Manajemen
Perubahan
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana
06
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen MK Dr. ZULFITRI, MS, MM
S-1
Abstract Kompetensi
Definisi, Pengertian Implementasi Mahasiswa dapat memahami &
Perubahan , Tahapan-tahapan menjelaskan bagaimanan implementasi
perubahan, Faktor-faktor yang perubahan tersebut dilakukan dan
menyebabkan keberhasilan dan
kegagalan dalam impllemeantasi tatapan-tahapan dalam
perubahan implementasinya, sehingga
oragnisasi/perusahaan dapat mencapai
tujuannya dengan baik.
Implementasi Dalam Perubahan
Pada saat merencanakan implementasi perubahan manajemen, bagian penting dari sebuah
rencana yang efektif meliputi perencanaan fisik dan keuangan ditambah dengan langkah-
langkah untuk mempersiapkan orang-orang dalam organisasi untuk perubahan. Hati-hati
perencanaan non-manusia aspek memindahkan dapat membantu mencegah frustrasi
manusia yang disebabkan oleh masalah perencanaan. Tips terbaik untuk berurusan dengan
implementasi perubahan manajemen melibatkan perencanaan yang cermat dari tahapan
implementasi perubahan manajemen dan pengamatan dekat kemajuan anggota organisasi
dipengaruhi oleh perubahan, serta keterlibatan dan komunikasi dengan anggota yang
terkena dampak di semua tingkatan. Dengan katering manajemen perubahan kebutuhan
spesifik sebuah perusahaan, seorang manajer perubahan dapat lebih efektif memahami dan
merencanakan implementasi manajemen perubahan halus.
Berkomunikasi dengan anggota di awal proses dan menjaga komunikasi terbuka yang
tersedia setiap saat dapat membantu mencegah masalah yang diciptakan oleh anggota
organisasi pembotolan masalah dan keluhan tentang perubahan. Hal ini dapat membantu
anggota organisasi merasa dihargai dan menjaga mereka dari sirkulasi informasi palsu atau
rumor tentang perubahan yang akan datang. Membiarkan departemen untuk membantu
menentukan proses sendiri perubahan dapat membantu anggota yang terkena dampak
organisasi mengelola bagian mereka sendiri dari perubahan secara keseluruhan. Hal ini
dapat dicapai dengan menetapkan pedoman untuk rencana manajemen perubahan
didefinisikan oleh anggota.
Penyesuaian pesan dengan minat orang-orang ini membawa kita untuk bekerja lebih
efektif dengan kebutuhan yang berbeda-beda bagi setiap individu atau kelompok. Dengan
memahami perbedaan akan meningkatkan kemungkinan menghargai pengalaman teman
sejawat. Dengan memahami konsentrasi dan minat setiap orang, akan meningkatkan kinerja
kepemimpinan. Contoh: Untuk memonitor tingkat infeksi semua staf di pendidikan, termasuk
para dosen, guru, karyawan, petugas kebersihan/ keamanan, dan sebagainya
Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai
diagnostik situasional tehnik pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu
dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluaasi diperlukan
data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data
tersebut. Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak
pada perubahan yang diinginkan berikutnya.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang
terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian
besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan
membutuhkan waktu yang lama.
Jika pimpinan manajemen perubahan mengetahui emosi normal yang dicapai, ini akan lebih
mudah untuk memahami dan menghandel emosi secara benar.
Sebagai ilustrasi jika paserta yang hadir memberikan dukungan yang cukup, mereka akan
dapat menerima perubahan. Mereka tetap membutuhkan banyak dukungan untuk dapat
Dalam proses perubahan, seorang pemimpin harus berupaya untuk melatih perubahan
terlebih dahulu pada dirinya sendiri. Sehingga terjadi suatu integritas pada dirinya. Dan
perubahan ini akan mempengaruhi terjadinya perubahan kinerja dalam organisasi yang
dipimpinnya.
Sehingga akan mengetahui bagaimana proses perubahan tersebut terjadi, komponen apa
yang terkena dalam diri individu bila ingin berubah, bagaimana orang luar terlibat dalam
proses perubahan di suatu organisasi dan bagaimana manajemen perubahan tersebut
untuk mencapai tujuan organisasi.
Gambaran ini hampir sama di Eropa. Meskipun lebih dari dua pertiga dari 500 perusahaan
teratas di Inggris telah memperkenalkan TQM, hanya 8 persen manajer (di perusahaan
tersebut) yang percaya hal itu berhasil (Wilkinson et al. 1993). Proporsi tinggi kegagalan
perubahan organisasi dalam beberapa tingkatan cukup mengejutkan. Karenanya sangatlah
layak dan penting untuk menyelidiki mengapa strategi manajemen perubahan mengalami
kegagalan.
Kepemimpinan sebagai konsep dan rangkaian praktek telah menjadi obyek banyak
literatur akademik dan populer. Kebanyakan literatur ini mengenai pendekatan tertentu
pada, atau model dari, kepemimpinan. Meskipun sulit untuk mencapai konsensus tentang
arti kepemimpinan yang tepat, Yukl mengklaim “kebanyakan definisi kepemimpinan
mencerminkan asumsi bahwa hal itu melibatkan proses pengaruh sosial di mana pengaruh
yang disengaja digunakan oleh satu orang (atau kelompok) atas orang (atau kelompok) lain
untuk menyusun aktivitas dan hubungan dalam satu kelompok atau organisasi” (Yukl,
1994:3). Teori kepemimpinan bervariasi menurut berbagai pendekatan dan model yang
berbeda. Berikut ini saya akan menerangkan secara singkat teori kepemimpinan dan
menyimpulkan bahwa tidak ada teori kepemimpinan “satu cara terbaik”, sembari
menggunakan studi kasus untuk menunjukkan bahwa pada kondisi manajemen perubahan
para pemimpin diharuskan memanfaatkan keterampilan dan kapabilitas orang lain untuk
beradaptasi terhadap situasi berbeda dengan cara yang kolaboratif.
Hal ini sebagai ‘satu cara terbaik’ telah dikritisi oleh beberapa penelitian dan teori-teori lain
mengenai kepemimpinan. Sebagai contoh, penelitian awal yang dioperasikan oleh Mann
dan Stodgill menyimpulkan bahwa hanya ada sedikit hubungan antara ciri yang dimiliki oleh
para pemimpin dan kinerja mereka (Senior, 2002:224). Berlawanan dengan pendekatan ‘satu
cara terbaik’, teori-teori lain mengatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil harus
bergantung pada situasi organisasi yang ada. Sebagai contoh, di lingkungan yang
bergejolak, ’pemimpin sebagai pahlawan’ lebih baik dari ‘tim sebagai pahlawan’.Tidak ada
‘satu cara terbaik’ yang dapat diterapkan di semua situasi. Ada 4 model utama untuk
mengilustrasikan bahwa gaya kepemimpinan harus beradaptasi pada perubahan situasi,
yaitu ‘Perilaku di sepanjang rangkaian kesatuan’, “teori jalan-sasaran’, ‘teori situasi’ dan
‘model kontingensi’ (Senior, 2002:235-242). Perbedaan utama di antara mereka adalah
perbedaan definisi dan dimensi ‘situasi’.
1. Perubahan rutin: hampir selalu dihadapi manajer setiap hari, misalnya produktivitas
kerja, ketidakhadiran karyawan, perputaran karyawan, keluhan-keluhan karyawan.
Sifat perubahan hampir terjadi dari waktu ke waktu yang menuntut tindakan cepat.
2. Perubahan darurat: perubahan yang boleh jadi sangat mendadak dan tidak terduga
sebelumnya. Misalnya, pemutusan hubungan kerja mendesak, perubahan pesanan
jumlah dan mutu produk tertentu, terjadi kebakaran pabrik, dan pengambilalihan
perusahaan oleh pihak berwajib.
3. Perubahan dalam hal mutu: perubahan yang terjadi tentang mutu produk yang
diminta pasar. Dalam situasi itu perlu ada perubahan penggunaan teknologi (keras
dan lunak), strategi mutu kerja, bahan baku, dan budaya mutu termasuk perlu
dilakukannya survei pasar yang kontinyu.
4. Perubahan radikal: perubahan sistem manajemen atau struktur perusahaan karena
adanya perundang-undangan baru tentang syarat-syarat berdirinya perusahaan.
Misal terjadinya divestasi, merger, dan penutupan salah satu anak perusahaan.
Bagaimana pula misalnya proses pengembangan mutu SDM yang terbaik untuk
menjawab perubahan itu.
5. Perubahan kondisi makro: perubahan kondisi perekonomian seperti inflasi,
pengangguran, dan nilai tukar rupiah, politik dan keamanan, kodisi lingkungan dsb.
Perubahan eksternal tersebut tidak mungkin mampu dikendalikan perusahaan
Dalam konteks percepatan pembangunan nasional bahkan global maka disitu akan
banyak perubahan yang terjadi. Karena itu perusahaan khsusnya manajer harus
mengadopsi suatu strategi untuk mengintegrasikan perubahan yang kontinyu ke dalam
prosedur pelaksanaan. Ada dua prosedur perubahan:
Untuk itu ada beberapa daftar apa saja bentuk kesiapan organisasi terhadap
perubahan yang perlu manajer ketahui yaitu:
2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002
3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999
4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004