Dibuat oleh :
Linda Febian ( 2036021045 )
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS ADMINISTRASI NEGARA
Manajemen sendiri memiliki berbagai jenis dengan manfaat dan metode yang berbeda-
beda. Salah satu contohnya adalah manajemen perubahan yang kerap dianggap sebagai faktor
penentu utama dalam keberhasilan sebuah bisnis atau kegiatan organisasi apa pun.
Manajemen perubahan atau Management of Change adalah alat, proses, dan juga teknik
yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis yang dimanfaatkan guna membantu
individu, tim ataupun organisasi dengan menerapkan sarana, sumber daya dan pengetahuan
dalam merealisasikan perubahan dari kondisi sekarang menuju suatu kondisi yang lebih baik
secara efisien dan efektif untuk memperkecil dampak dari proses perubahan itu.
● Coffman dan Lutes (2007), menjelaskan bahwa manajemen perubahan adalah pendekatan
yang terstruktur dan digunakan untuk membantu tim, individu ataupun organisasi untuk
perubahan dari kondisi sekarang ke kondisi yang lebih baik.
● Winardi (2011), dalam bukunya menjelaskan bahwa manajemen perubahan adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh manajer untuk mengelola perubahan secara lebih efektif, yang di
dalamnya memerlukan pengetahuan terkait motivasi, kelompok, kepemimpinan, konflik, dan
komunikasi.
● Wibowo (2012), berpendapat bahwa manajemen perubahan adalah suatu proses yang
dibuat secara sistematis dalam menerapkan sarana, sumber daya dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam memengaruhi perubahan pada mereka yang akan terkena efek dari proses
tersebut.
● Nauheimer (2007), mengatakan bahwa manajemen perubahan adalah suatu proses, teknik,
dan alat yang digunakan untuk mengelola proses perubahan pada sisi individu untuk
mencapai suatu hasil yang dibutuhkan dan untuk menerapkan perubahan secara lebih efektif
dengan agen perubahan, sistem, dan tim yang lebih luas.
- Start smart, tahap pre-planning atau awal perencanaan perubahan ketika individu
mempersiapkan diri untuk perubahan.
- Shock, tahap ini adalah tanda kickoff oleh pemimpin perubahan. Disini biasanya terjadi
reaksi keterkejutan (shock), akibat ketidaksiapan mereka menghadapi perubahan.
- Depression/anger, perubahan pekerjaan dan tanggung jawab karena perubahan mulai
nampak dengan jelas dalam bentuk depresi dan kemarahan.
- Hang in/Persevere, tahap ini reorganisasi dan hubungan kerja yang baru mulai berlaku,
individu dalam organisasi akan berusaha mempertahankan kondisi yang lama, sehingga
pada tahapan ini sering kali perubahan bisa mengalami kegagalan.
- Hope/Readjustment, tahap adaptasi dengan kondisi organisasi yang baru, individu
sudah lebih memahami perubahan sehingga tujuan perubahan yang ingin tercapai telah
stabil.
- Rebuilding, pada fase ini sudah terbentuk tim yang solid dan kegiatan organisasi sudah
berjalan dengan baik.
E. Kesimpulan
Manajemen perubahan adalah alat, proses dan juga teknik untuk mengelola seluruh akibat
yang dihasilkan karena adanya perubahan dalam sebuah organisasi. Perilaku Individu
atau organisasi juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan suatu manajemen perubahan. Tujuan manajemen perubahan di dalam
perusahaan adalah untuk mempertahankan kerberlangsungan hidup perusahaan tersebut,
diharapkan perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan internal, seperti budaya tenaga kerja WFH (Work From Home), perubahan
strategi pemasaran, perubahan teknologi dan peralatan, dan lain-lainnya), serta di
lingkungan eksternal perubahan pasar, perubahan perilaku masyarakat (new-normal),
perubahan peraturan, hukum, kebijakan pemerintah, jaringan internet, dan lain-lainnya.
Tujuan dari manajemen perubahan pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki
efektivitas perusahaan agar dapat efisien dan mampu bersaing di pasar ekonomi digital.