Anda di halaman 1dari 5

Nama: Catherine Greselda Y

NIM: 41211006
Prodi: S1 Gizi Smt 2

INOVASI & PERUBAHAN MANAJEMEN

• Perubahan, yaitu beralihnya dari keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya yang
lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya.
Perubahan dalam organisasi merupakan tindakan guna untuk meningkatkan efektivitas
berbagai dalam aktivitas organisasi.
Perubahan pada organisasi dapat dikarenakan oleh tiga teori yaitu:
 Teori Teleological, meningkatkan upaya pecapaian tujuan organisasi dengan selalu
mengevaluasi, mengeksekusi, merancang tujuan-tujuan baru, dan sebagainya.
 Teori Life Cycle, perubahan dalam sebuah organisasi disebabkan tergantung pada
lingkungan eksternal, siklus kehidaupam organisasi melalui tahapan mulai dari awal
hingga akhir.
 Teori Dialectical, ketika ada satu bagian yang menguasai yang lainnya, maka nilai dan
tujuan organisasi akan diperbaharui.
Definisi dan pengertian manajemen perubahan menurut para ahli
Menurut Coffman dan Lutes (2007), sebuah pendekatan terstruktur yang digunakan untuk
membantu baik individu, tim maupun organisasi untuk transisi dari kondisi saat ini menuju
kondisi baru yang lebih baik. 
Menurut Winardi (2011), adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memang
(mengelola/mengatur) perubahan secara efektif.
Menurut Wibowo (2012), proses secara sistematis dalam menerapkan:

 pengetahuan
 Sarana
 sumber daya

Menurut Nauheimer (2007), proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan pada
sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan.
Pendekatan Manajemen Perubahan Menurut Davidson (2005)

 Pendekatan rasional-empiris 
 Pendekatan normatif-reedukatif 
 Pendekatan Kekuasaan-Koersif 
 Pendekatan Lingkungan-Adaptif 
Premis adalah suatu jalan untuk mencapai suatu kesimpulan melalui argumen.
Jenis-jenis Manajemen Perubahan Menurut Harischandra (2007),

 Smooth incremental change, perubahan terjadi secara lambat.


 Bumpy incremental change, perubahan ini dicirikan sebagai periode relatif tenang.
 Discontinous change, perubahan ditandai dengan pergeseran-pergeseran cepat.

Fase dan Tahapan Manajemen Perubahan (Haines, 2005):


- Fase I (Positioning Value/Strategic Position (menentukan posisi strategis)): tahapan dalam
system thinking dimana apa yang menjadi tujuan/posisi strategis organisasi didefiniskan
dengan jelas.
- Fase II (Measures Goals (mengukur tujuan)): ditentukan ukuran-ukuran dan mekanisme
yang digunakan untuk melihat apakah tujuan telah dicapai.
- Fase III (Assesment Strategy (Strategi Assesmen)): ditentukan gap (kesenjangan) antara
kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan.
- Fase IV (Actions Level-level (aktivitas perubahan)): mendefinisikan dan
mengimplementasikan strategi yang akan mengintegrasikan semua proses, aktivitas,
hubungan dan perubahan yang dibutuhkan untuk mengurangi gap atau untuk merealisasikan
tujuan yang sudah ditentukan pada fase I
- Fase V (Environment Scan (identifikasi lingkungan eksternal)): dilakukan identifikasi
lingkungan eksternal yang mempengaruhi perubahan.

6 Tahapan Manajemen Perubahan:


1. Start Smart: disebut juga tahap awal perencanaan perubahan, dimana individu bersiap-siap
untuk perubahan.
2. Shock (keterkejutan): tahap dimulainya perubahan dengan ditandai kickoff oleh pemimpin
perubahan. Muncul akibat ketidaksiapan dalam menghadapi perubahan.
3. Depression/anger: perubahan sudah dilakukan dan muncul reaksi dalam bentuk
depresi/kemarahan serta perasaan kehilangan dari individu akibat perubahan perkerjaan dan
tanggung jawab.
4. Hang in/persevere
5. Hope/Readjustment: tahap ini dilakukan penyesuaian atau penyelarasan dengan kondisi
organisasi yang baru.
6. Rebuilding: pada tahap ini kondisi organisasi yang baru telah terbangun secara permanen
dan kegiatan organisasi berjalan dengan baik.
• Strategi Manajemen Perubahan (Kotter, 1996)

1. Establishing a Sense of Urgency (membangun rasa urgensi): tahapan untuk membangun


motivasi dengan mengkaji realitas pasar dan kompetisi, mengidentifikasi dan membahas
potensi kritis atau peluang.
2. Creating the Guiding Coalition (menciptakan koalisi penuntun): pada tahap ini dibentuk
koalisi untuk memulai perubahan sebagai sebuah tim yang terdiri dari orang-orang yang
memiliki kekuasaan yang cukup untuk memimpin perubahan.
3. Developing a Vision and Strategy (merumuskan visi dan strategi): perlu dibuat sebuah visi
untuk membantu mengarahkan upaya perubahan dan merumuskan strategi untuk mecapai
visi.
4. Communicating the Change Vision (mengkomunikasikan visi perubahan): tahap ini perlu
mengomunikasikan visi dan strategi perubahan pada seluruh elemen organisasi secara terus-
menerus dengan menggunakan tiap kesempatan yang ada dan menjadikan koalisi penuntun
sebagai model perilaku yang diharapkan dari pegawai.
5. Empowering Broad-Based Action (memberdayakan tindakan yang menyeluruh): dilakukan
kegiatan dengan melibatkan seluruh elemen organisasi untuk menyingkirkan rintangan.
6. Generating Short Term Wins (menghasilkan kemenangan jangka pendek): pada tahap ini
dilakukan perencanaan untuk meningkatkan kinerja sebagai hasil dari perubahan yang dapat
dilihat dan juga memberikan pengakuan dan penghargaan yang dapat dilihat kepada orang-
orang yang memungkinkan tercapainya kemenangan tersebut.
7. Consolidating Gains and Producing More Change (mengkonsolidasikan hasil dan
mendorong perubahan yang lebih besar): dilakukan kegiatan untuk membuat proses
perubahan semakin besar dengan menggunakan kredinilitas untuk mengubah semua sistem,
struktur, kebijakan yang tidak sesuai dengan visi
8. Anchoring New Approaches in the Culture (menambatkan pendekatan baru dalam
budaya): semua hasil perubahan yang telah dilakukan dijadikan budaya kerja yang baru
dengan menciptakan kinerja yang lebih baik melalui perilaku yang berorientasi pada
pelanggan dan produktivitas, kepemimpinan yang lebih baik, serta manajemen yang lebih
efektif.

Sumber Perubahan:
1. Lingkungan di luar organisasi: perubahan baik politik, ekonomi, social, budaya, agama,
kepercayaan, dan pertahanan keamanan.
2. Perubahan tujuan: pengubahan strategi suatu organisasi.
3. Teknologi: perubahan organisasi dengan metode baru.
4. Perubahan manajerial: diperlukan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
fungsi-fungsi operasional perubahan.
5. Perubahan struktural: perubahan diikuti dengan penyesuaian sebagian sesuai dengan
kebutuhan/ secara menyeluruh baik proses maupun perilaku organisasi.
6. Perubahan psikososial: perubahan yang berkaitan dengan emosi/mental seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain.

Tujuan Perubahan
a. Menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal.
b. Melakukan modifikasi pola perilaku individu atau kelompok dalam organisasi: Perubahan
pola prilaku ini harus konsisten dengan kebutuhan lingkungan organisasi yang harus
dikembangkan.

Inovasi Organisasi
Kemampuan suatu organisasi untuk menciptakan, mengembangkan suatu pekerjaan tertentu
dengan menggunakan keahlian dan kemampuan. Inovasi sangat penting karena tanpa produk
atau jasa baru, setiap organisasi akan tertinggal jauh di belakang pesaingnya

Proses Inovasi Organisasi


1. Pengembangan Inovasi: evaluasi, modifikasi, dan peningkatan ide-ide kreatif. Dapat
mengubah suatu produk/jasa yang hanya memiliki potensi sederhana menjadi suatu
produk/jasa dengan potensi signifikan.
2. Penerapan Inovasi: tahap mengambil syatu ide yang dikembangkan dan menggunakannya
dalam rancangan, manufaktur, dan pengantaran produk/jasa/proses baru.
3. Peluncuran Inovasi: tahap suatu organisasi mengenalkan produk/jasa baru ke pasar.
4. Pertumbuhan Inovasi: ketika suatu inovasi diluncurkan dan berhasil maka inovasi tersebut
memasuki tahap pertumbuhan.
5. Pengelolaan Kematangan Inovasi: tahap sebagian besar organisasi dalam suatu industry
memiliki akses terhadap suatu inovasi dan menerapkannya dengan cara kurang lebih sama.
6. Penurunan Ide-ide Kreatif Inovasi: tahap permintaan untuk suatu inovasi menurun dan
diperlukan inovasi pengganti dikembangkan dan diterapkan.

Bentuk Inovasi
1. Inovasi Radikal dan Inovasi Bertahap Inovasi radikal: produk, jasa atau teknologi baru
yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya mengganti produk, jasa, atau
teknologi yang ada dalam suatu industri.
2. Inovasi Bertahap: produk, jasa/teknologi baru yang memodifikasi produk, jasa/teknologi
yang ada.
3. Inovasi Teknikal dan Inovasi Manajerial
- Inovasi Teknikal: perubahan dalam penampilan fisik/kinerja dari suatu produk/jasa, atau
proses fisik dimana suatu pruduk/jasa dibuat.
- Inovasi Manajerial: perubahan dalam proses manajemen produk dan jasa disusun, dibangun,
dan diberikan pada konsumen.
4. Inovasi Produk dan Inovasi Proses
- Inovasi Produk: perubahan karakteristik atau kinerja suatu produk/ jasa yang ada atau
penciptaan dari produk/jasa baru.
- Inovasi Proses: perubahan karakteristik atau kinerja dari produk atau jasa yang ada atau
penciptaan dari produk atau jasa yang sama sekali baru.

Anda mungkin juga menyukai