Anda di halaman 1dari 9

Nama : Stafhany Theresia Budiman

NIM : 22130105
Tugas : Membuat rangkuman sebagai tugas tambahan pengganti absen

Perubahan dan Inovasi Organisasi

A. Perubahan dan Inovasi Organisasi


Perubahan organisasi modifikasi substantif pada beberapa bagian
organisasi. Oleh sebab itu perubahan dapat melibatkan hampir semua
aspek dari suatu organisasi, daintaranya: jadwal pekerjaan, dasar untuk
dapertemetalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan
organisasi, orang-orang dalam organisasi itu sendiri, dan lain sebagainya.
Devinisi perubahan organiasi menurut para ahli yaitu:
- Gareth R. Jones berpendapat bawa perubahan keorganisasian yaitu
proses dengan apa organisasi-organisasi beralih dengan keadaan
sekarang mereka menuju keadaan yang diinginkan pada masa
mendatang, dengan tujuan meningkatkan efektivitas mereka .
- Sedangkan menurut Don Hellriegel, John W. Slocum Jr menyatakan
bahwa «perubahan keorganisasian yang direncanakan adalah upaya
yang diarahakan kepada tujuan tertentu yang dilakukan suatu
organisassi untuk mempengaruhi kondisi status quonya sendiri atau
status quo organisasi lain» .
Jadi perubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju
keadaan yang diharapkan di masa yang akan datang, suatu keadaan yang
lebih baik, atau sebagai bagian dan bidang proses organisasional, dan
tidak ada pembahasan tentang organisasi akan lengkap tanpa
pembicaraan topik yang kompleks ini. Sasarannya jelas untuk
menciptakan sistem organisasi yang mampu tetap hidup dan berkembang,
baik secara internal maupun eksternal. Manajemen perubahan merupakan
bagian integral berfungsinya organisasi. Porter, Lawler, dan Heckman
menyatakan bahwa «kecepatan perubahan akan berbeda dari satu
organisasi dengan organisasi lainnya, tetapi fakta tentang perubahan
tidak.
Dikutip dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam
suatu wadah untuk tujuan bersama.:
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
- Ernes Dale mendefinisikan organisasi sebagai suatu proses
perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari
orang-orang dalam suatu kelompok kerja.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
- Cyril Soffer mendefinisikan organisasi itu adalah perserikatan orang-
orang yang masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem
kerja dan pembagian kerja dalam mana pekerjaan itu diperinci
menjadi tugas-tugas, dibagikan di antara pemegang peranan dan
kemudian digabung kedalam beberapa bentuk hasil .

Organisasi berfungsi dengan berbagai struktur dan proses yang saling


tergantung. Struktur dan proses-proses organisasi adalah tidak tetap,
atau statistik, tetapi lebih merupakan pola-pola hubungan yang
berubah secara kontinyus dalam suatu kegiatan sosial yang lebih luas.
Oleh karena itu, perubahan adalah suatu aspek universal dan
kontinual semua organisasi. Tidak peduli karakteristik strukturalnya,
tidak ada organisasi yang terkecualidari perubahan. Sebagai suatu
sistem yang terbuka, organisasi harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan, teknologi yang
dipakai, dan prilaku manusia.
B. Alasan utama
Alasan utama dari masalah yang sering kali dihadapi organisasi adalah
kegagalan untuk mengantisipasiantau merespons perubahan secara tepat.
Dorongan untuk berubah muncul dari dorongan eksternal dan dorongan
internal organisasi. yaitu sebagai berikut :
- Dorongan Eksternal terhadap perubahan berasal dari lingkungan
umum organisasi, misalnya pesaing antar perusahaan memengaruhi
suatu organisasi melalui struktur harga dan jalur produk. Maka suatu
perusahaan atau organisasi dapat memaksakan perubahan ketika
mereka mereka merundingkan upah yang lebih tinggi atau ketika
anggota mereka melakukan pemogokan.
- Dorongan Internal berbagai dorongan di dalam organisasi dapat
menyebabkan perubahan. Jika manejer puncak merevisi strategi
organisasi, mungkin akan menghasilkan perubahan organisasi.
Dorongan internal lain untuk berubah mungkin direfleksikan oleh
dorongan eksternal. Dengan bergesernya nilai sosiokultural misalnya,
sikap pekerja terhadap pekerjaannya mereka juga mungkin bergeser
dan pekerja mungkin menuntut suatu perubahan dalam jam kerja atau
kondisi kerja. Dalam kasus seperti ini bahkan meskipun kekuatan
yang mempengaruhi tersebut berasal dari lingkungan eksternal,
organisasi harus merespon secara langsung kepada tekanan internal
yang dihasilkan.

