Anda di halaman 1dari 31

Teori Perdagangan Internasional

Mengapa negara melakukan proses perdagangan? Pertanyaan ini dan proposisi dari
memprediksi arah, komposisi, dan volume barang yang diperdagangkan akan sama pentingnya
dengan apa yang berusaha dituju oleh teori perdagangan internasional. Menariknya, seperti
halnya dengan banyaknya buku ekonomi, rumus pertama dari teori perdagangan dunia adalah
motivasi politik. Adam Smith, yang kecewa dengan campur tangan dan kontrol pemerintah atas
perdagangan domestik dan asing, akhirnya menerbitkan An Inguiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations (1776), sebuah buku yang mengetengahkan idenya untuk berusaha
menumbangkan filosofi merkantilisme.

MERKANTILISME

Merkantilisme, filosofi ekonomi yang dipopulerkan oleh Smith, berkembang di Eropa antara
abad ke-16 dan 18. Merupakan sebuah pengaturan politik dan ekonomi yang kompleks,
merkantilisme secara sederhana telah ditafsirkan sebagai akumulasi pandangan logam mulia
sebagai kegiatan penting untuk kesejahteraan suatu negara. Logam ini, dalam pandangan
merkantilisme, adalah satu-satunya sumber kekayaan. Oleh karena Inggris tidak memiliki
tambang, para merkantilis melihat perdagangan internasional sebagai sebuah cara untuk
memasok emas dan perak. Pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi yang mempromosikan
ekspor dan menahan impor sehingga mengakibatkan surplus perdagangan yang harus dibayar
dalam bentuk emas dan perak. Pembatasan impor seperti bea impor mengurangi impor,
sementara pemerintah memberi subsidi kepada para eksportir untuk meningkatkan ekspor.
Tindakan itu menciptakan surplus perdagangan yang selanjutnya melindungi pekerjaan di
negara merkantilis. Tentu saja, hasil lain dari merkantilisme adalah turunan manfaat bagi
kelompok ekonomi tertentu, seperti pedagang, pengrajin, dan pengangkut domestik, meskipun
menambah biaya untuk kelompok lain seperti konsumen dan industrialis baru.

Walaupun era merkantilisme berakhir pada akhir tahun 1700-an, perbedaan pendapat
mengenai hal tersebut tetap hidup. Banyak orang masih berpendapat bahwa ekspor adalah
"baik" bagi penduduk negara karena menciptakan pekerjaan, sementara impor "buruk" karena
menyerahkan pekerjaan dari penduduk negara ke negara lain. Pandangan ini pada dasarnya
melihat perdagangan sebagai kegiatan zero-sum, yakni salah satu pihak harus kalah agar yang
lain menang. Sama halnya dengan hal tersebut, neraca perdagangan yang "menguntungkan"
masih dicirikan ketika sebuah negara lebih banyak mengekspor barang dan jasa daripada
melakukan kegiatan impor. Dalam akuntansi neraca pembayaran, ekspor yang membawa dolar
ke sebuak negara disebut positif, tetapi impor yang membuat dolar keluar diberi label negatif.
Di Amerika Serikat dan Eropa, banyak manajer yakin bahwa Jepang. karena proteksionismenya,
tetap menjadi "benteng merkantilisme" saat ini yang menaikkan hamb untuk barang-barang
impor sementara memberi eksportir Jepang keuntungan yang tidak Para manajer Amerika
khawatir bahwa hambatan Jepang terhadap impor mereka adalah hasil kelicikan Jepang,
kebiasaan tradisional dengan swasembada, dan mental "kita melawan meza Seorang sekretaris
perdagangan Amerika Serikat suatu saat berkata, "Mereka mengatakan kepada kami, mereka
harus menjaga pasar mereka karena kultur mereka, mereka belum bergabune dengan dunia,"
Komentar dari orang Jepang seakan mengonfirmasi apa yang dikatakan orang Amerika. "Publik
tidak mendukung untuk pasar yang sempurna," kata manajer bank Jepang "Kami ingin
melestarikan substansi kultur kami. Jika kami berpindah ke pasar bebas, kami mungkin akan
kehilangan kebaikan Jepang dalam prosesnya." Salah satu bagian dari usaha merkantilisme ini
adalah Jepang terus berusaha untuk memelihara pasar ekspor yang menarik sementara
mengurangi ancaman impor. Misalnya, Bank of Japan menghabiskan 15 triliun yen di tiga bulan
pertama tahun 2004 untuk mendorong yen turun terhadap dolar Amerika Serikat. The
Automotive Trade Policy Council memperkirakan bahwa yen yang lemah memberikan produser
otomotif Jepang 15 sampai 20 persen keunggulan biaya di atas pesaing Amerika dan Eropa
mereka. Keuntungan operasi tahunan Toyota meningkat sampai kira-kira $350 miliar untuk
setiap penurunan satu yen terhadap dolar.' Bernd Gottschalk, presiden VDA, asosiasi industri
otomotif Jerman berkata, "Ini adalah keuntungan satu sisi terhadap mata uang yang mutlak
tidak ada yang bisa dilakukan dengan persaingan aktual atau produk yang murah guna merebut
menarik yen berkembang lagi dan lagi menjadi harga tak kasat mata dan keuntungan biaya."
Seperti halnya merkantilisme baru, ada pendapat yang baru-baru ini dibuat berkaitan dengan
pendekatan Cina dalam menilai mata uang mereka.

Meskipun pertumbuhan ekonomi mengesankan dan surplus perdagangan berkembang, otoritas


Cing telah menolak usaha untuk menilai kembali mata uang mereka. Malahan mereka terus
mempertahankan mata uang mereka, yuan, dalam kisaran perdagangan ketat yang relatif
terhadap dolar Amerika Serikat. Dengan tidak mengizinkan yuan untuk menghargai nilai relatif
terhadap dolar, otoritas Cina telah dituduh mengikutsertakan perilaku merkantilis karena
membantu biaya-saing internasional perusahaan Cina yang relatif terhadap perusahaan-
perusahaan dari Arterika Serikat dan negara-negara lainnya. Sebuah penelitian berpendapat
bahwa 40 persen dari keuntungan harga perusahaan-perusahaan dari Cina adalah karena
kebijakan merkantilisme nemerintah pusat Cina, termasuk mata uang yang dintiai rendah,
subsidi ekspor, dan kurangnya peraturan pengawasan.

TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT

Adam Smith membuktikan merkantilisme dengan mengklaim bahwa kekuatan pasar-bukan


kontrol pemerintah-seharusnya menentukan arah, volume, dan komposisi perdagang
internasional. Dia membantah bahwa di bawah perdagangan bebas dan tidak diatur, setiap
negur seharusnya mengkhususkan produksi barang dan memproduksi dengan lebih efisien
(yang a mendatangkan keunggulan absolut, baik secara alami maupun yang diperoleh melalui
usaha. Beberapa dari barang ini telah diekspor untuk membayar impor barang yang dapat
dipioo dengan lebih efisien di tempat lain. Smith menunjukkan dengan contohnya bahwa
keunggulan absolut akan membuat kedua negara mendapatkan keuntungan dari perdagangan.

Sebuah Contoh Anggaplah bahwa di dunia ini terdapat dua negara dan dua produk yang
memiliki persaingan sempurna dan tanpa bea transportasi. Misalnya, di Amerika Serikat dan
Cina (1) satu dari tanah, tenaga kerja, dan modal) dapat memproduksi banyak kedelai dan kain
yang terdaftar di tabel berikut, (2) masing-masing negara memiliki dua unit input yang bisa
digunakan untuk memproduksi baik kedelai maupun kain, dan (3) masing-masing negara D
enakan satu unit input untuk memproduksi setiap produk. Jika negara tidak mengimpor
mengekspor. jumlah yang ditunjukkan di tabel adalah yang tersedia untuk konsumsi lokal uea.
Total output dari kedua negara adalah 4 ton kedelai dan 6 gulungan kain.

Komoditas Amerika Serikat Cina Total

Ton Kedelai 3 1 4

Gulungan lain 2 4 6

Di Amerika Serikat, 3 ton kedelai atau 2 gulungan kain bisa diproduksi dengan satu unit output.
Maka dari itu, 3 ton kedelai harus memiliki harga yang sama dengan 2 gulungan kain. Namun di
Cina, karena hanya 1 ton kedelai yang dapat diproduksi dengan unit input yang dapat
memproduksi 4 gulungan kain, 1 ton kedelai seharusnya senilai dengan 4 gulungan kain.

Amerika Serikat memiliki keunggulan absolut dalam produksi kedelai (3 banding 1). Keunggulan
absolut Cina adalah di pembuatan kain (4 banding 2). Akankah seseorang memberi pembuat
kain Cina lebih dari 1 ton kedelai untuk 4 gulung kain? Sesuai dengan contoh, semua produsen
kedelai harus karena mereka hanya mendapatkan 2 gulung kain untuk 3 ton kedelai di rumah.
Sama halnya, pembuat kain Cina, saat mereka mengetahui bahwa mereka menghasilkan lebih
dari 1 ton kedelai untuk 4 gulung kain di Amerika Serikat, lebih bersemangat menjual kain Cina
untuk kedelai Amerika.

Spesialisasi Tiap Negara Anggaplah setiap negara memutuskan menggunakan sumber dayanya
hanya untuk menghasilkan produk yang lebih efisien. Tabel berikut menunjukkan output setiap
negara. Ingatlah bahwa dengan jumlah unit input yang sama, total output sekarang menjadi
lebih besar.

Komoditas Amerika Serikat Cina Total

Ton Kedelai 6 0 6

Gulungankain 0 8 8

Istilah Perdagangan (Rasio Harga Internasional) Dengan spesialisasi, sekarang total produksi
dari kedua barang menjadi lebih besar. Akan tetapi, untuk mengonsumsi kedua produk, kedua
negara harus menjual beberapa surplus mereka. Apakah batasan kedua negara mau untuk
menjualnya? Dengan jelas, pembuat kain Cina akan menjual beberapa kain mereka untuk
kedelai jika mereka bisa mendapat lebih dari 1 ton kedelai untuk 4 gulung kain mereka di Cina.
Sama juga dengan hal tersebut, penanam kedelai Amerika akan menjual kedelai mereka untuk
kain Cina jika mereka mendapat segulung kain untuk kurang dari 1,5 ton kedelai sesuai dengan
harga kedelai di Amerika Serikat.

Jika kedua negara mengambil poin tengah dari kedua batas perdagangan, sehingga masing-
masing membagi keuntungan yang sama dari perdagangan, mereka akan setuju untuk menukar
1,33 gulung kain untuk 1 ton kedelai. Keduanya akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi
karenia masing-masing sekarang memiliki jumlah berikut.

Komoditas Amerika Serikat Cina Total

Ton Kedelai 3 3 6

Gulungan Kain 4 4 8

Keuntungan dari Spesialisasi dan Perdagangan Oleh karena setiap negara mengkhususkan
produksi yang lebih efisien dan kemudian menjual kelebihannya untuk barang-barang yang
tidak dapat diproduksi secara efisien, keduanya akan mendapatkan berikut.

Komoditas Amerika Serikat Cina

Ton Kedelai 2

Gulungan Kain 2
Tentu saja, kedua negara diuntungkan oleh proses perdagangan.

Walaupun logika Adam Smith membantu meyakinkan banyak pemerintah membongkar


hambatan perdagangan dan mendorong peningkatan perdagangan internasil logika ini gagal
menenangkan keprihatinan negara-negara yang kekurangan keuntungan mutlak. Bagaimana
jika sebuah negara memiliki keuntungan mutlak dalam kedua produksi kedelai kain? Akankah
tetap ada dasar untuk perdagangan?

TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF David Ricardo (1817) mendemonstrasikan walaupun


sebuah negara memegang keunggulan absolut di atas negara lainnya dalam produksi masing-
masing dari dua produk berbeda perdagangan internasional akan dapat menciptakan
keuntungan untuk setiap negara (denga demikian mewakili positive-sum-game, yakni ketika
kedua negara "menang" dalam keterlibata perdagangan). Satu-satunya batasan dalam
menciptakan keuntungan perdagangan adalah bahwa negara yang kurang efisien tidak dapat
memiliki hal kurang efisien yang sama dalam produki kedua barang." Untuk mengilustrasikan
bagaimana hal ini bisa terjadi, mari kita sedikit demi sedikit mengganti contoh pertama bahwa
sekarang Cina memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi kedelai dan kain. Ingat bahwa
dibandingkan dengan Cina, Amerika Serikat lebih efisien dalam memproduksi kedelai daripada
kain. Maka dari itu, ia memiliki keunggulan relatif, atau keunggulan komparatif, menurut
Ricardo, dalam produksi kedelai.

Komoditas Amerika Serikat Cina Total

Ton Kedelai 4 5 9

Gulungan Kain 2 5 7

Setiap Negara Berspesialisasi Jika setiap negara berspesialisasi mengenai apa yang
dilakukannya itu adalah yang terbaik, output-nya akan menjadi seperti berikut.

Komoditas Amerika serikat Cina Total

Ton Kedelai 8 0 8

Gulungan Kain 0 10 10
Istilah Perdagangan Dalam kasus ini, istilah perdagangan akan berada di antara 1 ton kedelai
untuk 1 gulung kain yang penanam kedelai Cina harus bayar di Cina dan ½ gulung
menggambarkan kombinasi yang mungkin dari barang-barang untuk konsumsi. Sebelum
perdagangan, Cina mungkin memproduksi dan mengonsumsi 5 ton kedelai dan 5 gulungg (poin
A), sementara Amerika Serikat memproduksi dan mengonsumsi 4 ton kedelai dan 2 gulung kain
(poin A).

Bila setiap negara yang berspesialisasi dalam produksi barang memiliki keunggulan komparatif
dan memperdagangkan kelebihan produksinya dengan yang lain, kedua negara dapat
mengonsumsi di poin B. Daerah yang diarsir di bawah setiap kurva mengindikasikan
keuntungan dari perdagangan.

Konsep sederhana keunggulan komparatif ini berfungsi sebagai dasar untuk perdagan
internasional, meskipun ketika satu negara memiliki keunggulan di atas yang lain dalam produk
setiap barang yang diperdagangkan.

Perhatikan bahwa contoh kami menyebutkan unit input. Ini adalah versi yang lebih modern dari
contoh Ricardo dan Smith, yang hanya menggunakan input tenaga kerja. Mereka melakukannya
karena pada masa itu hanya tenaga kerja yang dianggap penting dalam menghitung biaya
produksi.' Juga karena tidak ada pertimbangan yang diberikan pada kemungkinan produka
barang yang sama dengan kombinasi dari banyak faktor, dan tidak ada keterangan yang
diberikan mengapa biaya produksi berbeda. Hal itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1933,
Bertil Ohlin seorang ekonom berkebangsaan Swedia mengkaji penelitian yang dilakukan oleh
profesor ekonominya yang juga berkebangsaan Swedia pada tahun 1919, yakni Eli Heckscher,
yang mengembangkan teori faktor dukungan."

TEORI FAKTOR DUKUNGAN HECKSCHER-OHLIN

Teori faktor dukungan Heckscher-Ohlin menyatakan bahwa perbedaan internasional dan


interregional dalam biaya produksi terjadi karena perbedaan pasokan dari faktor produksi.
Barang-barang yang membutuhkan sejumlah besar faktor kekayaan negara yang berlimpah-
sehingga lebih murah-akan memiliki biaya produksi yang lebih rendah, yang memungkinkan
barang-barang tersebut dijual dengan lebih murah di pasar internasional. Misalnya, India, yang
relatif dianugerahi sumber daya manusia (tenaga kerja) jika dibandingkan dengan Jerman,
harus berkonsentrasi dalam memproduksi barang-barang dengan tenaga kerja yang intensif;
Jerman, dengan modal yang relatif lebih besar daripada tenaga kerja, seharusnya
mengkhususkan produk dengan modal intensif. Ketika negára-negara ini melakukan proses
perdagangan, masing-masing akan memperoleh harga lebih rendah untuk barang-barang yang
memerlukan sejumlah besar faktor produksi yang relatif langka di negara mereka sendiri, dan
keduanya akan memperoleh keuntungan dari transaksi.
Seberapa pentingkah teori ini untuk menjelaskan pola perdagangan di masa sekarang? Secara
umum, pola perdagangan berhubungan cukup baik dengan teori Heckscher-Ohlin. Negara-
negara vang secara relatif memiliki sejumlah lahan relatif besar (seperti Australia) memang
mengekspor produk dengan lahan yang intensif (seperti biji-bijian dan ternak), sementara
negara-negara dengan populasi yang relatif besar (seperti Indonesia dan Bangladesh)
mengekspor barang-barang dengan tenaga kerja yang intensif." Meskipun demikian, ada
pengecualian yang disebabkan oleh sebagian dari asumsi Ohlin. Salah satu asumsi tersebut
adalah bahwa harga dari banyak faktor hanya tergantung pada faktor dukungan. Kita
mengetahui bahwa hal ini tidaklah benar Faktor harga tidak diatur dalam pasar yang sempurna.
Misalnya, upah minimum dan keuntungan yang disahkan dapat memaksa biaya tenaga kerja
meningkat ke titik yang lebih besar dari nilai produk yang dapat dihasilkan para tenaga kerja.
Kredit pajak investasi dapat menurunkan biaya modal di bawah biaya pasar, dan sebagainya.
Sebagai hasilnya, faktor harga tidak sepenuhnya mencerminkan faktor pasokan.

RINGKASAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional terjadi terutama karena perbedaan harga yang relatif di antara
negara- negara. Perbedaan ini timbul akibat perbedaan biaya produksi yang merupakan hasil
dari:

1. Perbedaan dukungan dalam faktor produksi.

2. Perbedaan tingkat teknologi yang menentukan intensitas faktor yang digunakan.

3. Perbedaan dalam efisiensi dengan intensitas faktor yang dimanfaatkan.

4. Kurs valuta asing.

Meskipun demikian, perbedaan cita rasa dan variabel permintaan dapat mengubah arah
perdagangan yang diprediksikan oleh teori. Teori perdagangan internasional menunjukkan
bahwa negara-negara akan mencapai tingkatan keberlangsungan yang lebih tinggi dengan
melakukan spesialisasi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor
produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif. Umumnya, hambatan perdagangan
menghentikan arus bebas barang-barang akan membahayakan kesejahteraan sebuah negara.
Bab 8 membahas kekuatan politik yang menguji banyak pendapat yang telah dipresentasikan
dalam mendukung hanbatan perdagang internasional atas barang dan jasa,

Teori Investasi Internasional


Teori investasi internasional kontenporer telah diperluas jauh dari teori klasik yang
menyebutkas bahwa perbedaan dalam suku bunga untuk investasi dari besarnya risiko adalah
alasan modal internasional bergerak dari satu negara ke negara lain. Untuk membuatnya
terjadi, haros ada persaingan sempurna, tetapi seperti dinyatakan Kindleberger, ekonom
sekaligus peulis, Di bawah persaingan yang sempurna, investasi asing langsung tidak akan
terjadi, dan tidak juga terjadi di dunia yang kondisinya kurang kompetitif" Bagian ini khususnya
berfokus pada teor asing langsung, yang meliputi kepemilikan dan kontrol investasi
internasional yang melibatkan aset fisik atau riil seperti pabrik-pabrik dan fasilitas lainnya,
daripada teori teori yang berta dengan tipe lain dari investasi internasional seperti portofolio
saham, obligani, atau bentuk dari utang. Investasi asing langsung melibatkan pendirian produksi
atau fasilitas lainnya di negeri, entah melalui investasi lahan hijau (pendirian fasilitas baru dari
dasar) atau akuisisi lin negara (pembelian bisnis yang sudah ada di negara lain). Biasanya
diasumsikan bahwa mou strategik akan menjadi kekuatan penggerak untuk keputusan
berinvestasi di luar negeri yane didorong oleh keinginan untuk menemukan pasar baru, akses
bahan mentah, mencapai efisiens produksi, memperoleh akses ke teknologi baru atau keahlian
manajerial, meningkatkan keamanan politik kegiatan operasional perusahaan, atau merespons
persaingan dan tekanan lainnya di lingkungan eksternal."

TEORI KEUNGGULAN MONOPOLI

Teori keunggulan monopoli modern berasal dari disertasi Stephen Hymer pada tahun 1960.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa investasi asing langsung terjadi besar-besaran di
industri- industri oligopolistik daripada di industri yang beroperasi di bawah persaingan yang
hampir sempurna. Ini berarti perusahaan-perusahaan di industri-industri ini harus memiliki
keunggulan yang tidak tersedia bagi perusahaan lokal untuk mengatasi liabilitas yang dikaitkan
dengan badan asing-seperti kurangnya pengetahuan tentang kondisi pasar lokal, peningkatan
biaya operasional pada jarak jauh, atau perbedaan kultur, bahasa, hukum, dan peraturan, atau
lembaga-yang menyebabkan sebuah perusahaan asing berada pada posisi kurang
menguntungkan dibandingkan perusahaan lokal. Hymer beralasan, keuntungan harus berupa
skala ekonomi, teknologi, atau pengetahuan superior dalam pemasaran, manajemen, atau
keuangan. Investasi asing langsung mengambil tempat karena ketidaksempurnaan produk dan
faktor pasar yang memungkinkan Derusahiaan multinasional untuk melakukan kegiatan
operasional dengan lebih menguntungkan di pasar asing daripada yang dapat dilakukan pesaing
lokal.

