Anda di halaman 1dari 13

4.

KAPASITAS
A. Kapasitas:
Dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang
dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu atau
dengan arti yang lain :
sebagai kemampuan pembatas dari unit produksi: (tenaga
kerja, mesin, unit stasiun kerja, proses produksi dan
organisasi produksi.
Manfaat dari Perencanaan Kapasitas produksi:
1. Meminimalkan keterlambatan distribusi akibat
kesalahan hitung kapasitas produksi.

2. Menjembatani adanya ketidak harmonisan antara


kapasitas yang ada dengan kapasitas yang sedang
diperlukan sesuai permintaan pasar.

3. Sebagai bahan pertimbangan pihak perusahaan


atau manajemen dalam investasi dan penempatan
mesin, operator dan perubahan waktu kerja.

4. Meminimalkan biaya produksi dan harga pokok


penjualan per unit.
B. Perencanaan Kapasitas :
Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek;
Perencanaan ini digunakan untuk menangani secara
ekonomis atas segala hal yang sifatnya mendadak
dimasa mendatang dalam jangka pendek.

Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek, terdapat


beberapa hal yang perlu dilakukan perusahaan:
1. Meningkatkan jumlah sumber daya, dengan cara:
a. Penambahan kerja lembur.
b. Penambahan regu kerja
c. Mengadakan kesempatan kerja secara part time.
d. Sub kontrak
e. Kontrak kerja
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya, dgn cara:
a. Mengatur regu kerja
b. Menetapkan skedul.
3. Memodifikasi produk:
a. Menentukan standar produk
b. Membuat perubahan jadwal operasi
c. Melakukan pengawasan kualitas.
4. Memperbaiki permintaan.
a. Melakukan perubahan harga
b. Melakukan perubahan strategi promosi.
5. Tidak memenuhi permintaan.
Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang ;
Merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala
kemungkinan perubahan yang akan terjadi dan sudah
dapat diperkirakan sebelumnya.
Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan:
1. Strategi melihat dan menunggu, karena setiap

kelebihan produksi akan menanggung resiko.


2. Strategi ekspansi, yang meliputi penambahan

kapasitas melalui penambahan sumber daya dan


perluasan usaha
C. Kapasitas Desain dan Kapasitas Efektif.
Kapasitas Desain:
Adalah output maksimum sistem secara teoritis dalam
suatu periode waktu tertentu.

Kapasitas desain = total input x output/jam

Kapasitas Efektif:
Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan dengan keterbatasan yang ada.

Utilisasi
Adalah persentase kapasitas desain sesungguhnya
yang telah dicapai

Efisiensi
Adalah persentase kapasitas efektif yang
sesungguhnya telah dicapai

output aktual
Utilisasi =
kapasitas desain

output aktual
Efisiensi =
kapasitas efektif 4
Contoh:
Toko kue Cipta memproduksi sebanyak 350.000 potong
kue. Kapasitas efektif sebanyak 355.000 potong.
Produksi dilakukan selama 6 hari setiap minggu dengan 3
shift dan 8 jam per shift. Kue yang dihasilkan terdiri dari
beberapa macam, yang masing-masing adalah 2.150
potong per jam. Maka hitunglah kapasitas desain, utilisasi
dan efisiensi untuk memproduksi 1 macam kue.

Penyelesaian:
Kapasitas Desain = (6hari x 3shift x 8jam) x (2.150/jam)
= 309.600 kue.

350.000
Utilisasi = = 72,55%
309.600

350.000
Efisiensi = = 98,59%
355.000

Artinya, bahwa sumber daya yang tersedia (waktu,


peralatan, sdm dll) tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal, sehingga terjadi inefisiensi.
Dalam hal peralatan dan mesin produksi, ada
kemungkinan harus diistirahatkan sebelum melakukan
proses berikutnya
5
D. Metode Perencanaan Kapasitas
Untuk menentukan kapasitas produksi optimum,
terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
- Kapasitas bahan baku.
- Kapasitas Jam kerja mesin.
- Kapasitas jam tenaga kerja.
- Modal kerja.
- Jumlah Permintaan.
1.Metode Break Even Point (BEP)
BEP artinya suatu keadaan dimana Total Pendapatan
sama dengan Total Biaya  TR = TC.
TR = Jumlah Produksi x Harga Jual/unit = Q x P

TC = Biaya Tetap + Biaya Variabel = F + V

F = fixed cost atau biaya tetap


V = variabel Cost atau biaya variabel
P = price atau harga jual per unit
Q = jumlah produksi

F
BEP(dalam nilai mata uang) =
1 – (V/P)

F
BEP(dalam unit) =
P–V 6
Contoh:
PT ABC menetapkan biaya tetap selama 1 tahun
sebesar Rp. 25 juta. Biaya variabel per unit ditetapkan
sebesar Rp. 75.000. Harga Jual ditetapkan
Rp.125.000. Pada tingkat produksi berapakah akan
mencapai titik BEP?

