PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
Sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan makalah ini yakni
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, antara lain:
PEMBAHASAN
1. Menurut Hatch (1997) Perubahan organisasi secara sederhananya dapat diartikan adalah
pembahasan mengenai mengapa, kapan, dan bagaimanaorganisasi melakukan perubahan.
Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari
keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan
efektifitas organisasinya.
2. Menurut Desplaces (2005) mengutip kajian yang dilakukan Poras dan Robertson's (1992)
menyatakan bahwa kebijakan perubahan yang dilakukan oleh organisasi hanya memberikan
manfaat positif tidak langsung bagi organisasi sebesar 38%.
Jadi, perubahan organisasi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi di dalam ataupun
di luar organisasi, pada tingkat individu/kelompok yang terjadi secara bertahap dan continue
dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan organisasi.
1. Faktor Internal
Perubahan yang disebabkan karena faktor dari dalam atau faktor internal dalam suatu
organisasi. Perubahaan ini terjadi karena adanya konflik/permasalahan internal seperti :
perubahan tujuan, perubahan jumlah personel, menurunnya semangat kerja. Permasalahan
tersebut dapat di atasi dengan cara pengambilan keputusan dari seorang pemimpin organisasi,
menentukan kebijakan baru dalam suatu organisasi untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Faktor Eksternal
Perubahan organisasi yang disebabkan oleh faktor dari luar organisasi, seperti : regulasi
pemerintah, Kondisi ekonomi, tindakan pesaing. Perubahan eksternal ini akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam mewujudkan tujuan – tujuan dan cita – cita
organisasi . Faktor ini dapat di atasi dengan cara kerjasama antar organisasi untuk mewujudkan
cita – cita bersama dengan adanya kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Perubahan bersifat spontan, tanpa ada arahan dari agen perubahan. Jenis-jenis perubahan
yang tidak dapat diantisipasi oleh organisasi . Contohnya pemogokan liar yang membuat pabrik
tutup, atau konflik interpersonal yang menghasilkan prosedur baru dalam hubungan antar
departemen.
Perubahan ini dihasilkan oleh usaha-usaha yang dilakukan oleh agen perubahan.
Perubahan ini merupakan respon dari adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi
aktual. Contonhnya dalam suatu organisasi yang menerapkan teknologi informasi dalam
organisasinya sehingga dapat membantu organisasi dalam mewujudkan tujuan dan cita – cita
organisasi.
Yaitu mereka yang memiliki kemampuan sebagai pelopor dan motivator perubahan
dalam organisasi.
2. Manajer Perubahan (managers of change)
Yaitu mereka yang memiliki kapabilitas khusus dalam membuat rencana, mengorganisir
dan mengimplementasikan perubahan.
Yaitu orang-orang yang tersebar di semua level organisasi dan secara aktif mendukung
agen perubahan dan manajer perubahan.
Yaitu pihak-pihak yang secara pasif menentang perubahan, dikarenakan merasa enggan
atau cukup puas dengan kondisi yang ada.
Penentang Perubahan (resistors of change),yaitu mereka yang secara aktif dan terang-
terangan menentang perubahan.
Merupakan perubahan pada level individu. Biasanya pergulatan politik dan kekuasaan
dalam organisasi.
F. Tahapan Perubahan Organisasi
1. Model Lewin
2. Model Kotter
Visi dimaksud harus dibentuk atas berbagai ide dasar dan gagasan-gagasan hebat serta
solusi atas hal-hal yang ingin dicapai melalui perubahan. Kejelasan visi akan
memudahkan untuk membangun strategi perubahan yang utuh dan lengkap sehingga
memudahkan proses implementasinya.
Visi perubahan perlu dikomunikasikan kepada seluruh elemen perusahaan karena hal tersebut
merupakan rangkaian langkah yang akan menentukan keberhasilan proses perubahan.
Visi yang efektif akan terlihat ketika kemampuan dan kekuatannya dapat direfleksikan
dengan jelas dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi.
Kesuksesan-kesuksesan jangka pendek (quick wins) dapat menjadi sumber energi yang
sangat kuat untuk tetap menggerakkan berlangsungnya proses-proses perubahan, oleh
sebab itu keberhasilan-keberhasilan dalam tahap-tahap perubahan harus diangkat ke
permukaan sehingga dapat dilihat oleh semua elemen dalam perusahaan. Kesuksesan-
kesuksesan tersebut dapat dijadikan saran yang efektif untuk meredam pihak-pihak yang
masih meragukan jalannya proses perubahan organisasi. Untuk mencapainya perlu
adanya strategi yang dilakukan dengan memilih target-target kesuksesan dari proses
perubahan yang tidak mendapat serangan kritik yang terlalu besar serta tidak memiliki
eksposure resiko kegagalan yang terlalu tinggi.
Jika proses perubahan masih memiliki ruang untuk peningkatan yang lebih jauh,
pemimpin perusahaan dan tim-tim manajemen perubahan harus tetap mengupayakan hal
tersebut dengan sungguh-sungguh. Karena, menyatakan keberhasilan sesuai tujuan secara
terburu akan merusak semangat perubahan.
Proses-proses perubahan yang telah berlangsung harus ditautkan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari budaya perusahaan secara keseluruhan yaitu semua aktifitas-
aktifitas perubahan harus direfleksikan sebagai budaya perusahaan.
G. Strategi Perubahan Organisasi
1. Force-Coercion Strategy
Strategi yang melibatkan partisipasi dari pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan
perubahan sesuai dengan nilai, kebutuhan maupun tujuan individu/kelompok. Manajer
memerlukan reference powerdan ketrampilan untuk bekerja efektif bersama berbagai pihak.
Perubahan ini memerlukan waktu yang cukup lama, namun perubahan tersebut akanlebih tahan
lama dan terinternalisasi dalam diri masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi adalah suatu wadah dimana terdapat sekumpulan orang yang mempunyai
fikiran yang sama saling berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya, setiap
organisasi pasti mengalami perubahan dan juga perkembangan agar mampu untuk beradaptasi
dengan lingkungan sekitar. Perubahan yang terjadi pada sebuah organisasi bisa terjadi secara
terencana maupun tidak terencana tergantung dari faktor internal dan juga eksternalnya. Akan
tetapi, tujuan utama dari perubahan organisasi adalah untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
kerja dan juga untuk mengubah organisasi menjadi lebih baik lagi.