Anda di halaman 1dari 7

Nama : Adinda Yulietta Hutapea

Kelas : Manajemen 10
NIM : 048357811
Dosen : Bapak Jonly Hutagalung

SOAL TUGAS 3

1. Setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang akan
berdampak pada kelangsungan hidupnya baik secara langsung atau tidak. Perubahan tersebut
bisa berasal dari eksternal atau internal.
Coba Anda berikan contoh dari kedua perubahan lingkungan tersebut.

2. Adakalanya perubahan sulit atau bahkan tidak berhasil dilakukan dalam suatu organisasi.
Menurut Anda, bagaimana proses perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi? Jelaskan
dan berikan contohnya.
JAWABAN

1. Organisasi harus menerima perubahan dengan mensyaratkan metode baru, memaksa para
pemimpin untuk memahami peran dan tanggung jawab organisasi dalam konteks yang
lebih holistik, ibarat mengemudikan mobil balap dengan kecepatan tinggi di sirkuit ketika
elemen cuaca ekstrim, mereka harus lebih siap menghadapi tantangan dramatis yang bisa
muncul setiap detiknya. Setiap perubahan arah harus dicermati mengingat tingkat
keefektifan suatu organisasi tergantung pada sejauh mana kemampuan mereka dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.
 Mengarah pada efektivitas.
Pada dasarnya semua perubahan yang dilakukan oleh organisasi diarahkan untuk
meningkatkan efektivitas organisasi dengan tujuan mengupayakan perbaikan
kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri, menghadapi perubahan lingkungan
juga perubahan perilaku anggota organisasinya.

Contoh perubahan Internal:


1. Perubahan perangkat keras organisasi (hard system tools) yang biasa disebut
dengan struktural meliputi perubahan srategi, struktur organisasi dan sistem, serta
2. Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural
yang meliputi perubahan perilaku manusia dalam organisasi, kebijakan sumber
daya manusia dan budaya organisasi.

Perubahan strategi akan mengakibatkan, sebagai konsekuensinya, perubahan


organisasi agar organisasi tersebut lebih sesuai dengan strategi yang baru. Perubahan
manajemen juga akan mendorong perubahan dalam organisasi. Semakin besar
organisasi, organisasi mempunyai kecenderungan menjadi semakin birokratis,
semakin lamban dalam bereaksi (tidak responsive). Situasi semacem itu tidak
menguntungkan organisasi. Perubahan diperlukan dalam hal ini.

Sedangkan perubahan eksternal atau yang berasal dari luar organisasi seperti perubahan
teknologi yang semakin terintegrasi ke dalam sistem. Untuk diketahui bahwa setiap
perubahan organisasi harus merangkul semua komponen organisasi termasuk struktur,
strategi, sistem, dan perilaku manusia di dalamnya. Ini dimaksudkan agar efektivitas
perusahaan bisa meningkat, menjadikan organisasi dinamis dalam menghadapi
perkembangan jaman.

Contoh perubahan eksternal


Ketika computer PC( Personal Computer) mulai popular. IBM mulai kebingungan. IBM
terutama memproduksi computer besar (mainframe) dan tidak begitu menaruh perhatian
terhadap PC. Ketika PC mulai popular, permintaan terhadap mainframe menunjukan
penurunan . Pesaing-pesaing baru dalam hardware dan software PC mulai bermunculan
PC mempunyai kemampuan yang semakin baik. Produksi andalan IBM, mainframe,
semakin tidak popular. Lingkungan selalu berubah karena banyak hal. Konsumen
menjadi semakin pandai dan kritis. Sebagai konsekuensinya, konsumen menjadi semakin
kritis. Teknologi juga mendorong perubahan lingkungan. Teknologi komunikasi
menunjukan informasi menyebar dengan cepat. Perubahan politik, sosial, dan ekonomi
semuanya akan mengakibatkan perubahan lingkungan.

Agar perubahan dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak, maka perlu menjalankan
setiap langkahnya dengan benar:
1. Bersosialisasi.
Melakukan sosialisasi ke semua stakeholder yang melaksanakan dan mereka yang
akan terdampak oleh perubahan. Kita perlu menjelaskan hal-hal mendasar tentang
perubahan, termasuk alasan mengapa kita harus berubah.
2. Pemahaman.
Melalui sosialisasi, semua orang diharapkan memiliki pemahaman yang sama akan
pentingnya perubahan yang dilakukan oleh organisasi. Pelaku perubahan haruslah
memahami alasan mengapa perubahan itu dilakukan, dan apa manfaat serta pengaruh
perubahan itu bagi mereka secara pribadi maupun bagi perusahaan.
3. Komitmen.
Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman, seluruh anggota organisasi diminta
untuk memiliki komitmen agar perubahan dapat terwujud.
4. Implementasi.
Implementasi merupakan point terpenting agar perubahan dapat berjalan sesuai
dengan rencana organisasi. Perubahan hanya terjadi ketika komitmen yang disepakati
dilaksanakan secara nyata.
5. Komunikasi.
Implementasi dapat berjalan dengan komunikasi yang efektif dan intens untuk
memastikan jalannya perubahan.
6. Evaluasi.
Tindak lanjut berupa evaluasi/audit dilakukan sebagai langkah pengawalan agar
perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diharapkan, dan jika perlu dilakukan
tindakan koreksi.

Refrensi :
Artikel medianeliti.
Shiftindonesia-memahami perubahan organisasi.

2. Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari
keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan
efektifitas organisasinya. Atau dalam pengertian lebih rinci yaitu suatu proses perubahan
yang terjadi di dalam ataupun di luar organisasi, pada tingkat individu/kelompok yang
terjadi secara bertahap dan continue dengan tujuan untuk memajukan dan
mengembangkan organisasi.
Beberapa penyebab perubahan organisasi :
1. Penyebab Faktor Internal.
Perubahan yang disebabkan karena faktor dari dalam atau faktor internal dalam suatu
organisasi. Perubahaan ini terjadi karena adanya konflik/permasalahan internal seperti
: perubahan tujuan, perubahan jumlah personel, menurunnya semangat kerja.
Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan cara pengambilan keputusan dari seorang
pemimpin organisasi, menentukan kebijakan baru dalam suatu organisasi untuk
mengatasi masalah tersebut.
2. Penyebab Faktor Eksternal.
Perubahan organisasi yang disebabkan oleh faktor dari luar organisasi, seperti :
regulasi pemerintah, Kondisi ekonomi, tindakan pesaing. Perubahan eksternal ini
akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam mewujudkan
tujuan -tujuan dan cita-cita organisasi. Faktor ini dapat di atasi dengan cara kerjasama
antar organisasi untuk mewujudkan cita-cita bersama dengan adanya kesepakatan
yang telah dibuat sebelumnya.

Menurut Kurt Lewin mengajukan proses perubahan yang mencakup tiga tahap :
Tahap Langkah Strategi

Unfreezing. Mempersiapkan -Memanfaatkan


kesediaan dan kesiapan ketidakpuasan dengan
seluruh elemen sistem yang berlaku
perusahaan untuk sekarang.
meyakini bahwa -Membangun hubungan
perubahan memang yang efektif dengan orang
diperlukan. yang terlibat dalam
perubahan.
-Meminimalisir adanya
resistensi.

Change of movement Mempengaruhi gerak -Mulai melakukan


Gerakan menuju perubahan pada sistem perubahan.
perubahan. yang tidak seimbang -Menerapkan gaya
menuju arah baru yang manajemen yang baru.
diinginkan bersama -Memberi pelatihan pola-
Tahapan implementasi pola yang baru.
perubahan, orang mulai
mencoba perilaku baru
dengan harapan akan
menaikkan efektifitasnya.
Refreezing. Terjadi ketika pola -Meneyediakan dukungan
perilaku baru sudah stabil sumber daya yang
Tahapan dimana orang diperlukan
memandang bahwa -Membuat kebijakan baru
perilaku baru yang telah dalam merekrut anggota
dicobanya selama periode yang sesuai dengan
“changing” menjadi budaya organisasi yang
bagian dari orang baru dan bekerja sesuai
tersebut. sistem manajemen yang
baru.

Menerapkan perubahan secara sistematis:


1. Menciptakan urgensi.
Tim perubahan akan membuat karyawan hingga manajer membutuhkan
perubahan atau perubahan adalah hal penting untuk pertumbuhan perusahaan.
2. Menyusun tim.
Langkah ini akan menciptakan rasa kepemimpinan dalam perubahan serta
memengaruhi pemangku kepentingan. Setelah itu, semua tim harus
memahami kebutuhan untuk berubah, memiliki misi dan tujuan, mempunyai
ide yang jelas tentang peran dan tanggung jawab, hingga mengetahui faktor
risiko dan tantangan terkait perubahan.
3. Menciptakan visi dan strategi.
Menciptakan visi yang realistik dan strategi yang efektif guna membantu
seluruh tim berhasil mencapai perubahan. Hal-hal yang bisa dilakukan antara
lain menyelaraskan nilai-nilai perusahaan terhadap perubahan, menggunakan
data-data sebagai pendukung perubahan, dan memastikan visi serta strategi
dipahami oleh semua orang.
4. Komunikasi rencana perubahan.
Manajemen wajib mengkomunikasikan visi dan strategi perubahan kepada
seluruh anggota. Berikan kesempatan masing-masing orang untuk
menyampaikan pendapat atau kegelisahan ketika mereka menghadapi
perubahan.
5. Menyingkirkan masalah.
Ketika mengimplementasikan perubahan seluruh organisasi, kemungkinan
masalah akan sering muncul. Masalah bisa datang dari karyawan yang
menolak perubahan, manajer yang melemahkan sistem, peraturan perusahaan,
dan lainnya.
6. Menjadikan perubahan sebagai budaya.
Langkah terakhir yaitu menjadikan perubahan sebagai budaya perusahaan.
Adapun implementasi perubahan antara lain mengidentifikasi dan
menggabungkan nilai yang memperkuat perubahan serta memperbaiki proses
perubahan yang harus sejalan dengan budaya baru di tubuh perusahaan.

Contoh proses perubahan :


1. Perubahan kepemimpinan.
2. Perubahan dalam persaingan.
3. Perubahan teknologi.

Refrensi:

Artikel linovhr-perubahan organisasi.


Artikel ganipramudyo.
Id.hrnote.asia.

Anda mungkin juga menyukai