Anda di halaman 1dari 23

PEMBUATAN LAPORAN DAN PROPOSAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Komunikasi Bisnis

Dosen : Pande Ketut Ribek, SE., MM

Oleh :

KELOMPOK 4

I Gede Suardana Putra : 1802612010378 / 06

I Nyoman Resa Permana : 1802612010387 / 15

Komang Zadguna Wisnu Dana Putra : 1802612010392 / 20

Made Agus Aryana Dwita : 1802612010393 / 21

Ni Kadek Diah Ayu Apsari : 1802612010395 / 23

Ni Made Dwi Cintya Pradnya Paramita : 1802612010404 / 32

KELAS : E MANAJEMEN (MALAM)

Tahun Ajaran
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PEMBUATAN LAPORAN DAN PRPOSAL ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pengorganisasian Laporan Singkat, Pengorganisasian Memo dan Laporan,
Pengorganisasian Laporan Analitikal, Pengorganisasian Laporan Formal, Cara
Mendefinisikan Masalah, Outline Untuk Analisis, Penyusunan Rencana Kerja, Cara
Melakukan Penelitian, serta Analisis dan Interptretasi Data bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pande Ketut Ribek, SE., MM, selaku
dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 09 Juli 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB 2....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengorganisasian Laporan Singkat.......................................................................................3
2.2 Pengorganisasian Memo dan Laporan...................................................................................3
a. Laporan Periodik (Berkala)....................................................................................................3
b. Laporan Aktivitas Personal (Individu)...................................................................................4
2.3 Pengorganisasian Laporan Analitikal.....................................................................................4
2.4 Pengorganisasian Laporan Formal.........................................................................................5
2.5 Cara Mendefinisikan Penelitian.............................................................................................5
2.6 Outline Untuk Analisis..........................................................................................................5
 Menyusun Outline Pembuka..................................................................................................6
2.7 Penyusunan Rencana Kerja....................................................................................................6
2.8 Cara Melakukan Penelitian..................................................................................................10
1. Sumber-sumber Primer........................................................................................................10
2. Sumber-sumber sekunder.....................................................................................................10
2.9 Analisis dan Interpretasi Data..............................................................................................10
 Jenis Data yang Dianalisis...................................................................................................11
 Teknik-teknik Analisis Data................................................................................................12
 Langkah-langkah Analisis Data...........................................................................................15
 Menginterprestasikan...........................................................................................................16
BAB 3..................................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................19
3.2 SARAN................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga-lembaga organisasi untuk semua jenis baik bisnis, pemerintah, jasa, dan sosial
dihadapkan dengan berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut akan menghasilkan suatu
laporan. Berbagai macam bentuk laporan yang diperlukan agar suatu perusahaan dalam
kegiatan operasionalnya berjalan efektif. Laporan bisnis adalah satu cara menyampaikan
kritik yang bertujuan membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat titik-titik
kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang. Laporan dan proposal
bisnis saling terkait satu sama lain. Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu
organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan serta
antara sesama karyawan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dalam
suatu organisasi atau perusahaan biasanya diadakan aneka macam program kegiatan guna
mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang (perusahaan) dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang
telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus dilengkapi
sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Prasyarat yang dimaksud adalah proposal kegiatan. Proposal dibuat sebagai
rencana atau garis besar kegiatan yang akan dijalankan walaupun terkadang masih ada
beberapa hal yang kurang sesuai dengan implementasinya di lapangan. Proposal sebagai
rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat memudahkan dalam menjalankan kegiatan
yang akan dilakukan. Sebab proposal merupakan sebuah tulisan yang dibuat untuk
menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka
memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut secara lebih mendetail.
Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin
kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Oleh
karena itu, dalam berbisnis hal yang diperhatikan adalah laporan bisnis. Dengan adanya
laporan bisnis, perusahaan akan lebih mudah dalam menjalankan perusahaannya tersebut.
Untuk menyusun laporan tersebut dibutuhkan persiapan syarat dan format yang tepat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian laporan singkat ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian memo dan laporan ?
3. Apa yang dimaksud dengan laporan analitikal ?
4. Apa yang dimaksud dengan laporan formal ?
5. Bagaimana cara mendefinisikan masalah ?
6. Apa yang dimaksud dengan outline untuk analisis ?
7. Bagaimana cara penyusunan rencana kerja ?
8. Bagaiman cara melakukan penelitian ?
9. Apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengorganisasian laporan singkat.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengorganisasian memo dan laporan.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan analitikal.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan formal.
5. Mengetahui bagaimana cara mendefinisikan masalah.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan outline untuk analisis.
7. Mengetahui bagaimana cara penyusunan rencana kerja.
8. Mengetahui bagaiman cara melakukan penelitian.
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengorganisasian Laporan Singkat


Kebanyakan laporan singkat (short/brief report) hanya mencakup materi pendukung
yang relative sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri
dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Dalam pengorganisasian laporan singkat ini kita harus memilih metode apa yang akan
digunakan agar materinya jelas dan meyakinkan, serta apakah akan menggunakan
pengorganisasian suatu topik atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, lokasi, atau
kategori, atau apakah akan mengorganisasi ide menurut suatu argument yang logis.

2.2 Pengorganisasian Memo dan Laporan


Laporan informasional memiliki satu tujuan dasar, yaitu menjelaskan sesuatu dengan
istilah yang tegas. Dalam menulis laporan informasional, kita tidak perlu terlalu khawatir
terhadap reaksi pembaca. Pembaca akan menanggapi materi secara tidak emosional sehingga
kita dapat menyampaikan laporan secara langsung. Yang seharusnya kita perhatikan adalah
pemahaman atau pengertian pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat
sehingga pembaca akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat menggunakan
informasi dalam cara yang praktis.
Laporan informasional terdiri atas suatu laporan periodik (berkala) dan laporan
aktivitas personal dalam suatu konferensi, berikut penjelasannya :

a. Laporan Periodik (Berkala)


Laporan periodik adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang
terjadi dalam suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuan
laporan periodik ialah untuk memberikan suatu gambaran bagaimana sesuatu
berjalan sehingga manajer dapat mengikuti perkembangan dan dapat melakukan
koreksi jika perlu.
Kebanyakan laporan disusun berdasarkan urutan berikut :
1. Peninjauan atas Tanggung Jawab Rutin
2. Diskusi / Pembahasan Proyek Khusus

3
3. Rencana Periode yang akan Datang
4. Analisis Masalah / Problem

b. Laporan Aktivitas Personal (Individu)


Laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang
terjadi selama suatu konferensi, konvensi, atau dalam perjalanan. Tujuan
laporan ini untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap
informasi penting atau keputusan yang muncul.

2.3 Pengorganisasian Laporan Analitikal


Berbeda dengan laporan informasional yaitu untuk mendidik pembaca, laporan
analitikal dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu
kesimpulan atau rekomendasi.
Contoh-contoh laporan analitikal ialah sebagai berikut :
1. Laporan Justifikasi
Ialah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada
manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
2. Usulan Bisnis Baru di Luar Klien
Usulan untuk pihak di luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau
proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah di luar klien.
3. Laporan Troubleshooting
Laporan trobleshooting (troubleshooting reports) adalah dokumen yang
berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen
puncak. Jika kita ingin agar pembaca berkonsentrasi dan mudah memahami ide-
ide yang kita buat, maka kita perlu memberikan suatu argumen yang logis dalam
laporan.
Namun, tidak semua masalah dapat diatasi dengan rencana organisasional. Beberapa
laporan analitikal disusun melalui keputusan antara yang pro dan kontra. Laporan analitikal
juga dapat disusun dengan membandingkan beberapa alternatif dari serangkaian kriteria
yang ada. Yang terpenting adalah bahwa kita memilih suatu struktur yang sesuai dengan
proses yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuannya adalah untuk
memfokuskan perhatian pembaca atas kesimpulan dan rekomendasi secara rasional.

4
2.4 Pengorganisasian Laporan Formal
Laporan panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Salah suatu
yang membedadakan laporan singkat (laporan informal) bukan saja terlihat dari banyak
sedikitnya halaman, tetapi bentuk atau format itu sendiri. Secara umum jumlah halaman
laporan formal lebih banyak daripada halaman laporan singkat oleh karena itu, perencanaan
dalam menyusun suatu laporan formal sangat penting.
Dalam membuat laporan formal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, anatara
lain mendefinisikan masalah, membuat kerangka (outline) untuk melakukan analisis,
menyusun rencana kerja, melakukan penelitian (riset), dan menganalisis data.

2.5 Cara Mendefinisikan Penelitian


Dalam menulis suatu laporan, baik itu laporan informasional atau laporan analitikal,
tahap pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi apa yang
Anda perlukan untuk menyelesaikan suatu laporan. Sebagai contoh, Anda akan melakukan
penelitian tentang peredaran obat-obaat terlarang.
Dalam hal ini, Anda perlu menggali berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan
peredaran obat-obatan terlarang, seperti apa yang melatarbelakangi orang kecanduan obat-
obatan terlarang, di mana memperoleh obat-obatan terlarang, bagaimana cara penyaluran
obat-obatan tersebut, dan sebagainya. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan membantu Anda
dalam melakukan investigasi terhadap isi laporan yang Anda buat.

2.6 Outline Untuk Analisis


Outline adalah kerangka karangan dalam suatu karya tulis. Jadi Outline bisa memiliki
pengertian sebagai suatu rencana penulisan yang memuat garis besar dari suatu karangan
yang akan ditulis. Garis besar ini bisa berupa rangkaian ide yang disusun secara sistematis,
logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Seperti dalam contoh outline buku ilmiah mengenai cara budidaya ikan patin, kamu harus
membuat outline mengenai langkah langkah budidayanya, dimulai dari penyiapan lahan
hingga pasca panen. Selain itu data pendukung dari perhitungan untung rugi dalam berbisnis
budidaya patin juga harus dimasukkan.

5
Manfaat penulisan outline antara lain sebagai berikut :
 Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
 Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
 Menyusun karangan secara teratur
 Memudahkan penulis mencari materi pembantu
 Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.

 Menyusun Outline Pembuka


Ouline sangat diperlukan, jika :

1)    Anda sebagai salah satu di antara beberapa yang melakukan suatu tugas.

2)    Investigasi anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan jenis
datanya.

3)    Anda tahu dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk melakukan
studi akan melakukan revisi terhadap tugas  selama kegiatan investigasi anda.

2.7 Penyusunan Rencana Kerja


Rencana kerja adalah serangkaian tujuan dan proses yang bisa membantu tim dan/atau
seseorang mencapai tujuan tersebut. Dengan membaca rencana kerja, kita bisa memahami
skala sebuah proyek dengan lebih baik. Ketika digunakan di dunia kerja maupun akademik,
rencana kerja dapat membantu kita mengerjakan proyek dengan teratur. Melalui rencana
kerja, juga dapat memecah proses jadi tugas-tugas kecil yang ringan sekaligus mengetahui
apa saja yang kita ingin capai.
Suatu rencana kerja formal umumnya mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Permasalahan yang dihadapi.
2. Maksud dan scope (ruang lingkup) atas investasi anda.
3. Pembahasan atas urutan tugas (sumber informasi,observasi atau eksperimen, dan
batasan waktu, uang, atau data yang tersedia.

6
4. Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan
(siapa yang bertanggung jawab, kapan akan dilakukan, dan berapa biaya
investigasi).
Adapun cara menyusun rencana kerja sebagai berikut :
1. Tentukan untuk apa rencana kerja disusun
Ada beragam alasan kita menyusun rencana kerja.
Tentukan tujuan itu sedari awal agar kita bisa mempersiapkan proyek dengan
baik. Ingat, sebagian besar rencana kerja berlaku untuk jangka waktu tertentu,
misalnya 6 bulan atau 1 tahun.
 Di kantor rencana kerja membantu atasan mengetahui proyek apa yang
akan dikerjakan selama beberapa bulan ke depan. Atasan memerlukan
informasi itu biasanya seusai dari tinjauan kinerja tahunan atau ketika
tim menggarap proyek besar. Rencana kerja juga bisa berupa hasil dari
sesi perencanaan strategis yang dibuat perusahaan di awal kalender atau
tahun fiskal baru.
 Di dunia akademik rencana kerja cocok digunakan oleh mahasiswa untuk
mengerjakan proyek besar, atau oleh dosen untuk merancang silabus per
semester.
 Untuk proyek pribadi, rencana kerja memberi kita gambaran, apa yang
kita berniat lakukan, bagaimana kita akan melakukannya, dan kapan kita
berencana menyelesaikannya.

2. Tulis pendahuluan dan latar belakang


Untuk rencana kerja profesional, kita harus menulis pendahuluan dan latar
belakang. Atasan atau manajer akan memperoleh informasi yang mereka
butuhkan untuk memahami rencana kerja itu. Sebaliknya, dalam rencana kerja
akademik biasanya tidak perlu ada pendahuluan dan latar belakang.
 Pendahuluan sebaiknya singkat dan menarik. Ingatkan atasan kenapa kita
membuat rencana kerja itu. Kenalkan padanya proyek yang akan kita
kerjakan selama kurun waktu tertentu.
 Latar belakang sebaiknya menyoroti alasan kita membuat rencana kerja
itu. Misalnya, dengan menyajikan detail atau statistik laporan terbaru,
mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi, atau alasan lainnya

7
berdasarkan masukan dan umpan balik yang diterima selama
mengerjakan proyek sebelumnya.

3. Tentukan tujuan dan target


Tujuan dan target adalah dua hal yang saling terkait. Dalam rencana kerja,
keduanya sama-sama mengarah ke pencapaian hasil. Bedanya, tujuan bersifat
umum, sedangkan target lebih spesifik.
 Tujuan adalah gambaran keseluruhan proyek yang dibuat. Tuliskan apa
saja hasil akhir yang diinginkan dari rencana kerja itu. Usahakan
cakupannya luas. Misalnya, ingin menyelesaikan makalah penelitian atau
belajar menulis.
 Target sebaiknya spesifik dan nyata. Dengan kata lain, kita harus bisa
mencoret langkah-langkah yang ada di daftar target setelah
menyelesaikannya. Menemukan narasumber yang bisa diwawancarai
untuk makalah penelitian termasuk contoh target yang bagus.
 Kalau target-target yang ada terlalu beragam, Anda bisa memecahnya
jadi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
 Target biasanya ditulis dalam kalimat aktif menggunakan kata kerja
tindakan dengan makna spesifik. Misalnya, "merencanakan", "menulis",
"meningkatkan", dan "mengukur".
4. Susun rencana kerja dengan target-target yang "SMART"
SMART adalah akronim yang biasa digunakan untuk mencari hasil yang lebih
nyata dan bisa dikerjakan dalam rencana kerja.
 Specific berarti terperinci.
Apa tepatnya yang akan kita lakukan untuk siapa.
 Measurable berarti terukur.
Apakah target itu kuantitatif dan bisa diukur? Bisakah kita menghitung
hasilnya?
 Achievable berarti bisa dicapai.
Bisakah menyelesaikannya dalam waktu yang telah ditetapkan dengan
sumber daya yang dimiliki?
 Relevant adalah terkait kepentingan.
Akankah target itu berdampak pada tujuan atau strategi yang diinginkan?

8
 Time bound adalah terikat waktu.
Kapan target itu tercapai, dan/atau kapan kita tahu bahwa kita telah
menyelesaikannya?
5. Cantumkan sumber daya yang dimiliki
Dalam daftar ini tulis semua yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan dan
target. Sumber daya beragam bentuknya, tergantung untuk apa rencana kerja itu
dibuat.
6. Kenali batasan yang ada.
Batasan adalah hambatan yang bisa jadi menghalangi upaya kita mencapai
tujuan dan target. menyelesaikan rencana kerja secara efektif kita harus
mengetahui hambatan-hambatan tersebut.
7. Siapa yang bertanggung jawab?
Pertanggungjawaban adalah elemen penting rencana yang baik. Siapa yang
bertanggung jawab atas penyelesaian tiap tugas? Walau ada tim yang
mengerjakan sebuah tugas, satu orang harus bertanggung jawab memastikan
tugas itu selesai tepat waktu.
8. Tulis strategi
Amati rencana kerja yang kita buat, kemudian putuskan bagaimana kita
menggunakan sumber daya sembari mengatasi batasan untuk mencapai tujuan
dan target.
Tentukan milestone (tonggak) kalau proyek tergolong besar. Milestone adalah titik-titik
sepanjang proyek yang menyoroti tercapainya target tertentu. Boleh juga menganggapnya
titik refleksi, ketika saat mengamati proses telah berlangsung sejauh mana sekaligus
memastikannya tidak melenceng dari rencana kerja.
Susun rencana kerja yang sesuai kebutuhan. Bisa terperinci, bisa juga luas, tergantung
keinginan atau kebutuhan. Boleh ditulis di selembar kertas atau dengan software profesional,
menggunakan gambar dan warna. Gunakan apapun yang dirasa paling alami dan efektif.

9
2.8 Cara Melakukan Penelitian
Dari rencana kerja yang telah disiapkan akan sangat membantu selama penelitian
berlangsung. Bagaimana kita memperoleh informasi dari sumber-sumber primer maupun
sekunder.

1. Sumber-sumber Primer
Ada 4 cara mengumpulkan data primer yaitu :
 Memeriksa dokumen-dokumen
 Observasi
 Survey
 Eksperimen

2. Sumber-sumber sekunder
Alasan menggunakan sumber-sumber sekunder antara lain :
a. Ketelitian
b. Relevansi
c. Efektivitas biaya

2.9 Analisis dan Interpretasi Data


Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa “Data analysis is
critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and understanding of
interrelationshp and concept in your data that hypotheses and assertions can be developed
and evaluated”  Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif,
data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam
Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah
merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan
pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.

10
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data dapat
diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan
tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-
sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu
langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini
disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-
teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis
data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam rangka analisis dan
interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar,
keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

 Jenis Data yang Dianalisis


Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang
didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh Sugiyono (2011: 5-8)
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.

Gambar 1. Macam Data Penelitian


            Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa secara garis besar jenis data
dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono,
2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini

11
diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian
kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau
rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan
pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau
peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data
bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah
suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau
wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor
yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor
timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data kualitatif
emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis merupakan data
sebagaimana adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik
fakta yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data
kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama lain
terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan data
kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data
kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal
merupakan data kualitatif yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol
absolut. Dan data ratio merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut/mutlak.

 Teknik-teknik Analisis Data


Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis
data kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang
digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296).
Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan
dengan ruang lingkup yang hendak dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki
normalitas, homogenitas atau syarat lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah
kerja dalam penganalisisan data, sudah terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS.
Perangkat ini dapat membantu mempercepat kegiatan penganalisisan data yang

12
dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam teknik analisis
data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data
kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
a.    Deskriptif
 Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
Modus
 Mengukur variabilitas
Quartil
Desil
Persentil
Standar deviasi
Varian
 Penyajian data
Tabel, Diagram, Grafik
b.    Inferensial
 Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Diartikan pula ilmu statistik
yang berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi;
jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep,
tt). Statistik parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis
harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud adalah data ubah
mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam
bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau
mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal menjadi interval.
Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik parametrik memiliki tingkat akurasi
ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan
selanjutnya). Untuk itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk
mendapatkan analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.

13
 Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak
mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan
pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya
digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Keunggulan dari
statistik nonparametrik yaitu, tidak membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode
statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika
dibandingkan dengan statistik parametrik  karena ststistika non-parametrik tidak
membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal); kadang-
kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara formal
karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian
hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang
nyata. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi,
tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik nonparametrik
yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) analisis data
dalam penelitian kualitatif dilakukan  sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan
dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang
setelah memasuki dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap
kredibel. Miles and Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3

14
tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion
Drawing / Verification.
c. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti
memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti
akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan
pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.

d. Data Display (penyajian data)

Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa
yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

e. Conclusion Drawing / Verification

Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan.
Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang
berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa
hubungan kausal / interaktif dan hipotesis / teori.

 Langkah-langkah Analisis Data


Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis
menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji
statistika.
a. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari
instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang dimunculkan pada instrumen
dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan aternatif
jawaban yang diberikan  masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus

15
dikuantifikasikan. Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif
jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
·  Selalu              : 3
·  Belum tentu    : 2
·  Tidak               : 1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah
dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh.
Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom
yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat
menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan
analisis data yang hendak dicapai.
c. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk
nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik
dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering
digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan
menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat
mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang
termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil, standar
deviasi, dan varian.
d. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut
hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin
peneliti capai.

 Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang
penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga
sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian
dari analisis. Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari

16
analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010)
ada beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
a. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi
yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan tang
terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam
pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya,
Untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau
menjelaskan.
b. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu
hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya, seorang peneliti
sesang mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali
terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat
penafsiran untuk menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan
pribadi antara anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah
lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas
penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan
hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
a. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih
miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat
maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara hasil
analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-
pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang seprofesi dan
memiliki pandangan yang kritis.
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang mempunyai
kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah
literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli, para
peneliti dalam berbagai literature.

17
e. Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

18
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam menjalankan bisnis ada banyak bentuk komunikasi yang kita lakukan dan salah
satunya adalah penggunaan laporan, baik dalam bentuk laporan bisnis,laporan singkat, dan
laporan formal. Penulisan pada setiap laporan memiliki format yang berbeda-beda. Aturan
dan penggunaan laporan juga disesuaikan dengan situasi dan keperluannya. Dalam
penulisan laporan yang baik selalu ada bagian pendahuluan, isi, dan penutup.

3.2 SARAN
Sebaiknya dalam penulisan laporan bisnis, singkat, dan formal mengikuti aturan dan
persiapan yang tepat, agar laporan yang dihasilkan dapat dipertanggungj jawabkan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://kosmaslawa.blogspot.com/2014/12/penulisan-proposal-dan-laporan-bisnis-1.html
http://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/penulisan-laporan-singkat.html
http://blog.terjunbebas.com/bab-20-penulisan-laporan-singkat/
https://ryfirdi.blogspot.com/2018/12/makalah-penulisan-laporan-bisnis.html
https://www.kosngosan.com/2018/12/contoh-pembuatan-outline-tulisan.html
https://id.wikihow.com/Menyusun-Rencana-Kerja
http://web-suplemen.ut.ac.id/mapu5103/materi4_4.htm
http://ketutyoginugraha.blogspot.com/2013/12/makalah-analisis-data_5241.html

20

Anda mungkin juga menyukai