Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

SOAL

1. Setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang akan
berdampak pada kelangsungan hidup nya baik secara langsung atau tidak. Perubahan tersebut
bisa berasal dari eksternal atau internal.
Berikan contoh kedua perubahan lingkungan tersebut!
2. Adakalanya perubahan sulit atau tidak berhasil dilakukan organisasi. Jelaskan bagaimana proses
perubahan yang terjadi di organisasi?

JAWABAN

1. Perubahan yang berasal dari eksternal, sebagai contoh adalah perubahan teknologi.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat organisasi harus dapat beradaptasi
menggunakan teknologi yang lebih baru. Jaman sekarang banyak perusahaan yang menjual
barangnya melalui online shop, karena sekarang banyak masyarakat yang lebih menyukai
belanja melalui online shop karena lebih mudah dan praktis. Selain itu pembayaran uang melalui
metode cashless juga mulai digemari masyarakat, sehingga banyak perusahaan yang mulai
menerapkan pembayaran cashless.

Perubahan juga dapat berasal dari internal, sebagai contoh adalah manajemen ingin
mengembangkan perusahaan sehingga berpengaruh pada perubahan struktur di dalam
perusahaan. Contoh lain adalah adanya persoalan sumber daya manusia di dalam perusahaan
(kekurangan tenaga kerja, ketidakpuasan kerja, dll) yang dapat memberikan dampak pada
perusahaan.

2. Menurut Kurt Lewin proses perubahan mencakup 3 tahap yaitu:


a. Unfreezing
Dalam tahap ini karyawan yang akan terkena perubahan dijelaskan mengenai
pentingnya perubahan sehingga karyawan tersebut menjadi sadar akan petingnya
perubahan.
b. Change
Setelah karyawan siap terhadap perubahan perubahan kemudian dilakukan. Perubahan
dapat melibatkan agen perubahan yang membantu proses perubahan melalui
identifikasi dan internalisasi. Dalam tahap ini sikap dan perilaku yang baru diajarkan
kepada karyawan.
c. Refreezing
Tahapan ini bertujuan membuat nilai, sikap, dan perilaku yang baru (yang diinginkan)
menjadi norma yang baru. Tahap ini dapat dilakukan dengan memberi dukungan atau
memaksa perilaku yang baru tersebut.
Menurut Raymond J Stone proses perubahan mencakup 4 tahap yaitu:

a. Menetapkan kebutuhan untuk melakukan perubahan


Langkah ini dianggap penting untuk memastikan bahwa perubahan yang akan dilakukan
benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil yang hendak dicapai. Kebutuhan terhadap
adanya perubahan dapat muncul apabila terdapat kesenjangan antara sasaran yang
ingin dicapai oleh organisasi dengan kondisi nyata di lapangan.
b. Mengenali hal-hal potensial yang dapat menghambat proses perubahan
Pimpinan organisasi sebagai pelaksana perubahan harus mampu mengenali hal-hal yang
secara potensial dapat menghambat proses perubahan, misalnya: karyawan tidak
bersedia untuk di PHK karena sulit mencari pekerjaan baru, karyawan tidak sepakat
dengan perubahan yang ditawarkan perusahaan, dll.
c. Melaksanakan perubahan
d. Mengevaluasi perubahan
Agar efektifitas perubahan dapat terukur dengan baik, perusahaan perlu perlu
membandingkan situasi sebelum dan sesudah dilakukannya perubahan. Ada beberapa
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pengaruh dari perubahan, seperti
produktivitas karyawan, kepuasan kerja, pendapat karyawan, dll.

Sumber

BMP EKMA 4116 Modul 6 hal 6.37-6.38

https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/3822/3298

Anda mungkin juga menyukai