Anda di halaman 1dari 40

ASPEK TEHNIS DAN TEHNOLOGI

ASPEK TEHNIS DAN TEHNOLOGI


Aspek yang bertujuan untuk melihat kelayakan secara tehnis dari segi perencanaan
produk, perencanaan kapasitas dan perencanaan lokasi serta layout dan juga
kesesuaian tehnologi yang digunakannya
Tahapan Dalam
Pengembangan Produk
 Pencarian Sumber – Sumber Gagasan
 Penseleksian Gagasan ( Pasar, Keuangan, Tehnologi )
 Pembuatan Desain Awal
 Pengujian : Uji Pasar dan Uji Tehnologi
 Pembuatan Desain Akhir
PERENCANAAN
KAPASITAS
Metode – Metode Perencanaan Kapasitas

 Metode Break Even


 Metode Linear Programing
 Metode Forecasting
Metode Break Even

Total Fixed Cost


BEP ( Q ) = -------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit

Total Fixed Cost


BEP ( Rp ) = -------------------------------------------------------------------------------------------------
1 – Biaya Variabel Per Unit
Harga Jual Per Unit

Total Fixed Cost + 


BEP +  ( Q ) = ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit

Total Fixed Cost + 


BEP +  ( Rp ) = ---------------------------------------------------------------------------------------------------
1 – Biaya Variabel Per Unit
Harga Jual Per Unit
Contoh Kasus :
PT. Lou Mayan merencanakan menjual suatu produknya dengan harga
Rp 100.000,00 per unit. Biaya variabel per unitnya adalah Rp 80.000,-
dan Biaya Tetap per bulan sebesar Rp 20.000.000,-. Tentukan Kapasitas
Penjualan / Produksi minimal yang harus dicapai agar perusahaan
tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian
( pada break even ), baik dalam kuantitas maupun dalam rupiah dan
apabila perusahaan menginginkan memperoleh keuntungan sebesar Rp
10.000.000,- maka tentukan Kapasitas Penjualan / Produksi minimal
yang harus dicapai pada break event, baik dalam kuantitas maupun
dalam rupiah.
Metode Break Even

IDENTIFIKASI DATA

Total Fixed Cost (TFC) = Rp 20.000.000,00


Harga Jual Per Unit (P/Unit) = Rp 100.000,00
Variabel Cost Per Unit (VC/Unit) = Rp 80.000,00
Keuntungan / Profit () = Rp 10.000.000,00
Metode Break Even

Rp 20.000.000,00
BEP ( Q ) = ---------------------------------------------------------- = 1.000 Unit
Rp 100.000,00 – Rp 80.000,00

Rp 20.000.000,00
BEP ( Rp ) = ---------------------------------------------------------- = Rp 100.000.000,00
1 – Rp 80.000,00
Rp 100.000,00

Rp 20.000.000,00 + Rp 10.000.000,00
BEP +  ( Q ) = ------------------------------------------------------------------------- = 1.500 Unit
Rp 100.000,00 – Rp 80.000,00

Rp 20.000.000,00 + Rp 10.000.000,00
BEP +  ( Rp ) = ------------------------------------------------------------------------- = Rp 150.000.000,00
1 – Rp 80.000,00
Rp 100.000,00
Pembuktian Perhitungan BEP

Break Even – Tanpa Keuntungan Break Even – Dengan Keuntungan


TR ( 100.000 x 1.000 ) Rp 100 Jt TR ( 100.000 x 1.500 ) Rp 150 Jt
TC : TFC Rp 20 Jt TC : TFC Rp 20 Jt
TVC (80.000 x 1.000) Rp 80 Jt TVC (80.000 x 1.500) Rp 120 Jt
Total Cost – TC Rp 100 Jt Total Cost – TC Rp 140 Jt
Profit () Rp 0 Profit () Rp 10 Jt
Metode Linier Programing

Langkah – Langkah Penyelesaian :


1. Tentukan Variabel Keputusan
2. Tentukan Fungsi Tujuan
3. Tentukan Fungsi Batasan
4. Tentukan Fungsi Batasan Non Negatif
Contoh Kasus :
Perusahaan Keramik Bersinar memproduksi dua produk tiap hari, yaitu mangkok dan
cangkir. Perusahaan mempunyai dua sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk
memproduksi produk – produk tersebut yaitu Tanah Liat dan Jam Tenaga Kerja. Kedua
produk mempunyai kebutuhan sumber daya untuk produksi serta laba per item sebagai
berikut :

Produk Kebutuhan Sumber Daya


Tenaga Kerja Tanah Liat Laba
Jam / Unit Pon /Unit $ / Unit
Mangkok (X1) 1 4 4
Cangkir (X2) 2 3 5

Tersedia 40 Jam Tenaga Kerja dan 120 Pon Tanah Liat setiap hari untuk produksi. Dengan
keterbatasan sumber daya, perusahaan ingin mengetahui berapa banyak atau kapasitas
mangkok dan cangkir yang akan diproduksi setiap hari dalam rangka memaksimumkan
laba ?
Langkah Penyelesaian – Metode Linier
Programing
1. Tentukan Variabel Keputusan
X1 = Berapa Mangkok yang harus dibuat ?
X2 = Berapa Cangkir yang harus dibuat ?
2. Tentukan Fungsi Tujuan
Max : Z = $4X1 + $5X2
3. Tentukan Fungsi Batasan
X1 + 2X2 < 40 ( Jam, Tenaga Kerja )
4X1 + 3X2 < 120 ( Pon, Tanah Liat )
4. Tentukan Fungsi Batasan Non Negatif
X1 ; X2 > 0
Melakukan Perubahan Fungsi Pertidaksamaan Menjadi Fungsi
Persamaan :

X1 + 2X2 = 40 [ 4 ]  4X1 + 8X2 = 160


4X1 + 3X2 = 120 [ 1 ]  4X1 + 3X2 = 120
5X2 = 40
X2 = 8 Unit --- 9
X1 + 2(8) = 40
X1 = 40 – 16
X1 = 24 Unit ---- 23

Jadi kapasitas Mangkok yang sebaiknya dibuat adalah sebanyak 24 Unit


dan Cangkir sebanyak 8 Unit.

Keuntungan Maksimalnya  Z = $4 (24 ) + $5 (8)


Z = $136
Kasus I
Klinik Pengobatan Mata Khabur Thenan, yang menjalankan usah labotarium
penyakit mata, mendapat berkah pertumbuhan yang baik selama 10 tahun
terakhir. Analisis data menunjukan bahwa analisis trend merupakan sarana yang
tepat untuk menentukan permintaan kapasitasnya. Data pada 10 tahun terakhir
ditampilkan di bawah ini: ( Dalam Ribuan )

TAHUN 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

UNIT YANG DIPROSES 15 15,5 16,25 16,75 16,9 17,24 17,5 17,3 17,75 18,1

1. Tentukan kapasitas produksi dalam unit, untuk tahun 2007, 2009, dan 2013
2. Bila setiap mesin yang dimiliki klinik pengobatan dapat memproduksi 2.500
lensa, beberapa mesin yang diperkirakan akan mereka miliki pada tahun 2009?
Kasus II
PT. Mumhet Thenan Mas berniat menaikan kapasitasnya dengan mengatasi masalah
penyumbatan operasi lewat penambahan peralatan baru. Dua penjual telah memberikan
penawaran mereka. Biaya tetap untuk penawaran A adalah $50.000,- dan untuk proposal B
adalah $70.000,-. Biaya variable pada penawaran A adalah $12,- dan pada penawaran B
adalah $10,-. Pendapatan ytang dihasilkan setiap unit produknya adalah $20,-.
1. Berapakah kapasitas minimal ( BEP ) dalam unit dan dollar untuk penawaran A & B ?
2. Berapakah kapasitas minimal ( BEP ) dalam unit dan dollar untuk penawaran A dan B
Jika perusahaan ingin memperoleh keuntungan sebesar $50.000
3. Tentukanlah jumlah output yang akan memberikan laba yang sama baik pada
penawaran A maupun penawaran B !
4. Bila jumlah yang diharapkan adalah 8.500 unit, alternatif mana yang hendaknya
dipilih ?
5. Bila jumlah yang diharapkan adalah 15.000 unit, alternatif mana yang hendaknya
dipilih ?
Kasus III
Sebuah Toko Perhiasan EMas EMasan membuat kalung dan gelang dari emas dan platinum.
Toko tersebut telah mengembangkan model program linier untuk menentukan sejumlah
kalung dan gelang (X1 dan X2) yang akan dibuat dalam usaha memaksimumkan profit.
Model program linier di bawah ini dpt digunakan utk menyelesaikan secara matematis &
grafik.

Memaksimumkan Z = 300x1 + 400x2 (profit. $)


Terbatas pada :
3x1 + 2x2 < 18 ( emas, ons )
2x1 + 4x2 < 20 ( platinum, ons )
x2 < 4 ( permintaan. gelang )
x1 ; x2 > 0

1. Berapa jumlah kalung dan gelang yang harus dibuat dan berapa keuntungan optimalnya ?
2. Berapa keuntungan untuk seuntai kalung yang akan dihasilkan jika tidak ada saatu gelang
pun yang diproduksi dan solusi optimal apa yang akan dibuat untuk keuntungan ini ?
Kasus IV
PT. Anghet Thenan membuat Pakaian membuat Jaket dan Celana Panjang. Dua sumber
daya yang dibutuhkan diantaranya adalah bahan wol dan tenaga kerja. Pembuat pakaian
telah mengembangkan suatu model program linier untuk menentukan jumlah jaket dan
beberapa pasang celana panjang (X1 dan X2) yang akan dibuat dalam usaha
memaksimumkan profit. Model program linier di bawah ini dapat digunakan untuk
menyelesaikan secara matematis dan grafis.
Memaksimumkan Z = 50x1 + 40x2 ( profit, $ )
Terbatas pada :
3x1 + 5x2 < 150 ( wol, yard2 )
10x1 + 4x2 < 200 ( tenaga kerja, jam )
x1 , x2 > 0
1. Berapa kapasitas jaket dan celana panjang yang harus dibuat dan berapa keuntungan
maksimalnya ?
2. Apa yang akan menjadi pengaruh terhadap solusi optimal jika tenaga kerja yang tersedia
bertambah dari 200 menjadi 240?
PERENCANAAN
LOKASI PERUSAHAAN
Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
1. Faktor Utama / Umum / Primer
 Letak Pasar
 Letak Sumber Bahan Baku
 Ketersediaan Sumber Tenaga Kerja
 Ketersediaan Sarana Transportasi
 Ketersediaan Tenaga Pembangkit

2. Faktor Bukan Utama / Khusus / Sekunder


 Sumber Daya Air
 Tata Letak Kota
 Batasan – Batasan Masyarakat dan Pemerintah
Metode – Metode
Yang Dapat Dipergunakan Dalam Perencanaan
Lokasi Perusahaan

 Metode Factor Rating System


 Metode Break Even
 Metode Transportasi
Metode Factor Rating System
Langkah – Langkah Penyelesaian :
1. Tentukan Faktor – Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
2. Tentukanan bobot untuk masing – masing faktor yang mempengaruhi
dengan jumlah skala 100% atau 1
3. Tentukan skor pada masing – masing alternatif lokasi untuk setiap
faktor yang mempengaruhi
4. Kalikan antara bobot dengan skor pada masing – masing alternatif
lokasi
5. Jumlahkan hasil perkalian antara pada langkah 4
6. Pilih alternaif lokasi yang memiliki hasil langkah ke 5 terbesar.
Contoh Kasus
Surya Lentera Biru sedang mengusahakan penentuan lokasi untuk outlet eceran terbaru. Pada saat ini,
ada tiga alternatif potensial Mereka telah menentukan empat faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi yang terdaftar pada tabel berikut sebagai dasar pengevaluasian dan telah menetapkan pula bobot
masing-masing sebagai berikut :
FAKTOR DISKRIPSI FAKTOR BOBOT
1 Pendapatan rata-rata penduduk 0,30
2 Potensi pertumbuhan komunitas 0,15
3 Ketersediaan transprtasi umum 0,20
4 Ketersediaan tenaga kerja 0,35
Surya Lentera Biru telah menentukan peringkat masing-masing lokasi untuk setiap faktor, dengan nilai
penuh 100. Pemeringkatan ini adalah sebagai berikut :
ALTERNATIF LOKASI
FAKTOR BOBOT JAKTIM JAKPUS JAKUT
1 30% 40 =12 60 =18 50 =15
2 15% 20 20 80
3 20% 30 60 50
4 35% 80 50 50
100% = 49 = 50,5 = 54,5
Dari data tersebut diatas dengan menggunakan Metode Faktor Rating System maka lokasi manakah
yang seharusnya dipilih ?
Metode Break Even
Langkah – Langkah Penyelesaian
1. Tentukan Biaya Tetap dan Biaya Variabel pada masing – masing
alternatif lokasi potensial
2. Hitung Total Biaya pada masing – masing alternatif :
TC = Total Fixed Cost + ( VC per unit x Quantity )
3. Pilih alternatif lokasi yang total biayanya paling rendah atau
keuntungan paling tinggi, untuk setiap volume produk yang
diinginkan
Contoh Kasus
Biaya tetap dan variabel untuk tiga lokasi potensial pabrik pembuat alat penganyam
kursi rotan adalah sebagai berikut :

LOKASI BIAYA TETAP PER TAHUN BIAYA VARIABEL PER UNIT


Cibubur $ 500 $ 11
Ciawi 1.000 7
Ciledug 1.700 4

Dari data tersebut diatas maka


1. Sebutkan selang (range) volume produksi pada tingkat produksi optimal untuk
setiap lokasi.
2. Untuk volume produksi sebesar 100, 200 dan 300 unit, lokasi manakah yang
terbaik?
Metode Transportasi
Metode – metode yang sering digunakan yaitu Metode Nortwest Corner, Sel Biaya
Minimum dan Metode VAM ( Vogel’s Approximation Method )

Langkah – Langkah Metode Nortwest Corner


1. Buatlah matrik dan masukkan semua data
2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel di pojok kiri atas, disesuaikan dengan batasan penawaran dan
permintaan
3. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel fisibel berikutnya yang berdekatan
4. Ulangi langkah ke 3, sampai semua kebutuhan sel telah terpenuhi

Langkah – Langkah Metode Sel Biaya Minimum


1. Buatlah matrik dan masukkan semua data
2. Alokasi sebanyak mungkin ke sel fisibel dengan biaya transportasi minimum dan sesuaikan dengan
batasan kebutuhan sel
3. Ulangi langkah ke 2, sampai semua kebutuhan sel telah terpenuhi

Langkah – Langkah Metode VAM :


1. Buatlah matrik dan masukan semua data
2. Carilah selisih pada baris dan kolom dari biaya terkecil pertama dan terkecil kedua
3. Pilih selisih terbesar dan isilah sel pada baris dan kolom terpilih yaitu pada sel biaya terkecil
seoptimal mungkin dengan memperhatikan batasan antara supply and demand
4. Ulangi langkah ke 2 dan 3 sampai semua sel terisi semua secara optimal
Contoh Kasus
Berikut ini adalah data produksi keramik dari tiga pabriknya di Cirebon, Bekasi dan Tangerang
yang akan didistribusikan ke Jawa Timur, Sumatra dan Kalimantan :
Pabrik Keramik Jumlah Produksi ( 000.000 )
Cirebon 150 boks
Bekasi 175
Tangerang 275
Tujuan Distribusi Jumlah Permintaan ( 000.000 )
Jawa Timur 200 boks
Sumatra 100
Kalimantan 300
Biaya Pengiriman Per Boks dalam dollar :
Dari \ Ke Jawa Timur Sumatra Kalimantan
Cirebon 6 8 10
Bekasi 7 11 11
Tangerang 4 5 12
Dari data diatas maka :
1. Selesaikan masalah transportasi diatas dengan mengunakan metode Nortwest Corner, Sel
Biaya Minimum dan Model VAM
2. Tentukan Total Biaya Transportasi masing – masing metode
Kasus I
PT. ASYIK THENAN sedang mengusahakan penentuan lokasi untuk outlet eceran terbaru. Pada saat
ini, ada tiga alternatif lokasi yang akan dipilih yaitu lokasi A, B dan C. Mereka telah menentukan empat
faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yang terdaftar pada tabel berikut sebagai dasar
pengevaluasian dan telah menetapkan pula bobot masing-masing sebagai berikut :
FAKTOR DISKRIPSI FAKTOR BOBOT
1 Pendapatan rata-rata penduduk 0,30
2 Potensi pertumbuhan komunitas 0,15
3 Ketersediaan transprtasi umum 0,20
4 Ketersediaan, sikap, dan biaya tenaga kerja 0,35
Evans telah menentukan peringkat masing-masing lokasi untuk setiap faktor, dengan nilai penuh 100.
Pemeringkatan ini adalah sebagai berikut:
ALTERNATIF LOKASI
FAKTOR Lokasi A Lokasi B Lokasi C
1 40 60 50
2 20 20 80
3 30 60 50
4 80 50 50

Dari data tersebut diatas dengan menggunakan metode Faktor Rating System maka tentukan Lokasi
manakah yang seharusnya dipilih ?
Kasus II
Biaya tetap dan variabel untuk tiga lokasi potensial pabrik pembuat alat
penganyam kursi rotan adalah sebagai berikut :

LOKASI BIAYA TETAP PER TAHUN BIAYA VARIABEL PER UNIT


Kemang $ 1.500 $ 33
Ciganjur 3.000 21
Ciledug 5.100 12

Dari data diatas maka :


1. Tentukan selang (range) volume produksi pada tingkat produksi optimal
untuk setiap lokasi.
2. Untuk volume produksi sebesar 100, 200 dan 300 unit, lokasi manakah
yang terbaik?
Kasus III
Tempat peleburan baja yang ada di tiga kota memproduksi sejumlah baja sebagai berikut: Ketiga
tempat peleburan memasok baja keempat kota yang pabrik-pabriknya mempunyai permintaan sebagai
berikut
Lokasi Jumlah yang ditawarkan per minggu (ton)
A. Cilegon 150
B. Cikarang 210
C. Ciawi 320
680
Lokasi Jumlah yang diminta per minggu (ton)
1. Purwakarta 130
2. Sukabumi 130
3. Bogor 180
4. Cirebon 240
680
Ke
Dari \ Ke 1. Purwakarta 2. Sukabumi 3. Bogor 4. Cirebon
A. Cilegon $14 9 16 18
B. Cikarang 11 8 7 16
C. Ciawi 16 12 10 22
Dari data tersebut diatas maka : a) Selesaikan soal ini dengan menggunakan VAM, Nortwest Corner,
Sel Biaya Minimum ! b) Berapa total biaya transportasinya
ASPEK MANAJEMEN
Jenis Aspek Manajemen

1. Manajemen Masa Pembangunan – Fisik


2. Manajemen Masa Operasi / Komersial
Kelayakan Aspek Manajemen

1. Ketepatan/Kesesuaian Struktur Organisasinya


2. Ketepatan/Kesesuaian Jenis atau Karakteristik
Sumber Daya Manusianya
3. Ketepatan/Kesesuaian Job Discription – nya
MANAJEMEN
MASA PEMBANGUNAN
Pengertian Proyek
Suatu aktivitas yang tersusun dalam satu susunan
waktu yang secara jelas ditentukan waktu permulaan
dan waktu penyelesaiannya
Model Manajemen Proyek
Model Gantt Chart
Model CPM ( Critical Path Method )
Model PERT ( Program Evaluation Review and
Tehnic )
Istilah – Istilah Dalam Model PERT dan CPM
1. Aktivitas :
2. Kejadian :
3. Aktivitas : Suatu bagian yang membedakan dengan bagian lain yang memerlukan
waktu dan biaya penyelesaian dalam jangka waktu tertentu
4. Kejadian : Suatu penyelesian tertentu atau permulaan secara cepat
5. Kejadian Kritis : Suatu kegiatan yg apabila ditunda akan menghambat keseluruhan proyek
6. Jalur Kritis : Suatu jalur yang berurutan secara terus menerus dari aktivitas
kritis yang merentang antara permulaan dan penyelesian suatu proyek
dimana total waktu kritisnya adalah yang paling panjang atau;
Jalur pada network yang terdiri dari beberapa aktivitas yang total waktu
kritisnya lebih panjang dari jalur yang ada lainnya pada suatu network
dimana biasanya ditunjukkan oleh garis – garis tebal melalui jalur – jalur
kritis tersebut
7. Waktu Kritis : Waktu total semua aktivitas pada jalur kritis
8. Jalur : Suatu rangkaian kegiatan yang berurutan yang memberikan suatu jalan
masuk dari suatu kejadian lainnya
Istilah – Istilah Dalam Model PERT dan CPM
9. Time Earlies ( TE ) – Waktu Terawal :
Merupakan waktu paling awal yang diharapkan untuk penyelesaian aktivitas –
aktivitas sebelumnya
10. Time Late ( TL ) – Waktu Paling Lambat Yang Diijinkan :
Merupakan waktu yang paling lambat suatu aktivitas dapat dimulai dan yang masih
diijinkan aktivitas untuk diselesaikan tepat pada waktunya
11. Slope : Biaya percepatan per satuan waktu = ( Cc – Cn ) : ( Tn – Tc )

Catatan :
Tn = Waktu Normal, Tc = Waktu Dipercepat – Hari, Cn = Biaya Normat dan Cc = Biaya
Dipercepat
Contoh 1 == Model CPM / PERT
Berikut ini adalah daftar kegiatan dan waktu untuk proyek
pembuatan rumah I :
Aktivitas Uraian Pre-Akt Waktu ( Hari )
A Memilih Tempat - 30
B Menggali A 30
C Membuat Pondasi A 40
D Memasang Pipa Air C 20
E Membuat Tembok A 30
F Membuat Jaringan Listrik C 50
G Memasang Atap B,D 30
H Memasang Ubin E 10
I Membersihkan F,G 120
J Memasang Pintu & Inspeksi I,H 20
Dari data diatas maka : a) Buatlah Network Planningnya b) Tentukan
Jalur, Aktivitas dan Waktu Kritisnya
Contoh 2 == Model CPM /
PERT
Berikut ini adalah daftar aktivitas, waktu dan biaya serta rangkaiannya untuk penyelesaian
proyek pembangunan rumah II :
Aktivitas Uraian Pre-Akt Tn Cn Tc Cc
A Memilih Tempat - 50 1.000 40 1.400
B Menggali - 90 2.000 70 3.000
C Membuat Pondasi A 70 2.500 40 3.400
D Memasang Pipa Air A 90 2.800 70 3.400
E Membuat Tembok B,C 50 2.500 20 4.600
F Membuat Jaringan Listrik B,C 110 4.000 70 7.200
G Memasang Atap D 60 3.000 40 4.200
H Memasang Ubin D,E 80 800 60 1.400
Dari dua data tersebut diatas maka : a) Tentukan Network Planning-nya untuk Proyek
tersebut! b) Tentukan Jalur, aktivitas dan waktu kritis untuk Proyek tersebut ! c) Jika proyek
dipercepat waktu penyelesaiannya 40 hari maka tentukan aktivitas mana yang dapat
dipercepat dan mana yang pertama kali dipercepat serta tentukan jalur, aktivitas dan waktu
kritisnya yang terbaru dari Proyek tersebut !

Anda mungkin juga menyukai