25.000.000
BEP(dalam nilai mata uang) =
1 – (Rp.75.000/Rp.125.000)

= Rp.62.500.000.-

25.000.000
BEP(dalam unit) =
Rp.125.000/unit – Rp.75.000/unit

= 500 unit
BEP tercapai jika TR = TC
TC = F + BV = Rp.25.000.000+ (Rp.75.000 x 500)
= Rp.62.500.000,-
================

TR = Q x P = 500 x Rp.125.000
= Rp.62.500.000.- 7
=================
1. Linear Programming.
Metode LP merupakan cara matematis dalam
membantu manajemen untuk mengambil
keputusan. Metode LP dalam penentuan kapasitas
produksi optimum menggunakan formulasi
matematik dengan langkah-langkah berikut:
a. Tentukan variabel keputusan dan buat dalam
notasi matematik yang merupakan produk yang
akan dibuat.
b. Berdasarkan variabel keputusan tersebut,
tentukan fungsi tujuan yang ingin dicapai yang
juga merupakan keuntungan yang ingin dicapai.
Harga Jual – Biaya Variabel.
c. Menentukan fungsi kendala atau batasan, yang
merupakan kapasitas yang tersedia dan tingkat
penggunaan tiap sumber daya.
d. Menyelesaikan formulasi tersebut dengan metode
grafik.

8
Contoh:
PT Cipta Memproduksi dua jenis mainan, yaitu
model manual dan model otomatis. Setiap jenis
mainan menggunakan sumber daya sebagai berikut:

Jenis sumber daya Manual Otomatis Kapasitas

Bahan Baku 6 kg 8 kg 20.000 kg


Jam tenaga kerja 6 jam 4 jam 16.000 jam

Tabel .07

Permintaan 2 bulan mendatang untuk jenis manual


diperkirakan 1.750 unit dan otomatis sebesar 2.150 unit.
Harga jual jenis otomatis adalah Rp. 42.000 dan jenis
manual Rp.34.000. Biaya Variabel jenis manual adalah
30% dari harga jual dan jenis otomatis sebesar 38% dari
harga jualnya.
Hitunglah berapa kapasitas optimum kedua jenis produk
tersebut agar diperoleh keuntungan maksimum.

9
Penyelesaian.
a.Menentukan variabel keputusan dan membuat
dalam notasi matematik.
X = jumlah produksi manual
Y = jumlah produk otomatis
b. Berdasarkan variabel keputusan tersebut, tentukan
fungsi tujuan yang ingin dicapai yang juga

merupakan keuntungan yang ingin dicapai.


Harga Jual – Biaya Variabel.

Keuntungan (Z)jenis manual = 34.000 – (30%xRp.34.000)


= Rp.23.800.-
Keuntungan (Z)jenis otomatis = 42.000 – (38%xRp.42.000)
= Rp.26.040.-

c. Menentukan fungsi kendala atau batasan , yang


merupakan penggunaan dan kapasitas sumber
daya.
(1). Bahan Baku : 6X + 8Y ≤ 20.000
(2). Jam Tenaga Kerja : 6X + 4Y ≤ 16.000
(3). Permintaan Otomatis : X ≤ 1.750
(4). Permintaan Manual : Y ≤ 2.150
(5). Kendala non negative : X, Y ≥ 0

10
d. Menyelesaikan formulasi tersebut:

Kendala Bahan Baku 6X + 8Y = 20.000


Kendala Jam Tenaga Kerja 6X + 4Y = 16.000 -
4 Y = 4.000
Y = 1.000
Jika Y = 1.000, maka X; =2.000
6X + 8Y = 20.000
6X + 8 (1.000) = 20.000
6X = 20.000 – 8.000
X = 12.000 / 6
X = 2.000.-

Kesimpulan:
Produksi optimum kedua jenis produk dengan
pertimbangan kapasitas sumber daya yang tersedia
adalah: X (produk manual) sebanyak 2.000 unit; dan
Y (produk otomatis) sebanyak 1.000 unit.
Maka; Keuntungan yang diperoleh:
Z = 23.800 X + 26.040 Y
= (23.800 x 2.000) + (26.040 x 1.000)
= Rp. 73.640.000

11
Permintaan 2 bulan mendatang untuk jenis manual
(X) diperkirakan 1.750 unit dan otomatis (Y)
diperkirakan 2.150 unit.
Dengan kapasitas sumber daya yang tersedia, maka
permintaan Y tidak dapat terpenuhi (1.000 < 2.150)
sedangkan X masih dapat terpenuhi ( 2.000 > 1.750)
bahkna terjadi kelebihan kapasitas
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, maka
dilakukan penambahan kapasitas, sehingga bisa
memenuhi semua permintaan.
Penambahan kapasitas bahan baku, jika produksi X =
1.750 dan Y = 2.150,
Maka dibutuhkan: ( 6 X + 8 Y) =
(6 x 1.750) + (8 x 2.150) =27.700
Sedangkan kapasitas yang tersedia 20.000, maka
terjadi penambahan 27.700 -20.000 = 7.700.
Penambahan kapasitas jam tenaga kerja, jika
produksi X = 1.750 dan Y = 2.150,
Maka dibutuhkan: ( 6 X + 4 Y) =
(6 x 1.750) + (4 x 2.150) =19.100
Sedangkan kapasitas yang tersedia 16.000, maka
terjadi penambahan 19.100 - 16.000 = 3.100.

12
Penambahan keuntungan sebagai akibat penambahan
kapasitas:

Jika memenuhi pesanan maka keuntungan:


(23.800 x 1.750) + (26.040 x 2.150) = Rp.97.636.000

Jika memenuhi pesanan maka terjadi peningkatan


keuntungan:
Rp. 97.636.000 – Rp. 73.640.000 = Rp.23.966.600.-

Maka penambahan keuntungan Rp. 23.966.600.-

13

Anda mungkin juga menyukai