Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

SOAL:

1. Jelaskan hubungan antara motivasi, perilaku dan kinerja?

2. Jelaskan macam-macam gaya komunikasi antar individu?

3. negosiasi bisa terjadi dimana saja, dan setiap orang sangat potensial untuk terlibat dalam proses
negosiasi, hanya saja kadang-kadang ada orang yang gagal dalam bernegosiasi dan ada pula yang
berhasil. menurut saudara,

a. Apa yang dimaksud dengan negosiasi?

b. Jelaskan tipe negosiasi?

c. mana yang lebih ideal diterapkan dari tipe negosiasi yang ada? Jelaskan!

JAWABAN:

1. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor motivasi, dimana motivasi
merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau
mencapai hasil yang diinginkan. Terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat
membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang
dilaksanakannya (perilaku kerjanya baik). Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi
yang dimiliki oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya akan memberikan peningkatan
terhadap kinerjanya. Misalnya jika di dalam perusahaan menjanjikan kenaikan jabatan jika
karyawan dapat memenuhi target. Hal ini membuat karyawan termotivasi, untuk mencapai hal
tersebut karyawan tersebut akan bekerja dengan giat (perilaku kerjanya baik).

2. Gaya komunikasi antar individu dibagi menjadi 5 macam, yaitu:


 Gaya ningrat
Seseorang dengan gaya ningrat cenderung mengatakan apa adanya, tanpa disaring,
terhadap apa yang ada di pikirannya. Orang seperti ini biasanya hanya sedikit mengeluarkan
kata-kata, tetapi apa yang dikatakannya langsung pada pokok persoalan yang mendasar.
 Gaya Socrates
Orang ini lebih suka mendiskusikannya terlebih dahulu dengan lawan bicara sebelum
membuat keputusan. Bagi seorang Socrates, ia sangat menikmati berdebat dengan lawan
bicara meski harus berdiskusi dalam waktu yang cukup lama. Ia suka pada hal-hal yang
mendetail.
 Gaya reflektif
Seseorang dengan gaya reflektif sangat peduli terhadap aspek interpersonal dalam
berkomunikasi. Biasanya orang ini tidak suka menyerang pihak lain dan cenderung menjadi
pendengar yang baik. Pada akhirnya, orang ini kadang tidak mengatakan sesuatu kecuali
yang ingin didengar oleh lawan bicara bukan yang ingin dibicarakan. Tujuannya untuk
menghindari konflik.
 Gaya seorang hakim
Gaya seorang hakim memadukan gaya ningrat dengan gaya Socrates. Seorang hakim
menyampaikan apa yang dia pikirkan dan menjelaskannya secara detail kepada pihak lawan
bicara. Seorang hakim cenderung sering merasa dirinya lebih superior dan cenderung
mendominasi dalam komunikasi.
 Gaya seorang kandidat
Gaya ini merupakan perpaduan antara gaya Socrates dengan gaya reflektif. Oleh karena itu,
seorang kandidat biasa sangat hangat dan suportif dalam berkomunikasi namun di saat yang
sama dia juga suka berlama-lama ngobrol dalam rangka menganalisis semua pembicaraan.
 Gaya senator
Seorang senator biasanya mengembangkan gaya ningrat dan gaya reflektif. Meskipun
demikian, dia tidak menggabungkan kedua gaya tersebut seperti halnya pada gaya seorang
hakim atau seorang kandidat, melainkan menggunakan kedua gaya tersebut secara
bergantian sesuai dengan kebutuhan. Kadang-kadang, kalau dianggap perlu, digunakan gaya
ningrat namun pada saat lain digunakan gaya refleksi.

3. A. Negosiasi adalah proses pengambilan keputusan dengan cara saling menerima dan memberi
(take and give) antara pihak-pihak yang saling bergantung, tetapi masing masing pihak memiliki
preferensi berbeda.
B. Terdapat 4 jenis pendekatan yang berbeda untuk negosiasi dan hasil negosiasi tergantung
pada pendekatan tersebut. Adapun dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

 Win-Lose Approach (Distributive Negotiation)


Negosiasi distributif, juga kadang-kadang disebut negosiasi posisi atau tawar-menawar,
beroperasi dalam kondisi zero-sum. Hal ini didasarkan pada premis bahwa keuntungan
apa pun yang diperoleh satu pihak adalah atas pengorbanan pihak lain dan sebaliknya.

Untuk alasan ini, negosiasi distributif juga kadang-kadang disebut win-lose dengan
asumsi bahwa keuntungan satu orang adalah kerugian orang lain. Contoh negosiasi
distributif termasuk harga tawar-menawar di pasar terbuka, termasuk negosiasi harga
mobil atau rumah.

Dalam mode ini, seseorang berusaha mendapatkan keuntungan dengan


menyembunyikan informasi, menyesatkan, atau menggunakan tindakan manipulatif.
Tentu saja, metode ini memiliki potensi serius untuk konsekuensi negatif. Namun
bahkan dalam jenis negosiasi ini, kedua belah pihak harus merasa bahwa pada akhirnya
hasilnya adalah yang terbaik yang dapat mereka capai dan bahwa itu layak untuk
diterima dan didukung.

 Lose-Lose Approach
Pendekatan negosiasi ini diterapkan ketika salah satu pihak negosiasi merasa bahwa
kepentingannya sendiri terancam dan dia melakukan semua yang dia bisa untuk
memastikan bahwa hasil negosiasi tidak sesuai dengan kepentingan pihak lain juga.
Dalam tawar-menawar, kedua belah pihak akhirnya saling kalah.

Jenis situasi ini muncul ketika pihak negosiasi mengabaikan kebutuhan satu sama lain
dan kebutuhan untuk saling menyinggung melebihi kebutuhan untuk menemukan
semacam solusi yang dapat diterima. Ini adalah jenis hasil yang paling tidak diinginkan
dan karenanya pendekatan negosiasi ini sebaiknya dihindari.

 Compromise Approach
Pendekatan ini memberikan hasil yang merupakan perbaikan dari hasil strategi lose-lose.
Untuk menghindari situasi lose-lose, kedua belah pihak menyerahkan sebagian dari apa
yang awalnya mereka cari dan menerima sesuatu yang kurang dari apa yang mereka
cari. Kompromi adalah jalan keluar terbaik ketika tidak mungkin bagi kedua belah pihak
untuk meyakinkan satu sama lain atau ketika sumber daya yang dipersengketakan
terbatas.

 Win-Win Approach (Integrative Negotiation)


Pendekatan negosiasi ini juga disebut kolaboratif atau menciptakan pendekatan nilai. Itu
lebih unggul dari semua pendekatan negosiasi. Negosiasi ini akan menghasilkan kedua
belah pihak merasa bahwa mereka mencapai apa yang mereka inginkan. Dan akhirnya
pun menghasilkan kepuasan bagi kedua belah pihak.
Negosiasi integratif sering melibatkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dan
membentuk suatu hubungan. Ini juga dapat melibatkan pemecahan masalah yang
kreatif yang bertujuan untuk mencapai keuntungan bersama.

Negosiasi ini melihat kesepakatan yang baik sebagai perjanjian yang memberikan
keuntungan optimal untuk semua pihak. Masing-masing berusaha untuk memberikan
manfaat yang cukup bagi yang lain.

C. Menurut saya tipe negosiasi yang lebih ideal adalah tipe integratif, karena dalam tipe ini
kedua belah saling mendapatkan keuntungan dari negosiasi, selain itu tipe integratif juga
membuat hubungan antar kedua belah pihak menjadi lebih baik.

SUMBER:
BMP EKMA 4158/Modul 6 hal 6.27-6.28/ 6.60-6.61

https://tambahpinter.com/jenis-negosiasi/

Anda mungkin juga menyukai