Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN DAN PENDANAAN KEUANGAN

JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG


1. KONSEP DASAR DAN TERMINOLOGI
 Tujuan utama perencanaan keuangan jgk pendek adalah meyakinkan bahwa perusahaan
dpt memelihara atau mengendalikan likuiditasnya.
 Suatu perusahaan dikatakan likuid jika mampu membayar gaji karyawan pd waktunya,
tagihan2 dari supplier, tagihan pjk, dsb.
 Modal kerja atau Working Capital sering pula disebut gross warking capital atau modal
kerja kotor didefinisikan sebagai item2 pd aktiva lancar yaitu kas, surat berharga, piutang
dan persediaan.
 Modal kerja bersih atau net working capital aktiva lancar setelah dikurangi dengan
hutang lancar. Hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, gaji terutang serta
pajak terhutang.
 Contoh : Jika jlh AL adalah 150 jt dan Jlh hutang lancar sebesar 100 jt, maka modal
kerja bersih berjumlah 150 jt – 100 jt = 50 jt.
 Current Ratio adalah rasio keuangan yg digunakan utk mengetahui likuiditas suatu
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi AL dengan HL.
 Current Ratio yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan buruk. Sebaliknya
current ratio yg relative tinggi likuiditas perusahaan relative baik. Namun harus dicatat
bahwa tdk pada semua kasus dimana current ratio tinggi, likuiditas perusahaan pasti
baik. Meskipun AL lebih besar dari HL, perlu diingat bahwa item2 AL seperti persediaan
dan piutang terkadang sulit ditagih atau dijual secara cepat.
 Quick Ratio atau Acid Test adalah rasio likuiditas yg tdk memperhitungkan persediaan yg
merupakan item AL paling tdk likuid. Rasio ini dihitung dengan membagi AL dikurangi
persediaan dengan HL
 Manajemen Aktiva Lancar; meliputi tugas mengelola AL perusahaan, termasuk
bagaimana mendanai atau membiayai AL tsb.
 Manajemen Likuiditas meliputi akuisisi terencana serta penggunaan sumber-sumber yg
likuid utk memenuhi kewajiban tunai perusahaan yg telah jatuh tempo. Manajemen
likuiditas memiliki ruang yg lebih luas daripada mnj AL
 Tingkat AL dan kebutuhan pendanaannya berfluktuasi mengikuti fluktuasi siklus bisnis
dan trend musiman. Pd siklus puncak perusahaan harus menanggung AL yg maksimum.
Sebaliknya pd resesi, jlh AL menurun, namun tdk pernah mencapai titik nol.
2. SIKLUS KONVERSI KAS (Cash Conversion Cycle)
 Siklus konversi kas adalah waktu rata2 antara pengeluaran kas utk sumber daya produktif
dgn penerimaan kas dr penjualan produk, atau siklus konversi kas merupakan waktu
rata2 dana perusahaan terikat pada AL. Semakin pendek siklus konversi kas semakin
sedikit modal yg digunakan utk mendanai AL atau modal kerja.
 Untuk menghitung siklus konversi kas digunakan rumus :
Cash Conversion Cycle = periode konversi persediaan + periode penagihan piutang –
periode penangguhan hutang
Inventory conversion period adalah waktu rata2 yg dibutuhkan utk mengubah Bahan
Mentah menjadi produk jadi dan kemudian dijual.

360 360 x Persediaan


ICP = ------------------------------- = --------------------------------------
HPP/Persediaan Harga Pokok Penjualan
 Receivables collection period adalah waktu rata2 untuk mengubah piutang menjadi kas

Piutang 360 x Piutang


Receivable Collecttion Period = ---------------------------- = --------------------------------
Penjualan/360 HPP

 Payable deferral period adalah waktu rata2 antara pembelian bahan baku dan tenaga
kerja dgn waktu pembayarannya.
Contoh
HPP = 500 jt
Persediaan = 100 jt
Piutang = 50 jt
Penjualan = 750 JT
Rata2 waktu pembayaran bahan baku dan tenaga kerja = 30 hari

ICP = (360 x 100)/500 = 72 Hari


RCP = (360 x 50)/750 = 24 hari
PDP = 30 hari
CCC= ICP + RCP – PDP = (72+24)-30 = 66 HARI.
Dilihat dr sisi lain :
CCC=penundaaan penerimaan – penundaan pembayaran = penundaan bersih
CCC = (72 + 24) -30 = 66 hari
3. KEBIJAKAN PENDANAAN AKTIVA LANCAR

a. Pendekatan Konservatif
• Modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dibelanjai dgn
sumber dana jgk. Panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel
lainnya dibelanjai dgn sumber dana jgk. Pendek.
• Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber dana
jangka panjang mempunyai jatuh tempo yg lama, sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dlm pelunasan kembali artinya perusahaan
mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yg besar.
• Kebijakan ini relative aman/karena hamper seluruh aktiva tetap dan
lancer didanai dgn hutang jgk Panjang dan modal sendiri.
• Sesuai dgn hokum low risk, low return kebijakan ini mahal karena pd
umumnya hutang jgk Panjang lebih mahal dr hutang jgk pendek.
Kebijakan Konservatif

AL Temporer
Sumber Dana
Rp jangka
pendek

Sumber Dana
Aktiva Lancar Permanen Jangka
Panjang +
Ekuitas
Aktiva Tetap

Waktu
b. Pendekatan Moderat
• Pada pendekatan ini aktiva tetap dan modal kerja permanen dibelanjai
dgn sumber dana jgk. Panjang, sedangkan modal kerja variabel
dibelanjai dgn sumber dana jgk. Pendek. Kebijakan ini didasarkan atas
prinsip matching principle yg menyatakan bahwa jangka waktu sumber
dana sebaiknya disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan.
• Bila dana yg diperlukan hanya untuk jangka pendek maka sebaiknya
didanai dgn sumber dana jangka pendek, demikian pula kalau dana
tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai
sumber jangka panjang.
Pendekatan Moderat
AL yang berfluktuasi

Rp
Sumber Dana
Jgk pendek

Modal Kerja
Permanen Sumber Dana
Jangka
Aktiva panjang
Tetap

Waktu
c. Pendekatan Agresif
 Pendekatan ini sebagian modal kerja permanen dibelanjai dgn
sumber dana jgk. Panjang, sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dgn sumber dana jgk.
Pendek
 Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung resiko,
sedangkan trade-of yg diharapkan untuk memperoleh profitabilitas
yang lebih besar.
Pendekatan Agresif
AL Temporer

Rp
Sumber Dana
Jgk pendek

Aktiva Lancar permanen Sumber Dana


Jangka
Panjang +
Aktiva Tetap Ekuitas

Waktu
4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENDANAAN JGK PENDEK
Penggunaan hutang jangka pendek lebih beresiko daripada menggunakan hutang jangka
Panjang. Hutang jangka pendek memberikan beberapa keuntungan.
Pro dan Kontra penggunaan hutang jgk pendek :
Kecepatan;
 Lebih cepat memperoleh kredit jgk pendek daripada kredit jangka Panjang.
 Kreditur melakukan analisis yg lebih mendalam utk kredit berjangka panjangkarena dana
terikat dlm waktu yg lama
 Jika perusahaan membutuhkan dana segera akan lebih suka memilih hutang jkg pendek.
Fleksibilitas;
 Utk mendanai AL temporer atau musiman perusahaan cenderung kurang menyukai
hutang jangka panjang., Alasannya : 1) Flotation cost (by utk memperoleh hutang) utk
hutang jgk panjang biasanya lebih besar dr flotation cost utk hutang jgk pendek, 2)
Meskipun hutang jgk panjang dpt dibayar sebelum waktunya, utk melakukan itu
diperlukan biaya, 3) Hutang jgk panjang biasanya disertai dgn covenant” atau aturan2 dr
kreditur yg dpt menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen.
Fleksibilitas;
 Utk mendanai AL temporer atau musiman perusahaan cenderung kurang menyukai
hutang jangka panjang., Alasannya : 1) Flotation cost (by utk memperoleh hutang) utk
hutang jgk panjang biasanya lebih besar dr flotation cost utk hutang jgk pendek, 2)
Meskipun hutang jgk panjang dpt dibayar sebelum waktunya, utk melakukan itu
diperlukan biaya, 3) Hutang jgk panjang biasanya disertai dgn covenant” atau aturan2 dr
kreditur yg dpt menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen.
Biaya Hutang;
 Hutang jgk panjang lebih mahal biayanya (suku bunga lebih tinggi) dr pd hutang jgk
pendek
 Hutang jgk panjang lebih mahal karena perkiraan bahwa tingkat inflasi dimasa
mendatang akan naik serta risiko yg lebih besar utk masa pinjaman yg lebuh panjang.
Risiko Hutang;
Risiko hutang jgk pendek lebih besar karena : 1) jika perusahaan menggunakan hutang jgk
panjang, biaya bunga relative stabil utk waktu yg lama, tapi jika menggunakan hutang jgk
pendek suku bunga relative berpluktuasi, 2) Jika perusahaan menggunakan terlalu banyak
hutang jgk pendek, akan dpt mengalami kesulitan likuiditas,
5. SUMBER PENDANAAN JGK PENDEK

1 Accruals;
 Perusahaan biasanya membayar upah atau gaji karyawan secara mingguan atau
bulanan, shg pd neracanya memperlihatkan sejumlah gaji terhutang.
 Pajak penghasilan yg dibayar secara periodic jg akan menimbulkan pjk terhutang.
 Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan meningkat.
Jenis hutang ini bebas biaya artinya tdk ada bunga secara eksplisit yg dibayarkan,
perusahaan sulit mengontrol tingkat accruals-nya. Waktu pembayaran upah/gaji
ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industry, sedangkan pembayaran pjk
ditentukan oleh Hukum.
2. Hutang Dagang
 Pembelian secara kredit dicatat sbg hutan dagang. Hutang dagang merupakan bagian yg
terbesar dr hutang lancar. Proporsi hutang dagang semakin besar utk perusahaan kecil,
karena relative sulit utk memperoleh dr Lembaga keuangan shg terpaksa bergantung pd
hutang dagang.
 Hutang dagang semakin besar apabila pembelian meningkat atau jika waktu
pembayaran diperpanjang.
 Misal; perusahaan melakukan pembelian brg rata2 2 jt per hari dgn kredit 30 hari. Maka
rata2 berhutang 2 jt dikalikan 30 hr atau 60 jt, jika penjualan meningkat dua kali, hutang
dagang meningkat menjadi 120 jt. Jika kredit diperpanjang menjadi 40 hr, hutang dagang
meningkat menjadi 2 jt dikalikan 40 atau sebesar 180 jt.
3. Hutang Bank
 Hutang jgk pendek dr bank muncul dineraca perusahaan sbg hutang wesel. Hutang bank
merupakan sumber pendanaan jgk pendek terpenting kedua setelah hutang dagang.
Saat kebutuhan dana jgk pendek meningkat, bank merupakan supplier dana yg banyak
diandalkan. Jika permintaan kredit jgk pendek ditolak, perusahaan terpaksa kehilangan
kesempatan investasi yg menarik.
 Kebanyakan kredit dr bank berbentuk kredit jgk pendek (sekitar 2/3 dr kredit bank jatuh
tempo dlm waktu kurang dr 1 thn). Sisi negatifnya, jika bank menolak memperpanjang
kredit jgk pendek, perushaaan bisa mengalami kesulitan likuiditas.
4. Commercial Paper
 Surat hutang jgk pendek yg diterbitkan suatu perusahaan yg biasanya dibeli oleh
perusahaan lain, Lembaga pensiun, Lembaga keuangan, perusahaan asuransi dll. Surat
ini biasanya tanpa jaminan shg hanya dpt diterbitkan oleh perusahaan besar, kuat dan
bonafit.
5. BIAYA HUTANG DAGANG
 Perusahaan pd umumnya membeli brg dr supplier secara kredit, kemudian dicatat sbg
hutang dagang atau trade credit. Menjual secara kredit biasanya menggunakan
terminologi kredit sbb : 2/10, net 30, yg berarti pembayaran hrs dilakukan 30 hari
setelah penerimaan brg, jika dlm 10 hari sudah dibayar, pembeli akan mendapat
potongan 2%. Artinya jika pembeli membayar lebih cepat , ia dpt memanfaatkan
discount yg ada. Jika membayar setelah 10 hr, ia tdk memanfaatkan discount.
 Utk memilih apakah memanfatkan masa discount atau tdk, hrs menghitung biaya tdk
memanfaatkan discount. Biaya ini kemudian dibandingkan dgn biaya pendanaan utk
memperoleh discount (memperoleh discount berarti membayar lebih awal, ini hrs
dibiayai misalnya melalui hutang jgk pendek.
 Rumus menghitung by tdk memanfaatkan discount :

[% discount / (100 - % discount)] x [360/ (hari kredit – periode discount)]


 Suatu perusahaan membeli bahan baku dr supplier rata2 120 jt per thn dgn terminologi
2/10, net 30, jika memanfaatkan discount 2%, maka rata2 per hr membeli BB sebanyak
(120jt x 0,98)/360 = 326.666,67 pd akhir hr kesepuluh. Hutang dagang menjadi 10 x
326.666,67 = 3.266.666,67 pd hr kesebelas, hutang dagang bertambah 326.666,67 tapi
sebelumnya tlah terjadi pelunasan hutang dagang se jlh yg sama shg hutang dagang
secara rata2 menjadi 3.266.666,67.
 Jika discount tdk dimanfaatkan perusahaan membayar pd hr ketigapuluh, shg hutang
dagang rata2 30 x 326.666,67 = 9,8 jt. Selisih rata2 hutang dagang dgn memanfaatkan
masa discount dan tidak adalah 6.533.333,33.
 Perusahaan mendapatkan tambahan hutang dagang sebesar itu tdk gratis, tetapi dgn
pengorbanan tdk memperoleh discount 2% dr 120 jt = 2,4 jt. Maka biaya kredit dagang
atau hutang dagang adalah : 2,4 jt / 6.533.333,33 = 36,7%. Atau menggunakan rumus
2/(100-2) x 360/(30-10) = 36,7%
 Dengan membayar 30 hr, perusahaan menambah hutang dagang sebesar 6.533.333,33.
Dana dpt dihemat dan dpt digunakan utk mendanai piutang perushaan, investasi,
membayar kembali hutang bank.
 Mana yg hrs dipilih : memanfaatkan discount atau tdk? Jika perusahaan dpt
memperoleh hutang jgk pendek dgn by lebuh murah dr 36,7% guna mendanai
pembayaran hutang dagang lebuh awal, seharusnya perusahaan memanfaatkan
discount.
 Biaya tdk memanfaatkan discount tergantung pd besarnya discount maupun lamanya
waktu pembayaran. Misal penjualan 2%, net 60 hari akan memilih biaya tdk
memanfaatkan discount sebesar :
[2/98] x [360/ (60-10)] = 14,7%
6. KARAKTERISTIK HUTANG BANK
 Jatuh Tempo (maturity)
 Meskipun bank menyediakan hutang jgk Panjang, sebagian besar dr kredit yg diberikan
adalah berjangka pendek (jatuh tempo kurang dari 1 tahun)
 Promissory Note
 Jika kredit disetujui, perjanjian dilakukan dgn menandatangani promissory note yg
menyatakan : 1) Jlh kredit, 2) Persentase suku bunga, 3) Skedul pengembalian, 4)
Jaminan, dan 5) terminology dan kondisi lain yg disepakati oleh kreditur dan debitur.
 Compensating Balances
 Kadang kala bank mengharuskan debitur utk memelihara suatu rata2 saldo checking
account (demand deposit) sekian persen dr jlh hutang. Saldo ini disebut compensating
balance yg mengakibatkan by hutang naik. Misal ; jika perusahaan meminjam 10 jt,
hanya dpt menggunakan 8 jt saja karena adanya compensating balance 20% dr total
hutang. Jika bunga hutang adalah 8%, bunga hutang yg sebenarnya atau efektif adalah
(8%x10 jt) / 8 jt = 10%
 Line Of Credit
 Adalah suatu persetujuan informal atau formal antara bank dan peminjam tentang jlh
maksimum hutang yg disediakan bank. Misalnya line of credit sebesar 80 jt berarti
peminjam dpt meminjam hingga sejumlah tsb.
 Revolving Credit Agreement
 Adalah suatu line of credit yg formal yg sering dimanfaatkan oleh perusahaan besar.
Bank berkewajiban menyediakan kredit hinga jlh maksimal yg dijanjikan. Utk kewajiban
formalnya bank biasanya memungut commitment fee sebesar sekian persen dr kredit yg
tdk digunakan. Misal line credit 100 jt hanya dimanfaatkan 60 jt. Maka peminjam hrs
membayar fee utk 40 jt yg tdk digunakan.
 Regular atau simple interest
 Pd metode ini debitur meminjam sejumlah uang dan akan mengembalikannya berikut
bunga pd waktu yg akan dating. Misal; pd hutang 10 jt dgn bunga 12% per thn, debitur
akan membayar kembali 10jt plus bunga 12 % x 10 jt = 12 jt setahun kemudian.
7. BIAYA HUTANG BANK
 Regular atau simple interest
 Pd metode ini debitur meminjam sejumlah uang dan akan mengembalikannya berikut
bunga pd waktu yg akan dating. Misal; pd hutang 10 jt dgn bunga 12% per thn, debitur
akan membayar kembali 10jt plus bunga 12 % x 10 jt = 12 jt setahun kemudian.
 Rumus menghitung hutang satu atau lebih dr satu tahun :
Effective Annual Rate = Bunga/Jlh Hutang
 Rumus menghitung hutang kurang dr satu thn :
Effective Annual Rate = [1 + (k/m)]m-1
Dimana : k = suku bunga nominal tahunan
m = berapa kali dlm setahun bunga dibayar.
Contoh : kredit 3 bln dgn bunga nominal 12%/th menanggung biaya sebesar :
EAR = [1 + (12%/4)]4-1
= 12,55%/th
Dimana m = 12 bln / 3 bln = 4 kali
 Discount Interest
Pada pendekatan ini bank mengambil pembayaran bunga didepan, Misalnya pd
kredit 100jt dgn bunga 12% per thn, bank hanya memberikan uang sebesar 100jt-(12% x
100jt) = 88jt. Maka biaya bunga adalah 12jt/88jt = 13,64%. Rumus utk menghitung bunga
bank dgn pendekatan :
 Rumus menghitung hutang satu atau lebih dr satu tahun :
Effective Annual Rate = Bunga/ (Jlh Hutang – Bunga)
Atau :
Effective Annual Rate = Persentase bunga / (100% - Persentase Bunga)
 Rumus menghitung hutang kurang dr satu thn :
Effective Annual Rate = [1 + (bunga/(hutang)]m-1
Contoh : Hutang 100jt selama 3 bln dgn bunga nominal 12%/thn (atau 3% per 3 bln)
memiliki bunga efektive :
EAR = [1 + (3/(100-3)]4-1
= 12,96%
 Add-On Interest
 Cara menghitung bunga secara Add-On adalah : bunga nominal per thn dikalikan jumlah
hutang. Bunga ini kemudian ditambahkan pd hutang utk memperoleh total hutang.
 Misal ; membeli mobil seharga 100jt secara kredit dgn bunga Add-On atau bunga flat
12%/th, pembayaran dilakukan setiap bln dgn jlh yg sama selama 12 bln. Setiap bln hrs
membayar (100jt + 12jt) / 12 bln = 9,33 jt. Jelas dirugikan karena hrs membayar bunga
yg dihitung dr jlh hutang awal, bukan saldo hutang (ingat bahwa jlh hutang kita
berkurang dr bln ke bln, shg bunga yg dibayar seharusnya berkurang juga), Artinya bunga
Add-On ini jika dihitung secara efektif (yg benar2 dirasakan peminjam) akan lebih tinggi.
Bunga efektif sering disebut dgn bunga menurun. Bunga menurun akan lebih besar dr
bunga flat.
 Bunga Efektif dr Bunga Add-On :
Effective Annual Rate = [Bunga /(Jlh Hutang Dagang/2)]
Contoh : Add-On =12%/th, Jlh hutang 100jt, EAR= [12jt/(100jt/2)] = 24%
Secara tepat bunga efektif dr bunga Add-On dpt dicari dgn menghitung IRR:
Contoh : bunga Add-On 12%, pinjaman 100jt, pembayaran per bln selama 12 bln.
Jumlah cicilan : (100jt+12jt)/12 = 9,33jt per bln. Memperoleh 100jt hari ini dan hrs
membayar 9,33 jt selama 12 bln. Arus Kas dpt digambarkan sbb :
PVA = PMT(PV IFA,k,n)
100 = 9,33jt (PIFA, k, 12)
k = 1,788%
IRR dari arus kas ini adalah 1,788%/bln
EAR per tahun = [1+0,01788] 12-1 = 23,7%
SUMBER PENDANAAN JANGKA MENENGAH
Tidak ada Batasan yg jelas mengenai jgk waktu pendanaan baik jgk pendek, menengah,
maupun jgk Panjang. Penggolongan ini hanya didasarkan pd kebiasaan semata. Sumber
dana jgk menengah biasanya antara satu thn sampai empat atau lima tahun, dan lebih lima
tahun masuk sbg sumber dana jgk Panjang. Yg termasuk dlm sumber dana jgk menengah
antara lain Leasing dan kredit bank berjangka maksimal 5 thn.
LEASING (SEWA GUNA)
Merupakan sumber pembelanjaan bagi perusahaan yg berjangka menengah. Leasing
adalah kegiatan pembiayaan perusahaan dlm bentuk penyediaan brg modal utk digunakan
oleh perusahaan utk suatu jgk waktu tertentu, berdasarkan pembayaran2 berkala disertai
dgn hak pilih bagi perusahaan tsb utk membeli brg2 modal yg bersangkutan atau
memperpanjang jgk waktu sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yg telah disepakati.
Obyek pembiayaannya adalah brg modal, hak kepemilikan brg modal ada pd perusahaan
leasing, dan perusahaan yg menyewa mempunyai hak utk membeli brg modal atau
memperpanjang masa sewa apabila masa kontrak habis.
LEASING (SEWA GUNA)
Dalam traksaksi leasing ada tiga pihak utama yg terkait :
a. Lessor yaitu perusahaan yg memberikan pembiayaan dlm bentuk leasing, dan lessor inilah yg
mempunyai hak kepemilikan atas brg modal.
b. Lessee adalah merupakan perusahaan yg memanfaatkan jasa leasing
c. Supplier merupakan perusahaan yg menjual brg modal

LESSOR

9 4 3 2 5 7 8

LESSEE 1 SUPPLIER
6
1. Lessee menghubungi supplier utk memilih dan menentukan jenis brg, sepesifikasi, hrg, layanan
purna jual dan infromasi lain.
2. Lessee menghubungi lessor utk melakukan negosiasi yg berkaitan dgn rencana pembelian brg
modal
3. Lessor mengirim srt penawaran kepd lessee yg berisi syarat2 pokok persetujuan utk
membiayai brg modal tersebut, apabila disetujui lessee menandatangani srt persetujuan
tsb.
4. Kontrak leasing ditandatangani
5. Lessorr melakukan pemesanan brg modal dan membuat instruksi utk pengiriman brgnya
pd lessee
6. Pengiriman brg kepada lessee, sekaligus pengecekan brg oleh lessee, selanjutnya leassee
menandatangani bukti2 pengiriman brg.
7. Dengan bukti2 pengiriman dan faktur pembelian, supplier melakukan penagihan
8. Pembayaran oleh lessor
9. Lessee melakukan pembayaran berkala sesuai dgn perjanjian.
Pembayaran Angsuran Leasing
a. Payment in Advance
Merupakan angsuran sewa leasing yg dibayar dimuka, yaitu pembayaran sewa
leasing yg pertama dibayarkan saat perjanjian leasing ditandatangani, misalnya perjanjian
leasing dilakukan 1 Februari 2000, maka angsuran sewa pertama dibayarkan tgl 1 Februari
2000.
Formulasinya :
{(Nb – Ns)(1 + i)n-1} i
S = ----------------------------------
(1 + i)n – 1
S = Besarnya sewa
Nb = Nilai brg modal
Ns = Nilai sisa
I = Tingkat bunga
n = Jlh periode
Pembayaran Angsuran Leasing
b. Payment in Arrears
Pembayaran sewa dibelakang yaitu angsuran sewa yg pertama dibayar di belakang
satu periode angsuran setelah perjanjian, missal perjanjian ditandatangani tgl 1 februari
2000, dan angsuran dilakukan secara bulanan, maka pembayaran angsuran sewa yg
pertama dilakukan pd tgl 1 maret 2000.
Formulasinya :

{(Nb – Ns)(1 + i)n} i


S = ----------------------------------
(1 + i)n – 1
Pembayaran Angsuran Leasing
a. Simple Interest Rate ; bila digunakan ini maka bunga dihitung dgn cara membagi suku
bunga setahun dgn jlh periode. Misalnya suku bunga setahun 24% maka bunga yg
diperhitungkan : - Kuartalan = 24% / 4 = 6%, Semesteran = 24% / 2 = 12%
b. Compound Interest Rate; Bila dihitung dgn compound interest (bunga berbunga), maka
bunga yg diperhitungkan bisa dicari sbb :
C = {(1+I)n - 1} x 100%
Dimana :
C = Compound Interest rate
I = Tingkat bunga dlm satu periode angsuran
n = Jlh periode
SUMBER DANA JANGKA PANJANG
Sumber dana jgk Panjang bisa diperoleh dr hutang bank, menerbitkan
obligasi, dan bisa jg dengan mengeluarkan saham.
Hutang Jgk Panjang.
 Hutang jgk Panjang diperoleh dr bank memerlukan perjanjian formal dgn
persyaratan yg cukup ketat.
 By2 yg harus ditanggung oleh perusahaan atas pinjaman jgk Panjang :
 Biaya bunga, By Notaris, Biaya Provisi dan by Komitmen.
 Dalam menganalisis hutang jgk Panjang perlu menghitung NPV pinjaman
yaitu selisih antara jlh penerimaan pinjaman dgn present value atas
pembayaran yg dilakukan.
SUMBER DANA JANGKA PANJANG
 Pembayaran dilakukan secara periodic
0 r Pn
NPV Pinjaman = P0 - ∑ ----------- + --------------
t-1
(1 + i)n (1 + i)n

 Po =Jlh pinjaman
r =Jlh bunga pinjaman
i = tingkat bunga umum
 Pn = Pembayaran pokok pinjaman
Rumus diatas bisa disederhanakan menjadi :

(1+i)n-1 1
NPV Pinjaman = Po - r --------------- + Pn --------------------
i(1+i)n (1+i)n

Anda mungkin juga menyukai