PAPER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Manajemen Perubahan
Yang dibimbing oleh Ibu Dr. Sopiah, M.Pd. MM
OLEH :
B. MODEL DIAGNOSTIK
1. Definisi Diagnosa Organisasi
Diagnosa organisasi merupakan suatu hal penting bagi organisasi dalam kaitannya
dengan perubahan. Langkah pertama dalam perubahan adalah mengenali organisasi untuk
menentukan perubahan apa yang diperlukan oleh organisasi tersebut. Penentuan fokus apa
yang akan dilakukan perubahan menentukan sukses tidaknya perubahan itu sendiri. Oleh
karena itu, langkah pertama dalam perubahan ini adalah membuat diagnosa terhadap
organisasi.
Menurut Janicijevic (2010) menyatakan diagnosa organisasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk menganalisis organisasi dalam rangka mengidentifikasi kelemahan
organisasi sehingga dapat dinetralisasi melalui perubahan organisasi. Diagnosa organisasi
melibatkan diagnosa atau penilaian tingkat fungsional suatu organisasi pada saat ini dalam
rangka merancang intervensi perubahan yang sesuai.
4. Model Diagnosa
a. Model Analitikal
Model analitikal, yang dikenal pula dengan istilah model differensiasi-integrasi yang
dikembangkan oleh Paul Lawrence dan Jay Lorsch menekankan pentingnya diagnosis
analitikal yang tepat sebagai dasar untuk mewujudkan perubahan dalam organisasi.
Model tersebut dikembangkan untuk mempelajari dan memahami permasalahan antar
satuan kerja dengan melakukan secara teliti identifikasi wilayah permasalahan dalam
organisasi yang bersangkutan. Seperti telah dimaklumi sebagian besar organisasi
bahkan organisasi besar yang terdiri dari satuan-satuan kerja seperti departemen, divisi,
biro, bagian dan lain sebagainya. Hal yang terpenting dalam model analitikal ini adalah
satuan-satuan kerja yang ada harus terintegrasi agar berfungsi secara efektif. Tugas-
tugas yang menjadi tanggungjawab masing-masing satuan kerja dapat dikaitkan dengan
empat karakteristik dari lingkungan organisasi, yaitu:
• Struktur satuan-satuan kerja yang ada;
• Orientasi waktu para anggota setiap satuan kerja;
• Orientasi para anggota satu satuan kerja dengan para anggota
satuan kerja lain;
• Orientasi para anggota organisasi mengenai tujuan yang
hendak dicapai.
b. Model Kecenderungan Perilaku Kelompok
Model ini menyoroti kecenderungan para anggota organisasi menampilkan perilaku
tertentu. Model ini didasarkan pada hasil pemikiran George Homans yang perhatiannya
ditujukan pada interdependensi antar kelompok. Model ini meletakkan dasar konseptual
untuk menganalisis perilaku dalam kelompok. Menurut model ini pola perilaku yang
kompleks yang terdiri dari aktivitas, interaksi, perasaan dan norma-norma berkembang
dari serangkaian perilaku dan hubungan yang diperlukan demi berfungsinya kelompok
yang bersangkutan. Selain itu model ini juga membantu dalam memahami bagaimana
kelompok-kelompok dalam organisasi berfungsi, dengan demikian jelas bahwa model
ini bermanfaat apabila digunakan untuk melakukan observasi dan mengumpulkan
informasi tentang empat karakteriktik tersebut di atas dan menggunakan data yang
dikumpulkan itu untuk mendiagnosis permasalahan antara atau dalam kelompok.
c. Model Konsultasi Manajemen
Terry Amstrong dan Walter Wheatley sebagai konsultan telah mengembangkan suatu
model diagnosis yang menganalisis enam factor utama dalam suatu organisasi, yaitu:
• Perencanaan dasar dalam arti apakah organisasi memiliki misi, visi dan sasaran
yang ingin dicapai?
• Praktek-praktek bisnis pada umumnya, dalam arti apakah organisasi memiliki
system manajemen yang benar?
• Keuangan, dalam arti apakah organisasi beroperasi berdasarkan rencana dan data
financial yang tepat waktu dan akurat?
• Iklan dan promosi dalam arti apakah para anggota organisasisadar tentang kaitan
antara iklan dan penjualan?
• Riset pemasaran dalam arti apakah anggota organisasi menyadari bahwa pesaing
memiliki juga strategi, kebijakan dan sebagainya dan bahwa perhatian pada
kebutuhan para pelanggan harus besar?
• Sumber Daya Manusia dalam arti apakah organisasi memiliki sistem yang tepat
untuk rekrutmen, pelatihan dan mempertahankan para karyawan agar tidak pindah
ke organisasi lain?
Menurut kedua konsultan tersebut alangkah baiknya jika berbagai pertanyaan
mendasar ditanyakan yang menyangkut setiap bidang untuk memperoleh indikasi
tentang di mana letak permasalahan yang dihadapi oleh klien.
d. Model Sosioteknikal
Model ini merupakan temuan dari Eric Trist pada Lembaga Tavistok yang digunakan
untuk menganalisis suatu organisasi sebagai suatu sistem sosioteknikal yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Trist dan kawan-kawan berpendapat bahwa dalam
setiap organisasi terdapat suatu sistem sosial yang terdiri dari jaringan hubungan yang
sifatnya interpersonal sekaligus adanya suatu sistem teknologikal yang terdiri dari
tugas, kegiatan dan sarana prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
yang bersangkutan. Kedua sistem ini, yaitu sistem sosial dan sistem teknologikal
berkaitan dengan dan saling bergantung satu sama lain. Karenanya, diagnosis yang
dilakukan harus mampu menentukan bagaimana kedua sistem tersebut saling berkaitan
terutama pada umpan balik.
e. Model Analisis Bidang Kekuatan
Model ini dikembangkan oleh Kurt Lewin, yaitu suatu teknik yang dapat digunakan
untuk beraneka ragam kepentingan analisis. Pendapat Lewin didasarkan pada
pandangan bahwa perilaku organisasi bukanlah merupakan hal yang didasarkan pada
suatu pola yang statik, melainkan merupakan suatu keseimbangan yang dinamis antara
berbagai kekuatan yang bergerak pada arah yang berlawanan. Teori ini didasarkan pada
pendapat bahwa dalam setiap organisasi selalu ada kekuatan yang mendorong
terjadinya perubahan, akan tetapi terdapat pula kekuatan yang menghalangi terjadinya
perubahan. Berbagai kekuatan dalam organisasi yang mengarah pada terjaminnya
pemeliharaan stabilitas organisasi dikenal dengan istilah kekuatan penghalang.
Sebaliknya kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan dikenal dengan kekuatan
pendorong. Jika kekuatan penghalang dan kekuatan pendorong sama ampuhnya, dapat
dikatakan bahwa organisasi berada pada kondisi keseimbangan dan organisasi berada
pada kondisi stabil.
5. Pengumpulan Informasi
Tahap proses ini dimulai dengan serangkaian keputusan perencanaan yang
berkaitan dengan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan apakah data dapat
/ harus dikumpulkan setiap sumber yang mungkin atau dari sampel perwakilan dari total
populasi sumber.
8. Penafsiran
Model konseptual memberikan dasar untuk menafsirkan informasi diagnostik dan
mengidentifikasi apa yang perlu diubah untuk mencapai keadaan yang lebih diinginkan setelah
dilakukannya analisis data yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Fikri. 2016. Agen Perubahan Dan Perannya dalam Divusi Inovasi, (Online),
(http://scribd.com/mobile/doc/50286915/agen-perubahan-dan-perannya-dalam-difusi-
inovasi.html), diakses 24 Oktober 2020.
Nasution, Zulkarnain. 2016. Pola Agen Perubahan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Jaringan Pendidikan Nonformal dan Informal, (Online), (http://library.um.ac
.id/index.php/Rubrik/pola-agen-perubahan-dalam-pemberdayaan-masyarakat-melalui-
jaringan-pendidikan-nonformal-dan-informal.html), diakses 24 Oktober 2020.