Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KOMUNIKASI BISNI & NEGOSIASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : NIRA AGUSTIN


NIM : 01011381823174
KELAS : A

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2020/2021
SOAL ESAI
1. Apa yang dimaksud dengan negosisasi?

Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat


berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut
kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.

Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang


dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-
elemen kerja sama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan
ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.

2. Factor apa saja yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi?


1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan.
Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang
berjalan. Tak heran perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai tim
negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis.
Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses
negosiasi.
2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi.
Apa hasil akhir yangkita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah
menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala
dingin danjangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang
sendiri.
3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan.
Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan
beberapasolusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling
menguntungkan bagi lawan.
4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele.
Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi
yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif,dll. Karena faktor-
faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik
menekan kita.
5. Riset, riset dan riset.
Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya.
Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya.
Apa latar belakangnya,kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa
kebanyakan kontrakbesar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di
lapangan golf,kapal pesiar atau restoran.
3. Sebutkan beberapa jenis negosiasi dalam dunia bisnis?
1. Negosiasi Berdasarkan Situasi
 Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan salah satu negosiasi yang terjadi dalam
situasi formal. Ciri-ciri dari negosiasi formal yaitu adanya sebuah
perjanjian atau hitam di atas putih yang sah secara hukum. Oleh karena
itu, pelanggaran terhadap suatu perjanjian yang telah disepakati dapat
diperkarakan ke ranah hukum. Contoh negosiasi formal yakni suatu
negosiasi antar dua perusahaan.
 Negosiasi Non Formal atau Informal
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia juga sering bernegosiasi. Negosiasi
ini dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Misalnya
saja negosiasi antara ayah dan anak. Negosiasi ini tidak membutuhkan
suatu perjanjian khusus yang melibatkan hukum.
2. Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator
 Negosiasi dengan Pihak Penengah
Negosiasi yang dilakukan oleh dua negosiator atau juga lebih dan pihak
penengah. Negosiator akan saling memberikan argumentasi. Pihak
penengah bertugas untuk dapat memberikan keputusan akhir dalam
negosiasi tersebut. Contoh dari negosiasi jenis ini ialah sidang di
pengadilan. Pihak penggugat dan juga tergugat yaitu pihak yang
bernegosiasi. Hakim disini berperan sebagai pihak penengah.
 Negosiasi tanpa Pihak Pengengah
Negosiasi ini dilakukan oleh dua negosiator atau lebih. Negosiasi dapat
dilakukan tanpa pihak penengah, sehingga berbagai keputusan negosiasi
tergantung pada pihak yang akan bernegosiasi. Salah satu contoh
negosiasi jenis ini ialah pada negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak
sponsor.
3. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi
 Negosiasi Kolaborasi (win-win)
Dalam negosiasi kolaborasi, para negosiator akan berusaha mencapai
kesepakatan dengan menggabungkan kepentingan masing-masing.
 Negosiasi Dominasi (win-lose)
Dalam negosiasi ini, negosiator juga akan mendapatkan sebuah keuntungan
besar dari kesepakatan yang dicapai. Sementara itu, pihak lawan negosiasi
juga akan mendapatkan sebuah keuntungan lebih kecil.
 Negosiasi Akomodasi (lose-win)
Dalam negosiasi akomodasi, negosiator akan mendapatkan keuntungan sangat
kecil bahkan kerugian. Sementara itu, para pihak lawan negosiasi akan
mendapatkan sebuah keuntungan sangat besar bahkan memperoleh 100%
keuntungan. Kerugian ini juga dikarenakan kegagalan negosiator dalam
bernegosiasi sehingga tidak memperoleh keuntungan.
 Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose)
Dalam negosiasi ini, kedua pihak akan menghindari konflik yang muncul.
Akibatnya, dari kedua pihak tidak bersepakat untuk dapat menyelesaikan
konflik.
4. Sebutkan beberapa peran seorang negosiator!
Seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam
bernegosiasi, antara lain :
1. Berperan sebagai seorang pemimpin
2. Faktual
3. Analitis
4. Reliasional
5. Intuitif
5. Sebutkan beberapa tipe negosiator!
1. Tipe Asertif
Negosiator dengan tipe asertif adalah salah satu tipe yang sangat
direkomendasikan. Jarang ada yang mampu memiliki sikap dan sifat asertif.
Asertif adalah kemampuan menyampaikan sesuatu tanpa menyakiti pihak
tertentu. Meskipun sesuatu yang akan disampaikan tersebut sifatnya berupa
kesalahan suatu pihak, namun pihak lain tetap bisa menerima dengan baik. Ini
adalah jenis negosiator yang patut menjadi panutan.
2. Tipe Akomodator
Tipe akomodator dari seorang negosiator memiliki pengertian bahwa seorang
negosiator tersebut akan berorientasi pada hubungan yang baik. Ini berarti
umumnya negosiator dengan tipe akomodator akan berusaha “menyenangkan”
orang lain. Biasanya negosiator tipe akomodator lebih berusaha
menjaga mood dari beberapa macam pihak yang terlibat.
3. Tipe Analisis
Hampir mirip dengan tipe asertif, tipe analisis merupakan tipe negosiator yang
sama-sama bersifat menyampaikan sesuatu dengan berusaha tanpa menyakiti
beberapa pihak yang ada. Perbedaannya ada pada spontanitas dari pesan yang
akan disampaikan. Pada tipe asertif, seseorang mungkin akan lebih spontan
mengungkapkan apa yang menjadi inti permasalahan. Tipe analisis tidak akan
terburu-buru dalam mengungkapkan hal tersebut sampai fakta dan data terkumpul
dengan terstruktur.
4. Tipe Curang
Tipe negosiator curang sudah terlihat dari namanya. Tipe ini akan berusaha
memenangkan kesepakatan dengan berbagai macam cara yang licik. Tentu saja
ini adalah jenis negosiator yang perlu dihindari, meskipun dalam beberapa
macam bisnis, praktik kecurangan diambil untuk memenangkan suatu pihak saja.
Ini adalah salah satu hal yang kurang bagus dan etis ketika diterapkan dalam
dunia bisnis. Persaingan bisnis menjadi kurang sehat
tentunya. Manajemen public relations agaknya menjadi sebuah hal yang kurang
dikuasai oleh tipe ini.
5. Tipe Profesional
Tipe profesional sebenarnya merangkum tiga tipe negosiator teratas dari daftar
ini. Sikap yang profesional ditunjukan sebagai jalan untuk membuka keobjektifan
dari kesepakatan bisnis yang akan diambil. Tipe negosiator dalam komunikasi
bisnis ini termasuk bagus dan cocok untuk digunakan manakala ada kesepakatan
bisnis yang penting dan perlu diambil. Bahkan, bisa saja tipe ini
menguasai komunikasi bisnis lintas budaya yang menjadikan kesepakatan cepat
untuk diambil.
6. Tipe Bodoh
Negosiator tipe bodoh adalah tipe yang tidak berusaha memenangkan kedua belah
pihak. Ini sedikit menggelikan, karena bagaimana pun juga, kesepakatan bisnis
ingin dicapai dengan menggunakan bantuan negosiator. Namun sayangnya, ada
tipe yang justru tidak ingin memenangkan kesepakatan untuk kedua belah pihak.
Hasilnya tentu saja membuat hasil kesepakatan yang akan diambil menjadi lebih
lama dan mengulur-ulur waktu. Komunikasi informal bahkan sering timbul dari
tipe negosiator ini.
7. Tipe Naif
Tipe naif kebalikan dari tipe bodoh. Apabila tipe bodoh tidak berusaha
memenangkan kesepakatan antara kedua belah pihak, tipe naif justru tidak
menguasai sama sekali bahan apa yang akan menjadi kesepakatan. Umumnya,
tipe naif tidak memiliki posisi netral yang kuat. Ia akan mudah terpancing dengan
argumen suatu pihak. Namun bila pihak lain argumennya ternyata lebih disukai,
negosiator ini juga akan menyetujuinya juga.

SOAL DISKUSI
1. Dalam suatu proses negosiasi terkadang terjadi perbedaan yang tajam di antara kedua
belah pihak. Apabila masing masing pihak tidak dapat mengendalikan emosinya, maka
bukan mustahil akan terjadi jalan buntu atau deadlock. Menurut anda, bagaimana cara
mengatasi kebuntuan suatu proses negosiasi? Jelaskan secara singkat!
1. Ubah anggota delegasi Anda. Kebanyakan rela para pengacara ingin mengatakan:
"Saya harus muncul di pengadilan siang ini, jadi partner saya akan mengambil
tempat saya untuk melanjutkan negosiasi." The "pengadilan" mungkin merupakan
lapangan tenis. Namun, ini adalah salah satu cara untuk mengubah anggota
delegasi.
2. Mengubah waktu negosiasi. Sarankan pergi pada negosiasi Anda setelah makan
siang atau makan malam. Sebuah periode waktu untuk penghentian dapat
membantu kedua belah pihak untuk menyesuaikan kembali bagian dari prinsip
bawahan mereka.
3. Untuk mengurangi tekanan dari lawan Anda dan menunjukkan kompromi, Anda
dapat membiarkan anggota yang akan memprovokasi meninggalkan sisi lain.
4. Bicara tentang kebiasaan lawan Anda ', berita gembira, atau sebuah cerita yang
menarik untuk memperbaiki suasana tegang.
5. Cari tahu kemungkinan untuk perubahan pada urusan keuangan. Misalnya,
memperbesar pinjaman, mengurangi jumlah uang sungguh-sungguh ketertiban,
atau menyesuaikan kondisi pembayaran; semua ini cukup untuk mengubah
kekuatan motif.
6. Diskusikan cara berbagi risiko dengan pihak lain. Jika Anda menerima kewajiban
yang mungkin menjadi tidak menyenangkan akan menyebabkan perhatian
mereka.
7. Cobalah untuk mengubah suasana di konferensi kamar. Jika titik fokus yang
dapat menguntungkan kedua belah tenggelam ke kunci rendah, mencoba untuk
membuatnya menjadi lebih kompetitif. Jika negosiasi ini sulit untuk mengontrol,
mencoba membuka lebih banyak saluran untuk mencapai dua-sisi pemenang.
8. Jika Anda setuju untuk menerima arbitrase bila ada pelanggaran apapun setelah
itu, lawan Anda dapat mengabaikan perbedaan pada saran.
9. Jika manfaat yang dibawa oleh alat keberhasilan kerjasama lebih besar daripada
istirahat dari negosiasi yang disebabkan oleh bersikeras pada prinsip-prinsip asli,
kemudian memberikan konsesi yang sesuai adalah taktik yang tepat yang harus
Anda ambil.

Anda mungkin juga menyukai