Anda di halaman 1dari 14

“KONSEP, PERILAKU, DAN ARUS BIAYA”

AKUNTANSI BIAYA
EMA 217A5

OLEH:
KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


I KOMANG ADI SASTRAWAN (1807531049 / 8)
DEVA WEDASTAWA (1807531064 / 15)
KOMANG DEVINTA RIANI PUTRI (1807531092 / 22)
JESICHA ISADORA ILLIONY MINTA (1807531099 / 25)
NI WAYAN PUSPITA DEVI (1807531143 / 30)
NI PUTU INDAH FEBRIANI (1807531153 / 31)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tulisan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
tulisan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tulisan
ini.
Jimbaran, 23 September 2019

Tim Penulis
KONSEP, PERILAKU, DAN ARUS BIAYA

2.1 KONSEP BIAYA


Dalam arti luas, biaya adalah sumber ekonomi, yang diperlukan dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 yang tidak pokok
dalam resolusi tersebut di atas :
1. Biaya mewakili sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang berpotensi akan terjadi
4. Pengorbanan untuk tujuan tertentu.
Dalam arti sempit, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva. Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti luas, pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah kos. Biaya
dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada sebuah perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah
digunakan untuk menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa
(beban/expenses).
Jika pengorbanan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka
pengorbanan tersebut merupakan rugi.
Different cost for different purpose, pengertian kalimat tersebut sangat penting karena
informasi biaya digunakan untuk membantu beberapa keputusan, dimana keputusan
tersebut akan menentukan sifat biaya yang dibutuhkan, bagaimana biaya tersebut dihitung
dan nilai biaya tersebut. Ini berarti jumlah biaya yang berguna untuk satu keputusan
mungkin tidak berguna atau mungkin berbahaya jika digunakan untuk keputusan lain.

2.2 PERILAKU BIAYA


Berdasarkan konsep biaya tersebut, maka biaya digolongkan menurut lima hal berikut ini:
1. Objek Pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka
semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan
bakar”.
2. Fungsi Utama dalam Perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi & umum. Maka perusahaan manufaktur
mengelokpokkan biayanya menjadi :
a. Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi.
produk jadi yang siap dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
ekuipmen. biaya bahan baku; biaya bahan penolong; biaya yang dibayarkan
karyawan untuk bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak terkait
langsung dengan proses produksi. Menurut objek pengeluarannya, biaya produksi
ini dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung disebut dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overbead disebut dengan biaya konversi
(conversion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan
baku menjadi produk jadi.
b. Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melakukan kegiatan pemasaran
produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya angkutan dari
gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang
menangani kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample).
c. Biaya administrasi dan umum.
Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan
pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya keuangan bagian keuangan,
akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan
akuntan, biaya fotokopi.
Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi umum disebut juga dengan istilah
biaya komersial (biaya komersial).
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibayai, biaya dikelompokkan menjadi
biaya langsung dan biaya tidak langsung. Dalam produksi dengan produk, biaya
produksi dibagi menjadi dua yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua
golongan: biaya departemen langsung dan biaya departemen tidak langsung.
a. Biaya langsung
Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena ada
sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai ini tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian, biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri
dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung
departemen adalah semua biaya yang terjadi di departemen tertentu. .Contohnya
adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam departemen pemeliharaan
merupakan biaya langsung departemen untuk departemen pemeliharaan dan biaya
depresiasi mesin yang digunakan dalam departemen tersebut, merupakan biaya
langsung untuk departemen tersebut.
b. Biaya tidak langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut
dengan biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak
mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Gaji mandor yang menentukan
pembuatan produk A, B, dan C merupakan biaya tidak langsung untuk produk A,
B, dan C, karena gaji mandor tersebut terjadi bukan hanya karena perusahaan
memproduksi salah satu produk tersebut, tetapi juga memproduksi ketiga jenis
produk tersebut. Jika perusahaan hanya memproduksi satu macam produk
(misalnya perusahaan semen, pupuk urea, gula) maka semua biaya merupakan
biaya langsung dalam memenuhi dengan produk. Biaya tidak langsung sesuai
dengan harga produk disebut biaya overhead pabrik. Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen,
tetapi manfaatnya dibutuhkan oleh lebih dari satu departemen. Contohnya adalah
biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga listrik. Biaya ini dinikmati
oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan
maupun untuk menggerakkan mesin dan ekuipmen yang menggunakan listrik.
Bagi departemen pemakai listrik, biaya listrik yang diterima dari biaya
departemen pembangkit tenaga listrik untuk biaya tidak langsung departemen.
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dikelompokkan
menjadi :
a. Biaya variabel
Adalah biaya total yang berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku biaya kerja langsung
Biaya semivariabel.
b. Biaya semivariabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
c. Biaya semifiksasi
Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap
Adalah biaya total jumlah tetap dalam volume tertentu. Contoh biaya tetap
adalah penghasilan direktur produksi.
5. Jangka waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu Manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pengeluaran modal (Pengeluaran modal)
Adalah biaya yang memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi
(biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini
pada saat terjadi dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan pada tahun-tahun
yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau
dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah untuk pembelian aktiva tetap, untuk
reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan
pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan produk. Karena pengeluaran
untuk keperluan tersebut melibatkan jumlah yang besar dan memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun, maka saat pengeluaran terjadi pengorbanan tersebut
diberlakukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai kos aktiva. Periode
akuntansi yang menikmati manfaat modal ini dibebani sebagian pengeluaran
modal tersebut berupa biaya depresiasi, biaya amortisasi, atau biaya deplesi.
b. Pengeluaran Pendapatan
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi
terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat dikeluarkan, pengeluaran ini
dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh
dari biaya tersebut. Contoh pengeluaran antara lain biaya iklan, biaya telex, dan
biaya tenaga kerja.
Dalam penentuan kos produk terdapat dua pendekatan yang digunakan. Adapun dua
pendekatan tersebut yaitu :
1. Metode Full Costing
Dalam penentuan kos produk adalah metode penentuan kos produksi yang
memperhitungkan segala unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri
dari BBB (biaya materi baku), BTKL (biaya tenaga kerja langsung), dan BOP (biaya
overhead pabrik), baik itu yang berperilaku variabel maupun yang berperilaku tetap.
Jadi, kos produk berdasarkan metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi
berikut ini :
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variable xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx +
Kos Produksi Rp XXX

Kos produk yang dihitung dengan memakai pendekatan full costing terdiri dari
unsur kos produksi (yaitu biaya materi baku (BBB), biaya tenaga kerja eksklusif
(BTKL), biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah
dengan biaya nonproduksi (yaitu biaya pemasaran dan biaya manajemen dan umum).

2. Metode Variable Costing


Dalam penentuan kos produk yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel saja ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya materi baku
(BBB), biaya tenaga kerja eksklusif (BTKL), dan biaya overhead pabrik variabel
(BOP). Maka kos produk berdasarkan metode variable costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini :
Biaya materi Baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya Overhead pabrik variable xxx +
Kos produksi Rp XXX

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur
produksi variabel (yaitu biaya materi baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya
pemasaran variabel dan biaya manajemen dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya
overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya manajemen dan umum tetap.
2.3 ARUS BIAYA
Akuntansi biaya tidak menambah ataupun mengubah siklus akuntansi dan prinsip-
prinsip akuntansi yang sudah dikenal dalam akuntansi keuangan. Semua biaya
manufaktur, tanpa mempedulikan, apakah tetap atau variable, mengalir melalui akun
barang dalam proses dan pembuatan barang jadi. Berdasarkan hasil analisis didapat
bahwa variabel metode arus biaya persediaan dan gross profit margin tidak pengaruh
signifikan terhadap market value perusahaan. Sedangkan variable perputaran persediaan
dan nilai persediaan berpengaruh signifikan antara perusahaan terhadap market value
perusahaan.hasil Penelitian Variabel secara simultan ini menunjukan bahwa variabel
metode arus biaya persediaan, Perputaran persediaan, Gross Profit Margin, Nilai
persediaan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar Perusahaan. Prosedur dalam siklus
akuntansi biaya pada dasarnya tidak berbeda dengan akuntansi keuangan yang sudah
sering kita pelajari. Siklus akuntansi biaya juga bermula dari bukti transaksi, jurnal, buku
besar, sampai dengan tersusunnya laporan keuangan. Persediaan dalam akuntansi biaya
disajikan sangat lebih rinci, yang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Persediaan bahan baku, merupakan akun persediaan untuk bahan baku mentah yang
belum mengalami proses produksi.
2. Persediaan barang dalam proses, merupakan akun persediaan yang pada saat
pelaporan sedang mengalami proses produksi.
3. Persediaan barang jadi, merupakan akun persediaan yang sudah siap digunakan atau
siap untuk dijual.
Dalam akuntansi biaya ketiga jenis persediaan tersebut akan terkait dalam pencatatan
suatu perusahaan manufaktur dengan maksud penentuan harga pokok yang
menggambarkan arus biaya dan beban. Segalam elemen biaya yang timbul melalui proses
produksi akan dicatat dan diukur dalam akuntansi biaya.
Dalam perusahaan manufaktur buku tambahan dalam akun buku besar umum akan
diperluas lagi buku tambahan yang umumnya ada dalam perusahaan dagang. Perluasan
tersebut adalah buku tambahan bahan yang merupakan rincian akun buku besar bahan.
Akun biaya overhead pabrik yang berisi rincian bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, biaya produksi tidak langsung lainnya. Ada suatu akun pengendali yaitu akun
persediaan bahan yang digunakan untuk mencatat persediaan bahan baku dan bahan tidak
langsung.
Struktur organisasi perusahaan manufaktur memiliki kegiatan pokok mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Oleh karena itu dua fungsi utama yang dibuat
dalam perusahaan manufaktur adalah fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Fungsi
produksi mendorong untuk mengolah bahan baku menjadi, sedangkan fungsi memasarkan
memasarkan produk tersebut. Untuk mengkoordinasikan kedua fungsi utama tersebut,
mengatur fungsi yang ketiga, yang biasa disebut fungsi administrasi dan umum.
ARUS FISIK PRODUK

ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ARUS BIAYA PRODUKSI KE LAPORAN KEUANGAN


DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2015. AKUNTANSI BIAYA, Edisi ke-5. Yogyakarta : Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Utami, Pradnyadevi. 2018. “Peranan Akuntansi Biaya”. Diambil dari :


https://www.academia.edu/37843462/PERANAN_AKUNTANSI_BIAYA.
Sari, Novi Nola. 2012. “Akuntansi Biaya "Konsep Biaya dan Arus Biaya". Diambil dari :
http://robotikaccounting.blogspot.com/2012/10/akuntansi-biaya.html.
Unknow. 2015. “AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR”. Diambil dari :
http://fatimahadlia8.blogspot.com/2015/06/akuntansi-perusahaan-manufaktur.html.
Unknow. 2018. “Mengenal Metode Dalam Penentuan Biaya Produksi”. Diambil dari :
http://www.akuntansipendidik.com/2014/08/mengenal-metode-dalam-penentuan-biaya-
produksi.html?m=1.
Reza. 2017. “2 Metode Pengumpulan Biaya Produksi”. https://dosenakuntansi.com/metode-
pengumpulan-biaya.
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya!
Jawaban : Biaya adalah merupan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan
disajikan oleh akuntansi biaya. Dalam arti luas, biaya adalah sumber ekonomi, yang
diperlukan dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang akan terjadi untuk tujuan
tertentu.
2. Jelskan perbedaan istilah biaya, kos dan rugi! Berikan contoh untuk masing-masing
istilah tersebut!
Jawaban : Biaya adalah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh
akuntansi biaya. Contohnya adalah biaya untuk pesediaan bahan baku, persediaan produk
dalam proses, persediaan produk selesai, dan supplies atau aktiva yang belum di gunakan.
Kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Contohnya adalah
seorang manajer mengeluarkan uang Rp 5.000.000 untuk memperoleh mesin fotocopy.
Maka pengorbanan uang tersebut merupakan kos.
Rugi adalah pengorbanan sumber ekonomi tidak menghasilkan manfaaat. Contohnya
adalah seorang penjual roti yang sedang memproduksi rotinya, didalam proses produksi
terjadi kesalahan yang tidak disengaja sehingga roti tersebut lewat matang(gosong) maka
si penjual tersebut akan mengalami kerugian atas roti tersebut
3. “Seorang mahasiswa akan pergi ke Jakarta dengan membayar biaya transport Rp5.000
sekali jalan”. “Karena pengorbanan unang untuk biaya transport tersebut belum terjadi
belum terjadi, maka pengorbanan tersebut tidak dapat disebut biaya”. Setujukah Saudara
dengan pernyataan ini?
Jawaban : Tidak setuju. Menurut pendapat kami, pengorbanan biaya transportasi tersebut
merupakan biaya. Ini dikarenakan biaya tidak hanya berhubungan dengan pengorbanan
yang telah terjadi, namun juga meliputi pengorbanan yang direncanakan.
4. Sebuah perusahaan membeli mesin produksinya dengan kredit seharga Rp90.000.000,
yang terdiri dari : harga beli jika dibayar tunai Rp65.000.000; biaya pemasangan
Rp10.000.000; bunga yang akan dibayar selama jangka waktu kredit sebesar
Rp15.000.000. Berapakah yang menjadi kos mesin dan berapakah yang akan dibebankan
sebagai biaya?
Jawaban : Dari pertanyaan tersebut jumlah yang akan dibebankan menjadi kos mesin
adalah sebesar Rp 65.000.000, karena dilihat dari pengertiannya kos adalah pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperleh aktiva. Sedangkan jumlah yang akan dibebankan
sebagai biaya adalah sebesar Rp65.000.000 + Rp10.000.000 + Rp 15.000.000 =
Rp90.000.000.
5. Jika dalam proses produksi terjadi produk yang rusak dan secara ekonomis tidak dapat
diperbaiki lagi sehingga tidak dapat dijual, maka pengorbanan yang sudah terjadi untuk
produk rusak ini disebut apa? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawaban : Dari pertanyaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa perusahaan telah
mengeluarkan biaya atau pengorbanan untuk memproduksi barang yang rusak tersebut.
Pengorbanan yang sudah terjadi untuk produk yang rusak disebut rugi. Hal ini dapat
dilihat dari pengertiannya bahwa rugi merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang
tidak menghasilkan manfaat atau pendapatan.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perusahaan manufaktur! Berikan contohnya!
Jawaban : Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya mengelola
bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada
konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering disebut dengan proses produksi.
Contohnya:
 Tekstil, merupakan salah satu industri yang banyak beroprasi di Indonesia. Industri ini
mengelola kapas menjadi benang dan benang menjadi kain, sehingga nantinya kain
tersebut dapat di olah kembali menjadi pakaian dan lain-lain. Industri ini dapat
menyerap banyak sekali tenaga kerja, maka tak jarang banyak sekali orang yang
bekerja di industri tekstil.
 Garmen. Jika industri tekstil mengelola kapas sampai menjadi kain, maka industri
garmen mengelola kain menjadi produk lain misalnya kain menjadi baju dan celana
dan sebagainya.
 Keperluan rumah tangga. Industri ini menghasilkan produk untuk keperluan rumah
tangga dan tentunya banyak sekali jenisnya. Hasilnya industri keperluan rumah
tangga seperti panci, sendok, garpu, piring, sabun, pasta gigi dan lain-lain. Ada juga
industri mebel atau keperluan interior untuk rumah produknya seperti lemari, meja,
kursi dan lain-lain.
 Otomotif. Industri otomotif merupakan manufaktur yang dalam proses produksinya
menggunakan teknologi tingkat tinggi. Hasil industri otomotif misalnya seperti sepeda
motor, mobil, pesawat dan lain-lain.
 Elektronik. Sama saja seperti industri otomotif, dalam proses produksinya industri
elektronik menggunakan teknologi tingkat tinggi. Hasil industri elektronika misalnya
seperti televisi, kulkas, komputer, handphone dan lain-lain.
 Kerajinan. Barang hasil industri kerajinan bisa terbuat dari berbagai macam bahan
baku, sesuai dengan produk yang akan di hasilkannya. Biasanya barang hasil
kerajinan untuk di ekspor ke luar negeri, tapi banyak juga untuk di jual di dalam
negeri. Hasil kerajinan misalnya seperti keramik, kain tenun, pahatan dari kayu atau
batu, barang yang terbuat dari rotan dan lain-lain.
7. Mengapa umumnya akuntansi biaya yang dibahas dalam buku teks berorientasi pada
perusahaan manufaktur!
Jawaban : Karena umumnya akuntansi biaya yang diterapkan didalam perusahaan
manufaktur lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang diterapkan didalam
perusahaan jasa.
8. Secara garis besar ada dua fungsi pokok yang terdapat dalam perusahaan manufaktur.
Sebutkan! Sebutkan pula fungsi ketiga yang bertugas untuk mengkoordinasikan kedua
fungsi pokok tersebut!
Jawaban : Dua fungsi pokok yang terdapat dalam perusahaan manufaktur adalah fungsi
produksi dan fungsi pemasaran. Untuk mengkoordinasikan kedua fungsi tersebut,
dibentuk fungsi ketiga yaitu fungsi administrasi dan umum.
9. Apa yang dimaksud dengan departemen produksi? Berikan contohnya dalam perusahaan
kertas!
Jawabaan : Departemen produksi adalah departemen yang bertanggung jawab secara
langsung terhadap proses produksi atau proses pembuatan produk atau jasa yang akan
dijual ke konsumen. Contohnya : Produksi bagian pulp, Produksi bagian kertas, dan
Produksi bagian Penyempurnaan. Bagian nonproduksi : tenaga kerja bagian akuntansi,
biaya tenag kerja bagian personalia, dll.
10. Apa yang dimaksud dengan departemen pembantu (departemen jasa)? Berikan contohnya
dalam perusahaan kertas!
Jawaban : Departemen pembantu (departemen jasa) adalah departemen yang fungsinya
untuk menghasilkan jasa untuk memperlancar proses pengolahan bahan baku yang
dilakukan di departemen-departemen produksi. Contohnya departemen pembantu dalam
perusahaan kertas adalah bagian reparasi dan pemeliharaan, bagian pembangkit tenaga
uap, bagian pembangkit listrik dan air, bagian penerimaan yang dibentuk untuk
membantu bagian pulp, kertas, dan bagian penyempurnaan dalam mengolah bahan baku
menjadi produk jadi kertas.
11. Jelaskan yang dimaksud dengan “different costs for different purposes”! Berikan
contonya!
Jawaban : Konsep biaya dikemukakan bergantung dengan latar belakang dan tujuan si
pemakai konsep biaya tersebut. Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang
mendukung objek manajerial tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan
manajerial yang ingin dicapai. Contohnya adalah seorang ahli teknik akan berbeda
memberikan konsep biaya dengan seorang akuntan. Ibu rumah tangga berbeda konsep
dengan seorang sopir mengenai biaya.
12. Menurut fungsi-fungsi pokok dalam organisasi perusahaan manufaktur, biaya dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan besar. Sebutkan dan beri contohnya masing-
masing kelompok tersebut!
Jawaban : Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur yaitu
 Fungsi produksi, contohnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya
gaji karyawan yang berhubungan dengan proses produksi.
 Fungsi pemasaran, contohnya biaya promosi, biaya iklan, biaya gaji
karyawan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran, biaya angkut.
 Fungsi administrasi dan umum, contohnya biaya photocopy, biaya gaji
karyawan bagian akuntansi, keuangan, personalia dan bagian hubungan
masyarakat.
13. Menurut hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar. Sebutkan dua kelompok biaya dalam hubungannya dengan produk!
Sebutkan pula dua kelompok besar biaya dalam hubungannya dengan departemen!
Berikan contohnya masing-masing kelompok biaya tersebut!
Jawaban : Penggolongan biaya menurut hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai dapat
berupa produk dan departemen. Dalam hubungannya dengan produk, biaya dibagi
menjadi :
 Biaya produksi langsung contohnya
 Biaya produksi tidak langsung.
14. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya
dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan. Sebutkan kelompok-kelompok
tersebut dan berikan contohnya masing-masing!
Jawaban : Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi :
 Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contohnya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung.
 Biaya semivariabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Contohnya yaitu biaya tetap serta unsur-unsurnya.
 Biaya semifixed, adalah biaya yang teteap untuk meningkatkan volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Contohnya yaitu
 Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan
tertentu. Contohnya yaitu gaji direktur produksi
15. Jelaskan istilah-istilah berikut ini :
a. Biaya produksi
b. Biaya utama (prime cost)
c. Biaya konversi (conversion cost)
d. Biaya pemasaran
e. Biaya administrasi dan umum
f. Biaya komersial (commercial expenses)
Jawaban :
a. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya utama (prime cost) adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
yang digunakan saat proses produksi.
c. Biaya konversi (conversion cost) adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik yang digunakan saat proses produksi.
d. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk.
e. Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran produk.
f. Biaya komersial (commercial expenses) adalah jumlah dari biaya pemasaran dengan
biaya administrasi dan umum.
16. Secara garis besar proses produksi perusahaan manufaktur dibagi menjadi dua. Sebutkan
dan jelaskan perbedaaan serta jelaskan pengaruh proses produksi tersebut terhadap
pengumpulan biaya produksinya!
Jawaban : Secara garis besar proses produksi perusahaan manufaktur dibagi menjadi dua
yaitu proses produksi berdasar pesanan dan proses produksi massa. Perusahaan yang
proses produksinya berdsar pesanan mengumpulkan biaya produksinya dengan metode
kos pesanan. Sedangkan perusahaan yang proses produksinya berupa produksi massa
mengumpulkan biaya produksinya dengan metode kos proses.
17. Jelaskan metode kos pensanan! Berikan contoh perusahaan yang menggunakan metode
ini!
Jawaban : Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya
melakukan proses mengolah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak luar.
Biasanya perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan adalah perusahaan percetakan,
mebel, mesin dan masih banyak lainnya.
18. Jelaskan metode kos proses! Berikan contoh perusahaan yang menggunakan metode ini!
Jawaban : Perusahaan yang melakukan proses produksi berdasar dari produksi massa
biasanya melakukan proses mengolah produks untuk memenuhi persediaan di dalam
gudang penyimpanan. Biasanya perusahaan yang melakukan produksi berdasar harga
pokok proses adalah perusahaan tekstil, pupuk, semen, dan lainnya.
19. Jelaskan perbedaan antara metode kos pesanan dan metode kos proses dalam perhitungan
biaya produksi satuan!
Jawaban : Pada pengumpulan biaya produksi, metode kos pesanan akan mengumpulkan
biaya-biaya produksi berdasarkan pesanan yang ada. Sedangkan untuk metode kos proses,
proses pengumpulan biaya produksi akan didasarkan pada biaya produksi yang dihasilkan
selama periode tertentu. Pada perhitungan biaya produksi, untuk metode kos proses akan
melakukan perhitungan setiap bulan ataupun pada periode tertentu, untuk menentukan
harga pokok dari produk yang dihasilkan. Sedangkan pada metode kos pesanan,
perhitungan biaya produksi akan dilakukan ketika adanya pesanan yang datang. Untuk
menghitung biaya harga pokok produksi per unit nya, akan dilakukan setiap akhir periode
atau bulan pada mtode kos proses. Sedangkan pada metode kos pesanan, harga per unit
dari barang yang dihasilkan akan dihitung ketika pesanan telah selesai dikerjakan. Untuk
menghitung harga produk per unit, pada metode kos proses akan menggunakan cara
dimana jumlah biaya produksi yang sudah dikeluarkan selama dalam periode atau bulan
tertentu akan dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam bulan atau periode
tersebut. Sedangkan pada metode kos pesanan, harga produk per unit akan dihitung
dengan cara membagi antara jumlah biaya produksi yang sudah dikeluarkan dalam proses
produksi sebuah pemesanan dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam proses produksi
pesanan yang bersangkutan.
20. Dalam penentuan kos produk terdapat dua pendekatan yang digunakan. Sebutkan dua
pendekatan tersebut dan jelaskan beda diantara keduanya!
Jawaban : Dua pendekatan tersebut adalah metode full costing dan metode variable
costing. Metode full costing dalam penentuan kos produk adalah metode penentuan kos
produksi yang memperhitungkan segala unsur biaya produksi ke dalam kos produksi,
yang terdiri dari BBB (biaya materi baku), BTKL (biaya tenaga kerja langsung), dan BOP
(biaya overhead pabrik), baik itu yang berperilaku variabel maupun yang berperilaku
tetap. Sedangkan metode variable costing merupakan mentode dalam penentuan kos
produk yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel saja ke
dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya materi baku (BBB), biaya tenaga kerja
eksklusif (BTKL), dan biaya overhead pabrik variabel (BOP).

Anda mungkin juga menyukai