Komunikasi Bisnis
Oleh :
KELOMPOK 4
Tahun Ajaran
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PEMBUATAN LAPORAN DAN PRPOSAL ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pengorganisasian Laporan Singkat, Pengorganisasian Memo dan Laporan,
Pengorganisasian Laporan Analitikal, Pengorganisasian Laporan Formal, Cara
Mendefinisikan Masalah, Outline Untuk Analisis, Penyusunan Rencana Kerja, Cara
Melakukan Penelitian, serta Analisis dan Interptretasi Data bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pande Ketut Ribek, SE., MM, selaku
dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB 2....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengorganisasian Laporan Singkat.......................................................................................3
2.2 Pengorganisasian Memo dan Laporan...................................................................................3
a. Laporan Periodik (Berkala)....................................................................................................3
b. Laporan Aktivitas Personal (Individu)...................................................................................4
2.3 Pengorganisasian Laporan Analitikal.....................................................................................4
2.4 Pengorganisasian Laporan Formal.........................................................................................5
2.5 Cara Mendefinisikan Penelitian.............................................................................................5
2.6 Outline Untuk Analisis..........................................................................................................5
Menyusun Outline Pembuka..................................................................................................6
2.7 Penyusunan Rencana Kerja....................................................................................................6
2.8 Cara Melakukan Penelitian..................................................................................................10
1. Sumber-sumber Primer........................................................................................................10
2. Sumber-sumber sekunder.....................................................................................................10
2.9 Analisis dan Interpretasi Data..............................................................................................10
Jenis Data yang Dianalisis...................................................................................................11
Teknik-teknik Analisis Data................................................................................................12
Langkah-langkah Analisis Data...........................................................................................15
Menginterprestasikan...........................................................................................................16
BAB 3..................................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................19
3.2 SARAN................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian laporan singkat ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian memo dan laporan ?
3. Apa yang dimaksud dengan laporan analitikal ?
4. Apa yang dimaksud dengan laporan formal ?
5. Bagaimana cara mendefinisikan masalah ?
6. Apa yang dimaksud dengan outline untuk analisis ?
7. Bagaimana cara penyusunan rencana kerja ?
8. Bagaiman cara melakukan penelitian ?
9. Apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengorganisasian laporan singkat.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengorganisasian memo dan laporan.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan analitikal.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan formal.
5. Mengetahui bagaimana cara mendefinisikan masalah.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan outline untuk analisis.
7. Mengetahui bagaimana cara penyusunan rencana kerja.
8. Mengetahui bagaiman cara melakukan penelitian.
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
3. Rencana Periode yang akan Datang
4. Analisis Masalah / Problem
4
2.4 Pengorganisasian Laporan Formal
Laporan panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Salah suatu
yang membedadakan laporan singkat (laporan informal) bukan saja terlihat dari banyak
sedikitnya halaman, tetapi bentuk atau format itu sendiri. Secara umum jumlah halaman
laporan formal lebih banyak daripada halaman laporan singkat oleh karena itu, perencanaan
dalam menyusun suatu laporan formal sangat penting.
Dalam membuat laporan formal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, anatara
lain mendefinisikan masalah, membuat kerangka (outline) untuk melakukan analisis,
menyusun rencana kerja, melakukan penelitian (riset), dan menganalisis data.
Seperti dalam contoh outline buku ilmiah mengenai cara budidaya ikan patin, kamu harus
membuat outline mengenai langkah langkah budidayanya, dimulai dari penyiapan lahan
hingga pasca panen. Selain itu data pendukung dari perhitungan untung rugi dalam berbisnis
budidaya patin juga harus dimasukkan.
5
Manfaat penulisan outline antara lain sebagai berikut :
Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
Menyusun karangan secara teratur
Memudahkan penulis mencari materi pembantu
Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
1) Anda sebagai salah satu di antara beberapa yang melakukan suatu tugas.
2) Investigasi anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan jenis
datanya.
3) Anda tahu dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk melakukan
studi akan melakukan revisi terhadap tugas selama kegiatan investigasi anda.
6
4. Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan
(siapa yang bertanggung jawab, kapan akan dilakukan, dan berapa biaya
investigasi).
Adapun cara menyusun rencana kerja sebagai berikut :
1. Tentukan untuk apa rencana kerja disusun
Ada beragam alasan kita menyusun rencana kerja.
Tentukan tujuan itu sedari awal agar kita bisa mempersiapkan proyek dengan
baik. Ingat, sebagian besar rencana kerja berlaku untuk jangka waktu tertentu,
misalnya 6 bulan atau 1 tahun.
Di kantor rencana kerja membantu atasan mengetahui proyek apa yang
akan dikerjakan selama beberapa bulan ke depan. Atasan memerlukan
informasi itu biasanya seusai dari tinjauan kinerja tahunan atau ketika
tim menggarap proyek besar. Rencana kerja juga bisa berupa hasil dari
sesi perencanaan strategis yang dibuat perusahaan di awal kalender atau
tahun fiskal baru.
Di dunia akademik rencana kerja cocok digunakan oleh mahasiswa untuk
mengerjakan proyek besar, atau oleh dosen untuk merancang silabus per
semester.
Untuk proyek pribadi, rencana kerja memberi kita gambaran, apa yang
kita berniat lakukan, bagaimana kita akan melakukannya, dan kapan kita
berencana menyelesaikannya.
7
berdasarkan masukan dan umpan balik yang diterima selama
mengerjakan proyek sebelumnya.
8
Time bound adalah terikat waktu.
Kapan target itu tercapai, dan/atau kapan kita tahu bahwa kita telah
menyelesaikannya?
5. Cantumkan sumber daya yang dimiliki
Dalam daftar ini tulis semua yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan dan
target. Sumber daya beragam bentuknya, tergantung untuk apa rencana kerja itu
dibuat.
6. Kenali batasan yang ada.
Batasan adalah hambatan yang bisa jadi menghalangi upaya kita mencapai
tujuan dan target. menyelesaikan rencana kerja secara efektif kita harus
mengetahui hambatan-hambatan tersebut.
7. Siapa yang bertanggung jawab?
Pertanggungjawaban adalah elemen penting rencana yang baik. Siapa yang
bertanggung jawab atas penyelesaian tiap tugas? Walau ada tim yang
mengerjakan sebuah tugas, satu orang harus bertanggung jawab memastikan
tugas itu selesai tepat waktu.
8. Tulis strategi
Amati rencana kerja yang kita buat, kemudian putuskan bagaimana kita
menggunakan sumber daya sembari mengatasi batasan untuk mencapai tujuan
dan target.
Tentukan milestone (tonggak) kalau proyek tergolong besar. Milestone adalah titik-titik
sepanjang proyek yang menyoroti tercapainya target tertentu. Boleh juga menganggapnya
titik refleksi, ketika saat mengamati proses telah berlangsung sejauh mana sekaligus
memastikannya tidak melenceng dari rencana kerja.
Susun rencana kerja yang sesuai kebutuhan. Bisa terperinci, bisa juga luas, tergantung
keinginan atau kebutuhan. Boleh ditulis di selembar kertas atau dengan software profesional,
menggunakan gambar dan warna. Gunakan apapun yang dirasa paling alami dan efektif.
9
2.8 Cara Melakukan Penelitian
Dari rencana kerja yang telah disiapkan akan sangat membantu selama penelitian
berlangsung. Bagaimana kita memperoleh informasi dari sumber-sumber primer maupun
sekunder.
1. Sumber-sumber Primer
Ada 4 cara mengumpulkan data primer yaitu :
Memeriksa dokumen-dokumen
Observasi
Survey
Eksperimen
2. Sumber-sumber sekunder
Alasan menggunakan sumber-sumber sekunder antara lain :
a. Ketelitian
b. Relevansi
c. Efektivitas biaya
10
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data dapat
diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan
tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-
sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu
langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini
disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-
teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis
data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam rangka analisis dan
interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar,
keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
11
diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian
kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau
rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan
pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau
peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data
bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah
suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau
wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor
yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor
timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data kualitatif
emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis merupakan data
sebagaimana adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik
fakta yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data
kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama lain
terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan data
kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data
kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal
merupakan data kualitatif yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol
absolut. Dan data ratio merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut/mutlak.
12
dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam teknik analisis
data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data
kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
a. Deskriptif
Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
Modus
Mengukur variabilitas
Quartil
Desil
Persentil
Standar deviasi
Varian
Penyajian data
Tabel, Diagram, Grafik
b. Inferensial
Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Diartikan pula ilmu statistik
yang berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi;
jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep,
tt). Statistik parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis
harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud adalah data ubah
mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam
bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau
mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal menjadi interval.
Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik parametrik memiliki tingkat akurasi
ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan
selanjutnya). Untuk itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk
mendapatkan analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.
13
Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak
mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan
pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya
digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Keunggulan dari
statistik nonparametrik yaitu, tidak membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode
statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika
dibandingkan dengan statistik parametrik karena ststistika non-parametrik tidak
membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal); kadang-
kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara formal
karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian
hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang
nyata. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi,
tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik nonparametrik
yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan
dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang
setelah memasuki dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap
kredibel. Miles and Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3
14
tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion
Drawing / Verification.
c. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti
memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti
akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan
pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.
Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa
yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan.
Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang
berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa
hubungan kausal / interaktif dan hipotesis / teori.
15
dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif
jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
· Selalu : 3
· Belum tentu : 2
· Tidak : 1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah
dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh.
Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom
yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat
menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan
analisis data yang hendak dicapai.
c. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk
nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik
dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering
digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan
menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat
mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang
termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil, standar
deviasi, dan varian.
d. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut
hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin
peneliti capai.
Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang
penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga
sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian
dari analisis. Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari
16
analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010)
ada beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
a. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi
yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan tang
terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam
pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya,
Untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau
menjelaskan.
b. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu
hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya, seorang peneliti
sesang mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali
terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat
penafsiran untuk menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan
pribadi antara anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah
lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas
penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan
hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
a. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih
miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat
maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara hasil
analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-
pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang seprofesi dan
memiliki pandangan yang kritis.
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai
kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah
literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli, para
peneliti dalam berbagai literature.
17
e. Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam menjalankan bisnis ada banyak bentuk komunikasi yang kita lakukan dan salah
satunya adalah penggunaan laporan, baik dalam bentuk laporan bisnis,laporan singkat, dan
laporan formal. Penulisan pada setiap laporan memiliki format yang berbeda-beda. Aturan
dan penggunaan laporan juga disesuaikan dengan situasi dan keperluannya. Dalam
penulisan laporan yang baik selalu ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup.
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam penulisan laporan bisnis, singkat, dan formal mengikuti aturan dan
persiapan yang tepat, agar laporan yang dihasilkan dapat dipertanggungj jawabkan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://kosmaslawa.blogspot.com/2014/12/penulisan-proposal-dan-laporan-bisnis-1.html
http://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/penulisan-laporan-singkat.html
http://blog.terjunbebas.com/bab-20-penulisan-laporan-singkat/
https://ryfirdi.blogspot.com/2018/12/makalah-penulisan-laporan-bisnis.html
https://www.kosngosan.com/2018/12/contoh-pembuatan-outline-tulisan.html
https://id.wikihow.com/Menyusun-Rencana-Kerja
http://web-suplemen.ut.ac.id/mapu5103/materi4_4.htm
http://ketutyoginugraha.blogspot.com/2013/12/makalah-analisis-data_5241.html
20