Anda di halaman 1dari 20

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN KEUANGAN
(PAT 1314)

OLEH:

NURMALA
DAMAYANTI

PS AKUNTANSI PERPAJAKAN
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2020

1
Kode Dok : F-Jur-012
Revisi :0

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 1
Unit Kompetensi : Memahami Perusahaan dan Manajemen Keuangan
Waktu : 120 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami konsep perusahaan dan manajemen keuangan

2. Indikator Kinerja :
a. Mampu menjelaskan pengertian perusahaan dan manajemen keuangan;
b. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk organisasi bisnis;
c. Mampu menjelaskan sasaran manajemen keuangan;
d. Memahami keagenan dan pengendalian perusahaan;
e. Memahami pasar keuangan dan perseroran.

3. Teori :
 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya seefektif, se-
efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

 Fungsi pokok manajemen keuangan menyangkut keputusan-keputusan perusahaan tentang


investasi, pembiayaan (finacing)dan pembagian dividen.

 Fungsi pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan


menggunakan dana untuk memberikan kontribusi yang maksimum terhadap efisiensi
operasi perusahaan.

 Bentuk-bentuk Organisasi Bisnis:


a. Perusahaan Perseorangan;
b. Persekutuan;
c. Perseroan.

 Keuntungan bentuk perseroan ditingkatkan pula oleh keberadaan pasar keuangan. Pasar
keuangan berfungsi sebagai baik pasar perdana maupun sekunder bagi sekuritas perseroan
dan dapat diorganisasikan sebagai pasar diler maupun pasar lelang.

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar

2
5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda

7. Tugas dan Pertanyaan :


a. Mengapa begitu seringnya dikatakan bahwa seorang manajer keuangan tergantung pada
seorang akuntan? Dan jelaskan mengapa output dari seorang akuntan dikatakan sebagai
input bagi seorang manajer keuangan?

b. Apakah selalu benar apabila suatu perusahaan yang “profitable” (mendapatkan


keuntungan) akan menjamin adanya cash flow yang memadai untuk melaksanakan
operasinya? Jelaskan jawaban Anda disertai contoh untuk memperkuat pendapat Anda!

c. Apakah masalah pokok yang terdapat pada konflik kepentingan antar para manajer dengan
para pemegang saham dan bagaimana cara mengatasinya?

Tugas dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.


a. Masalah-masalah terakhir yang sedang dihadapi oleh para CFO (chief financial officer)
b. Bentuk-bentuk organisasi bisnis, kelemahan, keunggulan dan tantangan yang dihadapi.
c. Etika bisnis bagi seorang manajer keuangan yang dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusannya.

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

3
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 2 dan 3
Unit Kompetensi : Memahami laporan keuangan, dan perpajakan
Waktu : 240 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami konsep dasar manajemen keuangan

2. Indikator Kinerja :
a. Mampu menjelaskan yang ada dalam neraca, L/R dan perpajakan
b. Mampu menjelaskan beda nilai akuntansi dan nilai pasar
c. Mampu menjelaskan beda antara laba akuntansi dan arus kas

3. Teori :

 Fungsi pokok manajemen keuangan menyangkut keputusan-keputusan perusahaan tentang


investasi, pembiayaan (finacing)dan pembagian dividen.

 Fungsi pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan


menggunakan dana untuk memberikan kontribusi yang maksimum terhadap efisiensi
operasi perusahaan.

 Bentuk-bentuk Organisasi Bisnis:


a. Perusahaan Perseorangan;
b. Persekutuan;
c. Perseroan.

 Keuntungan bentuk perseroan ditingkatkan pula oleh keberadaan pasar keuangan. Pasar
keuangan berfungsi sebagai baik pasar perdana maupun sekunder bagi sekuritas perseroan
dan dapat diorganisasikan sebagai pasar diler maupun pasar lelang.

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda

4
7. Tugas dan Pertanyaan :

Kasus 1: (dalam Rp)


2009 2010
Penjualan 4.018.000 4.312.000
Penyusutan 577.000 578.000
Harga Pokok Penjualan 1.382.000 1.569.000
Beban Lain-lain 328.000 274.000
Bunga 269.000 309.000
Kas 2.107.000 2.155.000
Piutang 2.789.000 3.142.000
Wesel tagih jangka pendek 407.000 382.000
Utang jangka panjang 7.058.000 8.232.000
Aset tetap bersih 17.669.000 18.091.000
Utang dagang 2.213.000 2.146.000
Persediaan 4.959.000 5.096.000
Dividen 490.000 539.000
Diminta :
a. Buatlah laporan laba rugi dan neraca perusahaan ini untuk tahun 2009 dan 2010 (pajak
sesuai dengan ketentuan Undang-undang pajak yang berlaku).
b. Untuk tahun 2010, hitunglah arus kas dari aset, arus kas kepada kreditur, dan arus kas
kepada pemegang saham.

Kasus 2:
Perusahaan Rejeki Murni mengharapkan income sebelum dikurangi dengan depresiasi dan
pajak sebesar Rp 160.000.000. Untuk merealisir harapan tersebut, perusahaan ini akan membeli
sebuah mesin seharga Rp 300.000.000 dengan umur teknisi selama 8 tahun dan tidak ada nilai
residu.
Diminta :
a. Hitunglah jumlah depresiasi dengan menggunakan metode stright line, metode
declining balance dan the sum of years digits.
b. Hitunglah jumlah cash folw dengan menggunakan masing-masing metode depresiasi
tersebut (pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku).

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa

5
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 4 dan 5
Unit Kompetensi : Memahami Nilai Waktu Uang
Waktu : 240 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami nilai waktu uang

2. Indikator Kinerja :
a. Memahami nilai masa depan dan pemajemukan.
b. Memahami nilai sekarang dan diskonto.
c. Memahami lebih jauh tentang nilai sekarang dan nilan masa depan.
d. Kuis 1

3. Teori :

 Nilai masa depan (future value) : nilai suatu investasi setelah satu atau lebih periode.

 Pemajemukkan : Proses mengakumulasikan bunga atas suatu investasi dari waktu ke


waktu untuk mendapatkan lebih banyak bunga.

 Nilai sekarang (present value) : nilai saat ini dari arus kas masa depan yang didiskontokan
pada tingkat suku bunga yang tepat.

 Diskonto : Menghitung nilai sekarang dari jumlah di masa depan.

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda

7. Tugas dan Pertanyaan :

Kasus 1:
Menghitung nilai masa depan, diasumsikan didepositokan Rp 10.000.000 di sebuah rekening
yang akan memberikan tingkat bunga 6% pertahun. Maka berapa banyak uang yang akan
dimiliki dalam waktu 5 tahun ? dan bila uang dimuliki dalam waktu 7 bulan ? dihitung dengan
bunga sederhana.

6
Kasus 2:
Menghitung nilai sekarang, pada tahun ini ulang tahun ke 19. Diinformasikan bahwa akan
mendapat dana sebesar Rp 150.000.0000 pada saat berusia 30 tahun. Jika tingkat bunga
diskonto yang relevan adalah 9 %, maka berapa nilai dana tersebut saat ini ?

Kasus 3 :
Menghitung tingkat pengembalian, Andi ingin pensiun 50 tahun lagi, dengan memiliki uang
sebesar Rp 150.000.000. Jika hari ini Andi memiliki Rp 10.000.000 maka berapa tingkat
pengembalian yang perlu andi peroleh untuk mencapai tujuannya ?

Kasus 4 :
Menghitung tingkat waktu, Rika telah menabung untuk membeli motor. Dengan asumsi harga
tidak berubah sebesar Rp 10.000.000. saat ini memiliki Rp 2.300.000. jika tingkat bunga yang
diberikan 5 %, maka berapa lama waktu yang diperlukan Rika untuk membeli motor ?

Kasus 5 :
Menghitung tingkat pengembalian, Tn A memperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp
80.000.000 untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi dalam waktu 8 tahun lagi ?
Saat ini Tn A memiliki uang Rp 35.000.000. Jika Tn A daapat memperoleh 20% pertahun,
apakah Tn A akan mampu memcapainya? Pada tingkat pengembalian berapakah Tn A akan
dapat mencapai tujuannya?

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa

7
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 6 dan 7
Unit Kompetensi : Memahami Valuasi Arus Kas Diskonto
Waktu : 120 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami Valuasi Arus Kas Diskonto

2. Indikator Kinerja :
a. Memahami nilai masa depan dan masa sekarang dari beberapa arus kas.
b. Menilai arus kas yang rata : Anuitas daan perpetuitas
c. Membandingka tingkat pengembalian : Pengaruh pemajemukan
d. Memahami jenis-jenis pinjaman dan amortisasi pinjaman.

3. Teori :
 Nilai masa depan untuk beberapa arus kas
Contoh : Tn Raharjo merasa akan mampu menabung Rp 4.000.000 disetiap akhir tahun
selama 3 tahun ke depan di suatu rekening bank yang membayarkan bunga 8%. Saat ini Tn
Raharjo memiliki Rp 7.000.000 di dalam rekening tersebut. Barapa jumlah yang akan
dimiliki Tn Raharjo dalam waktu 3 tahun? Dan dalam waktu 4 tahun?

Pada akhir tahun pertama, Tn Raharjo akan memiliki :


Rp 7.000.000 x 1,08 + 4.000.000 = 11.560.000

Pada akhir tahun ke-dua, Tn Raharjo akan memiliki :


Rp 11.560.000 x 1,08 + 4.000.000 = 16.484.800

Pada akhir tahun ke-3, Tn Raharjo akan memiliki :


Rp 16.484.800 x 1,08 + 4.000.000 = 21.803.580

Maka pada tahun ke-3 Tn Raharjo akan memiliki Rp 21.803.580. Dan jika Tn Raharjo
membiarkan tabungan ini selama 1 tahun lagi (dan tidak menambahnya) maka pada tahun
ke-4 Tn Raharjo akan memiliki :

Rp 21.803.58 x 1,08 = 23.547.870

 Nilai sekarang untuk beberapa arus kas


Contoh : Ali membutuhkan Rp 1.000.000 dalam waktu 1 tahun dan Rp 2.000.000 lagi
dalam waktu 2 tahun. Ali menerima 9% atas uangnya, berapa banyak yang harus Ali
serahkan hari ini untuk dapat sepenuhnya menutup kedua jumlah tersebut di masa yang
akan datang ?

Nilai sekarang dari Rp 2.000.000 dalam waktu 2 tahun pada tingkat bunga 9% :
Rp 2.000.000 : 1,092 = Rp 1.683.360

Nilai sekarang dari Rp 1.000.000 dalam waktu 2 tahun pada tingkat bunga 9% :
Rp 1.000.000 : 1,092 = Rp 917.430

Jadi total nilai sekarang adalah : Rp 1.683.360 + Rp 917.430 = Rp 2.834.860

8
 Menilai arus kas yang rata : anuitas dan perpetuitas

Anuitas adalah suatu aliran kas yang rata selama periode waktu tetap.

Contoh nilai sekarang untuk arus kas anuitas :


Seandainya kita sedang menilai suatu asset yang dijanjikan akan menghasilkan Rp
5.000.000 pada setiap akhir tahun selam 3 tahun ke depan. Arus kas dari asset ini akan
mengambil bentuk anuitas Rp 5.000.000 selama 3 tahun. Jika kita ingin memperoleh
pengembalian sebesar 10% dari uang kita, barapa banyak yang akan kita tawarkan untuk
anuitas tersebut ?
Kita dapat mendiskontokan setiap pembayaran Rp 5.000.000 tersebut mundur ke saat ini
pada tingkat bunga 10% untuk mengetahui total nilai sekarang.

Nilai sekarang = (5.000.000:1,11) + (5.000.000:1,12) + (5.000.000:1,13)


= (5.000.000:1,1) + (5.000.000:1,21) + (5.000.000:1,331)
= 4.545.500 + 4.132.200 + 3.756.600
= 12.434.300

Atau dengan menggunakan rumus berikut :


Nilai sekarang anuitas = C x ((1-faktor nilai sekarang):r)

Diketahui faktor nilai sekarangnya adalah, 1:1,13 = 1:1,331 = 0,751315


Untuk mengetahui nilai sekarang anuitas adalah;
Nilai sekarang anuitas = 5.000.000 x ((1-0,751315):0,10)
= 5.000.000 x (0,248685:0,10)
= 5.000.000 x 2,48685
= 12.434.300

Contoh nilai masa depan untuk arus kas anuitas :


Faktor nilai masa depan untuk anuitas sama halnya seperti nilai sekarang. Pada umumnya,
berikut ini adalah faktor nilai masa depan untuk suatu anuitas.

Faktor PVanuitas = (Faktor nilai masa depan – 1) : r


= ((1 + r)t – 1) : r

Contoh : Tn Amir berencana untuk membayar Rp 2.000.000 setiap tahunnya ke rekening


pension yang memberikan tingkat bunga 8%. Jika Tn Amir akan pension dalam waktu 30
tahun lagi, berapa banyak jumlah yang akan dimiliki Tn Amir ?

Sehingga : Faktor FV anuitas = (Faktor nilai masa depan – 1) : r


= ((1 + r)t – 1) : r
= (1,0830 – 1 ) : 0,08
= (10,0627 – 1) : 0,08
= 113,2832

Maka nilai masa depan dari anuitas Rp 2.000.000, 30 tahun menjadi :


Nilai masa depan anuitas = Rp 2.000.000 x 113,28
= Rp 226.566.000

 Catatan tentang jatuh tempo anuitas


Jatuh tempo anuitas adalah suatu anuitas di mana arus kas terjadi pada awal setiap periode.
Sewa adalah salah contoh dari jatuh tempo anuitas. Ada cara yang lebih mudah untuk
menghitung nilai sekarang atau masa depan dari suatu jatuh tempo anuitas. Jika kita

9
berasumsi arus kas terjadi pada akhir dari setiap periode ketika sebenarnya arus kas
tersebut terjadi pada awal periode, maka kita artinya mendiskontokan satu periode lebih
banyak dari setiap nilai. Hubungan antara nilai dari suatu jatuh tempo anuitas dengan
anuitas biasa adalah :

Nilai jatuh tempo anuitas = nilai anuitas biasa x (1+r)

 Perpetuitas
Suatu anuitas dimana aliran arus kas yang rata itu berlangsung terus menerus, asset seperti
in disebut perpetuitas, disebut juga consol.

 Anuitas dan Perpetuitas yang mengalami pertumbuhan

 Membandingkan tingkat pengembalian : Pengaruh pemajemukan

 Tingkat bunga tahunan efektif dan pemajemukan

 Menghitung dan membandingkan tingkat bunga tahunan efektif

 Jenis-jenis pinjaman dan amortisasi


1. Pinjaman diskonto murni
2. Pinjaman berbunga
3. Pinjaman yang diamortisasi

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan.
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Kasus 1:
Nilai sekarang dan beberapa arus kas. Investasi X menawarkan untuk membayar anda Rp
40.000.000 pertahun selama 9 tahun, sedang investasi Y menawarkan membayar anda Rp
60.000.000 pertahun selama 5 tahun. Manakah di antara aliran kas ini yang memiliki nilai
sekarang yang lebih tinggi jika tingkat diskonto adalah 5%/ Jika tingkat diskonto adalah 22%?

Kasus 2:
Menghitung nilai sekarang anuitas. Bapak Barkah sedang mempertimbangkan suatu investasi
yang akan membayarnya Rp 12.000.000 pertahun selama 10 tahunke depan. Jika Bapak Barkah
meminta pengembalian sebesar Rp 15%, maka berapakah jumlah terbesar yang bersedia Bapak
Barkah bayarkan untuk investasi ini ?

Kasus 3:
Menghitung arus kas anuitas. Jika Tn Totok membayarkan Rp 294.000 hari ini sebagai ganti
dari anuitas 14 tahun, 7,65%, berapakah aruk kas tahunannya ?

10
Kasus 4:
Menghitung nilai anuitas. Bank ABC menawarkan Tn Ubay pinjaman 7 tahun sebesar Rp
50.000.000 dengan bunga tahunan 9%. Berapakah pembayarn pinjaman taahunan Tn Ubay?

Kasus 5:
Menghitung APR dan EAR. Tingkat bunga yang berlaku untuk pinjaman mahasiswa
dinyatakan sebesar 8% APR. Persyaratan pinjaman meminta adanya pembayaran
bulanan.Berapa tingkat bunga tahunan efektif (EAR) dari pinjaman mahasiswa ini ?

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa

11
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 9 dan 10
Unit Kompetensi : Memahami nilai sekarang bersih
Waktu : 120 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami nilai sekarang bersih

2. Indikator Kinerja :
a. Memahami nilai sekarang bersih.
b. Memahami aturan pembayaran kembali.
c. Memahami diskonto pembayaran kembali.
d. Memahami pengembalian akuntansi rata-rata.
e. Memahami tingkat pengembalian internal.
f. Memahami indeks profitabilitas.

3. Teori :
 Nilai sekarang bersih : selisih antara nilai pasar suatu investasi dengan biaya
perolehannya. Suatu investasi seharusnya diambil jika nilai sekarang bersihnya positif dan
ditolak jika nilai sekarang bersihnya negatif.

 Aturan pembayaran kembali (payback period) adalah : Jumlah waktu yang diperlukan
suatu investasi untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk menutup biaya awalnya.
Berdasarkan aturan pembayaran kembali, suatu investasi dapat diterima jika periode
kembali yang dihitung adalah kurang dari jumlah tahun yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Periode pembayaran kembali (discounted payback period) : Jangka waktu yang


dibutuhkan diskonto arus kas sebuah investasi untuk sama dengan biaya awalnya.
Berdasarkan aturan diskonto pembayaran kembali, sebuah investasi akan diterima jika
diskonto pembayaran kembali lebih kecil dari jumlah tahun tertentu.

 Pengembalian akuntansi rata-rata (average accounting return) : suatu penghasilan bersih


rata-rata dari investasi dibagi dengan nilai buku rata-rata. Berdasarkan aturan, suatu
proyek dapat diterima jika pengembalian akuntansi rat-ratanya melampaui terget
pengembalian akuntansi rata-rata.

 Tingkat pengembalian internal (internal rate of return = IRR) : tingkat diskonto yang
membuat NPV dari suatu investasi sebesar nol. Investasi dapat diterima jika IRR-nya
melampaui pengembalian yang diperlukan. Jika tidak, investasi itu harus ditolak.

 Indeks profitabilitas (profitability index = PI) : nilai sekarang dari arus kas masa depan
dari suatu investasi dibgi dengan biaya awalnya. Juga disebut sebagai rasio manfaat-biaya.

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

12
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan.
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Kasus 1:
Kriteria investasi soal ini akan menunjukkan kepada anda beberapa praktek untuk menghitung
NPV dan pembayaran kembali. Suatu usul perluasan mempunyai arus kas berikut :
Tahun Arus Kas
0 (20.000.000)
1 5.000.000
2 6.000.000
3 7.000.000
4 20.000.000
Hitunglah berapa pembayaran kembali, diskonto pembayaran kembali, dan NPV pada tingkat
pengembalian yang diinginkan sebesar 10%.

Kasus 2:
Hitunglah IRR dari tiap-tiap investasi dan tingkat persimpangannya. Dalam kondisi apakah
kriteria IRR dan NPV akan mengurutkan kedua proyek secara berbeda ?
Tahun Investasi A Investasi B
0 (7.500.000) (7.500.000)
1 2.000.000 6.000.000
2 4.000.000 5.000.000
3 7.000.000 1.500.000

Kasus 3:
Pengembalian akuntansi rata-rata, anda melihat pada suatu proyek tiga tahun dengan proyeksi
penghasilan bersih sebesar Rp 200.000.000 pada tahun 1, Rp 400.000.000 , pada tahun 2, dan
Rp 600.000.000 pada tahun 3. Biayanya adalah Rp 1.200.000.000 yang mana disusutkan secara
garis lurus menjadi nol selama tiga tahun umur dari proyek itu. Berapakah pengembalian
akuntansi rata-rata (AAR) ?

Kasus 4:
Menghitung indeks profitabilitas, berapakah indeks profitabilitas untuk arus kas berikut ini jika
tingkat diskonto yang relevan adalah 9% ? Bagaimanakah jika tingkat diskonto adalah sebesar
12% ?
Tahun Arus Kas
0 (7.000.000)
1 3.200.000
2 3.900.000
3 2.600.000

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1 dan Buku 2..
b. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
c. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
d. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa

13
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 11, 12 dan 13


Unit Kompetensi : Memahami membuat keputusan investasi modal dan analisis
proyek
Waktu : 360 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

Element Kompetensi :
Memahami membuat keputusan investasi modal dan analisis proyek.

Indikator Kinerja :
a. Memahami proyeksi arus kas.
b. Memahami arus kas tambahan.
c. Memahami laporan keuangan proforma dan arus kas proyek.
d. Memahami lebih lanjut tentang arus kas proyek.
e. Memahami definisi alternatif atas arus kas dari kegiatan operasi.
f. Memahami beberapa kasus khusus seputar analisis arus kas terdiskonto.
g. Memahami evaluasi estimasi NPV.

Teori :
 Proyeksi arus kas, yang paling penting adalah arus kas yang relevan. Arus kas disebut juga
sebagai arus kas tambahan (incremental cash flows) yang berhubungan dengan proyek
tersebut.

 Arus kas tambahan (incremental cash flows) untuk evaluasi proyek terdiri dari seluruh
perubahan apapun pada arus kas perusahaan di masa depan yang merupakan konsekuensi
langsung dari pelaksanaan suatu proyek.

 Laporan keuangan proforma : Laporan keuangan yang memproyeksikan operasi pada


tahun-tahun mendatang.

 Definisi alternatif atas arus kas dari kegiatan operasi : hanya melibatkan perbedaan cara
memanipulasi informasi yang kita terima tentang penjualan, biaya, penyusutan, dan pajak
untuk memperoleh angka arus kas.

 Tiga kasus yang melibatkan analisis arus kas terdiskonto : Kasus pertama untuk
memperbaiki efisiensi dan mengurangi biaya, kasus kedua berhubungan dengan
keterlibatan perusahaan dalam memasukkan tawaran untuk kompetisi atau suatu tender
dan kasus kedua berhubungan dengan pengambilan keputusan diantara pilihan peralatan
dengan masa ekonomi yang berbeda.

 Laba Resiko perkiraan : kemungkinan kesalahan dalam memproyeksikan arus kas


sehingga akan berpengaruh pada pembuat keputusan yang salah, disebut juga resiko
estimasi.

 Analisis skenario : penentuan apa yang terjadi pada estimasi NPV jika kita ajukan
pertanyaan „bagaimana-jika‟. Analisis sensitivitas : investigasi atas apa yang terjadi pada
NPV ketika satu variabel diubah. Analisis simulasi : kombinasi antara analisis skenario
dan sensitifitas.

14
 Analsis titik impas : suatu analsis yang populer dan biasanya menggunakan alat untuk
meneliti hubungan antara volume penjualan dan laba. Impas akuntansi : tingkat penjualan
yang menghasilkan laba bersih proyek sebesar nol. Titik impas kas : tingkat penjualan
yang menghasilkan arus kas operasi nol. Titik impas keuangan : tingkat penjualan yang
menghasilkan NPV nol.

4. Bahan dan Alat :

No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa


1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan.
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda.

7. Tugas dan Pertanyaan :

Kasus 1:
Menghitung arus kas dari kegiataan operasi. PT A memproyeksikan volume penjualan sebesar
Rp 1.650.000 untuk tahun kedua setelah usulan ekspansi proyek. Secara umum besarnya biaya
adalah 60% dari penjualan, atau dalam kasus ini adalah sebesar Rp 990.000,- Beban
penyusutannya adalah Rp 100.000,- dan tingkat pajaknya 35%. Berapakah nilai arus kas dari
kegiatan operasi ?

Kasus 2:
Menghitung proyeksi laba bersih, suatu usulan investasi telah memproyeksikan penjualan
sebesar Rp 89.500.000. Biaya variabel adalah 60% dari penjualan, sementara biaya tetapnya
adalah Rp 14.600.000,- dan penyusutannya adalah Rp 622.000,- Siapkan laba rugi
proforma dengan asumsi tingkat pajak sebesar 35%. Berapakah nilai proyeksi laba bersihnya ?

Kasus 3 :
Suatu aset memiliki harga perolehan Rp 380.000.000,- dan disusutkan dengan metode garis
lurus sampai bernilai nol selama delapan tahun masa manfaat pajak. Aset ini akan digunakan
dalam proyek berjangka waktu lima tahun. Pada akhir proyek, aset tersebut dapat dijual
seharga Rp 40.000.000,- apabila tingkat pajak yang relevan adalah 30%. Maka berapakah nilai
sisa setelah pajak aset tersebut ?

Berdasarkan data berikut kerjakan kasus 4 dan 5 :


Suatu proyek dengan pertimbangan biaya Rp 750.000.000,- mempunyai masa manfaat lima
tahun, dan tidak memiliki nilai sisa. Depresiasi menggunakan metode garis lurus, imbal hasil
yang diminta adalah 17% dan tarif pajak adalah 34%. Penjualan diproyeksikan 500 unit
pertahun. Harga perunit adalah Rp 2.500.000,- biaya variabel perunit adalah Rp 1.500.000,- dan
biaya tetap adalah Rp 200.000.000,- pertahun.

Kasus 4:
Analisis skenario, bayangkan anda berpikir bahwa unit penjualan, harga, biaya variabel dan
proyek-proyek biaya tetap bersifat akurat dalam keyakinan 5%. Berapakah batas atas dan batas
bawah untuk proyeksi ini ? Berapa NPV dalam kasus dasar tersebut ? Berapa NPV dalam
skenario kasus terbaik dan kasus terburuk ?

15
Kasus 5:
Analisis impas, dengan proyeksi kasus dasar diatas, berapakah titik impas kas, akuntansi, dan
keuangan untuk proyek ini ? abaikan pajak dalam menjawab.

8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa.

16
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke : 14 dan 15
Unit Kompetensi : Memahami analisis laporan keuangan
Waktu : 120 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Element Kompetensi :
Memahami laporan keuangan, kegunaan analisis rasio keuangan, jenis dan perhitungan rasio
keuangan.

2. Indikator Kinerja :
a. Mampu memahami laporan keuangan.
b. Mampu memahami kegunaan analisis rasio keuangan.
c. Mampu memahami jenis rasio keuangan.
d. Mampu melakukan perhitungan rasio keuangan.
e. Mampu menganalisis hasil perhitungan rasio keuangan.

3. Teori :
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir rasio keuangan bermanfaat untuk menilai :
Likuiditas perusahaan, rentabilitas perusahaan dan solvabilitas perusahaan.

Manfaat rasio keuangan :


1. Mengetahui seberapa jauh likiuditas perusahaan.
2. Mengetahui apakah perusahaan menghasilkan laba yang cukup.
3. Mengetahui bagaimana perusahaan mendanai aktivanya.
4. Mengetahui apakah pemilik saham mendapat deviden yang cukup.

Pengelompokan rasio keuangan


1. Rasio keuangan berdasarkan sumber datanya, dapat dibedakan menjadi :
a. Rasio Neraca meliputi current ratio, acid test ratio, return on invesment, return on
equity, debt to equity ratio.
b. Rasio L/R meliputi gross operating margin, net profit margin, operating ratio.
c. Rasio antar laporan meliputi perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.
2. Rasio keuangan berdasarkan analisis meliputi :
a. Rasio untuk mengukur likuiditas.
b. Rasio untuk mengukur solvabilitas.
c. Rasio untuk mengukur rentabilitas.

Menurut Weston dan Copeland, rasio keuangan dapat digolongkan menjadi : Rasio
likuiditas, rasio utang (leverage), rasio aktivitas dan rasio provitabilitas.

Rasio likuiditas
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio yang biasa digunakan adalah : current ratio dan acid test ratio
1. Current ratio = AL : HL
Tingkat current ratio = 2% sudah dianggap baik, dengan asumsi posisi aktiva lancar dua
kali kewajiban lancar.
2. Acid test ratio = AL - Persed : HL
Tingkat acid test ratio = 1% sudah dianggap baik, dengan asumsi aktiva lancar kecuali
persediaan dapat memenuhi hutang jangka pendek jika perusahaan dilikuidasi.

17
Rasio Utang (Leverage)
Untuk mengukur perbandingan antara dana yang disediakan pemilik perusahaan dengan dana
yang berasal dari kreditur. Rasio yang paling sering digunakan adalah : Rasio total hutang dan
rasio utang jangka panjang dengan modal sendiri.
1. Rasio total hutang = TH : TA
Jika nilai rasio ini kecil berarti resiko kerugian dari para kreditur semakin kecil jika
terjadi likuidasi.
2. Rasio utang jangka panjang dengan modal sendiri = HJP : M
Bagi kreditur semakin besar nilai rasio maka resiko kerugiannya semakin besar.
Bagi perusahaan semakin besar nilai rasio maka semakin besar pendapatannya.

Rasio Aktivitas
Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumberdaya. Rasio yang biasa
untuk digunakan adalah : perputaran persediaan dan perputaran aktiva usaha.
1. Perputaran persediaan = Penj : Persed
Semakin tinggi nilainya berarti semakin efisien perusahaan dalam operasinya.
2. Perputaran aktiva usaha = Penj : TA
Menunjukkan kapasitas pemakaian aktiva dalam operasi perusahaan. Semakin tinggi
nilainya berarti pemakaian akitiva sudah maksimal.

Rasio Profitabilitas
Untuk menunjukkan efektifitas manajemen dalam menghasilkan keputusan yang tepat bagi
perusahaan. Rasio yang biasa digunakan : Gross profit margin, operating profit margin dan net
profit margin.
1. Gross profit margin = Penj – HPP : Penj
Merupakan % dari laba kotor. Bila nilainya tinggi maka semakin baik perusahaan, karena
HPP lebih rendah dari penjualan.
2. Operating profit margin = Pendptn opr- Penj
Menggambarkan pendapatan murni perusahaan dgn mengabaikan biaya bunga dan pajak.
Bila nilainya tinggi maka semakin baik operasi perusahaan
3. Net profit margin = EAT : Penj
Bila nilainya tinggi berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Bahan dan Alat :


No. Alat dan Bahan Kebutuhan/mahasiswa
1. ATK 1 set
2. Folio Bergaris 2 lembar
3. Kalkulator 1 buah

5. Organisasi : kelompok (terdiri 2 orang)

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan.
b. Diskusikan dan presentasikan jawaban Anda dengan teman-teman Anda.

18
7. Tugas dan Pertanyaan :
Kasus 1:
Berikut adalah Neraca PT XYZ Tahun 2002 dan 2003 :

Aktiva 2002 2003


Aktiva lancar : Kas dan setara kas Rp 164,221,746.42 Rp 563,671,073.11
Piutang dagang Rp 869,589,619.92 Rp 1,572,614,832.38
Piutang lain-lain Rp 146,799,215.73 Rp 511,459,835.58
Persediaan barang dagang Rp 670,462,321.72 Rp 1,247,909,107.37
Persediaan Lain-lain Rp 66,075,028.58 Rp 445,415,570.00
Uang muka Rp 66,000,000.00 Rp 12,350,500.00
Jumlah AL Rp 1,983,147,932.37 Rp 4,353,420,918.44

Aktiva tetap : Tanah Rp 730,749,999.58 Rp 972,290,871.46


Bangunan Rp 2,348,393,097.93 Rp 2,293,347,341.42
Kedaraan Rp 1,137,097,699.58 Rp 1,078,591,082.84
Mesin dan peralatan Rp 1,699,348,696.58 Rp 1,261,501,541.42
Inventaris kantor Rp 1,032,937,664.27 Rp 595,090,508.16
Jumlah harga perolehan Rp 6,948,527,157.94 Rp 6,200,821,345.30
Akumulasi penyusutan Rp (253,787,890.85) Rp (526,715,851.69)
Nilai buku AT Rp 6,694,739,267.09 Rp 5,674,105,493.61
Total Aktiva Rp 8,677,887,199.46 Rp 10,027,526,412.05

Kewajiban 2002 2003

Kewajiban jangka pendek : Hutang dagang Rp 68,974,425.00 Rp 252,368,520.00


Hutang bank Rp 3,774,069,147.05 Rp 3,794,859,987.26
Hutang lain-lain Rp 22,659,800.00 Rp 90,639,200.00
Biaya & Pajak
ymhb Rp 105,316,500.00 Rp 209,392,437.72
Jumlah HL Rp 3,971,019,872.05 Rp 4,347,260,144.98

Kewajiban jangka panjang : Hutang bank Rp 3,500,000,000.00 Rp 3,794,519,000.00


Jumlah HJP Rp 3,500,000,000.00 Rp 3,794,519,000.00
Jumlah
kewajiban Rp 7,471,019,872.05 Rp 8,141,779,144.98

Ekuitas : Modal saham Rp 500,000,000.00 Rp 500,000,000.00


Laba ditahan Rp 255,673,320.00 Rp 706,867,327.41
Laba tahun
berjalan Rp 451,194,007.41 Rp 678,879,939.66
Jumlah ekuitas Rp 1,206,867,327.41 Rp 1,885,747,267.07
Total kewajiban dan ekuitas Rp 8,677,887,199.46 Rp 10,027,526,412.05

Tentukan rasio keuangannya :


1. Rasio likuiditas
2. Rasio utang (leverage)
3. Rasio aktivitas
4. Rasio provitabilitas

19
8. Pustaka :
a. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 1.
b. Ross, Westerfield, Jordan, “Pengantar Keuangan Perusahaan”, Penerbit Salemba Empat,
2009. Buku 2.
c. Suad Husnan dan Enny Puji Astuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Penerbit UPP
AMP YKPN, 2002.
d. Lukas Setia Atmaja, “Manajemen Keuangan”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1999.
e. Agus Sartono, “Manajemen Keuangan”, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1997.

9. Hasil Praktikum : Jawaban kasus BPP yang dikerjakan mahasiswa.

20

Anda mungkin juga menyukai