Publikasi : Pustaka Setia s Halaman : 29 45 d Resume Buku Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Sedangkan Michel Beer menyatakan bahwa perubahan dihasilkan oleh tindakan yang berbeda dari sebelumnya. Terakhir, Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran menuju keadaan yang diinginkan pada masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan merupakan suatu keadaan yang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Manajemen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Banyak ahli mendefinisikan fungsi dari manajemen, salah satu diantaranya ada Hersey dan Blanchard (1982) yang membagi fungsi manajemen menjadi; planning (perencanaan); organizing (pengorganisasian); motivating (penggerakan); dan controlling (pengawasan). Saat ini, para manajer perlu menyelaraskan perilaku organisasi dan perubahan organisasi, sehingga dapat dikatakan juga bahwa manajer perlu memahami dan mengembangkan rencana perubahan melalui manajemen perubahan. Manajemen perubahan sendiri merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus, sebab manajemen perubahan menjadi sebuah upaya yang dilakukan organisasi untuk mengelola akibat yang ditimbulkan oleh perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya tuntutan yang berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Perubahan berlangsung secara cepat, sehingga penguasaan terhadap strategi menjadi hal yang sangat penting. Karena prosesnya yang sistematis maka manajemen perubahan dibutuhkan untuk menerapkan pengetahuan, dan sumber daya lain. Namun perlu diingat bahwa adanya perubahan ini tentu akan memunculkan resiko kegagalan yang lebih besar. Meskipun begitu, manajemen perubahan hadir dengan tujuan untuk memberi solusi bisnis (organisasi) dengan cara yang terorganisasi dan melalui metode pengelolaan dampat pada pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Setiap organisasi dituntut untuk memiliki kemampuan berubah, untuk itu disebutkan bahwa terdapat tiga waktu perubahan yang harus dipilih organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Waktu perubahan yang harus dipilih ini terdiri dari: a. Pilihan yang baik, pilihan ini sulit dilakukan sebab membutuhkan pemimpin yang visioner. Perubahan dilakukan secara evolusioner pada saat organisasi berada di puncak kejayaannya. Meskipun memiliki sumber daya yang memadai, namun perubahan akan tetap sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu pemimpin harus meyakinkan seluruh SDM bahwa perubahan harus dilakukan. b. Waktu perubahan yang dipilih oleh organisasi, perubahan dipilih karena terjadi penurunan kinerja dalam organisasi. Perubahan ini disebut dengan turn around. Perubahan dipilih sebagai langkah antisipasi agar organisasi tidak mengalami kematian di kemudian hari. Pada waktu ini kesediaan sumber daya mulai menyusut, sehingga energi yang dikeluarkan menjadi lebih besar. c. Waktu perubahan yang dilakukan oleh organisasi, perubahan dilakukan ketika organisasi telah mengalami kebangkrutan. Perubahan yang dilakukan merupakan perubahan yang paling berat, sebab keadaan ini membutuhkan manajemen krisis. Pada tahap ini, organisasi membutuhkan pemimpin yang visioner, realistis, mencintai pekerjaan dan pemberani, serta memiliki etika yang baik. Kemampuan untuk menetapkan prioritas menjadi sangat penting karena sumber daya yang dimiliki organisasi sangat terbatas.
Manajemen perubahan memiliki delapan komponen yang terdiri dari:
1. Tujuan Perubahan Pada prinsipnya, tujuan perubahan berintikan pada: mempertahankan keberlangsungan hidup organisasi; beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan internal; memperbaiki efektivitas dalam organisasi agar mampu bersaing di pasar ekonomi modern. 2. Aspek Strategis yang Perlu Diubah Aspek perubahan terdiri dari perubahan inovatif dan strategis. Perubahan inovatif merupakan perbaikan secara kontinu dalam kerangka sumber daya yang ada. Setiap perubahan menggunakan pendekatan yang berbeda, oleh sebab itu strategi dibutuhkan untuk memperkecil kemungkinan resistansi karyawan. 3. Strategi yang Diterapkan Strategi perubahan sosial terletak pada suatu continum, salah satu faktor yang ikut menentukan efektivitas pelaksanaan program perubahan sosial adalah ketepatan dalam penggunaan strategi. Terdapat empat macam strategi perubahan sosial, antara lain: strategi fasilitatif; strategi pendidikan; strategi bujukan; dan strategi paksaan. 4. Sumber Daya Sumber daya yang dimaksud adalah area perubahan dalam manajemen perubahan, yang terdiri dari: perubahan budaya dan pola pikir; organisasi; proses kerja; SDM; regulasi; pengawasan; akuntabilitas; dan pelayanan. 5. Manajer/Pimpinan Perubahan Hartanto menjelaskan bahwa organisasi lebih membutuhkan pemimpin yang mampu mengajak pengikutnya untuk melakukan perubahan. 6. Agent of Change/Pelaku Perubahan Terdapat tiga pelaku/agen perubahan yang bisa berperan dalam proses perubahan, yaitu: pelaku perubahan dengan kekuasaan resmi; pendorong dan pengatur timbulnya perubahan; serta fasilitator perubahan. 7. Organisasi Menurut Chester I. Barnerd, organisasi merupakan sistem dari aktivitas yang dikoordinasi secara sadar oleh dua orang atau lebih. Setiap organisasi membutuhkan pengembangan organisasi, karena pengembangan organisasi merupakan usaha terencana secara terus-menerus untuk meningkatkan struktur, prosedur, dan aspek manusia didalam sistem. 8. Target Audiens yang Pasti (Sasaran Perubahan) Untuk melakukan analisis sasaran perubahan yang sifatnya organisasional, maka perlu memperhatikan kaitan antara sasaran dan tujuan yang akan dicapai.