Perekonomian Indonesia
Oleh :
Tahun Ajaran
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERAN SEKTOR
LUAR NEGERI DALAM PERDAGANGAN INDONESIA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Perekonomian Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perdagangan internasional bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. I Ketut Setia Sapta, SE.,
M.Si, selaku dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya alasan suatu negara melakukan perdagangan internasional dengan Negara
lainnya adalah sama. Alasan tersebut yaitu untuk memperoleh keuntungan dari pertukaran
barang dan jasa yang dihasilkan dari spesialisasi pada bidang yang memiliki keunggulan
komparatif pada masing-masing negara tersebut. Spesialisasi yang dilakukan dapat
meningkatkan standar kehidupan. Sedangkan investasi asing dianggap sebagai elemen
utamaperkembangan industri dan pertumbuhan ekonomi pada negara host. Selain sebagai
modal masuk, investasi asing mempunyai efek spillover berupa transfer teknologi asing,
kemampuan manajerial, dan perbaikan daya saing secara internasional bagi perusahaan
domestik. Sehingga menurut Keller dan Yeaple (2003), investasi asing dan perdagangan
internasional telah sejak lama menjadi sumber utama transfer teknologi internasional.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan perdagangan Internasional ?
2. Apa faktor pendorong adanya perdagangan Internasional ?
3. Apa manfaat dari perdagangan Internasional ?
4. Kebijakan-kebijakan apa saja dalam perdagangan Internasional ?
5. Apa saja hambatan dalam perdagangan Internasional ?
6. Bagaimana dampak perdagangan Internasional dalam perekonomian Indonesia ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perdagangan Internasional.
2. Mengetahui apa saja faktor pendorong perdagangan Internasional.
3. Mengetahui manfaat dari perdagangan Internasional.
4. Mengetahui kebijakan-kebijakan dalam perdagangan Internasional.
5. Mengetahui apa saja hambatan dalam perdagangan Internasional.
6. Mengetahui dampak dari perdagangan Internasional dalam perekonomian Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Perdagangan atau pertukaran berarti proses tukar-menukar yang dilakukan atas kehendak
sukarela dari masing-masing pihak yang terlibat. Pada kenyataannya, dalam memenuhi
kebutuhannya suatu negara belum mampu memproduksi barang sendiri tanpa menerima
bantuan dari negara lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi, memungkinkan suatu
negara mengadakan hubungan dagang dengan negara lain dalam hubungan ekonomi
internasional biasanya berupa mengadakan kegiatan berupa perdagangan, investasi,
pinjaman, bantuan serta kerjasama internasional.
Hubungan ekonomi internasional adalah hubungan ekonomi antara satu negara dengan
negara lain yang dapat mempengaruhi alokasi sumber daya baik antara dua negara tersebut
maupun antar beberapa negara. Para pelaku yang mengadakan hubungan ekonomi
internasional meliputi swasta, pemerintah maupun organisasi internasional.
Hubungan ekonomi internasional itu mempunyai ciri-ciri yang khusus dibanding dengan
hubungan antar regional (yaitu hubungan diantara berbagai wilayah negara yang sama).
Hubungan khusus tersebut yaitu :
a. Mobilitas faktor seperti tenaga kerja dan modal relative lebih sukar.
b. Sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan dan politik yang berbeda.
c. Faktor produksi yang dimiliki berbeda sehingga menimbulkan perbedaan harga
barang yang diberikan.
Teori internasional dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu teori praklasik
merkantilisme, teori klasik, dan teori modern. Teori klasik yang dikenal dengan teori
keunggulan absolute oleh Adam Smith (1766) dan teori biaya relative oleh David Ricardo
(1817). Sedangkan teori faktor proporsi yang diperkenalkan oleh Hocker dan Ohlin desebut
sebagai teori modern yang didalamnya terdapat faktor-faktor proporsi, permintaan dan
penawaran/ teori parsial (Nopirin 1995:7).
Teori klasik yang dikenal dengan teori keunggulan absolute oleh Adam Smith (1766),
dimana perdagangan internasional terjadi jika suatu negara memiliki keunggulan untuk suatu
produk tertentu (adanya spesialisasi produksi). Serta teori biaya relative oleh David Ricardo
(1817) dimana perdagangan internasional terjadi jika suatu negara memiliki keunggulan
dalam biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang.
Teori modern yang diperkenalkan oleh Hocker dan Ohlin didalamnya terdapat faktor-
faktor proporsi, permintaan dan penawaran/ teori parsial atau Teori Keuntungan Permintaan
Timbal Balik, dimana perdagangan internasional timbul jika ada titik keseimbangan
pertukaran antara dua barang dan dua Negara dengan menentukan dasar tukar dalam negeri
(DTD).
Perdagangan atau pertukaran hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang
memperoleh keuntungan/manfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Masing-
masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pergadangan
tersebut dari sudut kepentingan masingmasing, kemudian menentukan apakah ia mau
melakukan perdagangan atau tidak.
Perdagangan timbul karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya
manfaat/keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari perdagangan tersebut. Jadi, dorongan
atau motif melakukan perdagangan adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat
tambahan tersebut (gains from trade).
Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah
sebagai berikut :
Dalam perdagangan internasional hubungan antar negara tidak selalu berjalan dengan
lancar. Pasti ada beberapa hambatan yang akan mempengaruhi kegiatan perdagangan
internasional. Beberapa hambatan dalam perdagangan internasional yaitu sebagai berikut :
a. Politik Proteksi
Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam
negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan
barang-barang impor.Tujuan kebijakan proteksi adalah:
1. Memaksimalkan produksi dalam negeri;
2. Memperluas lapangan kerja;
3. Memelihara tradisi nasional;
4. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan
diri pada satu komoditi andalan;
5. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika
bergantung pada negara lain.
Politik proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini :
b. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah
pabean (costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah
negara dikenakan bea masuk.
Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar
negeri, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga
diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan
pajak impor dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor.
Kurs valuta asing merupakan harga yang dibayar untuk satu unit mata uang
asing. Adapun sistem kurs valuta asing atau sistem devisa terdiri atas:
Sistem standar emas atau sistem kurs tetap (Fixed Rate System)
Sistem kurs mengambang (Floating Exchange Rate)
Sistem kurs tambatan (Bretton Woods System)
Sistem kurs mengambang terkendali atau sistem kurs distabilkan
(Managed float/ Dirty Float).
c. Pelarangan Impor
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi
dalam negeri dan meningkatkan produksidalam negeri.
d. Kuota atau Pembatasan Impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang
masuk dari luar negeri.
Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya :
1. mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;
2. untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam
proporsi yang cukup;
3. untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna
mencapai stabilitas harga di dalam negeri.
e. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian
biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen
dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan
barang impor.
f. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi
harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di
dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
1. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri,
sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding
kurva permintaan di luar negeri.
2. Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri
tidak dapat membeli barang dari luar negeri.
g. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untukmengadakan
perdagangan bebas antarnegara. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan
perdagangan bebas mengajukan alas an bahwa perdagangan bebas akan
memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam memproduksi barang
di mana suatu negara memiliki keunggulan komparatif.
h. Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan
prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan
bebas.
Setiap kegiatan perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara akan
memberikan dampak langsung maupun tidak lagsung bagi perekonomian Negara tersebut.
Demikian juga dengan perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan
berdampak juga terhadap perekonomian dalam negeri Indonasia. Perdagangan internasional
akan memberikan dampak positif dan negatif.
IFC atau kerja sama keuangan internasional didirikan pada tanggal 24 Juli
1956 di Washington, Amerika Serikat. IFC merupakan bagian dari bank dunia.
Tujuan IFC adalah memberikan pinjaman kepada pengusaha-pengusaha
swasta dan membantu mengalihkan investasi luar negeri ke negara-negara
sedang berkembang.
6. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian PBB yang didirikan tanggal
16 Oktober 1945, berkedudukan di Roma Italia. FAO bertujuan untuk
meningkatkan jumlah dan mutu persediaan pangan dan membantu negara-
negara yang kekurangan pangan.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Suatu Negara memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya. Karena tidak
semua kebutuhan masyarakat terpenuhi oleh komoditi dalam negeri. Keterbatasan ini lah
yang membuat suatu negara harus mengimport dari negara lain. Namun sering kali negara –
negara tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang
justru menimbulkan hambatan-hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
file:///C:/Users/user/Downloads/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-
indonesia.pdf
https://sarahnilaayu.wordpress.com/2016/06/07/peran-sektor-luar-negeri/
https://www.slideshare.net/ocaak/peranan-sektor-luar-negri-pada-perekonomian