Anda di halaman 1dari 15

Nama : Krisdyanti Ruchmana

NIM : 170422620608

Offering :E

UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

AICE adalah perusahaan lisensi dari Singapura dan memiliki tim yang berpengalaman 20 tahun
di industri es krim. Berasal dari Singapura, AICE datang ke Indonesia dan mendirikan pabrik es
krim pertamanya PT Alpen Food Industri, yang menerima sertifikasi tingkat tertinggi A-Level
Halal. AICE satu-satunya merek dari Industri es krim yang terpilih sebagai "10 makanan paling
viral 2016 di Indonesia". AICE memenangkan "Excellent Brand Award 2017" dengan nilai
tertinggi dari Industri es krim. AICE juga terpilih sebagai satu-satunya merek es krim pilihan
Asian Games di Jakarta. Sebagai satu-satunya es krim pilihan Asian Games, AICE sukses
mendukung Asian Games di Jakarta. AICE juga mampu memenangkan penghargaan "Better
Brand 2018" dan berhasil membangun pabrik es krim tercanggih di Mojokerto, Indonesia.

1. Analisis terkait kondisi lingkungan kerja dan permasalahan yg dihadapi PT Alpen Food
Industri
a. Analisis kondisi lingkungan kerja
- Buruh Perempuan Hamil Dipekerjakan pada Malam Hari
Bahwa kondisi pekerjaan buruh perempuan hamil di PT. Alpen Food Industry
masih dikenakan shif (1, 2 dan 3) dan juga target produksi serta kondisi
lingkungan kerja kurang kondusif dan sehat untuk kesehatan buruh perempuan
hamil;
- Bahwa PT. Alpen Food Industry menyediakan klinik di dalam perusahaan tetapi
hanya melayani kesehatan pada shift 1 dan 2, sedangkan shift 3 klinik tidak ada
petugasnya dan tidak ada pelayanan kesehatan, serta di PT. ALPEN FOOD
INDUSTRY tidak disediakan fasilitas mobil ambulance;
- Pekerja/buruh perempuan yang bermaksud untuk meminta cuti haid karena
merasakan sakit diharuskan diperiksa di klinik terlebih dahulu oleh dokter
perusahaan dan hanya diberikan obat pereda nyeri, serta permohonan izin cuti
biasanya tidak diberikan oleh pihak pengusaha;
- Jam kerja umum yang berlaku di PT. ALPEN FOOD INDUSTRY adalah sebagai
berikut:

Shift 1 : Jam 07.00 – 15.00 WIB

Shift 2 : Jam 15.00 – 23.00 WIB

Shift 3 : Jam 23.00 – 07.00 WIB

- PT. ALPEN FOOD INDUSTRY tidak menyediakan fasilitas jemputan untuk


karyawan yang bekerja pada shift 3, hanya diganti dengan uang transport sebesar
Rp. 5000,00 perhari;
- Untuk karyawan perempuan yang bekerja pada shift 3 mendapatkan tambahan
asupan gizi berupa susu kemasan botol cair 190 ml dan 1 pcs roti yang bernilai
kurang lebih Rp. 5000;
- Jam istirahat yang diberlakukan system rolling yang mana mesin tetap beroperasi
selama 24 jam penuh, setiap pekerja/karyawan mendapatkan jatah jam
istirahatnya dengan system rolling yaitu : istirahat jam pertama dimulai setelah
bekerja selama 2 jam dengan jatah istirahat selama 1 jam diteruskan bekerja
sampai jam pulang kerja, iistirahat jam keduan dimulai setelah bekerja selama 3
jam dengan jatah istirahat selama 1 jam diteruskan bekerja sampai jam pulang
kerja, istirahat jam ketiga dimulai setelah bekerja selama 4 jam dengan jatah
istirahat selama 1 jam diteruskan sampai jam pulang kerjahal tersebut berlaku
untuk shift 1, 2 dan 3;
- Pekerja/buruh perempuan hamil masih dikenakan target produksi seperti biasa
dan tidak mendapatkan keringanan atau pembebasan target meskipun kehamilan
telah dilaporkan kepada atasan/pihak pengusaha; bahwa pekerja/buruh perempuan
hamil masih dikenakan pekerjaan yang tergolong, di antaranya dengan posisi
kerja berdiri dan mengangkat beban berat.
- Pekerjaan di bagian mesin packing dengan mengoperasikan mesin packing selama
jam kerja dilakukan dengan posisi berdiri dan setiap 40 menit sekali mengganti
gulungan plastik (plactic roll) kemasan es krim dengan mengangkat gulungan
tersebut dan memasangkan ke mesin packing yang mana berat gulungan plastik
kurang lebih 12 kg per satu gulungan.
- Pekerjaan di manual packing dengan pekerjaan menyusun es krim ke dalam kotak
(box) dengan posisi bekerja berdiri. Pekerjaan di bagian sanitasi dengan mengepel
dan menyapu lantai di mana mengepel dilakukan dengan menggunakan kain dan
jongkok serta bau cairan pel yang menyengat dan membuat mual.
- Pekerjaan di bagian statistik (inti) dengan pekerjaan menyetempel karton kurang
lebih 2200 karton/hari, serta menurunkan stik dengan cara mengangkat satu
persatu kurang lebih 11 dus per hari stik yang beratnya kurang lebih 13 kg per
dus, lalu ditambah menurunkan kurang lebih 15 rol plastic/hari yang beratnya
kurang lebih 12 kg per roll plastic.
- Di bagian operator packing mesin jagung dengan cara sebelum memulai produksi
mesin dipanaskan dan diminyakin sehingga menimbulkan asap yang sangat pekat
dan ruang produksi di bawah tanah. Dari awal masuk sampai pulang pekerjaan
tersebut dilakukan dengan posisi duduk setengah membungkuk dalam rentang
waktu 30 menit per box. Kemudian memindahkan box jagung tersebut dengan
cara mengangkat yang beratnya kurang lebih 2 kg per box jagung dengan target
13 box per hari;
- Untuk mendapatkan pindah kerja ke bagian lain yang lebih ringan seringkali
pekerja/buruh harus menunggu selama beberapa hari atau minggu atau menunggu
buruh/pekerja lain yang mengambil cuti melahirkan.
- Buruh perempuan hamil juga tidak dapat mengambil kerja non shift karena
dipersulit dengan syarat harus ada keterangan dari dokter spesialis kandungan dan
harus ada kelainan kandungan.
- Sebelum mengambil cuti melahirkan, buruh dimintai membuat pernyataan ditulis
tangan dengan materai yang salah satu isinya adalah tidak akan menuntut kepada
perusahaan di kemudian hari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
- Bonus Dibayarkan dengan Cek Kosong
Cek diberikan oleh Komite Distributor AICE oleh Saudari Liliana Gao, yang juga
menjabat sebagai Direktur PT. AFI pada 2018. Ternyata saat melakukan
pencairkan pada 5 Januari 2020, cek tersebut tidak terdaftar resinya dan pekerja
berusaha mengonfirmasi kepada pihak perusahaan.
- Buruh Kontrak
Ada 22 buruh yang dipekerjakan sebagai pekerja kontrak yang di rasa
bertentangan dengan Pasal 59 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan Kepmenakertrans Nomor 100 Tahun 2004 karena buruh
dipekerjakan di bagian produksi bersifat tetap bersama dengan karyawan tetap.
Buruh-buruh banyak berasal dari Jawa Timur yang dulunya direkrut oleh penyalur
dengan dikenai biaya administrasi sebesar Rp4-5 juta dan dijanjikan setelah
bekerja selama enam bulan akan diangkat menjadi karyawan tetap di PT AFI.
- Nasib Buruh Outsourcing
Untuk menggantikan pekerja yang dikenai PHK, pengusaha PT. AFI
mendatangkan buruh outsourcing dari Jawa Timur yang ditempatkan di
penampungan yang dihuni sekitar 40 pekerja. Kondisi rumah terdiri dari dua
kamar dan satu kamar mandi. Pekerja hidup berhimpit-himpitan dan kondisi
makanan yang tidak layak. Penggunaan buruh outsourcing (alih daya) ini juga
bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 65 dan 66 UU
Ketenagakerjaan jo. Permenaker No. 19 Tahun 2012 yang mengatur penggunaan
pekerja alih daya hanya diperbolehkan di bagian penunjang. Kenyataannya, buruh
outsourcing dipekerjakan di bagian produksi utama.
b. Permasalahan PT Alpen Food Industry
Ratusan buruh pabrik AICE mogok kerja
Perusahaan asal Singapura itu disebut menggaji pekerja dengan upah yang
tidak layak dan mengabaikan keselamatan kerja hingga beberapa diantaranya
sampai keguguran. Dua masalah itu sampai membuat ratusan buruh pabrik
AICE mogok kerja. Mereka menuntut upah yang layak dan tentunya kondisi
lingkungan kerja yang aman.
Ratusan pekerja PT. Alpen Food Industry (PT AFI) di Bekasi, menggelar
mogok kerja, para pekerja yang tergabung dalam Serikat Gerakan Buruh
Bumi Indonesia PT. Alpen Food Industry (SGBBI PT AFI), menuntut 22 hal
tentang masalah aturan kerja hingga pemberangusan serikat pekerja di
perusahaan pembuat es krim Aice itu.  Sejak tahun lalu telah terjadi 14 kasus
keguguran dan 6 kematian bayi baru lahir, total 359 buruh perempuan yang
bekerja di pabrik AICE.
Salah satunya pemicunya yakni adanya shift malam bagi buruh perempuan
yang sedang mengandung. Selain itu, SGBBI juga meminta perusahaan untuk
tidak mempersulit pekerja untuk mendapatkan fasilitas kesehatan selain dari
klinik dan dokter yang disediakan oleh perusahaan.

SGBBI juga menemukan bukti PT AFI telah memberikan cek mundur kosong
yang membuat para pekerja tidak bisa menikmati uang bonus.

2. Analisis SWOT pada PT Alpen Food Industri


a. Faktor Eksternal perusahaan (Peluang dan Ancaman)

Skor
No Keterangan Bobot Peringkat Tertimbang
Peluang
Indonesia sebagai negara tropis yang
1 mempunyai musim penghujan dan musim
kemarau 0.09 4 0.36
Konsumsi masyarakat akan minuman instan
2
(ice cream) relatif tinggi 0.12 3 0.36
Mempunyai cabang di setiap negara dan
3
bekerja sama dengan perusahaan lain 0.1 4 0.4
4 Menjadi sponsor dalam ajang internasional 0.12 4 0.48
5 Kerjasama dengan perusahaan teknologi 0.1 4 0.4
  Ancaman      
Dampak virus Covid-19 terhadap bahan
1
baku 0.07 2 0.14
2 Standar Produk yang berbeda-beda di setiap 0.05 3 0.15
negara
Teknologi baru yang dikembangkan oleh
3
competitor 0.09 4 0.36
4 Adanya pesaing dengan produk yang sama 0.14 3 0.42
Kekurangan SDM atau Tenaga Kerja
5
Terampil 0.12 4 0.48
TOTA
L   1   3.55

ANALISIS :

1. Peluang
Indonesia sebagai negara tropis yang mempunyai musim penghujan dan musim
kemarau
Hal ini merupakan suatu peluang bagi PT Alpen Food Industry (PT AFI), sebagai
negara tropis yang memiliki musim kemarau sangat cocok dengan produknya yaitu
minuman dingin (es krim AICE). PT Alpen Food Industry memiliki kemampuan
dalam menangkap peluang. Berasal dari Singapura, AICE datang ke Indonesia dan
mendirikan pabrik es krim pertamanya PT Alpen Food Industri. PT Alpen Food
Industry telah menangkap peluang dengan , maka penilai memberikan bobot 0.09
dengan peringkat 4 dimana kemampuan perusahaan menagkap peluang ini sudah
baik.
Konsumsi masyarakat akan minuman instan (ice cream) relatif tinggi.
Hal ini merupakan suatu peluang bagi PT Alpen Food Industry (PT AFI), konsumsi
masyarakat akan minuman minuman instan relative tinggi. PT Alpen Food Industry
menangkap peluang ini dengan memunculkan produk es krim AICE yang memiliki
rasa dan variasi produk yang baik. Maka penilai memberikan bobot 0.12 dengan
peringkat 3.
Mempunyai cabang di setiap negara dan bekerja sama dengan perusahaan lain
Dengan mendirikan cabang di setiap negara dapat mempermudah dan memperluas
pemasaran atas produk yang dihasilkan PT Alpen Food Industry. Hal ini merupakan
suatu peluang yang telah dimanfaatkan AICE dengan mendirikan pabrik di Indonesia
yaitu PT Alpen Food Insdustry. Maka penilai memberikan bobot 0.1 dengan
peringkat 3, dimana perusahaan telah merespon dengan baik peluang ini.

Menjadi sponsor dalam ajang internasional


Adanya sebuah event atau ajang internasional dapat menjadi peluang perusahaan-
perusahaan swasta. Dengan menjadi salah satu sponsor tentunya dapat
mempromosikan produk dan mencapai perluasan pasar yang lebih besar. Dalam hal
ini PT Alpen Food Industry dapat menangkap peluang tersebut. AICE terpilih sebagai
satu-satunya merek es krim pilihan Asian Games di Jakarta. Sebagai satu-satunya es
krim pilihan Asian Games, AICE sukses mendukung Asian Games di Jakarta.
Dengan melihat hal tersebut, maka penilai memberikan bobot sebesar 0.12 dengan
peringkat 4.
Kerjasama dengan perusahaan teknologi
Kerjasama dengan perusahaan teknologi tentu dapat memperoleh beragam
keuntungan, dengan adanya kerjasama perusahaan dapat menciptakan mesin mesin
canggih agar lebih cepat dan tetap dalam menghasilkan produk. Peluang ini telah
ditangkap oleh PT Alpen Food Industry dengan berhasil membangun pabrik es krim
tercanggih di Mojokerto, Indonesia. Dengan melihat hal tersebut, maka penilai
memberikan bobot sebesar 0.1 dengan peringkat 4 yaitu PT Alpen Food Industry
sudah baik dalam hal memanfaatkan peluang.
2. Ancaman
Dampak virus Covid-19 terhadap bahan baku
Adanya virus Covid -19 memiliki banyak pengaruh terhadap banyak sector, terutama
perusahaan swasta. Dampak Covid-19 terhadap bahan baku merupakan suatu
ancaman bagi PT Alpen Food Industry yaitu dalam keterlambatan kedatangan bahan
baku. Tetapi, perusahaan telah merespon ancaman tersebut dengan melakukan
pencadangan bahan baku. Dilihat dari hal tersebut, maka penilai memberi bobot
sebesar 0.07 dengan peringkat 2 karena tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
perusahaan.
Standar Produk yang berbeda-beda di setiap negara.
Adanya standar dalam suatu negara tentu terdapat perbedaan dengan negara-negara
lainnya. Hal ini merupakan sebuah ancaman bagi perusahaan karena harus
menerapkan standar yang diterapkan oleh negara tersebut. Dalam hal ini respon
perusahaan cukup baik, dengan menghasilkan produk sesuai dengan kriteria dan
standar di Indonesia. Maka penilai memberikan bobot sebesar 0.05 dengan peringkat
3.
Teknologi baru yang dikembangkan oleh competitor
Teknologi yang dimiliki competitor yaitu PT Campina Ice Cream Industri Tbk
dimana perseroan menggunakan pendekatan berbasis teknologi informasi (“TI”) yang
terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pada manajemen penjualan, pengawasan
persediaan dan logistik. Perseroan menggunakan VPN untuk menghubungkan kantor
Pusat, Pabrik dan cabang. Koneksi berbasis VPN ini pada beberapa cabang ke Kantor
Pusat dan Pabrik. Hal ini merupakan sebuah ancaman bagi PT Alpen Food Industry,
jika perusahaan tidak terus-menerus mengembangkan teknologi yang baru dan
canggih. Dilihat dari hal tersebut, penilai memberikan bobot sebesar 0.09 dengan
peringkat 4, dimana perusahaan sudah cukup merespon adanya ancaman tersebut.
Adanya pesaing dengan produk yang sama
Adanya competitor dengan produk yang sama yaitu PT Campina Ice Cream Industri
Tbk yang memiliki produk ice cream. Produk yang dihasilkan juga bervariasi dan
memiliki target pasar yang berbeda-beda. Hal ini merupakan sebuah ancaman, apabila
PT Alpen Food Industry tidak mengembangkan produk baru dan memiliki ciri khas
tersendiri yang membedakan dengan kompetitornya. Dalam hal ini, PT Alpen Food
Industry menciptakan produk ice dengan varian jagung serta bentuk yang menyerupai
jagung yang dapat membedakan dengan competitor nya. Maka penilai memberikan
bobot nilai sebesar 0.14 dengan peringkat 3, dimana perusahaan telah merespon
ancaman dengan baik.
Varian produk competitor PT. Campina Ice Cream Industri Tbk.
Kekurangan SDM atau Tenaga Kerja Terampil
Hal ini merupakan ancaman yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu dalam menghasilkan produk. Sebagai perusahaan yang relative baru dapat
dikatakan PT Alpen Food Industry belum banyak mendapatkan tenaga kerja yang
terampil. Tetapi, PT Alpen Food Industry merupakan perusahaan lisensi dari
Singapura dan memiliki tim yang berpengalaman 20 tahun di industri es krim. Dilihat
dari hal ini, respon perusahaan terhadap ancaman sudah baik. Maka penilai
memberikan bobot sebesar 0.12 dengan peringkat 4.
Kesimpulan dari penghitungan matriks factor eksternal perusahaan dapat
diketahui bahwa total skor tertimbang sebesar 3.55 yaitu diatas 3, dapat dikatakan
bahwa perusahaan baik dalam menangkap peluang dan meminimalisir ancaman.

b. Faktor Internal perusahaan (Kekuatan dan Kelemahan)

Skor
No
Keterangan Bobot Peringkat Tertimbang
  Kekuatan      
1 Harga produk yang murah 0.12 4 0.48
Kualitas produk yang sangat baik dan
2
bervariasi 0.09 4 0.36
3 Mempunyai sertifikasi halal 0.1 4 0.4
4 Memiliki pabrik ice cream tercanggih 0.09 4 0.36
5 Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi 0.1 4 0.4
  Kelemahan      
Produk yang dimiliki oleh PT Alpen Food
1 Industry masih bisa di duplikasi oleh
perusahaan lain 0.1 2 0.2
Tidak terlalu bagus dalam peramalan
permintaan produk yang mengarah ke
2 tingkat lebih tinggi dari peluang yang
terlewatkan dibandingkan dengan para
pesaingnya 0.08 3 0.24
Perencanaan keuangan tidak dilakukan
3 dengan benar dan efisien serta kurang
transparan 0.12 4 0.48
Pasar utama perusahaan hanya masyarakat
4
menengah ke bawah 0.1 3 0.3
Perusahaan belum mampu mengatasi
tantangan yang hadir oleh pendatang baru
5
di segmen ini dan telah kehilangan pangsa
pasar kecil. 0.1 4 0.4
TOTA
L   1   3.62

ANALISIS :
1. Kekuatan
Harga produk yang murah
Pemberian harga produk yang murah merupakan kekuatan tersendiri bagi
PT Alpen Food Industry dibandingkan dengan produk dari perusahaan
sejenis dengan produk yang sama. Harga produk dari rentang harga
Rp2.000 – Rp10.000 sangat memudahkan masyarakat kalangan menegah
ke bawah yang ingin menikmati ice cream dengan rasa yang bervarian.
Dari hal tersebut penilai memberikan bobot sebesar 0.12 dengan peringkat
4, dimana perusahaan memiliki factor kekuatan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap penjualan dan telah di respon dengan baik.
Kualitas produk yang sangat baik dan bervariasi
Dengan memiliki lebih dari 13 variasi ice cream membuat banyak
masyarakat yang tertarik untuk membeli. Hal ini merupakan suatu
kekuatan tersendiri bagi perusahaan, bentuk yang unik dan pengemasan
produk yang baik semakin menambah kualitas produk agar dapat bersaing
dengan para competitor. AICE sebagai satu-satunya merek dari PT Alpen
Food Industry terpilih sebagai "10 makanan paling viral 2016 di
Indonesia" dan AICE juga mampu memenangkan penghargaan "Better
Brand 2018".Dari hal tersebut penilai memberikan bobot sebesar 0.09
dengan peringkat 4, dimana perusahaan memiliki factor kekuatan yang
secara signifikan berpengaruh terhadap penjualan dan telah di respon
dengan baik.
Mempunyai sertifikasi halal
Dalam melakukan pemasaran produk di negara Indonesia yang notaben
nya masyarakat nya muslim, maka perusahaan harus memenuhi standar
dan memiliki sertifikasi halal. PT Alpen Food Industri, yang menerima
sertifikasi tingkat tertinggi A-Level Halal. Hal menjadi suatu kekuatan
tersendiri bagi perusahaan. Dari hal tersebut penilai memberikan bobot
sebesar 0.1 dengan peringkat 4, dimana perusahaan memiliki factor
kekuatan yang secara signifikan berpengaruh terhadap penjualan dan telah
di respon dengan baik.
Memiliki pabrik ice cream tercanggih
Teknologi dan pabrik canggih merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan, agar dapat menghasilkan produk yang cepat dan tepat. PT
Alpen Food Industry berhasil membangun pabrik es krim tercanggih di
Mojokerto, Indonesia. Hal ini merupakan kekuatan bagi perusahaan. Dari
hal tersebut penilai memberikan bobot sebesar 0.09 dengan peringkat 4,
dimana perusahaan memiliki factor kekuatan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap penjualan dan telah di respon dengan baik.
Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi
Tingkat kepuasan merupakan factor penting dalam menjalankan suatu
bisnis. Dari produk yang dihasilkan oleh PT Alpen Food Industry banyak
pelanggan yang puas dengan produknya, hal ini dapat dilihat dari semakin
meningkatnya penjualan dari tahun ke tahun, serta minta masyarakat akan
es krim AICE semakin tinggi. Dari hal tersebut penilai memberikan bobot
sebesar 0.1 dengan peringkat 4, dimana perusahaan memiliki factor
kekuatan yang secara signifikan berpengaruh terhadap penjualan dan telah
di respon dengan baik.
2. Kelemahan
Produk yang dimiliki oleh PT Alpen Food Industry masih bisa di duplikasi
oleh perusahaan lain.
Perusahaan harus mengembangkan membuat inovasi produk baru dapat
mengatasi kelemahan ini. Ada beberapa produk es krim yang mirip
dengan produk yang dihasilkan oleh competitor. PT Alpen Food Industry
menciptakan produk rasa buah dengan bentuk menyerupai buah tersebut
(semangka dan jagung). Dari hal tersebut penilai memberikan bobot
sebesar 0.1 dengan peringkat 2, dimana perusahaan memiliki factor
kekuatan yang secara tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap
penjualan dan telah di respon dengan baik.

Tidak terlalu bagus dalam peramalan permintaan produk yang mengarah


ke tingkat lebih tinggi dari peluang yang terlewatkan dibandingkan dengan
para pesaingnya. Dari hal tersebut penilai memberikan bobot sebesar 0.08
dengan peringkat 3, dimana perusahaan memiliki factor kekuatan yang
secara signifikan berpengaruh terhadap penjualan dan telah di respon
dengan baik.
Perencanaan keuangan tidak dilakukan dengan benar dan efisien serta
kurang transparan
Ini merupakan kelemahan PT Alpen Food Industry dimana kurang
transparan terhadap kinerja perusahaan yang biasanya disajikan secara
lengkap dalam laporan tahunan serta laporan keuangan. Dari hal tersebut
penilai memberikan bobot sebesar 0.12 dengan peringkat 4, dimana
perusahaan memiliki factor kekuatan yang secara signifikan berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaan.
Pasar utama perusahaan hanya masyarakat menengah ke bawah.
Dengan menawarkan harga yang murah dapat diketahui bahwa target
pasar perusahaan adalah masyarakat menengah ke bawah. Perusahaan
seharusnya lebih memperluas sasaran dan target pasar nya, agar produk
nya diminati oleh semua kalangan, baik kalangan menengah ke atas dan
menengah ke bawah. Dari hal tersebut penilai memberikan bobot sebesar
0.1 dengan peringkat 3, dimana perusahaan memiliki factor kekuatan yang
secara signifikan berpengaruh terhadap penjualan perusahaan.
Perusahaan belum mampu mengatasi tantangan yang hadir oleh pendatang
baru di segmen ini dan telah kehilangan pangsa pasar kecil. Dari hal
tersebut penilai memberikan bobot sebesar 0.1 dengan peringkat 4, dimana
perusahaan memiliki factor kekuatan yang secara signifikan berpengaruh
terhadap penjualan perusahaan.
Kesimpulan dari penghitungan matriks factor eksternal perusahaan
dapat diketahui bahwa total skor tertimbang sebesar 3.62 yaitu diatas 3,
dapat dikatakan bahwa perusahaan baik dalam meningkatkan kekuatan
dan mengatasi serta mengurangi kelemahan-kelemahan perusahaan.
3. Rekomendasi Sistem Pengendalian Manajemen yang baik bagi PT Alpen Food Industri
Berdasarkan dari analisis lingkungan kerja dan permasalahan pada PT Alpen Food
Industry, maka saya merekomendasikan system pengendalian manajemen sebagai
berikut:

a. Perusahaan seharusnya menerapkan jam kerja sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan oleh pemerintah
b. Perusahaan sebaiknya dalam kegiatan produksi menggunakan mesin yang tidak
menimbulkan asap dan ramah lingkungan, agar tidak membahayakan para pekerja.
c. Apabila perusahaan tetap menerapkan 3 shift, sebaiknya perusahaan tidak membeda-
bedakan antar shift serta mendapatkan pelayanan dan perhatian yang sama. Klinik
yang disediakan harus tetap melayani setiap shift, terutama shift 3.
d. Perusahaan sebaiknya menetapkan aturan tersendiri bagi wanita hamil. Karena telah
terdapat 14 kasus keguguran dan 6 kematian bayi baru lahir dari para pekerja wanita
di pabrik AICE.
e. Adanya pemberian bonus yang ternyata cek kosong, dilihat dari hal tersebut
sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan pengendalian yaitu pemeriksaan cek
sebelum diberikan kepada para pekerja.
f. Perusahaan sebaiknya memenuhi kriteria dalam pemberian upah yang layak dan
memperlakukan para pekerja secara manusiawi, agar tidak tejadi lagi mogok kerja
yang memberikan dampak terhadap kinerja perusahaan.
Sumber bacaan atau referensi :
https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/
From_EREP/201804/6d25add230_7bab8cc98f.pdf
https://www.aice.co.id/about
https://fsedar.org/kasus/rangkuman-kasus-aice/
https://kumparan.com/kumparannews/kemnaker-temukan-pelanggaran-di-pabrik-es-krim-
aice-1szdAZ2sKyt/full
https://regional.kompas.com/read/2020/02/28/20550061/banyak-kasus-keguguran-
ratusan-buruh-es-krim-aice-mogok-dan-tuntut-shift. 
https://cirebon.tribunnews.com/2020/03/02/dari-14-kasus-keguguran-kematian-bayi-
pada-buruh-wanita-buruh-es-krim-aice-juga-terima-cek-kosong
https://pergikuliner.com/restaurants/aice-ice-cream-sukolilo/menus

Anda mungkin juga menyukai