Anda di halaman 1dari 2

8 Langkah Perubahan menurut Kotter

Tiga langkah pertama dari 8 Langkah Perubahan menurut Kotter adalah menciptakan iklim yang tepat
untuk perubahan, langkah ke-4 hingga ke-6 menghubungkan perubahan ke organisasi, sedangkan dua
langkah terakhir yaitu langkah ke-7 dan ke-8 adalah langkah penerapan dan konsolidasi perubahan.

Berikut ini adalah 8 Langkah Perubahan yang diperkenalkan oleh John Kotter atau biasanya disebut
dengan “Kotter’s 8 Step Change Model”.

1. Menumbuhkan Rasa Urgensi (Create a sense of urgency)

Langkah pertama dalam Kotter’s 8 Step Change Model ini adalah menciptakan kebutuhan mendesak
atau menumbuhkan rasa urgensi atas perlunya suatu perubahan. Apabila kita dapat menciptakan
lingkungan dimana setiap individu didalam organisasi menyadari masalah yang ada dan dapat melihat
solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang terjadi, maka dukungan untuk perubahan akan
meningkat. Ini juga akan memicu motivasi awal untuk membuat semua individu dalam organisasi
bergerak mendukung perubahan.

Menurut Kotter, langkah ini adalah langkah persiapan dan sekitar 75% manajemen perusahaan harus
terlibat dalam perubahan ini agar tingkat keberhasilan perubahan ini menjadi lebih tinggi. Ini
menekankan bahwa penting untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke proses perubahan. Langkah
ini menciptakan ‘kebutuhan’ untuk perubahan, bukan hanya ‘keinginan’ untuk berubah. Hal ini sangat
penting ketika menyangkut dukungan dan kesuksesan perubahan yang mungkin terjadi.

2. Membentuk Koalisi yang kuat (Build a guiding coalition)

Setelah menciptakan rasa urgensi dan kebutuhan untuk perubahan, kita perlu meyakinkan orang lain
untuk bersama-sama melakukan perubahan. Oleh karena itu, kita perlu membangun koalisi untuk
membantu kita mengarahkan orang lain untuk melakukan perubahan. Ini membutuhkan
kepemimpinan yang kuat dan dukungan nyata dari orang-orang kunci (key person) dalam organisasi
kita. Koalisi yang kita bangun harus terdiri dari berbagai keterampilan, pengalaman, pengetahuan,
keahlian, unit kerja, jabatan atau bahkan orang-orang yang berasal dari bidang bisnis yang lain untuk
memaksimalkan efektivitasnya. Koalisi dapat membantu kita menyebarkan pesan ke seluruh
organisasi, mendelegasikan tugas dan memastikan adanya dukungan untuk perubahan di seluruh
organisasi. Anggota tim yang berkolaborasi, saling melengkapi dan dapat mendorong satu sama
lainnya untuk bekerja lebih keras sehingga tingkat keberhasilan akan perubahan ini lebih tinggi.

3. Menciptakan Visi Perubahan (Create a Vision for Change)

Inisiatif Perubahan mungkin sangat rumit dan sering sulit untuk dimengerti atau dipahami oleh semua
anggota organisasi terutama anggota-anggota organisasi yang berada di hirarki paling bawah
organisasi. Oleh karena itu, menciptakan suatu Visi yang mudah dipahami dan merangkum
keseluruhan tujuan akan perubahan adalah cara yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan
dukungan dari seluruh organisasi. Selain harus mudah dimengerti dan sederhana, Visi juga harus dapat
menjadi inspirasi agar efek yang diinginkannya tersebut mencapai tingkat yang paling maksimum.

4. Meng-Komunikasikan Visi Perubahan (Communicating the Vision)

Visi Perubahan yang telah diciptakan harus dikomunikasikan ke seluruh organisasi agar bisa
mendapatkan dukungan dari semua anggota organisasi. Visi Perubahan ini tidak hanya
dikomunikasikan saat adanya pertemuan saja, tetapi harus dibicarakan setiap kali ada kesempatan.
Gunakan Visi ini setiap hari untuk membuat keputusan dan pemecahan masalah.
5. Menghapus Rintangan (Removing Obstacles)

Empat langkah pertama sangat penting dalam membangun kekuatan inisiatif suatu perubahan yang
akan kita lakukan. Langkah selanjutnya adalah mencari dan mengetahui rintangan atau hambatan apa
yang kemungkinan akan menghalangi perubahan kita. Rintangan atau hambatan tersebut dapat
datang dari pribadi anggota organisasi, perundang-undangan dan tradisi. Identifikasikan sedini
mungkin dan gunakan sumber daya yang tersedia untuk memecahnya tanpa harus menganggu
kegiatan-kegiatan lainnya dalam organisasi kita.

6. Ciptakan Sasaran Jangka Pendek (Creating Short-Term Wins)

Perubahan memerlukan proses dan waktu untuk mendapatkan hasilnya sehingga akan
mengakibatkan hilangnya dukungan atau menurunkan semangat untuk merubah apabila proses
perubahan tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dikarenakan sebagian anggota
organisasi akan menganggap usaha yang telah mereka lakukan tersebut adalah sia-sia apabila tidak
dapat melihat keberhasilan atau kemenangan akan suatu perubahan dalam waktu yang cepat. Oleh
karena itu, untuk menumbuhkan semangat dan mempertahankan dukungan akan perubahan ini, kita
harus menunjukan keuntungan dan menciptakan sasaran keberhasilan untuk jangka waktu pendek.
Sasaran jangka pendek juga merupakan alat yang berguna untuk memotivasi dan sebagai arahan
terhadap kegiatan perubahan kita. Keberhasilan atau kemenangan jangka pendek ini dapat digunakan
untuk menilai investasi yang telah kita keluarkan dan untuk membantu memotivasi kembali anggota
organisasi atau karyawan perusahaan untuk terus mendukung perubahan.

7. Terus Membina Perubahan yang telah diciptakan (Build on the Change)

Banyak proses perubahan yang berakhir gagal karena rasa puas diri dan kesuksesan yang dinyatakan
terlalu dini. Oleh karena itu, Kotter berpendapat bahwa sangat penting untuk mempertahankan dan
memperkuat terus perubahan tersebut meskipun telah mencapai suatu perubahan yang diinginkan.
Tetaplah menetapkan tujuan dan menganalis apa yang dapat dilakukan dengan lebih baik untuk
peningkatan yang berkelanjutan.

8. Kukuhkan Perubahan ke dalam Budaya (Anchor the Changes in Corporate Culture)

Hanya mengubah proses dan kebiasaan saja tidak cukup untuk menanamkan budaya perubahan ke
seluruh organisasi. Perubahan harus menjadi bagian dari inti organisasi agar perubahan dapat
memberikan efek manfaat yang lama. Mempertahankan para senior dalam perubahan dan
mendorong karyawan baru untuk mengadopsi perubahan akan membantu mempromosikan
perubahan hingga ke seluruh organisasi.

Menurut Kotter, Perubahan bukanlah proses yang mudah dan cepat sehingga memerlukan langkah-
langkah perencanaan perubahan dan bahkan ketika sebuah perubahan dilaksanakan masih banyak
lagi yang harus dilakukan untuk memastikan keberhasilannya. Kita disarankan untuk mengikuti
langkah-langkah perubahan Kotter ini untuk memastikan inisiatif perubahan kita dapat berhasil dan
memberikan manfaat bagi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai