Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengelola Perubahan

Perubahan adalah sebuah proses yang natural sehingga selain


bersumber dari lingkungan, perubahan juga datang dari internal organsiasi.
Ketika sumberdaya yang ada pada organsiasi tidak update lagi baik yang
menyangkut peralatan ataupun kompetensi dari sumber daya manusianya,
maka perubahan perlu dilakukan; namun penyebab terbesar sebuah perubahan
datang dari lingkungan eksternal.

Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi.


Perubahan mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi
keadaan setelahnya. Perubahan merupakan hal yang cukup sulit dalam
perusahaan kecil. Di lain pihak, perusahaan besar yang melakukan perubahan
juga membutuhkan kekuatan yang besar. Perubahan dalam organisasi
merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat
ini ke kondisi yang akan datang guna meningkatkan efektivitas.

Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu


perusahaan, perubahan dapat memberikan kesempatan bagi organisasi untuk
meningkatkan kinerja dari yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi
penyebab sebuah organisasi akan berubah, diantaranya adalah karena
perusahaan perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu
berubah. Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Jeaw Mei Chen yang berjudul
Organizational Change and Development, perubahan pada organisasi dapat
dikarenakan oleh tiga teori yaitu :

1. Teori teleological, yang menjelaskan bahwa perubahan pada


organisasi terjadi karena organisasi ingin menjadi yang lebih baik
dengan selalu mengevaluasi, eksekusi, merancang tujuan – tujuan
baru, dan sebagainya

2. Teori Life Cycle, yang menjelaskan bahwa perubahan dalam


sebuah organisasi disebabkan tergantung pada lingkungan
eksternal, siklus melalui tahapan awal hingga akhir.

3. Teori Dialectical, yang menjelaskan bahwa organisasi adalah


seperti multi cultural society. Ketika ada satu bagian yang
menguasai yang lainnya, maka nilai dan tujuan organisasi akan
diperbaharui.

Sebagian besar perubahan organisasi meliputi visi yaitu yang menjadi


tujuan dari organisasi, strategi yang meliputi taktik – taktik dan cara
organisasi melakukan sesuatu, kebudayaan meliputi kebiasaan dan cara kerja
yang biasa dilakukan oleh organisasi, struktur mencakup pembuatan
perubahan dalam hubungan wewenang, teknologi yaitu dalam
mengimplementasikan teknologi baru, dan gaya kepemimpinan.

Perubahan organisasi dan pengelolaan perubahan merupakan kajian


yang menarik saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi mengharuskan organisasi untuk terus menerus melakukan
perubahan, organisasi idealnya harus selalu berubah untuk dapat terus
bertahan, bukan menjadi pilihan namun menjadi keharusan. Keberhasilan
organisasi melakukan perubahan tergantung pada sejauh mana organisasi
dapat mengatasi permasalahan yang timbul dari perubahan tersebut.1

Apabila sebuah organisasi mengalami perubahan, tentu organisasi


tersebut akan menemui tantangan – tantangan yang harus diselesaikan, oleh
karena itu pemimpin organisasi perlu mengelola perubahan tersebut agar dapat
berhasil sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu permasalahan yang sering
terjadi saat melakukan perubahan di organisasi adalah adanya penolakan dari
1
Ino Yunowo, C.D, Adi Putra B.M.G, Faktor Emosi dalam Proses Perubahan Organisasi, 2005,
INSAN Vol 7 No.3, Desember 2005
perubahan tersebut. Disinilah peran dari para pemimpin untuk meyakinkan
dan memberikan motivasi kepada karyawan. Beberapa hal yang dapat
menimbulkan penolakan terhadap perubahan adalah :

1. ketidakpercayaan kepada orang yang mengusulkan perubahan, hal ini akan


menyebabkan efek yang besar terhadap sumber penolakan yang lain

2. kepercayaan bahwa perubahan tidak diperlukan dikarenakan tanpa adanya


perubahan, orang – orang didalam organisasi merasa sudah sangat baik.

3. Perubahan biasanya berbiaya tinggi, walaupun perubahan biasanya


membawa keuntungan besar bagi perusahaan, tetapi besarnya biaya yang
harus dikeluarkan membuat perusahaan berfikir lebih mendalam sebelum
menentukan perubahan.

4. Ketakutan akan kegagalan. Apabila orang – orang dalam organisasi sudah


terbiasa menggunakan cara / metode lama, maka rencana perubahan
membuat mereka ketakutan jika mereka tidak bisa menggunakan metode
baru.

Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat dilakukan


dengan beberapa hal berikut:

a. Memotivasi Perubahan

Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh karena
itu diperlukan komitmen yang tinggi dari angota organisasi.

b. Komunikasi

penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan


komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang
lebih baik, karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita
yang harus dilakukan.

c. Partisipasi
jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan
hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan
merasa berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal ini juga dapat
mengurangi penolakan terhadap perubahan.

d. Mengelola Transmisi

Proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini menuju
situasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut
membutuhkan struktur manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin
keberhasilan. Masa transisi membutuhkan arahan yang jelas sehingga
perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan
perusahaan.

e. Melanjutkan Momentum Perubahan

Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi, perusahaan harus senantiasa


meningkatkan semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan
momentum untuk terus melakukan perubahan. Hal – hal yang dapat
dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan menyediakan sumber
daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun sistem
pendukung untuk agen perubahan.2

B. Menginplementasikan perubahan

Mengimplementasikan perubahan kunci sukses manajemen perubahan


dan implementasi proyek sistem informasi terletak pada beberapa faktor utama
yang masing-masing terkait dengan keberhasilan proses, yaitu :

a) harus memiliki perencanaan strategi eksekusi yang jelas sehingga dapat


menjadi sebuah katalisator ampuh dalam menjalankan proses transisi yang
efektif dan efisien.

2
Darmawati A, Mengelola Suatu Perubahan dalam Organisasi,2007, Jurnal Ilmu Manajemen,
vol,3 no 1
b) membuat orang paham akan dampak luas dari dilakukannya perubahan,
mengkomunikasikan perubahan melalui penjelasan yang menyentuh aspek
rasional maupun emosional,

c) melanjutkan terus proses komunikasi ke berbagai pihak yang


berkepentingan hingga benar-benar diperoleh pemahaman yang jelas
mengenai proses perubahan yang akan dilaksanakan,

d) menjaga agar orang-orang di dalam organisai benar benar fokus


dalambmelaksanakan perubahan dan tidak diganggu dengan hal-hal
lainnya, mendayagunakan sumberdaya manusia di dalam organisasi agar
masing-masing dari mereka mampu untuk melaksanakan proses
perubahan, mengajak sponsor, agen perubah, dan mereka yang
berkepentingan dengan proses perubahan agar tetap memiliki komitmen
tinggi dan selalu sejalan dalam mengeksekusi proses perubahan,
pemberian petunjuk yang jelas akan arah perubahan.

Anda mungkin juga menyukai