif upah tenaga kerja langsung standar Cireng Cageur Grup
sebesar Rp. 4.286 per jam produksi. Biaya overhead tetap standar
meliputi biaya penyusutan kompor gas sebesar Rp. 140 per hari,
blender sebesar Rp. 420 per hari, freezer sebesar Rp. 1.180 per hari.
Roller sebesar Rp. 520 per hari dan peralatan masak sebesar Rp.
2.360 per hari. Biaya overhead variabel standar selama bulan
November 2011 meliputi biaya box karton sebesar Rp. 440.100,
biaya bahan bakar gas LPG Rp. 390.000, biaya listrik sebesar Rp.
62.300 dan biaya air sebesar Rp. 4.600.
b. Varians harga bahan baku yang digunakan selama bulan November
2011 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu, tepung terigu,
kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng, bumbu
penyedap masakan, pengembang, sagu, dan penyedap rasa.
Sedangkan varians harga bahan baku yang bersifat unfavorable atau
tidak menguntungkan adalah cabe rawit merah dan susu skim.
Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable atau tidak
menguntungkan dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat
favorable atau menguntungkan. Varians biaya overhead variabel
selama bulan November 2011 bersifat favorable atau
67

menguntungkan yaitu, box karton, bahan bakar gas LPG, listrik dan
air.
c. Varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas
pengendalian manajemen adalah ayam fillet, cabe rawit merah,
garam, sagu, dan penyedap rasa. Varians efisiensi bahan baku
langsung yang berada dalam batas pengendalian manajemen adalah
tepung terigu, kornet sapi, ayam fillet, garam, keju, minyak goreng,
bumbu penyedap masakan, pengembang, dan penyedap rasa. Uji
hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians
efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian
sedangkan varians tarif tenaga kerja langsung berada di luar batas
pengendalian.
2. Saran
Varians biaya produksi yang masih berada dalam batas pengendalian
manajemen harus tetap mendapat pengawasan dari pemilik UKM.
Pengawasan dilakukan agar varians biaya standar dengan realisasinya tidak
terlalu besar atau varians yang terjadi dapat diminimalisir sebaik mungkin.
Perhitungan harga pokok produksi untuk macam-macam rasa cireng
sebagai masukan dalam penetapan biaya standar produksi yang akan datang
agar efisiensi biaya produksi dapat berjalan dengan baik.
68

DAFTAR PUSTAKA

Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogyakarta.


Hansen, D. R. and M. M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen Edisi Tujuh.
Terjemahan dari : Manajement Accounting Seventh Edition. Salemba
Empat, Jakarta
Horngren, C. T., S. M. Datar, G. Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Penekanan
Manajerial Edisi Sebelas. Terjemahan dari : Cost Accounting; A Managerial
Emphasis Eleventh Edition. Indeks, Jakarta.

Ksheshariani, W. A. W. 2011. Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian


Biaya Produksi Studi Kasus UKM Wingko Babat Cap Kapal Terbang
Semarang. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kuswandi, 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan


dan Akuntansi Biaya. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya Edisi 5. Aditya Media, Yogyakarta.
Nafarin, 2003. Akuntansi; Pendekatan Siklus dan Pajak untuk Perusahaan Industri
dan Dagang. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Primiana, I. 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Alfabeta,


Bandung.

Rahman, R. 2012. Analisis Biaya Standar sebagai Alat Pengendalian Biaya


Produksi Studi Kasus UMKM Pia PiaKu! Bogor. Skripsi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Rony, H. 1990. Akuntansi Biaya; Pengantar untuk Perencanaan dan Pengendalian


Biaya Produksi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Wibowo, S. 2008. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Penebar Swadaya,
Depok.
Widiyastuti, S. 2007. Analisis Harga Pokok Produksi Produksi Tas Wanita Studi
Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor. Skripsi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
http://strategiefisiensi.com.[6 April 2012]
http://www.depkop.go.id.[15 Maret 2012]
http:// www.ekonomirakyat.org.[16 Desember 2011]
http://www.suaramerdeka.com.[23 Desember 2011]
69

LAMPIRAN
70

Lampiran 1. Kuesioner wawancara

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya Mai Yunan Tahir Zain
(H24096030), mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
memohon kesedian bapak/ibu untuk melakukan wawancara. Hasil wawancara
digunakan sebagai data primer untuk penelitian tugas akhir yang berjudul
Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi
Kasus : UKM Cireng Cageur Grup Bogor).

A. UKM Cireng Cageur Grup


1. Bagaimana sejarah berdirinya UKM Cireng Cageur Grup?
2. Apakah visi dan misi UKM Cireng Cageur Grup?
3. Bagaimana struktur organisasi UKM Cireng Cageur Grup ?
4. Apakah yang menjadi kelemahan dan ancaman UKM Cireng Cageur Grup
dalam melakukan usahanya?

B. Komponen Biaya Standar


1. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam produksi cireng?
2. Berapakah standar biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku
yang diperlukan dalam proses produksi cireng?
3. Berapakah standar upah karyawan dan bagaimanakah sistem upah pada
UKM Cireng Cageur Grup?
4. Berapakah standar jam kerja karyawan ?
5. Berapa jumlah karyawan yang bekerja pada UKM Cireng Cageur Grup?
6. Berapakah biaya pengeluaran overhead pabrik?
71

Lampiran 2. Jumlah produksi Cireng Cageur Grup bulan November 2011

Jumlah cireng
Tanggal
Ayam Pedas Kornet Pedas Keju

1 1000 1000 424


2 1000 1000 445
3 1000 1000 421
4 1500 1200 762
5 1500 1200 768
6 1500 1200 786
7 1500 1000 609
8 1000 1000 429
9 1000 1000 431
10 1000 1000 425
11 1500 1200 763
12 1500 1200 767
13 1500 1200 781
14 1500 1000 615
15 1000 1000 436
16 1000 1000 421
17 1000 1000 445
18 1500 1200 761
19 1500 1200 759
20 1500 1200 775
21 1500 1000 620
22 1000 1000 436
23 1000 1000 425
24 1000 1000 441
25 1500 1200 774
26 1500 1200 761
27 1500 1200 779
28 1000 1000 445
29 1000 1000 436
30 1000 1000 432
TOTAL 37500 32400 17572
72

