Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 15

LEADING CHANGE

PENDAHULUAN

15-1 LEADERSHIP MEANS LEADING CHANGE


Perubahan diperlukan jika organisasi ingin bertahan hidup dan berkembang, dan penurunan
tajam dalam ekonomi, dikombinasikan dengan perubahan lingkungan lainnya, telah memaksa para
pemimpin di semua industry untuk melihat bagaimana mereka melakukan bisnis.
a. Resistance Is Real
Pemimpin memulai banyak perubahan, tetapi sebagian besar tidak memenuhi harapan. Ada
banyak alasan mengapa program perubahan tidak menghasilkan hasil yang diinginkan. Salah satu
masalah yang signifikan adalah bahwa kebanyakan orang memiliki kecenderungan alami untuk
menolak perubahan – bahkan ketika perubahan adalah sesuatu yang dapat membuat hidup mereka
lebih baik. Pemimpin harus siap menghadapi resistensi dan menemukan cara untuk memungkinkan
orang melihat nilai dalam perubahan yang diperlukan agar organisasi berhasil.

Exhibit 15.1 Menunjukkan beberapa kekuatan lingkungan, seperti teknologi yang berubah
dengan cepat, pergeseran sikap sosial, globalisasi, peningkatan peraturan pemerintah, perubahan
pasar, pertumbuhan e-bisnis, dan penyebaran informasi yang cepat melalui Internet, yang
menciptakan kebutuhan yang lebih besar untuk perubahan kepemimpinan dalam organisasi
b. The Leader as Change Agent
Perubahan tidak terjadi dengan mudah, tetapi pemimpin yang baik dapat memfasilitasi
perubahan yang diperlukan untuk membantu organisasi beradaptasi dengan ancaman eksternal dan
peluang baru. Untuk orang-orang di seluruh organisasi untuk melihat perubahan sebagai positif dan
alami, mereka membutuhkan pemimpin yang berfungsi sebagai model peran untuk perubahan dan
memberikan motivasi dan komunikasi untuk menjaga upaya perubahan terus maju.
Penelitian telah mengidentifikasi beberapa karakteristik kunci dari para pemimpin yang dapat
mencapai proyek perubahan yang sukses sebagai berikut:

1. Mereka mendefinisikan diri sebagai pemimpin perubahan daripada orang yang ingin
mempertahankan status quo.
2. Mereka menunjukkan keberanian.
3. Mereka percaya pada kapasitas karyawan untuk memikul tanggung jawab.
4. Mereka mampu mengasimilasi dan mengartikulasikan nilai-nilai yang mendorong
kemampuan beradaptasi.
5. Mereka mengenali dan belajar dari kesalahan mereka sendiri.
6. Mereka mampu mengelola kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas,
7. Mereka memiliki visi dan dapat menggambarkan visi mereka untuk masa depan secara jelas.

15-2 A FRAMEWORK FOR CHANGE

Exhibit 15.2 Menunjukkan Model yang dikembangkan oleh John Kotter yang dapat membantu
pemimpin menavigasi proses perubahan sebagai berikut:
1. Light a Fire for Change
Orang harus percaya bahwa perubahan sangat dibutuhkan. Para pemimpin berkomentar
tentang urgensi untuk perubahan dengan cara yang menyentuh emosi orang-orang - saya
kata-kata lain mereka membantu orang merasakan kebutuhan akan perubahan daripada
hanya member mereka fakta dan angka.
2. Get the Right People on Board
Untuk perubahan yang berhasil, para pemimpin membangun koalisi yang kuat dari orang-
orang dengan komitmen bersama untuk kebutuhan dan kemungkinan perubahan.
3. Paint a Compelling Picture
Orang-orang membutuhkan visi dan strategi yang jelas untuk menginspirasi mereka untuk
percaya bahwa masa depan yang lebih baik adalah mungkin dan mereka dapat mencapainya
melalui tindakan mereka.
4. Communicate the Change Widely
Pemimpin menyampaikan pesan tidak hanya sekali tetapi berulang kali. Hal lain yang perlu
diingat adalah bahwa tindakan berbicara lebih keras daripada katakata.
5. Remove Obstacles and Empower People to Act
Pemimpin memberi orang waktu, pengetahuan, sumber daya, dan kebijaksanaan untuk
mengambil langkah dan membuat perubahan terjadi. Ini mungkin berarti merevisi struktur,
sistem, atau prosedur yang menghambat atau melemahkan upaya perubahan.
6. Achieve and Celebrate Quick
Untuk menjaga momentum, para pemimpin mengidentifikasi beberapa pencapaian jangka
pendek yang dapat dikenali dan dirayakan oleh orang-orang. Pencapaian jangka pendek yang
sangat terlihat dan sukses meningkatkan kredibilitas proses perubahan dan memperbarui
antusiasme dan komitmen setiap orang.
7. Keep it Moving
Penting bagi para pemimpin untuk membangun kredibilitas pencapaian awal dan menjaga
proses perubahan terus maju. Pada tahap ini, mereka menghadapi dan mengubah masalah,
struktur, atau sistem yang tersisa yang menghalangi jalan untuk mencapai visi tersebut.
8. Make Changes Stick
Pada tahap ini, para pemimpin mencari cara untuk melembagakan pendekatan baru, berusaha
untuk mengintegrasikan nilai-nilai dan pola-pola baru kedalam kebiasaan kerja semua orang.

