KELOMPOK 9
NAMA : Bella Susanti
NIM : 3360201250056
NAMA : Devianti Puspitasari
NIM : 3360201250047
NAMA : Laraswati
NIM : 3360201250049
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan makalah ini yakni
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, antara lain:
Memahami pengertian perubahan organisasi
Memahami penyebab perubahan organisasi
Memahami jenis perubahan organisasi
Memahami aktor yang berperan dalam perubahan organisasi
Memahami level perubahan organisasi
Memahami tahapan perubahan organisasi
Memahami strategi untuk melaksanakan perubahan organisasi
Memahami contoh perubahan organisasi di bidang perpustakaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
organisasi untuk mewujudkan cita – cita bersama dengan adanya kesepakatan yang
telah dibuat sebelumnya.
Table 1
TAHAP LANGKAH STRATEGI
UNFREEZING Mempersiapkan kesediaan dan · Memanfaatkan
Pencairan kesiapan seluruh elemen ketidakpuasan dengan sistem
kebekuan lama perusahaan untuk meyakini yang berlaku sekarang
bahwa perubahan memang · Membangun hubungan
diperlukan yang efektif dengan orang
yang terlibat dalam
perubahan
· Meminimalisir adanya
resistensi
CHANGE OF Mempengaruhi gerak perubahan · Mulai melakukan
MOVEMENT pada sistem yang tidak seimbang perubahan
Gerakan menuju menuju arah baru yang · Menerapkan gaya
perubahan diinginkan bersama manajemen yang baru
Tahapan implementasi · Memberi pelatihan pola-
perubahan, orang mulai pola yang baru
mencoba perilaku baru dengan
harapan akan menaikkan
efektifitasnya
REFREEZING Terjadi ketika pola perilaku baru · Meneyediakan dukungan
6
Semua aspek yang berlangsung dalam proses-proses perubahan harus dimonitor dan
dievaluasi secara terus menerus dan berkesinambungan. Jika dalam pelaksanaan
ditemukan hambatan-hambatan yang mengganggu baik dalam arti teknis maupun
karena sikap dan perilaku tertentu dari sebagian karyawan tertentu, para pemimpin
dan tim perubahan harus berani mengambil tindakan yang tepat melalui koreksi dan
penyesuaian yang diperlukan.
2.6.2.6. Merencanakan dan mengusahakan keuntungankeuntungan jangka pendek
(planning for and creating short-term wins)
Kesuksesan-kesuksesan jangka pendek (quick wins) dapat menjadi sumber energi
yang sangat kuat untuk tetap menggerakkan berlangsungnya proses-proses perubahan,
oleh sebab itu keberhasilan-keberhasilan dalam tahap-tahap perubahan harus diangkat
ke permukaan sehingga dapat dilihat oleh semua elemen dalam perusahaan.
Kesuksesan-kesuksesan tersebut dapat dijadikan saran yang efektif untuk meredam
pihak-pihak yang masih meragukan jalannya proses perubahan organisasi. Untuk
mencapainya perlu adanya strategi yang dilakukan dengan memilih target-target
kesuksesan dari proses perubahan yang tidak mendapat serangan kritik yang terlalu
besar serta tidak memiliki eksposure resiko kegagalan yang terlalu tinggi.
2.6.2.7. Membangun perubahan yang berkelanjutan (consolidating improvement and
producing still more change)
Jika proses perubahan masih memiliki ruang untuk peningkatan yang lebih jauh,
pemimpin perusahaan dan tim-tim manajemen perubahan harus tetap mengupayakan
hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Karena, menyatakan keberhasilan sesuai tujuan
secara terburu akan merusak semangat perubahan.
2.6.2.8. Melembagakan perubahan dengan budaya organisasi (institutionalizing a new
approaches)
Proses-proses perubahan yang telah berlangsung harus ditautkan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari budaya perusahaan secara keseluruhan yaitu semua
aktifitas-aktifitas perubahan harus direfleksikan sebagai budaya perusahaan.
Perpustakaan adalah salah satu unit kerja berupa tempat untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk
digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar
yang menyenangkan (Darmono, 2:2001). Dalam pengertian lain seperti yang
tercantum dalam keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa perpustakaan
merupakan salah satu sarana pelestarian hasil budaya yang mempunyai fungsi sebagai
sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu organisasi
yang bertugas mengumpulkan informasi, mengolah, menyajikan dan melayani
kebutuhan informasi bagi pemakai perpustakaan.
Perpustakaan dikatakan ideal apabila memenuhi syarat-sayarat sebagai berikut:
a. Berani memantapkan keberadaan lembaga perpustakaan sesuai dengan jenisnya.
b. Melakukan upaya-upaya pengembangan dan pembinaan perpustakaan terus
menerus dari segi sistem manajemen dan teknis operasional.
9
bawahan menjadi sangat kurang. Ketakutan pada aturan-aturan juga menjadi salah
satu alasan mengapa kreatifitas bawahan menjadi sangat rendah. Pada umumnya,
bawahan takut untuk berkreasi karena kreasi-kreasi tersebut dikhawatirkan akan
mengubah atau melanggar aturan-aturan yang ada.
Jika kreativitas bawahan atau karyawan itu rendah, maka sudah dapat diprediksi
bahwa organisasi tersebut akan sulit untuk berkembang. Hal tersebut dapat terjadi
mengingat bawahan atau karyawan adalah salah satu alat penggerak organisasi yang
menjalankan segala aktivitas organisasi. Jika di perpustakaan, karyawan atau
pustakawanlah yang mengerjakan segala aktivitas perpustakaan mulai dari pengadaan
hingga pelayanan sehingga apabila daya kreatifitas pustakawan itu rendah, maka
perpustakaan tersebut juga akan sulit untuk berkembang.
Perpustakaan konvensional pada masa lalu mempunyai peranan dan fungsi yang agak
berbeda dari perpustakaan zaman sekarang. Perpustakaan pada masa lalu dipandang
hanya sebagai sebuah tempat yang menyimpan banyak buku dan juga tempat
membaca buku. Koleksi-koleksi yang adapun belum terlalu banyak karena pengadaan
koleksi hanya terbatas pada pembelian koleksi ataupun hibah. Belum ada kerjasama
terstruktur dengan organisasi lain. Selain itu, perpustakaan belum berperan secara
fleksibel karena pemustakanya harus mematuhi segala aturan-aturan yang ada di
perpustakaan tersebut. Misalnya saja dari segi proses peminjaman dan pengembalian
buku. Pada perpustakaan konvensional, jika kita ingin meminjam atau mengembalikan
buku, maka kita harus datang sendiri ke tempat peminjaman ataupun mengembalian
kemudian oleh petugas perpustakaan baru dicatat, distempel, dan diberi batas waktu
mengembalikan. Kita diberikan batas waktu peminjaman karena jumlah copy koleksi
yang ada jumlahnya tidak banyak sehingga kita harus bergantian dengan pemustaka
lain. Hal ini menjadi aturan yang tegas sehingga seluruh anggota perpustakaan harus
mematuhinya. Tentunya hal tersebut menyebabkan pemustaka tidak leluasa dalam
meminjam koleksi perpustakaan, akan tetapi pemustaka tidak bisa berbuat apa-apa
karena hal tersebut sudah menjadi aturan yang telah disepakati bersama.
Dikarenakan keorganisasian yang berlaku pada perpustakaan konvensional dinilai
mempunyai banyak kekurangan, secara perlahan tapi pasti perpustakaan mulai
berkembang kearah yang lebih baik. Perpustakaan konvensional mulai berubah
menjadi perpustakaan digital karena perpustakaan dituntut harus dapat beradaptasi
dengan lingkungan organisasi dimana perpustakaan tersebut berada dimana pada masa
11
input, proses, maupun output dengan organisasi lain guna menghasilkan sistem atau
teknologi terbaru untuk memajukan perpustakaan. Disini, perpustakaan bersifat lebih
terbuka dengan organisasi lain terutama dalam hal pertukaran informasi. Perpustakaan
digital menjadi cerminan sebuah pengembangan teknologi, sistem, dan pola kerjasama
yang baik antar perpustakaan karena pada umumnya perpustakaan digital bisa diakses
oleh siapa saja dimanapun ia berada.
Meskipun perpustakaan sudah bersifat digital dan dapat diakses oleh siapa saja, dalam
perpustakaan tetap ada hierarki atau tingkatan-tingkatan tertentu dalam menjalankan
tugas. Pembagian tugas biasanya didasarkan pada tingkat keahlian sehingga berlaku
sistem “the right man in the right place”. Anggota organisasi juga dapat bersifat lebih
fleksibel dengan saling bertukar informasi dengan anggota organisasi lainnya. Selain
itu, bawahan atau anggota organisasi diberikan kebebasan untuk berkreasi sehingga
bawahan atau anggota organisasi dapat pula turut serta memberikan kritik dan saran
yang berguna bagi perkembangan perpustakaan.
Pada perpustakaan digital, atasan berperan sebagai pengontrol dan pengawas seluruh
aktivitas perpustakaan dimana atasan hanya berhak untuk pembagian dan juga
pendelegasian wewenang kepada bawahan atau anggota organisasi lainnya. Dengan
tingkat kreatifitas yang tidak dibatasi, bawahan atau anggota organisasi lainnya dapat
terus berinovasi sehingga produktifitas anggota organisasi cenderung lebih tinggi. Hal
inilah yang menjadi salah satu alasan perpustakaan digital dapat lebih cepat
berkembang.
Jika zaman dahulu perpustakaan hanya berperan sebagai sebuah tempat penyimpanan
buku ataupun tempat memperoleh informasi secara manual, maka pada zaman
perpustakaan digital perpustakaan sudah berkembang menjadi pusat informasi utama
bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dimanapun berada. Adanya flexibilitas
dalam bekerja menjadi salah satu alasan mengapa suatu organisasi dapat lebih cepat
berkembang.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Organisasi adalah suatu wadah dimana terdapat sekumpulan orang yang mempunyai
fikiran yang sama saling berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya,
setiap organisasi pasti mengalami perubahan dan juga perkembangan agar mampu
untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Perubahan yang terjadi pada sebuah
organisasi bisa terjadi secara terencana maupun tidak terencana tergantung dari faktor
internal dan juga eksternalnya. Akan tetapi, tujuan utama dari perubahan organisasi
adalah untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja dan juga untuk mengubah
organisasi menjadi lebih baik lagi.
Dalam perubahannya, organisasi terus bertransformasi menjadi lebih baik dengan
berbagai cara dan juga model. Model perubahan organisasi yang banyak diterapkan
adalah model perubahan organisasi Lewin dan model perubahan organisasi Kotter.
Masing-masing model memiliki tahap, langkah, dan juga strategi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, semua model mempunyai tujuan yang sama yaitu, untuk memajukan
organisasi dan membawa organisasi menjadi lebih baik lagi.
Perpustakaan sebagai salah satu organisasi penyedia layanan informasi publik juga
tidak luput dari proses perubahan. Pada awalnya, organisasi di perpustakaan masih
bersifat konvensional sehingga aturan dianggap sebagai pemegang peranan tertinggi
dalam setiap keputusan. Dengan model konvensional, organisasi berkembang dengan
lambat karena pada dasarnya semua elemen perpustakaan masih takut pada aturan
yang bersifat kaku.
Seiring perkembangan zaman, perpustakaan yang dulunya konvensional mulai
berubah menjadi organisasi modern dengan berbasis teknologi terkini. Hal tersebut
perlu dilakukan mengingat perpustakaan berperan sebagai organisasi penyedia
informasi utama bagi masyarakat. Pada masa dewasa ini, perpustakaan mulai
mengemas informasi dengan basis digitalisasi. Digitalisasi informasi sangat penting
untuk dilakukan mengingat kebutuhan masyarakat akan informasi terpercaya yang
semakin tinggi. Dengan adanya perubahan pada organisasi perpustakaan, diharapkan
perpustakaan akan bertransformasi menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pemustaka yang semakin beraneka ragam.
14
3.2 SARAN
Pada dasarnya, setiap organisasi selalu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik
lagi. Akan tetapi, pada kenyataannya, mayoritas perubahan organisasi yang terjadi
banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan organisasi yang terus
berkembang menuntut organisasi disekitarnya untuk turut serta berubah tanpa
memperdulikan kesiapan dari masing-masing elemen organisasi.
Dalam menghadapi perubahan,tentunya ada yang siap dan ada juga yang tidak siap.
Terus meningkatkan kreativitas, kewaspadaan, dan juga simpati terhadap lingkungan
dapat menjadi kunci sebuah organisasi dapat berkembang secara cepat dan tepat
sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Kerjasama yang solid antar masing-masing
elemen organisasi juga menjadi juga dapat menjadi salah satu model agar organisasi
dapat terus berkembang secara positif. Menurut kelompok kami, sebuah organisasi
dapat mencapai perubahan yang baik apabila organisasi tersebut bisa melakukan
perubahan sesuai dengan jati diri dan kemampuan masing-masing elemen-elemen
organisasi sehingga apabila nantinya terjadi sebuah perubahan, maka perubahan itu
adalah perubahan yang diinginkan oleh anggota organisasi.
DAFTAR PUSTAKA