SOAL:
3. negosiasi bisa terjadi dimana saja, dan setiap orang sangat potensial untuk terlibat dalam proses
negosiasi, hanya saja kadang-kadang ada orang yang gagal dalam bernegosiasi dan ada pula yang
berhasil. menurut saudara,
c. mana yang lebih ideal diterapkan dari tipe negosiasi yang ada? Jelaskan!
JAWABAN:
1. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor motivasi, dimana motivasi
merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau
mencapai hasil yang diinginkan. Terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat
membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang
dilaksanakannya (perilaku kerjanya baik). Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi
yang dimiliki oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya akan memberikan peningkatan
terhadap kinerjanya. Misalnya jika di dalam perusahaan menjanjikan kenaikan jabatan jika
karyawan dapat memenuhi target. Hal ini membuat karyawan termotivasi, untuk mencapai hal
tersebut karyawan tersebut akan bekerja dengan giat (perilaku kerjanya baik).
3. A. Negosiasi adalah proses pengambilan keputusan dengan cara saling menerima dan memberi
(take and give) antara pihak-pihak yang saling bergantung, tetapi masing masing pihak memiliki
preferensi berbeda.
B. Terdapat 4 jenis pendekatan yang berbeda untuk negosiasi dan hasil negosiasi tergantung
pada pendekatan tersebut. Adapun dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
Untuk alasan ini, negosiasi distributif juga kadang-kadang disebut win-lose dengan
asumsi bahwa keuntungan satu orang adalah kerugian orang lain. Contoh negosiasi
distributif termasuk harga tawar-menawar di pasar terbuka, termasuk negosiasi harga
mobil atau rumah.
Lose-Lose Approach
Pendekatan negosiasi ini diterapkan ketika salah satu pihak negosiasi merasa bahwa
kepentingannya sendiri terancam dan dia melakukan semua yang dia bisa untuk
memastikan bahwa hasil negosiasi tidak sesuai dengan kepentingan pihak lain juga.
Dalam tawar-menawar, kedua belah pihak akhirnya saling kalah.
Jenis situasi ini muncul ketika pihak negosiasi mengabaikan kebutuhan satu sama lain
dan kebutuhan untuk saling menyinggung melebihi kebutuhan untuk menemukan
semacam solusi yang dapat diterima. Ini adalah jenis hasil yang paling tidak diinginkan
dan karenanya pendekatan negosiasi ini sebaiknya dihindari.
Compromise Approach
Pendekatan ini memberikan hasil yang merupakan perbaikan dari hasil strategi lose-lose.
Untuk menghindari situasi lose-lose, kedua belah pihak menyerahkan sebagian dari apa
yang awalnya mereka cari dan menerima sesuatu yang kurang dari apa yang mereka
cari. Kompromi adalah jalan keluar terbaik ketika tidak mungkin bagi kedua belah pihak
untuk meyakinkan satu sama lain atau ketika sumber daya yang dipersengketakan
terbatas.
Negosiasi ini melihat kesepakatan yang baik sebagai perjanjian yang memberikan
keuntungan optimal untuk semua pihak. Masing-masing berusaha untuk memberikan
manfaat yang cukup bagi yang lain.
C. Menurut saya tipe negosiasi yang lebih ideal adalah tipe integratif, karena dalam tipe ini
kedua belah saling mendapatkan keuntungan dari negosiasi, selain itu tipe integratif juga
membuat hubungan antar kedua belah pihak menjadi lebih baik.
SUMBER:
BMP EKMA 4158/Modul 6 hal 6.27-6.28/ 6.60-6.61
https://tambahpinter.com/jenis-negosiasi/