NIM/Offering : 180413620730
Dimana:
CCC = Cash Convertion Cycle (Siklus Konversi Kas)
DSO = Days of Sales Outstanding
DSI = Days of Sales Inventory
DPO = Days of Payable Outstanding
4. Contoh Perhitungan Setiap Variasi Poin C
Perhitungan pada Annual Report PT. Bentoel Grup Tahun 2019
a. DSO = Rata-rata Piutang Akun/Total Kredit Penjualan x 365
= 2.946.790 / 20.834.699 x 365
= 51,62
b. DSI = Persediaan / HPP x 365
= 6.257.640 / 17.749.568 x 365
= 128,68
c. DPO = Hutang Rata-rata Akun / HPP x 365
= 6 / 17.749.568 x 365
= 125,1
d. CCC = DSO + DSI – DPO
= 52 + 129 + 125
= 306
5. Makna Hasil Perhitungannya
Dari hasil penghitungan DSO di atas kita dapat mengetahui satuan hari yang
diperlukan untuk mendapatkan cash dari penjualan yang dilakukan secara kredit
(piutang) dalam PT. Bentoel Grup tahun 2019 adalah 52 hari. Kemudian pada
penghitungan DSI kita melihat periode pemrosesan sampai penjualan persediaan
perusahaan PT. Bentoel Grup adalah 129 hari. Sedangkan pada penghitungan DPO
menunjukkan bahwa periode pembayaran dari suatu perusahaan yang harus melunasi
hutangnya yaitu 125 hari. Jadi total Average Time yang digunakan PT. Bentoel Grup
untuk melakukan siklus konversi kas yaitu 306 hari.
B. Kelompok Rasio Keuangan
1. Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva, dan modal. Rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan.
Contoh pada Annual Report PT. Bentoel Group Tahun 2019
a. GPM (Gross profit margin)
GPM = Laba Kotor / Pendapatan Penjualan x 100%
= 3.085.131 / 20.834.699 x 100%
= 14,8 %
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah perusahaan membayar HPP adalah sebesar 14,8%
b. OPM (Operating income ratio)
OPM = EBIT / Pendapatan Penjualan x 100%
= 29.138 / 20.834.699 x 100%
= 0,14 %
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak
adalah sebesar 0,0014 %
c. NPM (Net profit margin)
NPM = Net Profit / Pendapatan Penjualan x 100%
= -14.940 / 20.834.699 x 100%
= -0,072 %
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak adalah
sebesar -0,00072%
2. Ratio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengetahui sejauh mana perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendek. Analisis ini dilakukan berdasarkan aktiva lancar
yang relatif terhadap kewajiban (utang lancarnya). Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dan kebutuhan jangka pendeknya.
Contoh pada Annual Report PT Bentoel Group Tahun 2019
a. Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
= 11.598.066/6.083.396 x 100%
= 190,65 %
Artinya bahwa dalam melunasi kewajiban jangka pendek menggunakan asset lancar
perusahaan memiliki tingkat kemampuan sebesar 190,65 %
b. Quick ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Hutang Lancar x 100%
= 11.598.066 - 6.257.640 / 6.083.396 x 100%
= 87,79 %
Artinya bahwa dalam melunasi kewajiban jangka pendek menggunakan asset lancar
perusahaan selain persediaan memiliki tingkat kemampuan sebesar 87,79 %
= 50,57%
= 23,80%
Artinya 23,80% modal sendiri yang dimiliki BENTOEL GROUP dapat melunasi
hutang perusahaan.
= 8 kali
Tingkat perputaran piutang sebesar 8 kali dalam setahun. Semakin tinggi perputaran piutang
maka semakin baik. Terjadi penuruan perputaran piutang pada Bentoel Group
= 2,91 kali
Perputaran persediaan sebesar 2,91 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam
persediaan berputar sebanyak 2,91 kali. Semakin tinggi tingkat perputaran maka semakin
efektif manajemen dalam mengelola persediaan. Pada Bentoel Group terjadi penurunan
perputaran persediaan.
REFERENSI
Syarief, Moch. Edman dkk. 2009. Cash Convertion Cycle dan Hubungannya dengan
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Manajemen Modal Kerja. Malang : Jurnal Ekonomi
Bisnis.
Benardi, Beny dkk. 2012. Mengukur Cash Convertion Cycle Perusahaan Terbuka Operator
Telekomunikasi Seluler Di Indonesia Dalam Keterkaitannya Dengan Kinerja Pengelolaan
Modal Kerja. Jakarta : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer.