Anda di halaman 1dari 8

FORMAT DATA QUOSIONER MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

NAMA UMKM
NAMA KETUA
NO TELPN

ALAMAT

A. PROFIL KEUANGAN UMKM

Petunjuk pengisian bagian A


[ 1 ] Isilah data keuangan UMKM berdasar informasi pada neraca UMKM tersebut”.
[ 2 ] Isian data tahun 2019 dan 2020 adalah data dalam bentuk persentase

No Rasio Tahun 2019 Tahun 2020


1 (Penjualan/ Rata-rata total asset)

2 (Modal Kerja/ Total aset)

3 (Hutang lancar / Aktifa lancar)

4 (Aktifa tetap / Total aktifa)

5 (Laba / Total Asset)

Petunjuk pengisian bagian B


[ 1 ] Beri tanda silang ”X” pada paling sesuai ”ya” dan ”tidak”.
MITIGASI
[ 2 ] Isilah titik-titik (…….) di bawah ini secara jelas, sesuai permintaan

B. MANAJEMEN MITIGASI RESIKO KREDIT

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Pengurus UMKM memprioritaskan penjualan dengan
metode pembayaran secara tunai
2 UMKM memiliki/membentuk manager yang menangani
manajemen redit
3 UMKM mesyaratkan jaminan (koleral) terhadap pembeli
yang membeli dengan cara kredit
4 UMKM memiliki cadangan dana untuk menutup
kerugian akibat kredit macet
5 UMKM memiliki Stadar Operasional Prosedur (SOP)
dalam penjualan kredit
6 Pengurus UMKM memahami resiko-resiko keuangan
yang dihadapi oleh UMKM
Sebutkan resiko-resiko tersebut
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................

1
7 UMKM memiliki departemen yang menangani
manajemen resiko keuangan
Jika Iya, jelaskan tugas dan fungsi tim tersebut
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
8 UMKM mempertimbangkan kondisi bisnis/ekonomi
dalam menentukan model penjualan (kredit/tunai)
Jika Iya, jelaskan cara UMKM dalam menganalisanya
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
9 Selain keadaan likuiditas UMKM, sebutkan faktor apa saja yang dipertimbangakan
dalam penjualan kredit
Sebutkan faktor-faktor tersebut
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
4. .............................................
10 Keterangan tambahan jika UMKM menggunakan strategi khusus dalam mitigasi
(pencegahan) kredit macet dari penjualan barang.
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2
.............................., .... ....................... 2021
Pengurus UMKM

(................................................................)
NAMA ALVANSYA E WORORIK
NIM 180413620814

Dari perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana tingkat efektivitas ukm dalam menggunakan seluruh aktiva
untuk menciptakan penjualan dan pendapatan laba. Tingkat perputaran seluruh aktiva untuk menciptakan
penjualan dan pendapatan laba menurun dari 10 kali di tahun 2019 menjadi 6 kali di tahun 2020.
Modal kerja UKM Keripik Karmila terhadap total aset yang di miliki sebesar 78% di tahun 2019 dan meningkat
104% di tahun 2020. Artinya setiap 1 rupiah aset yang dimiliki di dalamnya terdapat 78% modal kerja di
dalamnya pada tahun 2019 dan 104% di tahun 2020. Hal ini berbahaya bagi UKM Keripik Karmila karna nilai nya
sudah melewati batas normal. Penggunaan modal terlalu banyak dari aset akan berdampak pas likuiditas kas.
Kemampuan membayar kewajiban jangka pendek UKM Keripik Karmila memiliki nilai dibawah 1 dari tahun 2019-
2020 bahkan mengalami penurunan. Hal ini berarti dalam membayar kewajiban jangka pendeknya UKM perlu
menjual aset jangka panjang untuk membayar tagihan kewajiban jangka pendek. Hal ini akan berdampak pada
likuiditas kas UKM.
Terjadi penurunan produktifitas dan efisiensiensi UKM dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh profit.
Terjadi penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020 maka tandanya UKM kurang produktif dalam menggunakan
aset untuk mendatangkan laba. Secara keseluruhan kinerja keuangan UKM Keripik Karmila mengalami

3
penurunan. Hal ini ditandai dengan menurunnya beberapa rasio keuangan yang telah di hitung. Analisis
penyebab penurunan kinerja keuangan UKM adalah adanya pandemi covid-19 yang menghambat proses
distribusi barang dan juga penjualan yang menurun. Hal ini perlu diwaspadai oleh manajemen daru UKM Keripik
Karmila dengan. Karena selama pandemi telah melakukan penjualan kredit yang menyebabkan adanya piutang
tak tertagih.

Analisa strategi manajemen resiko UMKM tersebut


UKM tidak memiliki strategi manajemen resiko, tidak adanya bagian khusus yang menangani ini pun tidak
dibentuk. Pemilik menyatakan bahwa UKM yang dikembangkan belum memerlukan bagian khusus yang
menangani risiko. Sehingga strategi yang digunakan dalam manajemen risiko adalah menghindari
ketidakpastian. Namun dalam aktivitas bisnisnya UKM membuat analisis risiko mulai dari yang terendah hingga
tertinggi serta dampak jangka panjang dan pendeknya.Karena strategi dalam manajemen strategis akan mampu
untuk memberikan fondasi dasar atau pedoman dalam hal pengambilan keputusan di suatu organisasi. UMKM
akan memperoleh keuntungan yang optimal dan mampu untuk mengelola risiko kerugian jika manajemen
strategi mereka berjalan dengan baik. Namun hal ini belum diterapkan dengan baik oleh UKM Keripik Karmila.
UKM ini berpotensi menjadi besar karena melihat pendapatan serta penjualan yang diperoleh, sehingga
manajemen perlu mempertimbangkan dibentuknya suatu tim/divis yang akan mengurusi manajemen risiko.
Bentuk menghindari ketidakpastian adalah UKM jarang melakukan penjualan kredit, hal ini baru dilakukan
sepanjang UKM terdampak pandemi covid-19. Sekalipun memberikan penjualan secara kredit maka UKM
sangat ketat dalam menentukan bisa tidaknya dilakukan penjualan secara kredit. Untuk menunjang pendapatan
di era pandemi maka UKM melakukan penjualan kredit guna mendatangkan pendapatan, walaupun berupa
piutang yang di tagih di kemudian hari sesuai dengan jatuh tempo pembayaran.

4
Analisa resiko keuangan yang dihadapi oleh UMKM
1. Risiko Operasional. Pandemi membawa dampak pada kinerja UKM Keripik Karmila. Hal ini dikarenakan
terjadi penurunan penjualan.

2. Risiko likuiditas, dimana UKM tidak mempunyai cukup kas yang tersedia karena meningkatnya
penjualan kredit yang dilakukan. Untuk hutang, risiko ini masih terbilang kecil, karena nilai hutang yang
dimiliki nominal yang rendah. Namun tetap menjadi risiko apabila UKM tidak membayar pada saat jatuh
tempo.
3. Risiko piutang tak tertagih, hal ini bisa terjadi apabila kreditur gagal membayar kredit. Risiko gagal bayar
dialami apabila kreditur mengalami kebangkrutan atau masalah finansial lainnya yang mengakibatkan
tidak tersedianya cukup kas untuk bayar. Hal ini menjadi risiko karena UKM ini juga melakukan
penjualan secara kredit.

Berdasarkan data-data di atas, dan hasil observasi anda, maka


Kembangkan model mitigasi resiko keuangan oleh UMKM

Risiko perlu dikelola karena dapat datang sewaktu-waktu dan sulit untuk dihindari. Manajemen risiko bertujuan
mengelola risiko agar hasil optimal dalam suatu usaha ataupun kegiatan dapat dicapai. Manajemen risiko pada
dasarnya dilakukan melalui 3 tahapan sebagai berikut:

5
1. Identifikasi Risiko
Salah satu cara untuk mengidentifikasi risiko adalah dengan menelusuri sumber risiko sampai terjadinya
peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
2. Evaluasi dan Pengukuran Risiko
Evaluasi risiko dilakukan dengan tujuan untuk memahami karakteristik risiko dengan lebih baik dan sistematis.
Sehingga lebih mudah dalam melakukan pengukuran, antara lain dengan menggunakan 1) teknik probabilitas; 2)
matriks sumbu mendatar untuk probabilitas terjadinya risiko, dan sumbu vertikal untuk severity atau besarnya
kerugian akibat timbulnya risiko tersebut; 3) teknik durasi; 4) teknik VAR (Value at Risk); 5) hasil evaluasi
dampak risiko terhadap kinerja perusahaan.
3. Pengelolaan Risiko
Risiko dapat dikelola dengan cara 1) penghindaran; 2) ditahan (retention); 3) diversifikasi; 4) transfer risiko; 5)
pengendalian risiko; 6) pendanaan risiko.

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai