Anda di halaman 1dari 12

1. Jelaskan apakah perdagangan internasional?

Mengapa perdagangan internasional


terjadi?
 Perdagangan Internasional adalah kegiatan jual beli yang dilakukan oleh dua atau
lebih negara. Perdagangan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
negara dan terjadi jika ada kesepakatan antar dua negara yang saling membutuhkan
sebagai usaha pemenuhan kebutuhan masing-masing negara.
 Karena terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional antara lain:
1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Negara-negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tinggi akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak,
berkualitas, dan tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang lambat
akan IPTEK-nya. Hal ini bisa terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat
menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang yang lebih
banyak. Negara dengan teknologi yang lebih maju cenderung melakukan
spesialisasi dalam memproduksi barang, sedangkan barang yang bukan produk
sendiri akan dibeli dari negara lain.
2. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga
perbedaan tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan sumber daya
alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah faktor
produksi negara. Oleh karena itu, setiap negara memiliki keanekaragaman
kondisi produksi.
3. Perbedaan Selera
Selera ternyata dapat menimbulkan perdagangan Internasional. Terjadinya
perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan tatanan sosial
menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis komoditas.
4. Perbedaan Iklim
Perbedaan iklim setiap negara menyebabkan terbatasnya potensi sumber daya
alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi kebutuhan dapat
dipenuhi sendiri oleh negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan mengimpor
dari negara lain.
5. Keinginan Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan
Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal
karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga menyebabkan
kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melakukan produksi besar-
besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka untuk
melakukan perdagangan Internasional. Hal ini merupakan penyebab timbulnya
perdagangan internasional.
6. Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara
Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas dalam
suatu negara (defisit) adalah suatu hal yang terjadi karena adanya perbedaan
sumber daya alam dan kemajuan antara negara satu dan lainnya. Terjadinya
surplus menyebabkan negara yang bersangkutan akan menjual hasil
produknya ke negara lain, sedangkan negara yang mengalami defisit akan
membeli barang dari luar negeri melalui perdagangan Internasional. Dalam
menjalankan sesuatu pastinya ada yang namanya untung dan rugi, begitupun
dengan kegiatan perdagangan Internasional. Untuk menghindari kerugian,
perusahaan yang ingin melakukan perdagangan internasional harus
memastikan bahwa perusahaan yang dikelola memiliki manajemen yang baik
termasuk dalam hal keuangan.

2. Jelaskan teori-teori keunggulan absolute dan apa beda teori ini dengan teori
keunggulan komparatif?
1. Teori Keunggulan Mutlak
Keunggulan mutlak merupakan keuntungan yang didapat suatu negara karena
mampu mengkhususkan kegiatan produksi barang dengan efisiensi lebih tinggi
dari negara lain. Teori keunggulan mutlak pertama kali dikembangkan oleh Adam
Smith. Menurut beliau, kemakmuran suatu negara didapat dari perdagangan
negara tersebut. Pada teori keunggulan mutlak, negara akan mengekspor barang
yang memiliki keunggulan mutlak yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.
Contoh :
 Negara A menghasilkan 7.500 kg jagung per tahun, dan menghasilkan
3.500 kg kedelai per tahun.
 Negara B menghasilkan 2.500 kg jagung per tahun, dan menghasilkan
8.000 kg kedelai per tahun.
Dari pernyataan diatas, negara A memiliki keunggulan mutlak dalam produksi
jagung. Dan negara B memiliki keunggulan mutlak dalam produksi kedelai.
Kondisi tersebut akan mendorong terjadinya perdagangan antarnegara karena
adanya keunggulan mutlak dari masing-masing negara.
2. Teori Keunggulan Komperatif
Keunggulan komparatif merupakan keuntungan yang didapat suatu negara karena
melakukan pengkhususan produksi barang sehingga menjual dengan harga relatif
atau dasar tukar domestik lebih terjangkau dari negara lain. Teori keunggulan
komparatif pertama kali dikembangkan oleh David Ricardo dan John Stuart Mill.
Contoh :
 Negara A menghasilkan 5.000 unit tas dan 3.000 buah baju.
Dasar tukar dalam negeri
1 unit tas = 4 buah baju
1 buah baju = 0,25 tas
 Negara B menghasilkan 10.000 unit tas dan 5.000 buah baju.
Dasar tukar dalam negeri
1 unit tas = 2 buah baju
1 buah baju = 0,5 tas
Dari pernyataan diatas, negara B memiliki semua keunggulan mutlak. Akan tetapi
apabila negara A menjual 1 unit tas kepada negara B, akan mendapat keuntungan
sebesar (4 - 2) 2 baju. Apabila negara B mengekspor baju kepada negara A akan
mendapat keuntungan sebesar (0,5 - 0,25) 0,25 tas. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua negara akan mendapat keuntungan dari setiap ekspor-nya. Negara A
memiliki keunggulan komparatif pada produksi tas. Negara B memiliki
keunggulan komparatif pada produksi baju.

Perbedaan teori keunggulan mutlak dan komparatif

1. Teori keunggulan mutlak dikembangkan Adam Smith, sedangkan


keunggulan komparatif dikembangkan David Ricardo dan John Stuart Mill.
2. Teori keunggulan mutlak terjadi bila hanya negara tersebut yang dapat
mengekspor.
3. Teori keunggulan komparatif terjadi bila ada beberapa negara yang dapat
mengekspor, namun negara tersebut memiliki harga dasar tukar domestik
yang lebih terjangkau.
4. Pada teori keunggulan mutlak, negara hanya akan mengekspor barang yang
hanya dapat diproduksi negara tersebut saja, yang tidak dapat diproduksi
negara lain.
5. Pada teori keunggulan komparatif, negara bisa mengekspor barang yang
dapat diproduksi negara lain, namun dengan pemberian harga lebih
terjangkau dari negara lain.

3. Mengapa penemuan Leontief disebut sebagai suatu paradox?


Paradoks Leontief
Wassily Leontief, seorang pelopor utama dalam analisis input-output
matriks. Melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 dia
menemukan fakta. Fakta tersebut mengenai struktur perdagangan luar negeri ( X
dan M ) Amerika Serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O
sehingga teori ini disebut sebagai Paradox Leontief.
Adapun teori yang dikemukakan Leontief, yaitu : Teori Paradoks Leontief
merupakan kebalikan dari teori H-O yang menyebutkan bahwa eksport Amerika
Serikat akan terdiri atas barang-barang yang padat modal (capital intensive).
Sebaliknya, import akan terdiri atas barang-barang yang padat karya atau tenaga
kerja (labor intensive). Sedangkan menurut teori Leontief bahwa eksport Amerika
Serikat justru terdiri atas barang-barang padat karya (labour intensive) dan import
terdiri atas barang-barang padat modal (capital intensive). 
Berdasarkan penelitian lebih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi
perdagangan Paradox Liontief dapat terjadi karena empat sebab utama, yaitu :

 Intensitas faktor produksi yang berkebalikan


 Tarif and Non tarif barrier
 Perbedaan dalam skill dan human capital
 Perbedaan dalam faktor sumberdaya alat.

Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja
terdidik maka eksport-nya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara
kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka eksport-nya akan lebih sedikit.
Walaupun teori ini dianggap bertentangan dengan teori H-O. Tapi, ada penjelasan
lain yang menyatakan bahwa penemuan Leotief tidak sepenuhnya bertentangan
dengan teori H-O. 
Karena, eksport Amerika Serikat yang padat karya (labor intensif) tersebut sangat
logis. Amerika Serikat memang merupakan negara yang mempunyai banyak
tenaga kerja terdidik (skilled labor) dibandingkan dengan negara lain. Sehingga,
eksport-nya lebih banyak terdiri atas barang yang padat karya namun terdidik.
Oleh karena itu, penemuan Leontief tersebut dalam batasan tertentu justru sesuai
dan mendukung teori H-O.

4. Jelaskan perbedaan intra-industri dengan perdagangan antar-industri?


 Perdagangan intra industri  terjadi ketika ekspor suatu negara dan barang
impor dalam industri yang sama atau kelompok produk seperti mobil dan
ekspor mobil pengimpor.
 Sebaliknya, antar-industri perdagangan terjadi ketika ekspor suatu negara
dan barang impor yang diproduksi di industri sangat berbeda seperti mesin
pengekspor dan pengimpor tekstil

5. Bagaimana teori berbasis-negara dapat menjelaskan perdagangan internasional?

1. Teori Merchantilism
Teori-teori perdagangan internasional dikembangkan sejalan dengan
bangkitnya negara-negara besar di Eropa pada abad ke 16. Oleh karena itu
tidak mengherankan bila teori awal memfokuskan pada negara tertentu saja
dalam kaitannya dengan aktivitas ekspor dan impor.
Teori Merchantilism adalah suatu falsafah ekonomi yang
mempertahankan kekayaan suatu negara yang diukur dengan kepemilikan
emas dan perak. Menurut teori ini suatu negara harus memiliki sebanyak
mungkin emas dan perak yang dapat diperoleh melalui surplus perdagangan
ekspor terhadap impor. Kebijakan penguasaan atas kekayaan emas dan perak
digunakan oleh pihak kerajaan untuk membayar pasukan untuk menaklukan
negara lain dalam upaya memperluas kekuasaannya, keadaan ini terjadi pada
abad ke 16. Dalam upaya mendorong ekspor, maka merchantalist mendorong
sektor industri manufaktur untuk meningkatkan produksi produk ekspor,
memberikan keringanan pajak, dan subsidi. Hal ini tentu sangat
menugntungkan para pelaku bisnis dan karyawannya. Dalam hal impor
merchantilist mengeluarkan aturan tentang pembatasan impor, pemberian
kuota dan melindungi manufaktur dalam negeri. Selama masa imperialisme
Inggeris, pemerintah sering mengalihkan kebijakan merchantilisme ke daerah
jajahannya (koloni). Sebagai contoh, Navigation Act tahun 1660 mengatur
bahwa barang-barang yang diimpor oleh koloni Amerika harus dikirimkan
dari Kerajaan Inggeris Raya.
Merchantilisme tidak menguntungkan semua masyarakat, karena
sebagian besar kebijakannya menguntungkan perusahaan dan pekerja
perusahaan, namun kebijakan mereka tersebut masih berlaku sampai pada
zaman modern yang disebut dengan neomerchantilist atau protectionist,
misalnya di Amerika Serikat ada kelompok-kelompok ini, misalnya Congress
of Industrial Organization, American Federation of Labor, industri tekstil,
perusahaan baja, gula, dan petani kacang tanah. Pada tahun 1990an Jepang
membolehkan impor beras sebesar 10% dari kebutuhan pasarnya. Perusahaan
Asia dan perusahaan Amerika Utara mengkritik kebijakan merchantilism
Eropa yang membatasi impor barang-barang seperti daging, mobil, dan
videorecorder.
2. Teori Absolute Advantage (Keunggulan Absolut)
Teori ini diperkenalkan oleh Adam Smith, seorang ekonom Skotlandia
yang dianggap sebagai bapak ekonomi pasar-bebas. Dalam bukunya An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam
Smith menyerang dasar pemikiran kaum merchantilism dan mengatakan
bahwa merchantilism benar-benar telah melemahkan perekonomian suatu
negara. Menurut dia merchantilism telah merampok kemampuan individu
untuk melakukan perdagangan bebas dan keuntungan dari pertukaran
secara sukarela. Smith menyarankan perlu adanya perdagangan bebas
antar negara sebagai alat untuk memperbesar kekayaan suatu negara.
Perdagangan bebas memungkinkan suatu negara untuk mengembangkan
sejumlah barang dan jasa dengan cara melakukan spesialisasi dibidang
produksi dan perdagangannya. Smith mengemukakan teori absolute
advantage yang mengatakan bahwa suatu negara harus mengekspor barang
dan jasa yang dihasilkannya secara lebih produktif dan lebih efisien
dibanding negara lain dan mengimpor barang dan jasa dari negara lain
yang mampu berproduksi lebih produktif dan efisien.
3. Teori Comparative Advantage (keunggulan komparatip)
Teori Absolute Advantage sangat rasional (masuk akal), akan tetapi
teori ini mempunyai kelemahan. Bagaimana seandainya suatu negara
mempunyai suatu keunggulan absolute atas kedua produk. Dalam teori
absolute advantage tentu tidak akan terjadi perdagangan internasional atas
negara tersebut. David Ricardo, awal abad ke 19, seorang ekonom
Inggeris, memberi solusi atas persoalan tersebut, dengan mengemukakan
theory of comparative advantage, yang menyatakan bahwa suatu negara
dapat memproduksi dan mengekspor barang-barang dan jasa-jasa yang
mana negara itu mempunyai keunggulan relatif dibanding negara lain dan
melakukan impor barang dan jasa dari negara yang mempunyai
keunggulan relatif dalam memproduksi barang dan jasa tertentu dibanding
negara lain. Perbedaan antara kedua teori tersebut adalah: absolute
advantage melihat kepada perbedaan produktivitas absolute, sedangkan
comparative advantage melihat pada perbedaan produktivitas relatif.
Perbedaan terjadi sebab teori comparative advantage terkait dengan konsep
opportunity cost dalam penentuan barang mana yang harus diproduksi oleh
suatu negara. Opportunity cost atas suatu barang adalah seberapa besar
nilai untuk memperoleh suatu barang tertentu.
4. Teori Comparative Advantage with Money
Pelajaran dari teori comparative advantage adalah sederhana: anda lebih
baik menspesialisasikan dengan apa yang dapat anda lakukan relatif
terbaik. Memproduksi dan mengekspor barang dan jasa di mana anda
relatif terbaik untuk memproduksinya, dan membeli barang dan jasa dari
pihak lain karena mereka (pihak lain) tersebut lebih baik dalam
memproduksi barang dan jasa tersebut dibandingkan anda. Dalam dunia
ekonomi bila memproduksi lebih dari dua barang dan jasa dan dibuat oleh
lebih dari dua negara, akan terjadi barter (pertukaran). Hambatan
perdagangan akan muncul, seseorang harus membayar biaya transpor ke
pasar, dan pihak lain harus membayar faktor input untuk memproduksi
barang, sehingga dalam dunia ekonomi harus menggunakan uang untuk
memfasilitasi pertukaran tersebut.
5. Teori Relative Factor Endowment
Teori comparative advantage mengundang pertanyaan: apakah yang
menentukan bahwa produk suatu negara tertentu akan mempunyai keunggulan
komparatif? Untuk mejawab hal ini seorang ekonom Swedia, Eli Heckscher
dan Bertil Ohlin, mengembangkan theory of relative factor endowments,
sekarang sering disebut Heckscher-Ohlin theory. Teori mereka mempunyai
dua dasar observasi sbb:
1. Factor endowments for types of resources vary among countries (adanya)
faktor-faktor endowment untuk jenis sumberdaya tertentu berbeda antar
negara), sebagai contoh, Indonesia mempunyai tanah yang subur dan luas,
Arab Saudi mempunyai cadang minyak mentah yang besar, dan China
mempunyai sangat banyak tenaga kerja..
2. Goods differ according to the types of factors that are used to produce them
(barang-barang berbeda menurut jenis-jenis faktor-faktor yang digunakan
untuk memproduksi barang-barang tersebut), Sebagai contoh produksi
padi/beras membutuhkan tanah yang subur, produksi minyak membutuhkan
cadangan minyak, dan memproduksi pakaian membutuhkan banyak tenaga
kerja. Heckscher and Ohlin mengembangkan teori mereka: bahwa suatu
negara mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi barang-
barang yang secara intensif menggunakan sumber daya (faktor produksi) yang
berlimpah. Sehingga negara itu dapat mengekspor hasil produksinya yang
berlimpah tersebut. Teori ini di uji secara empiris setelah perang dunia II oleh
seorang ekonom Wassily Leontief dengan menggunakan input-output analysis.
Leontif menggunakan model input-output dalam ekonomi USA
memperkirakan jumlah kuantitas tenaga kerja dan modal yang diperlukan
untuk menghasilkan barang-barang ekspor USA dan impornya senilai $1 juta
tahun 1947.

6. Jelaskan dampak siklus hidup produk terhadap perdagangan internasional dan


investasi internasonal?
Tahap 1: Pengantar
Di sinilah produk baru diperkenalkan ke pasar, pelanggan tidak mengetahui
tentang produk tersebut. Untuk menciptakan permintaan, produsen
mempromosikan produk baru untuk merangsang penjualan. Pada tahap ini,
keuntungan rendah tetapi mulai meningkat dan hanya ada sedikit
pesaing. Semakin banyak unit produk yang terjual, ia memasuki tahap berikutnya
secara otomatis.
Misalnya, produk baru yang ditemukan di Amerika Serikat untuk konsumen lokal
pertama kali diproduksi di Amerika Serikat karena di sanalah permintaannya, dan
produsen ingin tetap dekat dengan pasar untuk mendeteksi tanggapan
konsumen. Karakteristik produk dan proses produksi berada dalam keadaan
berubah selama tahap ini karena perusahaan membiasakan diri dengan produk
dan pasar. Tidak ada perdagangan internasional yang terjadi.
Tahap 2: Pertumbuhan
Pada tahap ini , permintaan produk meningkatkan penjualan. Akibatnya biaya
produksi turun dan keuntungan tinggi. Produk menjadi dikenal luas dan pesaing
memasuki pasar dengan versi produk mereka sendiri. Untuk menarik konsumen
sebanyak mungkin, perusahaan yang mengembangkan produk asli meningkatkan
pengeluaran promosi. Ketika banyak calon pelanggan baru telah membeli produk
tersebut, itu memasuki tahap selanjutnya
Tahap 3: Kedewasaan
Dalam tahap kematangan siklus hidup Produk, produk dikenal luas dan banyak
konsumen yang memilikinya. Pada fase jatuh tempo dari siklus hidup produk,
tingkat permintaan turun dan volume penjualan meningkat dengan kecepatan
yang lebih lambat. Ada beberapa pesaing pada tahap ini dan pemasok asli dapat
menurunkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar dan mendukung
penjualan.Margin keuntungan menurun, tetapi bisnis tetap menarik karena
volumenya tinggi dan biaya, seperti untuk pengembangan dan promosi, juga lebih
rendah. Selain itu, permintaan luar negeri untuk produk tumbuh, tetapi ini terkait
terutama dengan negara-negara maju lainnya, karena produk tersebut memenuhi
permintaan berpenghasilan tinggi. Misalnya, dalam kasus produk yang baru
ditemukan, kenaikan permintaan luar negeri (dibantu oleh skala ekonomi)
mengarah pada pola perdagangan di mana Amerika Serikat mengekspor produk
ke negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya. Perkembangan lain juga terjadi
pada tahap produk jatuh tempo. Setelah perusahaan Amerika menjual ke negara
berpenghasilan tinggi lainnya, ia mungkin mulai menilai kemungkinan
memproduksi di luar negeri selain berproduksi di Amerika Serikat. Dengan
pabrik di Prancis, misalnya, tidak hanya Prancis tetapi negara-negara Eropa
lainnya dapat disuplai dari fasilitas Prancis daripada dari pabrik AS. Dengan
demikian, lonjakan ekspor awal Amerika Serikat diikuti oleh penurunan ekspor
AS dan kemungkinan penurunan produksi barang AS.
Tahap 4: Saturasi
Ini adalah tahap di mana tidak ada kenaikan atau penurunan volume
penjualan. Melalui modifikasi atribut produk diperlukan untuk menarik
konsumen baru. Produk pesaing pada tahap ini tentunya sudah mulai
mendapatkan pangsa pasarnya
Tahap 5: Tolak
Pada saat ini dalam siklus hidup produk, karakteristik produk itu sendiri dan
proses produksinya sudah dikenal; produk sudah familiar bagi konsumen dan
proses produksi sampai ke produsen. Hal ini terjadi ketika produk mencapai
puncaknya pada tahap kedewasaan dan kemudian memulai penurunan
penjualan. Akhirnya, pendapatan turun ke titik di mana tidak lagi layak secara
ekonomi untuk terus membuat produk tersebut. Investasi diminimalkan. Produk
tersebut dapat dengan mudah dihentikan, atau dapat dijual ke perusahaan
lain. Produksi mungkin bergeser ke negara berkembang. Biaya tenaga kerja sekali
lagi memainkan peran penting, dan negara maju sibuk memperkenalkan produk
lain. Misalnya, pola perdagangan menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan
negara maju lainnya kini sudah mulai mengimpor produk dari negara
berkembang.
Mengenai biaya dan pendapatan: Biaya produksi rendah dan permintaan tinggi
memastikan umur produk lebih lama. Ketika biaya produksi tinggi dan
permintaan rendah, itu tidak ditawarkan di pasar untuk waktu yang lama dan,
akhirnya, ditarik dari pasar pada tahap '' penurunan ''.
Perhatikan bahwa perusahaan atau industri tertentu (di suatu negara) tetap berada
di pasar dengan mengadaptasi apa yang mereka buat dan jual, yaitu dengan
mengendarai ombak.

7. Apakah sumber utama dari keunggulan daya saing perusahaan yang dapat
digunakan untuk bersaing dalam perdagangan internasional?
1. Faktor Kemasan Produk
Kemasan produk menunjukkan bagaiman produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Salah
satu faktor yang mempengaruhi nilai jual suatu produk adalah dilihat dari
bagaimana kemasan dari produk tersebut. Beberapa indikator yang
mempengaruhi kemasan produk adalah inovasi yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melakukan inovasi atau pengembangan
produk, jumlah tenaga kerja yang dimiliki serta daya tarik produk tersebut.
Inovasi adalah proses dan/atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan
atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan dan memperbaiki produk (barang dan jasa), yang
memberikan nilai secara signifikan. Inovasi sebagai subjek juga memiliki
arti sebagai suatu produk baru yang tersedia bagi suatu aplikasi, umumnya
dalam suatu konteks komersial yang tingkat kebakuannya dapat dibedakan
tergantung pada konteks itu sendiri.
2. Faktor Network
Menurut Kuncoro (1997) network atau relasi adalah orang-orang
yang tergabung dan menjalin kerja sama dalam suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa yang diinginkan. Dalam penelitian ini
network atau relasi ini menunjukkan keunggulan suatu perusahaan dalam
mencari jaringan usaha serta berapa besar kontribusi yang diberikan rekan
kerja terhadap kelancaran usaha yang dijalankan.
3. Faktor Pengembangan Usaha
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengembangan suatu usaha
adalah memiliki pengalaman berusaha serta keahlian dalam berusaha.
Pengalaman berusaha memperoleh banyak pembelajaran tentang informasi
apa yang dibutuhkan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.
Manajemen perusahaan akan membutuhkan informasi yang lebih banyak
akan disiapkan dan digunakan dalam pengambilan keputusan apabila
tingkat kompleksitas usaha serta persaingan semakin tetap. Menurut M.
Kwartono Adi (2007:79) pengalaman dalam operasional berusaha atau
lamanya perusahaan beroperasi berdasarkan pada bisnis yang sudah
dijalankan akan mengindikasikan kebutuhan akan informasi akuntansi
sangat diperlukan, semakin lama perusahaan beroperasi informasi
akuntansi semakin dibutuhkan karena kompleksitas usaha juga semakin
tinggi. sedangkan keahlian dalam berusaha adalah keahlian dan
kemampuan pengusaha-pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan
berbagai kegiatan usaha.
Keahlian berusaha merupakan kemahiran para pengusaha untuk
mengorganisasi berbagai faktor produksi untuk keberhasilan usahanya.
Beberapa indikator yang mempengaruhi suatu usaha dapat berkembang
adalah kualitas produk yang dihasilkan, loyalitas yang menunjukkan
seberapa jauh loyalitas yang diberikan oleh para pengusaha industri
terhadap tenaga kerja, promosi yang merupakan tindakan untuk
menginformasikan atau mengingatkan konsumen tentang spesifikasi
produk yang tujuannya untuk meningkatkan nilai perusahaan.

4. Faktor Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung di
dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensiyang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan
untuk memenuhi kepuasan.

8. Jelaskan empat elemen dalam Porter’s diamond dalam keunggulan daya saing
nasional?
Porter menyatakan terdapat empat atribut utama yang menentukan mengapa
industri tertentu dalam suatu negara dapat mencapai sukses internasional, yaitu
sebagai berikut.
(1)Kondisi faktor produksi. Posisi negara dalam faktor produksi, seperti tenaga
kerja terampil atau infrastruktur, perlu untuk bersaing dalam suatu industri
tertentu.
(2)Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk barang dan
jasa industri.
(3)Industri terkait dan industri pendukung. Keberadaan atau tidak adanya
industri pemasok dan industri terkait lainnya di negara tersebut yang secara
internasional bersifat kompetitif.
(4)Strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Kondisi dalam negara yang
mengatur bagaimana perusahaan diciptakan, diatur, dan dikelola,
sebagaimana juga sifat dari persaingan domestik.

9. Jelaskan perbedaan portfolio investasi dengan Direct Foreign Investment (DFI)?


 Portfolio Investments adalah kepemilikan sekuritas secara pasif, misalnya
saham, obligasi, dan aktiva keuangan lainnya dan tidak ikut
mengendalikan manajemen. Tujuan kepemilikan sekuritas tersebut adalah
utuk mengejar imbal hasil yang menarik atas dana yang diinvestasikan
dengan upaya mengurangi risiko melalui diversifikasi dalam portfolio
investasi tersebut.
 Direct Foregin Investment (DFI) adalah akuisisi atas aset asing untuk
tujuan pengendaliannya. DFI dapat pula dilakukan dalam beberapa bentuk
lain, membeli aset di luar negeri, mendirikan perusahaan baru di luar
negeri, usaha patungan ataupun kemitraan bisnis.

10. Jelaskan tiga hal dalam teori Dunning?


Menurut Dunning, DFI akan terjadi bila ada tiga kondisi, yaitu:
a. Ownership Advantage.
Perusahaan mesti memiliki beberapa keunggulan daya saing yang dapat
mengatasi kelemahan dalam bersaing dengan perusahaan asing yang
beroperasi dinegeri mereka. Keunggulan ini bia berbentuk merek dagang,
kepemilikan teknologi, keunggulan skala ekonomi, dan lainnya. Contoh
Caterpillar mempunyai ketiga keunggulan tersebut dalam bersaing dengan
perusahaan lokal.
b. Locational Advantage.
Melaksanakan kegiatan bisnis di lokasi luar negeri lebih menguntungkan
dibanding beroperasi di lokasi dalam negeri. Sebagai contoh, perusahaan
Caterpillar memperoduksi buldozer di Brasil karena adanya biaya upah buruh
lebih murah dan menghindari tarif pajak yang tinggi dibanding bila barang-
barang tersebut diekspor dari pabrik yang ada di Amerika.
c. Internalization Advantage.
Perusahaan mesti memperoleh keuntungan lebih besar atas pengendalian
aktivitas bisnis asing daripada mengoperasikan suatu perusahaan lokal secara
independen dalam memberikan layanan. Pengendalian sangat menguntungkan,
sebagai contoh, bila pemantauan dan pengendalian atas kinerja kontrak pada
perusahaan lokal adalah mahal, maka perusahaan lokal dapat ketinggalan
teknologi atau reputasi perusahaan dan merek dagangnya buruk kinerjanya
akibat perilaku perusahaan lokal.

11. Bagaimana faktor politik mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi?


 Faktor-faktor politik juga masuk dalam pertimbangan keputusan
perusahaan yang akan melakukan invesasi asing langsung di luar negeri.
Perusahaan dapat berinvestasi di negara asing untuk menghindari
hambatan perdagangan yang diterapkaoleh negara tuan rumah atau
perusahaan dapat mengambil keuntungan atas adanya insentif
pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh pemerintah negara tuan
rumah. Menghindari Rintangan Perdagangan. Perusahaan sering
membangun fasilitas asing untuk menghidari rintangan perdagangan.
Sebagai contoh dalam tahun 1990 Fuji Photo Fim Company
menginvestasikan $200 milyar di South Carolina, USA. Sebelumnya
perusahaan fuji hanya mengekspor produknya ke USA. Dengan
membangun pabriknya di USA, perusahaan ini dapat menghindari pajak
3,7% yang dibebankan oleh pemerintah Amerika Serikat atas import film.
Insentif Pembangunan Ekonomi. Banyak pemerintah yang memberikan
insentif kepada investasi asing untuk membangun fasilitas pabrik di
negaranya dalam rangkan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, antara
lain melalui perluasan kesempatan kerja. Sebagai contoh, pemerintah
Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing
(UUPMA) dalam rangka menarik investasi asing di Indonesia.
 BAHAN DISKUSI
MEMBANGUN KETRAMPILAN GLOBAL
Pasar USA untuk produk komputer di dominasi oleh produk
domestik seperti IMB, Apple,Compaq,dan Dell. Namun pasar barang-
barang konsumesi elektronik oleh perusahaan Jepang, seperti Sony,
Panasonic, Mitsubishi, Toshiba, dan JVC. Sedangkan untuk pasar
kenderaan, pasar domestik dikuasai oleh industri mobil domestik, seperti
Ford dan General Motor, dan juga oleh pesaing mobil buatan Jepang seperti
Toyota dan Honda. Di Indonesia pasar kenderaan sejak lama didominasi
oleh mobil buatan Jepang. Mobil-mobil mewah Eropa, buatan Jerman,
seperti BMW dan Mersedes Benz sejak lama melayani pasar mobil mewah
di Indonesia, khusus untuk segemen pembeli high income tertentu.
Sekarang ini, dalam dua dekade terakhir, pasar mobil di Indonesia
diramaikan oleh mobil buatan Korea, seperti KIA dan Hunday. Bahkan
terakhir juga mobil buatan Malaysia, Proton, meramaikan pasar otomotive
di Indonesia.
Anda diminta membuat kelompok 3-5 orang untuk
mendiskusikan kondisi diatas, dengan panduan pertanyaan:
1. Teori- teori perdagangan dan investasi apa saja yang menurut kelompok
Anda dapat menjelaskan fenomena bisnis yang terjadi di USA dan di
Indonesia?
Menurut kelompok kami teori yang menjelaskan fenomena bisnis
diatas yaitu
1. Keunggulan kepemilikan (ownership advantages)
Teori keunggulan kepemilikan menyatakan bahwa suatu perusahaan
yang memiliki aktiva bernilai tinggi dapat menciptakan keunggulan
bisnis secara domestik dan aset tersebut dapat pula digunakan untuk
memperoleh keunggulan dalam pasar perdagangan internasional
melalui aktivitas investasi asing langsung. Adapun aktiva yang bernilai
tersebut antara lain adalah merek dagang, teknologi, dan skala
ekonomi dalam produksi.
2. Menurut kelompok Anda apa saja kemungkinan persamaan dan perbedaan
persaingan antara pasar mobil dan elektronik yang terjadi di USA dengan
di Indonesia?

3. Menurut kelompok Anda apakah ada teori-teori tertentu lebih unggul/baik


untuk menjelaskan perbedaan antara satu industri dengan industri yang
lain?
Menurut kelompok kami teori teori yang unggul untuk menjelaskan
perbedaan antara satu industry dengan industry lain
 Teori Keunggulan Mutlak
Keunggulan mutlak merupakan keuntungan yang didapat suatu
negara karena mampu mengkhususkan kegiatan produksi barang
dengan efisiensi lebih tinggi dari negara lain. Teori keunggulan
mutlak pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith. Menurut
beliau, kemakmuran suatu negara didapat dari perdagangan negara
tersebut. Pada teori keunggulan mutlak, negara akan mengekspor
barang yang memiliki keunggulan mutlak yang tidak dapat diproduksi
oleh negara lain.

 Teori Keunggulan Komperatif


Keunggulan komparatif merupakan keuntungan yang didapat suatu
negara karena melakukan pengkhususan produksi barang sehingga
menjual dengan harga relatif atau dasar tukar domestik lebih
terjangkau dari negara lain.

Anda mungkin juga menyukai