Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BERKOMUNIKASI MELALUI LAPORAN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis
Dosen: Heriyawan Hutagalung S.Pd, M.Pd

KELOMPOK 6 :

Esti Kurniawan Gulo 2161201061


Fitri Natalia Simamora 2161201069
Jordi Bastian Hutagalung 2161201235
Rodia Ipantri 2161201168
Wulandari Siahaan 2161201215
Zuraini Sembiring 2161201228
Ivansyah Hutabarat 2161201242
Dio Arief Utama Hutagalung 2161201053

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) ALWASHLIYAH

SIBOLGA/TAPANULI TENGAH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa, penulis mengucapkan terimah kasih
kepada Dosen mata kulia Komunikasi Bisnis yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang
“Berkomunikasi Melalui Laporan”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber
yang penulis dapat dari media elektronik seperti internet.

Penulis berharap agar makalah ini diterima dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, kiranya
makalah ini bisa diterima oleh pembaca. Penulis juga menerimah kritik dan saran
dari pembaca.

Sibolga, Juni 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Laporan.........................................................................................3
2.2 Tujuan Laporan..............................................................................................4
2.3 Fungsi, Syarat dan Hambatan Laporan..........................................................5
2.3.1 Fungsi Laporan........................................................................................5
2.3.2 Syarat- Syarat Laporan...........................................................................5
2.3.3 Hambatan Laporan...................................................................................8
2.4. Jenis dan Penggolongan Laporan..................................................................8
2.4.1 Menurut Fungsinya..................................................................................8
2.4.2 Menurut Subjeknya..................................................................................9
2.4.3 Menurut Formalitasnya............................................................................9
2.4.4 Menurut Keasliannya...............................................................................9
2.4.5 Menurut Frekuensinya.............................................................................9
2.4.6 Menurut Jenisnya...................................................................................10
2.4.7 Menurut Kegiatan Proyek......................................................................10
2.5 Struktur dalam Penulisan Laporan...............................................................10
2.5.1 Pendahuluan...........................................................................................10
2.5.2 Isi Laporan.............................................................................................11
2.5.3 Penutup..................................................................................................11
2.6 Ciri-Ciri Laporan yang Baik.........................................................................11

ii
2.7 Keunggulan dan Kelemahan Laporan..........................................................13
2.7.1 Keunggulan Laporan.............................................................................13
2.7.2 Kelemahan Laporan...............................................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga-lembaga organisasi untuk semua jenis, baik bisnis, pemerintah,
jasa, dan sosial dihadapkan dengan berbagai macam tugas harian seperti
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Untuk semua organisasi, mulai
dari manajemen level bawah manajemen tingkat menengah, hingga manajemen
puncak semuanya memerlukan berbagai macam informasi yang sangat diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut
akan menghasilkan suatu laporan. Laporan-laporan ini seperti laporan bisnis,
laporan singkat, dan laporan formal.
Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan
perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan yang dibuat.
Dengan laporan yang dibuat juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
dalam suatu perusahaan/ bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut
seorang manajer telah mempunyai patokan/ ukuran dalam menjalankan
perusahaan/ bisnis. Maka dari itu membuat laporan sangat diperlukan dalam suatu
perusahaan/ bisnis.
Berbagai macam bentuk laporan sangat diperlukan berbagai oleh suatu
perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efektif. Penggolongan
laporan dapat dilakukan atas dasar fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi,
penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan pertemuan. Mereka yang
memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain pelatih
manajemen, akuntan, ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau
peneliti. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penulisan laporan
bisnis yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari laporan?
2. Bagaimana tujuan dari laporan?
3. Apa saja fungsi, syarat dan hambatan dalam laporan?

1
4. Bagaimana jenis dan penggolongan laporan?
5. Bagaimana struktur penulisan laporan?
6. Bagaimana ciri-ciri laporan yang baik?
7. Apa keunggulan dan kelemahan dari laporan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui arti dari laporan.
2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dari laporan.
3. Untuk mengetahui fungsi, syarat dan hambatan dalam laporan.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis dan penggolongan laporan.
5. Untuk mengetahui struktur penulisan laporan.
6. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri laporan yang baik.
7. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan dari laporan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan


Laporan merupakan alat bagi pimpinan untuk menginformasikan atau
memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya. Oleh
karena itu laporan harus akurat, lengkap, dan objektif. Dalam prakteknya, laporan
adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan.
Laporan menyajikan informasi dengan cara yang sangat khusus. Informasi
yang terkandung dalam laporan sesungguhnya telah ditulis dan dikumpulkan
dalam kertas kerja. Biasanya kertas kerja jauh lebih banyak volumenya daripada
laporan. Oleh karena itu apabila kertas kerja ini lengkap dan teratur rapi maka
penulisan laporan akan jauh lebih mudah. Laporan menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1) Gorys Keraf, laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis
menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2) J.C. Denyern, laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis
membuat beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki.
3) Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, Atmosudirjo menyebut bahwa laporan
adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi.

Laporan memiliki karakteristik, adapun karakteristik laporan sebagai berikut:


a. Laporan pada umumnya diminta oleh seseorang yang memiliki
kewenangan lebih tinggi, artinya laporan tersebut ditujukan kepada pihak
yang mempunyai kedudukan berada di atas kita.
b. Laporan berjalan ke atas dalam struktur organisasi, artinya karena laporan
memang diminta oleh orang yang memiliki kewenangan lebih tinggi maka
secara struktural laporan itu datangnya dari bawah naik ke “atas”.
c. Laporan ditulis secara sistematis, artinya dalam penyampaian pesan/
informasi dilakukan dengan sistematik tertentu dan diorganisasikan secara
logis.

3
d. Laporan menekankan objektivitas, yang berarti karena laporan
dimaksudkan untuk membantu pengambilan keputusan atau penyelesaian
masalah maka dengan sendirinya laporan tersebut harus dibuat secara
objektif.
e. Laporan disiapkan untuk khalayak yang terbatas, artinya laporan tersebut
tidak untuk dibaca setiap orang melainkan hanya mereka yang memiliki
kewenangan dalam struktur organisasi.

2.2 Tujuan Laporan


Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang
disampaikan jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang
disampaikan cukup yang perlu diketahui oleh pihak pembaca. Laporan dapat
disampaikan secara tertulis baik dalam bentuk cetakan maupun dalam bentuk
elektronik. Dalam dunia kerja, laporan berfungsi menghubungkan antara pihak
pembuat laporan dan pihak yang membaca laporan. Laporan digunakan secara
intern dalam suatu perusahaan untuk melaporkan perkembangan aktivitas
perusahaan. Di samping itu, laporan juga digunakan sebagai sarana komunikasi
dengan pihak luar.

Beberapa laporan berfungsi sebagai catatan tetap dan bisa juga berfungsi
sebagai jawaban atau pertanyaan yang diajukan untuk memecahkan suatu
permasalahan. Meskipun berbagai tujuan dapat disampaikan melalui laporan, pada
umumnya laporan digunakan untuk menyampaikan tujuan yang bersifat umum,
sebagai berikut:
1. Untuk memantau dan mengendalikan suatu kegiatan.
2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang
telah ditentukan.
3. Untuk memenuhi persyaratan.
4. Untuk mendokumentasikan suatu kegiatan.
5. Merupakan pedoman untuk persoalan tertentu.

4
2.3 Fungsi, Syarat dan Hambatan Laporan
Berdasarkan uraian terdahulu, dapat dirumuskan bahwa laporan
mempunyai fungsi, syarat, dan hambatan ,yaitu:

2.3.1 Fungsi Laporan


Fungsi laporan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Pertanggungjawaban dan pengawasan, laporan merupakan suatu
pertanggungjawaban dari seorang kepada pimpinannya sesuai dengan
fungsi tugas yang dibebankan kepada yang bersangkutan.
b. Penyampaian informasi, seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa
laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi. Bagi
pimpinan yang menerima laporan tersebut maka laporan merupakan salah
satu sumber informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan fungsi dan
tugas-tugasnya.
c. Bahan pengambilan keputusan, dalam pelaksanaan manajemen pimpinan
selalu harus mengambil keputusan yang diperlukan setiap saat. Untuk
keperluan pengambilan keputusan oleh pimpinan diperlukan data atau
informasi yang berhubungan dengan keputusan yang diambil. Data atau
informasi itu berasal dari semua satuan organisasi atau pejabat di dalam
organisasi melalui laporan-laporan. Jadi, laporan-laporan tersebut
merupakan data bagi pimpinan untuk pengambilan keputusan.
d. Sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama, saling pengertian, dan
koordinasi dengan bagian/unit lain.
e. Sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar-menukar
pengalaman.

2.3.2 Syarat- Syarat Laporan


Syarat-syarat laporan agar laporan yang dibuat dapat dengan mudah dibaca
dan dimengerti maka laporan tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Laporan harus benar, Isi laporan mungkin berbeda-beda, akan tetapi isi
laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Di samping itu laporan
harus dapat memenuhi keinginan yang memintanya. Agar laporan dapat

5
memenuhi fungsinya maka laporan harus memuat informasi yang benar
dan objektif. Hal ini berarti bahwa informasi yang dituangkan dalam
laporan harus yang berhubungan dengan masalah yang akan dikemukakan.
Kebenaran dari informasi tersebut sangat penting karena hal tersebut
sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bila informasi dalam
laporan tersebut tidak benar maka keputusan yang diambil pun akan salah.
Bahan yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan mungkin banyak
sekali. Untuk itu diperlukan kemampuan serta ketelitian pembuat laporan
Kalau banyak laporan yang kurang berhubungan dengan permasalahan
yang sedang dilaporkan justru akan mengaburkan persoalan yang sedang
dilaporkan. Akibatnya laporan menjadi tidak jelas. Di samping itu, dalam
penyusunan laporan pembuat laporan harus menempatkan dirinya sebagai
pembaca atau penerima laporan, serta menggunakan pandangan sebagai
pembaca. Maksudnya agar ia sendiri benar-benar mengerti materi, maupun
susunan kalimat, serta istilah-istilah yang digunakan dalam laporan
tersebut. Kalau pembuat laporan itu sendiri tidak dapat memahami apa
yang ditulisnya, tentunya orang lain akan lebih sulit untuk memahaminya.
Dalam laporan hendaknya digunakan istilahistilah yang umum dan
sederhana tetapi jelas maksudnya. Penggunaan kalimat hendaknya jangan
terlalu panjang. Hal ini sangat perlu diperhatikan untuk menjamin fungsi
daripada laporan tersebut.
b. Laporan harus langsung pada sasaran, Perlu disadari bahwa pimpinan
mempunyai waktu yang sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu yang
dimiliki, hendaknya kita harus mengusahakan agar laporan yang kita buat
tidak terlalu panjang sehingga tidak terlalu menyita waktu pimpinan.
Hindari penggunaan kata-kata kiasan yang hanya sekadar untuk memberi
kesan bahwa laporan tersebut tebal. Sebaliknya, laporan harus diusahakan
singkat, tepat, padat, dan jelas serta langsung mengenai persoalannya.
c. Laporan harus lengkap, Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan
oleh kemampuan penyusun dalam mengorganisir data yang mencakup
semua segi masalah yang dilaporkan. Penyajian dalam bentuk uraian akan

6
lebih lengkap kalau ditunjang dengan supporting data (data penunjang)
misalnya, data statistik, grafik, skema, dan sebagainya.
d. Laporan harus tegas dan konsisten, Laporan hendaknya dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah atau
persoalan baru. Ini berarti bahwa uraian yang dikemukakan harus tegas
dan konsisten antara bagian laporan yang satu dengan bagian yang lainnya.
Keterangan yang dilaporkan harus tetap, artinya si pelapor harus
konsekuen atas keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan
situasi apapun.
e. Laporan harus tepat pada waktunya, Agar pimpinan dapat menentukan
kebijaksanaan selanjutnya dan dapat menyelesaikan masalah dengan benar
maka ketepatan waktu penyampaian laporan harus benar-benar
diperhatikan. Laporan harus diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan
disampaikan kepada pimpinan. Tidak tepatnya waktu penyampaian suatu
laporan berarti tindakan korektif yang harus diambil ataupun follow up-
nya akan mengalami keterlambatan. Hal ini akan mengakibatkan hal yang
negatif pada organisasi.
f. Laporan harus tepat penerimaannya, Laporan pada dasarnya mengandung
pengertian komunikasi timbal balik antara yang memberi laporan dengan
penerima laporan atau antara atasan dan bawahan. Di satu pihak atasan
ingin mengetahui sampai di mana pelaksanaan tugas yang telah
diberikannya, dan di lain pihak bawahan ingin mengetahui atau
mendapatkan respons dari atasan atas laporannya serta bagaimana follow
up dari laporan tersebut. Oleh karena itu, laporan harus benar-benar
sampai kepada yang memintanya. Laporan yang tidak sampai kepada
sasarannya dan sampai kepada orang yang tidak berhak membacanya,
akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, misalnya terjadi
kebocoran rahasia, laporan bagi yang memintanya sudah tidak ada nilainya
lagi, dan penilaian negatif oleh atasan terhadap bawahan bersangkutan.

7
2.3.3 Hambatan Laporan
Hambatan Beberapa sebab dapat menghambat proses pelaporan dan dapat
menimbulkan kesulitan dalam pelaporan. Sebab-sebab tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. Penyajian fakta yang tidak benar dan cenderung memutarbalikkan fakta;
b. Informasi yang disajikan tidak lengkap;
c. Organisasinya besar dan rumit;
d. Pimpinan kurang menghargai pendapat bawahan;
e. Bahasa yang tidak lugas dan cenderung berbelit-belit;
f. Beban psikologis bagi si pelapor (misalnya bawahan);
g. Laporan dikhawatirkan dapat menambah beban kerja bagi si pelapor.

2.4. Jenis dan Penggolongan Laporan


Laporan dapat digolongkan ke dalam berbagai cara penggolongan baik
menurut fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan,
pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan pertermuan. Masing-masing penggolongan
tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini:

2.4.1 Menurut Fungsinya


Menurut fungsinya, suatu laporan dapat dibedakan apakah untuk memberi
informasi atau untuk analisis. Suatu laporan yang bersifat memberi informasi
(informational report) menyajikan fakta-fakta dan rangkuman-tanpa melakukan
analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain untuk laporan informasional
adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interim
reports), dan Laporan Triwulan (quarterly Reports). Laporan analitikal (analitycal
report) menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsirkannya, kemudian
mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin
diberi label, misalnya laporan rekomendasi (recommendation reports). usulan
(proposal), atau laporan justifikasi (justification reports).

8
2.4.2 Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan pada
departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntansi,
laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan
asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan
personalia, laporan statistik, dan laporan-laporan teknik.

2.4.3 Menurut Formalitasnya


Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah
bersifat formal atau nonformal. Laporan formal sering disebut juga dengan istilah
laporan panjang (long reports); sedangkan laporan informal sering disebut juga
dengan istilah laporan singkat (short reports). Laporan formal umumnya panjang-
lebih dari 10 halaman dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun
demikian, pengertian panjang lebih dari 10 halaman dan "panjang" atau "pendek
adalah bervariasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.

2.4.4 Menurut Keasliannya


Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas
atau sukarela, juga apakah publik atau swasta. Laporan otoritas (authorized
reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau mendapat
kuasa dari orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports) adalah
suatu laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan swasta (private
reports) adalah suatu laporan yang dibuat perusahaan-perusahaan swasta. Laporan
publik (public reports) adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga lembaga
pernerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, atau lembaga
lembaga lain yang dibiaya oleh negara.

2.4.5 Menurut Frekuensinya


Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah
secara berkala atau khusus. Laporan berkala (periodic reports) dapat dikeluarkan
secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk
laporan berkala antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjualan tiap
hari, laporan biaya tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan

9
komite tiap kuarter, dan laporan anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis
manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan khusus (special
reports) mencakup suatu situasi atau kejadian yang unik (khusus) seperti
munculnya krisis dalam suatu perusahaan.

2.4.6 Menurut Jenisnya


Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh
formalitas dan panjangnya laporan. Jenlis laporan dapat bersifat informal (laporan
singkat/short reports) maupun formal (laporan panjang/long reports). Laporan
informal meliputi laporan memorandum. laporan surat, dan laporan cetak.
Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.

2.4.7 Menurut Kegiatan Proyek


Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan, yaitu
laporan pendahuluan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress
reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan mencakup
bagaimana suatu proyek disiapkan. hasil yang diharapkan, dan bagaimana
melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, setelah proyek berlangsung perlu
disusun laporan perkembangan secara berkala. Pada saat proyek berakhir,
dibuatlah laporan akhir.

2.5 Struktur dalam Penulisan Laporan


Seperti teks pada umumnya, teks laporan kegiatan terdiri atas struktur
yang membangunnya. Struktur teks laporan kegiatan berbeda-beda tergantung
kegiatan macam apa yang dilaksanakan.
Rincian dalam isi laporan kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan
pertanggungjawaban. Namun, secara garis besar, strukturnya meliputi tiga bagian
tersebut, yaitu pendahuluan, isi laporan, serta penutup.

2.5.1 Pendahuluan
 Latar belakang kegiatan: berisi gambaran singkat mengenai kegiatan yang
telah dilakukan, serta alasan mengapa melakukan kegiatan tersebut.

10
 Obyek kegiatan dan strategi pelaksanaan: menjelaskan secara umum pihak
mana saja yang terlibat serta bagaimana melaksanakan kegiatan.
 Tujuan: menjelaskan maksud dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

2.5.2 Isi Laporan


 Jenis kegiatan: menyebutkan secara jelas kegiatan apa yang dilakukan.
 Waktu dan tempat: menyebutkan kapan dan di mana kegiatan
dilaksanakan.
 Pelaksana kegiatan: menyebutkan siapa saja yang menjalankan kegiatan.
Dapat ditulis berupa susunan kepanitiaan atau susunan kepengurusan dari
pihak yang menyelenggarakan kegiatan.
 Pelaksanaan kegiatan: menggambarkan secara rinci serangkain kegiatan.
 Peserta: tidak semua kegiatan melibatkan peserta. Namun bila ada,
tuliskan secara garis besar sasaran peserta kegiatan.
 Hambatan dan kesulitan: menjabarkan kendala apa saja yang terjadi
selama menjalankan kegiatan. Tulis kendala yang paling berdampak
dengan logis.
 Hasil kegiatan: menyampaikan apa saja yang diperoleh setelah kegiatan
berlangsung.

2.5.3 Penutup
 Kesimpulan dan saran: meringkas laporan pelaksanaan kegiatan serta
memberi saran atas kekurangan atau perbaikan yang dapat menjadi
pembelajaran untuk kegiatan lain ke depannya.
 Lampiran: berisi bukti kegiatan berupa foto, nota, struk, tabel anggaran,
bukti transaksi, atau bukti lainnya.

2.6 Ciri-Ciri Laporan yang Baik


Sebuah laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan
dalam membuat laporan haruslah memakai bahasa yang formal, jelas,
baik, dan juga harus teratur. Laporan yang baik dan benar tentu

11
menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata yang baku dan sesuai
dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan).
2. Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda baca harus tepat
dan teratur dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata ganti
orang. Titik berat dan penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah
tidak berdasarkan pendapat penyaji data namun berdasarkan fakta atau
kenyataan.
3. Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan
harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta
rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan
detail serta harus terhindari dari sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila
ternyata fakta menunjukkan A yang dilaporkan juga harus A tanpa ada
tendensi apapun.
4. Sistematis, penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan
teratur dengan perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti
pendahuluan, isi, dan kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar
mempermudah pembaca untuk mengerti isi dari laporan yang ditulis
tersebut.
5. Pembacanya Tertentu, laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak
tertentu dan berdasarkan bidang tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan
untuk pembaca yang khusus. Contoh seperti laporan keuangan
perusaahaan yang tentu saja ditujukan kemudian dipublikasikan hanya
pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur utama ataupun
pada orang-orang yang ada hubungannya dengan manajemen keuangan
pada sebuah perusahaan.
6. Dibuat Atas Permintaan, laporan biasanya ditulis atas permintaan dari
pihak tertentu. Laporan tersebut dibuat untuk menjadi bahan
pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang sudah dilakukan. Laporan
biasanya berupa laporan panjang atau pendek, sesuai keperluan. Namun,

12
ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu laporan atas inisiatif
sendiri.

2.7 Keunggulan dan Kelemahan Laporan

2.7.1 Keunggulan Laporan


Laporan memiliki 2 keunggulan, yaitu:
1) Akurat
Informasi yang diperoleh dari laporan merupakan informasi yang lengkap
dan akurat. Hal ini dikarenakan laporan disusun berdasarkan fakta-fakta
yang terjadi di lapangan. Penulis tidak sembarangan dalam menyusun
suatu laporan. Hal yang dilaporkan benar-benar kenyataan, sehingga data,
informasi, dan kesimpulannya adalah sesuatu yang akurat dan benar
adanya.
2) Faktual.
Laporan yang disajikan selalu bersifat faktual. Yang dimaksud faktual
adalah hal baru yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Melalui
laporan kita dapat mengetahui hal-hal baru untuk menambah pengetahuan
yang kita miliki.

2.7.2 Kelemahan Laporan


Adapun kelemahan dari laporan adalah:
1) Penyusunan Memakan Waktu Lama
Waktu yang diperlukan dalam menyusun laporan tidak sedikit, bahkan
bisa bertahun-tahun. Hal itu tergantung dari target penyusunan dari
penulis. Waktu penyusunan yang relatif lama membuat informasi yang
ingin disampaikan menjadi tertunda.
2) Memerlukan Ketelitian dan Keintensifan
Dalam menulis laporan, penulis harus ekstra teliti dan hati-hati. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan sekecil apapun, terutama dalam
memasukkan data untuk dianalisis. Karena satu saja kesalahan kecil dapat

13
mengubah kesimpulan. Selain itu laporan harus ditulis secara intensif agar
segala sesuatu bersifat berkesinambungan sehingga tidak terjadi kelalaian.
3) Kadang Hanya Untuk Kalangan Terbatas
Sebagian besar laporan dibuat hanya untuk kalangan tertentu, tidak semua
orang dapat mengetahui laporan. Misalnya saja laporan keuangan suatu
perusahaan, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengakses
laporan tersebut. Hal ini tentunya akan mempersulit orang yang ingin
mengetahui contoh laporan yang diinginkan dan mendapatkan informasi
yang ada di dalamnya.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan ini dapat disimpulkan bahwa lembaga-lembaga
organisasi untuk semua jenis, baik bisnis, pemerintah, jasa, dan sosial dihadapkan
dengan berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Untuk semua organisasi, mulai dari manajemen level
bawah manajemen tingkat menengah, hingga manajemen puncak semuanya
memerlukan berbagai macam informasi yang sangat diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut akan
menghasilkan suatu laporan. Laporan-laporan ini seperti laporan bisnis, laporan
singkat, dan laporan formal. Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah
dalam menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan
yang dibuat. Berbagai macam bentuk laporan sangat diperlukan berbagai oleh
suatu perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efektif.
Penggolongan laporan dapat dilakukan atas dasar fungsi, subjek, formalitas,
keaslian, frekuensi, penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan pertemuan.
Mereka yang memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain
pelatih manajemen, akuntan, ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur
atau peneliti. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penulisan laporan
bisnis yang baik dan benar.

3.2 Saran
Dalam penulisan ini penulis memberikan saran yaitu agar kedepannya para
pembaca mau mencari bagaimana penulisan laporan yang baik dan benar serta
bisa menambah wawasan tentang aturan penulisan laporan dan penggolongan
laporan. Agar kedepannya tidak terjadi kesalah pahaman dalam penyampaian
penulisan laporan.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Budiman C. Hartati, Komunikasi Bisnis Efektif, 2009: Pustaka Mandiri.


 Purwanto Djoko, Komunikasi Bisnis Edisi Kedua, 2003, Jakarta : Penerbit
Erlangga.
 Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, 2008: Andi.
 Al Amin, Muhammad Irfan. 2022. "Laporan Adalah Catatan Terperinci
dari Kegiatan, Ini Penjelasannya”.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/6212f6c3ecd28/laporan-adalah-
catatan-terperinci-dari-kegiatan-ini-penjelasannya. diakses pada 17
Juni 2022 pukul 20.43.

iv

Anda mungkin juga menyukai