Lampiran 3. Jumlah pemakaian aktual bahan baku cireng pada bulan November 2011
Jumlah pemakaian bahan baku
Bumbu
Tepung terigu Cornet Beef Ayam Cabe Rawit Garam Minyak Pengembang Penyedap Susu Skim
Tanggal Keju (kg) penyedap Sagu (kg)
(kg) (klg) Fillet (kg) Merah (kg) (bks) Goreng (lt) (kg) rasa (kg) (kg)
(bks)
1 14,4 13,60 5,00 4,00 0,29 3,90 0,30 0,040 0,0725 29,15 0,44 1,33
2 14,5 13,43 5,00 4,10 0,29 4,10 0,30 0,032 0,0700 29,35 0,43 1,35
3 14,35 13,60 4,90 4,20 0,29 3,85 0,25 0,036 0,0725 29,20 0,43 1,36
4 20,5 13,52 7,35 5,50 0,40 6,80 0,40 0,044 0,1000 41,70 0,61 1,97
5 20,5 13,60 7,40 5,50 0,40 6,90 0,40 0,040 0,0970 41,80 0,61 1,99
6 20,7 13,46 7,30 5,60 0,41 7,10 0,40 0,044 0,1025 42,30 0,62 2,04
7 18,4 13,43 7,40 5,20 0,37 5,60 0,30 0,040 0,0925 37,55 0,56 1,79
8 14,4 13,60 4,85 4,00 0,29 3,90 0,25 0,040 0,0720 29,35 0,43 1,39
9 14,5 13,60 5,00 4,00 0,29 3,90 0,30 0,032 0,0725 29,25 0,44 1,46
10 14,4 13,43 5,00 4,00 0,29 3,85 0,25 0,036 0,0720 29,40 0,43 1,44
11 20,5 13,60 7,50 5,60 0,41 6,90 0,40 0,048 0,1025 41,80 0,62 1,99
12 20,5 13,52 7,35 5,50 0,41 7,00 0,30 0,048 0,1025 41,70 0,62 1,98
13 20,7 13,46 7,40 5,50 0,41 7,10 0,40 0,056 0,1025 41,90 0,62 2,04
14 18,5 13,50 7,40 5,10 0,37 5,60 0,30 0,040 0,0925 37,60 0,56 1,77
15 14,5 13,50 5,00 4,00 0,29 3,90 0,30 0,032 0,0675 29,50 0,43 1,44
16 14,4 13,60 5,00 4,10 0,29 3,85 0,25 0,036 0,0725 29,00 0,44 1,34
17 14,5 13,60 4,85 4,00 0,29 4,00 0,25 0,040 0,0725 29,40 0,44 1,43
18 20,5 13,46 7,40 5,40 0,40 7,00 0,40 0,048 0,1020 41,75 0,61 2,01
19 20,5 13,46 7,50 5,40 0,41 6,90 0,35 0,048 0,1025 41,55 0,62 1,97
20 20,6 13,52 7,30 5,60 0,41 7,10 0,30 0,040 0,1025 42,00 0,62 2,05
21 18,5 13,50 7,35 5,20 0,37 5,70 0,30 0,044 0,0920 37,75 0,55 1,78
22 14,45 13,60 4,85 4,10 0,29 4,00 0,30 0,032 0,0725 29,45 0,44 1,41
23 14,4 12,75 4,90 4,20 0,29 3,80 0,30 0,040 0,0725 29,30 0,44 1,44
24 14,5 13,60 4,80 4,25 0,29 4,00 0,30 0,040 0,0725 29,30 0,44 1,36
25 20,5 13,60 7,50 5,60 0,41 7,10 0,30 0,048 0,1025 42,20 0,62 2,03
26 20,45 13,46 7,40 5,40 0,40 7,00 0,35 0,048 0,1020 41,65 0,61 1,99
27 20,6 13,60 7,30 5,50 0,41 7,10 0,40 0,048 0,1020 41,85 0,61 2,06
28 14,5 13,50 5,00 4,10 0,29 3,90 0,30 0,040 0,0725 29,50 0,44 1,39
29 14,5 13,60 4,90 4,20 0,29 4,00 0,25 0,040 0,0725 29,55 0,44 1,43
30 14,45 13,60 4,90 4,10 0,29 3,95 0,25 0,036 0,0700 29,25 0,43 1,37

72
73

Lampiran 4. Data harga pasar untuk tiga tempat penjualan bahan baku cireng
pada bulan November 2011
(dalam rupiah/Rp)

Cabe Rawit Merah (kg)

Bumbu penyedap (bks)


Minyak Goreng (lt)

Penyedap rasa (kg)


Tepung terigu (kg)
Tempat Pembelian

Pengembang (kg)
Cornet Beef (klg)

Ayam Fillet (kg)

Susu Skim (kg)


Garam (bks)

Sagu (kg)
Keju (kg)
minggu

A 8.000 8.500 36.000 15.000 500 55.000 12.000 350 40.000 10.000 23.000 20.000
1 B 7.500 9.000 36.000 16.000 500 55.000 12.000 350 39.000 10.500 23.000 21.000
C 7.500 8.500 37.000 16.000 500 57.500 11.500 350 39.000 10.000 24.000 20.500
A 8.000 8.500 37.000 17.000 500 55.000 12.000 350 40.000 10.500 23.000 20.000
2 B 7.500 9.000 38.000 17.500 500 55.000 12.000 350 39.000 10.500 23.000 21.000
C 7.500 8.500 37.000 18.000 500 57.500 11.500 350 39.000 11.000 24.000 20.500
A 8.000 9.000 37.000 18.000 500 55.000 12.000 350 40.000 10.000 23.000 21.000
3 B 7.500 9.000 38.000 19.000 500 55.000 12.000 350 39.000 10.500 24.000 21.000
C 7.000 8.500 38.000 19.000 500 57.500 11.500 350 39.000 10.500 24.000 21.000
A 8.000 9.000 38.000 19.000 500 55.000 12.000 350 40.000 11.000 23.000 21.000
4 B 7.500 9.000 38.000 20.000 500 55.000 12.000 350 39.000 10.500 24.000 21.000
C 7.000 8.500 38.000 20.000 500 57.500 11.500 350 39.000 11.000 24.000 21.000
Rata-rata 7.583 8.750 37.333 17.875 500 55.833 11.833 350 39.333 10.500 23.500 20.750

Keterangan:
A = Pasar warung jambu (dekat tempat produksi)
B = Pasar kebon kembang
C = Toko Yoek
74

Lampiran 5. Realisasi harga beli bahan baku UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011
Bahan Baku (dalam rupiah/Rp)

Tang Cabe
Ayam
gal Tepung Cornet Rawit Garam Keju
Fillet
terigu (kg) Beef (klg) Merah (bks) (kg)
(kg)
(kg)
1 5620 7917 36000 15000 488 52750
2 5620 7917 36000 15000 488 52750
3 5620 7917 36000 15000 488 52750
4 5620 7917 36000 15000 488 52750
5 5620 7917 36000 15000 488 52750
6 5620 7917 36000 15000 488 52750
7 5620 7917 36000 15000 488 52750
8 5620 7917 36000 15000 488 52750
9 5620 7917 36000 15000 488 52750
10 5620 7917 36000 15000 488 52750
11 5620 7917 36000 18000 488 52750
12 5620 7917 36000 18000 488 52750
13 5620 7917 36000 18000 488 52750
14 6020 7917 36000 18000 488 52750
15 6020 7917 36000 18000 488 52750
16 5620 7917 36000 18000 513 52750
17 6020 7917 37000 18000 513 52750
18 6020 7917 37000 18000 375 52750
19 5620 7917 37000 18000 375 52750
20 5620 7917 37000 18000 375 52750
21 5620 7917 37000 18000 375 52750
22 5620 7917 37000 18000 375 52750
23 5620 7917 37000 18000 500 52750
24 5620 7917 37000 20000 500 52750
25 5620 7917 37000 20000 500 52750
26 5620 7917 37000 20000 500 52750
27 5620 7917 37000 20000 500 52750
28 5620 7917 37000 20000 500 52750
29 5620 7917 37000 20000 500 52750
30 5620 7917 37000 20000 500 52750
75

Lanjutan lampiran 5.
Bahan Baku

Tanggal Minyak Bumbu Sagu


Susu
penyedap Pengembang Penyedap Skim
Goreng (kg)
(bks) (kg) rasa (kg) (kg)
(lt)

1 11750 308 40000 9800 22000 20000


2 11750 308 40000 9800 22000 20000
3 11750 308 40000 9800 22000 20000
4 11750 308 40000 9800 22000 20000
5 11750 308 40000 9800 22000 20000
6 11750 308 40000 9800 22000 20000
7 11750 308 40000 9800 22000 20000
8 11750 308 40000 9800 22000 20000
9 11750 308 40000 9800 22000 20000
10 11750 308 40000 9800 22000 20000
11 11750 308 40000 9800 22000 20000
12 11750 308 40000 9800 22000 20000
13 11750 308 40000 9800 22000 20000
14 11750 308 40000 9800 22000 20000
15 11750 308 40000 9800 22000 20000
16 11750 308 40000 9800 21000 20000
17 11750 308 40000 9800 21000 20000
18 11750 308 40000 9800 21000 20000
19 11750 308 40000 9800 21000 20000
20 11750 308 40000 9800 21000 20000
21 11750 308 40000 9800 21000 20000
22 11750 308 40000 9800 21000 20000
23 11750 308 40000 9800 21000 20000
24 11750 308 40000 14700 21000 20000
25 11750 308 40000 14700 21000 20000
26 11750 308 40000 9800 21000 20000
27 11750 308 40000 9800 21000 20000
28 11750 308 40000 9800 21000 20000
29 11750 308 40000 9800 21000 20000
30 11750 308 40000 10200 21000 20000
76

Lampiran 6. Realisasi kuantitas bahan baku UKM Cireng Cageur Grup


bulan November 2011

Bahan Baku
Cabe
Tanggal Tepung Cornet Ayam
Rawit Garam Keju
terigu Beef Fillet
Merah (kg) (kg)
(kg) (kg) (kg)
(kg)
1 0,00594 0,01360 0,00500 0,00200 0,000120 0,00920
2 0,00593 0,01343 0,00500 0,00205 0,000119 0,00921
3 0,00593 0,01360 0,00490 0,00210 0,000120 0,00914
4 0,00592 0,01126 0,00490 0,00204 0,000116 0,00892
5 0,00591 0,01133 0,00493 0,00204 0,000115 0,00898
6 0,00594 0,01122 0,00487 0,00207 0,000118 0,00903
7 0,00592 0,01343 0,00493 0,00208 0,000119 0,00920
8 0,00593 0,01360 0,00485 0,00200 0,000119 0,00909
9 0,00596 0,01360 0,00500 0,00200 0,000119 0,00905
10 0,00594 0,01343 0,00500 0,00200 0,000120 0,00906
11 0,00592 0,01133 0,00500 0,00207 0,000118 0,00904
12 0,00591 0,01126 0,00490 0,00204 0,000118 0,00913
13 0,00595 0,01122 0,00493 0,00204 0,000118 0,00909
14 0,00594 0,01350 0,00493 0,00204 0,000119 0,00911
15 0,00595 0,01350 0,00500 0,00200 0,000119 0,00894
16 0,00595 0,01360 0,00500 0,00205 0,000120 0,00914
17 0,00593 0,01360 0,00485 0,00200 0,000119 0,00899
18 0,00592 0,01122 0,00493 0,00200 0,000116 0,00920
19 0,00593 0,01122 0,00500 0,00200 0,000119 0,00909
20 0,00593 0,01126 0,00487 0,00207 0,000118 0,00916
21 0,00593 0,01350 0,00490 0,00208 0,000119 0,00919
22 0,00593 0,01360 0,00485 0,00205 0,000119 0,00917
23 0,00594 0,01275 0,00490 0,00210 0,000120 0,00894
24 0,00594 0,01360 0,00480 0,00213 0,000119 0,00907
25 0,00590 0,01133 0,00500 0,00207 0,000118 0,00917
26 0,00591 0,01122 0,00493 0,00200 0,000116 0,00920
27 0,00592 0,01133 0,00487 0,00204 0,000118 0,00911
28 0,00593 0,01350 0,00500 0,00205 0,000119 0,00876
29 0,00595 0,01360 0,00490 0,00210 0,000119 0,00917
30 0,00594 0,01360 0,00490 0,00205 0,000119 0,00914
77

Lanjutan lampiran 6.

Bahan Baku
Tanggal Bumbu
Minyak Pengembang Penyedap Susu Skim
penyedap Sagu (kg)
Goreng (lt) (kg) rasa (kg) (kg)
(kg)
1 0,00015 0,000020 0,000030 0,01203 0,000179 0,00055
2 0,00015 0,000016 0,000029 0,01200 0,000176 0,00055
3 0,00013 0,000018 0,000030 0,01206 0,000178 0,00056
4 0,00015 0,000016 0,000029 0,01205 0,000177 0,00057
5 0,00015 0,000015 0,000028 0,01205 0,000176 0,00057
6 0,00015 0,000016 0,000029 0,01213 0,000176 0,00059
7 0,00012 0,000016 0,000030 0,01208 0,000179 0,00058
8 0,00013 0,000020 0,000030 0,01208 0,000178 0,00057
9 0,00015 0,000016 0,000030 0,01203 0,000179 0,00060
10 0,00013 0,000018 0,000030 0,01212 0,000178 0,00059
11 0,00015 0,000018 0,000030 0,01207 0,000178 0,00057
12 0,00011 0,000018 0,000030 0,01203 0,000177 0,00057
13 0,00015 0,000021 0,000029 0,01204 0,000177 0,00059
14 0,00012 0,000016 0,000030 0,01207 0,000178 0,00057
15 0,00015 0,000016 0,000028 0,01211 0,000177 0,00059
16 0,00013 0,000018 0,000030 0,01198 0,000180 0,00055
17 0,00013 0,000020 0,000030 0,01202 0,000178 0,00058
18 0,00015 0,000018 0,000029 0,01206 0,000177 0,00058
19 0,00013 0,000018 0,000030 0,01201 0,000178 0,00057
20 0,00011 0,000015 0,000029 0,01209 0,000177 0,00059
21 0,00012 0,000018 0,000029 0,01210 0,000177 0,00057
22 0,00015 0,000016 0,000030 0,01209 0,000179 0,00058
23 0,00015 0,000020 0,000030 0,01208 0,000179 0,00059
24 0,00015 0,000020 0,000030 0,01200 0,000178 0,00056
25 0,00011 0,000018 0,000030 0,01215 0,000177 0,00058
26 0,00013 0,000018 0,000029 0,01203 0,000177 0,00057
27 0,00015 0,000018 0,000029 0,01203 0,000176 0,00059
28 0,00015 0,000020 0,000030 0,01207 0,000178 0,00057
29 0,00013 0,000020 0,000030 0,01213 0,000179 0,00059
30 0,00013 0,000018 0,000029 0,01203 0,000178 0,00056
78

Lampiran 7. Analisis varians harga bahan baku tepung terigu UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Tepung Terigu


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
2 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
3 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
4 7583 5620 0,00592 -11,62 F 25,89%
5 7583 5620 0,00591 -11,60 F 25,89%
6 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
7 7583 5620 0,00592 -11,62 F 25,89%
8 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
9 7583 5620 0,00596 -11,70 F 25,89%
10 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
11 7583 5620 0,00592 -11,62 F 25,89%
12 7583 5620 0,00591 -11,60 F 25,89%
13 7583 5620 0,00595 -11,68 F 25,89%
14 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
15 7583 5620 0,00595 -11,68 F 25,89%
16 7583 5620 0,00595 -11,68 F 25,89%
17 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
18 7583 5620 0,00592 -11,62 F 25,89%
19 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
20 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
21 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
22 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
23 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
24 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
25 7583 5620 0,00590 -11,58 F 25,89%
26 7583 5620 0,00591 -11,60 F 25,89%
27 7583 5620 0,00592 -11,62 F 25,89%
28 7583 5620 0,00593 -11,64 F 25,89%
29 7583 5620 0,00595 -11,68 F 25,89%
30 7583 5620 0,00594 -11,66 F 25,89%
79

Lampiran 8. Analisis varians efisiensi bahan baku tepung terigu UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Tepung Terigu


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00594 0,00594 7583 0 F 0%
2 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
3 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
4 0,00594 0,00592 7583 -0,15 F -0,34%
5 0,00594 0,00591 7583 -0,23 F -0,51%
6 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
7 0,00594 0,00592 7583 -0,15 F -0,34%
8 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
9 0,00594 0,00596 7583 0,15 U 0,34%
10 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
11 0,00594 0,00592 7583 -0,15 F -0,34%
12 0,00594 0,00591 7583 -0,23 F -0,51%
13 0,00594 0,00595 7583 0,08 U 0,17%
14 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
15 0,00594 0,00595 7583 0,08 U 0,17%
16 0,00594 0,00595 7583 0,08 U 0,17%
17 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
18 0,00594 0,00592 7583 -0,15 F -0,34%
19 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
20 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
21 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
22 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
23 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
24 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
25 0,00594 0,00590 7583 -0,30 F -0,68%
26 0,00594 0,00591 7583 -0,23 F -0,51%
27 0,00594 0,00592 7583 -0,15 F -0,34%
28 0,00594 0,00593 7583 -0,08 F -0,17%
29 0,00594 0,00595 7583 0,08 U 0,17%
30 0,00594 0,00594 7583 0,00 F 0,00%
80

Lampiran 9. Analisis varians harga bahan baku kornet beef UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Kornet Beef


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
2 8750 7917 0,01343 -11,2 F 9,52%
3 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
4 8750 7917 0,01126 -9,4 F 9,52%
5 8750 7917 0,01133 -9,4 F 9,52%
6 8750 7917 0,01122 -9,3 F 9,52%
7 8750 7917 0,01343 -11,2 F 9,52%
8 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
9 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
10 8750 7917 0,01343 -11,2 F 9,52%
11 8750 7917 0,01133 -9,4 F 9,52%
12 8750 7917 0,01126 -9,4 F 9,52%
13 8750 7917 0,01122 -9,3 F 9,52%
14 8750 7917 0,01350 -11,2 F 9,52%
15 8750 7917 0,01350 -11,2 F 9,52%
16 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
17 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
18 8750 7917 0,01122 -9,3 F 9,52%
19 8750 7917 0,01122 -9,3 F 9,52%
20 8750 7917 0,01126 -9,4 F 9,52%
21 8750 7917 0,01350 -11,2 F 9,52%
22 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
23 8750 7917 0,01275 -10,6 F 9,52%
24 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
25 8750 7917 0,01133 -9,4 F 9,52%
26 8750 7917 0,01122 -9,3 F 9,52%
27 8750 7917 0,01133 -9,4 F 9,52%
28 8750 7917 0,01350 -11,2 F 9,52%
29 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
30 8750 7917 0,01360 -11,3 F 9,52%
81

Lampiran 10. Analisis varians efisiensi bahan baku kornet beef UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Kornet Beef


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,01360 0,01360 8750 0 F 0%
2 0,01360 0,01343 8750 -1,49 F 1,25%
3 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
4 0,01360 0,01126 8750 -20,48 F 17,21%
5 0,01360 0,01133 8750 -19,86 F 16,69%
6 0,01360 0,01122 8750 -20,83 F 17,50%
7 0,01360 0,01343 8750 -1,49 F 1,25%
8 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
9 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
10 0,01360 0,01343 8750 -1,49 F 1,25%
11 0,01360 0,01133 8750 -19,86 F 16,69%
12 0,01360 0,01126 8750 -20,48 F 17,21%
13 0,01360 0,01122 8750 -20,83 F 17,50%
14 0,01360 0,01350 8750 -0,87 F 0,74%
15 0,01360 0,01350 8750 -0,87 F 0,74%
16 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
17 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
18 0,01360 0,01122 8750 -20,83 F 17,50%
19 0,01360 0,01122 8750 -20,83 F 17,50%
20 0,01360 0,01126 8750 -20,48 F 17,21%
21 0,01360 0,01350 8750 -0,87 F 0,74%
22 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
23 0,01360 0,01275 8750 -7,44 F 6,25%
24 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
25 0,01360 0,01133 8750 -19,86 F 16,69%
26 0,01360 0,01122 8750 -20,83 F 17,50%
27 0,01360 0,01133 8750 -19,86 F 16,69%
28 0,01360 0,01350 8750 -0,87 F 0,74%
29 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
30 0,01360 0,01360 8750 0,00 F 0,00%
82

Lampiran 11. Analisis varians harga bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Ayam Fillet


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
2 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
3 37333 36000 0,00490 -6,53 F 3,6%
4 37333 36000 0,00490 -6,53 F 3,6%
5 37333 36000 0,00493 -6,57 F 3,6%
6 37333 36000 0,00487 -6,49 F 3,6%
7 37333 36000 0,00493 -6,57 F 3,6%
8 37333 36000 0,00485 -6,47 F 3,6%
9 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
10 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
11 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
12 37333 36000 0,00490 -6,53 F 3,6%
13 37333 36000 0,00493 -6,57 F 3,6%
14 37333 36000 0,00493 -6,57 F 3,6%
15 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
16 37333 36000 0,00500 -6,67 F 3,6%
17 37333 37000 0,00485 -1,62 F 0,89%
18 37333 37000 0,00493 -1,64 F 0,89%
19 37333 37000 0,00500 -1,67 F 0,89%
20 37333 37000 0,00487 -1,62 F 0,89%
21 37333 37000 0,00490 -1,63 F 0,89%
22 37333 37000 0,00485 -1,62 F 0,89%
23 37333 37000 0,00490 -1,63 F 0,89%
24 37333 37000 0,00480 -1,60 F 0,89%
25 37333 37000 0,00500 -1,67 F 0,89%
26 37333 37000 0,00493 -1,64 F 0,89%
27 37333 37000 0,00487 -1,62 F 0,89%
28 37333 37000 0,00500 -1,67 F 0,89%
29 37333 37000 0,00490 -1,63 F 0,89%
30 37333 37000 0,00490 -1,63 F 0,89%
83

Lampiran 12. Analisis varians efisiensi bahan baku ayam fillet UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Ayam Fillet


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
2 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
3 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
4 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
5 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
6 0,00500 0,00487 37333 -4,85 F 2,60%
7 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
8 0,00500 0,00485 37333 -5,60 F 3,00%
9 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
10 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
11 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
12 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
13 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
14 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
15 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
16 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
17 0,00500 0,00485 37333 0 F 3,00%
18 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
19 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
20 0,00500 0,00487 37333 -4,85 F 2,60%
21 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
22 0,00500 0,00485 37333 -5,60 F 3,00%
23 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
24 0,00500 0,00480 37333 -7,47 F 4,00%
25 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
26 0,00500 0,00493 37333 -2,61 F 1,40%
27 0,00500 0,00487 37333 -4,85 F 2,60%
28 0,00500 0,00500 37333 0 F 0%
29 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
30 0,00500 0,00490 37333 -3,73 F 2,00%
84

Lampiran 13. Analisis varians harga bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan baku cabe rawit merah


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 17875 15000 0,00200 -5,75 F 16,08%
2 17875 15000 0,00205 -5,89 F 16,08%
3 17875 15000 0,00210 -6,04 F 16,08%
4 17875 15000 0,00204 -5,87 F 16,08%
5 17875 15000 0,00204 -5,87 F 16,08%
6 17875 15000 0,00207 -5,95 F 16,08%
7 17875 15000 0,00208 -5,98 F 16,08%
8 17875 15000 0,00200 -5,75 F 16,08%
9 17875 15000 0,00200 -5,75 F 16,08%
10 17875 15000 0,00200 -5,75 F 16,08%
11 17875 18000 0,00207 0,26 U -0,70%
12 17875 18000 0,00204 0,26 U -0,70%
13 17875 18000 0,00204 0,26 U -0,70%
14 17875 18000 0,00204 0,26 U -0,70%
15 17875 18000 0,00200 0,25 U -0,70%
16 17875 18000 0,00205 0,26 U -0,70%
17 17875 18000 0,00200 0,25 U -0,70%
18 17875 18000 0,00200 0,25 U -0,70%
19 17875 18000 0,00200 0,25 U -0,70%
20 17875 18000 0,00207 0,26 U -0,70%
21 17875 18000 0,00208 0,26 U -0,70%
22 17875 18000 0,00205 0,26 U -0,70%
23 17875 18000 0,00210 0,26 U -0,70%
24 17875 20000 0,00213 4,53 U -11,89%
25 17875 20000 0,00207 4,40 U -11,89%
26 17875 20000 0,00200 4,25 U -11,89%
27 17875 20000 0,00204 4,34 U -11,89%
28 17875 20000 0,00205 4,36 U -11,89%
29 17875 20000 0,00210 4,46 U -11,89%
30 17875 20000 0,00205 4,36 U -11,89%
85

Lampiran 14. Analisis varians efisiensi bahan baku cabe rawit merah UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Cabe Rawit Merah


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
2 0,00200 0,00205 19000 0,95 U -2,50%
3 0,00200 0,00210 19000 1,90 U -5,00%
4 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
5 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
6 0,00200 0,00207 19000 1,33 U -3,50%
7 0,00200 0,00208 19000 1,52 U -4,00%
8 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
9 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
10 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
11 0,00200 0,00207 19000 1,33 U -3,50%
12 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
13 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
14 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
15 0,00200 0,00200 19000 0,00 F 0%
16 0,00200 0,00205 19000 0,95 U -2,50%
17 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
18 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
19 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
20 0,00200 0,00207 19000 1,33 U -3,50%
21 0,00200 0,00208 19000 1,52 U -4,00%
22 0,00200 0,00205 19000 0,95 U -2,50%
23 0,00200 0,00210 19000 1,90 U -5,00%
24 0,00200 0,00213 19000 2,47 U -6,50%
25 0,00200 0,00207 19000 1,33 U -3,50%
26 0,00200 0,00200 19000 0 F 0%
27 0,00200 0,00204 19000 0,76 U -2,00%
28 0,00200 0,00205 19000 0,95 U -2,50%
29 0,00200 0,00210 19000 1,90 U -5,00%
30 0,00200 0,00205 19000 0,95 U -2,50%
86

Lampiran 15. Analisis varians harga bahan baku garam UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011

Bahan Baku Garam


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 500 488 0,000120 -0,001 F 2,40%
2 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
3 500 488 0,000120 -0,001 F 2,40%
4 500 488 0,000116 -0,001 F 2,40%
5 500 488 0,000115 -0,001 F 2,40%
6 500 488 0,000118 -0,001 F 2,40%
7 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
8 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
9 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
10 500 488 0,000120 -0,001 F 2,40%
11 500 488 0,000118 -0,001 F 2,40%
12 500 488 0,000118 -0,001 F 2,40%
13 500 488 0,000118 -0,001 F 2,40%
14 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
15 500 488 0,000119 -0,001 F 2,40%
16 500 513 0,000120 0,002 U -2,60%
17 500 513 0,000119 0,002 U -2,60%
18 500 375 0,000116 -0,015 F 25,00%
19 500 375 0,000119 -0,015 F 25,00%
20 500 375 0,000118 -0,015 F 25,00%
21 500 375 0,000119 -0,015 F 25,00%
22 500 375 0,000119 -0,015 F 25,00%
23 500 500 0,000120 0 F 0%
24 500 500 0,000119 0 F 0%
25 500 500 0,000118 0 F 0%
26 500 500 0,000116 0 F 0%
27 500 500 0,000118 0 F 0%
28 500 500 0,000119 0 F 0%
29 500 500 0,000119 0 F 0%
30 500 500 0,000119 0 F 0%
87

Lampiran 16. Analisis varians efisiensi bahan baku garam UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Garam


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,000120 0,000120 500 0 F 0%
2 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
3 0,000120 0,000120 500 0 F 0%
4 0,000120 0,000116 500 -0,0020 F 3,33%
5 0,000120 0,000115 500 -0,0025 F 4,17%
6 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
7 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
8 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
9 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
10 0,000120 0,000120 500 0 F 0%
11 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
12 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
13 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
14 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
15 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
16 0,000120 0,000120 500 0 F 0%
17 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
18 0,000120 0,000116 500 -0,0020 F 3,33%
19 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
20 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
21 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
22 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
23 0,000120 0,000120 500 0 F 0%
24 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
25 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
26 0,000120 0,000116 500 -0,0020 F 3,33%
27 0,000120 0,000118 500 -0,0010 F 1,67%
28 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
29 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
30 0,000120 0,000119 500 -0,0005 F 0,83%
88

Lampiran 17. Analisis varians harga bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011

Bahan Baku Keju


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 55833 52750 0,00920 -28,36 F 5,52%
2 55833 52750 0,00921 -28,39 F 5,52%
3 55833 52750 0,00914 -28,18 F 5,52%
4 55833 52750 0,00892 -27,50 F 5,52%
5 55833 52750 0,00898 -27,69 F 5,52%
6 55833 52750 0,00903 -27,84 F 5,52%
7 55833 52750 0,00920 -28,36 F 5,52%
8 55833 52750 0,00909 -28,02 F 5,52%
9 55833 52750 0,00905 -27,90 F 5,52%
10 55833 52750 0,00906 -27,93 F 5,52%
11 55833 52750 0,00904 -27,87 F 5,52%
12 55833 52750 0,00913 -28,15 F 5,52%
13 55833 52750 0,00909 -28,02 F 5,52%
14 55833 52750 0,00911 -28,09 F 5,52%
15 55833 52750 0,00894 -27,56 F 5,52%
16 55833 52750 0,00914 -28,18 F 5,52%
17 55833 52750 0,00899 -27,72 F 5,52%
18 55833 52750 0,00920 -28,36 F 5,52%
19 55833 52750 0,00909 -28,02 F 5,52%
20 55833 52750 0,00916 -28,24 F 5,52%
21 55833 52750 0,00919 -28,33 F 5,52%
22 55833 52750 0,00917 -28,27 F 5,52%
23 55833 52750 0,00894 -27,56 F 5,52%
24 55833 52750 0,00907 -27,96 F 5,52%
25 55833 52750 0,00917 -28,27 F 5,52%
26 55833 52750 0,00920 -28,36 F 5,52%
27 55833 52750 0,00911 -28,09 F 5,52%
28 55833 52750 0,00876 -27,01 F 5,52%
29 55833 52750 0,00917 -28,27 F 5,52%
30 55833 52750 0,00914 -28,18 F 5,52%
89

Lampiran 18. Analisis varians efisiensi bahan baku keju UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011

Bahan Baku Keju


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00920 0,00920 55000 0 F 0%
2 0,00920 0,00921 55000 0,55 U -0,11%
3 0,00920 0,00914 55000 -3,30 F 0,65%
4 0,00920 0,00892 55000 -15,40 F 3,04%
5 0,00920 0,00898 55000 -12,10 F 2,39%
6 0,00920 0,00903 55000 -9,35 F 1,85%
7 0,00920 0,00920 55000 0 F 0%
8 0,00920 0,00909 55000 -6,05 F 1,20%
9 0,00920 0,00905 55000 -8,25 F 1,63%
10 0,00920 0,00906 55000 -7,70 F 1,52%
11 0,00920 0,00904 55000 -8,80 F 1,74%
12 0,00920 0,00913 55000 -3,85 F 0,76%
13 0,00920 0,00909 55000 -6,05 F 1,20%
14 0,00920 0,00911 55000 -4,95 F 0,98%
15 0,00920 0,00894 55000 -14,30 F 2,83%
16 0,00920 0,00914 55000 -3,30 F 0,65%
17 0,00920 0,00899 55000 -11,55 F 2,28%
18 0,00920 0,00920 55000 0 F 0%
19 0,00920 0,00909 55000 -6,05 F 1,20%
20 0,00920 0,00916 55000 -2,20 F 0,43%
21 0,00920 0,00919 55000 -0,55 F 0,11%
22 0,00920 0,00917 55000 -1,65 F 0,33%
23 0,00920 0,00894 55000 -14,30 F 2,83%
24 0,00920 0,00907 55000 -7,15 F 1,41%
25 0,00920 0,00917 55000 -1,65 F 0,33%
26 0,00920 0,00920 55000 0 F 0%
27 0,00920 0,00911 55000 -4,95 F 0,98%
28 0,00920 0,00876 55000 -24,20 F 4,78%
29 0,00920 0,00917 55000 -1,65 F 0,33%
30 0,00920 0,00914 55000 -3,30 F 0,65%
90

Lampiran 19. Analisis varians harga bahan baku minyak goreng UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Minyak Goreng


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
2 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
3 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
4 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
5 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
6 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
7 11833 11750 0,00012 -0,01 F 0,70%
8 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
9 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
10 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
11 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
12 11833 11750 0,00011 -0,01 F 0,70%
13 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
14 11833 11750 0,00012 -0,01 F 0,70%
15 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
16 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
17 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
18 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
19 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
20 11833 11750 0,00011 -0,01 F 0,70%
21 11833 11750 0,00012 -0,01 F 0,70%
22 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
23 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
24 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
25 11833 11750 0,00011 -0,01 F 0,70%
26 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
27 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
28 11833 11750 0,00015 -0,01 F 0,70%
29 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
30 11833 11750 0,00013 -0,01 F 0,70%
91

Lampiran 20. Analisis varians efisiensi bahan baku minyak goreng UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Minyak Goreng


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
2 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
3 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
4 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
5 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
6 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
7 0,00015 0,00012 11833 -0,35 F 20,00%
8 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
9 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
10 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
11 0,00015 0,00015 11833 0,00 F 0%
12 0,00015 0,00011 11833 -0,47 F 26,67%
13 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
14 0,00015 0,00012 11833 -0,35 F 20,00%
15 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
16 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
17 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
18 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
19 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
20 0,00015 0,00011 11833 -0,47 F 26,67%
21 0,00015 0,00012 11833 -0,35 F 20,00%
22 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
23 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
24 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
25 0,00015 0,00011 11833 -0,47 F 26,67%
26 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
27 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
28 0,00015 0,00015 11833 0 F 0%
29 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
30 0,00015 0,00013 11833 -0,24 F 13,33%
92

Lampiran 21. Analisis varians harga bahan baku bumbu penyedap masakan UKM
Cireng Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Bumbu Penyedap Masakan


Tanggal Realisasi Kuantitas Analisis
Standar
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (SP)
(AP) (AQ) (MPV)
1 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
2 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
3 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
4 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
5 350 308 0,000015 -0,001 F 11,90%
6 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
7 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
8 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
9 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
10 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
11 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
12 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
13 350 308 0,000021 -0,001 F 11,90%
14 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
15 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
16 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
17 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
18 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
19 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
20 350 308 0,000015 -0,001 F 11,90%
21 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
22 350 308 0,000016 -0,001 F 11,90%
23 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
24 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
25 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
26 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
27 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
28 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
29 350 308 0,000020 -0,001 F 11,90%
30 350 308 0,000018 -0,001 F 11,90%
93

Lampiran 22. Analisis varians efisiensi bahan baku bumbu penyedap masakan
UKM Cireng Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Keju Bumbu Penyedap Masakan


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
2 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
3 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
4 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
5 0,000020 0,000015 350 -0,0018 F 25%
6 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
7 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
8 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
9 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
10 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
11 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
12 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
13 0,000020 0,000021 350 0,0003 U -5%
14 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
15 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
16 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
17 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
18 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
19 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
20 0,000020 0,000015 350 -0,0018 F 25%
21 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
22 0,000020 0,000016 350 -0,0014 F 20%
23 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
24 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
25 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
26 0,000020 0,000018 350 0 F 10%
27 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
28 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
29 0,000020 0,000020 350 0 F 0%
30 0,000020 0,000018 350 -0,0007 F 10%
94

Lampiran 23. Analisis varians harga bahan baku pengembang UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Pengembang


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
2 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
3 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
4 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
5 39333 40000 0,000028 0,02 U -1,70%
6 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
7 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
8 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
9 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
10 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
11 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
12 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
13 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
14 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
15 39333 40000 0,000028 0,02 U -1,70%
16 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
17 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
18 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
19 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
20 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
21 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
22 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
23 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
24 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
25 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
26 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
27 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
28 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
29 39333 40000 0,000030 0,02 U -1,70%
30 39333 40000 0,000029 0,02 U -1,70%
95

Lampiran 24. Analisis varians efisiensi bahan baku pengembang UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Pengembang


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
2 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
3 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
4 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
5 0,000029 0,000028 39333 -0,04 F 3,45%
6 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
7 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
8 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
9 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
10 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
11 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
12 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
13 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
14 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
15 0,000029 0,000028 39333 -0,04 F 3,45%
16 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
17 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
18 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
19 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
20 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
21 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
22 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
23 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
24 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
25 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
26 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
27 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
28 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
29 0,000029 0,000030 39333 0,04 U -3,45%
30 0,000029 0,000029 39333 0 F 0%
96

Lampiran 25. Analisis varians harga bahan sagu UKM Cireng Cageur Grup bulan
November 2011

Bahan Baku Sagu


Standar Kuantitas Analisis
Harga Realisasi Aktual Varians
Tanggal (SP) Harga (AP) (AQ) (MPV) U/F Penyimpangan
1 10500 9800 0,01203 -8,4 F 6,67%
2 10500 9800 0,01200 -8,4 F 6,67%
3 10500 9800 0,01206 -8,4 F 6,67%
4 10500 9800 0,01205 -8,4 F 6,67%
5 10500 9800 0,01205 -8,4 F 6,67%
6 10500 9800 0,01213 -8,5 F 6,67%
7 10500 9800 0,01208 -8,5 F 6,67%
8 10500 9800 0,01208 -8,5 F 6,67%
9 10500 9800 0,01203 -8,4 F 6,67%
10 10500 9800 0,01212 -8,5 F 6,67%
11 10500 9800 0,01207 -8,4 F 6,67%
12 10500 9800 0,01203 -8,4 F 6,67%
13 10500 9800 0,01204 -8,4 F 6,67%
14 10500 9800 0,01207 -8,4 F 6,67%
15 10500 9800 0,01211 -8,5 F 6,67%
16 10500 9800 0,01198 -8,4 F 6,67%
17 10500 9800 0,01202 -8,4 F 6,67%
18 10500 9800 0,01206 -8,4 F 6,67%
19 10500 9800 0,01201 -8,4 F 6,67%
20 10500 9800 0,01209 -8,5 F 6,67%
21 10500 9800 0,01210 -8,5 F 6,67%
22 10500 9800 0,01209 -8,5 F 6,67%
23 10500 9800 0,01208 -8,5 F 6,67%
24 10500 14700 0,01200 50,4 U -40,00%
25 10500 14700 0,01215 51,0 U -40,00%
26 10500 9800 0,01203 -8,4 F 6,67%
27 10500 9800 0,01203 -8,4 F 6,67%
28 10500 9800 0,01207 -8,4 F 6,67%
29 10500 9800 0,01213 -8,5 F 6,67%
30 10500 10200 0,01203 -3,6 F 2,86%
97

Lampiran 26. Analisis varians efisiensi bahan baku sagu UKM Cireng Cageur Grup
bulan November 2011

Bahan Baku Sagu


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
2 0,01203 0,01200 10500 -0,32 F 0,25%
3 0,01203 0,01206 10500 0,31 U -0,25%
4 0,01203 0,01205 10500 0,21 U -0,17%
5 0,01203 0,01205 10500 0,21 U -0,17%
6 0,01203 0,01213 10500 1,05 U -0,83%
7 0,01203 0,01208 10500 0,52 U -0,42%
8 0,01203 0,01208 10500 0,52 U 0%
9 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
10 0,01203 0,01212 10500 0,94 U -0,75%
11 0,01203 0,01207 10500 0,42 U 0%
12 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
13 0,01203 0,01204 10500 0,10 U -0,08%
14 0,01203 0,01207 10500 0,42 U -0,33%
15 0,01203 0,01211 10500 0,84 U -0,67%
16 0,01203 0,01198 10500 -0,53 F 0,42%
17 0,01203 0,01202 10500 -0,11 F 0,08%
18 0,01203 0,01206 10500 0,31 U -0,25%
19 0,01203 0,01201 10500 -0,21 F 0,17%
20 0,01203 0,01209 10500 0,63 U -0,50%
21 0,01203 0,01210 10500 0,73 U -0,58%
22 0,01203 0,01209 10500 0,63 U -0,50%
23 0,01203 0,01208 10500 0,52 U -0,42%
24 0,01203 0,01200 10500 -0,32 F 0,25%
25 0,01203 0,01215 10500 1,26 U -1,00%
26 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
27 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
28 0,01203 0,01207 10500 0,42 U -0,33%
29 0,01203 0,01213 10500 1,05 U -0,83%
30 0,01203 0,01203 10500 0 F 0%
98

Lampiran 27. Analisis varians harga bahan baku penyedap rasa UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Penyedap Rasa


Tanggal Standar Kuantitas Analisis
Realisasi
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (AP)
(SP) (AQ) (MPV)
1 23500 22000 0,000179 -0,3 F 6,38%
2 23500 22000 0,000176 -0,3 F 6,38%
3 23500 22000 0,000178 -0,3 F 6,38%
4 23500 22000 0,000177 -0,3 F 6,38%
5 23500 22000 0,000176 -0,3 F 6,38%
6 23500 22000 0,000176 -0,3 F 6,38%
7 23500 22000 0,000179 -0,3 F 6,38%
8 23500 22000 0,000178 -0,3 F 6,38%
9 23500 22000 0,000179 -0,3 F 6,38%
10 23500 22000 0,000178 -0,3 F 6,38%
11 23500 22000 0,000178 -0,3 F 6,38%
12 23500 22000 0,000177 -0,3 F 6,38%
13 23500 22000 0,000177 -0,3 F 6,38%
14 23500 22000 0,000178 -0,3 F 6,38%
15 23500 22000 0,000177 -0,3 F 6,38%
16 23500 21000 0,000180 -0,5 F 10,64%
17 23500 21000 0,000178 -0,4 F 10,64%
18 23500 21000 0,000177 -0,4 F 10,64%
19 23500 21000 0,000178 -0,4 F 10,64%
20 23500 21000 0,000177 -0,4 F 10,64%
21 23500 21000 0,000177 -0,4 F 10,64%
22 23500 21000 0,000179 -0,4 F 10,64%
23 23500 21000 0,000179 -0,4 F 10,64%
24 23500 21000 0,000178 -0,4 F 10,64%
25 23500 21000 0,000177 -0,4 F 10,64%
26 23500 21000 0,000177 -0,4 F 10,64%
27 23500 21000 0,000176 -0,4 F 10,64%
28 23500 21000 0,000178 -0,4 F 10,64%
29 23500 21000 0,000179 -0,4 F 10,64%
30 23500 21000 0,000178 -0,4 F 10,64%
99

Lampiran 28. Analisis varians efisiensi bahan baku penyedap rasa UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Bahan Baku Penyedap Rasa


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,000179 0,000179 23500 0 F 0%
2 0,000179 0,000176 23500 -0,07 F 1,68%
3 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
4 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
5 0,000179 0,000176 23500 -0,07 F 1,68%
6 0,000179 0,000176 23500 -0,07 F 1,68%
7 0,000179 0,000179 23500 0,00 F 0%
8 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
9 0,000179 0,000179 23500 0 F 0%
10 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
11 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
12 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
13 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
14 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
15 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
16 0,000179 0,000180 23500 0,02 U -0,56%
17 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
18 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
19 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
20 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
21 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
22 0,000179 0,000179 23500 0 F 0%
23 0,000179 0,000179 23500 0 F 0%
24 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
25 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
26 0,000179 0,000177 23500 -0,05 F 1,12%
27 0,000179 0,000176 23500 -0,07 F 1,68%
28 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
29 0,000179 0,000179 23500 0 F 0%
30 0,000179 0,000178 23500 -0,02 F 0,56%
100

Lampiran 29. Analisis varians harga bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Susu Skim


Tanggal Realisasi Kuantitas Analisis
Standar
Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan
Harga (SP)
(AP) (AQ) (MPV)
1 20.750 20.000 0,00055 -0,4 F 3,61%
2 20.750 20.000 0,00055 -0,4 F 3,61%
3 20.750 20.000 0,00056 -0,4 F 3,61%
4 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
5 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
6 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
7 20.750 20.000 0,00058 -0,4 F 3,61%
8 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
9 20.750 20.000 0,00060 -0,5 F 3,61%
10 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
11 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
12 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
13 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
14 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
15 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
16 20.750 20.000 0,00055 -0,4 F 3,61%
17 20.750 20.000 0,00058 -0,4 F 3,61%
18 20.750 20.000 0,00058 -0,4 F 3,61%
19 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
20 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
21 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
22 20.750 20.000 0,00058 -0,4 F 3,61%
23 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
24 20.750 20.000 0,00056 -0,4 F 3,61%
25 20.750 20.000 0,00058 -0,4 F 3,61%
26 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
27 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
28 20.750 20.000 0,00057 -0,4 F 3,61%
29 20.750 20.000 0,00059 -0,4 F 3,61%
30 20.750 20.000 0,00056 -0,4 F 3,61%
101

Lampiran 30. Analisis varians efisiensi bahan baku susu skim UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Bahan Baku Susu Skim


Tanggal Standar Realisasi Standar Analisis
Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan
(SQ) (AQ) (SP) (MUV)
1 0,00055 0,00055 20750 0 F 0%
2 0,00055 0,00055 20750 0 F 0%
3 0,00055 0,00056 20750 0,21 U -1,82%
4 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
5 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
6 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
7 0,00055 0,00058 20750 0,62 U -5,45%
8 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
9 0,00055 0,00060 20750 1,04 U -9,09%
10 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
11 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
12 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
13 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
14 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
15 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
16 0,00055 0,00055 20750 0 F 0%
17 0,00055 0,00058 20750 0,62 U -5,45%
18 0,00055 0,00058 20750 0,62 U -5,45%
19 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
20 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
21 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
22 0,00055 0,00058 20750 0,62 U -5,45%
23 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
24 0,00055 0,00056 20750 0,21 U -1,82%
25 0,00055 0,00058 20750 0,62 U -5,45%
26 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
27 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
28 0,00055 0,00057 20750 0,41 U -3,64%
29 0,00055 0,00059 20750 0,83 U -7,27%
30 0,00055 0,00056 20750 0,21 U -1,82%
102

Lampiran 31. Standar jam kerja produksi UKM Cireng Cageur


Grup bulan November 2011

Standar Jam
Tarif Upah per Tarif Upah
Tanggal Kerja per
Hari Standar per Jam
Produksi
1 30000 7 4286
2 30000 7 4286
3 30000 7 4286
4 30000 7 4286
5 30000 7 4286
6 30000 7 4286
7 30000 7 4286
8 30000 7 4286
9 30000 7 4286
10 30000 7 4286
11 30000 7 4286
12 30000 7 4286
13 30000 7 4286
14 30000 7 4286
15 30000 7 4286
16 30000 7 4286
17 30000 7 4286
18 30000 7 4286
19 30000 7 4286
20 30000 7 4286
21 30000 7 4286
22 30000 7 4286
23 30000 7 4286
24 30000 7 4286
25 30000 7 4286
26 30000 7 4286
27 30000 7 4286
28 30000 7 4286
29 30000 7 4286
30 30000 7 4286
103

Lampiran 32. Realisasi jam kerja produksi UKM Cireng Cageur Grup bulan
November 2011

Tarif Upah per Aktual Jam Kerja Tarif Upah


Tanggal
Hari per Produksi Standar per Jam
1 30000 7 4286
2 30000 6 5000
3 30000 5 6000
4 30000 8 3750
5 30000 7 4286
6 30000 7 4286
7 30000 6 5000
8 30000 5 6000
9 30000 5 6000
10 30000 6 5000
11 30000 7 4286
12 30000 8 3750
13 30000 6 5000
14 30000 7 4286
15 30000 6 5000
16 30000 5 6000
17 30000 5 6000
18 30000 6 5000
19 30000 7 4286
20 30000 6 5000
21 30000 7 4286
22 30000 6 5000
23 30000 5 6000
24 30000 7 4286
25 30000 6 5000
26 30000 7 4286
27 30000 7 4286
28 30000 6 5000
29 30000 6 5000
30 30000 5 6000
104

Lampiran 33. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung UKM Cireng Cageur
Grup bulan November 2011

Tarif Upah Tarif Upah


Jam TKL Analisis
Standar Aktual
Tanggal Aktual Varians U/F Penyimpangan
per Jam per Jam
(AH) (LRV)
(SR) (AR)
1 4286 4286 7 0 F 0%
2 4286 5000 6 4286 U -17%
3 4286 6000 5 8571 U -40%
4 4286 3750 8 -4286 F 13%
5 4286 4286 7 0 F 0%
6 4286 4286 7 0 F 0%
7 4286 5000 6 4286 U -17%
8 4286 6000 5 8571 U -40%
9 4286 6000 5 8571 U -40%
10 4286 5000 6 4286 U -17%
11 4286 4286 7 0 F 0%
12 4286 3750 8 -4286 F 13%
13 4286 5000 6 4286 U -17%
14 4286 4286 7 0 F 0%
15 4286 5000 6 4286 U -17%
16 4286 6000 5 8571 U -40%
17 4286 6000 5 8571 U -40%
18 4286 5000 6 4286 U -17%
19 4286 4286 7 0 F 0%
20 4286 5000 6 4286 U -17%
21 4286 4286 7 0 F 0%
22 4286 5000 6 4286 U -17%
23 4286 6000 5 8571 U -40%
24 4286 4286 7 0 F 0%
25 4286 5000 6 4286 U -17%
26 4286 4286 7 0 F 0%
27 4286 4286 7 0 F 0%
28 4286 5000 6 4286 U -17%
29 4286 5000 6 4286 U -17%
30 4286 6000 5 8571 U -40%
105

Lampiran 34. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung UKM Cireng
Cageur Grup bulan November 2011

Tarif Upah
Jam TKL Jam TKL Analisis
Standar
Tanggal Standar Aktual Varians U/F Penyimpangan
per Jam
(SH) (AH) (LEV)
(SR)
1 7 7 4.286 0 F 0%
2 7 6 4.286 -4286 F -17%
3 7 5 4.286 -8571 F -40%
4 7 8 4.286 4286 U 13%
5 7 7 4.286 0 F 0%
6 7 7 4.286 0 F 0%
7 7 6 4.286 -4286 F -17%
8 7 5 4.286 -8571 F -40%
9 7 5 4.286 -8571 F -40%
10 7 6 4.286 -4286 F -17%
11 7 7 4.286 0 F 0%
12 7 8 4.286 4286 U 13%
13 7 6 4.286 -4286 F -17%
14 7 7 4.286 0 F 0%
15 7 6 4.286 -4286 F -17%
16 7 5 4.286 -8571 F -40%
17 7 5 4.286 -8571 F -40%
18 7 6 4.286 -4286 F -17%
19 7 7 4.286 0 F 0%
20 7 6 4.286 -4286 F -17%
21 7 7 4.286 0 F 0%
22 7 6 4.286 -4286 F -17%
23 7 5 4.286 -8571 F -40%
24 7 7 4.286 0 F 0%
25 7 6 4.286 -4286 F -17%
26 7 7 4.286 0 F 0%
27 7 7 4.286 0 F 0%
28 7 6 4.286 -4286 F -17%
29 7 6 4.286 -4286 F -17%
30 7 5 4.286 -8571 F -40%
106

Lampiran 35. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku tepung terigu

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0059313 .00001408 .00000257
efisiensi tepung

One-Sample Test

Test Value = 0.00594

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-3.372 29 .002 -.00000867 -.0000139 -.0000034
efisiensi tepung

Lampiran 36. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku kornet sapi

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0126080 .00112476 .00020535
efisiensi kornet

One-Sample Test

Test Value = 0.01360

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-4.831 29 .000 -.00099200 -.0014120 -.0005720
efisiensi kornet
107

Lampiran 37. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku ayam fillet

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 36466.67 507.416 92.641
harga ayam

One-Sample Test

Test Value = 37333

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-9.351 29 .000 -866.333 -1055.81 -676.86
harga ayam

Lampiran 38. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku ayam fillet

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0049280 .00005933 .00001083
efisiensi ayam

One-Sample Test

Test Value = 0.00500

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-6.647 29 .000 -.00007200 -.0000942 -.0000498
efisiensi ayam
108

Lampiran 39. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku cabe rawit
merah

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 17466.67 1942.862 354.716
harga cabe

One-Sample Test

Test Value = 17875

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-1.151 29 .259 -408.333 -1133.81 317.14
harga cabe

Lampiran 40. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku cabe rawit
merah

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0020453 .00003702 .00000676
efisiensi cabe

One-Sample Test

Test Value = 0.00200

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
6.707 29 .000 .00004533 .0000315 .0000592
efisiensi cabe
109

Lampiran 41. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku garam

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 474.03 45.635 8.332
harga garam

One-Sample Test

Test Value = 500

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-3.117 29 .004 -25.967 -43.01 -8.93
harga garam

Lampiran 42. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku garam

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .00011850 .000001280 .000000234
efisiensi garam

One-Sample Test

Test Value = 0.000120

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-6.420 29 .000 -.000001500 -.00000198 -.00000102
efisiensi garam
110

Lampiran 43. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku keju

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0090897 .00010516 .00001920
efisiensi keju

One-Sample Test

Test Value = 0.00920

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-5.747 29 .000 -.00011033 -.0001496 -.0000711
efisiensi keju

Lampiran 44. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku minyak


goreng

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0001370 .00001442 .00000263
efisiensi minyak

One-Sample Test

Test Value = 0.00015

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-4.938 29 .000 -.00001300 -.0000184 -.0000076
efisiensi minyak
111

Lampiran 45. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku bumbu


penyedap masakan

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan efisiensi
30 .00001783 .000001724 .000000315
bumbu penyedap

One-Sample Test

Test Value = 0.000020

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan efisiensi
-6.885 29 .000 -.000002167 -.00000281 -.00000152
bumbu penyedap

Lampiran 46. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku pengembang

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan efisiensi
30 .00002953 .000000629 .000000115
pengembang

One-Sample Test

Test Value = 0.000030

95% Confidence Interval of


the Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan efisiensi
-4.065 29 .000 -.000000467 -.00000070 -.00000023
pengembang
112

Lampiran 47. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku sagu

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 10140.00 1241.690 226.700
harga sagu

One-Sample Test

Test Value = 10500

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-1.588 29 .123 -360.000 -823.65 103.65
harga sagu

Lampiran 48. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku sagu

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0120607 .00004258 .00000777
efisiensi sagu

One-Sample Test

Test Value = 0.01203

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
3.944 29 .000 .00003067 .0000148 .0000466
efisiensi sagu
113

Lampiran 49. Uji hipotesis penyimpangan harga bahan baku penyedap rasa

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan harga
30 21500.00 508.548 92.848
penyedap rasa

One-Sample Test

Test Value = 23500

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan harga
-21.541 29 .000 -2000.000 -2189.89 -1810.11
penyedap rasa

Lampiran 50. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku penyedap


rasa

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan efisiensi
30 .00017770 .000001055 .000000193
penyedap rasa

One-Sample Test

Test Value = 0.000179

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan efisiensi
-6.747 29 .000 -.000001300 -.00000169 -.00000091
penyedap rasa
114

Lampiran 51. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi bahan baku susu skim

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 .0005750 .00001358 .00000248
efisiensi susu

One-Sample Test

Test Value = 0.00055

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
10.081 29 .000 .00002500 .0000199 .0000301
efisiensi susu

Lampiran 52. Uji hipotesis penyimpangan tarif tenaga kerja langsung

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan
30 4912.00 718.971 131.265
tarif TKL

One-Sample Test

Test Value = 4286

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
4.769 29 .000 626.000 357.53 894.47
tarif TKL
115

Lampiran 53. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penyimpangan efisiensi TKL 30 6.23 .898 .164

One-Sample Test

Test Value = 7

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Penyimpangan
-4.678 29 .000 -.767 -1.10 -.43
efisiensi TKL

Anda mungkin juga menyukai