Universitas Widyatama
Faktor Penyebab
Perubahan Pada
Organisasi !
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
Faktor Penyebab Perubahan Pada Organisasi ! 4
Lanjutan …
Model
Perubahan
Organisasi
MENURUT LEWIN
DAN KOTLER
Model Perubahan Organisasi
1 2 3
Perubahan Adaptif Perubahan inovatif Perubahan inovatif secara r
adikal
(adaptive change) (innovative change)
(radically innovative change)
• Merupakan perubahan yang p • Merupakan perubahan yan • Merupakan perubahan ya
aling rendah tingkat kompleksitas g sifatnya lebih kompleks, biay ng paling sulit diimplementa
nya, biayanya, dan ketidakpastian a lebih besar, dan menyebabk sikan karena mengancam kep
nya. an ketidakpastian yang lebih t ercayaan diri bagi manajer da
• Perubahan adaptif menyang inggi, hal ini menciptakan keta n rasa aman bagi karyawan .
kut pelaksanaan perubahan yang si kutan dan dan perubahan diri k • Perubahan inovatif secara
fatnya berulang di unit organisasi aryawan. radikal merupakan perubahan
yang sama, atau dengan menirukan • Diperkenalkan praktek bar yang bersifat mendasar, deng
perubahan yang sama oleh unit ker u pada organisasi. Suatu perco an dampak dan resiko yang lu
ja yang berbeda. baan menerapkan flexible work as. Akan tetapi memiliki pote
• Perubahan ini bukan merupak schedule atau jadwal kerja nsi keuntungan yg besar dan
an ancaman bagi karyawan karena yang fleksibel oleh suatu orga harus didukung oleh budaya
hal ini di anggap perubahan yang nisasi organisasi serta asset berwuju
wajar dan lazim dilakukan. d organisasi
Model Perubahan Lewin
Asumsi Dasar yang dikembangkan LEWIN :
1. Perubahan melibatkan pembelajaran sesuatu yang baru dan menghentikan praktek
organisasi yang biasa digunakan
2. Perubahan tidak akan terjadi jika tidak didukung motivasi untuk berubah (Samakan
Visi dan Misi)
4. Resistensi terhadap perubahan dapat muncul bahkan ketika tujuan perubahan sang
at di harapkan.
5. Perubahan efektif membutuhkan prilaku, sikap, dan praktek organisasi yang baru.
Model Perubahan Lewin
1 2 3
Unfreezing Change – atau Refreezing
(Persiapan) (fase transisi) (Stabilisasi)
• Tahap ini membahas tentang • Kurt Lewin menyadari bahwa • Tujuan dari tahap ini adalah
persiapan untuk berubah. Dengan perubahan bukanlah suatu sensasi untuk memperkuat perubahan d
menciptakan motivasi Atau suatu k spektakuler sesaat, melainkan sebu engan cara membantu para kary
esadaran dan pemahaman bahwa ah peningkatan proses, prosedur, awan mengintegrasikan prilaku at
perubahan mulai diperlukan, serta produk layanan, dan kepentingan au sikap yang berubah menjadi k
bersiap-siap untuk mulai menjauh manajemen. ebiasaan untuk melakukan sesuat
dari zona kenyamanan yang ada s • Perubahan organisasi dapat b u yg baru.
aat ini. ertujuan untuk meningkatkan pert • Pelatihan dan teladan atau c
• Teknik yg sering digunakan pa umbuhan atau menyelesaikan mas ontoh digunakan untuk memperk
da tahap ini adalah : Benchmarkin alah dan dapat ditargetkan pada le uat stabilisasi. Selain itu penghar
g-perbandingan kinerja antar unit vel manajemen yang berbeda dala gaan dalam bentuk insentif dapat
dengan unit terbaik maupun antar m suatu organisasi dilakukan untuk mencapai tujuan.
perusahaan dg tujuan bagaimana
kinerja terbaik itu dapat dicapai.
Delapan Langkah memimpin perubahan menurut Kotler
2. Build The Guiding team (Membangun tim), membantu pembentukan kelompok yang ak
an memandu proses perubahan (change agents) yang mempunyai kapabilitas yang memadai b
aik dari sisi anggota kelompok maupun metode pelaksanaannya.
3. Get The Right Vision (Mengembangkan Visi dan Strategi) Visi yang sudah ada harus dite
rjemahkan dalam bentuk strategi yang menantang untuk dilaksanakan.
4. Communicating for Buy In (Mengkomunikasikan perubahan visi) Visi dan strategi yang
disampaikan harus komunikasikan sehingga terjadi kesamaan dan pemahaman yang baik serta
dapat diterima di seluruh jajaran. Visi yang baik harus terkomunikasi dengan jelas dan terarah.
Delapan Langkah memimpin perubahan menurut Kotler
6. Create Short Term Win, (Menunjukan keberhasilan jangka pendek) Meraih kemenangan-kemenangan
kecil /jangka pendek. Karena perubahan pada umumnya tidak dapat dicapai dalam tempo yang singkat maka
dibutuhkanlah milestone-milestone kecil untuk memberi tanda sudah sampai dimana proses perubahan yang
dijalankan.
7. Don’t Let Up (Mengkonsolidasikan pencapaian perubahan), Jangan berhenti, lanjutkan terus proses pe
rubahan sebelum visi terwujud. Selalu tunjukkanl (ah bahwa proses perubahan ini masih akan berlanjut sapai t
ercapainya visi yang dicanangkan. Tetapi, haruslah dicatat bahwa proses ini jangan sampai membuat kondisi fi
sik dan emosi terganggu dan mengorbankan kepentingan pribadi, karena dalam jangka panjang jika ini terjadi,
yang mendapatkan imbasnya adalah proses perubahan itu sendiri.
Delapan Langkah memimpin perubahan menurut Kotler
3 Refreezing (Stabilisasi)
Proses
Pengembangan
Organisasi
OD OGANIZATION
DEVELOPMENT
Proses Pengembangan Organisasi
1. Pengembangan organisasi dalam ilmu managemen lebih dikenal dengan organization
development (OD) Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana (planned
change). Perubahan dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus
terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini.
2. Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan Karyawannya agar dapat
beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari
berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi.
Proses mengarahkan organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah
yang dikenal luas sebagai proses organization development (OD).
3. Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
1. Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa
manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi,
dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi.
2. Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD
harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh
kelompok kerjanya.
3. Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam
organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut.
14
Tahap tahap Penerapan OD
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Data ut
ama yang diperlukan adalah :
1. 3.
2. 4.
Peran masing masing unit Kekuatan dalam organisasi
dalam mencapai tujuan dan yang mempengaruhi perilaku
sasaran organisasi antar – kelompok dan antar
individu dalam organisasi
Tahap tahap Penerapan OD…Lanjutan …
15
2. Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan
operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa
kriteria yang umum digunakan diantaranya :
3. Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi
dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan
meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan
yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik.
1. perubahan struktur
2. perubahan proses dan prosedur
3. penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi
4. penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unit dan anggota dalam organisasi
17
RESISTENSI
Penolakan terhadap
Perubahan
18
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
1. Ketidakpastian
3. Perbedaan persepsi
4. Rasa kehilangan
STRATEGI ALTERNATIF UNTUK MENGATASI 19
Company Profile –
PT. Garuda Indonesia
21
▫ Perubahan Struktural :
- Pada tahun 2018 terjadi perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris. Sesuai dengan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 12 September 2018, Agus Santoso
ditunjuk menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen. Lalu terjadi perubahan
susunan anggota Direksi Perseroan sesuai Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa pada 12
September 2018. Pemegang Saham sepakat menunjuk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Perubahan juga terjadi pada posisi Direksi lain dengan
bergabungnya Pikri Ilham Kurniansyah, Mohammad Iqbal, Fuad Rizal, Heri Akhyar, Capt. Bambang
Adisurya Angkasa.
- Tahun 2018, pada periode ini PT. Garuda Indonesia menjalankan strategi jangka pendek yaitu
Quick Count Win Priority. Memberi perubahan signifikan berupa :
- Pada tahun 2018, Perseroan telah berhasil meningkatkan pendapatan usaha sebesar
4,69% menjadi USD4,37 miliar dan membukukan laba sebesar USD5,02 juta.
- Dari aspek layanan dan operasional, Perseroan juga berhasil kembali mendapatkan
penghargaan World’s Best Cabin Crew untuk kelima kalinya secara berturut-turut dan
Top 10 Airlines dari Skytrax
- Dari sisi kinerja operasional di sepanjang tahun 2018, Direksi telah melakukan
penyesuaian utilisasi armada untuk mengatasi tantangan yang muncul dari
persaingan ketat di rute domestik. Dimana utilisasi pesawat mengalami penurunan
sebesar 1 menit menjadi menjadi 9:35 jam dengan tujuan menekan unit biaya
produksi (CASK dan CASK).
- Jumlah penumpang juga meningkat 6,09% menjadi 38,44 juta penumpang dengan
tingkat keterisian meningkat mencapai 75,26%. Kenaikan penumpang tersebut
didominasi oleh pertumbuhan penumpang Citilink yang meningkat sebesar 20,28%
menjadi 14,83 juta penumpang. Jumlah kargo yang dibawa selama tahun 2018
sebesar 453,78 ribu ton atau meningkat sebesar 1,57%.
25
Analisis Perubahan Organisasi Lanjutan …
- Pada tahun 2018, PT Dirgantara Indonesia telah memberi beberapa tugas dan
wewenang kepada Direksi, seperti :
1. Dari aspek komersial, kami menekankan pentingnya untuk terus
menggencarkan konsep marketing yang lebih adaptif. Seperti yang saat ini
dilakukan melalui pelaksanaan Garuda Airlines Travel Fair (GATF) yang tidak
hanya menawarkan harga kompetitif tetapi juga memberikan opsi paket
perjalanan yang menarik.
2. komitmen Redefine Cost Structure juga dapat dilakukan melalui opsi pengaturan
Cost Index dan Fuel Conservation, Kedua langkah ini berhubungan erat dengan
optimization program antara operation speed pesawat, jarak tempuh
penerbangan, flight level, variasi tail wind dan head wind serta parameter
operasional performasi terbang lainnya.
3. Selain itu, kami meminta maksimalkan maintenance calendar yang jatuh
temponya diatur setepat mungkin agar bisa menghindari penumpukan
perawatan pada kurun waktu yang bersamaan sehingga bisa menurunkan
utilitas pesawat karena waktu tunggu.
Analisis Perubahan Organisasi 26
Lanjutan …
▫ Perubahan Organisasi berdasarkan Teori Lewin :
1. Tahap Unfreezing :
- Pada tahap ini PT. Garuda Indonesia telah mempersiapkan banyak perubahan terutama dalam
meningkatkan prospek bisnis kedepan dengan mengimplementasikan ‘Quick Wins Priorities’
dengan tiga tema besar pada tahun ini, yakni Corporate Culture Transformation through the
Development of People, Process, and Technology, Revenue Enhancement. dan Redefine Cost
Structure Based on Shared Service Organization. Lalu Sebagai langkah mengantisipasi kerugian
kurs agar tidak terlalu dalam, kami merekomendasikan peningkatan pendapatan dari anak
perusahaan yaitu GMF Aero Asia yang memiliki pasar asing lebih banyak dan salah satu
perusahaan perawatan terbesar di kawasan Asia Pasifik
2. Tahap Changing :
- Pada Tahap ini, PT Dirgantara Indonesia fokus pada tahap layanan dan operasional terbaik kepada
para konsumennya. Dapat dilihat dari kinerja-kinerja selama 2018, dengan mengimplementasikan
‘Quick Wins Priorities’ dengan tiga tema besar pada tahun ini, yakni Corporate Culture
Transformation through the Development of People, Process, and Technology, Revenue
Enhancement. dan Redefine Cost Structure Based on Shared Service Organization.
Analisis Perubahan Organisasi 27
Lanjutan …
3. Tahap ReFreezing
o Melalui RUPS, PT Dirgantara Indonesia akan melakukan perubahan seperti :
• Merubah financial covenant DER dari 2.5x menjadi 3x
• Mengeluarkan kategori “Indebtness under a finance or capital lease” sebagai bagian dari
perhitungan Debt.
• Merubah financial covenant minimum equity dari USD 800 juta menjadi minimum equity
USD 500 juta.
• Memberikan Waive atas pelanggaran Covenant yang terjadi pada bulan Juni 2017.
o Menerapkan sistem pengelolaan terhadap dua hal tersebut secara profesional dan inovatif dengan
menyelaraskan pada program Quick Wins Priorities untuk SDM dan pengembangan teknologi,
yakni Corporate Culture Transformation through the Development of People, Process, and
Technology yang menitikberatkan pada peningkatan kapabilitas dan kapasitas pegawai.
o Perseroan melaksanakan program pengelolaan SDM dengan berorientasi pada tiga fokus strategi
utama (strategic focus), yakni: pengelolaan talent berskala global (global talent management),
pengembangan SDM yang terintegrasi (integrated people development), serta optimalisasi kinerja,
produktivitas, dan rewards.
28
… Terima Kasih
Kusmana (1518104007)
Annisa Astari Putri (1518104004)