Manajemen
Perubahan
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana
07
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen MK AGUS ARIJANTO,SE,MM
S-1
Abstract Kompetensi
Definisi, Pengertian Strateg Bertindak Mahasiswa dapat memahami &
Dalam Perubahan, Sikap Positif menjelaskan bagaimanana cara
Dalam Menghadapai Perubahan, maupun strategi dalam bertindak di
antisipasi kemungkinan gagal dalam
melakukanp perubahan. Perubahan yang dilakukan oleh suatu
organisasi/perusahaan.
2. Berhenti sejenak untuk refleksi. Setiap Anda bercermin, Anda melihat orang yang dapat
melakukan hal-hal yang paling mengembangkan hidup, mengubah sikap, meningkatkan
standar kualitas, dan mengatasi keterbatasan Anda. Ketika anda bercermin, pantaulah
dialog batin anda juga, dan waspada terhadap segala pikiran batin yang negative atau
pencelaan diri dalam kaitannya dengan perbahan yang sedang Anda hadapi.
Visualisasikan diri Anda menghapus negativism dan pesimisme serta manggantikannya
dengan sikap optimistis.
3. Menanamkan tujuan jangka panjang Anda dalam pikiran. Tujuan yang dirumuskan
dengan baik membat Anda tetap focus pada hasil akhir. Jika Anda visualisasi akan
sungguh membantu. Saya percaya bahwa jika Anda dapat melihatnya dalam pikiran
Anda, Anda dapat mewujudkannya. Jika Anda focus pada tujuan Anda, Anda
4. Menghindari ketidakberdayaan yang dipelajari. Aku tidak dapat melakukan apa pun
terhadap apa yang terjadi pada diriku dengan perubahan ini, lalu mengapa aku harus
mencoba? Mengapa? Karena jika Anda tidak bertindak terhadap hidup Anda, hidup akan
bertindak terhadap anda. Jika anda tidak mengarahkan hidup anda, hidup akan
mengarahkan anda. Jika anda tidak memutuskan ke mana Anda melangkah, hidup akan
membawa Anda ke tempat yang mungkin tidak pernah anda inginkan. Anda mungkin
tidak dapat menghentikan kehadiran perubahan yang tidak diinginkan dalam hidup
Anda, tetapi Anda dapat memprogram diri Anda untuk mengambil tindakan positif dalam
menghadapinya. Anda tidaklah tanpa daya. Anda mempunyai kekuatan yang sangat
besar untuk bertindak, menetapkan tujuan, dan mencapainya. Ada jutaan orang di dunia
ini yang berhasil mengatasi tantangan yang dahsyat dan sukses.
9. Menyalakan energy yang positif. Ketika perubahan memasuki hidup Anda, amatlah
berguna menggunakan afirmasi positif anda sendiri yang akan membantu anda menjaga
sikap positif. ” Saya akan melakukan perubahan penting dalam diri saya untuk
menangani perubahan yang terjadi di sekitar saya. Saya akan merayakan setiap langkah
kecil dalam melewati proses perubahan ini, dan saya akan belajar mensyukuri segala
karunia yang telah saya terima.” Anda pun bisa terbantu jika melihat kembali perubahan
yang telah Anda lalui di masa lalu serta focus pada hasil yang positif dan sikap positif
yang Anda kembangkan setelah Anda melewati perubahan itu
10. Meminta dukungan dari orang-orang terdekat Anda yang mencintai Anda. Anda perlu
membangun dan memelihara hubungan baik, agar Anda dapat memperoleh dukungan
mereka pada saat dibutuhkan.
Dalam menghadapi perubahan kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan mana
yang sebaiknya kita pilih? Kapan sebaiknya tindakan itu dijalankan? Apa akibatnya jika
salah satu pilihan itu diambil? Dan apa akibatnya jika tidak diambil ?. Misalnya dalam suatu
perusahaan, tiba-tiba terjadi perubahan deregulasi, budaya dan norma-norma, ketersediaan
teknologi, sikap pasar, persaingan global, kondisi ekonomi, situasi politik, keamanan
sehingga situasi tersebut menyebabkan utang perusahaan membengkak. Untuk
menghadapi situasi tersebut kita harus menentukan langkah-langkah yang harus diambil,
dan dalam memilih langkah tersebut kita harus behati-hati menentukannya, karena langkah
yang kita ambil bisa menentukan mati dan hidupnya perusahaan. Namun sebelum sampai
pada langkah-langkah diatas, hendaknya dapat dibedakan dua jenis perubahan, antara
lain :
1. Perubahan operasional, yaitu perubahan yang bersifat parsial dan umumnya tidak
menimbulkan dampak yang besar bagi unit-unit lain. Misalnya perubahan kemasan produk
dan seragam karyawan;
2. Perubahan strategis, yaitu perubahan yang menimbulkan dampak luas dan memerlukan
unit-unit terkait, atau bahkan seluruh komponen perusahaan. Jika satu komponen diubah
maka komponen yang lain akan ikut berubah. Macam-macam perubahan strategis antara
lain :
4. Budaya
Contoh perubahan pada teknologi maka bisa berarti akan merubah proses produksi,
keterampilan, basis pengetahuan sehingga produksi lebih efisien dan cepat dihasilkan. Hal
ini juga bisa diikuti dengan perubahan administrasi, system pengajaran, struktur karena
produk yang dihasilkan adalah produk baru yang benar-benar berbeda untuk pasar. Kedua
perubahan di atas tidak bisa dipisahkan dan sama-sama dibutuhkan. Perubahan strategis
harus tampak kasatmata dalam perubahan operasional, namun belum tentu jika melakukan
perubahan operasional akan berhasil menyentuh aspek strategisnya, karena aspek strategis
membutuhkan konsep dan seni yang kuat dan harus dilakukan secara bertahap dan
perubahan strategis akan tampak pada sikap manusia yang menjalakannya.
Ada kalanya perubahan dapat di lihat dengan mudah dan dibaca dengan kasat mata.
Misalnya, perubahan yang terjadi secara kontras, bersifat lokal, dapat di laporkan oleh
wartawan, dan perubahan-perubahan operasional seperti kegiatan fisik di pabrik, ruang
pelayanan jasa, atau penurunan penjulan suatu produk, dan lain-lain.
Perubahan yang tidak dapat dilihat secara kasat mata (mosaik) memerlukan pihak ketiga
untuk mengumpulkan mosaik-mosaik yang terpisah-pisah dan melakukan analisis terhadap
kecenderungan yang terjadi di tempat-tempat yang saling terpisah satu sama lain dengan
rentang waktu yang berjauhan. John Naisbitt, misalnya, mengumpulkan mosaik-mosaik dari
masa ke masa dan merangkumnya dalam sebuah karya tentang perubahan yang bakal
terjadi di masa depan..
Pembaharuan Perusahaan
To remain young, one must change. (Alexander Chase)
Pada dataran mikro yaitu perubahan yang terjadi pada unit usaha. Platt(2001),
membedakan perubahan strategis suatu perusahaan kedalam tiga kategori, yaitu :
Hal-hal tidak patut apa yang telah kita lakukan (what are we doing wrong)
2. Manajemen turnaround.
3. Manajemen krisis.
Manajemen Turnaround
Manajemen turnaround biasanya dilakukan pada peruahaan yang menghadapi
permasalahan yang besar dan melibatkan pihak yang lebih luas, tindakan ini dilakukan
karena disadari perusahaan masih mempunyai sumber daya pada bentuk aset dan waktu
yang memungkinkan untuk melakukan manuver perbaikan. Misalnya, apabila Anda masih
bisa memperbaiki performance perusahaan karena masih mempunyai produk unggulan,
reputasi yang memadai, dan masih ada asset-aset kurang produktif yang dapat ditingkatkan
produktivitasnya. Gambaran seperti diatas ada pada perubahan yang dilakukan oleh Drs.
Abdul Gani, MA saat menjadi CEO Garuda Indonesia. Ada tiga masalah penting yang ia
anggap harus dibenahi terlebih dahulu saat itu, yaitu masalah keuangan, masalah
operasional dan masalah manajemen. Ketiga masalah ini menunjukan adanya suatu
hubungan dari suatu masalah pada masalah yang lain, dan membawa keterpurukan Garuda
Indonesia saat itu. Segera setelah ia menyadari ketiga masalah ini, ia mengajak orang muda
di Garuda Indonesia untuk memotret masalah yang ada di masing-masing unit karena kelak
mereka akan menjadi change agents di Garuda Indonesia.
Manajemen Krisis
Manajemaen krisis biasanya dilakukan oleh perusahaan pada saat perusahaan
sudah memasuki masa krisis , yaitu saat perusahaan sudah mulai kehabisan darah, energi (
reputasi dan motivasi ) . Pada tahap ini perusahaan sudah benar - benar berada pada posisi
berbahaya dan eksistensinya diragukan .
Ciri - ciri perusahaan yang berada dalam krisis adalah sebagai berikut :
1. Keadaan fisik tak terurus : lampu redup , seragam petugas lama tak tergantikan
,Mobil tua dan lain – lain.
2. SDM : malas datang dan pulang seenaknya , pemimpin jarang hadir , banyak terlihat
tidak bekerja dan kongko - kongko , tenaga - tenaga yang bagus sudah keluar.
3. Konflik : hampir setiap hari terdengar , dan perasaan resah dimana - mana .
7. Bagian Keuangan : hidup dalam suasana stres , dikejar tagihan yag tak terbayar oleh
deb collector.
Sigmoid curve adalah titik di mana orang yang tersisa besar adalah kemungkinan orang
- orang lama yang kurang produktif dan perusahaan nyaris tak punya apa - apa lagi .
Ada tiga strategi untuk mengatasi keadaan , transformasi , turnaround , manajemen
krisis , pada tahapanpertama apabila perusahaan memasuki tahap bahaya mustahil
melakukan turnaround , cara kedua eksekutif harus segera menerapkan manajemen
krisis terlebih dahulu berupa langkah - langkah penyelamatan strategis dengan cara stop
the bleeding ( hentikan pendarahan ) . Jika ini berhasil strategi yang ketiga adalah
pemimpin baru dapat melakukan langkah - langkah turnaround , seperti perbaikan modal
kerja , kualitas produk , restrukturisasi , utang dsb .
Kombinasi Strategi
Adakalanya ketiga strategi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain ,
terkadanag eksekutif dikacaukan dengan kombinasi - kombinasi tindakan , baik dilakukan
dengan kesadaran , maupun kebingungan – kebingungan. Aktivitas yang dilakukan dalam
turnaround sebagian besar dilakukan pula dalam manajemen krisis , pada tahapan ini
dibutuhkan manajer yang tidak biasa dalam artian seorang pemimpin yang memeiliki
kemampuan untuk mengahadapi stakeholder yang mulai marah , tidak percaya dan merasa
paling tahu serta dapat bernegoisasi dengan pemberi pinjaman, serta memperbaiki citra
perusahaan . Apapun yang dilakukann , kapanpun akan dilakukan, manajemen akan selalu
perlu mengupayakan prisnip -prinsip going concern antara lain :
• Perubahan Reaktif ( Reactive Change) adalah perubahan yang sering dilakukan oleh
pelaku usaha. Anda bereaksi terhadap setiap kejadian dan merespon setiap hal yang baru
terjadi. Kadang anda tidak dapat merespon setiap signal yang masih belum jelas betul
kemana akan bermuara. Signal-signal itu masih akan dibentuk oleh ribuan pihak, sampai
mengkristal menjadi sesuatu yang jelas. Semakin tidak jelas signal-signal itu maka semakin
besar orang menunggu dan baru bereaksi setelah jelas.
• Perubahan Krisis (crisis Change) : Banyak orang membenci krisis dan berusaha
menghindar darinya. Krisis idendtik dengan korban, konflik, kdan kerusakam-kerusakan.
Namun, sesungguhnya krisis juga memberikan banyak peluang dan kesempatan bagi mereka
yang berpikir jernih dan berani. Pada saat krisis, mayoritas orang bertindak dengan penuh
keragu-raguan dan kacau. Orang-orang yang jernih dan punya keberanian akan tampil
mengambil kesempatan, memimpin, dan mengembalikan krisis pada keteraturan.
Semua bentuk perubahan tersebut harus dikenal baik oleh para pemimpin
perubahan. Perubahan perlu dilakukan secara konseptual sehingga tidak menyesatkan atau
berhenti ditengah jalan. Pada setiap keadaan yang berbeda, perlu meramu dan menerapkan
strategi yang berbeda pula sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu.
Ada 3 (tiga) tahap dalam perubahan sikap ini, yaitu tahap unfreezing, movement dan
refreezing. Tahap unfreezing adalah tahap menjauhkan diri atau melepaskan sikap lama,
tahap movement adalah tahap menerima dan menumbuhkan sikap baru, dan tahap
refreezing adalah tahap memantapkan, mengukuhkan, menstabilkan sikap baru.
Strategi-strategi di atas tidak mutually exclusive. Beberapa strategi dapat dijalankan secara
bersamaan, dan dapat saling melengkapi. Misalnya, strategi politikal segera dapat diikuti
dengan strategi informasional, dan seterusnya.
Perlawanan TerhadapPerubahan
Perubahan akan membawa anggota organisasi pada suatu tingkat ketidakpastian.
Keberanian atau kerelaan menghadapi ketidakpastian ini berbeda. Sebab itu gagasan
perubahan seringkali mendapat perlawanan (resistance).
Ada beberapa alasan yang mendasari adanya perlawanan terhadap perubahan ini, antara
lain : merasa terancam oleh perubahan, tidak mengerti konteks dari perubahan, merasa
Terdapat setidaknya enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan,
antara lain :
Pendekatan klasik yang dikemukaan oleh Kurt Lewin mencakup tiga langkah. Pertama :
UNFREEZING the status quo, lalu MOVEMENT to the new state, dan ketiga
REFREEZING the new change to make it pemanent. Kalau digambarkan modelnya
menjadi seperti di bawah ini.
Selama proses perubahan terjadi terdapat kekuatan-kekuatan yang mendukung dan yang
menolak . Melalui strategi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, kekuatan pendukung akan
semakin banyak dan kekuatan penolak akan semakin sedikit.
Nampaknya ada beberapa kualitas yang perlu dimiliki oleh eksekutif, agar dia berani tampil
sebagai pemimpin perubahan, diantaranya adalah :
Di sini yang dimaksud dengan visi adalah gambaran tentang masa depan yang baik, lebih
berhasil, atraktif, namun realistik. Visi menunjukan menunjukan arah ke mana organisasi
akan bergerak menuju masa depan yang lebih jaya. Visi yang baik menumbuhkan inspirasi,
menguatkan motivasi, menggugah, menciptakan makna bagi anggota organisasi/ institusi.
Visi merupakan jembatan masa kini dan masa depan. Visi yang jelas akan meudahkan
anggota institusi untuk melihat mengapa perubahan perlu dilakukan dan ke mana
perubahan diarahkan.
Keberanian bertindak
Banyak orang punya visi, namun sedikit yang berani betindak. Resiko perubahan datang
dari tindakan yang dilakukan. Dalam hal keberanian dan bertindak inilah, pemimpin
perubahan berbeda dari pemimpin di masa tenang.
Pemimpin perubahan melihat program perubahan sebagai tantangan pribadi, tidak hanya
sebagai bagian dari upaya untuk menjalankan apa yang tercantum dalam deskripsi
pekerjaan atau jabatan. Seringkali tantangan ini dikaitkan dengan prinsip-prinsip pribadi atau
visi kehidupan pribadi.
Perubahan tidak dapat dijalankan tanpa dukungan pihak lain. Pemimpin perubahan mampu
mengomunikasikan visi dengan baik, mampu menggugah pihak lain untuk terlibat, mampu
Perubahan biasanya membawa pro dan kontra. Ada yang setuju ada juga yang tidak setuju.
Orang yang tidak berani berada di tengah-tengah kontroversi, sulit diharapkan memegang
tongkat komando perubahan.
Tidak menumbuhkan perasaan bahwa perubahan merupakan suatu hal yang sangat
mendesak dan merupakan keharusan.
Visi merupakan unsur utama yang membuat pendukung perubahan menjadi kelompok yang
bersatu dengan rasa kebersamaan yang sangat kuat, dan memiliki motivasi tinggi untuk
melaksanakan perubahan. Tidak jelasnya visi menyebabkan keragu-raguan untuk berubah.
Perubahan selalu mengandung ketidakpastian. Menga jak warga intitusi yang jumlahnya
sering sangat banyak untuk secara sukarela menghadapi ketidakpastian tidaklah mudah.
Mereka hanya mau berubah kalau mengerti dengan baik dan dapat “merasakan” bahwa
perubahan dalam jangka panjang memberikan prospek yang lebih baik dari pada tidak
berubah.
Hambatan ini biasanya bersumber pada sistem-sistem, struktur dan kebiasaan lama yang
disusun berdasarkan cara pandang atau paradigma lama. Apabila hambatan ini tidak
dihilangkan, kemajuan perubahan akan tersendat-sendat.
Tidak memilki suatu perencanaan dan usaha yang sistematik untuk mencapai
keberhasilan jangka pendek
Perubahan atau transformasi yang relatif besar pada umumnya memerlukan waktu lama,
mungkin 3 sampai 4 tahun, dan tidak ada yang dapat menjamin bahwa transformasi
mencapai hasil yang diharapkan. Kalau dalam proses atau perjalanan perubahan, warga
Keberhasilan jangka pendek atau menengah apabila tidak diwaspadai dapat menjebak
pimpinan dan staf institusi pada persepsi bahwa perubahan sudah berhasil dan selesai.
Jebakan ini dapat menurunkan semangat untuk meneruskan pembaruan sebelum waktunya,
sehingga tujuan jangka panjang atau visi tidak dapat diwujudkan.
Perubahan akan membawa hasil jangka panjang apabila hal-hal yang baru diterapkan di
institusi secara evolutif berubah menjadi kebiasaan atau norma. Dengan kata lain, institusi
memantapkan perubahan melalui penguatan budaya baru dalam institusi.
Beberapa hal yang disarankan untuk memperkecil kemungkinan gagal dalam melakukan
perubahan :
2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002
3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999
4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004