Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Lintas Budaya

Isu- Isu Etika dan Manajemen Lintas Budaya

Kelompok 12:

Putri Maysaelendra Sulaeman (12010118130113)


Nurul Anisa Rahma (12010118130205)
Muhammad Arya Nurrafi (12010118140219)
Novientha Jumena A.L (12010118140249)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
PENGERTIAN ETIKA
• Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai,
tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
• James J. Spillane SJ
Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku
manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan
moral.

“Etika juga diartikan pula sebagai filsafat moral yang berkaitan


dengan studi tentang tindakan-tindakan baik ataupun buruk
manusia di dalam mencapai kebahagiaannya.”
Ada 4 sudut pandang mengenai standar etika antar negara:
• Etika individu; setiap individu memiliki sudut pandang
tersendiri mengenai tindakan yang etis ataupun tidak. Akibatnya
setiap individu atau lembaga bekerja sesuai dengan standar
etikanya sendiri.
• Etika nasional; hal ini menempatkan masalah etika pada tingkat
nasional (lokal). Di mana tidak ada standar etika yang superior
dibanding standar etika bangsa lain.
• Etika imperialis; di sini standar etika disesuaikan dengan
standar dari home country. Jika ada perbedaan standar dengan
standar etika lokal maka (tetap) akan menggunakan standar dari
home country.
• Universalisme; sudut pandang ini melihat setiap individu secara
fundamental memiliki standar etika yang mirip. Mungkin ada
perbedaan sedikit, tapi inti dan dasar keyakinan mengenai etika
itu ada, tanpa memandang asal orang tersebut.
Etika dalam konteks lintas budaya dan internasional

Cara yang berguna untuk menggambarkan perilaku etika


dalam kontek lintas budaya dan internasional adalah berdasarkan:
1. Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya.
Perusahaan dapat berusaha mempekerjakan orang-orang yang
terbaik,dengan adanya pekerja yang terbaik perusahaan mampu
memperluas kesempatan dan pengembangan karir, dengan cara
memberikan kompensasi dan tunjangan yang bagus dan
menghormati hak pribadi dan kebebasan masing-masing karyawan
2. Bagaimana pekerja melakukan organisasi
Isu sentral dalam hubungan ini meliputi konflik kepentingan,
kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi jika sebuah
keputusan mempunyai potensi menguntungkan dan merugikan
organisasi. Persepsi etis mengenai pentingnya konflik kepentingan
berbeda bagi masing-masing budaya.
3. Bagaimana karyawan dan organisasi memperlakukan agen
ekonomi lainnya.
Agen utama meliputi konsumen, kompetitor, pemegang saham,
pemasok, dealer, dan serikat pekerja. Jenis interaksi antara
organisasi dengan agen-agen ini rentan terhadap ambigu etis
yang meliputi iklan , pembukaan rahasia keuangan, pemesanan
dan pembelian, pengiriman dan pemindahan, tawar menawar dan
negosiasi, dan hubungan bisnis lainnya.
Amerika Serikat Jerman Jepang China

Bekerja sangat Disiplin terhadap Membungkuk dan Etika bisnis China


struktural penggunaan waktu mengucapkan salam mengutamakan hal
ketika bertemu penting, siapa
cepat dia dapat
Team-work Menghargai privasi Saling bertukar kartu Melarang
oriented nama (business card) menggunakan cara-
cara kotor untuk
menjatuhan orang
lain
Cenderung Menegur secara Pertukaran
practical personal langsung cenderamata / oleh-
oleh setelah meeting
dengan perusahaan
yang beda negara
Egalitarianisme Menghargai tenaga Adanya jamuan bisnis
pekerja / karyawan saat akan memulai
meeting
Membayar pajak Etos kerja yang tinggi
dan terstruktur
Tidak ada aturan-aturan
tingkatan sosial
Perbedaan sikap perusahaan asing dan perusahaan Indonesia kepada
karyawan
konteks Indonesia Asing
Dalam menyelesaikan Saat mengalami Saat mengalami
suatu masalah masalah,karyawan cenderung masalah,atasan akan
membahas solusi masalah cenderung menanyakan
bersama dengan atasan kepada karyawa solusi apa
yang mereka miliki untuk
mengatasi masalah tersebut
(Jepang)
Dalam interaksi antara Interaksi pimpinan dan Interaksi pimpinan dan
karyawan dan bawahan cenderung lebih karyawan sangat cair, nyaris
pimpinan. formal,dan perbedaan jabatan tidak ada perbedaan jabatan.
sangat terlihat. Semua orang bebas
berpendapat dan memberikan
masukan. Alhasil hampir
semua karyawan sangat
bertanggung jawab terhadap
proyeknya masing-masing dan
bahkan bersedia lembur tanpa
dibayar.(Inggris)
Kontrak sosial
Negara pada dasarnya terbentuk karena ada kesepakan
antara banyaknya individu untuk menyerahkan kekuasaan
mereka baik itu sebagian atau seluruhnya demi menjaga dan
menjamin hak hak dari anggota individu tersebut.
Persetujuan ini lah yang disebut dengan social contract.
3 tokoh terkait kontrak social
1. Thomas Hobbes
2. John Locke
3. Jean-Jacques Rousseau
Argumen Thomas Hobbes, John Locke, JJ Rousseau
berlandaskan anggapan bahwa manusia merupakan sumber
kewenangan.
1. Kontrak Sosial Thomas Hobbes (1588-1679)
Hobbes menyatakan bahwa secara kodrat manusia itu sama satu sama
lain.
Manusia mempunyai appetite dan aversions yang menggerakkan
tindakan mereka.

Manusia memasuki kondisi sipil yaitu masing-masing anggota


masyarakat mengadakan kesepakatan diantara mereka untuk
melepaskan hak-hak mereka dan mentransferkan hak-hak itu kepada
beberapa orang atau lembaga yang akan menjaga kesepakatan itu agar
terlaksana dengan sempurna.
Beberapa orang atau lembaga itulah yang memegang kedaulatan
penuh.
2. Kontrak Sosial John Locke (1632-1704)
Ciri-ciri manusia tidaklah ingin memenuhi hasrat dengan power tanpa
mengindahkan manusia lainnya.
Manusia menciptakan kondisi buatan dengan cara mengadakan kontrak social
yaitu masing-masing anggota masyarakat tidak menyerahkan sepenuhnya
semua hak-haknya, akan tetapi hanya sebagian saja.
Antara pihak calon pemegang pemerintahan dan masyarakat ada hubungan
saling kepercayaan. Tiga Pihak dalam hubungan kepercayaan :
1. Trustor : menciptakan kepercayaan
2. Trustee : yang diberi kepercayaan
3. Beneficiary : manfaat pemberian kepercayaan
Pemegang pemerintahan atau yang diberi kepercayaan mempunyai hak-hak
dan kewenangan yang sangat terbatas. Sumber kewenangan dan pemegang
kewenangan dalam teori Locke tetaplah masyarakat.
3. Kontrak Sosial JJ Rousseau (1712-1778)

Manusia saling bersatu dan bekerjasama


Masyarakat mengadakan kontrak social yang dibentuk oleh kehendak bebas
dari semua untuk menghindar dari kondisi dimana yang memiliki hak-hak
istimewa menekan orang lain yang menyebabkan ketidaktoleranan dan
ketidakstabilan.
Rousseau menjelaskan bahwa yang memerintah adalah kehendak umum
dengan menggunakan lembaga legislatif, yang membawahi lembaga
eksekutif.
Rousseau mengembangkan semangat totaliter pihak rakyat dalam kekuasaan.
Tingkat Pemahaman Konflik Etika Lintas Budaya
• Level 1 : Apa arti dari nilai-nilai "universal"?
memperkuat gagasan bahwa nilai-nilai etika tidak universal dari waktu ke waktu
atau ruang. Sebagai manajer global kita dituntut untuk dapat menyesuaikan etika
dimana kita berada.
Level 2 : Apa hubungan antara prinsip-prinsip dan praktek ?
prinsip-prinsip yang saling bertentangan, prinsip yang bertentangan dengan
praktek-praktek, adalah akar penyebab kebanyakan konflik. Oleh karena itu,
daripada menitiberatkan fokus pada praktikyang mungkin ditolak, mungkin
manajer harus lebih memperhatikan bagaimana membangun praktek-praktek yang
dapat diterima bersama yang didasarkan pada prinsip-prinsip umum
• Level 3 : Bagaimana kita dapat menyelaraskan konflik etis
baik di dalam dan antara perusahaan ?
Dalam kebanyakan kasus, apa yang dipertaruhkan adalah konflik antara posisi
suatu perusahaan dan beberapa pihak eksternal, seperti konsumen, pemasok,
mitra strategis, dan sebagainya. Dalam kasus lain, konflik internal antara nilai-
nilai yang dimiliki perusahaan dan yang dimiliki oleh karyawannya.
pemahaman konflik membutuhkan pemahaman para pihak yang terlibat
konflik, serta peran masing-masing-masing individu dalam perusahaan.
Konflik Etika
Terjadinya konflik tidak hanya begitu saja terjadi. Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya konflik. Berikut ini
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik, yaitu :
1. Perbedaan Setiap Individu
Perbedaan setiap individu merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya konflik, karena setiap orang atau kelompok pasti
memiliki pendapat atau pandangan yang berbeda – beda.
2. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan yang berbeda – beda di dalam masyarakat dapat
menimbulkan konflik, karena kebudayaan yang dimiliki setiap
daerah pasti mempunyai keunikannya tersendiri sehingga dapat
membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
3. Faktor Kepentingan
Setiap orang ataupun kelompok pasti memiliki kepentingannya
masing – masing, seperti dalam segi sosial, ekonomi,
ataupun politik. Perbedaan kepentingan dan pendapatlah yang
dapat memicu terjadinya konflik.
4. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hal yang positif, namun jika
kurangnya keharmonisan di dalam interaksi sosial masyarakat
maka akan memicu terjadinya konflik. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya ketidakharmonisan di dalam interaksi
sosial masyarakat, seperti kurang pendidikan, kondisi ekonomi,
kesenjangan sosial, dan lain sebaginya.
5. Perubahan Sosial
karena perubahan sosial secara otomatis dapat merubah adat juga
kebiasaan suatu kelompok sehingga bagi seorang yang tidak
dapat menerima perubahan tersebut hingga menyebabkan konfik.
Jadi, dengan melihat konflik lintas budaya dapat menghambat
keberhasilan bisnis dan manajemen global, maka ada beberapa
tantangan yang harus dihadapi:
(1) Penerimaan atau penolakan terhadap selera dan preferensi
yang berbeda (Acceptance or rejection of different tastes and
preferences).
Konflik antara selera atau preferensi kelompok dan kelompok
lain. Orang harus menentukan selera atau preferensi mana yang
akan menang atau akan ditoleransi. Dampaknya tergantung pada
sejauh mana para pihak dapat terbuka untuk berkompromi
(2) Preferensi untuk keharusan etis atau persyaratan hukum
(Preference for ethical imperatives or legal requirements).
Konflik antara apa yang kelompok anggap etis dan apa yang
menurut mereka legal. Orang-orang harusmem buat keputusan
antara mengikuti hati nurani mereka atau mengikuti hukum dan
peraturan yang berlaku.
3. Toleransi atau intoleransi terhadap kepercayaan dan nilai-
nilai yang berbeda.
Konflik antara kepercayaan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain. Setiap
orang harus menentukan seberapa toleran mereka dalam
hubunagnnya dengan kepercayaan dan nilai-nilai pihak lain.
Adakah ruang untuk kompromi atau tidak.
Cara penyelesaian konflik di
perusahaan multinasional
Konsiliasi (Consiliation), yaitu suatu usaha menyelesaikan sengketa yang
ditujukan untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang
bersengketa demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Arbitrasi (arbitration), yaitu penyelesaian sengketa dengan mengajukan


permasalahan kepada orang-orang tertentu yang dipilih secara bebas oleh pihak
yang bersengketa untuk memutuskan sengketa itu tanpa memperhatikan hukum
secara ketat.

Adjudikasi (adjudication), yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan


persengketaan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga-
lembaga peradilan.

Judicial Settlement, yaitu penyelesaian masalah dengan menerapkan ketentuan


hukum badan peradilan internasional.
Etika Konflik Kelembagaan.
Berbeda dengan etika (yaitu, normatif atau moral) konflik dan
tantangan, konflik institusional berfokus pada bagaimana manusia
dan masyarakat melihat hukum diamanatkan sosial, aturan, peraturan,
dan kebijakan publik. Di sini fokusnya lebih pada melakukan apa
yang dibutuhkan oleh hukum atau sangat didorong oleh lembaga
pemerintah atau antar-pemerintah.
Dalam menanggapi pertumbuhan politik dan maraknya korupsi
yang melibatkan banyak perusahaan perusahaan di seluruh dunia,
Beberapa pemerintah selama bertahun-tahun telah dimulai - namun
perlahan - untuk mengatasi masalah suap dan korupsi, serta isu-isu
"keadilan" lainnya. Salah satu upaya tersebut adalah US Foreign
Corrupt Practices Act (FCPA). Pada dasarnya, FCPA melarang
perusahaan-perusahaan AS, karyawan, atau agen mereka dari
membayar suap dalam bentuk apa pun kepada pejabat pemerintah
asing untuk membantu mengamankan atau mempertahankan bisnis.
Secara khusus, tindakan FCPA melarang beberapa perilaku seperti :

1 Pembayaran kepada pejabat asing, partai politik luar negeri,


atau calon untuk jabatan politik asing atau untuk tujuan
mempengaruhi tindakan atau keputusan untuk mendapatkan,
mempertahankan, atau membantu dalam memperoleh bisnis
untuk perusahaan
2 Sengaja membuat pernyataan palsu dalam pembukuan
perusahaan, catatan, dan dokumen pendukung, seperti
pembayaran untuk jasa atau pembayaran di rekening pengeluaran
3 Terlibat dalam penagiahan yang berlebihan, atau praktek-
praktek serupa untuk tujuan transaksi mempengaruhi atau
pembayaran yang tidak wajar yang tidak akan akurat tercermin
dalam pembukuan perusahaan
4 Melakukan suatu pembayaran itu, secara keseluruhan atau
sebagian, digunakan untuk tujuan selain yang ditunjuk oleh
dokumen pendukung atau mengizinkan mereka.
Setelah berlalunya FCPA, banyak perusahaan AS awalnya mengeluh
bahwa hukum menempatkan mereka pada kerugian kompetitif
dibandingkan dengan negara lain dalam mengamankan bisnis di negara-
negara secara luas dikenal karena korupsi. Konflik ini diselesaikan ketika
OECD (yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi berorientasi pasar dan pengembangan di seluruh dunia) membawa
keanggotaannya bersama-sama dan secara kolektif menyetujui standar
untuk mendefinisikan dan mengilegalkan penyuapan pejabat asing dalam
bisnis internasional.
Pedoman OECD merupakan satu set normatif, namun sukarela,
pedoman bagi manajer global dan perusahaan mereka yang ditujukan
secara bersamaan untuk mengembangkan perekonomian negara-negara
kurang berkembang sekaligus melindungi mereka dari eksploitasi oleh
perusahaan-perusahaan besar dan kaya dari dunia industri . Pedoman ini
bertujuan untuk memastikan bahwa operasi perusahaan ini beroperasi
selaras dengan kebijakan pemerintah daerah, untuk memperkuat dasar
saling percaya antara perusahaan global dan masyarakat di mana mereka
beroperasi, untuk membantu meningkatkan iklim investasi asing, dan untuk
meningkatkan kontribusi pembangunan berkelanjutan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan global.

Anda mungkin juga menyukai