Anda di halaman 1dari 10

QUIZ

MANAJEMEN PERUBAHAN
Dosen Pengampu : Tonny Yuwanda, SE, MM

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

Fajar Aulia
( 21101155310652 )
M-14

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2023
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep manajemen perubahan. Berikan
contoh konkret !
Jawabannya :
Manajemen perubahan ialah pendekatan sistematik yang berkaitan dengan
perubahan baik dalam perspektif organisasi maupun dalam persektif individu untuk
merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasikan, dan mengendalikan aktivitas-
aktivitas yang terkait dengan perubahan dalam suatu organisasi. Tujuan utama
manajemen perubahan adalah memastikan bahwa perubahan tersebut diterima dan
diadopsi oleh anggota organisasi, sehingga organisasi dapat berkembang dan tetap
bersaing di lingkungan yang terus berubah.
• Contoh konkret dari manajemen perubahan dalam kehidupan sehari-hari adalah
melakukan perubahan cara mengatur kehidupan rumah tangga dalam hal keuangan dan
meningkatkan efektivitas keuangan keluarga.
• Contoh manajemen perubahan dalam perusahaan adalah perubahan organisasi terkait
upaya yang diperlukan selama pandemi untuk bertahan dalam kondisi yang tidak pasti,
Organisasi harus cepat beradaptasi dengan melakukan manajemen perubahan terhadap
lingkungan organisasi untuk dapat bertahan.

2. Sebutkan dan jelaskan empat tahap dalam model manajemen perubahan Lewin,
yaitu "Unfreeze," "Change," dan "Refreeze."
Jawabannya :
➢ Unfreezing
Yakni proses penyadaran tentang perlu/adanya kebutuhan untuk berubah.
Unfreezing merupakan adu kekuatan antara faktor pendorong dan penghamabat bagi
perubahan status quo. Untuk adanya perubahan diperlukan readiness individu agar
orang tidak terbelanggu oleh keinginan untuk mempertahankan diri dari status quo
dan bersedia membuka diri.
➢ Changing
Yakni langkah berupa tindakan, baik memperkuat “driving forces” maupun
memperlemah “resistences”. Ini merupakan tahap pembelajaran dimana pekerja di beri
informasi baru cara baru dlm melihat status dalam hal ini perlu dibagun kesadaran baru
pada kehidupan merupakan proses yang terus menerus.
➢ Refreezing
Yakni membawa kembali organisasi kepada keseimbangan yang baru (a new
dynamic aquibrium). Refreezing merupakan pembekuan kembali dimana perubahan
yang telah terjadi di stabilkan kembali pada cara yang normal (baru). Sikap dan perilaku
yang sudah mapan perlu dibekukan sehingga menjadi norma yang baru yang
diakui kebenarannya.

3. Apa peran seorang pemimpin dalam mengelola perubahan dalam organisasi?


Berikan contoh dari seorang pemimpin yang sukses dalam memimpin
perubahan?
Jawabannya :
a) Menetapkan visi dan tujuan perubahan: Seorang pemimpin harus menetapkan visi dan
tujuan perubahan yang jelas dan terukur agar semua anggota organisasi dapat
memahami arah perubahan yang diinginkan.
b) Membuat rencana perubahan: Seorang pemimpin harus membuat rencana perubahan
yang terperinci dan terstruktur agar perubahan dapat dilaksanakan dengan baik.
c) Mengkomunikasikan perubahan: Seorang pemimpin harus mengkomunikasikan
perubahan secara efektif kepada seluruh anggota organisasi agar mereka dapat
memahami dan mendukung perubahan tersebut.
d) Mendorong partisipasi: Seorang pemimpin harus mendorong partisipasi dari seluruh
anggota organisasi dalam proses perubahan agar mereka merasa terlibat dan memiliki
tanggung jawab dalam keberhasilan perubahan.
e) Mengelola perubahan: Seorang pemimpin harus mengelola perubahan dengan baik agar
perubahan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh dari seorang pemimpin yang sukses dalam memimpin perubahan adalah
Satya Nadella, CEO Microsoft. Satya Nadella berhasil memimpin perubahan dalam
Microsoft dengan mengubah fokus perusahaan dari produk menjadi layanan, serta
memperkenalkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT)
untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
4. Jelaskan konsep "resistansi terhadap perubahan" dalam konteks
manajemen perubahan. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi
resistansi tersebut?
Jawabannya :
Resistansi terhadap perubahan merujuk pada ketidaksetujuan, kekhawatiran,
atau penolakan yang muncul di kalangan anggota organisasi ketika perubahan
diusulkan atau diimplementasikan. Resistansi ini adalah reaksi alami terhadap
ketidakpastian dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja. Pengelolaan
resistansi terhadap perubahan sangat penting dalam konteks manajemen perubahan,
karena jika tidak ditangani dengan baik, resistansi tersebut dapat menghambat
keberhasilan perubahan organisasi.
Strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi resistansi terhadap perubahan, Menurut
Kotter & Schlesinger (1979) ada 6 strategi mengatasi resistensi:
1. Komunikasi
- informasi tentang perubahan
- alasan logis/rasional
- edukasi manfaat
- Mengurangi Perdebatan

2. Partisipasi
- libatkan kelompok yang merasa dirugikan
- partisipasikan dalam mengambil keputusan
- peroleh komitmen dari kelompok yang lebih luas

3. Fasilitas
- explore area yang resisten
- rujuk untuk bergabung
- fasilitasi perub sikap dan perilaku

4. Negosiasi
- secara formal / informal
- gunakan arbitrase (pihak ke-3)

5. Manipulasi
- Gunakan kekuasaan untuk memanipulasi kepatuhan
- Kombinasikan ancaman dengan imbalan
6. Paksaan
- Paksa secara explisit / implisit
- Ancam akan mencabut imbalan
- Beri surat teguran untuk menghentikan kontrak

5. Apa yang dimaksud dengan perubahan adaptif dan perubahan inovatif?


Bagaimana keduanya berbeda, dan kapan masing-masing jenis perubahan lebih
sesuai?
Jawabannya :
1. Perubahan Adaptif:
Perubahan adaptif merujuk pada perubahan yang melibatkan penyesuaian atau
perbaikan dalam praktik-praktik yang sudah ada di dalam organisasi. Perubahan ini
bersifat inkremental dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, atau
kinerja organisasi Contoh perubahan adaptif adalah perubahan dalam cara mengatur
keuangan keluarga untuk meningkatkan efektivitas keuangan keluarga:
Penggunaan perubahan adaptif yakni:
-Saat organisasi ingin meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional.
-Untuk mengatasi masalah internal yang teridentifikasi dan membutuhkan peningkatan
dalam sistem atau prosedur yang sudah ada.

2. Perubahan Inovatif:
Perubahan inovatif melibatkan pengembangan ide-ide baru atau pendekatan yang
radikal dalam organisasi. Tujuan perubahan inovatif adalah menciptakan sesuatu yang
baru, baik itu produk, layanan, proses, atau model bisnis, yang memberikan nilai
tambah kepada organisasi dan konsumen. Perubahan inovatif seringkali melibatkan
risiko dan membutuhkan budaya yang mendukung kreativitas dan eksperimen.
Contoh Perubahan Inovatif adalah Implementasi model bisnis baru yang mengubah
cara organisasi mendapatkan pendapatan.
Penggunaan perubahan adaptif yakni:
-Saat organisasi ingin mendobrak pasar dengan produk atau layanan baru yang belum
pernah ada sebelumnya.
-Untuk merespons perubahan pasar atau teknologi yang signifikan dan membutuhkan
adaptasi cepat.
PERBEDAAN:
❖ Sifat Perubahan: Perubahan adaptif bersifat inkremental dan penyesuaian, sementara
perubahan inovatif bersifat radikal dan menciptakan sesuatu yang baru.
❖ Tujuan Perubahan: Perubahan adaptif bertujuan meningkatkan atau mengoptimalkan
apa yang sudah ada, sedangkan perubahan inovatif bertujuan menciptakan sesuatu yang
baru dan mengubah paradigma yang ada.

6. Jelaskan dua model manajemen perubahan lain selain model Lewin, seperti
model Kotter atau model Prosci. Bagaimana cara kerja model-model tersebut
dalam mengelola perubahan?
Jawabannya :
1. Model Kotter
Model Kotter menekankan pentingnya membangun rasa pentingnya perubahan dan
mengkomunikasikan visi perubahan secara efektif kepada seluruh anggota organisasi
Model ini juga menekankan pentingnya menunjukkan keberhasilan jangka pendek
untuk memotivasi anggota organisasi dan mengonsolidasikan pencapaian perubahan
agar dapat menghasilkan lebih banyak perubahan di masa depan.
Model Kotter adalah model manajemen perubahan yang terdiri dari delapan langkah
untuk memimpin perubahan.
Delapan langkah tersebut adalah sebagai berikut:
-Membangun rasa pentingnya perubahan.
-Menyusun koalisi.
-Mengembangkan visi dan strategi.
-Mengkomunikasikan perubahan visi.
-Melakukan tindakan yang berdampak luas.
-Menunjukkan keberhasilan jangka pendek.
-Mengonsolidasikan pencapaian perubahan dan berupaya menghasilkan lebih banyak
perubahan.
-Membuat perubahan menjadi bagian dari budaya organisasi.

2. Model Prosci
Model Prosci adalah model manajemen perubahan yang berfokus pada individu dan
kelompok yang terlibat dalam perubahan Model Prosci menekankan pentingnya
memahami individu dan kelompok yang terlibat dalam perubahan dan memberikan
dukungan yang diperlukan agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Model ini juga menekankan pentingnya memberikan pelatihan dan pengembangan
keterampilan kepada anggota organisasi agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan. Model ini terdiri dari lima tahapan perubahan:
- kesadaran
- keinginan
- pengetahuan
- kemampuan
- penguatan (ADKAR)

7. Apa peran komunikasi dalam manajemen perubahan? Jelaskan mengapa


komunikasi efektif sangat penting dalam proses perubahan?
Jawabannya :
Berikut adalah beberapa alasan mengapa komunikasi efektif sangat penting dalam
proses perubahan:
1. Memberikan Keterbukaan dan Kepastian:
Komunikasi yang jelas dan terbuka tentang alasan perubahan, tujuan, dan rencana
implementasi memberikan kepastian kepada karyawan. Mereka merasa lebih nyaman
dan memahami mengapa perubahan itu diperlukan.
2. Mengatasi Ketidakpastian:
Perubahan seringkali menciptakan ketidakpastian di kalangan karyawan. Komunikasi
yang efektif membantu mengurangi ketidakpastian dengan memberikan informasi yang
jelas tentang apa yang diharapkan dan bagaimana perubahan akan mempengaruhi
mereka secara individu.
3. Memahami Visi dan Tujuan:
Komunikasi efektif membantu karyawan memahami visi perubahan dan tujuannya. Ini
membantu mereka melihat gambaran besar dan merasa terhubung dengan arah yang
diambil oleh organisasi.
4. Mengurangi Resistansi:
Komunikasi terbuka memungkinkan manajemen untuk mengatasi kekhawatiran dan
keraguan karyawan secara langsung. Dengan mendengarkan dan merespons
kekhawatiran, resistansi terhadap perubahan dapat dikurangi.
5. Mendorong Partisipasi:
Komunikasi yang baik mendorong partisipasi karyawan dalam proses perubahan.
Mereka merasa dihargai dan diakui ketika mereka memiliki kesempatan untuk
memberikan masukan dan ide mereka.

8. Apa yang dimaksud dengan pengembangan organisasi, dan bagaimana


pengembangan organisasi berbeda dari perubahan organisasi? Berikan contoh
konkretnya?
Jawabannya :
Pengembangan organisasi adalah proses terencana dan sistematis untuk
meningkatkan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi. Pengembangan
organisasi bertujuan agar organisasi dapat merespon dan beradaptasi dengan lebih baik
terhadap perubahan lingkungan dan memperbaiki kinerja organisasi.
Pengembangan organisasi berbeda dari perubahan organisasi karena:
➢ pengembangan organisasi lebih terfokus pada peningkatan kinerja dan efektivitas
organisaso. Sedangkan perubahan organisasi lebih terfokus pada perubahan struktur,
proses, dan kebijakan organisas

➢ Misalkan sebuah perusahaan IT memutuskan untuk meningkatkan kemampuan teknis


karyawan mereka melalui pelatihan intensif dalam pengembangan perangkat lunak.
Pendekatan ini merupakan bagian dari program pengembangan organisasi mereka.
Karyawan akan mendapatkan pelatihan tentang teknologi terkini, metodologi
pengembangan perangkat lunak, dan keterampilan terkait. Dengan meningkatkan
keterampilan teknis karyawan, perusahaan dapat mengoptimalkan produktivitas,
meningkatkan kualitas produk, dan merespons lebih baik terhadap permintaan pasar
yang terus berubah.

Di sisi lain, jika perusahaan IT tersebut memutuskan untuk mengganti sistem


manajemen proyeknya dengan sistem baru yang lebih canggih dan mengubah struktur
organisasinya untuk lebih menekankan pada pengembangan produk baru, itu akan
dianggap sebagai perubahan organisasi Perubahan ini bersifat lebih mendalam dan
memerlukan transformasi besar dalam cara organisasi beroperasi.

9. Jelaskan konsep "budaya organisasi" dan bagaimana budaya organisasi dapat


memengaruhi keberhasilan perubahan. Berikan contoh bagaimana budaya
organisasi yang kuat dapat mendukung atau menghambat perubahan?

Jawabannya :
Budaya organisasi adalah nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang dianut oleh
seluruh anggota organisasi dan mempengaruhi cara organisasi beroperasi.
Bagaimana budaya organisasi dapat memengaruhi keberhasilan perubahan:
❖ Dukungan atau Resistansi Terhadap Perubahan: Budaya organisasi yang mendukung
perubahan cenderung lebih terbuka terhadap inovasi dan perubahan. Sebaliknya,
budaya yang resisten terhadap perubahan dapat menciptakan hambatan yang kuat
terhadap usaha perubahan.
❖ Kepemimpinan: Budaya organisasi dapat menciptakan harapan terhadap perilaku
pemimpin. Pemimpin yang mendukung perubahan akan lebih mudah memimpin
perubahan dalam budaya yang mendukungnya. Di sisi lain, pemimpin yang tidak
mendukung perubahan dalam budaya yang memerlukan perubahan dapat menghadapi
tantangan.
❖ Keterlibatan Karyawan: Budaya yang memberdayakan karyawan, mendorong
partisipasi, dan merespons ide-ide karyawan akan mendukung inisiatif perubahan.
Budaya yang menekankan ketidakpartisipatif atau top-down dapat menghambat
keterlibatan karyawan dalam perubahan.

Berikut adalah contoh bagaimana budaya organisasi yang kuat dapat mendukung atau
menghambat perubahan:
• Budaya organisasi yang mendukung perubahan:
1. Budaya organisasi yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi dapat mendukung
perubahan dalam organisasi.
2. Budaya organisasi yang mendorong partisipasi dan kolaborasi dapat mendukung
perubahan dalam organisasi.
• Budaya organisasi yang menghambat perubahan:
1. Budaya organisasi yang konservatif dan tidak terbuka terhadap perubahan dapat
menghambat perubahan dalam organisasi.
2. Budaya organisasi yang menekankan pada stabilitas dan rutinitas dapat menghambat
perubahan dalam organisasi.

10. Bagaimana Anda, sebagai seorang manajer, akan mengukur keberhasilan


perubahan dalam organisasi?
Jawabannya :
Sebagai seorang manajer, mengukur keberhasilan perubahan dalam organisasi
adalah langkah kunci untuk memahami dampak perubahan tersebut dan
mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan. Berikut adalah beberapa metode
yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan perubahan dalam organisasi:
1. Tetapkan Tujuan yang Dapat Diukur: Tentukan tujuan-tujuan spesifik dan dapat diukur
yang ingin dicapai melalui perubahan tersebut. Tujuan ini harus jelas, terukur, realistis,
dan dapat dicapai dalam batas waktu tertentu.
2. Pengukuran Kinerja Organisasi: Bandingkan kinerja organisasi sebelum dan sesudah
perubahan dengan menggunakan metrik-metrik kinerja seperti penjualan, kepuasan
pelanggan, produktivitas, retensi karyawan, atau profitabilitas. Analisis data ini dapat
memberikan gambaran tentang dampak perubahan terhadap kinerja bisnis.
3. Evaluasi Kepuasan Karyawan: Lakukan survei kepuasan karyawan untuk mengukur
tingkat kepuasan, keterlibatan, dan motivasi mereka setelah perubahan. Karyawan yang
merasa puas dan terlibat lebih cenderung mendukung dan berkontribusi positif terhadap
perubahan.
4. Pengukuran Produktivitas: Analisis perubahan dalam produktivitas kerja, efisiensi
proses, dan penggunaan sumber daya. Perhatikan apakah ada peningkatan dalam
efisiensi kerja dan pengurangan pemborosan setelah perubahan diimplementasikan.
5. Evaluasi Kualitas Layanan atau Produk: Jika perubahan melibatkan produk atau
layanan, lakukan evaluasi kualitas produk atau layanan yang diberikan setelah
perubahan. Apakah ada peningkatan dalam kepuasan pelanggan atau kualitas produk?
6. Survei Pelanggan: Mintalah umpan balik dari pelanggan tentang perubahan yang telah
diimplementasikan. Survei pelanggan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
perubahan tersebut mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap organisasi dan layanan
atau produknya.
7. Analisis Pengelolaan Perubahan: Tinjau bagaimana manajemen perubahan
diorganisasikan dan diimplementasikan. Evaluasi sejauh mana strategi manajemen
perubahan berhasil dan apakah langkah-langkah tersebut diikuti dengan baik oleh tim
manajemen.
8. Analisis Biaya dan Manfaat: Hitung biaya perubahan dan bandingkan dengan manfaat
yang diperoleh. Evaluasi apakah investasi yang dikeluarkan sebanding dengan hasil
yang dicapai dari perubahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai