Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

PENULISAN LAPORAN BISNIS

Dosen Pengampu : Arika Fitriani, SE, M.Si

Disusun Oleh
kelompok 8 :

M. Lazuardi Alfariz Manurung 2102125600


Tasya Aulia 2102113097
Elna Melsanda 2102110653
Saffana 2102113117
Aulia Chairunnisa Rizki 2102125052

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

1
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena telah memberikan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penulisan Laporan Bisnis” sebagai
mata kuliah Komunikasi Bisnis dengan tepat waktu.

Selesainya makalah ini tidak lepas dari kerjasama dari berbagai pihak, baik itu dari dosen
pengajar ataupun dari pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa pada pembuatan makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami menanti kritik dan saran
pembaca makalah ini untuk kemudian dapat kami revisi dan dapat kami tulis dengan benar di
masa selanjutnya, sebab kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.

Akhir kata, kami berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca, kami pun memohon maaf yang apabila dalam makalah ini terdapat perkataan yang
tidak berkenan di hati.

Pekanbaru, 26 Oktober 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................6
2.1. Pengertian Laporan Bisnis ..............................................................................................6
2.2. Penggolongan Laporan Bisnis .........................................................................................7
2.3. Persiapan Penulisan Laporan Bisnis ..............................................................................9
2.4. Bagian Pokok Laporan Bisnis .........................................................................................10
2.5. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis ..................................................................................11
2.6. Penulisan Laporan Singkat .............................................................................................14
2.7. Penulisan Laporan Formal..............................................................................................19
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................24
3.2 Saran ..................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................25

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara perusahaan yang satu dengan yang
lainnya atau antara seseorang dengan orang lainnya. Persaingan itu baik dalam bentuk meraih
keuntungan maupun dalam meraih prestasi. Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap
dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar
perusahaan bisa berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan/
laporan bisnis.
Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/ bisnis
kedepannya, berdasarkan data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan bisnis yang dibuat
juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/ bisnis yang
dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang manajer telah mempunyai patokan/ ukuran
dalam menjalankan perusahaan/ bisnis. Maka dari itu laporan bisnis sangat diperlukan dalam suatu
perusahaan/ bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Laporan Bisnis ?


2. Apa saja Penggolongan Laporan Bisnis ?
3. Bagaimana Penulisan Persiapan Laporan Bisnis ?
4. Apa saja Bagian Pokok Laporan Bisnis ?
5. Apa saja Organisasi Tubuh Laporan Bisnis ?
6. Bagaimana Penulisan LaporanSingkat ?
7. Bagaimana Penuliisan Laporan Formal ?

5
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu Laporan Bisnis


2. Mengetahui apa saja Penggolongan laporan bisnis
3. Mengetahui apa saja Persiapan dalam penulisan laporan bisnis
4. Mengetahui Bagian pokok laporan bisnis
5. Mengetahui Organisasi tubuh laporan bisnis
6. Mengetahui Penulisan laporan singakt dan laporan formal

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Bisnis

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan
bisnis tertentu.

menurut para ahli laporan bisnis dapat diarikan sebagai berikut :

1. menurut herta A. murphy dan herbert W.H

Laporan bisnis adaah suatu laporan yang memilki sifat netral, tidak memihak,
memiliki tujuan yang jelas, dan berisis renvcana penyajian fakta kepada seorang atau lebih
untuk tujuan bisnis tertentu.
2. menurut himstreet dan batty

Laporan bisnisn adalah suatu pesan-pesa objektf yang disusun secara teratu dan
digunakan utnuk menyampaikan informasi darisuatu bagian organisasiona atau dari suatu
iinstitusi atau lembaga ke lembaga yang lain guna membantu pengambillan keputusan atau
pemecahan masalah.

Bagi suatu peruahaaan , umumnya penulisan lapporan bisnis digunakan untuk memenuhi
berbagai keperluan antara lain :
a) untuk memonitor dan mengendalikan operasinal perusahaan. Misalnya : laporan
operasional dan laporann kegiiatan personal.
b) untuk membanu mengimplementaskan kebijakan-kebijakan da prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan. misalnya: kebijakan penetapan posisi kerja.
c) untuk memennuhi persyaratan – persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku bagi
perusahaan. misalnya : laporan pajak, laporan analisi dampak lngungan, dan laporan
ketenagakerjaan.
d) untuk mendokumentasikan prstasi kerja yang diperluan baik untuk keperluan internal
dan eksternal. misalnya : laporan perkembanggan dan laporan akhir suatu kegiatan.
e) untuk menganalisis informasii dan memberikan bimbingan bagi pengambilan
keeputusan – keputusan atas isu-isu trtentu. misalnya : laporan penellitian/riset. untuk
7
memperoleh sumber pendanaan atau membuka bsnis baru. misalnya :
proposal/penjualan.
2.2 Penggolongan laporan bisnis

Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek, formalitas,
keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan pertemuan.
Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
1. Berdasarkan Fungsinya
 Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman, tanpa
melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Nama lain untuk information
report adalah laporan perkembangan (progress reports), laporan sementara (interim report), dan
laporan triwulan (quarterly report).
 Laporan analitikal(Analitycal Report)
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan dan memberi
rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau laporan justifikasi.
2. Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh. Sebagai
contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan
pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan
personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.
3. Berdasarkan Formalitasnya
 Laporan formal (long reports)
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup masalah-
masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi tergantung pada situasi dan
kondisi yang ada. Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu :
a. Body teks: pendahuluan, isi dan penutup;
b. Prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan, persetujuan,
pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel;
c. Supplement part: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar
istilah dan indeks.
8
 Laporan informal (short reports)
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah laporan
informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.
4. Berdasarkan Keasliannya
 Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari
komite atau orang lain.
 Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
 Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan - perusahaan swasta.
 Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga lembaga pemerintah,
termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga - lembaga lain yang dibiayai oleh
negara.
5. Berdasarkan Frekuensinya
 Laporan berkala (periodic reports)
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Termasuk
dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjulan setiap hari,
laporan biaya setiap minggu, laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan
anggaran tahunan.
 Laporan khusus (special report)
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik (khusus) seperti
munculnya krisis dalam perusahaan.
6. Berdasarkan Jenisnya
 Laporan Memorandum (periodic report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
 Laporan surat (letter report)
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat yang didalam
berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi
 Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-baris
kosong.

9
 Laporan formal (formal report)
Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal sering juga
disebut dengan laporan panjang (long report).
7. Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
 Laporan pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang
diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
 Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek
secara berkala Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu
proyek.
8. Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
 Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung,
mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
 Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil
konsensus suatu pertemuan.
 Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung,
mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
 Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas
dan berisi hasil-hasil pertemuan.

2.3 Pesiapan Penulisan Laporan Bisnis

setelah menulis sebua bisnis, terlebih dahulu harus ditentukan definisimasalah, tujuan, dan ruang
lingkup laporan bisniis tersebut. adapun langkah-langkah persiapan penulisan laporan bisnis
adalahh sebagai berikut :
1. Melakukan analisa masalah yang mencakup tujuan penyusunan laporan
2. pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan.
3. tentukan de/gagasan.
4. mengumpulkan bahan yang dperlukan
10
5. menganalisa dan mengumpulkan data
6. mengorganisasi data dan mempersiapan kerangka akir.

2.4 Bagian Pokok Laporsn Bisnis

Dalam menulis laporan bisnis tidak ditentukan sebuah format baku, namun untuk menjaga
formalitas laporan tersebut, maka laporan bisnis harus disusun secara sistematis bagian demi
bagiian. berikut bagian –bagian pokok sebuah laporan bisnis :
1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
a. Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
b. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam
laporan bisnis;
c. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan
laporan bisnis dinyatakan;
d. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam
sebuah laporan bisnis;
f. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
g. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan
bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
h. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam
laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
i. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita
harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
j. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua
paragraf dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul
pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.

11
2. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas
dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu
kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus
mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.

3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis
juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam Laporan
Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan Analitis
disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian
penutup adalah sebagai berikut:
a. Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi
poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
b. Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan
pendapat pribadi kita sebagai penulis;
c. Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan
yang telah dibuat;
d. Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
program/projek yang akan dilaksanakan.

2.5 Organisasi Tubuh Laporan Bisnis

Pengorgansasian tubuh laporan bisnis adalah sebagai berikut :


1. Cara menyusun tubuh laporan bisnis
a. Cara deduktif
Menggambarkan laporan dari belakang kedepan atau menjelaskan ide pokok atau
rekomendasi terlebih dahulu sebelum hal-hal rinci dijelaskan. Secara umum, kita dapat
menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki ciri sebagai
berikut:
12
 Eksekutif yang sibuk,
 Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
 Ingin mengetahui „berita baik‟ atau informasi netral
 ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
 Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
 Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
 Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi
b. Cara induktif
Menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok,kesimpulan, atau
rekomendasi dikemukakan. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca
kita mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasinya,
 Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan („berita buruk‟),
 Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
 Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja
 Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi
2. Cara menyusun teks laporan bisnis
a. Membuat topik-topik dan kritera
Merupakan hal yang umum dalam mebuat suatu laporan. Judul utamamungkin
menggunkan kriteria standar, faktor-faktor pemecahanmasalah, manfaat, atau
karakterisitik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu
perusahaan harus membeli,memproduksi sendir, atau menyewa dari perusahaan
lain, keputusan pertama adalah bagiaman mennetukan kriteria paling penting.
b. Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian
Pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangandapat
menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, sepertitanggal, bulan, atau
tahun, jam, dan musim akan sesuai dengan pokok pembahasan.
c. Mendeskripsikan lokasi/tempat

13
Bermafaat untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah merekadi rumah,
pabrik, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional dengancabang-cabangnya yang
tersebar secara geografis ke berbagia penjuru dunia
d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologisMetode ini
menelusiuri tahpan-tahapan, katakanlah suatu tahapkebijakan-kebijakan, operasi
mesiin , tahapan prosedur melakukantabungan atau penarikan simpanan.
e. Menyusun urutan berdasarkan tingkat kepentingan
Pada urutan pertama menunjukkan ide-ide , kejadian-kejadian atautopik yang paling
penting, selanjutnya baru yang kurang penting, atautidak penting.
f. Menyusun urutan tingkat familiaritas
Cara menjadikan hal-hal yang paling sederhana atau familierkemudian meningkat
ke yang lebih kompleks atau yang kurangfamilier. Hal ini disebabkan oleh adanya
kecendrungan. Anda akanlebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui
sebelumnya dari pada yang tidak atau belum diketahui.
g. Menyusun sumber-sumber yang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda yakin bahwa pembacasangat tertarik
terhadap sumber informasinya. Anda dapat menggunakan cara ini jika, misalnya,
anda melaporkan seorang ahliyang berpidato di gedung pertemuan pada perusahaan
anda dan andadiminta untuk hadir.
h. Pemecahan masalah.
Cara yang populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudiandiikuti dengan
cara pemecahan masalahnya. Cara ini umum digunakanuntuk mengorganisasi suatu
presentasi yang bersifat persuasi.
3. Metode kerangka
a. Jenis-jenis judul
Dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul judul
topik, judul kalimat lengkap, judul kalimatimperatif, dan judul varian. Judul topik
merupakan judul yang palingfamilier atau umum. Judul itu terdiri atas kata tunggal,
beberapa kata,frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu mencangkup subjek dan

14
predikat. Judul kalimat imperatif dimulai dengan suatu kata kerja dantidak memiliki
subjek. Judul varian biasanya dimulai dengan participle

b. Format kerangka
Kerangka singkat/pendek, yaitu hanya tiga atau empat judul dansubjudul.
Sedangkan untuk kerangka panjang, dapat menggunakansalah satu dari ketiga cara
yang tersedia.Bila menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal, yaitu :
 Tempat ide-ide yang paling penting pada tingkat tertinggi, lalu pertimbangkan
panjang laporan, subjek, dan pembaca.
 Sedapat mungkin cobalah untuk menjaga keseimbangan masing-masing bagian.
Jika anda membagi suatu topik paling tidak anda mempunyai duasubjudul.
 Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu
sedikit untuk subjudul.
 Tidak pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian judul
c. Paralelisme dalam judul,
artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap bagian kernagka. Ini berarti
bahwa judul harus mempunyai bentuk gramatikal yang sama, seperti semua
merupakan kata benda, frase, atau kalimat.
2.6 Penulisan Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi
pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun
surat yang terdiri atas dua halaman. Secara umum, laporan singkat dalam dunia bisnis jarang
dilengkapi dengan preliminary parts (seperti lembar halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan
rangkuman atau abstrak) karena hanya terdiri atas satu atau dua halaman saja. Oleh karena itu,
laporan singkat lebih menekankan pada tubuh (body) suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil
temuan, bahasan, dan bagian penutup.
Selain itu, laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen penting dalam suatu
laporan formal, antara lain:
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan penulisan.
15
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat

 Membuat Laporan Bisnis Yang Baik


Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat diperlukan untuk berkomunikasi
baik dengan pihak intern maupun ekstern organisasi. Beberapa laporan diperlukan sebagai
dokumentasi yang bersifat permanen (tetap), sementara yang lainnya diperlukan untuk
memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan. Adakalanya suatu laporan
mengalir dari pimpinan ke bawahan sebagai pertanggungjawaban terhadap berbagai
keputusan atau kebijakan yang telah dilaksanakan oleh suatu organisasi.
Tetapi, adakalanya suatu laporan mengalir dari bawahan ke pimpinan sebagai alat untuk
memantau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang ada
dalam suatu organisasi.
Tujuan mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin.
Katakan kepada para pembaca apa yang perlu mereka ketahui, tidak lebih dan tidak kurang, dan
sajikan suatu informasi yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Ada tiga hal yang
harus ada dalam suatu laporan bisnis.
1. Akurat
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana
mengatakan suatu kebenaran.Beberapa hal berikut ini akan dapat membantu mengatasi
kemungkinan terjadinya distorsi:
a) Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkrit
Lebih baik mengatakan bahwa “Penjualan produk telah meningkat dari
Rp.50.000.000,- menjadi Rp.125.000.000,- dalam 4 bulan terakhir”, daripada
“Pejualan produk telah meningkat dengan tajam”. Cobalah untuk lebih spesifik
dalam menyebutkan suatu perkembangan bisnis.
b) Laporkan semua fakta yang relevan.
Semua fakta yang relevan, baik itu mendukung teori anda maupunyang bertentangan
dengan teori anda, sudah seharusnya dicantumkandalam suatu laporan. Pembaca
Anda akan merasa disesatkan olehlaporan yang Anda buat, jika Anda malu-malu
16
atau mencoba untukmenutup-utupi berita yang tidak baik atau yang kurang
menyengkan

c) Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.


Jika Anda mengatakan kepada pembaca “Nilai saham telat
meningkat dua kali lipat dalam tiga minggu:. Dalam hal ini, Andahanya
memberikan suatu gambaran perkembangan nilai saham secara parsial. Mereka aka
mempunyai suatu pemahaman yang lebih baik,manakala Anda mengatakan “Nilai
saham telah meningkat dua kali lipat dalam tiga minggu, meningkat dari Rp.250,-
menjadi Rp.500,- persaham
d) Berilah bukti-bukti terhadap kesimpulan yang dibuat.
Anda tidak dapat mengharapkan pembaca Anda untuk memahamikesimpulan yang
Anda buat, kecuali jika Anda dapat memberikan bukti-bukti pendukungnya.
Peryataan seperti ini, “Kita harus melakukan restrukturasi terhadap berbagai unit-
unit kegiatan yang ada saat ini”. Dalam hal ini pembaca tidak mau tahu, kecuali jika
Anda memberikan bukti-bukti pendukung secukupnya terhadap kesimpulan yang
telahAnda buat.
e) Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan.
Anda perlu melakukan pengecekan terhadap fakta yang Anda temukan dari sumber-
sumber yang dapat dipercaya kebenarannya. Di samping itu, hindari data yang
dapat mengaburkan kesimpulan yangAnda buat. Jika Anda membuat suatu
kesimpulan, yakinlah bahwa Anda mempunyai bukti-bukti yang valid sebagai
pendukungkesimpulan Anda, dan hindari penggambaran suatu kesimpulan dimana
Anda memiliki pengalaman yang sangat terbatas atau latar belakang profesi yang
memadai.
f) Jaga bias pribadi dalam suatu laporan.
Meskipun Anda memiliki perasaan emosional yang kuat terhadapsuatu laporan,
cobalah Anda tetap menjaga perasaan tersebut terhadap pemilihan kata- kata.
Sebagai suatu contoh, “Pembangunan pabrik tahudi tempat pemukiman umum
adalah suatu ide yang gila”. Mungkin akan lebih baik, jika pernyataan tersebut
17
diperbaiki menjadi “Pembangunan pabrik tahu ditempat pemukiman umum adalah
suatu kebijaksanaan yang tidak pada tempatnya, karena bau limbah ampas tahu
dapat mengganggu pernafasan masyarakat sekitar”.

2. Keputusan yang Baik


Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak intern saja, tetapi juga pihak
ekstern organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen resmi yang dibaca oleh
masyarakat luas, sudah sepantasnya untuk tetap menjaga etika bisnis Di lain pihak,
pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut:
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka
menjadi lebih mudah.

3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif Sebelum menulis, kita harus memutuskan
akan menggunakan format surat yang seperti apa serta gaya penulisan yang bagaimana.
Dalam hal ini, ajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri:
a) Siapa yang Berinisiatif Membuat Laporan?
Laporan sukarela disusun atas dasar inisiatif Anda sendiri, perlulebih rinci dan
dukungan, sedangkan proses laporan otoritas yangdisusun atas permintaan orang
lain. Dalam menulis laporan sukarela,Anda perlu membrikan lebih banyak latar
belakang suatu subjek danmenjelaskan maksud Anda secara lebih hati-hati
b) Apa Subjek yang akan Dimasukkan ke Dalam Laporan?
Subjek dari suatu laporan bisnis akan berpengaruh terhadap perbendaharaan kata
maupun format penulisannya.
c) Kapan suatu Laporan Dibuat?
Kapan suatu laporan dibuat sangat tergantung pada jenislaporannya, apakah laporan
rutin atau laporan khusus. Laporan rutindibuat atas dasar waktu, apakah harian,
bulanan, kuartalan, semesteran,atau tahunan. Laporan khusus dibuat manakala
18
dalam suatu organisasiterjadi situasi tertentu yang tidak bersifat rutin, seperti
kondisi penjualan produk di pasar yang menurun secara drastis setelahmunculnya
produk sintetis atau pemalsuan produk

d) ke mana Laporan akan Dikirim?


Suatu laporan dapat digunakan untuk kepentingan intern maupunekstern organisasi.
Umumnya, laporan intern organisasi dibuat dalamformat memo dan jumlah
halamannya tidak lebih dari format surat, jika jumlah halamannya tidak lebih dari
lima halaman, atau dalamformat manuscript, jika jumlah halamannya lebih dari lima
halaman.
e) Bagaimana Sikap Pembaca?
Bila pembaca setuju terhadap isi suatu laporan, materi yangdisajikan menggunakan
urutan langsung (direct order), yang dimulaidengan ide-ide pokok (hasil temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi),namun, jika pembaca mungkin mempunyai
keberatan terhadap isilaporan, maka materi penyajiannya menggunakan urutan tak
langsung (inderect order), yang dimulai dengan hal-hal yang rinci menuju ke ide
pokok.
f) Mengapa suatu Laporan Dibuat?
Laporan informasional memfokuskan pada fakta-fakta yang adadalam suatu
organiasi sedangkan laporan analitikal mencakup analisis, panafsiran, kesimpulan,
dan rekomendasi. Laporan infornasinaldisusun atas dasar sub-subtopik, sementara
itu laporan analitikalumumnya disusun untuk menyoroti poin-poin yang ada
dalamkesimpulan, rekomendasi atau alasan-alasan penting yang perludikemukakan
dalam suatu laporan.
 Perencanaan Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain audiens, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing elemen akan mempengaruhi
format dan panjang, gaya, serta organisasi suatu laporan. Ada beberapa format laporan yang
dapat dipilih oleh penulis, antara lain:
1. Preprinted

19
Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, sekitar lima atau kurang dari lima
halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin, Contohnya adalah laporan otoritas.

2. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang,
dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut mencakup semua bagian
surat, dan dilengkapi dengan judul, catatan kaki, tabel, dan gambar.
3. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan
pihak intern suatu organisasi Memo mencakup beberapa hal berkut: tanggal, kepada,
dari, dan subjek.
4. Manuskrip
Laporan ini terdirk atas beberapa halaman sampai ratusan halaman yang memerlukan
pendekatan formal. Karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih banyak
komponen baik sebelum teks (prefatory parts) maupun setelah teks (supplementary
parts)
2.7 Penulisan Laporan Formal
Laporan panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Secara umum,
jumlah halaman laporan formal lebih banyak daripada jumlah halaman laporan singkat. Oleh
karena itu, perencanaan dalam menyusun sesuatu laporan formal sangat penting Dalam membuat
perencanaan formal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain mendefinisikan masalah,
membuat kerangka (outline) untuk melakukan analisis, menyusun rencana kerja, melakuikan
penelitian (riset), dan menganalisis data. Poin-poin penting tersebut akan dijelaskan secara lebih
rinci berikut ini.

1. Mendefinisikan Masalah
Dalam menulis suatu laporan, baik itu laporan informasional atau laporan analitikal, tahap
pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi apa yang Anda
20
perlukan untuk menyelesaikan suatu laporan. Sebagai contoh, Anda akan melakukan
penelitian tentang peredaran obat-obaat terlarang. Dalam hal ini, Anda perlu menggali
berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan peredaran obat-obatan terlarang, seperti apa
yang melatarbelakangi orang kecanduan obat-obatan terlarang, di mana memperoleh obat-
obatan terlarang, bagaimana cara penyaluran obat-obatan tersebut, dan sebagainya. Jawaban
atas pertanyaan tersebut akan membantu Anda dalam melakukan investigasi terhadap isi
laporan yang Anda buat.
a. Pertanyaan yang Tepat
Sering kali,suatu masalah yang didefinisikan untuk Anda telah ditetapkan oleh
orang-orang yang memiliki otoritas terhadap suatu laporan. Bila hal ini terjadi, Anda
perlu mempertanyakan apa tujuan laporan tersebut dibuat, sebelum Anda melakukan
investigasi lebih jauh Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu Anda
dalam melakukan investigasi/penelitian.
1) Apa yang perlu ditentukan?
2) Mengapa masalah tersebut penting?
3) Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
4) Di mana munculnya suatu masalah?
5) Kapan masalah itu muncul?
b. Mengembangkan Pernyataan Tujuan
Dalam mengembangkan suatu pernyataan tujuan, Anda dapat menggunakan satu di
antara tiga cara berikut ini:
1) Menggunakan kalimat infinitif.
2) Menggunakan pertanyaan.
3) Menggunakan suatu pernyataan deklaratif.
Pernyataan tujuan laporan harus dibuat sejelas mungkin dan hindari memasukkan informasi
yang tidak relevan

2. Kerangka untuk Analisis Setelah Anda mendefiniskan masalah dan menentukan tujuan
penelitian, Anda dapat mulai melakukan suatu penelitian. Untuk mengorganisasikant suatu
penelitian, Anda perlu mengelompokkan masalah ke dalam serangkaian pertanyaan khusus.
Proses ini sering disebut dengan factoring. Penelitian juga memerlukan kerangka (outline)
21
untuk keperluan analisis karena memungkinkan Anda memecahkan masalah, seperi
kerangka laporan memungkinkan Anda menulis dengan cata yang sistematis. Akan tetapi,
membuat kerangkan untuk penelitian tentu akan berbeda dengan cara membuat kerangka
laporan. Kerangka penelitian berisi langkah-langkah pemecahan masalah, sedangkan
kerangka laporan berisi alternative pemecahan masalah.

3. Menyusun Rencana Kerja


Setelah Anda mendefinisikan masalah dan memuat kerangka, selanjutnya Anda perlu
menetapkan suatu rencana kerja yang didasarkan pada kerangka pembuka (pendahuluan).
Jika Anda melakukan studi formal, rencana kerja akan lebih rinci karena hal itu akan
memberikan petunjuk prestasi atas sejumlah tugas pekerjaan yang telah dilakukan. Lebih
lanjut, sebuah proposal (usulan) memerlukan rencana kerja secara rinci sebagai dasar
kontrak, jika usulan diterima. Suatu rencana kerja formal umunya mencakup beberapa hal
sebagai berikut:
a) Permasalahan yang dihadapi
b) Maksud dan scope (ruang lingkup) atas investigasi Anda
c) Pembahasan atas urutan tugas (sumber informasi, observasi atau eksperimen, dan
batasan waktu, uang, atau data yang tersedia).
d) Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan (siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilakukan, dan berapa biaya investigasi)

4. Melakukan Penelitian
Nilai laporan Anda tergantung pada kualitas suatu informasi Pada saat Anda
mengumpulkan informasi, perhatian Anda untuk pertama kali adalah bagaimana
mengorganisasi informasi yang Anda peroleh. Apabila Anda melakukan penelitian secara
berkelompok, Anda harus dapat melakukan koordinasi dengan anggota lainnya. Rencana
kerja yang telah Anda siapkan akan sangat membantu Anda selama penelitian berlangsung.
Dalam kaitan ini, bagaimana Anda memperoleh informasi yang Anda perlukan baik melalui
sumber-sumber primer (primary sources) maupun sekunder (secondary resources). Sumber
primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli
(tangan pertama) untuk tujuan tertentu. Sedangkan sumber sekunder akan memberikan data
22
yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu. Data sekunder tersebut
berasal dari laporan tangan kedua. Apabila informasi yang Anda perlukan tidak tersedia
dari sumber sumber sekunder, Anda harus mengumpulkan dan menafsirkan data dengan
melakukan penelitian primer. Anda harus melakukan penelitian secara langsung ke dalam
dunia nyata Ada 4 cara untuk mengumpulkan data primer, yaitu memeriksa dokumen-
dokumen, observasi, survei, dan melakukan eksperimen.
a. Dokumen
Dokumen-dokumen bisnis yang termasuk ke dalam data primer antara lain
laporan penjualan, neraca, laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan,
korespondensi dengan pelanggan dan pemasok, dan kontrak Di samping itu,
dokumen-dokumen resmi pemerintah juga termasuk sumber-sumber primer.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk memperoleh
sumber data primer dalam dunia bisnis. Anda mungkin dapat mengunjungi
atau mengamati suatu kegiatan yang tengah berlangsung dalam suatu bisnis.
c. Survei
Suatu cara untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
Anda ajukan adalah bertanya kepada orang-orang yang mempunyai
pengalaman atau keahlian yang relevan dengan bidang keahliannya Anda
dapat melakukan survey dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang
telag Anda susun sedemikian rupa sehingga memudahkan Anda untuk
melakukan wawancara. Melakukan wawancara nampaknya sederhana, tetapi
kalau tidak dipersiapkan dengan cermat akan sia-sia saja hasilnya. Suatu
survey formal memerlukan beberapa keputusan penting yang mencakup
antara lain

1) Apakah Anda ingin wawancara tatap-muka, lewat telepon, atau lewat


daftar pertanyaan?
2) Berapa jumlah sampek yang akan Anda teliti?
3) Pertanyaan khusus apa yang harus Anda ajukan agar
memperoleh suatu gambaran yang valid?
23
Pengembangan suatu daftar pertanyaan memerlukan keterampilan
tertentu. Ada beberapa bentuk pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk
memperoleh informasi dari para responden, antara lain dengan menggunakan
pertanyaan terbuka, ya atau tidak, pilihan, skala, checklist, peringkat, dan
isian.

d. Eksperimen Kegiatan eksperimen lebih banyak dilakukan untuk bidang-


bidang teknis. Hal ini disebabkan karena suatu eksperimen memerlukan
manipulasi factor-faktor yang tercakup di salamnya secara lebih ekstensif.
Di samping itu, biaya yang diperlukan untuk melakkan eksperimen pada
umunya relatif mahal dan untuk mengetahui eksperien perlu waktu ng cukup
lama. Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui apakah ada pengaruh terhadap
produktivitas kerja antara pekerja biasa dengan pekerja yang diberi bonus
atau insentif atas prestasi kerjanya. Untuk dapat mengetahui hasilnya, kedua
kelompok pekerja tersebut perlu diuji coba dan diteliti secara lebih
mendalam.

Meskipun penelitian Anda kebanyakan menggunakan sumber sumber primer,


pertama kali Anda akan menelaah informasi yang berasal dari sumber sekunder.
Dalam kaitanya dengan sumber-sumber sekunder, Davis menyatakan bahwa dengan
semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, banyak informasi yang dapat
diperoleh melalui Internet (online) maupun yang tersimpan dalam bentuk CD-ROM
(Compact Disc Read Only Memory). Ada bebrapa alasan yang melatarbelakangi
mengapa orang menggunakan sumber-sumber sekunder, yaitu melalui jasa online
atau jaringan Internet, yaitu: hemat waktu, ketelitian, relevansi, dan untuk efiesiensi
biaya.
5. Analisis Data
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang Anda inginkan, selanjutnya Anda
perlu melakukan analisis terhadap hasil temuan Anda tersebut. Proses analisis pada
dasarnya merupakan suatu pencarian hubungan di antara fakta-fakta yang telah Anda
temukan tersebut. Dengan melihat data yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sudut
24
pandang, Anda akan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang Anda siapkan dalam suatu
rencana kerja (work plan)
a. Perhitungan Stastistik
Kebanyakan data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka.
Dengan perhitungan statistic secara sederhana, Anda dapat menghitung rata rata
(average), perkembangan (trends), dan korelasi (correlations). Salah satu cara untuk
melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam hal ini, rata-rata dapat
dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu mean, median, dan mode.
b. Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dapat didsarkan pada suatu kombinasi yang antara fakta-
fakta tersedia, pertimbangan nilai, dan asumsi-asumsi. Oleh karena itu, sangat jarang
pengambilan kesimpulan hanya disadarkan pada penemuan fakta semata. Meskipun
demikian, Anda juga perlu tahu bahwa pengambilan kesimpulan terhadap suatu
kasus dapat mengandung unsur-unsur yang bersifat subjektif.
c. Kesimpulan berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau
penafsiran terhadap suatu pokok bahaasan tertentu, sedangkan rekomendasi adalah
sran yang diberikan untuk melakukan tindakan tertentu.
Suatu rekomendasi yang baik (good recommendations), paling tidak mencakup tiga
kriteria yaitu (1) praktis, (2) dapat diterima oleh pembaca, dan (3) penjelasannya
cukup rinci sehingga pembaca dapat melakukan suatu tindakan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut


1. Laporan bisnis merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu perusahaan.
25
2. Laporan bisnis bertujuan untuk membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat titik
titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang.
3. Pada laporan bisnis bagian-bagian yang tercantum di dalamnya: pendahuluan, isi laporan, dan
penutup.

3.2 Saran

26
Saran dari pen
sesuai dengan kebenarannya. karena jika satu saja penulian dalam laporan bisnis itu salah, maka
dalam mengambil keputusan oleh menager juga akan salah.

DAFTAR PUSTAKA

Musfar, Tengku Firli. 2018. Komunikasi Bisnis. Pekanbaru,Riau : Badan Penerbit Universitas Riau.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-widyatama/komunikasi-bisnis/06-modul-
penulisan-laporan-bisnis/19071694

27

Anda mungkin juga menyukai