MENGELOLA PERUBAHAN
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN INDUSTRI
Semoga makalah yang saya susun ini, membantu reka-rekan dalam memahami materi pada
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan organisasi adalah setiap modifikasi substantive pada beberapa bagian dari
organisasi. Perubahan mungkin didorong oleh kekuatan internal atau kekuatan eksternal dari
organisasi . Secara umum, perubahan terencana lebih disukai daripada perubahan reaktif.
Mengelola Proses perubahan sangat penting. Model Lewin menyediakan suatu perspektif
umum mengenai langkah-langkah dalam perubahan, walau suatu model yang komprehensif
biasanya lebih efektif. Orang cenderung untuk menolak perubahan karena adanya
ketidakpastian, ancaman terhadap kepentingan pribadi, persepsi yang berbeda, dan perasaan
kehilangan. Partisipasi,pendidikan dan komunikasi, fasilitasi, dan analisis kekuatan lapangan
merupakan metode untuk mengatasi penolakan tersebut.
Banyak teknik perubahan yang berbeda atau intervensi yang berbeda digunakan. Yang
paling umum adalah mengubah struktur organisasional dan rancangan, teknologi dan orang,
Terdapat bidang-bidang spesifik perubahan dalam setiap kategori yang luas ini. Rekayasa
ulang adalah perancangan ulang secara radikal dari semua aspek bisnis untuk memperoleh
keuntungan besar dalam biaya,jasa,atau waktu. Ini pada umumnya diperlukan untuk
mengatasi entropi.Langkah dasar adalah mengembangkan tujuan dan strategi, menyebarkan
keterlibatan manajemen puncak, menciptakan dorongan untuk segera melaksanakannya,
mulai dengan pertanyaan jelas, dan menyeimbangkan perspektif atas-bawah dan bawah-atas
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal untuk berubah berasal dari lingkungan umum organisasi. Sebagai
contoh, dua krisis energy , industry mobil Jepang yang agresif, tingkat pertukaran mata uang
yang mengambang, dan tingkat bunga internasional yang mengembang semua itu merupakan
manifestasi dari dimensi internasional bagi lingkungan umum sangat mempengaruhi
perusahaan mobil Amerika Serikat. Aturan baru dalam produksi dan persaingan memaksa
mereka mengubah cara mereka berbisnis secara dramtasi. Di bidang politik, hukum baru,
keputusan pengandalian, dan peraturan mempengaruhi organisasi. Dimensi teknologi
mungkin menghasilkan teknik produksi baru yang perlu dieksplorasi oleh organisasi.
Dimensi ekonomi dipengaruhi oleh inflasi. Biaya hidup, dan pasokan uang. Dimensi
sosiokultural , mereflesikan nilai masyarakat, menentukan jenis produk atau jasa yang akan
diterima pasar. Karena kedekatannya pada organisasi , lingkungan tugas bahkan merupakan
suatu kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan terjadinya perubahan.
2. Dorongan Internal
1. Model Lewin
Kurt Lewin , seorang ahli teori organisasi yang terkenal, menyebutkan bahwa setiap
perubahan memerlukan tiga langkah. Langkah pertama unfreezing individu yang akan
terpengaruh oleh perubahan yang menggangu harus diberi penjelasan agar memahami
mengapa perubahan diperlukan.Kemudian, perubahan itu sendiri (the change itsel)
diimplementasikan. Terakhir, refreezing adalah menekankan dan mendukung perubahan
sehinga ia menjadi bagian dari sistem. Sebagai contoh , satu dari perubahan yang dihadapi
oelh Caterpillar sebagai respons terhadap resesi yang disebutkan sebelumnya adalah
pengurangan tenaga kerja besar-besaran. Langkah pertama (unfrezzing) adalah meyakinkan
United Auto Workes untuk mendukung pengurangan tersebut karena pentingnya terhadap
efektivitas jangka panjang. Setelah unfreezing tersebut dicapai,tiga puluh ribu pekerjaan
dihilangkan (implementasi). Kemudian Caterpillar berusaha untuk meningkatkan
hubungannya yang rusak dengan pekerjanya (infreezing) dengan menjamin kenaikan
pembayaran di masa mendatang dan menjanjikan bahwa tidak aka nada lagi pemotongan.
Walaupun model Lewin sangat menarik, sayangnya ia kekurangan kekhususan operasional.
Oleh karena itu suatu perspektif yang komprehensif sering kali diperlukan.
Langkah berikutnya adalah untuk memilih suatu teknik perubahan untuk mencapai
tujuan yang dimaksud. Jika perputaran karyawan disebabkan oleh gaji yang rendah, suatu
sistem kompensasi baru mungkin diperlukan.
Elemen lain dari manajemen perubahan yang efektif adalah memahami penolakan
yang sering kali mengikuti perubahan. Manajer perlu tahu mengapa orang menolak
perubahan dan apa yang dapat mereka lakukan terhadap penolakkan. Akan tetapi, seorang
manajer menolak, perubahan hingga suatu titik dimana ia mulai meninggalkan pekerjaan
setiap hari pada siang hari. Diperlukan beberapa waktu sebelum dia mulai bekerja seperti
biasa lagi .
1. Ketidakpastian
3. Perbedaan Persepsi
Alasan Ketiga mengapa orang menolak perubahan adalah karena perpepsi yang berbeda.
Seorang manajer mungkin mengambil suatu keputusan dan merekomendasikan suatu rencana
perubahan atas dasar penilaiannya sendiri terhadap situasi tertentu. Orang lain di organisasi
mungkin menolak perubahan karena mereka tidak setuju dengan penilaian manajer atau
mempersiapkan situasi secara berbeda.
4. Rasa Kehilangan
Tentu saja seorang manajer seharusnya tidak menyerah dalam menghadapi penolakan
terhadap perubahan. Walau tidak terdapat solusi yang pasti, beberapa teknik dapat setidaknya
mengatasi potensi penolakan.
1. Partisipasi
Partisipasi sering kali merupakan teknik yang paling efektif untuk mengatasi penolakan
terhadap perubahan. Karyawan yang berpartisipasi dalam perencanaan dan berpartisipasi
dalam menerapkan suatu perubahan lebih dapat memahami alasan dari perubahan.
Ketidakpastian dapat di kurangi , dan kepentingan pribadi dan hubungan sosial lebih tidak
terancam . Dengan memiliki suatu kesempatan untuk mengekspresikan ide mereka dan
mengasumsikan perspektif dari orang lain, karyawan lebih mungkin untuk menerima
perubahan dengan baik.
2. Pendidikan dan Komunikasi
Mendidik karyawan mengenai kebutuhan akan perubahan dan hasil yang diharapikan dari
suatu perubahan yang tertunda seharusnya mengurangi penolakan mereka. Jika terdapat
komunikasi terbuka dan komunikasi tersebut dipertahankan selama proses perubahan,
ketidakpastiaan dapat diminimalkan.
3. Fasilitasi
Beberapa prosedur fasilitasi juga disarankan. Sebagai contoh, hanya membuat perubahan
yang diperlukan, mengumumkan perubahan tersebut dengan baik dimuka, dan memberikan
waktu bagi orang untuk melakukan penyesuaian terhadap cara baru dalam melakukan
berbagai hal sering dapat membantu mengurangi penolakan terhadap perubahan. Seorang
Manajer di suatu kantor regional Prudential menghabiskan beberapa bulan secara sistematis
merencanakan suatu perubahan dalam prosedur pekerjaan dan rancangan pekerjaan.
Walau analisis bidang kekuatan mungkin terdenar seperti sesuatu yang berasal dari film
Star Trek, analisis ini dapat membantu mengatasi penolakan terhadap perubahan. Dalam
hampir semua situasi perubahan , berbagai kekuatan brtindak mendukung dan menolak
perubahan. Untuk mendorong perubahan, manajer mulai dengan mengumpulkan setiap
rangkaian kekuatan dan kemudian berusaha untuk mempengaruhi keseimbangan sehingga
kekuatan yang memfasilitasi perubahan lebih besar daripada kekuatan yang menolak
perubahan. Penting untuk berusaha untuk menyingkirkan setidaknya beberapa kekuatan yang
melawan perubahan.
Perubahan organisasi dapar difokuskan pada setiap komponen dari stuktur organisasi
atau pada keseluruhan rancangan organisasi. Oleh karena itu organisasi mengubah cara
merancang pekerjaannya atau dasar departementalisasinya. Organisasi juga mungkin
mengubah hubungan pelaporan atau distribusi wewnang. Mekanisme koordinasi dan
konfigurasi lini dan staf juga merupakan sasaran perubahan. Pada skala yang besar,
organisasi mungkin mengubah keseluruhan rancangannya. Contoh, suatu bisnis yang tumbuh
dapat memutuskan untuk menghentikan rancangan funsionalnya dan mengadopsi suatu
rancangan divisonal. Atau bisnis tersebut mungkin mengubah dirinya sendiri menjadi suatu
matriks. Terakhir, orgnisasi mungkin mengubah suatu bagian dari sistem mamjemen sumber
daya manusianya. Seperti kriteria pemilihannya, metode penilaian kinerjanya. Toyota telah
melaksanakan suatu rangkaian perubahan stuktural organisasi dan rancangan yang bertujuan
menjadi Toyota suatu perusahaan yang lebih datar dan lebih terdesentralisasi dan oleh karena
itu lebih reponsif terhadap lingkungan eksternalnya.
2.10 Mengubah Teknologi dan Operasi
Tekonologi merupakan proses konversi yang digunakan oleh suatu organisasi untuk
mengubah input menjadi output. Karena kecepatan inovasi teknologi,perubahan tekonolgi
mejadi semakin peting bagi banyak organisasi. Pengadopsian dan institusioanalisasi inovasi
teknologi informasi hampir selalu terjadi di sebagian besar perusahan saat ini. Sun
microsytem misalnya, telah mengadopsi siklus perencanaan jangka pendek yang dipersiapkan
untuk perubahan lingkungan. Bentuk penting lain dari perubahan teknolgi melibatkan
peralatan. Untuk mengikuti persaingan, perusahaan menemukan bahwa mengganti mesin dan
peralatan yang ada secara periodik dengan model yang lebih baru adalah perlu.
Suatu perubahan dalam proses pekerjaan atau aktivitas pekerjan mungkin diperlukan jika
peralatan baru diperkenalkan atau produk baru dibuat. Dalam industri manufaktur, peneyebab
utama perubahan proses pekerjaan adalah untuk mengakomodasi perubahna baku yang
digunakan untuk memproduksi suatu produk jadi. Selama bertahun-tahun lampu senter dibuat
dari logam, akan tetapi saat ini sebgaian basar dibuat dari plastik. Suatu perusahaan mungkin
memutuskan untuk mengubah lampu senter dari logam. Perubahan proses pekerjaan
mungkinterjadi dalam organisasi jasa dan juga dalam perusahaan manufaktur.
Bidang ketiga dalam sebuah perubahan organisasi berkaitan denga sumber daya manusia.
Perubahan ini mungkin di sebabkan kerena perubahan teknologi atau keinginan untuk
meningktakan tingkat kinerja kerja. Oleh karena itu program pelatihan dan kriteria rekrukmen
baru mungkij diperlukan. Organisasi juga mungkin memutuskan untuk meningkatkan tingkat
kinerja kerja. Reader’s Digest telah berusaha untuk mengimplemetasikan perubahan yang
signifikan pada tenaga kerjanya. Sebgaian alasan untuk perubahan tersebut adalah
menanmkan pada karyawan yang tersisa suatu rasa tekanan dan kebutuhan untuk mengadopsi
prespektif baru mengenai cara kerja mereka.x
Persepsi dan ekpetasi juga merupakan suatu fokus umum prubahan organisasi. Pekerjaan
dalam suatu organisasi mungkin yakin bahwa gaji dan tunjangan merka tidak setinggi yang
seharusnya. Suatu cara yang umum untuk melakukan hal ini adalah dengan menerbitkan
suatu pernyataan yang menempatkan nilai dolar aktual pada setiap tunjangan yang disediakan
dan membandingakan jumlah terseut denga apa yang diberikan oleh organisasi lokal lainnya
bagi pekerja mereka. Di banyak organisasi saat ini, manajer berusaha menghilangkan
hubungan bermusuhan dengan pekerja mereka dan mengadopsi suatu hubungan yang lebih
kolaboratif.
Banyak orgnisasi saat ini juga menjalani suatu program perubahan yang besar dan
lengkap yang melibatkan semua aspek dari rancangan organisasi, teknologi dan orang.
Seacara khusus rekayasa ulang (reengineering) adalah perancangan ulang sacara radikal
semua aspek bisnis untuk mencapai keuntungan besar dalam biaya, palyanan, atau
waktu.Sementara bisnis yang berusia 150 tahun tersebut yang dulunya membuat peralatan
masak dan produk-produk tahan lama lainnya, ia mengubah dirinya sendiri menjadi suatu
perusahaan manufaktur berteknologi tinggi yang membuat barang-barang seperti layar super
tipis yang digunakan dalam produk-produk seperti palm piltos dan komputer laptop
Mengapa begitu banyak organisasi merasa perlu untuk melakukan kayasa ulang? Bahwa
semua sistem, termasuk organisasi rentan terhadap entropi suatu proses normal yang
menyebabkan penurunan sistem. Suatu organisasi yang berperilaku seperti itu
mempertahankan status qou, tidak berubah sejalan dengan lingkungannya , dan mulai
mengkomsumsi sumber dayanya sendiri untuk bertahan. Hal tersebut adalah terjadi pada
Kmart. Di awal dan pertengahan tahun 1970-an, Kmart berada pada pertumbuhan yang
sangat tinggi sehingga melampaui J.C Panney dan kemudian merasa puas dengan dirinya
sendiri dan mengasumsikan bahwa kemakmuran paritel diskon akan terus berlanjut dan
mereka tidak perlu khawatir mengenai pergeseran lingkungan , pertumbuhan Wal-Mart, dan
lain sebagainya dan entropi muncul. Kuncinya adalah mengenali tanda awal dari penurunan
dan segera bergerak menuju rekayasa ulang. Masalah besar muncul ketika manajer tidak
mengenali entropi hingga berlanjut atau merasa puas diri untuk mengambil langkah yang
diperlukan untuk memperbaikinya.
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan dan mengembangkan suatu strategi untuk
rekayasa ulang. Organisasi harus tahu di muka apa yang perlu dicapai oleh rekayasa ulang
dan bagaimana pencapaian tersebut akan dicapai. Kemudian manajer puncak harus memulai
dan mengarahkan usaha rekayasa ulang akan terjadi tetapi tidak melakukan hal-hal lain,
program tidak mungkin berhasil. Akan tetapi jika CEO secara konstan terlibat dalam proses,
menekankan pentingnya rekaya ulang dan memimpinnya, rekayasa ulang sangat mungkin
berhasil.
Sebagian besar ahli juga setuju bahwa rekayasa ulang yang berhasil biasanya diiringi oleh
dorongan untuk melaksankannya segera mungkin. Orang dalam organisasi harus melihat
kebutuhan yang ada dan jelas perubahan yang akan diimplementasikan dan menghargai
pentingnya. Sebagai tambahan , sebagian besar usaha rekayasa ulang yang berhasil dimulai
dengan suatu landasan yang bersih dan baru yaitu bukannya mengasumsikan bahwa
organisasi yang ada merupakan titik awal dan kemudian berusaha untuk memodifikasinya.
Terakhir, rekayasa ulang memerlukan suatu kombinasi cermat dalam keterlibatan atas-bawah
dan bawah atas. Di pihak , kepemimpinan yang kuat dibutuhkan , akan tetapi terlalu banyak
keterlibatan oleh manajemen puncak dapat membuat perubahan tampak otokritas. Serupa
dengan hal tersebut, partisipasi karyawan adalah penting, akan tetapi keterlibatan yang
terlalu sedikit dari pemimpin dapat mengurangi kepentingan program dan menciptakan suatu
anggapan bahwa manajer puncak tidak peduli.Oleh karena itu harus diperlihatkan
keseimbangan di antara kedua kekuatan tersebut.
2.13 Pengembangan Organisasi
Beberapa jenis intervensi atau aktivitas secara umum dianggap sebagai bagaian dari
pengembanagan organisasi. Beberapa program pengembangan organisasi mungkin hnaya
menggunakan satu atau beberapa jenis intervensi ini; program lain menggunakan beberapa
jenis secara bersamaan.
1. Aktivitas Diagnostik
Seperti seorang dokter yang memeriksa pasien untuk mendiagnosis kondisi mereka saat
ini, suatu pengembangan organisasi mengalisis kondisi kuesioner, jajak pendapat opini atau
sikap, wawancara , arsip data, dan pertemuan untuk mengukur berbagai karakteristik dari
organisasi . Hasil dari diagnosis mungkin menghasilkan profil dari aktivitas organisasi ,yang
kemudian dapat digunakan untuk mengindetifikasikan bidang ynag bermasalah yang
memerlukan perbaikan
2. Membangun Tim Aktivitas
Membangun tim dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan kepuasan dari individu
yang bekerja dalam kelompok atau tim dan untuk meningktakan efektivitas kelompok
keseluruhan. Dengan semakin luasnya penggunaan tim saat ini, aktivitas ini telah meningkat
kepentingannya.Seorang konsultan pengembangan organisasi mungkin mewawancarai
anggota tim untuk menentukan pandangan mereka mengenai kelompok; kemudian suatu
pertemuan dapat diselenggarakan untuk membahas persoalan yang muncul dan untuk
mengatasi setiap bidang masalah atau kekhawatiran anggota.
Dalam timbal balik survey, setiap karyawan merespons suatu kuesioner yang
dimaksudkan untuk mengukur persepsi dan sikap (misalnya kepuasaan dan gaya
pengawasasan). Tujuan dari pendekatan ini biasanya adalah untuk mengubah perilaku
supervisor dengan menunjukan kepada mereka bagaimana bawahan memandang mereka.
Setelah timbal balik disediakan , lokakarya dapat dilaksanakan untuk mengevaluasi hasil dan
menyarankan perubahan yang konstruktif.
4. Pendidikan
Aktivitas pendidikan berfokus pada pelatihan di ruang keals. Walau aktivitas semacam ini
dapat digunakan untuk tujuan teknis atau yang berhubungan dengan keterampilan, suatu
aktivitas pendidikan pengembangan organisasi pada umumnya berfokus pada “kepekaan”
yaitu mengerjakan orang untuk menjadi lebih pengertian terhadap orang lain dan memahami
orang yang bekerja dengan mereka. Pastisipan sering kali melalui serangkaian latihan
permainan peran untuk memahami dengan lebih baik bagaimana perasaan orang lain di dalam
organisasi.
Fokus dari aktivitas antar kelompok adalah memperbaiki hubungan antara dua atau lebih
kelompok. Aktivitas antar kelompok pengembangan organisasi dirancang untuk mendorong
kerja sama atau memecahakan konflik yang muncul sebagai akibat saling ketergantungan.
Aktivitas permainan peran atau percobaan sering kali digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
7. Aktivitas Teknostruktual
Aktivitas teknostruktual memfokuskan pada rancangan organisasi, teknologi organisasi
dan hubungan antara rancangan dan teknologi dengan orang yang ada di dalam pekerjaan
tersebut. Suatu perubahan struktual seperti peningktan desentralisasi, perubahan rancangan
pekerjaan seperti peningktan dalam penggunaan otomatiasi , dan perubahan teknologi
mengenai modifikasi dalam arus kerja ,semuanya adalah untuk meningkatkan hubungan
kelompok dan antar individu dalam organisasi.
8. Konsultasi Proses
Perencanaan hidup dan karier membantu karyawan merumuskan tujuan pribadi dan
mengevaluasi strategi untuk mengintegrasikan tujuan mereka dengan tujuan organisasi .
Aktivitas semacam ini termasuk juga menentukan spesifikasi pelatihan yang dibutuhkan dan
merencanakan suatu peta karier . General Electric memiliki reputasi untuk melakukan hal
yang luar biasa dalam bidang ini.
Bimbingan dan konseling menyediakan timbal balik non evaluative kepada individu.
Tujuannya adalah untuk membantu orang dalam mengembangkan kepekaan yang lebih baik
mengenai bagaiamana orang lain melihat mereka maupun mempelajari perilaku yang akan
membantu orang lain dalam mencapai tujuan mereka yang berkaitan dengan pekerjaan
Yang orientasinnya lebih pragmatis daripada banyak intervensi lain adalah aktivitas yang
dirancang untuk membantu manajer meningkatkan perencanaan dan penetapan tujuan
mereka.Namun penekanannya masih berada pada individu, karena tujuannya adalah untuk
membantu individu dan kelompok mengintegrasikan diri mereka sendiri ke dalam
keseluruhan proses perencanaan.
Pengembangan organisasi mungkin akan tetap merupakan suatu bagaian dari teori dan
prakter manajemen. Tentu saja tidak ada jaminan bahwa ketika menangani sistem sosial
seperti organisasi , dan efektivitas dari banyak teknik pengembangan organisasi sulit untuk
dievaluasi . Karena semua organisasi merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, suatu peningkatan dalam suatu organisasi setelah interversi pengembangan
organisasi mungkin disebabkan oleh intervensi tapi juga dapat disebabkan oleh perubahan
kondisi ekonomi , keberuntungan , atau faktor lainnya.
2.16 Inovasi Organisasi
2.17 Proses Inovasi
1. Pengembangan Inovasi
2. Aplikasi Inovasi
Aplikasi inovasi adalah suatu tahap di mana suatu organisasi mengambil suatu ide yang
dikembangkan dan menggunakannya dalam rancangan,manufaktur,atau pengantaran produk,
jasa atau proses baru.Satu contoh dari aplikasi inovasi adalah penggunaan sistem focus
bedasarkan radar di kamera instan Polaroid. Ide untuk menggunakan gelombang radio untuk
menemukan lokasi, kecepatan, dan arah dari benda yang bergerak mula-mula diaplikasikan
secara ekstensif oleh kekuatan Sekutu selama Perang Dunia Kedua.
3. Peluncuran Aplikasi
Peluncuran Aplikasi adalah tahap di mana suatu organisasi memperkenalkan produk atau jasa
baru ke pasar.
4. Pertumbuhan Aplikasi
Ketika suatu inovasi telah diluncurkan dengan sangat berhasil,inovasi tersebut kemudian
memasuki tahap pertumbuhan aplikasi. Periode ini merupakan salah satu kinerja ekonomi
tinggi untuk suatu organisasi karena permintaan atas produk atau jasa sering kali lebih besar
dari pasokan.
5. Kematangan Inovasi
Setelah suatu periode pertumbuhan permintaan, suatu produk atau jasa inovatif sering
memasuki suatu periode kematangan. Kematangan inovasi adalah tahap di mana sebagian
besar organisasi dalam suatu industry memiliki akses terhadap suatu inovasi dan
menerapkannya dengan cara yang kurang lebih sama. Aplikasi teknologi untuk suatu inovasi
pada tahap ini bisa sangat canggih.Karena sebagian besar perusahaan memiliki akses
terhadap inovasi , baik sebagai hasil pengembangan inovasi mereka sendiri atau menirunya
dari inovasi orang lain, perusahaan tersebut tidak menyediakan keunggulan kompetitif
apapun pada salah satu dari mereka. Jenjang waktu antara pengembangan inovasi dan
kematangan inovasi sangat bervariasi , bergantung pada produk atau jasa tertentu.
6. Penurunan Inovasi
Setiap inovasi yang berhasil menanggung bibit penurunnya sendiri. Karena suatu organisasi
tidak dapat memperoleh suatu keunggulan kompetitif dari suatu inovasi pada tahap
kematangan , organisasi tersebut harus mendorong ahli,insinyur, dan manajer kreatifnya
untuk mulai mencari inovasi baru.Pencarian yang berkelanjutan untuk keunggulan kompetitif
ini biasanya menyebabkan produk dan jasa baru bergerak dari proses kreatif menuju
kematangan inovasi dan akhirnya ke penurunan inovasi. Penurunan inovasi adalah tahap di
mana permintaan untuk suatu inovasi menurun dan inovasi pengganti dikembangkan dan
ditetapkan.
2.18 Bentuk Inovasi
Setiap ide kreatif yang dikembangkan oleh suatu organisasi memiliki suatu tantangan yang
berbeda bagi proses inovasi. Inovasi dapat bersifat radikal atau bertahap, teknis atau
manajerial, dan produk atau proses. Infotek Manajemen meringkas bagaimana Lucent
menerapkan berbagai bentuk inovasi secara simultan.
Inovasi radikal (radical innovation) merupakan produk, jasa atau teknologi baru yang
dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya menggantikan produk, jasa, atau
teknologi yang ada dalam suatu industri. Inovasi berharap (incremental innovation) adalah
produk, jasa atau teknologi yang ad. Perusahaan yang mengimplementasikan inovasi radikal
menggeger secara fundamental mengubah interaksi persaingan dalam suatu industri.
Inovasi teknikal (technical innovation) adalah perubahan dalam penampilan fisik atau kinerja
dari suatu produk atau jasa ,atau proses fisik di mana sutau produk atau jasa dibuat.
Mungkin dua jenis inovasi teknikal yang paling penting adalah inovasi produk dan inovasi
proses. Inovasi produk (product innovations) adalah perubahan dalam karakteristik atau
kinerja dari produk atau jasa yang ada atau penciptaan dari produk atau jasa yang sama
sekali baru. Inovasi proses (proses innovation) adalah perubahan dalam cara produk dan jasa
dibuat, diciptakan, didistribusikan. Sementara inovasi manajerial pada umumnya
mempengaruhi konteks pengembangan yang luas, inovasi proses secara langsung
mempengaruhi manufaktur.
Untuk tetap kompetitif dalam ekonomi saat ini, organisasi harus inovatif. Dan banyak
organisasi yang seharusnya inovatif tidak berhasil dalam membawa produk atau jasa baru,
atau melakukan hal tersebut setelah inovasi yang diciptakan oleh orang lain telah menjadi
sangat matang. Organisasi mungkin gagal untuk berinovasi setidaknya karena tiga alasan.
Innovasi merupakan hal yang mahal dalam hitungan uang, waktu, dan energi. Jika suatu
perusahaan tidak memiliki uang yang cukup untuk mendanai suatu program inovasi atau
tidak mempekerjakan karyawan yang diperlukan untuk menjadi inovatif, perusahaan
mungkin tertinggal dalam inovasi. Bahkan organisasi yang sangat inovatif tidak dapat terlibat
dalam setiap produk atau jasa baru yang dipikirkan oleh karyawayannya. Sebagai contoh,
sejumlah komitmen lain dalam instrument elektronik dan industry komputer membuat
Hewlett-Packard menunda berinvestasi pada ide asli Steve Jobs dan Seve Wozniak untuk
komputer personal.
Seperti telah kita bahas sebelumnya, banyak organisasi cenderung untuk menolak perubahan.
Inovasi berarti melupakan produk lama dan cara lama dalam melakukan segala sesuatu,
diganti dengan untuk produk baru dan cara baru untuk melakukan suatu hal. Jenis perubahan
ini secara pribadi dapat menjadi suatu hal yang sulit bagi manajer dan anggota lain dari
organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari awal hingga akhir pembuatan makalah ini
“Mengelola Perubahan Organisasi dan Inovasi”. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: Perubahan organisasi adalah setiap modifikasi substantive pada beberapa bagian dari
organisasi. Perubahan mungkin didorong oleh kekuatan internal atau kekuatan eksternal dari
organisasi . Secara umum, perubahan terencana lebih disukai daripada perubahan reaktif.
Mengelola Proses perubahan sangat penting. Model Lewin menyediakan suatu perspektif
umum mengenai langkah-langkah dalam perubahan, walau suatu model yang komprehensif
biasanya lebih efektif. Orang cenderung untuk menolak perubahan karena adanya
ketidakpastian, ancaman terhadap kepentingan pribadi, persepsi yang berbeda, dan perasaan
kehilangan. Partisipasi,pendidikan dan komunikasi, fasilitasi, dan analisis kekuatan lapangan
merupakan metode untuk mengatasi penolakan tersebut.
B. Saran
Ricky W.Griffin, Manajemen Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2004, hlm 380-404 James A.F
Stoner, R Edward Freeman, Daniel R. Gilbert JR, Manajemen Jilid II, hlm 103-121 Hani
Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta,1999
http://deskripsimakalah.blogspot.com/2017/01/mengelola-perubahan-organisasi-dan.html?
m=1