Langkah pertama dalam Kotter’s 8 Step Change Model ini adalah menciptakan
kebutuhan mendesak atau menumbuhkan rasa urgensi atas perlunya suatu
perubahan. Apabila kita dapat menciptakan lingkungan dimana setiap individu
didalam organisasi menyadari masalah yang ada dan dapat melihat solusi yang
dapat memecahkan permasalahan yang terjadi, maka dukungan untuk perubahan
akan meningkat. Ini juga akan memicu motivasi awal untuk membuat semua
individu dalam organisasi bergerak mendukung perubahan.
Menurut Kotter, langkah ini adalah langkah persiapan dan sekitar 75%
manajemen perusahaan harus terlibat dalam perubahan ini agar tingkat
keberhasilan perubahan ini menjadi lebih tinggi. Ini menekankan bahwa penting
untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke proses perubahan. Langkah ini
menciptakan ‘kebutuhan’ untuk perubahan, bukan hanya ‘keinginan’ untuk
berubah. Hal ini sangat penting ketika menyangkut dukungan dan kesuksesan
perubahan yang mungkin terjadi.
Setelah menciptakan rasa urgensi dan kebutuhan untuk perubahan, kita perlu
meyakinkan orang lain untuk bersama-sama melakukan perubahan. Oleh karena
itu, kita perlu membangun koalisi untuk membantu kita mengarahkan orang lain
untuk melakukan perubahan. Ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan
dukungan nyata dari orang-orang kunci (key person) dalam organisasi kita.
Koalisi yang kita bangun harus terdiri dari berbagai keterampilan, pengalaman,
pengetahuan, keahlian, unit kerja, jabatan atau bahkan orang-orang yang berasal
dari bidang bisnis yang lain untuk memaksimalkan efektivitasnya. Koalisi dapat
membantu kita menyebarkan pesan ke seluruh organisasi, mendelegasikan tugas
dan memastikan adanya dukungan untuk perubahan di seluruh organisasi.
Anggota tim yang berkolaborasi, saling melengkapi dan dapat mendorong satu
sama lainnya untuk bekerja lebih keras sehingga tingkat keberhasilan akan
perubahan ini lebih tinggi.
Inisiatif Perubahan mungkin sangat rumit dan sering sulit untuk dimengerti atau
dipahami oleh semua anggota organisasi terutama anggota-anggota organisasi
yang berada di hirarki paling bawah organisasi. Oleh karena itu, menciptakan
suatu Visi yang mudah dipahami dan merangkum keseluruhan tujuan akan
perubahan adalah cara yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan dukungan dari
seluruh organisasi. Selain harus mudah dimengerti dan sederhana, Visi juga harus
dapat menjadi inspirasi agar efek yang diinginkannya tersebut mencapai tingkat
yang paling maksimum.
Empat langkah pertama sangat penting dalam membangun kekuatan inisiatif suatu
perubahan yang akan kita lakukan. Langkah selanjutnya adalah mencari dan
mengetahui rintangan atau hambatan apa yang kemungkinan akan menghalangi
perubahan kita. Rintangan atau hambatan tersebut dapat datang dari pribadi
anggota organisasi, perundang-undangan dan tradisi. Identifikasikan sedini
mungkin dan gunakan sumber daya yang tersedia untuk memecahnya tanpa harus
menganggu kegiatan-kegiatan lainnya dalam organisasi kita.
Banyak proses perubahan yang berakhir gagal karena rasa puas diri dan
kesuksesan yang dinyatakan terlalu dini. Oleh karena itu, Kotter berpendapat
bahwa sangat penting untuk mempertahankan dan memperkuat terus perubahan
tersebut meskipun telah mencapai suatu perubahan yang diinginkan. Tetaplah
menetapkan tujuan dan menganalis apa yang dapat dilakukan dengan lebih baik
untuk peningkatan yang berkelanjutan.
Hanya mengubah proses dan kebiasaan saja tidak cukup untuk menanamkan
budaya perubahan ke seluruh organisasi. Perubahan harus menjadi bagian dari inti
organisasi agar perubahan dapat memberikan efek manfaat yang lama.
Mempertahankan para senior dalam perubahan dan mendorong karyawan baru
untuk mengadopsi perubahan akan membantu mempromosikan perubahan hingga
ke seluruh organisasi.
Menurut Kotter, Perubahan bukanlah proses yang mudah dan cepat sehingga
memerlukan langkah-langkah perencanaan perubahan dan bahkan ketika sebuah
perubahan dilaksanakan masih banyak lagi yang harus dilakukan untuk
memastikan keberhasilannya. Kita disarankan untuk mengikuti langkah-langkah
perubahan Kotter ini untuk memastikan inisiatif perubahan kita dapat berhasil dan
memberikan manfaat bagi organisasi.