C. Sumber dan Tujuan Perubahan Organisasi


a. Sumber Perubahan
Lingkungan di luar organisasi, baik itu politik, ekonomi, sosial,
budaya, agama, kepercayaan, pertahanan keamanan . Perubahan
terjadi begitu cepat sehingga memberikan tekanan kepada organisasi
untuk mengubah tujuan, strategi, kebijaksanaan, dan struktur
organisasi. Contoh, persaingan menimbulkan kebutuhan akan
penyesesuian organisasi agar tepat tercapai sasaran. Misalnya dengan
menambah personalia pemasaran.
Perubahan tujuan, baik itu datang dari dalam maupun paksaan dari
luar. Mengubah tujuan berarti mengubah strategi organisasi dan ini
memerlukan wadah strategi tersebut yaitu struktur. Sebagai contoh,
dengan bertambahnya perhatian pada tanggung jawab sosial,
perusahaan memendang perlu menghubungi dan membantu lembaga-
lembaga pendidikan dan perlu dibentuknya bagian hubungan
masyarakat.

Teknologi yang berubah jelas akan mengubah organisasi, metode


baru memerlukan penanganan khusus dan perlunya bagian penelitian
dan pengembangan yang menerapkan metode-metode baru demi
perusahaan. Perubahan menejerial, dahulu organisasi mungkin hanya
perencanaan dan pengawasan. Sekarang karena kompleksnya
kegiatan diperlukan pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan fungsi-fungsi operasional perubahan.

Perubahan struktural jelas mengubah organisasi sebagaimana


dikemukakan di atas, di sini perlu penyesuaian menyeluruh, baik
proses maupun prilaku organisasional.

Perubahan psikososial yang bersumber pada para anggota.


Kemampuan dna kemauan para anggota tentu saja akan
mengakibatkan sukses organisasi. Bila hal ini terjadi mendadak
organisasi perlu menyesuaikan diri pada situasi baru dengan lebih
memperhatikan anggota yang telah menyumbang, dengan
memberikan pada mereka kedudukan dan kesempatan berkembang
lebih jauh.

b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal


Karena suatu organisasi tidak dapat sepenuhnya mengendalikan
lingkungan eksternalnya, maka harus secara berkelanjutan melakukan
perubahan-perubahan organisasional internal sehingga dapat
menangani secara efektif tantangan-tantangan yang timbul akibat
meningkatnya persaingna inovasi teknologis, pembaharuan peraturan
pemerintah dan berbagai tekanan permintaan sosial.

Tanggapan-tanggapan organisaional terhadap tekanan-tekanan


tersebut dapat dibedakan sebagai proses reaktif dan proses proaktif .
Meskipun peroses proaktif sulit dilaksanakan, organisasi harus lebih
memahami pentingnya proses tersebut dan menggunakan untuk
memengaruhi lingkungan, dan tidak hanya breaksi terhadap pristiwa-
pristiwa yang telah terjadi. Hal ini merupakan faktorpembeda utama
antara organisassi-organisassi yang menjadi «pemimpin» dan
organisasi yang menjadi pengikut« dalam lingkungan industri.

Melakukan modifikasi pola prilaku individu atau kelompok dalam


organisasi kemapuan organisasi untuk menanggulangi lingkungannya
tergantung pada pola hubungan diantara para anggotanya dan
hubungan mereka dengan pekerjaan. Organisasi, sekali lagi, bukan
dijalankan oleh mesin-mesin, tetapi oleh manusia. Jadi, setiap
perubahan organisasi, baik dilakukan melalui desain struktural baru
atau program latihan. Pada dasarnya mencoba untuk membuat para
karyawan menggunakan pola-pola prilaku baru dan mentaati praturan
yang diberlakukan diantara merekan dan yang berkaitan dengan
pekerjaan. Perubahan pola prilaku ini harus konsisten dengan
kebutuhan lingkungan organisasi yang harus dikembangkan.

D. Sudut pandang
Pandangan pertama ini menyatakan bahwa pada hakikatnya sasaran atau
target organisasional adalah birokrasi. Sebagai alat administrasi untuk
pencapain tujuan-tujuan dan sebagai suatu instrumen kekuasaan dan
pengaruh. Seperti yang telah dikelaskan birokrassi adalah konsep klasik.
Menurut konsep ini, dengan adanya diferensi perlu dilakukan sleksi
individu-individu yang akan melaksanakan tugas-tugas atau menjabat
suatu fungsi dalam birokrasi atas dasar kualifikasi tertentu yang
disyaratkan fungsi tersebut. Dengan kata lain, birokarasi mengharuskan
bahwa individu-individu mempunyai bentuk latihan dan pendidikan
khusus secara terus menerus agar dapat melakukan pekerjaannya.

Pandangan kedua ini dikemukakan oleh Warren G. Bennis , yang


mengkritik konsep birokrasi dan mengatakan bahwa perubahan
organisassi hendaknya melalui demokrasi liberalisme. Atas dasar
bahasanya ada enem kekuasaan yang memaksa organisasi memodivikasi
baik baik struktur maupun iklim agar dapat sukses menghadapi
kenyataan-kenyataanlingkungan modern. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah :
- Aklerasi perubahan yang memerlukan adaptasi organisassional.
- Makin kompleksnya organisasi karena makin besarnya organisasi dan
berkembangnya teknologi.
- Perubahan sifat karyawan karena makin berpendidikan dan makin
profesional.
- Karyawan mengharapkan labih banyak kebebasan dan kekuasaan
dalam kerja.
- Makin tidak populernya wewenang tradisional. Disini maksudnya
orang tidak menghargai lagi hubungan wewenang atasan-bawahan,
orang lebih menghargai wewenang fungsional berdasarkan keahlian.

Pandangan ketiga, pandangan yang dikenal dengan Pandangan Post


Modern, dalam perubahan ini organisasi memiliki dua arti yang
berlawanan. Pertama, perubahan organisasi bisa menjadi suatu sasaran
dominasi bagi pengola organisasi yang secara sadar atau tidak memiliki
kecendrungan sikap-sikap diktator.
Kedua, perubahan organisasi dapat pula dilihat sebagai peluang bagi
kebebasan, kreativitas, dan keserbamungkinan. Dengan cara
mendemokrasatiskan perubahan. Perubahan organisasi tidak mesti
dipandang sebagai dominasi, pembatasan, dan kontrol semata, tetapi
analisis, elaborasi, dan mengangkat hubungan kekuasaan sebagai sesuatu
yang harus dipertanyakan, merupakan tugas setiap anggota organisasi
dalam suatu upaya perubahan. Jika tidak, perubahan organisasi menjadi
semata-mata alat dominasi kekuasaan.

Pandangan keempat, dikenal sebagai aliran yang menetang paham


birokrasi Weber, merupakan aliran yang menganut paham perubahan
yang direncanakan. Paham ini, yang diplopori oleh Kast dan
Rosenzweig, beranggapan bahwa organisasi pada umumnya dan
manajemen pada khususnya dapat mengenali jurang antara situasi yang
ada dengan situasi yang diharapkan berdasarkan berbagai ukuran. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan itu disebut perbaikan organisasi.
Adapun ukuran atau dimensi yang biasa digunakan adaah efektifitas dan
efisiensi organisasi, serta kepuasan anggota.

Apabila dirasa ada gangguan dalam efektifitas dan efisien organisas, dan
kepuasan anggota maka perlu kiranya diadakan perubahan organisasi. Ini
memerlukan pertimbangan-pertimbangan jangka pendek dan jangka
panjang agar stabilitas agar stabilitas dan klangsungan hidup oganisaisi
dapat terjamin. Jelas bahwa prubahan yang dilakukan adalah
meningkatkan efektifitas organisasi, yaitu dalam hal pencapain tujuan
dan meningkatkan efisiensi, yaitu pemanfaatan sumber daya yang lebih
baik. Perubahan ini diharapkankan dapat memberi dampak positif bagi
para anggota dan kelestarian organisasi. Untuk mencapai hal itu,
pemimpin perlu mengenali perbedaan antara apa yang ada dan apa yang
hraus ada, dan mengusahakan tindakan berdasarkan perubahan yang
direncanakan yang mengarah ke perbaikan organisasi.

E. Mengubah budaya organisasi


Pada awalnya orang berpendapat bahwa budaya organisasi yang sudah
ditanamkan oleh, pendiri dan sekaligus pemimpin tidak dapat atau sulit
untuk berubah. Namun, perkembangan menunjukkan bahwa perubahan
budaya bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan apabila terjadi
perubahan lingkungan, melakukan perubahan budaya adalah suatu
keharusan apabila tidak ingin tertinggal dalam perkembangan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat meningkat
karena adanya perubahan budaya organisasi.

Perubahan budaya organisasi di satu sisi dapat meningkatkan kinerja,


namun di sisi lain dapat pula mengalami kegagalan apabila tidak
dipersiapkan dan dikelola dengan benar. Namun, apabila tidak
melakukan perubahan budaya organisasi, sedangkan lingkungan berubah,
dapat dipastikan mengalami kegagalan. Paling tidak perubahan harus
dilakukan untuk dapat mempertahankan diri dari tekanan persaingan.
Mengubah struktur dan rancangan

Perubahan dapat difokuskan pada setiap komponen dari struktur


organisasi atau pada keseluruhan atau pada keseluruhan rancangan
organisasi. Oleh karen itu organisasi mungkin dapat mengubah cara
merancang pekerjaannya. Contoh, perusahaan Toyota telah
melaksanakan suatu rangkaian perubahan pada struktur organisasi dan
rancangan yang bertujuan menjadi Toyota suatu perusahaan yang lebih
datar dan oleh sebab itu, perusahaan Toyota tersebut lebih responsif
terhadap lingkungan eksternalnya. Jadi suatu bisnis yang tumbuh dapat
memutuskan untuk menghentikan rancangan atau bisnis tersebut
mungkin mengubah dirinya sendiri menjadi suatu matriks. Terakhir
organisasi juga bisa mengubah di sistem manajemen sumber daya
manusianya seperti pada kriteria pemilihian metode penilaian kinerja
atau kompensasinya.

Mengubah teknologi dan operasi Teknologi merupakan suatu alat dalam


proses melakukan pekerjaan yang digunakan oleh suatu orgaisasi untuk
mengubah input menjadi output. Karena kecepatan inovasi teknologi dan
perubahan teknologi menjadi semakin penting bahi organisasi.
Contohnya Sun Microsistem telah mengadopsi siklus perencanaan jangka
pendek yang dipersiapkan untuk perubahan lingkungan.

Suatu perubahan dalam proses pekerjaan atau aktivitas mungkin


diperlukan jika peralatan baru diperkenalkan atau produk baru dibuat.
Dalam industri manufaktur, penyebab utama perubahan proses pekerjaan
adalah untuk mengakomudasi perubahan bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi suatu pruduk jadi. Mengubah orang Perubahan
organisasi berkaitan dengan sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai