Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

1. Pada bagian laporan keuangan manakah suatu entitas melaporkan “kas yang
digunakan khusus untuk ekspansi”?
Jawaban: B. Aset tidak lancar.
Terdapat dihalaman 183
Disini dinyatakan kas yang dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan
lebih dari satu tahun diklasifikasikan dalam aset tidak lancar.
2. Setara kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat liquid sehingga dapat
diubah menjadi sejumlah kas dan...
Jawaban: D. Sangat dekat dengan jatuh temponya sehingga tidak terdapat risiko
perubahan tingkat bunga yang signifikan.
Terdapat dihalaman 183
Disini di nyatakan setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat liquid. Agar
dapat diklasifikasikan dalam setara kas harus memenuhi karakteristik dapat
dikonversi menjadi kas pada jumlah tertentu tanpa risiko perubahan nilai dan jatuh
temponya sangat dekat.
3. Bank overdraft pada umumnya...
Jawaban: D. Dilaporkan sebagai liabilitas lancar.
Terdapat dihalaman 192
Disini di nyatakan overdraft tidak disajikan sebagai kas namun disajikan sebagai
liabilitas jangka pendek atau juga disebut liabilitas lancar.
4. Entitas ABC memiliki kas dibank senilai Rp 150 juta, kas yang dibatasi
penggunaannya senilai Rp 40 juta, dan bank overdraft pada akun dibank lain senilai
Rp 20 juta. Perusahaan tersebut harus melaporkan kas sebesar...
Jawaban: A. Rp 130 juta
Terdapat dihalaman 192
Kas dibank senilai Rp 300 juta – bank overdraft senilai Rp 40 juta = Rp 260 juta.
*untuk kas yang dibatasi penggunaannya senilai Rp 80 juta tidak mengurangi atau
tidak mempengaruhi dalam pelaporan kas. Dinyatakan dalam halaman 192 bahwa
untuk kas yang dibatasi penggunaannya tidak disajikan dalam komponen kas, tetapi
disajikan sesuai dengan tujuan penggunaan kas tersebut.
*untuk bank overdraft senilai Rp 40 juta disini mengurangi kas dikarenakan
dihalaman 192 dinyatakan bahwa overdraft dapat disajikan mengurangi saldo kas jika
terdapat perjanjian yang menyatakan overdraft dapat dikompensasi dengan saldo
rekening yang lain dalam bank yang sama. Karena disoal dinyatakan “bank overdraft
pada akun bank lain senilai Rp 40 juta” disimpulkan telah memiliki perjanjian dengan
bank lain.
Sehingga pelaporan kas yang dicatat yaitu
Kas di bank – bank overdraft
300 – 40
260
Maka perusahaan ABC harus melaporkan kas sebesar Rp 260 juta.
5. Jika laporan bank pada akhir bulan menunjukkan saldo sebesar Rp360 juta, cek masih beeredar
Rp120 juta, deposit dalam transit senilai Rp40 juta dan cek senilai Rp5 juta keliru dibebankan oleh bank
pada akun perusahaan, berapakah saldo yang benar dari akun bank pada akhir bulan?

Jawaban :

B. 285.000.000

Saldo per laporan bank 360 juta

+/+ Deposit dalam transit 40 juta

Kesalahan bank 5 juta

45 juta

-/- Cek masih beredar (120 juta)

285 juta

Jadi, saldo yang benar dari akun bank pada akhir bulan yaitu sebesar Rp 285.000.000

6. Akun kas menunjukkan saldo sebesar Rp450 juta sebelum rekonsiliasi. Laporan bank belum
memperhitungkan deposit Rp23 juta yang dibuat pada hari terakhir bulan yang bersangkutan. Laporan
bank menunjukkan penagihan langsung oleh bank kepada pelanggan A senilai Rp9.400.000 dan cek
dari pelanggan B senilai Rp3.200.000 dikembalikan karena termasuk NSF. Cek dari pelanggan C
sebesar Rp4.500.000 dicatat pada buku senilai Rp5.400.000 dan cek pelanggan D sebesar Rp790.000
dicatat senilai Rp970.000. berapakah saldo yang benar pada akun kas?

Jawaban :

A. Rp455.120.000

Diketahui :

saldo kas : Rp 450 juta

penagihan : Rp9.400.000

NSF : Rp3.200.000

Kesalahan pencatatan C : Rp900.000

Kesalahan pencatatan D : Rp180.000

Ditanya : saldo kas yang benar?

Jawab :

saldo kas yang benar = saldo kas + penagihan – NSF – kesalahan C – kesalahan D

= Rp450.000.000 + 9.400.000 – 3.200.000 – 900.000 – 180.000

= Rp 455.120.000

7. Bagaimanakah penyajian yang baik atas piutang dari karyawan atau anak perusahaan pada laporan
posisi keuangan?

Jawaban :
B. pada catatan atas laporan keuangan

Pada catatan atas laporan keuangan penyajian, piutang dalam laporan posisi keuangan disajikan dalam
kelompok asset lancer. Perusahaan menyajikan piutang dalam beberapa kategori seperti piutang
dagang, piutang usaha dan piutang lain. (halaman 228)

8. Jika suatu piutang jumlahnya secara individual signifikan tetapi tidak terbukti mengalami
penurunan nilai maka piutang tersebut..

Jawaban : B. penurunan nilainya 0 karena tidak ada bukti objektif


Aset keuangan diturunkan nilainya terjadi jika hanya terdapat bukti yang objektif mengenai
penurunan nilai tersebut. Akibat dari peristiwa yang merugikan tersebut yang berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan. Jika piutang tidak terdapat bukti yang
menyebabkan penurunan nilainya dan tidak terdapat bukti yang objektif sebagai keperluan
menentukan penurunan nilai. ( hal 230 )

9. PT. Harmoni memberikan pinjaman kepada PT Telaga Wangi sebesar Rp. 600.000.000,
jangka waktu 3 tahun, tingkat bunga 10% per tahun dan pokoknya dilunasi sekaligus dan
bunganya dibayar setiap tahun. Atas pinjaman yang diberikan, sehingga mengurangi jumlah
kas yang diberikan. Maka nilai pinjaman dan bunga efektif pinjaman tersebut di dalam
pencatatan PT Harmoni adalah..

Jawab : C nilai pinjaman lebih kecil dari 600 juta dan bunga efektif lebih besar 10%
Biaya komisi pinjaman dari PT Harmoni merupakan biaya transaksi yang diperhitungkan
dalam menentukan nilai perolehan piutang karena biayanya mengurangi jumlah kas yang
diberikan. Sehingga biaya transaksi diatas akan mempengaruhi tingkat suku bunga efektif
menjadi lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil dan tingkat suku bunga
dihitung lebih besar. ( hal seperti contoh di hal 204-205)

10. Berikut ini adalah teknik menghitung kerugian penurunan nilai piutang..
Jawab : A. metode cadangan

Metode cadangan bisa disebut metode penyisihan (Allowance method) lebih tepat digunakan
dalam mencatat penurunan nilai. Pada saat perusahaan mengakui penurunan nilai piutang
atau pinjaman, akan didebit kun cadangan penurunan nilai (allowance methode). Perusahaan
dapat menghapuskan piutang yang benar – benar tidak dapat ditagih dengan mengkredit
piutang tersebut dan jumlah tersebut diakui dan dicatat sebagai kerugian. ( hal 221 )
BAB 6
PERSEDIAAN

1. B. Mana yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi neto
Penjelasan :
Persediaan diukur berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai yang berdasarkan
biaya dan nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam
kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk membuat penjualan. Persediaan akan dinilai pada nilai realisasi
netonya apabila biaya persediaan (yang didapat dari penggunaan metode identifikasi
khusus, MPKP, atau rata-rata) lebih tinggi dari estimasi nilai yang akan diperoleh
kembali. Nilai persediaan biasanya diturunkan ke nilai realisasi neto secara terpisah
untuk setiap unit dalam persediaan. Namun demikian, dalam beberapa kondisi,
penurunan nilai persediaan mungkin lebih sesuai jika dihitung terhadap kelompok unit
yang serupa atau berkaitan. [Hal. 255]

2. C. Gaji staf penjualan


Penjelasan :
Biaya konversi merupakan biaya yang timbul untuk memproduksi bahan baku menjadi
barang jadi atau barang dalam produksi. Biaya ini meliputi biaya yang secara langsung
terkait dengan unit yang diproduksi termasuk juga alokasi sistematis biaya overhead
produksi yang bersifat tetap ataupun variabel. Berdasarkan pilihan yang ada biaya
konversi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam biaya persediaan adalah gaji staf
penjualan karena tidak berkaitan langsung dengan unit yang diproduksi. [Hal. 249]

3. E. b, c, dan d
Penjelasan :
Persediaan didefinisikan sebagai aset yang
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa [Hal. 245]

4. D. Biaya penjualan
Penjelasan :
Biaya penjualan tidak termasuk biaya persediaan karena tidak termasuk biaya yang
muncul akibat adanya pengadaan persediaan. Biaya penjualan tidak berhubungan
langsung dengan persediaan yang dimiliki perusahaan. [Hal. 249]

5.

Anda mungkin juga menyukai