MENGELOLA PERUBAHAN
Dosen Pengampu :
Ir. Denur, MM
Disusun Oleh :
Dyan Pramana Aryawinata (190102039)
PEMBAHASAN
Sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena sistem
ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan perusahaan. Suatu perusahaan
akan rentan mengalami kemunduran jika tidak memiliki sistem pengendalian manajemen.
Sebaliknya, perusahaan memiliki potensi untuk berkembang jika terdapat sistem
pengendalian yang baik.Setiap perusahaan pastinya memiliki standar pengendaliannya
masing-masing. Semakin baik sistem pengendalian tersebut, maka akan sangat berpengaruh
pada perusahaan.Namun, sebagian perusahaan juga ada yang tidak terlalu memikirkan sistem
pengendalian manajemen ini. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan besar yang mengalami
kemunduran ataupun bangkrut. Berdasarkan kenyataan ini, maka setiap perusahaan dinilai
harus kembali menguji dan mengkaji ulang sistem pengendalian manajemen mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
Davidson (2005) dalam bukunya mengatakan bahwa terjadinya perbedaan budaya pada suatu
organisasi akan memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan secara
tepat. Perusahaan bisa memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen perubahan,
yaitu pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif, pendekatan kekuasaan-
koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif
C. Sumber perubahan
A. Pendekatan Rasional-Empiris
B. Pendekatan Normatif-Reedukatif
Pendekatan ini akan lebih fokus pada bagaimana seorang manajer perubahan mampu
memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu, agar
selanjutnya para anggota manajer mampu melakukan perubahan. Pada dasarnya,
manusia akan berubah saat ada suatu perusahaan tersendiri bahwa perubahan adalah
demi kepentingan yang terbaik.Perubahan tersebut akan paling siap terjadi saat satu
orang dalam kelompok tersebut masuk dalam perubahan dan menganut sistem nilai
dan keyakinan kelompoknya.
C. Pendekatan Kekuasaan-Koersif
Pendekatan ini akan memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya
secara semena-mena oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan
sering menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan. Premis utama dari
pendekatan ini adalah mereka yang pada dasarnya patuh akan siap untuk melakukan
apapun yang diperintahkan dengan tanpa atau sedikit usaha dalam meyakinkan.
Dalam hal ini, membuat orang-orang untuk berubah dilakukan dengan dasar
penegakan kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa yang buruk.
Pendekatan ini bisa juga disebut sebagai pendekatan kekuatan penindas. Pendekatan
ini memiliki risiko yang besar dan potensi balasannya pun sangat besar.
D. Pendekatan Lingkungan-Adaptif
Premis utama yang digunakan dalam pendekatan manajemen ini adalah bahwa
walaupun mereka berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha menghindari
segala bentuk kerugian, jadi sebenarnya mereka mempunyai kemampuan dalam
beradaptasi dengan berbagai kondisi dan situasi baru.
E. Resistensi pada perubahan
Tiga alasan resisten pada perubahan:Ketidakpastian,perhatian berlebih pada kepentingan
pribadi, kepercayaan bahwa perubahan bukan perhatian terbaik perusahaan