B. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana
suatu organisasi,. Lingkungan pengendalian merupakan
landasan bagi komponen lainnya, dengan menciptakan
disiplin dan sistem.
Pemberian jasa berkualitas tingkat dan cost-effective
(hight-quality and cost-effective service) adalah kunci
utama suksesnya KAP. Pemberian jasa berkualitas harus
senantiasa menjadi tujuan utama dalam strategi bisnis
KAP, tujuan ini perlu dikomukasikan kepada semua staf di
KAP, secara teratur dan hasilnya dimonitor. Inilah peran
kepemimpinan dan akuntabilitas atas apa yang dijanjikan
KAP kepada publik. QC yang buruk menimbulkan kesan
tidak profesional, mendorong pemberian layanan yang
buruk, berpotensi tuntutan hukum, sanksi regulatir dan di
atas segala-galanya, kehilangan reputasi.
a. Tanda-tanda ancaman bagi KAP:
1. Sikap tak acuh
KAP hampir selalu/terus-menerus dalam krisis.
Penugasan dan kegiatan tanpa perencanaan
merupakan norma kerja.
Tidak ada komitmen terhadap kualitas atau kepatuhan
terhadap standar etika tertinggi.
Tidak peduli ekspektasi publik dan pemangku
kepentingan (stakeholders) lainnya, mengenai mutu.
Menganggap perubahan dalam standar auditing
sekedar urusan regulator serta KAP dan entitas besar,
Yang berubah Cuma terminologi dan istilah yang
digunakan, seolah-olah menunjukkan kepatuhan, tanpa
substansi: praktik audit yang lama tetap lestari.
Yakin bahwa audit entitas kecil, tidak berisiko.
Moto:audit kecil, prosedur sedikit.
Pekerjaan audit sepadan dengan fee yang diterima (fee
rendah) bukan risiko yang melekat pada penugasan.
Klien dianggap oleh partner, “sama sekali tidak bisa
dipercaya”.
Minimkan atau hindari sama sekali QC reviews.
Anggapan bahwa karena klien yang bayar fee, mereka
tahu apa yang mereka mau.
Partner menerima dan mempertahankan klien audit,
semata-mata karena pertimbangan fee, sekalipun
berisiko tinggi bagi KAP.
Partner enggan mengadopsi QC System.
Minta staf mematuhi QC System, tetapi partner
mengabaikannya.
2. Abaikan pelatihan dan pengembangan SDM
Melaksanakan audit bermutu sangat tergantungan pada
kemampuan KAP mempertahankan partner/staf yang
qualitified dan kompeten. Ini memerlukan pelatihan,
pengembangan, penilaian kerja (performance apprasials)
semua partner dan staf, secara berkesinambungan.
3. Tidak ada/rendahnya disiplin
Gagal mendisiplinkan partner atau staf ketika kebijakan
KAP diabaikan atau dilanggar mengirimkan pesan yang
sangat jelas kepada seluruh personalia KAP tersebut
bahwa kebijakan tertulis dan QC System tidak penting. Ini
meningkatkan risiko bagi KAP.
F. PEMANTAUAN
Unsur penting dalam sistem pengendalian ialah unsur pemantauan atau
monitoring mengenai berfungsinya sistem itu secara efektif. Ni dapat dicapai
dengan reviu secara independen atas berfungsinya kebijakan/prosedur di tingkat
KAP dan penugasan, secara efektif, dan inspeksi ari seluruh file audit yang sudah
rampung.
Proses pemantauan yang efektif membantu pengembangan budaya
penyempurnaan berkesinambungan, di mana partner dan staf berkomitmen
terhadap pekerjaaan bermutu dan memberi penghargaan kepada kinerja yang
diperbaiki.
Proses pemantauan KAP Terdiri atas dua bagian sebagai berikut:
1. Pemantauan Berjalan (ongoing monitoring)
Pemantauan berjalan atas QC KAP memastikan kebijakan dan prosedur
KAP adalah relevan, cukup, dan berfungsi efektif. Jika dilaksanakan dan
di dokumentasikan setahun sekali, penatauan ini akan mendukung
keharusan berkomunikasi dengan staf setiap tahun mengenai rencana KAP
untuk meningkatkan mutu penugasan.
Lingkup pemantauan berjalan berhubungan dengan unsur-unsur
QC, dan meliputi penilaian mengenai apakah:
QC manual (petunjuk QC) di KAPitu sudah dimutakhirkan dengan
ketentuan dan perkembangan baru;
Mereka yang mendapat tugas dan tanggungjaawb QC benar-benar
melaksanakan tanggungjawab mereka;
Konfirmasi tertulis partner dan staf, sudah diperoleh untuk partner
dan staf, sudah diperoleh untuk memastikan setiap orang patuh
terhadap kebijakan dan prosedur KAP mengenai independensi dan
etik;
Ada proses pengembangan yang terus berjalan, untuk partner dan
stff,
Keputusan mengenai menerima dan meneruskan hubungan dengan
klien dan penugasan yang spesifik mematuhi kebijakan dan
prosedur KAP;
Kode etik sudah diikuti;
Oran yang tepat dan qualified ditugaskan sebagai penelaah QC
penugasan dan reviu QC itu rampung sebelum tanggal laporan
audit.
Tindak lanjut yang teapt sudah dilakukan untuk memastikan
kelemahan-kelemahan QC yang ditemukan, sudah ditangani tepat
pada waktunya.
2. Inspeksi file yang rampung, berdasarkan siklus
Pertimbangan dan evaluasi yang terus-menerus dibuat atas QC system
KAP, termasuk apa yang dikenal sebagai cyclical inspection (inspeksi
dengan siklus) dari file audit dari satu penugasan yang rampung. Inspeksi
ini sekurang-kurangnya atas file audit dari satu penugasan untuk setiap
partner. Hal ini memasikan kepatuhan terhadap kewajiban
professional/hokum, dan bahwa laporan asurans sudah tepat. Cyclical
inspection memmbantu meingidentifikasi kelemahan dan kebutuhan
pelatihan, dan memungkinkan KAP membuat perubahan/perbaikan, tepat
pada waktunya.
Setelah reviu selesai, pemantauan membuat laporan yang sesudah
didiskusikan dengan para partner, dikomunikasikan kepada semua manajer
dan staf professional. Komunikasi ini juga berisi langkah-langkah yang
harus diambil.