15-3 USING APPRECIATIVE INQUIRY 


Salah satu pendekatan paling menarik untuk memimpin perubahan adalah proses yang  dikenal
sebagai penyelidikan apresiatif. Appreciative inquiry (AI) ini melibatkan individu, tim,  atau seluruh
organisasi dalam menciptakan perubahan dengan memperkuat pesan positif dan  berfokus pada
pembelajaran dari kesuksesan.
Appreciative berasal dari kata dasar appreciate yang berarti menghargai, yaitu suatu tindakan
memahami apa yang terbaik dalam individu atau sekitarnya, lalu memberi dukungan terhadap
kelebihan, kesuksesan dan potensi di masa lalu maupun masa kini. Sementara, inquiry berasal dari
kata dasar inquire, yang berarti tindakan mengeksplorasi dan menemukan; mengajukan pertanyaan
untuk memperluas pandangan terhadap kemungkinan dan potensi baru
Pendekatan ini tidak terfokus pada masalah apa yang sedang dihadapi akan tetapi pada kekuatan apa
yang bisa dilihat dalam memecahkan masalah tersebut.

a. Applying Appreciative Inquiry on a Large Scale 

Appreciative inquiry ini mempercepat perubahan organisasi skala besar secara positif dengan
melibatkan  sekelompok besar orang dalam proses perubahan, termasuk pemimpin dan karyawan,
serta  orang-orang dari luar organisasi, seperti pelanggan atau klien, mitra, dan pemangku 
kepentingan lainnya. Exhibit 15.3 menunjukkan Four Stages of Appreciative Inquiry sebagai
berikut.
Langkah awal dari tahapan Appreciative Inquiry ini yaitu untuk memilih sebuah topic yang akan
dibahas. Topic yang akan dipilih berfokus pada dimensi partisipasi sosial serta harus bersifat
affirmative mengandung antusiasme dan mengarah pada tindakan positif, serta pertanyaan yang
diberikan akan mengarahkan apa yang akan didiskusikan dan capaian kedepan.

1. Discovery
Pada tahap ini adalah proses menggali informasi pada anggota dan menghargai apa yang
dimiliki oleh individu dari mendengar cerita keberhasilan atau pengalaman yang paling
berharga. Bercerita akan pengalaman keberhasilan dimasa lalu dan mencari tahu
penyebabnya, siapa saja yang terlibat dan bagaimana mencapainya. Kemudian dari hasil
cerita masing-masing anggota dikelompokkan dan dipetakan kekuatan yang ada pada diri
individu, setelah itu dirangkum dengan kekuatan anggota lainnya untuk menjadi kekuatan
dalam komunitas.
2. Dream
Pada tahap ini para peserta diajak untuk bermimpi dan berimajinasi akan masa depan yang
diharapkan tentang komunitas, lingkungan, dan diri sendiri dengan mengaitkan pada
kekuatan di tahap sebelumnya. Pada tahap ini pula individu diajak untuk menciptakan
gambaran akan masa depan yang positif dan proaktif yang memberikan kekuatan untuk
mencapai impian.
3. Design
Pada proses ini yaitu anggota diajak untuk melakukan identifikasi kekuatan serta potensi
yang dimiliki untuk dapat mencapai mimpi besar yang ingin dicapai. Dalam proses
perumusan strategi perlu disesuaikan dengan kekuatan dari individu maupun kelompok
untuk menghasilkan rencana yang bersifat provokatif untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan pada tahap ini memunculkan kekuatan untuk menyampaikan mimpi. Aktivitas yang
akan dilakukan adalah menyusun action plan untuk mengimajinasikan hal-hal kecil apa
yang dapat dilakukan sehingga berdampak besar terhadap keyakinan dalam mengemban
tugas sebagai anggota komunitas dan diharapkan mampu menyusun apa yang akan
dilakukan untuk mencapai mimpi besar sebagai anggota komunitas.
4. Destiny
Pada tahap terakhir ini lebih berfokus pada penegasan rencana yang telah ditetapkan
bersama, selain itu tahap ini juga menekankan kembali peranan dan komitmen dari individu
serta komunitas untuk mencapai impian bersama. Tahapan ini diharapkan bagi peserta agar
termotivasi dan berkomitmen atas impian-impian selanjutnya.

b. Applying Appreciative Inquiry Every day  

Appreciative Inquiry (AI) juga dapat diterapkan oleh pemimpin individu dalam skala yang lebih kecil.
Sifat kepemimpinan berarti mempengaruhi orang dengan banyak cara kecil secara berkelanjutan.
Dijelaskan dalam model perubahan tiga tahap yang menggabungkan elemen AI dan dapat digunakan
untuk upaya perubahan sehari-hari.

Kunci dari Appreciative Inquiry yaitu dengan membingkai masalah dengan cara yang positif dan lebih
memfokuskan orang pada peningkatannya daripada apa yang salah.

Pemimpin yang baik bekerja setiap hari secara bertahap untuk mengubah sikap, asumsi, dan perilaku
menuju masa depan yang diinginkan. Ketika pemimpin individu dalam sebuah organisasi maka akan
terlibat dalam upaya perubahan harian, mereka memiliki efek kumulatif yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai