Anda di halaman 1dari 7

Membahas pendekatan atau model Manajemen Perubahan secara menyeluruh.

Membahas drivers of change and type of change.


Tugas Kelompok untuk: merumuskan organisasi atau perusahaan yang akan dijadikan
bahan atau studi kasus dalam manajemen perubahan strategik.

Pengertian Manajemen Perubahan

Tujuan Model Perubahan

Model Manajemen Perubahan

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-perubahan.html

Pengertian Manajemen Perubahan adalah wujud pendekatan melalui suatu proses untuk mengubah
individu, tim, dan organisasi/ perusahaan menuju kondisi masa depan yang lebih baik.

Manajemen perubahan (change management) sering dikaitkan dengan manajemen sumber daya
manusia karena yang menjadi objek utama perubahan adalah sumber daya manusia. Change
management dalam suatu perusahaan umumnya dilakukan dengan perubahan kebijakan yang
sederhana hingga kebijakan yang kompleks dan berpengaruh terhadap perubahan perusahaan.

Sebagai makhluk yang dinamis, manusia tidak bisa berdiam diri dengan kondisi lingkungan yang
terus bergerak, sehingga perubahan diperlukan untuk mengarahkan pergerakan manusia ke arah
yang diinginkan demi mencapai tujuan bisnis atau perusahaan.

Pada dasarnya, change management bisa diartikan secara lebih luas berdasarkan sudut pandang
dan tujuannya. Namun, hampir semua manajemen perubahan bertujuan untuk mengelola bisnis
atau perusahaan kearah yang lebih baik demi mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Manajemen Perubahan Menurut Para Ahli


Change management merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus untuk
memperbaharui sebuah organisasi. Perubahan ini berhubungan dengan arah, struktur, dan
kemampuan untuk melayani permintaan pasar, pelanggan, dan pekerja, yang selalu berubah.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai arti manajemen perubahan menurut para ahli:

1. Prof. Dr. J. Winardi

Menurut Prof. Dr. J. Winardi, pengertian manajemen perubahan adalah upaya yang ditempuh oleh
manajer untuk mengatur perubahan secara efektif, dimana diperlukan pemahaman mengenai
motivasi, kepemimpinan (baca: Pengertian Kepemimpinan), konflik, kelompok, dan komunikasi
(baca: Pengertian Komunikasi).

2. Wibowo

Menurut Wibowo, pengertian manajemen perubahan adalah sebuah proses sistematis dalam
penerapan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi
perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.

3. Nikhols

Menurut Nikhols, change management dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya:

 Change management merupakan tugas pengelolaan perubahan yang akan dilakukan, baik
itu perubahan yang direncanakan maupun perubahan yang tidak direncanakan.
 Change management merupakan praktek area profesional, dimana praktisi dalam bidang
manajemen perubahan disebut dengan Agent of change.
 Change management merupakan suatu ilmu yang di dalamnya terdiri dari model, metode,
teknik, alat, dan keterampilan, yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam praktek
perubahan organisasional.

Tujuan Manajemen Perubahan


Setidaknya ada tiga tujuan manajemen perubahan yang menjadi dasar dari perubahan di dalam
organisasi/ perusahaan, diantaranya adalah:

1. Untuk mempertahankan kerberlangsungan hidup perusahaan, baik itu jangkan pendek


maupun jangka panjang.
2. Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal (sikap
tenaga kerja, perubahan strategi korporasi, perubahan teknologi dan peralatan, dan
lainnya), serta di lingkungan eksternal (perubahan pasar, peraturan, hukum, kebijakan
pemerintah, teknologi, dan lainnya).
3. Untuk memperbaiki efektivitas perusahaan agar dapat bersaing di pasar ekonomi modern.
Upaya ini termasuk perbaikan efektivitas tenaga kerja, perbaikan sistem dan struktur
organisasi, dan implementasi strategi perusahaan.

Komponen Manajemen Perubahan


Secara umum ada delapan komponen pada manajemen perubahan, antara lain:

1. Tujuan perubahan
2. Aspek strategis yang perlu diubah
3. Strategi perubahan yang diterapkan
4. Sumber daya
5. Manajer perubahan
6. Agent of change
7. Organisasi
8. Target audiens yang pasti

Baca juga: Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Tingkatan Manajemen Perubahan Dalam Bisnis


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa secara umum change management merupakan
upaya untuk menata dan mengelola perusahaan kearah yang diinginkan. Sehingga dalam sebuah
perusahaan terdapat beberapa tingkatan manajemen perubahan, diantaranya sebagai berikut:

1. Perubahan Individu

Tingkatan ini adalah yang paling dasar dari sebuah proses change management. Setiap individu
memang selalu dan akan mengalami perubahan, namun perubahan tersebut tidak secara otomatis
kearah yang diinginkan.

Di sinilah peran manajer perusahaan untuk mengatur arah perubahan individu agar sejalan dengan
tujuan perusahaan Sehingga change management di sini bisa dikaitkan dengan ilmu psikologi
dimana manajer akan berusaha memahami perilaku individu sehingga dapat menentukan
perubahan seperti apa yang layak untuk dirinya.

Misalnya saja menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan keterampilan baru pada
seseorang dan bagaimana perubahan tersebut dalam melekat pada diri individu.

2. Perubahan Organisasi

Manajemen perusahaan dalam organisasi ini berkaitan erat dengan manajemen proyek. Jika
manajemen proyek berguna untuk memastikan solusi dari proyek yang dirancang, maka change
management berperan untuk memastikan solusi tersebut dapat bekerja secara efektif.

Manajer harus memastikan sumber daya mana yang perlu berubah untuk kepentingan keberhasilan
proyek dan upaya perubahan seperti apa yang harus dilakukan untuk tujuan tersebut.

3. Perubahan Kemampuan Perusahaan

Pada tingkatan ini change management berperan secara langsung untuk mengelola perusahaan
agar secara efektif mampu beradaptasi dengan perubahan dunia atau pasar. Change management
di sini bisa lebih kompleks mencakup segala aspek perusahaan.

Misalnya manajer memberikan perubahan terhadap metode pemasaran sebelumnya yang dinilai
tidak memenuhi target perusahaan. Sehingga, inisiatif seorang manajer disini sangat dibutuhkan
demi mencapai kemajuan perusahaan.
Perubahan dalam sebuah bisnis merupakan sesuatu yang penting jika ingin mempertahankan bisnis
dan terus meningkatkan keuntungan. Karena perubahan berarti secra terus menerus melakukan
sesuatu dengan cara dan metode yang berbeda dari sebelumnya yang dinilai kurang efektif.

Manajemen perubahan dirumuskan oleh seorang manajer, namun dalam praktiknya seringkali
dilakukan oleh seorang pimpinan secara langsung. Sehingga kerjasama diantara keduanya bisa
membentuk perubahan yang lebih optimal.

Baca juga: Pengertian Manajemen Organisasi

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian manajemen perubahan, tujuan, fungsi, dan
komponennya. Change management sangat berperan penting dalam menjaga stabilitas perusahaan
di tengah dunia bisnis yang terus bergerak/ berubah dan mencegah perusahaan dari posisi
terancam. Semoga bermanfaat.

Konsep Manajemen Perubahan

https://conflictandchangemanagement.wordpress.com/2012/11/24/konsep-manajemen-perubahan/

Manajemen perubahan dilakukan ketika organisasi atau perusahaan membutuhkan langkah-


langkah untuk merubah sebagian atau seluruh sistem maupun struktur lama yang berlaku di
dalamnya demi penyesuaian dengan kondisi internal maupun eksternal organisasi.

Sejumlah model atau konsep mengenai perubahan diberikan untuk memperjelas pemahaman
mengenai manajemen perubahan yang perlu dilakukan oleh organisasi:

1. Teori Force Field: teori ini mengemukakan bahwa perubahan terjadi karena munculnya
tekanan- tekanan terhadap organisasi, individu ataupun kelompok, dimana kekuatan
tekanan (driving forces) berhadapan dengan keengganan (resistances) untuk berubah
sehingga agar terjadi perubahan maka harus memperkuat driving forces dan
memperlemah resistances.
2. Teori Motivasi: dalam teori ini perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah syarat tertentu
yang menguntungka. Namun dengan memiliki motivasi untuk berubah maka yang perlu
dilakukan adalah fokus ke depan dengan cara membuang sikap pesimis, menciptakan
kepatuhan, serta mengurangi ketidakpuasan.
3. Teori Alfa, Beta, Gamma: dalam teori ini perubahan Alfa adalah perubahan tingkat
kepercayaan yang terjadi, perubahan Beta adalah perubahan yang terjadi dalam menilai
kepercayaan, sementara perubahan Gamma adalah perubahan yang terjadi karena
kelompok melihat adanya faktor lain yang lebih penting.
4. Teori Contingency: dalam teori ini yang diamati adalah tingkat keberhasilan pengambilan
keputusan yang ditentukan oleh gaya yang dianut dalam mengelola perubahan serta
sejumlah kemungkinan.
5. Teori Kerja Sama: teori kerja sama mempelajari bahwa perubahan tidak bisa berjalan
tanpa adanya kerja sama semua pihak.
6. Teori Mengatasi Resistensi Dalam Perubahan: teori ini membahas mengenai teknik yang
dipakai dalam mengatasi resistensi seperti komunikasi, partisipasi, fasilitasi, negosiasi,
manipulasi hingga teknik paksa.
7. Model Accounting–turnaround: teori ini melihat bahwa untuk dapat diselamatkan sebuah
korporat harus memiliki sejumlah syarat seperti dukungan stakeholders, ada core
business yang mampu mendatangkan cashflow, tim manajemen yang solid, serta sumber-
sumber pembiayaan terutama untuk jangka panjang. Biasanya perusahaan yang
melakukan turnaround adalah perusahaan yang mengalami penurunan akibat kerugian
terus menerus atau salah manajemen.

Tujuan Perubahan:

1. Mempertahankan keberlangsungan hidup organisasi baik jangka pendek maupun jangka


panjang.
2. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan internal yang meliputi
perubahan strategi korporasi, tenaga kerja, teknologi dan peralatan yang digunakan dan
sikap- sikap karyawan, maupun lingkungan eksternal organisasi seperti perubahan pasar
konsumen, teknologi, peraturan dan hukum pemerintah serta lingkup ekonomi global.
3. Memperbaiki efektivitas di dalam organisasi agar mampu bersaing di pasar ekonomi
modern yang meliputi perbaikan efektivitas tim kerja dan perbaikan struktur dan sistem
organisasi dalam hal ini terkait implementasi strategi

Drivers of change and type of change

Sumber: https://cloud4good.com/announcements/change-management-understanding-the-type-and-
drivers-of-change/

Change Management: Understanding the Type and Drivers of


Change

Change is inevitable and one of the main forces behind improvement, strength and progress. For
nonprofits, change, especially in technology, can be a game-changer. I’m a pretty firm believer
in the power of Salesforce. Whether you’re considering a switch from a legacy Constituent
Relationship Manager (CRM) to Salesforce or looking to conduct a major upgrade of your
current instance, understanding the driving motivation for that change can be helpful. It pushes
you to prepare for the TYPE of change your organization will undergo.
Without this understanding, it is possible to find yourself in a situation where you have built the
“perfect” system, yet nobody who is willing to use it. User adoption goes hand-in-hand with how
well the leader understands the need and process of change, and how well that process is
communicated throughout.

What Drives Changes?

To understand your change, you’ll first want to look at what is drives it. Understanding these
drivers can help you identify what type of change you are dealing with. This is crucial because if
there is misalignment internally, or miscommunication about the scope or need for change, it can
make the process of executing that change difficult for all involved.

Anderson and Anderson (2001) identify 7 primary drivers of change, starting with external
forces and moving to internal forces.

External: These drivers are ones that leaders are more familiar with and will often think of first
when determining the underlying cause of the change and the extent of the impact of the change.
External drivers can include a need to change to meet the changing needs/demands of
stakeholders, or perhaps to align internal systems to reduce overhead costs and allow for a more
internal flow of information.

 Environment
 Marketplace Requirements for Success
 Business Imperatives
 Organizational Imperatives

Internal: These drivers are harder to identify and articulate, but if they are not attended to, they
could contribute to an unsuccessful project. Attending to both internal and external drivers is key
to success. Too much focus on one can lead to challenges.

 Cultural Imperatives
 Leader and Employee Behavior
 Leader and Employee Mindset

Most project will have an external driver that initiates the need for change, but frequently, that
external driver will trigger an internal driver as well. For an organization switching from a legacy
platform or moving from excel to Salesforce, the primary driver is a need to optimize operational
efficiency and meet the needs of your clients/donors/volunteers/stakeholders. While it is
tempting to say the change is nothing more than that, it is important to think about the internal
impact this change will have within your organization. If you find yourself and others saying:
“this is just how we do it”, it might be time to understand the needed behavior and mindset
change that accompanies the system upgrade.

While some business processes have been refined and honed over the years, there are likely
others that have been inherited through generations of employees brought about by limitations of
a current system. Taking the time to understand which business processes are well curated and
which are “just because” is the start. The next part of the process is making sure those people
impacted by the updated business processes are onboard and part of defining the new process.

Different Types of Change

All change isn’t created equal. After you’ve thought about what factors are driving your change,
you can then think about what type of change your organization needs. The three most common
types of changes include:

 A developmental change is the easiest to manage as it is primarily just an improvement


of your current state. Perhaps this is an upgrade to Lightning when you’ve already been
using Salesforce or another upgrade to the system without major structural changes to the
way your team works.
 A transitional change is moving from a current state to a new state to fix a clearly
identified problem. If the desired end state is clearly defined before starting the work, the
change is transitional and does not require a major mindset shift. This type of change
sounds deceptively simple because even though you have a clearly defined end point in
mind, you will need to think about the behavior and mindset shifts required.
 A transformational change is driven by a need for survival. With a transformational
change, the end state is not known at the start of the process. This type of change is hard
to manage and requires major mindset shifts. It’s possible your decision to come to
Salesforce is part of a larger transformational change at your organization.
Transformational change is hard and messy, but when survival is on the line, change is
the only option.

Being able to recognize the further reaching implications for a Salesforce integration is critical to
success. While a system change, or upgrade, can appear to be a purely IT project with external drivers,
there is almost certainly a needed internal change as well. Taking the time to understand the drivers and
types of change at the onset of a project can help set you up for success.

Sumber lain:
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=92JzhSPrEsUC&oi=fnd&pg=PR7&dq=Anderson,+D.+and
+Anderson,+L.A.+2001.+Beyond+Change+Management&ots=jygZ80I0a0&sig=qG8gcTpw2sgsNyX8QJg0o
YUGnwY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai