KELOMPOK 6 :
SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa, penulis mengucapkan terimah kasih
kepada Dosen mata kulia Komunikasi Bisnis yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang
“Berkomunikasi Melalui Laporan”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber
yang penulis dapat dari media elektronik seperti internet.
Penulis berharap agar makalah ini diterima dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, kiranya
makalah ini bisa diterima oleh pembaca. Penulis juga menerimah kritik dan saran
dari pembaca.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Laporan.........................................................................................3
2.2 Tujuan Laporan..............................................................................................4
2.3 Fungsi, Syarat dan Hambatan Laporan..........................................................5
2.3.1 Fungsi Laporan........................................................................................5
2.3.2 Syarat- Syarat Laporan...........................................................................5
2.3.3 Hambatan Laporan...................................................................................8
2.4. Jenis dan Penggolongan Laporan..................................................................8
2.4.1 Menurut Fungsinya..................................................................................8
2.4.2 Menurut Subjeknya..................................................................................9
2.4.3 Menurut Formalitasnya............................................................................9
2.4.4 Menurut Keasliannya...............................................................................9
2.4.5 Menurut Frekuensinya.............................................................................9
2.4.6 Menurut Jenisnya...................................................................................10
2.4.7 Menurut Kegiatan Proyek......................................................................10
2.5 Struktur dalam Penulisan Laporan...............................................................10
2.5.1 Pendahuluan...........................................................................................10
2.5.2 Isi Laporan.............................................................................................11
2.5.3 Penutup..................................................................................................11
2.6 Ciri-Ciri Laporan yang Baik.........................................................................11
ii
2.7 Keunggulan dan Kelemahan Laporan..........................................................13
2.7.1 Keunggulan Laporan.............................................................................13
2.7.2 Kelemahan Laporan...............................................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana jenis dan penggolongan laporan?
5. Bagaimana struktur penulisan laporan?
6. Bagaimana ciri-ciri laporan yang baik?
7. Apa keunggulan dan kelemahan dari laporan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Laporan menekankan objektivitas, yang berarti karena laporan
dimaksudkan untuk membantu pengambilan keputusan atau penyelesaian
masalah maka dengan sendirinya laporan tersebut harus dibuat secara
objektif.
e. Laporan disiapkan untuk khalayak yang terbatas, artinya laporan tersebut
tidak untuk dibaca setiap orang melainkan hanya mereka yang memiliki
kewenangan dalam struktur organisasi.
Beberapa laporan berfungsi sebagai catatan tetap dan bisa juga berfungsi
sebagai jawaban atau pertanyaan yang diajukan untuk memecahkan suatu
permasalahan. Meskipun berbagai tujuan dapat disampaikan melalui laporan, pada
umumnya laporan digunakan untuk menyampaikan tujuan yang bersifat umum,
sebagai berikut:
1. Untuk memantau dan mengendalikan suatu kegiatan.
2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang
telah ditentukan.
3. Untuk memenuhi persyaratan.
4. Untuk mendokumentasikan suatu kegiatan.
5. Merupakan pedoman untuk persoalan tertentu.
4
2.3 Fungsi, Syarat dan Hambatan Laporan
Berdasarkan uraian terdahulu, dapat dirumuskan bahwa laporan
mempunyai fungsi, syarat, dan hambatan ,yaitu:
5
memenuhi fungsinya maka laporan harus memuat informasi yang benar
dan objektif. Hal ini berarti bahwa informasi yang dituangkan dalam
laporan harus yang berhubungan dengan masalah yang akan dikemukakan.
Kebenaran dari informasi tersebut sangat penting karena hal tersebut
sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bila informasi dalam
laporan tersebut tidak benar maka keputusan yang diambil pun akan salah.
Bahan yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan mungkin banyak
sekali. Untuk itu diperlukan kemampuan serta ketelitian pembuat laporan
Kalau banyak laporan yang kurang berhubungan dengan permasalahan
yang sedang dilaporkan justru akan mengaburkan persoalan yang sedang
dilaporkan. Akibatnya laporan menjadi tidak jelas. Di samping itu, dalam
penyusunan laporan pembuat laporan harus menempatkan dirinya sebagai
pembaca atau penerima laporan, serta menggunakan pandangan sebagai
pembaca. Maksudnya agar ia sendiri benar-benar mengerti materi, maupun
susunan kalimat, serta istilah-istilah yang digunakan dalam laporan
tersebut. Kalau pembuat laporan itu sendiri tidak dapat memahami apa
yang ditulisnya, tentunya orang lain akan lebih sulit untuk memahaminya.
Dalam laporan hendaknya digunakan istilahistilah yang umum dan
sederhana tetapi jelas maksudnya. Penggunaan kalimat hendaknya jangan
terlalu panjang. Hal ini sangat perlu diperhatikan untuk menjamin fungsi
daripada laporan tersebut.
b. Laporan harus langsung pada sasaran, Perlu disadari bahwa pimpinan
mempunyai waktu yang sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu yang
dimiliki, hendaknya kita harus mengusahakan agar laporan yang kita buat
tidak terlalu panjang sehingga tidak terlalu menyita waktu pimpinan.
Hindari penggunaan kata-kata kiasan yang hanya sekadar untuk memberi
kesan bahwa laporan tersebut tebal. Sebaliknya, laporan harus diusahakan
singkat, tepat, padat, dan jelas serta langsung mengenai persoalannya.
c. Laporan harus lengkap, Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan
oleh kemampuan penyusun dalam mengorganisir data yang mencakup
semua segi masalah yang dilaporkan. Penyajian dalam bentuk uraian akan
6
lebih lengkap kalau ditunjang dengan supporting data (data penunjang)
misalnya, data statistik, grafik, skema, dan sebagainya.
d. Laporan harus tegas dan konsisten, Laporan hendaknya dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah atau
persoalan baru. Ini berarti bahwa uraian yang dikemukakan harus tegas
dan konsisten antara bagian laporan yang satu dengan bagian yang lainnya.
Keterangan yang dilaporkan harus tetap, artinya si pelapor harus
konsekuen atas keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan
situasi apapun.
e. Laporan harus tepat pada waktunya, Agar pimpinan dapat menentukan
kebijaksanaan selanjutnya dan dapat menyelesaikan masalah dengan benar
maka ketepatan waktu penyampaian laporan harus benar-benar
diperhatikan. Laporan harus diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan
disampaikan kepada pimpinan. Tidak tepatnya waktu penyampaian suatu
laporan berarti tindakan korektif yang harus diambil ataupun follow up-
nya akan mengalami keterlambatan. Hal ini akan mengakibatkan hal yang
negatif pada organisasi.
f. Laporan harus tepat penerimaannya, Laporan pada dasarnya mengandung
pengertian komunikasi timbal balik antara yang memberi laporan dengan
penerima laporan atau antara atasan dan bawahan. Di satu pihak atasan
ingin mengetahui sampai di mana pelaksanaan tugas yang telah
diberikannya, dan di lain pihak bawahan ingin mengetahui atau
mendapatkan respons dari atasan atas laporannya serta bagaimana follow
up dari laporan tersebut. Oleh karena itu, laporan harus benar-benar
sampai kepada yang memintanya. Laporan yang tidak sampai kepada
sasarannya dan sampai kepada orang yang tidak berhak membacanya,
akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, misalnya terjadi
kebocoran rahasia, laporan bagi yang memintanya sudah tidak ada nilainya
lagi, dan penilaian negatif oleh atasan terhadap bawahan bersangkutan.
7
2.3.3 Hambatan Laporan
Hambatan Beberapa sebab dapat menghambat proses pelaporan dan dapat
menimbulkan kesulitan dalam pelaporan. Sebab-sebab tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. Penyajian fakta yang tidak benar dan cenderung memutarbalikkan fakta;
b. Informasi yang disajikan tidak lengkap;
c. Organisasinya besar dan rumit;
d. Pimpinan kurang menghargai pendapat bawahan;
e. Bahasa yang tidak lugas dan cenderung berbelit-belit;
f. Beban psikologis bagi si pelapor (misalnya bawahan);
g. Laporan dikhawatirkan dapat menambah beban kerja bagi si pelapor.
8
2.4.2 Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan pada
departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntansi,
laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan
asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan
personalia, laporan statistik, dan laporan-laporan teknik.
9
komite tiap kuarter, dan laporan anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis
manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan khusus (special
reports) mencakup suatu situasi atau kejadian yang unik (khusus) seperti
munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
2.5.1 Pendahuluan
Latar belakang kegiatan: berisi gambaran singkat mengenai kegiatan yang
telah dilakukan, serta alasan mengapa melakukan kegiatan tersebut.
10
Obyek kegiatan dan strategi pelaksanaan: menjelaskan secara umum pihak
mana saja yang terlibat serta bagaimana melaksanakan kegiatan.
Tujuan: menjelaskan maksud dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
2.5.3 Penutup
Kesimpulan dan saran: meringkas laporan pelaksanaan kegiatan serta
memberi saran atas kekurangan atau perbaikan yang dapat menjadi
pembelajaran untuk kegiatan lain ke depannya.
Lampiran: berisi bukti kegiatan berupa foto, nota, struk, tabel anggaran,
bukti transaksi, atau bukti lainnya.
11
menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata yang baku dan sesuai
dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan).
2. Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda baca harus tepat
dan teratur dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata ganti
orang. Titik berat dan penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah
tidak berdasarkan pendapat penyaji data namun berdasarkan fakta atau
kenyataan.
3. Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan
harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta
rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan
detail serta harus terhindari dari sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila
ternyata fakta menunjukkan A yang dilaporkan juga harus A tanpa ada
tendensi apapun.
4. Sistematis, penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan
teratur dengan perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti
pendahuluan, isi, dan kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar
mempermudah pembaca untuk mengerti isi dari laporan yang ditulis
tersebut.
5. Pembacanya Tertentu, laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak
tertentu dan berdasarkan bidang tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan
untuk pembaca yang khusus. Contoh seperti laporan keuangan
perusaahaan yang tentu saja ditujukan kemudian dipublikasikan hanya
pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur utama ataupun
pada orang-orang yang ada hubungannya dengan manajemen keuangan
pada sebuah perusahaan.
6. Dibuat Atas Permintaan, laporan biasanya ditulis atas permintaan dari
pihak tertentu. Laporan tersebut dibuat untuk menjadi bahan
pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang sudah dilakukan. Laporan
biasanya berupa laporan panjang atau pendek, sesuai keperluan. Namun,
12
ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu laporan atas inisiatif
sendiri.
13
mengubah kesimpulan. Selain itu laporan harus ditulis secara intensif agar
segala sesuatu bersifat berkesinambungan sehingga tidak terjadi kelalaian.
3) Kadang Hanya Untuk Kalangan Terbatas
Sebagian besar laporan dibuat hanya untuk kalangan tertentu, tidak semua
orang dapat mengetahui laporan. Misalnya saja laporan keuangan suatu
perusahaan, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengakses
laporan tersebut. Hal ini tentunya akan mempersulit orang yang ingin
mengetahui contoh laporan yang diinginkan dan mendapatkan informasi
yang ada di dalamnya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan ini dapat disimpulkan bahwa lembaga-lembaga
organisasi untuk semua jenis, baik bisnis, pemerintah, jasa, dan sosial dihadapkan
dengan berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Untuk semua organisasi, mulai dari manajemen level
bawah manajemen tingkat menengah, hingga manajemen puncak semuanya
memerlukan berbagai macam informasi yang sangat diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut akan
menghasilkan suatu laporan. Laporan-laporan ini seperti laporan bisnis, laporan
singkat, dan laporan formal. Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah
dalam menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan
yang dibuat. Berbagai macam bentuk laporan sangat diperlukan berbagai oleh
suatu perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efektif.
Penggolongan laporan dapat dilakukan atas dasar fungsi, subjek, formalitas,
keaslian, frekuensi, penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan pertemuan.
Mereka yang memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain
pelatih manajemen, akuntan, ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur
atau peneliti. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penulisan laporan
bisnis yang baik dan benar.
3.2 Saran
Dalam penulisan ini penulis memberikan saran yaitu agar kedepannya para
pembaca mau mencari bagaimana penulisan laporan yang baik dan benar serta
bisa menambah wawasan tentang aturan penulisan laporan dan penggolongan
laporan. Agar kedepannya tidak terjadi kesalah pahaman dalam penyampaian
penulisan laporan.
15
DAFTAR PUSTAKA
iv