KETIDAKSEMPURNAAN PASAR

Caves, seorang ekonom Harvard, menjabarkan karya Hymer untuk menunjukkan bahwa
pengetahuan yang luas memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk-produk yang
berbeda yang lebih disukai konsumen daripada barang yang sama yang dibuat secara lokal. Hal
ini akan memberi perusahaan beberapa kontrol atas harga penjualan dan keuntungan di atas
perusahaan-perusahaan pribumi. Untuk mendukung pendapat ini, dia menambahkan bahwa
perusahaan yang berinvestasi di luar negeri berada dalam industri yang blasanya terlibat dalam
penelitian produk yang berat dan usaha pemasaran,"

FAKTOR-FAKTOR FINANSIAL

Trori-teori lain berhubungan dengan faktor-faktor finansial. Aliber yakin bahwa


ketidaksempurnaan dalam pasar valuta asing mungkin bertanggung jawab pada investasi asing.
Perusahaan-perusahaan di negara-negara dengan mata uang yang dinilai terlalu tinggi ditarik
untuk berinvestasi di negara-negara dengan mata uang dinilai terlalu rendah." Teori lain
berbasis finansial, teori portofolio, menyarankan bahwa kegiatan operasional internasional
membolehkan diversifikasi risiko dan kemudian cenderung untuk memaksimalkan tingkat
pengembalian yang diharapkan dari investasi.

SIKLUS HIDUP PRODUK INTERNASIONAL

Kita sudah menguji teori ini untuk membantu menjelaskan arus perdagangan internasional.
Akan tetapi, seperti yang kami katakan, ada hubungan dekat antara perdagangan internasional
dan investasi internasional. Seperti yang Anda lihat, konsep IPLC juga menjelaskan investasi
asing langsung adalah tahap dasar dalam siklus kehidupan sebuah produk. Untuk menghindari
hilangnya pasar yang dipakai untuk ekspor, sebuah perusahaan sering terpaksa berinvestasi
dalam fasilitas produksi di luar negeri ketika perusahaan lain mulai menawarkan produk yang
sama. Pergerakan ke luar negeri ini akan bertambah tinggi selama tahap ketiga dan keempat
karena perusahaan yang mengenalkan produk tersebut berusaha untuk tetap kompetitif,
pertama di pasar ekspornya (tahap 3) dan kemudian di pasar dalam negeri (tahap 4), dengan
menentukan lokasi di negara-negara yang memiliki faktor-faktor produksi yang lebih murah.

MENGIKUTI PEMIMPIN (FOLLOW THE LEADER)

Teori lain dikembangkan oleh Knickerbocker yang mencatat bahwa ketika sebuah perusahaan,
khususnya pemimpin dalam industri oligopolistik, memasuki sebuah pasar, perusahaan-
perusahaan lain di industri akan mengikuti. Teori mengikuti pemimpin (follow the leader)
dianggap defensif karena para pesaing berinvestasi untuk menghindari hilangnya pasar yang
disediakan ekspor ketika investor awal memulai industri lokal. Mereka mungkin juga khawatir
jika inisiator akan mendapat beberapa keuntungan dari diversifikasi risiko yang tidak akan
mereka miliki kecuali mereka memasuki pasar juga," Selanjutnya, mencurigai bahwa inisiator
tahu sesuatu yang tidak meteka ketahui mungkin akan membuat mereka merasa lebih baik
selamat daripada menyesal.

INVESTASI SILANG
Graham mencatat sebuah kecenderungan untuk investasi silang oleh perusahaan-perusahaan
Eropa dan Amerika di industri-industri oligopolistik tertentu; yaitu perusahaan-perusahaan
Eropa cenderung untuk berinvestasi di Amerika Serikat ketika perusahaan-perusahaan Amerika
telah datang ke Eropa. Dia menyebutkan bahwa inyestasi seperti itu akan kantor cabang
Amerika dari perusahaan-perusahaan Eropa untuk melakukan hal yang sama di pasar dalam
negeri perusahaan Amerika Serikat jika kantor-kantor cabang perusahaan Eropa memulai
beberapa taktik yang kita perhatikan di Bab 2, ada sejumiah alasan investasi oleh perusahaan
multinasional yang mengambil tempat di negara-negara asing, seperti mengikuti konsumen
(pabrik manufaktur suku cadang Jepang mengikuti pabrik manufaktur otomotif Jepang masuk
ke Amerika Serikat, Kanada, Eropa), mencari pengetahuan (investasi Jepang dan Eropa di Silicon
Valley), dan mengambil manfuat dari stabilitas ekonomi dan politik negara tuan rumah.

TEORI INTERNASIONALISASI

Teori internasionalisasi adalah pengembangan dari teori pasar tak sempurna. Sebuah perusah
yang memiliki pengetahuan yang luas, tetapi karena tidak efisiennya pasar eksternal (misal
biaya transaksi), mungkin akan mendapatkan harga yang lebih tinggi untuk pengetah tersebut
dengan menggunakan pengetahuan itu sendiri daripada menjualnya di pasar terbul Dengan
berinvestasi di kantor cabang asing untuk kegiatan seperti memasok, produksi distrabusi,
daripada lisensi, perusahaan juga dapat mengirim pengetahuan lintas batas semlu
mempertahankannya di dalam perusahaan. Hasil yang diharapkan adalah kemampuan perusah
untuk menyadari laba superior pada investasi yang dibuat untuk memproduksi pengetahuan in
khususnya karena pengetahuan diwujudkan dalam produk yang bermacam-macam atau jasa
yan semuanya dijual ke konsumen."

KAPABILITAS DINAMIS

Pandangan kapabilitas dinamis, yang terhubung dengan pandangan perusahaan yang


didasarkar pada sumber daya membantah bahwa kepemilikan pengetahuan tertentu atau
sumber daya i penting, tetapi tidak mencukupi untuk meraih keberhasilan di FDI internasional.
Perusahan harus dapat menciptakan dengats efektif dan memanfaatkan kapabilitas dinamis
untuk penyeburas berbasis kualitas daniatau kuantitas, dan kapabilitas ini harus bisa ditransfer
ke lingkunga internasional untuk metmproduksi keuntungan kompetitif. Biasanya perukahaan
mengembangkan pusat keunggulan untuk mengembangkan persaingan-persaingan khusus
yang selanjutnga diterapkan di investasi mereka di dalam negara tuan rumah.

TEORI EKLEKTIK PRODUKSI INTERNASIONAL DUNNING

Teori eklektik, yang menggabungkan elemen-elemen dari beberapa yang telah kita bahas, adala
trori yang dikutip paling luas dan diterima oleh FDI baru-baru ini. Dikembangkan oleh Dunining
teori eklektik produksi internasional berusaha menyediakan kerangka keseluruhan untuk
menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan memilih untuk ikut serta dalam FDI daripad
melayani pasar asing melalui alternatif seperti ekspor, lisensi, kontrak manajemien, usaha
bersatta ataja aliansi strategis. Teori ini menegaskan buhwa jika sebuah perusahaan ingin
berinvestasi dalam fasilitas produksi di luar negeri, ia harus memiliki tiga macam keunggulan:

1. Kepemilikan spesifik. Ini adalah perluasan ke mana perusahaan harus atau dapat
mengembangkan keunggulan spesifik perusabaan melalui kepenilikan berwujud aset-aset yag
tidak tersedia di perusahaan perusahaan lain dan dapat dipindah ke luar negeri. Tiga tipe dasar
keunggulan kepemilikan spesitik yang berwujud atau tidak berwujud termasuk pengetahuan
atau teknologi, skala atau cakupan ekonomi, dan keuntungan monopoli yang berhubungan
dengan akses unik ke krisis input atau output. Keunggulan membangkitkan biaya-biaya yang
lebih rendah dan/atau pendapatan yang lebih tinggi akan mengimbangi harga tambahan
operasi dari jarak jauh di dalam lokasi asing.

2 Lokasi spesifik. Pasar asing harus atemiliki ciri-ciri spesifik, dari bidang ekonomi, sos atau
politik (seperti ukuran pasar, tarif pembatas atau nontarif, atau biaya transportasi), yar akan
mengizinkan perusahaan untuk memanfaatkan keunggulan spesifik perusahaannya ya
menguntungkan dengan menempatkan di pasar itu daripada melayani pusar melalui ekspor.

3 Internalisasi. Perusahaan-perusahaan memiliki berbagai macam alternatif unti pasar asing,


mulai dari transaksi panjang ketentuan pasar yang wajar sampai pengganaan hierarki melalui
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki, seperti yang akan kita bahas di Bab 15. Hal itu
merupakan kepentingan perusahaan terbaik untuk mengeksploitasi keunggulan kepemilikan-
spesifik melalui internalisasi dalam situasi ketika pasar tidak ada atau berfungsi tidak efisien,
menyebabkan biaya transaksi dalam menggunakan pilihan berbasis pasar (panjang ketentuan
pasar yang wajar) menjadi terlalu tinggi.

Berkenaan dengan nama tiga tipe keunggulan yang harus dimiliki perusahaan ini, teori eklektik
produksi internasional kadang-kadang mengacu pada model OLI. Teori ini menyediakan
penjelasan pilihan perusahaan internasional untuk fasilitas produksinya di luar negeri.
Perusahaan harus memilki keunggulan lokasi dan kepemilikan untuk berinvestasi di pabrik
asing. Ia akan berinvestasi di tempat-tempat yang paling menguntungkan untuk internalisasi
keunggulan monopolinya." Investasi-investasi ini bisa menjadi proaktif, yang secara strategis
diantisipasi dan dikendalikan di muka oleh tim manajemen perusahaan, atau reaktif dalam
menanggapi penemuan ketidaksempurnaan pasar.

Ada satu kesamaan untuk hampir semua teori yang didukung oleh uji empiris-bagian utama dari
investasi asing langsung dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar, penelitian intensif di
industri-industri oligopolistik. Selain itu, seluruh teori menawarkan alasan-alasan perusahaan
menemukan sesuatu yang menguntungkan untuk berinvestasi di luar negeri. Namun, sepertí
yang kita nyatakan di Bab 2, seluruh motif dapat dihubungkan di beberapa jalan ke keinginan
untuk meningkatkan atau melindungi tidak hanya keuntungan tetapi juga penjualan dan pasar.

PERUSAHAAN GLOBAL, MULTINASIONAL, INTERNASIONAL, DAN TRANSNASIONAL- BANYAK


PERBEDAAN ISTILAH, BANYAK PERBEDAAN ARTI

Karena bisnis internasional merupakan disiplin ilmu yang relatif baru dan sangat dinamis, Anda
akan mendapati definisi dari banyak istilah yang berbeda di antara pengguna. Misalnya, para
konsultan dan manajer sering menggunakan kata globalisasi untuk menjelaskan strategi
perusahaan dalam upaya mengalahkan pesaing mereka. Sayangnya, globalisasi dan kata
dasarnya global, digunakan secara berlebihan dan disalahgunakan dalam bisnis internasional
karena gengsi, dalam hal ini manajemen meyakini bahwa kata-kata ini membawa nilai lebih
bagi perusahaan mereka. Berikut dasar dari beragam definisi, yang menyatakan bahwa
perusahaan global adalah organisasi yang:

1. Meneliti dunia untuk mencari (a) peluang pasar, (b) ancaman dari pesaing. (c) sumber
produksi, bahan mentah, pengetahuan, inovasi, dan keuangan, dan (d) personel. Dengan kata
lain, mempunyai visi global.

2. Mempertahankan eksistensi dalam pasar yang penting di seluruh dunia.

3. Mencari kesamaan, bukan perbedaan, di antara pasar,

4. Menstandardisasi kegiatan operasional di seluruh dunia dalam satu atau lebih area
fungsional perusahaan.

5, Mengintegrasikan kegiatan operasionalnya di seluruh dunia.

Ada orang-orang yang yakin bahwa perusahaan global harus memiliki semua karakteristik dan
memiliki ruang kontrol, serta kepemilikan di seluruh dunia. Kritik dari definisi ini mengklaim
bahwa tidak ada perusahaan yang sesuai dengan definisi sebagai perusahaan global.

Sedangkan, perusahaan multinasional telah didefinisikan oleh beberapa orang sebagai


perusahaan induk yang memiliki sejumlah kegiatan operasional di luar negeri, yang masing
masing dibiarkan untuk beradaptasi baik dari strategi produk ataupun pemasarannya, karena
menurut manajer lokal ada aspek unik dari masing-masing pasar. Beberapa penulis yang juga
akademisi menyarankan penggunaan istilah seperti multidomestik dan multilokal sebagai
sinonim definisi multinasional.

Walaupun Anda mungkin menemui orang-orang yang menganggap bahwa perusahaan


multinasional adalah sinonim dari firma multinasional dan perusahaan transnasional.' PBEB dan
pemerintah dari banyak negara berkembang menggunakan istilah transnasional daripada
multinasional untuk menjelaskan perusahaan yang melakukan bisnis di lebih dari satu negare
Badan khusus, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), misalny
menggunakan definisi berikut: "Sebuah perusahaan transnasional umumnya dianggap sebagai
suatu perusahaan yang terdiri dari entitas di lebih dari satu negara yang melakukan kegiatan
aional di bawah sebuah sistem pengambilan keputusan yang mengizinkan strategi umum un
kebijakan yang logis. Entitas begitu ferkait, oleh kepemilikan atau sebaliknya, satu atatu lebih
dari mereka mungkin bisa mempunyai pengaruh yang signifikan di atas yang lainnya,
khususnya, kmembagi pengetahuan, sumber daya, dan tanggung jawab di antara yang lain."
Baru-baru ini beberapa penulis yang juga akademisi menggunakan istilah transnasional untuk
perusahaan vang mengombinasikan karakteristik dari perusahaan global dan perusahaan
multinasional: (1) encoba untuk memperoleh skala ekonomi melalui integrasi global dari area
fungsionalnya dan pada saat yang sama, (2) menjadi sangat responsif terhadap lingkungan lokal
yang berbeda (nama vang terbaru adalah multikultural multinasional).

DEFINISI YANG DIGUNAKAN DALAM BUKU INI

Untuk menghindari kebingungan karena banyaknya perbedaan definisi dari beberapa istilah
dalam bisnis internasional, dalam buku ini kita akan menggunakan definisi di bawah ini, yang
umumnya diterima oleh para manajer.

1. Bisnis internasional adalah bisnis yang aktivitasnya keluar dari wilayah suatu negara. Definisi
ini tidak hanya untuk perdagangan internasional dan perusahaan manufaktur asing tetapi juga
pertumbuhan industri jasa dalam area seperti transportasi, pariwisata, periklanan, konstruksi,
ritel, borongan, dan komunikasi massa.

2. Bisnis asing menunjukkan kegiatan operasional perusahaan di luar pasar domestik atau pasar
dalam negeri; banyak yang melihat ini sebagai bisnis yang dilakukan di negara asing. Istilah ini
kadang-kadang dipakai bergantian dengan bisnis internasional oleh beberapa penulis.

3. Perusahaan multidomestik (multidomestic company-MDC) adalah organisasi dengan afiliasi


multinegara. yang masing-masing merumuskan strategi bisnis mereka yang didasarkan pada
perbedaan pasar yang dapat terlihat.

4. Perusahaan global (głobal company-GC) adalah organisasi yang berusaha untuk


menstandardisasi dan mengintegrasi kegiatan operasional di seluruh dunia di seluruh area
fungsional.

5, Perusahaan internasional (international company-IC) adalah perusahaan global atau


multidomestik.
Walaupun pada dasarnya kita menggunakan istilah firma atau perusahaan global,
multidomestik. dan internasional, pada suatu saat kita mungkin menggunakan firma
multinasional (multinational enterprise-MNE) atau perusahaan multinasional (muitinational
company--MNC) yang dapat diganti dengan perusahaan internasional (international company-
IC). karena kedua istilah tersebut yang digunakan dalam buku teks dan praktik bisnis secara
umum.

Sejarah Singkat Bisnis Internasional

Meskipun bisnis internasional sebagai disiplin ilmu masih relatif baru, bisnis internasional
dalam Praktiknya tidaklah baru. Sebelum Masehi, pedagang Fenisia dan Yunani mengirim
perwakilan ereka ke luar negeri untuk menjual barang-barang mereka. Setelah itu, ekspansi
besar-besaran pertanian dan produk industri di Cina mendorong timbulnya sistem perdagangan
kernasional yang terintegrasi. Pepatah yang mengatakan bahwa "semua jalan menuju ke Cina".

Perlu dicatat dalam definisi ini, kepemilikan global tidaklah diperlukan. Namun, Anda harus
mengetahui bahwa beberapa pihak memasukkan kepemilikan global dalam kriteria lain, seperti
rasio dari total pekerja asing atau total aset asing.

Lingkungan Hukum

Sebuah perusahaan domestik harus meneikuti hukum dan adat istiadat di negara asalnya.
Sebuah bisnis internasional menghadapi tugas yang lebih kompleks: Mereka harus menaati
tidak hanya hukum di negara asalnya, tetapi juga hukum dari seluruh negara tuan rumah
tempat mereka beroperasi. Baik hukum negara asal maupun negara tuan rumah dapat
memengaruhi secara cara perusahaan internasional melakukan bisnis mereka. Hukum ini
menentukan pasar yang dapat dilayani perusahaan, harga vang dapat mereka tetapkan untuk
barang mereka, dan danat input yang dibutuhkan seperti tenaga kerja, bahan baku, dan
teknologi. Hukum juga dapat memengaruhi lokasi aktivitas ekonemi. Sebagai contoh, beberapa
perusahaan Internet telah memilih untuk basis operasi mereka di luar Republik Rakyat Cina
karena peraturan yang tampak sewenang-wenang diberlakukan oleh pemerintah.

Perbedaan dalam Sistem Hukum

Sistem hukum nasional sangat bervariasi secara dramatis untuk alasan historis, budaya, politik
uan keagamaan. Aturan hukum, atau peran pengacara, beban pembuktian, hak untuk
peninjauan kembali, dan tentu saja, hukum itu sendiri berbeda dari satu negara ke negara lain.
Di Amerika Serikat, misalnya, pada saat-saat kesulitan ekonomi perusahaan dapat
memberhentikan pekera dengan pemberitahuan dan pesangon minimal. Namun, di Belgia,
perusahaan yang ingin merampingkan angkatan kerja mereka harus memberi kepada setiap
pekerja pemberitahuan tiga bulan, pesangon tiga bulan, atau gabungan dari keduanya untuk
setiap lima tahun (atau pecahan dari lima tahun) pekerja tersebut telah bekerja untuk
perusahaan. Brinks, sebaga contoh, melanggar hukum ketika anak perusahaannya di Belgia
dinyatakan bangkrut sebaga akibat dari tingginya biaya tenaga kerja. Serikat pekerja yang
terkait segera menuntut perusahaan tersebut karena kegagalannya dalam menegosiasikan
pesangon, seperti yang diharuskan oleh hukum dalam kasus tersebut. Caterpillar mengalami
permasalahan serupa dalam usahanya untuk merampingkan angkatan kerjanya di Belgia karena
biaya tenaga kerja yang tinggi membuat operasinya di sana tidak kompetitif

Akses terhadap sistem hukum juga dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Di Amerika
Serikat, sebagai contoh, kemudahan untuk mendapatkan pengacara dan akses terhadap sistem
hukumnya yang tidak mendiskriminasi sangat membantu bisnis internasional yang ingin
menyelesaikan sengketa dengan pemasok dan pelanggan. Sebaliknya, sistem pengadilan India
diperkirakan mempunyai 30 juta tumpukan kasus yang tertunda, jadi banyak pengacara
menasihati klien bisnis mereka untuk menyelesaikan permasalahan di luar pengadilan daripadı
di sana tidak kompetitif harus menunggu hingga 10 tahun untuk disidangkan di pengadilan
(lihat Peta 3.1). Hal yang sama, Korea Selatan menderita kekurangan pengacara karena ujian
kelulusannya yang sulit- kurang dari 10 persen dari kandidat yang dapat lulus. Jadi, banyak
bisnis internasional dipaksi menyelesaikan sengketa secara pribadi daripada menggunakan
pengadilan Korea Selatan. Kores Selatan akhir-akhir ini mereformasi sistem pendidikan
hukumnya, yang akan mengurang permasalahan ini seiring berjalannya waktu.

HUKUM UMUM Hukum umum adalah fondasi dari sistem hukum di Inggris dan bek koloninya,
termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, Selandia Baru, Hong Kole Barbados, Saint
Kitts dan Nevis, dan Malaysia. Hukum umum (common law) didasarkan p kebijaksanaan
kumulatif keputusan hakim pada kasus individual di sepanjang sejarah. kasus ini menciptakan
preseden hukum, yang digunakan oleh hakim Jain untuk memutu kasus serupa.

Hukum umum telah berevolusi secara berbeda di setiap negara menurut hukum umum Jadi,
hukum yang memengaruhi praktik bisnis sedikit bervariasi antarnegara tersebut, dan
menciptakan potensi masalah bagi pelaku bisnis yang tidak mengetahuinya. Sebagai contoh
produsen produk cacat lebih rentan terhadap tuntutan hukum di Amerika Serikat dibandingkan
di Inggris sebagai akibat dari perbedaan evolusioner dalam hukum kasus di kedua negara
terebut Hukum pencemaran nama baik di Inggris lebih memihak kepada penggugat
dibandingkan hukum di AS. Di Inggris, tergugat harus membuktikan bahwa artikel yang
diterbitkan adalah kesan sementara di Amerika Serikat beban tersebul ada pada pihak
penggugat untuk membuktikan bahwa artikel tersebut tidak benar dan bermaksud jahat agar
dapat memenangkan tuntutan pencemaran nama baik"
Selain perbedaan evolusioner dalam hukum kasus, hukum tertulis (statutory law)-yang dibuat
oleh tindakan legislatif-juga hervariasi di antara negara-negara dengan hukum umum. Sebagai
contoh, banyak transaksi bisnis antara perusahaan dengan pemerintah Inggris ditutupi Kesmi
(Official Secrets Act) di Inggris, Schaliknya, Jebih banyak informasi mengenai transaksi antara
perusahaan dari pengamatan publik dan dari pengamatan pesaing-oleh Undang-Undang
Kerahasiaan adanya Undang Undang Kebebasan Informasi (Fredom of Informmation Act) di AS.
Bahkan, penerapan hukum itu sendiri dapat berbeda-beda, Misalnya, di Amerika Serikat
penguggat dan tergugat dalam suatu tuntutan hukum biasanya membayar biaya hukum mereka
sendiri. Sering kali, tergugat setuju untuk berdamai dengan cepat tanpaDi Inggris, pihak yang
kalah di pengadilan yang harus dengan pemerintah federal AS tersedia secara publik karena a
memandang kekuatan kasus mereka untuk menghindari litigasi (proses pengadilan) yang
membayar biaya hukum kedua helah pihak. Jadi, orang Inggris mempunyai lebih sedikit insentif
untuk mengajukan tuntutan hukum yang sembarangan.

HUKUM SIPIL Bentuk sistem hukum lainnya, hukum sipil (civil law), didasarkan pada kodifikasi
atau daftar terperinci, mengenai apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan
Sistem hukum sipil berasal dari zaman kitab suci dengan orang Romawi, yang menyebarkannya
di seluruh dunia Barat. Dominasinya dikuatkan oleh penerapan Kode Napoleonic yang berbasis
hukum sipil pada wilayah yang ditaklukkan oleh kekaisaran Napoleon Bonaparte dari Prancis
selama awal abad kesembilan belas.

Salah satu perbedaan penting antara sistem hukum umum dan hukum sipil tampak dalam
peran hakim dan pengacara. Dalam sistem hukum umum hakim bertindak sebagai wasit yang
netral, memutuskan berdasarkan berbagai mosi dari pengacara kedua belah pihak yang bertikai
Pengacara-pengacara inilah yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kasus klien
mereka dan memilih bukti mana yang akan diserahkan atas nama klien mereka. Dalam sistem
hukum sipil, hakim mengambil banyak peran pengacara, dan menentukan, misalnya, lingkup
bukti yang harus dikumpulkan dan dihadirkan ke pengadilan.

HUKUM AGAMA Hukum agama (religious law) didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan
secara resmi yang mengatur keyakinan dan praktik dari agama tertentu. Suatu negara yang
menerapkan hukum agama terhadap tindakan sipil dan kriminal disebut sebagai teokrasi
(theocracy). Di Iran, sebagai contoh, sekelompok mullah, atau orang suci, menentukan legalitas
atau ilegalitas melalui interpretasi mereka terhadap Quran, kitab suci agama Islam.

Hukum agama dapat menciptakan permasalahan yang menarik bagi perusahaan. Misalma
ajaran dari Quran, yang menyatakan bahwa membebankan bunga pada pinjaman sebag
eksploitasi yang tidak adil terhadap orang miskin. Perusahaan dan institusi keuangan Muslim
harus mengembangkan pengaturan keuangan alternatif untuk mendapatkan dan mendana
modal. Bisnis Muslim sering kali mengandalkan pengaturan sewa guna usaha (leasing), bukan
meminjam uang, untuk mendapatkan aset jangka panjang. Di Iran, bank terkadang membeban
biaya di depan yang berlaku sebagai pengganti pembayaran bunga pinjaman, dan pemilik dep
bank ikut mendapatkan laba bank daripada pembayaran bunga. Perusahaan milik keluarga kali
berpengaruh di negara-negara di mana sistem hukumnya berdasarkan pada Quran anggota
keluarga jauh dari pemilik mungkin merupakan sumber modal terbaik, dengan ada biaya untuk
menghindari larangan atas bunga.

Negara-negara yang mengandalkan hukum agama sering kali mempunyai fitur lain, seper
proses hukum dan prosedur banding, yang harus membuat orang luar berhati-ha ketiadaan Di
Arab Saudi, sebagai contoh, semua perusahaan asing harus mempunyai perwakilan atau
sponsor lokal, yang biasanya adalah sebuah badan nemerintah atau seseorang yang
berhubungan dengan keluarga kerajaan. Jika terjadi sengketa perniagaan antara pelaku bisnis
asing dan perwakilan lokal, perwakilan lokal tersebut danat membuat si orang asing ditahan
oleh polisi lokal. Oleh karena tidak ada pengadilan independen yang eksis di negara tersebut
untuk melindungi hak-hak orang asing, maka orang asing akan berada dalam posisi tawar yang
lemah.

HUKUM BIROKRATIS Sistem hukum dalam nvegura komunis dan dalam kediktatoran sering kali
dideskripsikan sebagai hukum birokratis. Hukum birokratis (bureaucratic law) adalah apa pun
yang dikatakan oleh birokrat negara tersebut, tanpa memandang hukum formal di negara
tersebut. Kontrak dapat dibuat atau dilanggar atas keinginan mereka yang berkuasa. Jatuhnya
pemerintahan diktator Mobulu Sese Seko di Zaire pada 1997, sebagai contoh, mengancam
viabilitas semua kontrak yang ditandatangani oleh perusahaan asing dan memicu kekacauan
untuk memvalidasi ulang kontrak lama dan menegosiasikan kontrak baru dengan pemerinain
penerusnya." Perlindungan yang mungkin tampak dalam konstitusi negara tersebut-seperti
untuk mendapatkan pengacara dan hak untuk mendengarkan saksi-dapat diabaikan jika pejabat
pemerintah menganggapnya tidak praktis. Misalnya, formalitas hukum Uganda hanya
memberikan sedikit sedikat perlindungan kepada orang Uganda dan orang asing di bawah
rezim teror diktator Idi Amin pada tahun 1970-an. Dengan cara serupa, perlindungan terperinci
yang dijabarkan dalam konstitusi bekas Uni Soviet hanya menawarkan sedikit perlindungan bagi
korban pembersihan politik oleh Joseph Stalin selama tahun 1930-an.

Di negara yang mengandalkan hukum birokratis, kemampuan bisnis internasional untuk


mengelola operasinya sering kali berkompromi dengan birokrat. Manajer internasional
terkadang dihadapkan dengan peraturan atau keputusan sewenang-wenang yang mempunyai
kekuatan hukum. Banyak manajer internasional telah belajar dengan keras bahwa akibat
sampingan yang tidak menguntungkan dari hukum birokratis adalah kurangnya konsistensi,
prediktabilitas, dan prosedur banding.
Pelaku bisnis internasional harus menyadari perbedaan-perbedaan umum dalam sistem hukum
ini untuk menghindari kesalahpahaman yang merugikan. Mereka juga harus mengandalkan
pada keahlian pengacara lokal di setiap negara di mana mereka beroperasi untuk membantu
mereka mematuhi persyaratan khusus dari hukum lokal dan untuk menasihati mereka
mengenai perbedaan substantif dalam proses hukum. kewajiban hukum, dan pengamanan
prosedural.

Hukum yang Berorientasi Domestik

Hukum di negara tempat sebuah bisnis internasional beroperasi memainkan peran utama
dalam membentuk kesempatan yang tersedia bagi perusahaan tersebut. Beberapa dari hukum
ini terutama dirancang untuk meregulasi lingkungan ekonomi domestik. Hukum tersebut
memengaruhi seluruh segi operasi domestik sebuah perusahaan: mengelola angkatan kerjanya
(perekrutan, kompensasi. dan hukum hubungan tenaga kerja); pendanaan operasinya
(sekuritas, perbankan, dan hukum kredit); memasarkan produknya (periklanan, distribusi, dan
hukum perlindungan konsumen): serta pengembangan dan penggunaan teknologi (paten, hak
cipta, dan hukum merek dagang). Meskipun hukum tersebut terutama berfokus pada pasar
domestik, tetapi secara tidak langsung dapat memengaruhi kemampuan perusahaan domestik
untuk bersaing secara internasional dengan meningkatkan biaya mereka, dan mengurangi daya
saing harga mereka secara relatif terhadan perusahaan asing. Sebagai contoh, biaya tenaga
kerja untuk produsen di Jerman, Prancis, dan Beleia merupakan yang paling tinggi di dunia
sebagai akibat dari paket tunjangan yang dimandatlean oleh pemerintah. Para produsen ini,
oleh karenanya, menemukan bahwa produk mereka kurane kompetitif secara harga dalam
pasar ekspor; banyak dari mereka yang bersaing secara internasional menekankan kualitas
produk mereka daripada harganya.

Hukum yang berorientasi domestik juga danat secara tidak sengaja memengaruhi praktik enis
dari perusahaan asing yang beroperasi di luar perbatasan negara. Sering kali perusahaan yang
produknya ditujukan untuk pasar ekspor mengubah teknik produksi mereka untuk memenuhi ai
dani negara pengimpor, meskipun operasi perusahaan tersebut legal di negara asal mereka.
Sebagai contoh, Grupo Hender memilih untuk mengubah proses produksinya di Meksiko
menjual barangnya di pasar AS Grupo Herdez adalah salah satu produsen terbesar mole
(diucapkan mo-lei), semacam saus pedas tetapi manis yang terbuat dari coklat dan bubuk cabai.
Cara tradisional perusahaan tersebut untuk menyiapkan cabai untuk produksi-menjemurnya
panas matahari selama beberapa hari-gagal untuk memenuhi standar kebersihan Food and rug
Administration (FDA) AS Untuk menerima persetujuan yang diperlukan dari FDA dan antat dari
pasar AS yang sedang tumbuh untuk makanan Meksiko, Grupo Herdez harus mengembangkan
sebuah teknologi baru yang menggunakan pengering elektronik untuk menyiapkan cabai untuk
produksi mole tersebut.
Hukum Langsung Memengaruhi Transaksi Bisnis Internasional

Hukum nasional lainnya secara eksplisit dirancang untuk meregulasi aktivitas bisnis
internasional Hukum seperti ini sering kali termotivasi secara politis dan dirancang untuk
mempromosikan kebijakan luar negeri atau tujuan militer. Sebuah negara dapat berusaha
untuk membujuk negara kedua untuk mengubah kebijakan yang tidak diinginkan dengan
menerapkan sanksi (sanctions)-pembatasan terhadap perniagaan dengan negara tersebut.
Sanksi dapat mengambil banyak bentuk, seperti membatasi akses terhadap barang-barang
berteknologi tinggi, menarik perlakuan tarif istimewa, memboikot barang negara tersebut, dan
menolak pemberian pinjaman baru. Misalnya, Perserikatan Bangsa Bangsa menerapkan sanksi
keuangan terhadap Sierra Leone dan Liberia untuk memotong aliran senjata kc negara mereka
yang hancur karena Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap Sudan dan Myanmar (Burma)
untuk pelanggaran hak asasi manusia dan terhadap Iran untuk pelanggaran kebijakan proliferasi
nuklir.

Embargo-sanksi komprehensif terhadap semua perniagaan dengan suatu negara tertentu-


dapat diterapkan oleh negara yang bertindak secara bersama-sama atau sendiri. Sebagai
contoh. Perserikatan Bangsa Bangsa mengembargo seluruh perdagangan dengan Irak setelah
invasi Irak terhadap Kuwait pada 1990. Sebagian besar negara mengembargo barang ke atau
dari Afrika Selatan selama tahun 1980-an untuk memprotes kebijakan apartheidnya. Amerika
Serikat telah menerapkan embargo perdagangan secara unilateral dengan Kuba sejak 1961,
ketika usaha penggulingan terhadap Fidel Castro yang didukung AS meninggal di pantai Bay of
Pigs.

Bentuk pengendalian ekspor yang sangat penting melibatkan barang berteknologi tings Banyak
negara maju yang secara teknologi membatasi ekspor produk yang disebut dengan penggunaan
ganda (dual-use) yang dapat digunakan baik untuk tujuan sipil maupun militer McDonnell
Douglas melanggar pengendalian penggunaan ganda AS ketika mereka menjual mesin canggih
kepada China National Aero-Technology Import and Export Company, yang mengklaim bahwa
peralatan tersebut akan digunakan untuk membangun pesawat terbang sip Namun, alat
tersebut bukannya dikirimkan ke sebuah pabrik militer yang membangun mis balistik dan misil
jelajah." Dengan cara serupa, Bocing setuju untuk membayar denda sebe S15 juta karena
mereka menjual kepada Cina sebanyak 94 pesawat terbang komersial yang sisie avioniknya
berisi sebuah gyrochip kecil yang dapat digunakan untuk memandu misil udara permukaan
tanpa menerima lisensi ekspor, sehingga perusahaan tersebut melanggar Undare Undang
Ekspor Pengendalian Senjata (Arms Control Export Act).

Negara juga dapat berusaha untuk meregulasi aktivitas bisnis yang dilakukan di luar perbatasan
mereka, yaitu melalui praktik yang dikenal sebagai ekstrateritorialitas (extraterritoriality).
Schagai contoh, perusahaan rentan terkena tuntutan hukum antitrust jika mereka teriibat
dalam aktivitas di luar Amerika Serikat yang mengurangi persaingan di pasar AS. Dalam satu
kasus seperti ini, Amerika Serikat berhasil menuntut Pilkington PLC. pemilik British dari paten
yang paing penting untuk memproduksi kaca datar, karena membatasi kemampuan penerima
lisensi mereka di AS untuk menggunakan teknologi tersebut di pasar internasional, Otoritas AS
mengklaim bahwa kebijakan Pilkington merugikan ekspor AS dan mengurangi insentif produsen
kaca diatar AS untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan, sehingga mengurangi
persaingan.

Ketentuan antiboikot dalam hukum perdagangan AS juga mempunyai jangkauan


ekstrateritorial. Hukum antibojkot AS melarang perusahaan AS untuk menaati boikot apa pun
yang diperintahkan oleh suatu negara asing yang melarang perdagangan dengan negara yang
bersahabat dengan Amerika Serikat, Hukum ini terutama diarahkan pada resolusi 1954 yang
diadopsi oleh Liga Negara Arab yang menyerukan boikot terhadap semua perusahaan yang
melakukan bisnis dengan Israel. Baxter International mengalami kesulitan setelah dewan juri AS
menyelidiki mereka karena menjual perlengkapan rumah sakit dengan diskon kepada Suriah,
yang diduga merupakan suap bagi negara Arab yang menghentikan boikot mereka kepada
perusahaan tersebut. Baxter mengaku bersalah untuk melanggar hukum antiboikot dan
membayar denda sebesar $6,6 juta.

Undang-Undang Helm-Burton (Helm-Burton Act) mungkin merupakan penerapan


ekstrateritorialitas paling kontroversial yang memengaruhi bisnis internasional saat ini. Undang-
undang ini diarahkan kepada perusahaan internasional yang "membeli" aset dari perusahaan
AS yang disita oleh pemerintah Kuba ketika Castro mengambil alih kendali pada 1959. Seiring
waktu permerintah Kuba telah menyewakan atau menjual banyak aset sitaan ini kepada
perusahaan asing. Undang-Undang Helm-Burton mengotorisasi pemerintah AS dan bekas
pemilik AS atas aset yang disita untuk mengambil tindakan terhadap pemilik asing yang
barunya. Pemerintah AS dapat melarang pejabat perusahaan yang mengambil keuntungan dari
aset sitaan ini untak memasuki Amerika Serikat; nasib seperti ini telah menimpa eksekutif dari
Sherritt Corporation dari Kanada, yang memproduksi nikel dan kobalt dari tambang yang
sebelumnya dimiliki oleh Freeport McMoRan, sebuah perusahaan sumber daya alam yang
berbasis di New Orleans.

Di mata pemerintah AS, Undang-Undang Helms-Burton hanya dirancang untuk memastikan


bahwa perusahaan asing tidak mengambil keuntungan dari properti Kuba yang dicuri dari
pemilik AS. Dalam pandangan banyak negara lain, seperti Kanada dan UE, Undang-Undang
Helms-Burton merupakan kebijakan yang disusun dengan niat jahat yang berusaha memaksa
mereka untuk bergabung dengan perang suci anti-Castro AS, Berdasarkan sejumlah perkiraan
85 persen dari seluruh properti swasta milik asing di Kuba sebelum Castro dimiliki oleh
kepentingan AS, jadi mudah untuk melihat mengapa pengalihan properti sitaan di Kuba menjadi
lebih penting bagi Amerika Serikat dibandingkan bagi negara lain.

Hukum Langsung terhadap Perusahaan Asing

Pada kesempatan lain negara dapat mengesahkan hukum yang secara eksplisit diarahkan pada
perusahaan milik asing. Isu kepemilikan menjadi area khusus yang diperhatikan. Di sebagian
besar negara terdapat perdebatan yang terus berlangsung antara sayap politik kiri dan kanan
mengensi keseimbangan yang tepat antara pengawasan pemerintah terhadap ekonomi dan
ketergantungan pada kekuatan pasar untuk mengalokasi sumber daya. Sering kali ketika
pemerintah sayap kiri mendapatkan kekuasaan, mereka memilih untuk mengalihkan
kepemilikan sumber dava dari sektor swasta ke sektor pemerintah, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai nasionalisasi (nationalization). Kebanyakan yang paling rentan terhadap
tindakan seperti ini adalah industri yang tidak mempunyai mobilitas: industri sumber daya alam
seperti produksi minyak mentah dan pertambangan, industri padat modal seperti baja, bahan
kimia, dan penyulingan minyak bumi, Sebagai contoh, pada 2008, Hugo Chávez yang pada saat
itu adalah presiden Venezuela,

Apa Itu Kultur?

Meskipun ada banyak pengertian kultur, sebagian besar antropolog memandang kultur sebagai
gabungan kepercayaan, peraturan, teknik, lembaga, dan artefak yang menggambarkan
karakteristik populasi manusia.³ Dengan kata lain, kultur terdiri dari "pandangan individu
terhadap dunia peraturan sosial, dan dinamika antarpersonal yang mengarakteristikkan
sekelompok orang dalan waktu dan tempat tertentu." Sebagian besar antropolog juga setuju
bahwa:

1. Kultur adalah hasil belajar, bukan pembawaan sejak lahir.

2. Beragam aspek kultur saling terkait.

3. Kultur digunakan bersama.

4. Kultur mendefinisikan batasan-batasan dari kelompok yang berbeda.

Karena masyarakat terdiri dari sejumlah orang dan kultur yang mereka miliki, hampir tidak
mungkin untuk membahas mengenai salah satunya tanpa mengacu kepada yang lain.
Antropolog biasa menggunakan istilah tersebut secara bergantian atau mengombinasikan
keduanya ke satu kata-sosiokultural.

Ini adalah istilah yang akan kita gunakan, karena variabel yang menarik bagi pelaku bisnis
adalah keduanya, baik sosial maupun kultural. Saat seseorang bekerja dalam masyarakat yang
memiliki kultur yang berbeda dengan daerah asal mereka, permasalahan yang mereka hadapi
dalam berhubungan dengan seperangkat kultur dilipatgandakan oleh sejumlah perangkat
kultural yang mereka temui pada setiap pasar asing. Sayangnya, sering kali orang yang hanya
mengenal satu pola kultural mungkin merasa yakin hwa mereka memahami perbedaan kultural
di tempat lain, padahal kenyataannya mereka ak memahami. Mereka mungkin tidak akan
menyadari ciri-ciri penting kultur mereka sendiri, keguali mereka memperoleh kesempatan
untuk membandingkannya dengan kultur lain. Mereka han lupa terhadap fakta bahwa banyak
masyarakat menganggap kultur mereka lebih baik dari Laltur masyarakat lain (etnosentris) dan
usaha mereka untuk memperkenalkan "cara Jerman" "cara Amerika" mungkin akan menemui
perlawanan yang kuat.

Bagaimana pelaku bisnis internasional belajar untuk hidup dalam kultur yang berbeda? Langkah
pertamanya adalah dengan menyadari bahwa terdapat kultur yang berbeda dengan kulturnya.
Lalu mereka harus mempelajari karakteristik-karakteristik kultur baru tersebut, sehingga bisa
beradaptasi terhadap kultur-kultur tersebut. E.T. Hall, seorang antropolog terkenal, mengklaim
bahwa hal tersebut hanya dapat tercapai dengan dua cara: (1) menghabiskan seluruh hidupnya
di suatu negara atau (2) menjalani program pelatihan ekstensif dan sangat canggih vang
mencakup karakteristik-karakteristik penting suatu kultur, termasuk bahasa. Program tersebut
tidak hanya berisi penjelasan-penjelasan singkat mengenai kebiasaan suatu negara. Program ini
harus meliputi pengkajian mengenai apa itu kultur dan apa yang dilakukannya, memberikan
pengetahuan mengenai berbagai cara bagaimana perilaku manusia menjadi adat dalam suatu
negara.
Kultur Memengaruhi Semua Fungsi Bisnis

PEMASARAN

Dalam pemasaran, beragamnya sikap dan nilai mengharuskan banyak perusahaan


menggunakan bauran pemasaran yang berbeda di pasar-pasar yang berbeda.

Di Jepang, Procter &Gamble (Pe-G) menggunakan iklan untuk sabun Camay dengan
menampilkan seorang pria bertemu dengan seorang wanita untuk pertama kalinya dan
membandingkan kulit wanita tersebut dengan tekstur boneka porselen yang cantik. Meskipun
iklan tersebut dapat diterima di Amerika Selatan dan Eropa, tetapi di Jepang hal tersebut justru
dianggap menghina. "Karena jika seorang pria Jepang mengatakan hal seperti itu kepada
wanita Jepang maka pria itu akan dianggap tidak terpelajar atau kasar," kata seorang
karyawan biro periklanan yang menangani laporan tersebut. Menariknya, PeG tetap
menggunakan iklan tersebut meskipun sudah diperingatkan oleh agen periklanan. Iklan Camay
lain yang tidak diterima di Jepang menceritakan kisah seorang wanita Jepang Sung sedang
mandi saat suaminya melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu lalu memberi tahu
suaminya mengenai sabun kecantikannya yang baru, tetapi suaminya, mengelus embut bahu
istrinya, memberi sinyal bahwa busa sabun bukanlah hal yang ada dalam Pikirannya. Meskipun
iklan ini dapat diterima di Eropa, tetapi di Jepang tidak dapat diterima sama sekali, karena di
sana, sikap suami yang mengganggu privasi istrinya dianggap sebagai sikap yang tercela. PoG
juga melakukan kesalahan karena kurangnya pengetahuan mengenai kultur bisnis. Perusahaan
memperkenalkan detergen Cheer dengan mendiskon harganya, tetapi ternyata hal ini justru
menurunkan reputasi detergen tersebut. Seorang pesaing berkata, "Tidak seperti di Eropa dan
Amerika Serikat, sekali Anda menurunkan harga produk Anda di Jepang, maka akan sulit untuk
menaikkan kembali harga tersebut," Distributor besar merasa diasingkan karena mereka
menghasilkan uang lebih sedikit akibat margin yang rendah. Selain itu, ternyata PoG juga tidak
menyadari bahwa ibu-ibu rumah tangga di Jepang berbelanja di 50.000 atau lebih toko
kelontong yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Pengecer kecil tersebut menjual 30
persen dari semua detergen yang dibeli di Jepang. Para pengecer memiliki ruang rak yang
terbatas dan tidak mau mengisi rak mereka dengan produk diskon karena keuntungan yang
mereka peroleh lebih rendah.

Meskipun untuk mencari informasi mengenai kultur Jepang akan memakan waktu d biaya,
ternyata P&G adalah perusahaan yang cepat belajar dari kesalahan. Delapan tahun setela
kesulitan yang dialaminya dengan detergen Cheer, perusahaan ini kembali masuk ke pasar sahu
yang saat itu didominasi oleh dua perusahaan besar asal Jepang dengan produk yang pedu
terhadap konsumen, Kao dan Lion Corporation. Hanya dalam waktu dua tahun P&G mam
menguasai 20 persen pangsa pasar. Apa yang berbeda dari strategi mereka kali ini?
Saat kantor pusat meminta afiliasi di Jepang mencari pasar baru untuk produk dari perusahaan
yang unggul di negara lain di dunia, P&G-Jepang mengirimkan peneliti untuk mempelajari
kebiasaan mencuci piring di Jepang. Mereka menemukan bahwa rumah tange Jepang
menggunakan detergen lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk mencuci piring. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen menginginkan sabun yang lebih kuat seperti yang diciptakan
oleh laboratorium P&G. Pesan pemasarannya sederhana: sedikit Joy membersihkan dengan
lebih bersih dan lebih lembut di tangan. Pesan ini mengena pada sasaran. Seorang ibu rumah
tangga Jepang, yang langsung buru-buru membeli saat melihat iklan produk tersebut,
mengatakan, "Minyak yang melekat di Tupperware sangat sulit dibersihkan. Saya harus
mencoba produk baru ini".

Pengecer juga menginginkan produk tersebut karena P&G melakukan strategi yang berbeda
dengan strategi pemasaran Cheer. Contohnya, kali ini margin keuntungan untuk pengecer
tinggi. P&G juga memanfaatkan kelemahan produk pesaing asal Jepang: botol-botol berleher
panjang milik produk mereka memakan banyak tempat, tetapi botol Joy berbentuk silinder
yang ringkas dan hanya memerlukan sedikit ruang di toko, gudang, dan truk-truk pengantar.
Seorang pembeli untuk jaringan toko besar di Jepang memperkirakan bahwa botol tersebut
meningkatkan efisiensi distribusi toko hingga 40 persen.

Promosi iklan P&G juga membuat senang para pengecer Jepang. Agen periklanan yang
menangani promosi Joy mendesain iklan televisi yang menampilkan seorang pelawak terkenal
yang mampir ke rumah-rumah secara tidak terduga bersama dengan kru kamera untuk menguji
Joy dengan cara mencuci piring-piring kotor di rumah yang didatangi. Kamera fokus pada
kotoran berminyak di penggorengan yang penuh air. Hanya dengan setetes Joy, kotoran minyak
tersebut benar-benar hilang. Produsen sabun di Jepang menemukan bahwa lebih dari 70
persen pengguna Joy mulai menggunakan produk ini setelah kemunculan iklan tersebut. "Kami
salah mengasumsikan bahwa orang Jepang tidak begitu peduli mengenai kemampuan sabu
pencuci piring untuk menghilangkan kotoran berminyak," kata manajer merek sabun pencuc
piring Kao. P&G yang telah mempelajari bagian dari kultur Jepang mengenai hal tersebut tentu
mengetahuinya.

Setiap elemen pemasaran perlu dipertimbangkan relevansi kulturalnya. Contohnya, sebua


penelitian menunjukkan bahwa musik latar belakang pada iklan yang tidak konsisten dengan
iklan-katakanlah, musik tradisional Cina di iklan produk sampo modern yang menampilkan
model berambut pirang akan meningkatkan pengenalan terhadap iklan tersebut, tetapi
mungkin akan menghasilkan respons yang secara keseluruhan negatif.

Tidak seperti P&G, Disney tampaknya memiliki sebuah produk dan promosi yang secara global.
Menurut Tokyo Disneyland Guidebook, taman bermain di Tokyo sama dengan yang ada di
California dan Florida. Disneyland Paris juga mirip, meskipun, karena keinginan keras orang
Prancis untuk melindungi bahasa dan kultur mereka, Mickey dan Donald akhirnya berbicara
dengan aksen Prancis, dan kastil Putri Tidur di sana (Sleeping Beauty) dinamai Le Chateau de la
ideal Belle au Bois Dormant. Kotak Wawasan Dunia mengilustrasikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan global saat manajemen mereka mengambil
keputusan-keputusan yang tidak sensitif terhadap kultur.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Kultur nasional juga merupakan faktor penentu bagi evaluasi manajer. Di Inggris, seorang
general manager yang berkebangsaan Amerika mengeluh, orang dipromosikan karena sekolah
yang mereka masuki dan latar belakang keluarga, bukan berdasarkan pencapaian yang mereka
lakukan. Dasi sekolah juga sangat penting di Prancis. Faktanya, fenomena ini terjadi di mana
saja-contohnya adalah sekolah elit Bishop Cotton Boys School di India.

PRODUKSI DAN KEUANGAN

Permasalahan terkait dengan karyawan bisa diakibatkan dari perbedaan dalam menyikn
kewenangan yang merupakan variabel lain sosiokultural. Masyarakat Amerika Latin sece
tradisional menganggap manajer sebagai pelindung, seorang tokoh otoriter yang bertanggun
jawab terhadap kesejahteraan mereka. Saat manajer asal Amerika yang terbiasa dengan ga
kepemimpinan partisipasif dipindahkan ke Amerika Latin, mereka harus bersikap lebih tegas
Jika tidak, pegawai akan menganggapnya sebagai orang yang lemah dan tidak kompeten.

Manajer produksi yang dipindahkan ke Peru dari Amerika Serikat yakin bahwa ia dapat
memotivasi pekerja untuk meningkatkan produktivitas dengan memperkenalkan gaya
pengambilan keputusan yang demokratis. la mendatangkan pelatih dari kantor pusat untuk
mengajarkan kepada para supervisor bagaimana cara meminta saran dan umpan balik dari
para tenaga kerja. Tidak lama setelah gaya manajerial yang baru diterapkan, banyak tenaga
kerja yang mulai mengundurkan diri. Saat ditanya mengenai alasannya, mereka menjawab
bahwa manajer produksi yang baru dan para supervisor tampaknya tidak memahami apa yang
harus dilakukan, sehingga mereka harus meminta saran dari para tenaga kerja. Para tenaga
kerja berpikir bahwa perusahaan tidak akan bertahan lama dengan manajemen seperti itu, dan
mereka ingin berhenti sebelum perusahaan bangkrut, karena jika hal itu terjadi maka semua
orang akan mencari pekerjaan baru dalam waktu yang bersamaan.

Manajer produksi menemukan bahwa sikap terhadap perubahan dapat berdampak serius pada
penerimaan metode produksi baru; bahkan bagian keuangan menyadari kekua sosiokultural
saat mereka mendekati bank lokal dengan membawa laporan posisi keuang yang luar biasa,
hanya untuk mengetahui bahwa bank tersebut lebih memandang mengenal siapa mereka
dibandingkan dengan seberapa kuat perusahaan mereka." Satu alasan atas masalah keuangan
Disney di Paris adalah sikap eksekutif Disney yang tidak sensitif terhadap kultur bisnis Eropa.
Seorang bankir ternama Prancis yang ikut terlibat dalam negosiasi restrukturisasi utang taman
hiburan tersebut mengklaim, "Grup Walt Disney membuat kesalahan besar dengan berpikir
bahwa mereka akan dapat memaksakan keinginan mereka sekali lagi. Ini hanyalah sebagian
kecil contoh untuk menunjukkan bahwa perbedaan sosiokultural dapat berakibat pada se fungsi
bisnis. Karena kita mengkaji komponen-komponen kekuatan sosiokultural, kita juga harus
mempelajari yang lain.

Komponen Sosiokultural

Sudah cukup jelas bahwa agar dapat berhasil dalam membina hubungan dengan orang-orang
dari negara lain, pelaku bisnis internasional harus mempelajari kultur. Mereka harus memiliki
pengetahuan berdasarkan fakta yang sebenarnya cukup mudah diperoleh, tetapi mereka juga
harus bersikap sensitif mengenai perbedaan-perbedaan kultural, dan hal ini yang ternyata
cukup sulit. Seperti yang kita lihat, Hall menyarankan untuk menghabiskan seumur hidup di
sebuah negara, atau sebagai penggantinya, menjalani sebuah program ekstensif untuk
mempelajari kultur suatu negara dan apa yang dilakukannya. Tetapi, sebagian besar pendatang
baru di bisnis internasional bkan tidak memiliki kesempatan untuk menjalani orientasi kawasan.
Namun, mereka dapat mengambil langkah pertama yang penting dengan menyadari bahwa
memang ada kultur lain. Di dalam bab ini kita hanya akan menunjukkan beberapa perbedaan
sosiokultural penting vang menjadi perhatian pelaku bisnis dengan harapan bahwa Anda dapat
lebih memperhatikan pentingnya bersikap sensitif terhadap suatu kultur untuk mengetahui
bahwa ada perbedaan-perbedaan kultur yang harus Anda lihat. Ingatlah bahwa semakin banyak
Anda tahu mengenai kultur seseorang, Anda akan lebih baik dalam memprediksi perilaku orang
tersebut.

Konsep kultur sangat luas, bahkan jika seorang etnolog (antropolog yang khusus mempelajari
kultur) harus membagi-bagi konsep kultur ke dalam beberapa topik untuk mempermudah studi.
Daftar topik-topik tersebut akan membuat kita lebih memahami mengenai apa itu kultur dan
juga akan berfungsi sebagai panduan bagi para manajer internasional saat mereka menganalisis
permasalahan tertentu yang timbul dari sudut pandang sosiokultural. Opini-opini para ahli
mengenai komponen kultur begitu beragam, tetapi daftar di bawah ini dapat
merepresentasikan pemikiran mereka. Kultur adalah:

1. Estetika

2. Sikap dan kepercayaan

3. Agama

4. Kultur material
5. Bahasa

6. Organisasi sosial

7. Pendidikan

8. Karakteristik legal

9. Struktur politik.

Kita akan membahas enam komponen pertama dalam bab ini dan akan menyajikan
pembahasan mengenai pendidikan, karakteristik legal, dan struktur politik pada bab berikutnya.

Estetika

Estetika berhubungan dengan rasa keindahan dan selera yang tinggi akan suatu kultur dan
diekspresikan dalan seni, drama, musik, cerita rakyat, dan tarian.

SENI

Salah satu ketertarikan pelaku bisnis internasional adalah aspek formal seni, warna, dan bentuk
karenakan arti simbolis yang disampaikannya. Warna, terutama, dapat menipu karena warna
memiliki arti yang berbeda antara kultur yang satu dengan yang lain. Hitam adalah warna untuk
erkabung di Amerika Serikat dan Meksiko, hitam dan putih untuk Asia Timur, Asia Tenggara,
dan Asia Selatan, serta ungu untuk Brasil. Hijau merupakan warna yang suci di negara-negara
Islam, dan iklan atau paket yang dibungkus dengan warna tersebut akan tampak lebih menarik
b penduduk lokal. Jika di Amerika Serikat permen mint dibungkus dengan kertas biru atau hijau,
di Afrika kertas pembungkusnya berwarna merah. Oleh karena itu, para pemasar harus
mengilustrasikan bagaimana perubahan hanya pada satu faktor dalam ekonomi dapat
berdampak pada seluruh fungsi utama perusahaan.

Sebuah proyeksi pada kenaikan pekerjaan di pasar tertentu akan menyebabkan sebagian besar
manajer pemasaran merevisi proyeksi penjualannya menjadi lebih tinggi, yang pada akhirnya
mengharuskan manajer produksi meningkatkan produksinya. Hal ini dapat dicapai dengan
menambahkan jam kerja tambahan, tetapi jika pabrik sudah beroperasi selama 24 jam per hari,
maka akan dibutuhkan mesin-mesin baru. Kedua situasi ini mungkin membutuhkan lebih
banyak pekerja dan persediaan bahan baku, yang akhirnya akan mengakibatkan beban kerja
tambahan untuk manajer personalia dan manajer pembelian. Jika bahan baku dan pasar tenaga
kerja mengalami pengetatan, perusahaan mungkin harus membayar tarif upah dan bahan baku
yang lebih tinggi dari harga normal.

Kemudian, manajer keuangan mungkin harus melakukan negosiasi dengan bank untuk
mendapatkan pinjaman yang memungkinkan perusahaan menggunakan arus kas keluar lebih
besar sampai penghasilan tambahan diterima dari kenaikan penjualan. Perhatikan bahwa
dampak ang beruntun ini terjadi hanya karena perubahan pada satu faktor. Sebenarnya, banyak
faktor konomi yang berpengaruh, dan hubungan faktor-faktor tersebut sangat kompleks. Objek
analisis konomi adalah untuk memisahkan dan menilai dampak dari faktor-faktor tersebut yang
diyakini dapat memengaruhi kegiatan operasi perusahaan.

Analisis Ekonomi Internasional

Ketika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih kompleks
karena manajer harus melakukan kegiatan operasional dalam dua lingkungan baru: asing dan
internasional. Dalam lingkungan asing, ada banyak perekonomian, bukan hanya satu, dan
negara- negara tersebut sangat beragam.

Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, kebijakan yang didesain untuk kondisi ekonomi
di suatu pasar mungkin tidak cocok untuk kondisi di pasar yang lain. Sebagai contoh, kantor
pusat mungkin mengharuskan kantor cabang menjaga pasokan seminimal mungkin, dan
direktur keuangan mungkin akan memutuskan bahwa mereka hanya membuat pinjaman yang
didenominasi dalam mata uang asing karena suku bunganya lebih menguntungkan. Untuk
negara-negara yang tingkat inflasi per tahunnya rendah (0 hingga 15 persen), kebijakan-
kebijakan ini biasanya berfungsi dengan baik. Tetapi, bagaimana dengan negara-negara seperti
Zimbabwe, yang menunjukkan tingkat inflasinya melonjak hingga 138,000 persen pada tahun
2008, atau lebih dari 370 persen per hari?

Skenario yang paling tidak diinginkan adalah anak perusahaan di negara-negara tersebut
memiliki kas atau pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing, sehingga kebijakan
untuk pasar dengan tingkat inflasi tinggi hanya kebalikan dari kebijakan yang diterapkan di
negara-negara dengan tingkat inflasi rendah (lihat Tampilan 7.2). Di samping memonitor
lingkungan asing, ans harus tetap mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
komponen lingkungan ernasional, seperti kelompok-kelompok regional (Uni Eropa, Central
American Free Trade greement) dan organisasi internasional (PBB, International Monetary
Fund, dan World Trade Organization). Perusahaan-perusahaan Amerika sangat memperhatikan
perkembangan Uni Eropa dalam mencapai tujuannya dan dampak dari hal tersebut pada
hubungan perdagangan Uni Eropa-Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan tersebut juga
mengikuti dengan saksama kemajuan PBB dalam pengembangan standar polusi dunia, standar
kesehatan, dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan tersebut dapat berpengaruh serius terhadap
perusahaan.

Analisis ekonomi internasional harus menyediakan data ekonomi, baik secara aktual maupun
prospektif pasar. Sebagai bagian dari penilaian kekuatan daya saing, banyak perusahaan
memonitor kondisi perekonomian negara tempat perusahaan pesaing utama mereka
melakukan kegiatan operasional karena perubahan kondisi dapat memperkuat atau
memperlemah kemampuan pesaing mereka dalam berkompetisi di pasar dunia. Karena
pentingnya informasi ekonomi bagi fungsi kontrol dan perencanaan di kantor pusat,
pengumpulan data dan pengolahan laporan biasanya merupakan tanggung jawab kantor di
negara asalnya. Namun, kantor cabang asing dan perwakilan lapangan juga diharapkan banyak
berkontribusi untuk penelitian yang berhubungan dengan pasar mereka. Data dari wilayah yang
tidak terdapat perwakilan lokal perusahaan biasanya akan kurang detail dan secara umum
tersedia dari lembaga nasional dan internasional. Laporan dari bank-bank sentral atau
internasional biasanya merupakan sumber yang baik bagi informasi ekonomi dari suatu negara.
Kemungkinan sumber lain adalah kamar dagang yang berlokasi di sebagian besar ibu kota
negara, petugas perdagangan di kedutaan besar, PBB, Bank Dunia, International Monetary
Fund, dan Organisation for Economic Cooperation and Development.

Tingkat Perkembangan Ekonomi

Ketika manajer beralih dari bisnis domestik ke internasional, mereka menghadapi pasar dengan
perbedaan yang lebih besar dalam tingkat perkembangan ekonomi dibandingkan yang mereka
kerjakan selama ini. Hal ini sangat penting untuk dipahami karena tingkat perkembangan
ekonomi dari suatu negara berdampak pada semua aspek bisnis, termasuk pemasaran,
produks, dan keuangan. Meskipun negara sangat berbeda dalam kaitannya dengan tingkat
perkembangan ekonomi, kita secara umum mengelompokkannya dalam kategori berdasarkan
tingkat perkembangan ekonominya.

Negara maju adalah nama yang diberikan kepada negara-negara industri atau pascaindustri.
negara berbasis jasa yang telah mencapai pendapatan per kapita yang tinggi. Negara-negara
yang diklasifikasikan sebagai tipe negara maju secara ekonomi biasanya terdiri dari negara-
negara Eropa bagian barat, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Israel, Korea Selatan, dan
Amerika Serikat. Istilah negara berkembang adalah klasifikasi untuk negara-negara dengan
pendapatan telah lebih rendah, yang secara teknis kurang maju. Karakteristik negara
berkembang terdapat dalam Wawasan Dunia, "Karakteristik Negara-Negara Berkembang dan
Negara-Negara Maju." Negara ustri baru (newly industrializing countries-NIC) adalah kategori
yang hanya meliputi empat an Asia (Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan). Negara-
negara ini (1) mempunyai a vang disebut Bank Dunia sebagai pertumbuhan cepat, pendapatan
menengah, atau ekonomi ngei: (2) memiliki konsentrasi tinggi pada investasi asing; dan (3)
mengeskpor barang hasil ufaktur dalam jumlah besar, termasuk produk-produk teknologi
tinggi. Kemudian, negara- negara lain yang telah mencapai kemajuan yang memadai di dalam
proses industri mereka juga diklasifikasikan oleh bebrapa organisasi sebagai NIC. Berdasarkan
kriteria yang digunakan, daftar NIC yang paling baru meliputi beberapa negara berikut: Brasil,
Meksiko, Argentina, Malaysia, Thailand, Cile, Venezuela, Hungaria, Afrika Selatan, Indonesia,
Pakistan, dan Cina.

Karena ekonomi dari empat negara macan tersebut telah mengalami pertumbuhan yang lebih
cepat dibandingkan dengan negara NIC lain dan sudah mencapai ukuran ekonomi negara maju,
IMF dan organisasi lain mulai menggunakan istilah perekonomian industri baru (newly
industrialized economies-NIE) yang mengacu pada empat negara macan tersebut.

Anda juga akan menemukan berbagai sistem klasifikasi yang berbeda digunakan oleh lembaga
internasional lain seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia untuk pelaporan statistik. Sebagai contoh,
IMF mengombinasikan NIE dengan negara industri untuk membentuk kategori yang disebut
negara maju.

Semua negara nonkomunis masuk dalam kategori negara berkembang, yang memiliki
subkategori ekonomi pasar berkembang, yang meliputi Cile, Malaysia, Cina, Thailand, dan
Indonesia. Kategori ketiga, disebut sebagai negara transisi, meliputi negara-negara bekas
komunis. PBB menggunakan istilah sederhana ekonomi maju dan ekonomi berkembang dan
mengacu pada negara-negara bekas komunis sebagai Eropa bagian timur dan bekas Uni Soviet.
Saat berbicara mengenai negara maju dan negara berkembang sebagai sebuah blok, ekonom
PBB sering menggunakan istilah Utara dan Selatan, untuk masing-masing kategori.

Sebaliknya, Bank Dunia menggunakan klasifikasi berdasarkan pendapatan nasional bruto per
kapita pada tahun 2006:

1. Pendapatan rendah ($905 atau kurang)

2. Pendapatan menengah bawah ($906-3.595).

3. Pendapatan menengah atas ($3.596-11.115).

4. Pendapatan tinggi ($11.116 atau lebih).

"Lembaga-lembaga ini telah dibahas di Bab 4.

Bank Dunia tadinya menggunakan sistem klasifikasi berdasarkan Produk Domestik Bruto DB)
per kapita, tetapi pada 2002 lembaga ini mengganti berdasarkan Pendapatan Nasional ruto
(PNB) per kapita, yang mengikuti praktik statistik terkini di banyak negara. PNB mengukur
Pendapatan yang dihasilkan oleh penduduk di suatu negara baik dari aktivitas internasional
maupun domestik dan lebih dipilih sebagai kriteria yang lebih tepat dibandingkan dengan PDB,
g mengukur penghasilan yang dihasilkan dari aktivitas domestik oleh penduduk maupun ukan
penduduk di suatu negara. Setiap ekonomi diklasifikasikan sebagai pendapatan rendah, patan
menengah bawah, pendapatan menengah atas, dan pendapatan tinggi, yang didasarkan pada
kategori pinjaman operasional Bank Dunia. Bank ini juga menggunakan istilah negara
berkembang untuk mengacu pada negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

Anda mungkin juga menyukai